Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
One of the alternatives to reduce waste in Indonesia is the establishment of a Waste Bank. The role of waste
bank actors is not the same as collectors or scavengers, they are expected to have entrepreneurial and
personal characteristics. The purpose of this study is to analyze the forming factors of entrepreneurial
activity in waste banks that contribute to the growth of a sustainable waste processing business. This
research was conducted in Sawangan Depok. The first research stage collected primary data using a
questionnaire on 111 active waste bank actors using the purposive sampling technique, then analyzed the
data using Structural Equation Modeling (SEM). The results showed that the goodness fit criteria were
met and the measurement variables in the model had good reliability (CR≥0,70, VE≥0,50). The
entrepreneurial activities of waste bank actors are most influenced by entrepreneurial characteristics (γ =
0,70) and resources (γ = 0,63). The entrepreneurial characteristics of the waste bank actors are well shaped
by motivation (λ = 0,40), risk (λ = 0,49), and innovation (λ = 1,00). The implication is that to grow a
sustainable waste bank requires an innovative character for the waste bank actors.
ABSTRAK
Salah satu alternatif guna mengurangi sampah di Indonesia adalah dengan dibentuknya Bank
Sampah. Peran pelaku bank sampah tidak sama dengan pengumpul atau pemulung, mereka
diharapkan memiliki karakteristik kewirausahaan dan karakteristik personal. Tujuan penelitian
ini untuk menganalisis faktor-faktor pembentuk dalam aktivitas kewirausahaan pada bank
sampah yang berkontribusi terhadap pertumbuhan usaha pengolahan sampah yang
berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan di Sawangan Depok. Tahap penelitian pertama
mengumpulkan data primer menggunakan kuesioner pada 111 pelaku bank sampah yang masih
aktif dengan teknik purposive sampling, selanjutnya menganalisis data dengan Structural Equation
Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan kriteria goodness fit terpenuhi dan variabel
pengukuran pada model memiliki reliabilitas (CR≥0,70, VE≥0,50) yang baik. Aktivitas
kewirausahaan para pelaku bank sampah dipengaruhi paling besar oleh karakteristik
kewirausahaan (γ=0,70) dan sumberdaya (γ=0,63). Karakteristik kewirausahaan para pelaku
bank sampah secara baik dibentuk oleh motivasi (λ=0,40), risiko (λ= 0,49), dan inovasi (λ= 1,00).
Implikasinya untuk menumbuhkan bank sampah yang berkelanjutan diperlukan karakter
inovasi pada para pelaku bank sampah.
Kata kunci: aktivitas kewirausahaan, pelaku bank sampah, usaha pengolahan sampah
bank sampah, sehingga bank sampah tidak tian Agbaeze (2018) menemukan inovasi ber-
hanya sebagai pemilahan dan pengumpul pengaruh dan berdampak pada peningkatkan
sampah tetapi bisa sebagai recycle sehingga kompetensi dalam pengelolaan daur ulang
bisa menghasilkan sebuah produk yang sampah dan limbah padat (sustainable solid) di
bernilai ekonomi. Abuja, Nigeria.
Jumlah bank sampah di Kecamatan Berdasarkan data yang di rilis kementrian
Sawangan Kota Depok meningkat dari dua lingkungan hidup, tahun 2012 tercatat rata-
puluh di tahun 2018 menjadi dua puluh lima rata ada 2 kg sampah yang dihasilkan satu
di tahun 2019 (SIPSN 2013). Aktivitas para orang perhari oleh penduduk Indonesia. Dari
pelaku bank sampah di sawangan depok total sampah yang di buang, baru 42 persen
sudah bernilai ekonomi, dan bisa dikategori- yang dikelola, sisanya berserakan di jalan atau
kan sebuah bisnis, hal ini terlihat dari banyak- mengambang di sungai (Unilever Indo-nesia
nya sampah yang mulai diolah dengan ino- 2013). Sisa sampah plastik dan kertas yang
vasi. Sampah plastik, kardus, kertas, botol semakin banyak ini akan menjadi sum-
bekas diolah dengan cara membuat kerajinan berdaya yang bernilai, jika diolah dan proses
tas, anyaman kertas, dan pernak pernik lain- pengolahan harus dilaksanakan dengan kon-
nya. Namun apakah aktivitas yang mereka sep aktivitas kewirausahaan.
lakukan dilandasi karakter kewirausahaan Potensi sumberdaya banyaknya sampah
dan karakter personal, dan apakah usaha yang bisa diolah ini juga diikuti dengan
bank sampah yang ada saat ini akan terus ada, peluang bisnis. Pernak pernik olahan sampah
berkelanjutan atau malah akan hilang dan plastik kini makin dicari semua kalangan
tidak berjalan lagi? Hal ini menarik untuk muda mudi di Indonesia (Bisnis UKM 2014).
diteliti, karena karakteristik kewirausahaan Usaha pernak pernik olahan sampah plastik
dan personal berperan penting dalam keber- ini sangat menguntungkan karena jumlah nya
lanjutan usaha bank sampah di Indonesia. Jika yang banyak ditemui dan sebenarnya cara
tidak dilandasi dua karakter ini, peran pelaku pengolahannya mudah kalau ditekuni bisa
bank sampah akan sama dengan pengumpul dijual dengan harga mahal.
atau pemulung. Peningkatan jumlah sampah sama dengan
Sustainable juga harus diperhatikan dalam peningkatan eksponensial jumlah penduduk,
sebuah pertumbuhan usaha. Penelitian karena masing-masing individu pasti meng-
Casson et al. (2006) menemukan “hanya 20 hasilkan sisa aktivitas kegiatannya berupa
persen bisnis yang bisa bertahan 18 hingga 24 barang yang tidak terpakai lagi. Jika dilihat
bulan akan tumbuh sementara sisanya akan dari sisi lain peningkatan jumlah sampah ini
berhenti secara sukarela”. Hasil penelitian bisa menjadi peluang bisnis. Hal ini yang
Casson juga di tambahkan Bosma et al. (2011), dilakukan dalam penelitian Gomathi (2018)
Bosma menegaskan “sebuah usaha atau bisnis yang menemukan peningkatan eksponensial
bisa mencapai tahap mapan saat umur bisnis limbah elektronik di India menjadi peluang
lebih dari 36 bulan”. Dari dua penelitian di pertumbuhan usaha industri elektronik di
atas dapat kita simpulkan bahwa tantangan India. Sisa elektronik tidak lagi menjadi lim-
seorang wirausaha selain mampu mendirikan bah yang meresahkan warga India. Peluang
sebuah usaha kreatif tetapi juga memiliki ke- bisnis berasal dari pertumbuhan permintaan
mampuan menjaga pertumbuhan dan keber- konsumen yang sangat pesat, seni pengelo-
langsungan usahanya. Hal ini juga menjadi laan limbah elektronik, penerapan teknologi
isu yang menarik untuk diteliti karena banyak global dengan metode perbaikan yang lebih
bank sampah yang terbentuk dan banyak juga baik, adanya peran pemegang saham dan
yang tidak produktif bahkan tidak berjalan peraturan perdagangan yang berpihak pada
lagi. industri pengelolaan limbah elektronik di
Inovasi juga menjadi faktor kunci keber- India
lanjutan sebuah usaha, berdasarkan peneli-
Peran pemerintah Indonesia dalam pe- gender pria atau wanta, usia, suku, dan latar
ngelolaan sampah terlihat dengan meluncur- orangtua yang dihubungkan pada keber-
kan UU No. 18 tahun 2008 mengamanatkan hasilan sebuah usaha; (2) karakteristk psi-
pengelolaan sampah dengan prinsip 3-R yaitu kologis dan prilaku wirausaha, seperti motif
“pendekatan kumpul – angkut - buang berprestasi, intenal locus of control, take a risk,
diganti menjadi pemilahan – pengumpulan - kreatif, dan inovatif, dalam start-up, keber-
pengangkutan pengolahan pemprosesan. lanjutan dan keberhasilan usaha; (3) faktor
Oleh karena itu, pada aspek pengelolaan human capital, seperti pendidikan, penga-
sampah sendiri, dapat disimpulkan bahwa laman bekerja, pengalaman membuka usaha,
pemerintah memiliki peran dalam pengelo- pelatihan keterampilan dan teknis, serta
laan sampah. Pemerintah menjadikan bank jaringan wirausaha atau hubungan sosial,
sampah sebagai strategi penerapan 3-R” yang mempengaruhi kemampuan pengusaha
(Unilever Indonesia 2013). menyerap informasi sebagai modal usahanya
Berdasarkan latar belakang kondisi yang (Li 2009).
sudah dipaparkan diatas, maka sejauh mana Penelitian ini menggunakan karakteristik
karakteristik kewirausahaan, karakteristik kewirausahaan psikologi yaitu motivasi, risi-
personal, peluang bisnis, dan ketersediaan ko dan inovasi yang dimiliki para pelaku bank
sumberdaya yang dimiliki para pelaku bank sampah dalam menjalankan usaha bank sam-
sampah di Sawangan Depok mempengaruhi pahnya. Karakter ini dipilih sebab karakter
aktivitas kewirausahaan? Apakah faktor- psikologi dianggap paling tepat meng-
faktor diatas berkontribusi terhadap per- gambarkan karakter jiwa wirausaha pada
tumbuhan usaha pengolahan sampah yang para aktor bank sampah sehingga nantinya
berkelanjutan? Kedua pertanyaan diatas akan akan berpengaruh terhadap keberlanjutan
dibahas dalam penelitian ini. usaha bank sampah.
Penelitian ini bertujuan untuk meng- Karakteristik personal yang dipakai pada
identifikasi dan menganalisis faktor-faktor penelitian ini berdasarkan penelitian ter-
pembentuk dalam aktivitas kewirausahaan dahulu adalah usia, pendidkan, pengalaman
pada bank sampah yang berkontribusi usaha, pelatihan dan latar keluarga (Li 2009;
terhadap pertumbuhan usaha pengolahan Sumantri 2013; dan Puspitasari 2013).
sampah yang berkelanjutan di Sawangan Kewirausahaan menurut Timmons dan
Depok. Spinelli (2007) diawali dengan peluang, di-
Faktor - faktor pembentuk dalam aktivitas lengkapi dengan sumberdaya, dan dikokoh-
kewirausahaan berdasarkan teori –teori yang kan oleh tim. Berdasarkan teori ini penting
ada dapat dikelompokkan berdasarkan faktor melihat peluang bisnis karena peluang bisnis
internal (karakteristk personal dan karak- menjadi awal proses kewirausahaan. Peluang
teristik kewirausahaan) serta faktor eksternal dk Karakteristik peluang diukur dari 3 kriteria
yatu (peluang bisnis dan ketersediaan sumber seperti market demand, market structure and size,
daya). Keempat variabel laten ini nantinya serta margin analysis.
akan dilihat bagaimana pengaruhnya dalam Peluang menurut Bygrave dan Zacharakis
membentuk aktivitas kewirausahaan bank (2010) dan Hubeis (2005) terdiri atas: kema-
sampah di Sawangan Depok. juan technology, goverment, prospek pasar dan
Karakteristik mengandung pengertian se- lembaga keuangan. Mengacu pada penelitian
buah reputasi seseorang, kualitas positif yang yang sebelumnya peluang dalam penelitian
dimiliki seseorang, serta kepribadian yang ini diukur dari potensi permintaan pasar,
eksentrik sehingga membuatnya menarik dan dukungan goverment, dukungan lembaga
atraktif (Sumantri 2013). keuangan, dan kemajuan technology.
Karakter pengusaha (entrepreneurial cha- Model kesuksesan aktivitas kewirausaha-
racteristics) dibagi ke dalam tiga kategori, an yang menggaris bawahi isu-isu yang
yaitu: (1) karakteristik demografis, seperti berhubungan dengan kombinasi SDM, assets,
faktor produksi dan finansial resources ternyata melakukan hal-hal baru atau melakukan hal-
mampu membangun wirausaha yang sukses” hal biasa dengan cara yang luar biasa.
(Timmons dan Spinelli 2007). Sumberdaya Tahap pertumbuhan dan perkembangan
dalam penelitian ini melihat dari dua poin usaha diambil dari model penelitian Bygrave
penting yaitu sumberdaya modal dan keter- dan Zacharakis (2010) yaitu pertumbuhan
sediaan sumberdaya manusia. usaha berdasarkan skala usaha dan tingkat
Berdasarkan pengertiannya, kewirausa- pendapatan.
haan sangat terkait dengan aktivitas ke- Analisis SEM memiliki keistimewaan dari
wirausahaan. Pengertian kewirausahaan pada regresi pada umumnya. Regresi biasa
menurut Ahmad dan Seymour (2008) adalah melakukan analisa hubungan antara variabel-
nilai yang dihasilkan dari entrepreneurial variabel yang dapat dilihat secara langsung.
activity melalui pengolahan sumberdaya, Sementara model SEM melakukan analisa
kemampuan membaca peluang, kondisi hubungan antara variabel-variabel yang tidak
bisnis dan lingkungan global. dapat dilihat secara langsung. Analisis SEM
Menurut Suryana (2003) kewirausahaan juga dapat memeriksa dan membenarkan
adalah kecakapan pada proses penciptaan ni- suatu teori. Maka dari itu, hal pertama dalam
lai tambah dengan cara pengolahan sumber- penggunaan SEM yaitu membuat sebuah
daya dengan teknik baru dan membuka model dugaan berisi model struktural dan
peluang kesuksesan melalui: (1) new model pengukuran dalam bentuk path diagram
technology; (2) new knowledge; (3) perbaikan sesuai teori (Wijanto 2008).
product and service yang ada; (4) penemuan
cara-cara baru untuk menghasilkan barang
lebih banyak dengan sumberdaya lebih METODE
efisien”.
Penelitian ini tergolong penelitian des-
Aktivitas kewirausahaan dalam pengo-
kriptif kuantitatif. Analisis data primer yang
lahan sampah sangat penting guna mencipta-
dilakukan dengan sebaran kuesioner pada
kan nilai tambah dan mengurangi jumlah
pelaku bank sampah di Sawangan Depok
sampah yang ada. Wirausaha menurut Joseph
dengan teknik purposive sampling, yaitu
Schumpeter dikutip pada buku Casson et al.
menggunakan kriteria pelaku bank sampah
(2006) merupakan pribadi yang sangat ino-
yang tetap melakukan kegiatan di bank
vatif dalam menemukan/mengembangkan,
sampah dan pernah mengikuti kegiatan
process atau technology baru, new market,
kewirausahaan di bank sampah. Sumber data
sumber daya baru, dan institusional baru
didapatkan dari observasi kelapangan,
yang berhubungan dengan risiko dan inovasi.
wawancara dan dokumentasi kepada pelaku
Banyak perusahaan yang terus tumbuh de-
bank sampah yang berada di Sawangan
ngan mempertahankan inovasinya dan ba-
Depok Provinsi Jawa Barat.
nyak juga yang gagal dalam perjalanannya.
Tahap awal penelitian adalah merekap
Kegagalan disebabkan kurangnya kemampu-
data yang telah dikumpulkan dan diolah
an dalam bersaing dan proses produksi yang
menggunakan program MS Excel 2016. Tahap
tidak efisien”. Sehingga aktivitas kewira-
berikutnya adalah mengolah data dari MS
usahaan pada penelitian ini dilihat dari
Excel 2016 pada program LISREL 8.30
dayasaing dan daya produksi.
kemudian hasilnya dianalisis menggunakan
Pertumbuhan usaha tidak hanya kemam-
metode SEM (Structural Equation Modelling).
puan dalam memulai usaha tetapi juga mem-
Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran
pertahankan keberlanjutan usaha. Okpara
skala likert menggunakan lima skala/skor.
(2007) menegaskan factor penentu usaha tetap
Semakin tinggi skor (jika jawaban lima)
bisa bertahan adalah usaha yang tetap kreatif
berarti penilaian dari jawaban responden
dan inovatif karena mereka senantiasa
terhadap suatu objek semakin positif. Sebalik-
nya Semakin rendah skor (jika jawaban satu) yang paling berpengaruh dalam membentuk
berarti penilaian dari jawaban responden pertumbuhan usaha pengolahan sampah.
terhadap suatu objek semakin negative. Hasil Pendekatan analisis SEM yang dipilih adalah
jawaban responden yang dalam angka-angka pendekatan one step approach yaitu “kom-
nanti akan dideskripsikan dengan kondisi ponen model pengukuran dan struktural di
yang ada dilapangan. estimasi secara simultan dalam sebuah
Analisis SEM pada peneltian ini memuat: analisis tunggal” (Wijanto 2008).
empat variabel laten eksogen yaitu karak- Pada pengolahan analisis SEM tahap per-
teristik kewirausahaan (X1), karakteristik per- tama dihasilkan model awal yang mengan-
sonal (X2), peluang (X3), dan sumberdaya dung offending estimates yaitu pada model
(X4); dua variabel laten endogen yaitu aktivi- terdapat nilai-nilai estimasi yang melewati
tas kewirausahaan (Y1) dan pertumbuhan ambang batas analisis, seperti error varian
usaha (Y2); dan 18 variabel manifest. Rincian bernilai negative dan nilai t value kurang dari
variabel laten dan manifest terdaapat pada 1.96. Oleh karena ini dilakukan proses
Tabel 1. Pembahasan analisis deskriptif ini respesifikasi. Hasil pada pengolahan tahap
akan dikelompokkan menjadi faktor internal kedua setelah respesifikasi sudah menunjuk-
(X1 & X2) dan faktor eksternal (X3 & X4) kan model SEM yang goodfit yaitu tidak ada
untuk mempermudah melihat pengaruh lagi nilai estimasi yang melewati ambang
hubungan faktor internal dan faktor eksternal batas. Model ini dapat lihat pada Gambar 1.
ke Y1, sekaligus pengaruh Y1 ke Y2. “Respesifikasi dilakukan dengan memanfaat-
kan saran yang ada pada modification indeks
yaitu menambahkan error covariances pada
HASIL DAN PEMBAHASAN dua error variances (Wijanto 2008).
Validitas model yang telah melewati ta-
Analisis SEM pada penelitian ini men-
hap respesifikasi terlihat bagus, artinya model
jelaskan hubungan aktivitas kewirausahaan
respesifikasi ini dapat mengukur sesuai hara-
dan pertumbuhan usaha dari para pelaku
pan dan mampu menjelaskan hubungan antar
Bank sampah dan sealiagus mencari faktor
variabel. Variable yang memiliki validitas
yang baik jika nilai t- value besar sama dari Hasil estimasi pada Gambar 1 terlihat
1.96 saat α=0.05 dan nilai standar loading model sudah memenuhi kriteria uji kecocokan
faktor besar sama dari 0.3” (Wijanto 2008). model dengan kategori baik (good fit). Kriteria
Validitas model ini diperlihatkan oleh ini akan dijelaskan pada Tabel 2. “Good fit
Gambar 2. artinya model dapat menggambarkan dengan
baik hubungan antara data dilapangan de-
ngan teori yang digunakan dalam penelitian kewirausahaan yang dimiliki para pelaku
(Wijanto 2008). bank sampah di Sawangan Depok secara rinci
Tabel 3 menunjukkan hasil uji reabilitas akan dibahas sebagai berikut:
model pengukuran. Pada tabel ini terlihat 1) Karakteristik Kewirausahaan
model memiliki variance extracted (VE) dan Aktivitas kewirausahaan para pelaku
construct reliability (CR) sebagian besar sudah bank sampah signifikan dipengaruhi oleh
memenuhi kriteria ambang batas yaitu CR karakteristik kewirausahaan (t-value=2,68).
kurang dari 0.70 dan VE kecil dari 0,05. Ber- Karakteristik kewirausahaan yang memben-
dasarkan uji reliability ini dapat kita simpul- tuk aktivitas kewirausahaan para pelaku bank
kan variabel-variabel manifest yang ber- sampah dibangun oleh inovasi (λ=1,00), risiko
jumlah jumlah 18 mengukur variable latennya (λ =0,49) dan motivasi (λ=0,40). Semakin
dengan tepat dan juga konsisten. tinggi inovasi, keberanian menghadapi resiko
dan motivasi berwirausaha yang dimiliki para
pelaku bank sampah, cenderung aktivitas
PENGARUH FAKTOR INTERNAL
kewirausahaannya semakin meningkat. Arti-
TERHADAP AKTIVITAS
nya jika para pelaku bank sampah melakukan
KEWIRAUSAHAAN PELAKU BANK
SAMPAH di SAWANGAN DEPOK pengolahan sampah dengan kreatifitas, ino-
vasi, Sampah plastik yang sering dikreasikan
Berdasarkan model pada Gambar 1 di- adalah sedotan plastik, botol plastik, gelas
ketahui bahwa aktivitas kewirausahaan di- plastik, botol oli, sendok plastik dan sejenis-
pengaruhi oleh faktor internal dari karak- nya. Sampah plastik, sampah kertas dan botol
teristik kewirausahaan (γ=0,70) dan karak- bekas bisa menjadi produk yang bernilai seni
teristik personal (γ=0,28). Karakteristik ke- dan bisa bermanfaat maka aktivitas yang me-
wirausahaan terbukti mempengaruhi aktivi- reka lakukan bernilai entrepreneur, motivasi
tas kewirausahaan dengan nilai paling besar. yang melandasi mereka melakukan usaha di
Hal ini menunjukkan untuk meningkatkan bank sampah bukan hanya menjadi pengum-
aktivitas kewirausahaan para pelaku bank pul sampah, tetapi melakukan mereka adalah
sampah maka karakteristik kewirausahaan pahlawan lingkungan, seorang perwira yang
yang mereka miliki sekarang harus terus mampu mengubah sampah menjadi produk
dipertahankan dan diasah. Karakteristik unik yang punya nilai tambah dan nilai jual.
bank sampah tidak dipengaruhi secara kan ekonomi lokal di Malang juga menemu-
signifikan oleh peluang, karena memiliki |t- kan masyarakat mengharapkan lebih banyak
hitung| < t-tabel (1,96) yaitu (t-value=0,91). dukungan dari pemerintah untuk memper-
Akan tetapi, variabel peluang tidak dihilang- baiki mekanisme bank sampah dan model
kan dari model pada Gambar 1 dikarenakan penetapan harga sampah yang lebih baik
secara keseluruhan komponen variabel pe- Pada penelitian ini peluang tidak ber-
luang tetap berkontribusi membentuk model pengaruh signifikan pada aktivitas dan per-
yang baik pada Gambar 1. Berikut penjelasan tumbuhan usaha namun pada penelitian
masing-masing variable manifest dari pe- Gomathi (2018) menemukan peluang bisnis
luang dan sumberdaya. yang tersedia menghasilkan pertumbuhan
yang luar biasa dalam industri elektronik
1) Peluang seiring dengan pertumbuhan eksponensial
Variabel peluang memiliki nilai faktor limbah elektronik di India. Hal ini telihat dari
loading negative (γ=-0,91), akan tetapi variabel pertumbuhan permintaan konsumen yang
ini memiliki nilai t-hitung yang tidak sig- sangat pesat, seni pengelolaan limbah elek-
nifikan sehingga aktivitas kewirausahaan tronik di India dengan penerapan teknologi
tidak signifikan dibentuk oleh variabel ini. global telah dilakukan dengan metode per-
Peluang terbentuk dari indikator besarnya baikan yang lebih baik, adanya peran peme-
potensi permintaan pasar pada produk ola- gang saham dan peraturan perdagangan yang
han sampah, dukungan program-program berpihak pada industri pengelolaan limbah
pemerintah, kemajuan teknologi pengolahan elektronik di India
yang bisa digunakan, dukungan perbankan
masih lemah dalam mempengaruhi aktivitas 2) Sumberdaya
usaha. Peluang permintaan pasar pada pro- Aktivitas usaha pada pelaku bank sampah
duk dari olahan kerajinan tangan dari sam- signifikan dipengaruhi oleh sumberdaya (t-
pah, peran pemerintah dalam bantuan modal value=2,13). Sumberdaya dalam hal ini diarti-
dan pelatihan serta peluang pendanaan kan sebagai banyaknya sampah, ketersediaan
perbankan untuk UMKM dari jawaban modal, dan sumberdaya sklill SDM untuk
responden sangat kecil dan hampir tidak memulai sebuah aktivitas usaha. Variabel la-
berarti dalam mempengaruhi aktivitas usaha ten sumberdaya yang mempengaruhi aktivi-
pelaku bank sampah. tas usaha pada pelaku bank sampah dijelas-
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh kan oleh sumberdaya modal (λ=1,00) dan
goverment, bank, technology dan demand market sumberdaya manusia (λ=0,99).
belum berpengaruh pada pelaku bank sam- Variabel laten sumber daya mempunyai
pah di Sawangan Depok dan mereka tidak nilai loading tertinggi kedua setelah karak-
terampil dalam memanfaatkannya. Kondisi teristik kewirausahaan dalam mempengaruhi
ini di tegaskan dengan pendapat Pambudy aktivitas usaha. Banyaknya antusias dari ibu-
(2010) dalam tulisannya pembangunan eko- ibu rumah tangga untuk ikut berpastisipasi
nomi Indonesia saat ini masih pada tahap 1 dalam bank sampah akan menjadi modal
yaitu menggunakan SDM yang belum utama dalam menjalankan kegiatan pengo-
terampil. Hal ini terlihat pada nilai tambah lahan sampah. Pengolahan bank sampah yang
yang dihasilkan masyarakat masih rendah. sebenarnya tidak butuh modal besar, jika
Artinya tingkat pengolahan yang mereka dikelola dengan baik akan menghasilkan
lakukan nilai tambahnya masih kecil sehingga provit yang sangat bagus.
peluang tingginya permintaan pasarnya tidak Hasil penelitian ini juga menunjukkan
begitu berarti walau pun sudah ada du- banyaknya sumberdaya manusia, khususnya
kungan program-program dari pemerintah. ibu rumah tangga yang bisa dikelola untuk
Penelitian Wulandari (2017) tentang Mo- mangatasi permasalahan sampah di Indo-
del Pengelolaan Sampah dalam Meningkat- nesia. Selain mengatasi sampah aktivitas pe-
ngolahan sampah juga bisa menjadi program Berdasarkan hasil pengolahan SEM me-
pemberdayaan perempuan miskin seperti nunjukan karakteristik kewirausahaan mem-
yang dilakukan pada penelitian Mujahiddin punyai nilai yang terbesar dalam mempe-
(2018) yang menegaskan program Bank ngaruhi aktivitas kewirausaha. Berdasarkan
Sampah berpengaruh positif dan signifikan hal ini dapat kita simpulkan, para pelaku bank
terhadap Pemberdayaan Perempuan Miskin sampah di Sawangan Depok memiliki karak-
di Kelurahan Sicanang Belawan Medan”. ter wirausaha dan aktivitas usaha yang telah
Program bank sampah serta pemberdaya- dilakukan terbukti menghasilkan pertum-
an perempuan di Medan ini bisa menjadi con- buhan usaha yang bernilai provit.
toh untuk bank sampah yang lain, termasuk Aktivitas kewirausahaan dari para pelaku
bank sampah Sawangan Depok sehingga bank sampah di Sawangan Depok terbukti
dengan adanya aktivitas usaha bank sampah berpengaruh positif dan signifikan pada per-
oleh para pelaku bank sampah di Sawangan tumbuhan usaha dari pelaku Bank Sampah
Depok bisa menambah pendapatan dan dengan asumsi ceteris paribus. Hal ini berarti
sekaligus mengatasi permasalahan sampah. solusi untuk permasalahan sampah adalah
Hasil penelitian Wulandari (2017) me- dengan mengiatkan aktivitas kewirausahaan
nunjukkan bahwa “model kegiatan bank para pengelola bank sampah.
sampah bermanfaat dalam mewujudkan Para pengelola bank sampah di Sawangan
sekitaran yang bersih dan juga berdampak Depok juga terbukti berkarakter wirausaha
pada perekonomian daerah meningkatkan sehingga bisa dijadikan sebagai bank sampah
pendapatan ibu rumah tangga di sekitar bank percontohan dan pahlawan lingkungan yang
sampah”. berkarakter wirausaha guna mengatasi per-
masalahan sampah yang semakin rumit.
PENGARUH AKTIVITAS
KEWIRAUSAHAAN PELAKU BANK
SAMPAH TERHADAP PERTUMBUHAN
KESIMPULAN DAN SARAN
USAHA BANK SAMPAH KESIMPULAN
Pada Gambar 1 terlihat bahwa dari hasil Berdasarkan hasil analisis SEM dapat
pengolahan SEM terbukti variable pertum- disimpulkan :
buhan usaha dipengaruhi oleh variabel 1. Karakteristik kewirausahaan adalah faktor
aktivitas kewirausahaan sebesar β=0,94 dan t- pembentuk terbesar dalam aktivitas ke-
value=14,62. Artinya untuk bisa mengatasi wirausahaan pada bank sampah yang
permasalah sampah kita harus meningkatkan berkontribusi terhadap pertumbuhan usa-
pertumbuhan usaha pengolahan sampah de- ha pengolahan sampah yang berkelanjutan
ngan cara giat melakukan aktivitas kewira- di Sawangan Depok (γ=0,70). Faktor pem-
usahaan. Karakterisitik kewirausahaan, ka- bentuk aktivitas kewirausahaan lainnya
rakteristik personal, dan sumberdaya signi- adalah sumberdaya dan karakteristik
fikan mempengaruhi aktivitas kewirausaha- personal.
an. Pada Tabel 4 akan digambarkan simpulan 2. Karakteristik kewirausahaan para penge-
hasil pengolahan SEM pada penelitian ini. lola bank sampah terbentuk oleh motivasi