You are on page 1of 20

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN

KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA


MANAJERIAL PADA PT. “X” DI SURABAYA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Sarjana
Jurusan Akuntansi

Oleh :

EKA AYU KUSUMA

2012310500

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2016
PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN
KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA
MANAJERIAL PADA PT. “X” DI SURABAYA

Eka Ayu Kususma


STIE Perbanas Surabaya
Email :2012310500@students.perbanas.ac.id
Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACT
Total Quality Management is a system that aims to improve the quality of
products continuously and oriented to customer satisfaction by involving all
employees in the company. Companies also need management accounting systems
that are used to motivate the personnel with the aim of maximizing the welfare of
the personnel. This purpose of this study was to determine whether there is
influence of Total Quality Management, system performance measurement and
reward systems on managerial performance at PT. "X" in Surabaya either
partially or simultaneously. The population in this study involving middle and
lower-level managers at PT. "X" in Surabaya. The method in this study using
purposive sampling method to obtain 35 repondents.The results in this study
showed that simultaneous variable Total Quality Management, system
performance measurement and reward system does not significantly affect
managerial performance while partial indicates that the variable Total Quality
Management not significantly affect managerial performance, the performance
measurement system do not significantly on managerial performance and reward
systems significantly influence managerial performance.

Key words : Total Quality Management, Performance measurement system,


Reward Systems, Managerial Performance.

PENDAHULUAN dan jasa yang memilii kualitas


produk terbaik. Perusahaan
Era globalisasi saat ini
semestinya melakukan perbaikkan
banyak perusahaan mengalami
secara terus-menerus dengan
pesaingan dalam industri bisnis,
menggunakan teknik Total Quality
dimana pesaingan tersebut dapat
Management, seperti halnya yang
memberikan dampak baik langsung
dilakukan oleh perusahaan lain yang
maupun tidak langsung. Beberapa
telah menerapkan dalam
usaha bisnis diharapkan dapat
melaksanakan kinerja perusahaan.
meningkatkan efisiensi dalam
beberapa perusahaan telah
melaksanakan strategi perusahaan
menjalankan Total Quality
sehingga dapat meningkatkan produk
Management dan sistem akuntansi

1
manajemen yang terdiri dari sistem Sistem pengukuran kinerja
pengukuran kinerja dan sistem merupakan salah satu dari sistem
penghargaan diharapkan dapat akuntansi manajemen dan sistem
meningkatan kinerja manajerial pengendalian manajemen sangat
namun ada pula yang belum mampu penting digunakan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. mengevaluasi perencanaan masa
tujuan utama untuk menerapkan depan perusahaan. Suatu sistem
Total Quality Management merupakan suatu cara yang bersifat
diharapakan dapat memberikan repititif untuk dapat melaksanakan
keuntungan dan meningkatkan aktivitas organisasi. Sistem
kinerja manajerial perusahaan. pengukuran kinerja merupakan suatu
Total Quality Management sistem yang digunakan perusahaan
merupakan suatu mekanisme yang untuk melakukan perbaikkan secara
digunakan oleh perusahaan untuk periodik terhadap keefektifan tenaga
meningkatkan kualitas produk secara kerja serta bertujuan untuk
terus menerus (Rovila, 2014). Total melaksanakan kegiatan operasional
Quality Management merupakan perusahaan dengan standar yang
paradigma untuk menjalankan bisnis telah ditetapkan ( I Made,2003 dalam
yang berupaya memaksimalkan daya Aditya Hermawan, 2014).
saing organisasi melalui beberapa
kriteria yang ada dalam Total Quality Sistem penghargaan
Management yaitu fokus pada merupakan suatu sistem yang
pelanggan, keterlibatan seluruh digunakan perusahan untuk
karyawan, dan perbaikkan secara memberikan apresiasi atas hasil
berkesinambungan atas kualitas kinerja yang telah diberikan para
produk, jasa, manusia, proses dan personel kepada perusahaan. Sistem
lingkungan organisasi (Tjiptono, penghargaan yang berbasis kinerja
2002). mendorong para personel untuk
memotivasi agar lebih
Kemajuan perusahaan untuk mengutamakan kepentingan
mencapai tujuan jangka panjang organisasi dibandingkan kepentingan
tidak hanya untuk mengembangkan pribadi. Sistem penghargaan juga
strategi perusahaan tetapi lebih dapat memberikan dua manfaat,
penting adalah perusahaan dapat yaitu memberikan motivasi dan
merancang sistem serta proses yang memberikan informasi bagi
dapat memberikan energi kepada perusahaan serta para personel
seluruh personel baik karyawan dan (Mulyadi dan Jhony, 2001:188).
para manajer untuk dapat
melaksanakan strategi secara efektif PT. “X” merupakan suatu
dan efisien. permasalahan yang perusahaan yang bergerak dalam
dihadapi bahwa kinerja manajerial memproduksi kapal. Fenomena pada
rendah disebabkan oleh keuntungan PT. “X” meluncurkan dua kapal
manajerial terhadap gagalnya sistem perang yakni kapal perusak kawal
akuntansi manajemen perusahaan rudal dan kapal perang strategic
dalam menentukan sasaran yang sealift vessel, perusahaan berusaha
diharapkan perusahaan. memenuhi kebutuhan serta
memuaskan konsumen dengan

2
meluncurkan dua kapal tersebut dan bermaksud untuk menguji kembali
diharapkan dapat berjalan sesuai apakah Total Quality Management,
dengan strategi perusahaan sistem pengukuran kinerja dan sistem
(Kompas.com). penghargaan berpengaruh secara
signifikan atau tidak berpengaruh
Kementrian Pendayagunaan terhadap kinerja manajerial jika yang
Aparatur Negara dan Reformasi menjadi objek penelitian adalah pada
Birokrasi telah mempersiapkan PT. “X” di Surabaya yang
pensiun dini secara nasional agar merupakan salah satu perusahaan
mengurangi pengeluaran dan BUMN yang bergerak dalam bidang
pembengkaan pada perusahaan. memproduksi alat pertahanan.
program tersebut awalnya hanya
sekedar konsep dari kementrian
keuangan yang bertujuan serta
berguna untuk menghemat biaya RERANGKA TEORITIS YANG
karyawan yang membengkak DIPAKAI DAN HIPOTESIS
dikarenakan besarnya gaji dan
Teori Keagenan
tunjangan karyawan setiap bulan
Teori Keagenan (Agency Terori)
(detik.com).
merupakan suatu teori yang
Penelitian terdahulu yang digunakan untuk menghubungkan
dilakukan oleh Yuni dan Erna (2013) kerja sama antara pemilik perusahaan
memperoleh hasil bahwa secara dengan manajemen perusahaan.
parsial Total Quality Management Pemilik perusahaan memberikan
tidak berpengaruh secara signifikan wewenang kepada manajemen
terhadap kinerja manajerial, sistem perusahaan untuk mengatur dan
pengukuran kinerja berpengaruh mengkoordinir organisasi yang ada
secara signifikan serta sistem di perusahaan. Pemilik perusahaan
penghargaan berpengaruh tidak hanya menginginkan kenaikan
secara signifikan terhadap kinerja investasi perusahaan dengan cara
manajerial. Berbeda dengan meningkatkan kualitas produk
penelitian yang dilakukan oleh perusahaan sedangkan manajemen
Hermawan, Amir dan Linda (2013) perusahaan menginginkan
yang memperoleh hasil secara parsial kompensasi seperti bonus, insentif,
Total Quality Management kenaikan gaji, tunjangan asuransi dan
berpengaruh secara signifikan lain-lain atas prestasi kinerjanya
terhadap kinerja manajerial, sistem (Jansen dan Mackling, 1976 dalam
pengukuran kinerja berpengaruh Amalia dan I Made, 2013).
secara signifikan terhadap kinerja
Total Quality Management
manajerial dan sistem penghargaan
Total Quality Management
berpengaruh secara signifikan
merupakan mekanisme yang
terhadap kinerja manajerial.
digunakan perusahaan untuk
Hasil yang ditemukan melakukan pendekatan manajemen
terdapat perbedaan pada beberapa pada suatu perusahaan atau
penelitian terdahulu serta fenomena organisasi yang berfokus pada
yang terjadi pada PT. “X” . peneliti kualitas dan didasarkan atas

3
partisipasi dari keseluruhan sumber sesuai dengan standar perusahaan
daya manusia pada organisasi atau untuk mendorong perilaku karyawan
perusahaan. Tujuan utama dari Total yang sesuai dengan harapan
Quality Management adalah perusahaan, para personel
perbaikan yang dilakukan secara termotivasi agar tidak lalai dalam
terus menerus untuk mendapatkan mencapai strategi dan tujuan
hasil yang diharapkan perusahaan. organisasi serta mematuhi standar
penerapan Total Quality perilaku yang sudah ditetapkan oleh
Management diharapkan akan perusahaan.
memberikan dampak positif bagi
kinerja manajerial perusahaan, selain Manfaat dari sistem
itu kinerja yang baik bisa dikatakan pengukuran kinerja adalah
dapat menekan biaya agar lebih membantu dalam pengambilan
ekonomis karena tujuan Total keputusan yang berhubungan erat
Quality Management yaitu terus denagn karyawan, mempersiapkan
menerus meningkatkan kualitas umpan balik bagi staf,
produk serta dapat mencegah mempersiapkan distribusi
kecacatan, penghilangan kerugian pengharfaan bagi karyawan.
antara pelanggan, pemasok atau Mengidentifikasi kinerja karyawan
karyawan. merupakan sikap umum melalui beberapa kegiatan meliputi
seseorang dalam menghadapi kebutuhan pelatihan, menyediakan
pekerjaannya. Karakteristik dari kriteria seleksi, pengembangan
Total Quality Management terdiri karyawan dan evaluasi program
dari 10 karakteristik, prinsip utama pelatihan.
dari Total Quality Management,
Sistem Penghargaan
manfaat dari Total Quality
Management yaitu meningkatkan Sistem penghargaan
moril kepada para personel, merupakan salah satu sistem
menurunkan biaya, meningkatkan pengendalian manajemen suatu hal
kepuasan pelanggan dan lain lain. yang sangat penting dalam usaha
organisasi untuk mencapai
Sistem Pengukuran Kinerja tujuannya, sehingga berbagai
kegiatan harus dilakukan organisasi
Sistem pengukuran kinerja
untuk meningkatkan kinerja
merupakan suatu sistem yang
karyawannya. Sistem penghargaan
digunakan oleh perusahaan untuk
merupakan suatu sistem dimana
memotivasi para personel khususnya
perusahaan memberikan kontribusi
manajer agar bekerja lebih baik
atau kompensasi terhadap kinerja
karena prestasi kerja para personel
personel dalam organisasi atas hasil
sangat diperlukan perusahaan. Sistem
kinerjanya (Wibowo, 2007:348).
pengukuran kinerja mekanisme yang
Sistem penghargaan merupakan alat
bertujuan untuk membantu manajer
pengendalian yang paling penting
perusahaan dalam mencapai startegi
digunakan oleh perusaahaan agar
perusahaan atau organisasi. Tujuan
dapat memotivasi kinerja personel
dari sistem pengukuran kinerja yaitu
baik kinerja manajerial maupun
mengurangi perilaku yang tidak
kinerja karyawan untuk mencapai

4
tujuan perusahaan dan perilaku pengkoordinasian, evaluasi,
personel yang sesuai dengan harapan pengawasan, pengaturan staf,
perusahaan (Mulyadi dan Jhony, negosiasi, perwakilan. Kinerja
2001:352). manajerial diharapkan dapat berjalan
sesuai dengan tujuan dan strategi
Tujuan dari sistem perusahaan atau organisasi.
penghargaan terdiri dari empat tujuan
yaitu mendapatkan personel yang Pengaruh Total Quality
memiliki kualitas terbaik, Management Terhadap Kinerja
mempertahankan karyawan yang Manajerial
ada, saling menghargaai perilaku Bagi perusahaan, manajer merupakan
antar sesama karyawan, mantaati salah satu yang sangat dibutuhkan
peraturan yang ada di dalam oleh perusahaan dalam mencapai
organisasi. Manfaat dari sistem strategi serta tujuan perusahaan.
penghargaan yaitu memotivasi para sebaliknya dalam penerapan Total
personel agar mengubah Quality Management diharapkan
kecenderungan dari semangat untuk dapat memperbaiki kualitas produk
memuaskan kepentingan diri sendiri secara terus menerus untuk
ke semangat untuk memenuhi mendapatkan hasil yang diinginkan
kepentingan organisasi atau perusahaan. Total Quality
perusahaan. Jenis penghargaan ada Management merupakan variabel
dua yaitu penghargaan intrinsik dan penting yang mempengaruhi perilaku
penghargaan ekstrinsik (Mulyadi dan personel dalam lingkungakan
Setyawan, 2001:355). kerjanya. Artinya semakin tinggi
penerapan Total Quality
Kinerja Manajerial
Management maka akan semakin
Kinerja Manajerial merupakan
tinggi pula kinerja yang akan
kinerja para personel dalam kegiatan
dihasilkan, akhirnya kemungkinan
manajerial yang dapat di ukur
untuk dapat meningkatkan kinerja
melalui delapan dimensi kinerja
manajerial perusahaan akan semakin
personel. Performance merupakan
tinggi pula.
hasil dari kinerja yang telah dicapai
Penelitian yang telah
oleh beberapa individu atau
dilakukan oleh Hermawan, Mahmud
sekelompok organisasi, hasil kinerja
dan Linda mendefinisikan hasil
tersenut harus sesuai dengan tugas,
bahwa Total Quality Management
tanggung jawab serta wewenang
dapat memberikan pengaruh
yang telah ditetapkan oleh organisasi
terhadap kinerja manajerial.
atau perusahaan. Mulyadi (2007:159)
Berdasarkan uraian tersebut maka
berpendapat, kinerja merupakan satu
dalam penelitian ini dapat
gambaran tentang pencapaian
dirumuskan hipotesis sebagai berikut
pelaksanaan suatu kegiatan dalam
Hipotesis 1 : Total Quality
mewujudkan tujuan, melaksanakan
Management secara parsial
misi, sasaran, mencapai visi suatu
berpengaruh secara signifikan
organisasi atau perusahaan. Delapan
terhadap kinerja manajerial.
dimensi kinerja personel dalam
kinerja manajerial terdiri dari
perencanaan, investigasi,

5
Pengaruh Sistem Pengukuran prestasi kerja mereka terhadap
Kinerja Terhadap Kinerja perusahaan dengan cara melakukan
Manajerial setiap tugas, kewajiban dan tanggung
Sistem Pengukuran kinerja jawab yang dibebankan kepada para
merupakan suatu sistem yang personel dalam mencapai tujuan serta
dilakukan oleh perusahaan untuk strategi perusahaan. Ada dua hal
mengukur hasil kerja para personel yang perlu diingat oleh perusahaan
dan diharpakan dalam sistem dalam pemberian kompensasi.
pengukuran kinerja dapat Pertama kompensasi yang diberikan
memotivasi kinerja manajerial untuk perusahaan harus dapat dirasakan
dapat melaksanakan strategi adil oleh para personel. Kedua
perusahaan. Semakin tinggi sistem besarnya kompensasi tidak jauh
pengukuran kinerja diharapkan berbeda dengan yang diharapkan
kinerja manajerial akan meningkat. personel. Apabila dua hal ini dapay
Penelitian yang dilakukan dipenuhi maka para personel akan
oleh Aditya, Amir dan Agustina merasakan kepuasan atas pekerjaan
bahwa seluruh manajer termotivasi yang dilakukan dengan hasil imbalan
dengan adanya sistem pengukuran yang didapatkannya. Berdasarkan
kinerja perusahaan kinerja di uraian tersebut maka dalam
perusahaan yang mendorong para penelitian ini dapat dirumuskan
manajer bekerja lebih baik karena hipotesis sebagai berikut:
prestasi kerja personel sangat Hipotesis 3 : Sistem penghargaan
dibutuhkan untuk meningkatkan berpengaruh secara signifikan
perusahaan. Hasil penelitian tersebut terhadap kinerja manajerial.
memperoleh hasil bahwa secara
parsial sistem pengukuran kinerja Total Quality
berpengaruh secara signfikan Management
terhadap kinerja manajerial.
Berdasarkan uraian tersebut maka
dalam penelitian ini dapat Sistem Kinerja
dirumuskan hipotesis sebagai Pengukuran Manajeri
berikut:
Kinerja al
Hipotesis 2 : Sistem pengukuran
kinerja berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja manajerial. Sistem
Penghargaan
Pengaruh Sistem Penghargaan
Terhadap Kinerja Manajerial
Para personel akan lebih
meningkatkan kinerja apabila adanya Gambar 1
sistem penghargaan pada perusahaan.
Sistem penghargaan merupakan Kerangka Pemikiran
salah satu sistem pengendalian
manajemen yang memberikan
imbalan atau kompensasi kepada Metode Penelitian
para personel yang telah memberikan

6
Klasifikasi Sampel pengisian kuisioner. Diharapkan
Populasi dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran kuisioner dapat
para personel pada PT. “X” di diperoleh informasi yang relevan
Surabaya. Pengambilan sampel denga tujuan survei dan validitas
dalam penelitian ini menggunakan yang setinggi mungkin.
metode purposive sampling yakni
untuk mendapatkan sampel yang Variabel Penelitian
representatif sesuai dengan kriteria Variabel independen pada penelitian
yaitu: para personel pada PT. “X” di yang digunakan dalam penelitian ini
Surabaya. adalah variabel Total Quality
Management, Sistem pengukuran
Data Penelitian kinerja, sistem penghargaan,
Data yang digunakan dalam sedangkan variabel dependen
penelitian ini merupakan data primer menggunakan Kinerja Manajerial.
yang diperoleh secara langsung dari
jawaban para responden terhadap
kinerja manajerial pada PT. “X” di mewujudkan strategi perusahaan
Surabaya. dengan memberikan informasi
kepada manajer mengenai kualitas
Definisi Opersional Variabel produk serta memotivasi para
personel untuk meningkatkan
Total Quality Management kinerjanya agar dapat mencapai
Menurut Rovila, (2014: 50- sasaran dan strategi perusahaan.
51) Total Quality Management Indikator yang digunakan dalam
merupakan suatu mekanisme yang menilai sistem pengukuran kinerja
dilakukan perusahaan untuk (Mulyadi, 2007). Pengukuran
meningkatkan kualitas produk variabel ini dilakukan dengan
dengan cara melakukan perbaikkan menggunakan skala likert serta
secara terus menerus dan bertujuan instrumen penelitian dari sistem
untuk memenuhi kebutuhan pengukuran kinerja yaitu (1)
pelanggan. Indikator yang meningkatkan kinerja manajer, (2)
digunakan untuk mengukur Total menilai kinerja, (3) penilaian yang
Quality Management menurut berbobot, (4) penentuan
Hermawan, Amir dan linda (2014) penghargaan, (5) sistem pengukuran
yaitu terdiri dari 7 karakteristik dari kinerja dapat dilakukan secara
Total Quality Management yaitu berkala, (6) evaluasi kelayakan
fokus terhadap pelanggan, obsesi pengukuran kinerja.
terhadap kualitas, pendekatan ilmiah,
komitmen jangka panjang, kerjasama Sistem Penghargaan
tim, perbaikkan secara Sistem Penghargaan
berkesinambungan, pendidikan dan merupakan suatu sistem yang
pelatihan. didapatkan oleh para personel atas
prestasi kerja personel yang sesuai
Sistem Pengukuran Kinerja dengan strategi dan standar yang
Sistem Pengukuran Kinerja ditentukan oleh perusahaan dengan
merupakan suatu sistem untuk memberikan kompensasi berupa

7
financial maupun non finansial. HASIL PENELITIAN DAN
Indikator untuk menilai sistem PEMBAHASAN
penghargaan atas kinerja personel
dalam perusahaan (Wibowo, Analisis deskriptif digunakan untuk
2011:362). Pengukuran variabel memberikan gambaran mengenai
dilakukan dengan menggunakan profil sampel yang dipilih, seperti
skala likert, berupa skor atau nilai jenis kelamin, pendidikan terakhir
satu sampai empat. Indikator dari responden, usia responden, dan lama
sistem penghargaan oleh (Ristauliu, bekerja, jabatan responden di
2013) terdiri dari (1) pentingnya perusahaan tersebut.
penghargaan bagi manajer, (2)
HASIL ANALISIS DAN
memenuhi kebutuhan hidup, (3)
PEMBAHASAN
bobot pekerjaan, (4) jam kerja, (5)
penghargaan yang diberikan Analisis Deskriptif
mencerminkan kontribusi, (6) Berdasarkan hasil
frekuensi penerapan sistem pengumpulan data yang telah
penghargaan. dilakukan melalui pengumpulan
jawaban dari para responden, maka
Kinerja Manajerial dapat diperoleh mengenai gambaran
Kinerja manajerial objek dari variabel-variabel yang
merupakan sebagai hasil dari kinerja digunakan dalam penelitian ini.
personel yang telah melaksanakan Pengukuran variabel menggunakan
tugas yang sesuai dengan harapan ukuran dengan skala 4 poin yaitu
perusahaan. Indikator yang skala pengukuran 1 sampai 4. Untuk
digunakan dalam menilai kinerja dapat menentukan nilai rata-rata dari
manajerial menurut Mahoney (1963) masing-masing responden terhadap
dalam Aditya, Amir dan Linda beberapa item pertanyaan maka
(2013). Indikator kinerja manajerial dapat dilakukan dengan
sebagai berikut : perencanaan, menggunakan cara menjumlahkan
investigasi, pengkoordinasian, nilai jawaban tersebut dibagi dengan
evaluasi, pengawasan, staf, masing-masing jumlah item atau
organisasi, perwalian. indicator dalam setiap variabel.
Sementara untuk dapat
Alat Analisis mempermudah penilaian maka
Untuk menguji hubungan antara dibuat kategori penilaian dimana
Variabel Total Quality Management, menurut Supranto (2008:74)
Sistem pengukuran kinerja dan penentuan intervalnya dengan
Sistem Penghragan terhadap Kinerja menggunakan rumus sebagai berikut:
Manajerial digunakan model regresi
linier berganda. Alasan dipilihnya Interval kelas = Nilai tertinggi –
model regresi linier berganda karena Nilai terendah
untuk menguji pengaruh beberapa
variabel bebas terhadap satu variabel Jumlah kelas
terikat.

8
Dari hasil perhitungan deviasi sebesar 0.76 pada kategori
interval kelas di atas, dengan adanya setuju yang artinya responden
hasil sebesar 0,75 maka dapat menilai bahwa kinerja manajerial
diketahui nilai indeks dari masing- pada PT. “X” di Surabaya.
masing responden akan dimasukkan
berdasarkan kategori-kategori yang b. Deskriptif Variabel Total Quality
telah ditetapkan. Dari hasil tersebut Management
TABEL 3
maka akan terinterpretasi nilai indeks Deskriptif Tanggapan Variabel
sebagai berikut: TQM
Pertanyaan Mean Std Dev
TABEL 1 X1.1 3.17 0.78
Kategori mean dari variabel- X1.2 2.83 0.66
variabel penelitian X1.3 1.77 0.77
X1.4 3.43 0.61
Interval Kategori Nilai
X1.5 3.09 0.82
X1.6 2.17 0.66
3,25 < mean ≤ 4,00 SS 4
X1.7 2.94 0.64
2,50 < mean ≤ 3,25 S 3 X1.8 2.37 0.73
1,75 < mean ≤ 2,50 TS 2 X1.9 2.06 0.68
1,00 < mean ≤ 1,75 STS 1 X1.10 2.94 0.59
Sumber: Lampiran data diolah X1.11 3.14 0.55
X1.12 1.97 0.75
X1.13 1.86 0.60
a. Deskripsi Variabel Kinerja X1.14 3.09 0.56
Manajerial Rata-rata 2.63 0.67
TABEL 2 Sumber: Hasil SPSS
Deskriptif Tanggapan Variabel
Kinerja Manajerial Berdasarkan tabel di atas dapat
Pertanyaan Mean Std Dev diketahui secara keseluruhan rata-
Y.1 2.74 0.74
Y.2 2.54 0.70 rata yang dihasilkan variabel Total
Quality Management sebesar 2.63
Y.3 3.17 0.62
dan standar deviasi sebesar 0.67 pada
Y.4 2.57 0.78
Y.5 2.71 0.79
kategori setuju yang artinya
Y.6 3.26 0.66 responden menilai bahwa Total
Quality Management pada PT. “X”
Y.7 2.51 0.89 di Surabaya adalah tinggi.
Y.8 2.46 0.82
c.Deskriptif Variabel Sistem Pengukuran
Y.9 2.46 0.78 Kinerja
Y.10 3.03 0.86 TABEL 4
Deskriptif Tanggapan Variabel
Y.11 2.43 0.74
Sistem Pengukuran kinerja
Y.12 2.31 0.72 Pertanyaan Mean Std Dev
Rata-rata 2.68 0.76 X2.1 2.94 0.59
X2.2 3.03 0.51
Sumber: Hasil SPSS X2.3 2.29 0.79
X2.4 2.23 0.81
Berdasarkan tabel di atas dapat X2.5 3.31 0.72
diketahui secara keseluruhan rata-
rata yang dihasilkan variabel kinerja X2.6 2.97 0.62
manajerial sebesar 2.68 dan standar

9
X2.7 3.00 0.69
Berdasarkan tabel di atas dapat
X2.8 2.26 0.82
diketahui secara keseluruhan rata-
X2.9 2.89 0.72 rata yang dihasilkan variabel sistem
Rata-rata 2.77 0.70 penghargaan sebesar 2.77 dan
Sumber: Hasil SPSS standar deviasi sebesar 0.64 pada
kategori setuju yang artinya
Berdasarkan tabel di atas dapat responden menilai bahwa Sistem
diketahui secara keseluruhan rata- penghargaan pada PT. “X” di
rata yang dihasilkan variabel sistem Surabaya adalah tinggi.
pengukuran kinerja sebesar 2.77 dan
standar deviasi sebesar 0.70 pada Analisis Statistik
kategori setuju yang artinya
Responden menilai bahwa sistem a. Uji Validitas dan Reliabilitas
pengukuran kinerja pada PT. “X” di Data
Surabaya adalah tinggi. Pengujian validitas ini
dilakukan dengan mengkorelasikan
d. Deskriptif Variabel Sistem nilai item pada setiap butir
Penghargaan pertanyaan dengan nilai total.Uji
TABEL 5 validitas dilakukan terhadap masing-
Deskriptif Tanggapan Variabel Sistem masing item pertanyaan yang
Penghargaan
membentuk suatu variabel penelitian.
Pertanyaan Mean Std Dev
Mengukur validitas di dalam
X3.1 3.31 0.47 penelitian ini digunakan korelasi
X3.2 2.94 0.76 pearson dengan kriteria jika korelasi
X3.3 2.34 0.68 pearson antara masing-masing
X3.4 2.91 0.61 pertanyaan dengan skor total
X3.5 3.14 0.43 menghasilkan nilai signifikansi ≤
X3.6 3.09 0.56 0,05 (α=5%), maka item pertanyaan
X3.7 2.17 0.71 tersebut bisa dikatakan valid.
X3.8 2.77 0.69 Pengujian validitas dilakukan dengan
X3.9 2.23 0.84 bantuan program SPSS. Berikut
Rata-rata 0.77 0.64
adalah hasil dari pengujian validitas
Sumber:Hasil SPSS pada penelitian ini:

TABEL 6
HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
Item r-hasil sig-r Kesimpulan
X1.1 0,608 0,000 Valid
X1.2 0,549 0,001 Valid
X1.3 0,608 0,000 Valid
X1.4 0,375 0,026 Valid
X1.5 0,498 0,002 Valid
X1.6 0,568 0,000 Valid
X1.7 0,546 0,001 Valid
X1.8 0,446 0,007 Valid
X1.9 0,624 0,000 Valid

10
X1.10 0,547 0,001 Valid
X1.11 0,608 0,000 Valid
X1.12 0,798 0,000 Valid
X1.13 0,574 0,000 Valid
X1.14 0,549 0,001 Valid
X2.1 0,650 0,000 Valid
X2.2 0,396 0,019 Valid
X2.3 0,668 0,000 Valid
X2.4 0,521 0,001 Valid
X2.5 0,650 0,000 Valid
X2.6 0,650 0,000 Valid
X2.7 0,364 0,032 Valid
X2.8 0,693 0,000 Valid
X2.9 0,415 0,013 Valid
X3.1 0,547 0,001 Valid
X3.2 0,559 0,000 Valid
X3.3 0,687 0,000 Valid
X3.4 0,559 0,000 Valid
X3.5 0,541 0,001 Valid
X3.6 0,440 0,008 Valid
X3.7 0,547 0,001 Valid
X3.8 0,422 0,012 Valid
X3.9 0,397 0,018 Valid
Y.1 0,649 0,000 Valid
Y.2 0,630 0,000 Valid
Y.3 0,630 0,000 Valid
Y.4 0,859 0,000 Valid
Y.5 0,761 0,000 Valid
Y.6 0,630 0,000 Valid
Y.7 0,393 0,020 Valid
Y.8 0,673 0,000 Valid
Y.9 0,543 0,001 Valid
Y.10 0,630 0,000 Valid
Y.11 0,776 0,000 Valid
Y.12 0,582 0,000 Valid
Sumber: Hasil SPSS
Berdasarkan tabel diatas
dapat diketahui hasil dari analisis uji TABEL 7
valditas.Dari hasil analisis yang telah HASIL UJI RELIABILITAS SAMPEL
PENELITIAN
dilakukan tersebut menunjukkan Variabel r Alpha Kesimpulan
bahwa masing-masing variabel yaitu TQM 0,831 Reliabel
variabel motivasi kerja, kepuasan SPK 0,800 Reliabel
kerja, sistem penghargaan, komitmen SP 0,736 Reliabel
KM 0,834 Reliabel
organisasi, dan kinerja karyawan
Sumber: Hasil SPSS
dinyatakan valid. Hal ini dapat
ditunjukkan dari hasil masing-
Berdasarkan dari hasil uji relaibilitas
masing variabel yang nilainya > 0,05
yang telah dilakukan menunjukkan

11
nilai cronbach alpha untuk masing – c. Uji Heterokedastisitas
masing variabel diatas nilai 0,60
Tabel 10
dengan jumlah kasus tiga puluh lima
UJI HETEROKEDASTISITAS
responden. Hal ini berarti bahwa
jawaban responden terhadap Model T Sig
pertanyaan adalah reliabel. Constant .223 .825
TQM .534 .597
Uji Asumsi Klasik SPK -.511 .613
a. Uji Normalitas Residual
TABEL 8 SP .007 .994
UJI NORMALITAS DATA Sumber : Hasil SPSS

Unstandardiz Dari tabel diatas dapat dijelaskan


ed Residual bahwa nilai signifikansi pada
N 35 pengujian heterokedastisitas
Normal Parametersa Mean .0000000 memperoleh hasil lebih dari 0,05
Std. yang artinya data tersebut tidak
Deviatio 2.91430437
n
terjadi heterokedastisitas karena nilai
Most Extreme Absolute .098
sig lebih dari 0,05.
Differences Positive .087
d. Uji Autokorelasi
Negative -.098
Kolmogorov-Smirnov Z .580 TABEL 11
Asymp. Sig. (2-tailed) .889 UJI AUTOKORELASI DATA
Sumber: Hasil SPSS
Model R Adj. R DW
Dari tabel diatas dapat dijelaskan Square
1. .477 .152 2.425
bahwa nilai kolmogorov smirnov
Sumber : Hasil SPSS
sebesar 0,580 dengan signifikansi
(probabilitas 0,889).Dari hasil Dari tabel diatas dapat dijelaskan
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak terjadi
bahwa data berasal dari populasi autokorelasi baik autokorelasi negatif
yang berdistribusi normal. ataupun autokorelasi positif.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Hipotesis
TABEL 9 Uji hipotesis dalam penelitian ini
UJI MULTIKOLINEARITAS dilakukan sebanyak dua kali.Uji
Model Tolerence VIF yang pertama yaitu menggunakan uji
Constant
TQM 0,776 1,289 signifikansi simultan (Uji F) dan
SPK 0,784 1,275 selanjutnya adalah menggunakan uji
SP 0,725 1,379 signifikansi parameter individual (uji
Sumber : Hasil SPSS t). Uji signifikansi simultan (uji F)
digunakan untuk menguji suatu
Dari tabel diatas dapat dijelaskan
model penelitian dengan cara
bahwa nilai Tolerence lebih dari 0,10
mengetahui apakah variabel Total
dan nilai VIF kurang dari 10 maka
Quality Management, sistem
dapat dikatakan bahwa data tersebut
pengukuran kinerja dan sistem
tidak terjadi gejala multikolinearitas.

12
penghargaan secara bersama-sama yang menunjukkan hubungan atau
berpengaruh signifikan terhadap korelasi antara variabel bebas dengan
kinerja manajerial pada PT. “X” di variabel terikat adalah 0,477 yang
Surabaya. Hasil uji signifikansi artinya bahwa tingkat hubungan atau
simultan (uji F) dapat dilihat melalui korelasi antara variabel bebas dan
tabel berikut ini. variabel terikat dapat dinilai kuat.
Penilaian kuat atau lemahnya suatu
TABEL 9 nilai korelasi didasarkan dengan
HASIL UJI F menggunakan parameter nilai
Mean korelasi yang dapat dikatakan kuat
Model Square F Sig.
apabila nilai Rxy > 0,05. Kemudian
1 Regressi
28.277 3.036 .044a untuk mengetahui pengaruh dari
on
variabel bebas terhadap variabel
Residual 9.315
terikat dapat diketahui melalui nilai
Total
Adjusted R-Square = 0,227. Hal ini
Sumber: Hasil SPSS berarti 22,7% variabel kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh
Hasil Anova atau F test
variabel Total Quality Management,
menunjukkan bahwa nilai F hitung
sistem pengukuran kinerja dan sistem
sebesar 3.036 dengan tingkat
penghargaan sedangkan untuk
signifikansi 0.044 dibawah 0.05,
sisanya (100% - 22,7% = 77,3%)
maka model regresi ini dapat
dijelaskan oleh sebab-sebab yang
digunakan untuk memprediksi
lain diluar model artinya masih
kinerja karyawan atau dapat
banyak faktor-faktor lain yang
dikatakan bahwa variabel Total
berpengaruh terhadap kinerja
Quality Management, sistem
manajerial sebesar 77,3%.
pengukuran kinerja dan sistem
penghargaan secara bersama-sama TABEL 11
berpengaruh terhadap kinerja
manajerial pada PT. “X” di HASIL UJI T (PARSIAL)
Surabaya.
T Sig.
Model
Nilai R-Square
(Constant) 1.592 .122

TABEL 10 TQM .911 .369


HASIL UJI KOEFISIEN SPK 2.593 .014
DETERMINASI
SP -1.053 .300

Model R R Square
a
Sumber: Hasil SPSS
1 .477 .227
Sumber: Hasil SPSS Pengaruh Total Quality
Management Terhadap Kinerja
Dari hasil analisis regresi linier Manajerial
berganda sebagaimana dijelaskan Hasil pengujian variabel Total
pada tabel tersebut diatas, maka Quality Management terhadap
dapat disimpulkan bahwa R hitung kinerja manajerial menunjukkan

13
bahwa variabel Total Quality disimpulkan bahwa semakin sistem
Management tidak mempunyai pengukuran kinerja dapat dilakukan
pengaruh yang signifikan terhadap secara adil dan transparan mka akan
kinerja manajerial. Hal ini didukung semakin meningkatkan kinerja
dengan data deskriptif yang personel dalam perusahaan Hasil
menunjukkan nilai rata-rata terendah pengujian ini sejalan dengan hasil
pada pernyataan “pendidikan dan penelitian yang dilakukan oleh
pelatihan tidak memotivasi untuk Renata, A. Y (2013) yang
mengembangkan ide baru”. Hal ini memperoleh hasil bahwa sistem
menandakan bahwa pendidikan dan pengukuran kinerja berpengaruh
pelatihan kurang dilakukan serta secara signifikan terhadap kinerja
diterapkan oleh perusahaan. Hasil manajerial perusahaan.
pengujian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Narsa Pengaruh Sistem Penghargaan
Mintje (2013) yang menyatakan Terhadap Kinerja Manajerial
bahwa Total Quality Management Hasil pengujian variabel sistem
tidak berpengaruh secara signifikan penghargaan terhadap kinerja
terhadap kinerja manajerial tetapi manajerial menunjukkan bahwa
tidak sejalan dengan penelitian yang variabel sistem penghargaan
dilakukan oleh Aditya, Amir dan memperoleh hasil bahwa secara
Linda (2014) yang menyatakan parsial sistem penghargaan tidak
bahwa Total Quality Management berpengaruh secara signifikan
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini
terhadap kinerja manajerial. didukung dengan data deskriptif
yang menunjukkan nilai rata-rata
Pengaruh Sistem Pengukuran terendah untuk sistem penghargaan
Kinerja Terhadap Kinerja pada pernyataan “kontribusi
Manajerial perusahaan tidak sesuai dengan
Hasil pengujian variabel sistem penghargaan yang diterima”. Hal ini
pengukuran kinerja terhadap kinerja menandakan bahwa kurangnya
manajerial menunjukkan bahwa kompensasi yang diberikan
variabel sistem pengukuran kinerja perusahaan kepada para personel
mempunyai pengaruh yang yang telah memberikan kontribusi
signifikan terhadap kinerja untuk perusahaan sehingga imbal
manajerial . Hal ini didukung dengan balik yang diberikan perusahaan
data deskriptif yang menunjukkan kepada kinerja personel kurang
nilai rata-rata tertinggi untuk sistem seimbang dengan kontribusi yang
pengukuran kinerja terdapat pada telah personel berikan kepada
pernyataan “para personel merasa perusahaan. Hasil pengujian ini
tidak kesulitan untuk meraih target sejalan dengan hasil penelitian yang
kerja yang diharapkan perusahaan”. dilakukan oleh Dewi, I. R (2013)
Hal ini menandakan bahwa semua memperoleh hasil bahwa sistem
personel bertanggungjawab terhadap penghargaan tidak berpengaruh
masing-masing pekerjaan yang secara signifikan terhadap kinerja
diberikan perusahaan terhadap manajerial.
dirinya. Jadi hasil pengujian ini dapat

14
berikan kepada perusahaan agar lebih
memotivasi para personel untuk
KESIMPULAN, mengutamakan kepentingan
KETERBATASAN, SARAN perusahaan atau organisasi
dibantingkan dengan kepentingan
Berdasarkan teknik analisis data pribadi.
yang telah digunakan dalam
penelitian ini hanya ada satu variabel
yaitu sistem pengukuran kinerja
berpengaruh terhadap kinerja DAFTAR RUJUKAN
manajerial. sedangkan dua variabel
Adang, Y.S.P., & Hernawati.E
yang terdiri dari sistem penghargaan
(2013). Pengaruh Sistem
dan Total Quality Management tidak
Pengukuran Kinerja,
berpengaruh secara signifikan
Total Quality
terhadap kinerja manajerial pada PT.
Management dan Sistem
“X” di Surabaya. Maka dengan
Penghargaan Terhadap
demikian, penelitian ini memiliki
Kinerja Manajerial.
keterbatasan antara lain (1) kendala
Sustainable Competitive
dalam pencatatan data responden
Advantage (SCA), 3(1).
untuk mengisi kuesioner yang sesuai
dengan kriteria pengisian kuesioner
Ayunita, P.R (2013). Pengaruh TQM
(2) Responden dalam penelitian ini
Terhadap Kinerja
hanya pada manajer tingkat
manajerial dengan Sistem
menengah dan bawah dalam
Pengukuran Kinerja
perusahaan, (3) Fokus penelitian ini
sebagai Variabel
hanya pada kinerja manajerial.
Moderating (Studi
Berdasarkan pada hasil dan Empiris pada perusahaan
keterbatasan penelitian maka saran Manufaktur di Semarang)
yang dapat diberikan untuk diterbitkan oleh Google
perusahaan agar kedepannya lebih Scholar.
memperhatikan para personel agar
para personel lebih memahami TQM Brah, S.A., & Ying Lim, H (2006)
secara keseluruhan sehingga TQM The Effects of teknology
dapat dijadikan faktor utama untuk and Total Quality
meningkatkan kinerja manajerial. Management on the
sistem pengukuran kinerja yang performance of logistics
dilakukan pada perusahaan sudah companies, Internasional
dilakukan secara efektif sehingga Journal of Physical
kedepannya diharapkan sistem Distribution & Logistics
pengukuran kinerja dapat di Management, 36(3), 192-
pertahankan atau lebih ditingkatkan 209.
lagi. Sistem penghargaaan
diharapkan kedepannya dapat Dewi, I.R. (2013). Pengaruh
dilakukan secara efektif dalam Penerapan TQM, sistem
pemberian kompensasi sesuai dengan pengukuran kinerja dan
kontribusi yang telah personel sistem penghargaan

15
(Reward) terhadap kinerja Manajemen, Edisi Revisi
manajerial (Studi Empiris : Penerbit Akademi
pada Hotel di Kota Manajemen Perusahaan
Padang dan Bukittinggi). YKPN.
Jurnal Akuntansi, 1(1).
Hansen, Mowen. 1999. Akuntansi
Dian Berka. A.S. (2015). Pengaruh Manajemen, Jilid I, Edisi
penerapan TQM, sistem ke empat. Surabaya :
pengukuran kinerja dan Penerbit Erlangga.
sistem penghargaan
terhadap kinerja Hiras Pasaribu. (2009). Pengaruh
manajerial (Studi pada Komitmen, Presepsi dan
bank Jatim Cabang Penerapan Pilar Dasar
Bojonegoro- Jawa Total Quality
Timur). skripsi sarjana tak Management terhadap
diterbitkan. STIE Kinerja Manajerial.
Perbanas Surabaya. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Vol. 11, No.2,
Emor, G., Tinaggon. J & Tirayoh, November, Hal: 65-75.
V.Z. (2014). Evaluasi
Penerapan Total Quality Hermawan, A., Mahmud, A.,&
Management pada Agustina, L. (2014).
Kinerja Manajerial di PT. Pengaruh Total Quality
Telkom Manado. Jurnal Management, Sistem
Riset Ekonomi, pengukuran kinerja dan
Manajemen, Bisnis dan Sistem penghargaan
Akuntansi, 2(3). terhadap Kinerja
Manajerial. Accounting
Fandy Tjiptono. (2001). Total Analysis Journal, 3(1).
Quality Management,
Edisi Revisi, Yogjakarta. Kumentas, C.N. (2013). Pengaruh
Penerbit Andi. TQM, Sistem
pengukuran kinerja dan
Ghozali, Imam. (2005), “ Aplikasi penghargaan terhadap
Analisis Multivariate Kinerja Manajerial pada
dengan SPSS 19,” Edisi PT. Pos Indonesia. Jurnal
3. Semarang : Penerbit Riset Ekonomi,
Universitas Diponegoro. Manajemen, Bisnis dan
Akuntansi, 1(3).
Gasperz, Vincent. (2002). Total
Quality Manajemen. Kuncoro, Mujadad. (2009). Metode
Jakarta : Gramedia Riset untuk Bisnis &
Pustaka Umum. Ekonomi. Jakarta:
Erlangga.
Halim, Abdul. 2000. Sistem
Pengendalian

16
Kurnianingsih, R. (2003). Pengaruh sistem penghargaan
sistem pengukuran terhadap kinerja
kinerja dan sistem manajerial. Jurnal
penghargaan terhadap Akuntansi dan
keefektifan penerapan Keuangan. 5(1). pp-18.
teknik Total Quality
Management. Studi Raisa Shoffiani Jusuf. 2013. Analisis
Empiris pada Perusahaan Pengaruh TQM, sistem
Manufaktur di Indonesia, pengukuran kinerja dan
SNA III, Hal 227-246. reward terhadap kinerja
manajerial. Jurnal EMBA
M.N. Nasution. 2001. Total Quality Vol. 1 No. 3 Juni, Hal:
Management. 634-644.
Yogyakarta: Penerbit
Andi Offset. Ratuliu Debora. 2013. Pengaruh
sistem pengukuran
Mintje, N. (2013). Pengaruh TQM, kinerja dan sistem
Sistem Penghargaan dan penghargaan terhadap
Sistem Pengukuran kinerja manajerial.
Kinerja terhadap Kinerja Google Scholar.
Manajerial pada PT. Air
Manado. Jurnal Riset Rovila El Maghviroh. 2014. Bahan
Ekonomi, Manajemen, Ajar Sistem
Bisnis dan Akuntansi, Pengendalian
1(3). Manajemen. Surabaya:
Penerbit STIE Perbanas
Mulyadi, Setyawan. 2007. Sistem Surabaya.
Perencanaan dan
Pengendalian Senatrio. 2008. Analisis pengaruh
Manajemen. Jakarta: TQM, Sistem
Penerbit Salemba Empat. Pengukuran Kinerja dan
sistem penghargaan dan
Nasution. 2001. Manajemen Mutu penerapan TQM terhadap
Terpadu. Bogor: Ghalia kinerja manajerial.
Indonesia. Diterbitkan Google
scholar.
Nasution, M.N. 2005. Manajemen
Mutu Terpadu. Bogor: Sianipar, R.D. (2013). Pengaruh
Ghalia Indonesia. Sistem Pengukuran
Kinerja dan Sistem
Narsa, I.M & Yuniawati, R.D. Reward terhadap Kinerja
(2004). Pengaruh Manajerial. Jurnal
interaksi antara Total Akuntansi, 1(3).
Quality Management
dengan sistem
pengukuran kinerja dan

17
Simamora, Henry. 2006. Akuntansi diterbitkan. STIE
Manajemen. Jakarta: Perbanas Surabaya.
Salemba Empat.
Http: //www.kompas.com//
STIE Perbanas Surabaya. 2015.
Buku Pedoman Penulisan Http: //Financial.detik.com//
dan Penilaian Skripsi.

Sulijaya, F., & Bangun, N. 2015.


Pengaruh Total Quality
Management, Motivasi
dan Komitmen
Organisasi terhadap
Kinerja Manajerial pada
PT. Sekar Bumi tbk.
Jurnal Akuntansi, 19(3).

Tjiptono, Diana. 2003. Total Quality


Management.
Yogjakarta: Penerbit
Andi Yogyakarta.

Waluyo, H., & Pudjo Musmedi, D.


2015. Pengaruh TQM
terhadap Kualitas Produk
pada CV. Dua Singa.
Diterbitkan Google
Scholar.

Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja.


Jakarta: Penerbit PT.
Raja Grafindo Persada.

Yudi Kristianto. 2010. Pengaruh


Total Quality
Management, sistem
pengukuran kinerja,
sistem penghargaan
terhadap kinerja
manajerial pada PT.
Garam di Surabaya.
Skripsi Sarjana tak

18

You might also like