You are on page 1of 7

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jap
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20 (2), 2020, 241-247

Analisis Implementasi Sistem Akuntansi Dan Pengelolaan Keuangan Pada


Bank Sampah Kelurahan Bener Kota Yogyakarta
1*
Fahrul Imam Santoso, 2Widiyanti Kurnianingsih
1,2
Fakultas Ekonomi dan Sosial, Universitas AMIKOM Yogyakarta, Indonesia
*Email korenpondensi: fahrulis@amikom.ac.id

Abstract
In order to realize public awareness of the environment, through PP No.13 of 2012 regarding the need for a
paradigm shift in waste management, the government through the village level government promoted the
garbage bank program as a form of government concern with the community to protect the environment in
applying the 3R principle (Reduce, Reuse, and Recycle). The purpose of this study was to analyze the
application of the accounting and financial management system to a garbage bank in the Bener Village,
Yogyakarta City. This research is a comparative descriptive qualitative research that describes the
implementation of the accounting system and financial management of waste banks in the Bener Village then
compares it with the accounting cycle starting from recording transactions to preparing financial statements
and how to manage their finances, so a conclusion can be drawn. Analysis tools in data processing in this study
using the Nvivo11 program. The results of this study indicate that the implementation of the accounting system
and financial management of waste banks in the Bener Village has not been carried out thoroughly and
consistently according to the rules of the proper accounting cycle so that it needs to be restructured so that the
accounting process at the Waste Bank in the Bener Village can run well.

Keywords : Accounting Systems, Financial Management, Financial Statements.

Saran sitasi: Santoso, F. I., & Kurnianingsih, W. (2020). Analisis Implementasi Sistem Akuntansi Dan
Pengelolaan Keuangan Pada Bank Sampah Kelurahan Bener Kota Yogyakarta. Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20
(2), 236-242. doi: http://dx.doi.org/10.29040/jap.v20i2.677

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jap.v20i2.677

Bank sampah secara tidak langsung merupakan


1. Pendahuluan
bentuk upaya pemerintah dan masyarakat dalam
Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun
menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga
2008, Pemerintah telah mengeluarkan peraturan
kebersihan lingkungan dan bersikap bijak dalam
tentang Pengelolaan Sampah, di teruskan dengan
mengelola sampah sehingga menjadi sebuah nilai
Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2012
tambah. Dengan adanya bank sampah, masyarakat
mengenai perlunya mengubah paradigma lama
sacara sadar mendapatkan edukasi bagaimana
mengenai pengelolaan sampah yaitu paradigma
sampah dapat menjadi barang yang bernilai dan
kumpul-angkut-buang menjadi pengelolaan yang
dimanfaatkan kembali serta menjadi nilai jual yang
bertumpu pada pengurangan sampah dan
baik.
penanganannyandengan menerapkan prinsip 3R
Pengertian bank sampah secara teknis menurut
yakni Reduce, Reuse, dan Recycle. Penerapan prinsip
Purwatiningsih (2015) adalah tempat menabung yang
3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) dapat dilakukan
telah terpilah menurut jenis sampah yang mempunyai
melalui pembentukan Bank Sampah seperti yang
nilai ekonomis. Proses menabung di bank sampah
termaktub dalam Peraturan Pemerintah Menteri
dengan melakukan penyetoran sampah yang
Lingkungan Hidup tahun 2014.
memiliki „value‟ di bank sampah yang kemudian

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20(02), 2019, 242
akan dikelola oleh bank sampah sehingga Dari uraian diatas, peneliti melakukan penelitian
menghasilkan tambahan pendapatan bagi masyarakat. mengenai sistem akuntansi dan pengelolaan
Saat ini jumlah bank sampah mengalami keuangan pada bank sampah di Kelurahan Bener
pertumbuhan yang cukup pesat dengan jumlah Kota Yogyakarta dengan judul penelitian „Analisis
sebanyak 5244 bank sampah yang tersebar di 34 Implementasi Sistem Akuntansi Dan Pengelolaan
provinsi atau 219 kabupaten/kota pada tahun 2017 Keuangan Pada Bank Sampah Kelurahan Bener Kota
dengan meraup pendapatan sebesar Rp 1.48 miliar, Yogyakarta‟.
naik 29 persen dibandingkan pendapatan tahun 2016
Identifikasi Masalah
sebesar Rp 1.14 miliar, dan dari tahun 2015 sebesar
Setelah penulis melaksanakan observasi awal
Rp 1.01 miliar. (www.merdeka.com;2018).
terkait dengan pelaksanaan penerapan sistem
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun
akuntansi dan pengelolaan keuangan pada bank
2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse,
sampah di Kelurahan Bener Kecamatan Tegalrejo,
dan Recycle pada Bank sampah, disebutkan dalam
Kota Yogyakarta, maka penulis mengidentifikasi
pasal 5 bahwa mekanisme kerja bank sampah
rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian
meliputi, pemilahan sampah, penyerahan sampah ke
ini adalah sebagai berikut :
bank sampah, penimbangan sampah, pencatatan hasil
1. Bank Sampah di Kelurahan Bener belum
penjualan sampah antara penabung dan pelaksana.
melaksanakan Implementasi Sistem Akuntansi
Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan Bank
pada Bank Sampah Bener
Sampah diantaranya adalah sistem akuntansi dan
2. Bank Sampah di Kelurahan Bener belum
pengelolaan keuangan. Hal ini terjadi dikarenakan
melaksanakan sepenuhnya pengelolaan keuangan
kurangnya kesadaran dalam mengelola keuangan
sesuai Standar Akuntansi
bank sampah secara serius, seperti halnya yang
terjadi pada bank sampah Kelurahan Bener. Dari Perumusan Masalah
hasil observasi awal yang didapat oleh peneliti, Bank Berdasarkan uraian dalam latar belakang
sampah di Kelurahan Bener masih mengalami tersebut, maka rumusan permasalahan yang akan
kendala dalam sistem pencatatan akuntansi dan dibahas dalam penelitian ini adalah:
pengelolaan keuangannya. 1. Bagaimana implementasi sistem akuntansi pada
Menurut Kurnia dan Romansyah (2015), fungsi Bank Sampah Bener?
pencatatan keuangan adalah untuk melaksanakan 2. Bagaimana pengelolaan keuangan pada Bank
kegiatan secara efisien, membuat perencanaan yang Sampah Bener?
efektif, sekaligus mengadakan pengawasan serta Tujuan Penelitian
pengambilan keputusan yang tepat. Dari beberapa Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
penelitian sebelumnya seperti yang dilakukan oleh adalah:
Novianty (2014), dalam penelitian tersebut 1. Untuk menganalisis penerapan sistem akuntansi
menunjukkan bahwa bank sampah telah memberikan pada Bank Sampah Bener mulai dari sistem
dampak positif terhadap sosial ekonomi masyarakat. pencatatan transaksi hingga pelaporan keuangan
Adapun penelitian lain yang dilakukan oleh Kurnia akhir.
dan Romansyah (2015) hasil penelitiannya 2. Untuk menganalisis pengelolaan keuangan pada
menunjukkan bahwa pada bank sampah belum Bank Sampah Bener
memiliki standar baku untuk siklus akuntansinya
maka diperlukan adanya rancangan siklus akuntansi Kajian Literatur
tersendiri bagi bank sampah. Pengertian Siklus Akuntansi
Berdasarkan dari penelitian sebelumnya, peneliti Menurut Soemarso (2009), siklus akuntansi
adalah tahap-tahap kegiatan mulai dari terjadinya
mencoba melakukan analisis terhadap kesesuaian
transaksi sampai dengan penyusunan laporan
operasional bank sampah menurut Peraturan
keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi
Pemerintah Nomor 12 tahun 2012 dan analisis
periode berikutnya. Umumnya, siklus akuntansi
implementasi sistem akuntansi sesuai SAK ETAP.
dimulai dari tahapan pencatatan, tahapan

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055


Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20(02), 2019, 243
pengikhtisaran, dan tahapan pelaporan. Di tahapan Pengertian Sistem Akuntansi
pencatatan seluruh transaksi yang terjadi termasuk Definisi sistem dan prosedur, menurut Mulyadi
seluruh bukti transaksi yang terjadi dimasukkan ke (2013), Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dalam jurnal. Tahapan pencatatan merupakan dibuat menurut pola yang terpadu untuk
langkah awal dalam siklus akuntansi yang menjadi melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
dasar dalam menentukan kelanjutan tahapan Menurut Mulyadi (2013) Sistem akuntansi
berikutnya. Berikutnya adalah tahapan adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
pengikhtisaran. Pada tahapan pengikhtisaran seluruh dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
akun dikelompokkan ke dalam buku besar informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
selanjutnya dikumpulkan kembali dalam neraca saldo
manajemen dalam pengelolaan. Menurut Nugroho
dimana saldo yang ditampilkan merupakan saldo
(2009) mengemukakan bahwa “Sistem akuntansi
yang telah disesuaikan.Tahapan berikutnya
merupakan suatu alat yang dipakai untuk
merupakan tahapan pelaporan, pada tahapan ini
mengorganisir atau menyusun ,mengumpulkan, dan
laporan keuangan disusun berdasarkan Standar
mengikhtiarkan keterangan-keterangan yang
Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). menyangkut seluruh transaksi perusahaan, dimana
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas para pegawai, kegiatan-kegiatan perusahaan, bahan-
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) merupakan bahan dan mesin-mesin dapat dipadukan sedemikian
Standar Akuntansi Keuangan yang umunya rupa sehingga pengawasan dapat dijalankan sebaik-
digunakan oleh lembaga atau institusi yang tidak baiknya” [10].
memiliki akuntabilitas publik secara signifikan dalam Pengertian Laporan Keuangan
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum Menurut Soemarso (2009), hasil akhir siklus
bagi pengguna eksternal. Pengguna Eksternal akuntansi adalah laporan keuangan. Sedangkan
misalnya kreditur, lembaga pemeringkat kredit, dan
menurut Kieso, Weygant & Warfird (2007), laporan
sebagainya. Oleh karenanya, dalam menyusun siklus
keuangan merupakan sarana pengkomunikasian
akuntansi bank sampah, peru dilakukan identifikasi
informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di
terlebih dahulu terhadap jenis badan usaha dari bank
luar perusahaan.
sampah tersebut.
Menurut Nasution (2004), Siklus Akuntansi Menurut Harahap (2007), laporan keuangan selain
adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan output dan hasil akhir dari proses akuntansi yang
perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. nantinya akan dijadikan sumber informasi dalam
Siklus ini dimulai dari terjadinya transaksi sampai proses pengambilan keputusan, laporan keuangan
penyiapan laporan keuangan pada akhir suatu juga sebagai bentuk pertanggungjawaban atau
periode. Apabila digambarkan, siklus akuntansi dapat accountability.
dinyatakan sebagai berikut: 2. Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif.
Jenis Data
Data dalam penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder.
Data primer
Data primer dalam penelitian ini bersumber dari
hasil wawancara dengan pelaku Bank Sampah
Kelurahan Bener yang terdiri dari beberapa
Kelompok Bank Sampah Bener, yakni pengurus
Bank Sampah dan Nasabah Bank Sampah yang
terkait langsung dengan objek penelitian.
Data Sekunder
Gambar 1.1
Siklus Akuntansi Data sekunder dalam penelitian ini, berdasarkan:
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20(02), 2019, 244
1) Sumber Data Gambaran Umum Bank Sampah Kelurahan
Sumber data didapatkan secara langsung dari Bener
beberapa kelompok Bank Sampah di Kelurahan Bank Sampah Bener terletak di Kelurahan
Bener. Bener, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta.
2) Metode Pengumpulan Data Berdasarkan SK Lurah Bener Nomor 13.KPTS/
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data
Tahun 2016 Tentang Penetapan Bank Sampah di
yang digunakan melalui:
a. Interview kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo Kota
Interview dengan menggali informasi dari Yogyakarta masa bhakti tahun 2016-2019 ditetapkan
pengurus dan nasabah bank sampah, baik secara Bank Sampah di wilayah ini terdapat 6 kelompok
langsung maupun tidak langsung dengan mengajukan Bank Sampah, namun hingga saat penelitian ini
pertanyaan yang dibutuhkan dalam pencapaian tujuan dilaksanakan, hanya ada satu Bank Sampah yang
penelitian. masih berjalan, yakni Bank Sampah Simul 5
b. Observasi
Observasi dilakukan dengan melakukan Struktur Organisasi
pengamatan dan pencatatan terhadap objek Bank Sampah Bener secara struktural dibawah
penelitian. wewenang Kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo,
Metode Analisis Data Kota Yogyakarta. Dalam struktur organisasi di
Metode analisis penelitian ini dengan melakukan Kelurahan Bener terdapat beberapa bagian atau divisi
analisis perbandingan implementasi Sistem yang mendukung jalannya aktifitas Bank Sampah di
Akuntansi yang telah dilaksanakan oleh Bank masing-masing kelompok Bank Sampah. Gambaran
Sampah di Kelurahan Bener dengan Teori Sistem struktur organisasi Bank Sampah di Kelurahan Bener
Akuntansi yang didasarkan pada Standar Akuntansi
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP). Dalam penelitian ini, peneliti juga
melakukan analisa terhadap pengelolaan keuangan
sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelemahan
dalam penerapan Sistem Akuntansi dan Pengelolaan
Keuangan Bank Sampah Bener yang kemudian
dilakukan evaluasi dan perbaikan pada sistem dan
pengelolaan yang sebelumnya.
Dalam penelitian ini, analisis menggunakan
bantuan software Nvivo11, dengan kerangka berfikir
sebagai berikut:

Gambar 2 Struktur Organisasi Bank Sampah


3. Hasil dan Pembahasan
3.1. Hasil penelitian
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah
dilaksanakan melalui observasi dan wawancara
secara langsung serta berdasarkan data-data yang
telah diperoleh dari beberapa kelompok Bank
Sampah di Kelurahan Bener, peneliti melakukan
analisis terhadap Implementasi Sistem Akuntansi
Bank Sampah di Kelurahan Bener yang kemudian
dibandingkan dengan Sistem Akuntansi yang sesuai
dengan SAK ETAP yang selanjutnya peneliti juga
menganalisa Bagaimana Pengelolaan Keuangan
Bank Sampah di dalam kelompok Bank Sampah,
penelitian juga didasarkan pada penelitian
Gambar 1 sebelumnya yang menjadi rujukan dalam kajian
Mind Map Penelitian menggunakan NVIVO 11 pustaka. Dalam penelitian ini, penulis menemukan
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20(02), 2019, 245
kelemahan dan ketidaksesuaian dalam penerapan Dalam penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
Sistem Akuntansi pada Bank Sampah Bener. Bank Sampah Bener, tahapan yang dilalui melalui
tiga proses tahapan, tahapan yang pertama yakni
3.2. Pembahasan
Tahapan Pencatatan. Pada Tahapan ini Bank Sampah
Implementasi Sistem Akuntansi dan
Bener telah membangun sistem pencatatan,
Pengelolaan Keuangan pada Bank Sampah Bener
diantaranya: Daftar Harga Sampah, Daftar Nasabah
belum dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan
Tabungan Bank Sampah, sedangkan Daftar Akun dan
standar yang telah ditetapkan menurut SAK ETAP.
Daftar Nasabah Pembiayaan belum disediakan
Hal ini nampak dari belum ditetapkannya kebijakan
sehingga hal ini menjadi kekurangan Bank Sampah
dan standar yang sesuai dengan prosedur akuntansi
dalam tahapan ini. Oleh karena perlu dibuatkan
serta pengelolaan keuangan yang baik dalam
Daftar Akun dan Daftar Nasabah Pembiayaan
penerapan setiap transaksi keuangan dan pengelolaan
sebagai bukti pencatatan transaksi jika ada nasabah
keuangan. Berdasarkan hasil analisa data, peneliti
yang melakukan pengajuan pembiayaan. Hal tersebut
berupaya untuk menyelesaikan permasalahan yang
juga disamaikan oleh Ibu Tina selaku ketua pengurus
dihadapi oleh Bank Sampah Bener dengan
Bank Sampah Simul 5. Dalam Wawancara tersebut
memperbaiki Implementasi Sistem Akuntansi dan
beliau menuturkan bahwa
Prosedur Pengelolaan Keuangan, sehingga
“Petugas Bank Sampah Simul belum membuka
diharapkan setelah dilakukan perbaikan dapat
pembiayaan, saat ini masih berfokus pada
meningkatkan kualitas pembukuan dan pengelolaan
peningkatan jumlah tabungan sampah dan
keuangan Bank Sampah di Kelurahan Bener. Hasil
minat nasabah bank sampah simul untuk secara
analisis mengenai Implementasi Sistem Akuntansi
rutin menabung sampah. Terkait pembiayaan
Bank Sampah Di Desa Bener dan Pengelolaan
sudah direncanakan jika aktifitas bank sampah
Keuangan dituangkan dalam hasil analisis data
simul sudah berjalan dengan baik dan
menggunakan software olah data Nvivo11.
berkesinambungan”
Aktifitas operasional Bank Sampah Bener,
diantaranya:
1. Penerimaan Sampah
Penerimaan sampah ini merupakan kegiatan
ketika nasabah melakukan penyetoran sampah
kepada Bank Sampah. Sebelum nasabah
menyetorkan sampah, nasabah diharuskan
mengisi daftar hadir sebagai controlling data
nasabah. Kemudian dari sampah tersebut
dilakukan penimbangan, yang kemudian oleh
bagian administrasi nasabah diberikan salinan
kertas yang berisi catatan atas jumlah sampah
Gambar 3. yang telah disetorkan untuk kemudian form
Analisa Data menggunakan Nvivo 11 salinan kertas tersebut diserahkan ke bagian
bendahara untuk dilakukan pencatatan atas
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan penambahan saldo kas sampah nasabah.
seperti gambar diatas, Implementasi Sistem Pencatatan dilakukan pada jurnal khusus
Akuntansi Bank Sampah Bener peneliti menemukan pembelian sampah dan buku besar pembantu
beberapa kelemahan dan kekurangan dalam persediaan sampah.
pelaksanaannya. Kelemahan ini ditemukan setelah 2. Penjualan Sampah
dilakukan perbandingan antara Sistem Akuntansi Penjualan sampah merupakan kegiatan Bank
Bank Sampah Bener dengan Sistem Akuntansi yang Sampah menjual sampah kepada pelapak. Dari
didasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan Entitas transaksi penjualan sampah menghasilkan bukti
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). penjualan sampah yang menjadi dasar pencatatan
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20(02), 2019, 246
dan disimpan. Pencatatan tersebut dilakukan besar, perlu ada penyesuaian beberapa akun yang
pada jurnal khusus penjualan sampah dan buku menunjukkan keadaan sebenarnya di periode berjalan
besar pembantu persediaan sampah. pada jurnal penyesuaian. Dalam tahapan ini, Bank
3. Penerimaan Simpanan Sampah Bener belum melaksanakan proses
Penerimaan simpanan merupakan aktifitas pengikhtisaran secara meyeluruh, meskipun seluruh
nasabah menitipkan hasil penjualan sampah yang transaksi telah melalui pencatatan buku besar.
kemudian dikonversi kedalam tabungan bank Tahapan ketiga merupakan tahapan pelaporan.
sampah nasabah. Pada tahapan ini merupakan tahapan penyusunan
4. Penerimaan Pinjaman laporan keuangan. Laporan keuangan disusun dengan
Penerimaan pinjaman merupakan aktifitas tujuan untuk memberikan informasi kepada
nasabah mengajukan pinjaman kepada bank pengguna melalui penyedia informasi suatu entitas
sampah. Pencatatan pemberian pinjaman dicatat yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
dalam jurnal khusus pengeluaran kas, sedangkan Laporan keuangan juga menunjukkan kinerja
pelunasan peminjaman dicatat pada jurnal khusus manajemen sebagai pertanggungjawaban manajemen
penerimaan kas. Dari kedua aktifitas tersebut, atas aktivitas yang telah dilaksanakan. Pada tahapan
juga perlu dicatat dalam buku besar pembantu pelaporan, laporan keuangan yang disusun sesuai
nasabah pembiayaan. urutan adalah laporan sisa hasil usaha. Laporan sisa
hasil usaha merupakan laporan laba atau rugi dalam
Keterbatasan sumberdaya dan kemampuan setiap aktivitas usaha baik dalam entitas maupun unit
petugas dalam membuat pelaporan keuangan menjadi usaha lainnya. Pada laporan sisa hasil usaha terdiri
kendala bagi bank sampah untuk menerapkan Sistem dari akun pendapatan dan beban. Perhitungannya
Akuntansi. Hal ini juga disampaikan oleh Pembina adalah seluruh pendapatan dikurangkan dengan
Bank Sampah Salingsih RW 02, berikut hasil seluruh beban, sehingga didapatkan selisih tersebut
wawancara dengan beliau: yang akan menunjukkan laba atau rugi setiap usaha.
“Bank Sampah Salingsih saat ini melaksanakan Kemudian dari hasil tersebut, dimasukkan ke dalam
prosedur pencatatan buku besar melalui proses laporan perubahan ekuitas. Dalam laporan perubahan
singkat dan sederhana. Perlu adanya pelatihan ekuitas merupakan laporan yang menunjukkan
guna meningkatkan pemahaman pengurus untuk perubahan akun ekuitas oleh beberapa aktivitas
dapat melaksanakan Sistem Akuntansi secara terkait. Pada laoran perubahan ekuitas terdiri dari
benar sesuai Standar Akuntansi yang berlaku akun modal, laba atau rugi, prive, dan sebagainya.
saat ini” Hasil dari laporan ini menunjukkan modal akhir
Tahapan berikutnya merupakan tahapan periode berjalan. Selanjutnya, setelah laporan
pengikhtisaran. Tahapan kedua ini merupakan perubahan ekuitas, maka perlu disusun neraca.
aktifitas menggolongkan akun-akun yangbberasal Setelah neraca, maka akan disusun laporan arus kas.
dari jurnal umum dan jurnal khusus yang kemudian Dalam laporan arus kas, menjelaskan mengenai
akan dicatat dalam buku besar. Setelah disusun penambahan dan pengurangan kas yang terjadi dalam
neraca saldo, kemudian dibuat jurnal penyesuaian. periode berjalan. Laporan arus kas merupakan
Kemudian dari jurnal penyesuaian tersebut akan laporan yang menunjukkan keadaan kas selama
disesuaikan kembali menjadi neraca saldo. Buku periode berjalan. Kemudian yang terakhir yakni
Besar menggolongkan akun-akun yang telah catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan
terangkum dari jurnal. Dalam buku besar terdapat keuangan menunjukkan informasi akun-akun yang
beberapa tabel yang sesuai dengan jumlah akun yang belum diungkapkan pada laporan sebelumnya. Dari
ada ada bank sampah. Disetiap tabel mewakili akun hasil analisis yang telah dilakukan, tahapan pelaporan
yang akan diperhitungkan nilai debit dan kreditnya. keuangan ada Bank Sampah belum dilaksanakan
Setelah buku besar semua akun dicatat, maka semua sepenuhnya, sehingga perlu penataan kembali
saldo akun akan dicatat pada neraca saldo. Neraca terhadap prosedur penyusunan pelaporan keuangan.
saldo merangkum seluruh saldo akhir akun dari buku Hasil Wawancara dengan Ibu Sri Susilowati, Ketua
besar, dari seluruh transaksi yang tercatat dalam buku Bank Sampah Salingsih RW 02 menjelaskan bahwa:
Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 20(02), 2019, 247
“Setiap bulan kami melakukan pelaporan, penelitian ini. Terimakasih kepada semua pihak yang
namun kami hanya melaporkan jumlah saldo telah membantu terlaksananya penelitian ini. Semoga
tercatat, baik itu jumlah masuk dan jumlah penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua.
keluar, Bank Sampah Salingsih tidak membuat
6. Daftar Pustaka
pelaporan keuangan dengan detail hingga
Harahap, (2007), Analisis Kritis Atas Laporan
neraca lajur, kami melaksanakan pencatatan
Keuangan, edisi Pertama, cetakan ketiga,
secara sederhana”
Penerbit : Raja Grafindo Persada, Jakarta
4. Kesimpulan Kieso, D.E., Weygant, J.J., dan Warfield, T. (2008).
Setelah dilakukan analisa atas Implementasi Akuntansi intermediate. (Emil Salim,
Sistem Akuntansi pada Bank Sampah Bener dengan Penerjemah). Jakarta :Erlangga.
membandingkan dengan teori sistem akuntansi sesuai Kurnia, A.I., dan Romansyah, D. (2015). Rancangan
Standar Akuntansi Keuangan SAK ETAP,maka Sistem Siklus Akuntansi Pada Bank Sampah.
dapat disimpulkan sebagai berikut : Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam Vol3, No.
1. Sistem Akuntansi pada tahapan pencatatan belum 1.
sepenuhnya dilaksanakan sesuai standar Mulyadi. (2013).Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga,
akuntansi keuangan sehingga perlu perbaikan Cetakan Keempat, Salemba Empat, Jakarta
guna menerapkan pelaksanaan Sistem Akuntansi Nasution, M. (2004). Siklus akuntansi.Universitas
yang sesuai dengan Standar Akuntansi Sumatera Utara
Keuangan. Novianty, M. (2014). Dampak program bank sampah
2. Pada tahapan pengikhtisaran, Bank Sampah terhadap sosial ekonomi masyarakat di
Bener belum melaksanakan proses kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai,
pengikhtisaran secara baik dan benar sesuai Kota Medan. Universitas Sumatera Utara. Vol
Standar Akuntansi Keuangan, meskipun seluruh 2, No 4
transaksi telah melalui pencatatan buku besar Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
3. Pada tahapan pelaporan, Bank Sampah Bener 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksana
belum menerapkan Pelaporan Keuangan sesuai Reduce, Reuse, dan Recycle.
dengan standar pelaporan yang telah diatur dalam Purwaningsih, A. (2015). Analysis of customer
Standar Akuntansi Keuangan. mindset change and accountingpractice of
garbage bank as medium of edupreneurship.
5. Ucapan Terima Kasih
Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Vol 8, No 4.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
Soemarso. (2009). Akuntansi suatu pengantar. Buku
SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
ke 2. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Nya kepada kami sehingga kami berhasil
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18
menyelesaikan naskah penelitian ini. Penulis
Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
mengucapkan terimakasih kepada:
Jakarta: Sekretariat Negara
1. Universitas AMIKOM Yogyakarta.
Widjajanto, Nugroho. (2009). Sistem Informasi
2. Pemerintahan Desa Kelurahan Bener Kecamatan
Akuntiansi. Jakarta: Erlangga, PT Gelora Aksara
Tegalrejo Kota Yogyakarta
Pratama
3. Kelompok Bank Sampah Kelurahan Bener
Https://www.merdeka.com/uang/2017-5244-bank-
Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta
sampah-raup-pendapatan-capai-rp-148
Penulis menyadari, dalam penyusun laporan ini
miliar.html
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya
segala saran sangat diharapkan demi kesempurnaan

Jurnal Akuntansi dan Pajak, ISSN 1412-629X l E-ISSN 2579-3055

You might also like