You are on page 1of 11

Faktor : Jurnal Ilmiah Kependidikan (XXXX), X(X), XX-XX

ISSN 2355-5475 (Electronic) │ISSN 2355-5467 (Print)


https://doi.org/10.30998/xxxxx

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS JUMPING TASK


BERORIENTASI PRAKTIKUM UNTUK MEMBANGUN
BERPIKIR KRITIS SISWA
Winda Annisha Bertiliya1, Arifin Dwi Saputra2, Siska Pratama3, Nurul
Zakiyana4, Pramudiyanti5, Fatkhur Rohman6
1234
Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1
Bandar Lampung, Indonesia.
56
Dosen Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1
Bandar Lampung, Indonesia
Article Info ABSTRACT
This study aims to create an effective learning environment. The developed
Article History: product is expected to be used in a useful learning process and the ability to
Received: mm dd, yyyy build critical thinking for fourth grade elementary school students. This research
Revised: mm dd, yyyy is a type of product-oriented development research. The model used is ADDIE
Accepted: mm dd, yyyy (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Validation
was carried out by LKPD experts as well as material and language experts,
practicality by teachers, and field trials with 16 students of SDIT Sabilul
Keywords: Hidayah. The results of the study obtained that the feasibility of LKPD experts
was 0.838 which means "Valid", the results of the student practicality test
LKPD;Task analysis of 87% which means "Very Practical", the results of the educator
Jump; Critical practicality test analysis of 81% which means "Practical", which get the results
Thinking of the analysis of student learning attitudes is 70 with the criteria of "Very
Good" and the results of the assessment of student learning knowledge get 96.88
with the criteria of "very good". It is hoped that further research can develop
this product by adding learning and testing its effectiveness to improve students'
critical thinking.
Informasi Artikel ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif.
Kata Kunci: Produk yang dikembangkan diharapkan dapat digunakan dalam proses
pembelajaran yang bermanfaat dan kemampuan membangun berpikir kritis siswa
LKPD, Jumping kelas IV SD. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang
Task; Berpikir berorientasi pada produk. Model yang digunakan adalah ADDIE (Analysis,
Kritis. Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Validasi dilakukan oleh
ahli LKPD serta ahli materi dan bahasa, kepraktisan oleh guru, dan uji coba
lapangan dengan 16 siswa SD IT Sabilul Hidayah. Hasil penelitian diperoleh
kelayakan ahli LKPD sebesar 0,838 yang berarti “Valid”, hasil analisis uji
kepraktisan siswa sebesar 87% yang berarti “Sangat Praktis”, hasil analisis uji
praktikalitas pendidik sebesar 81% yang berarti “Praktis”, yang mendapatkan
hasil analisis sikap belajar siswa adalah 70 dengan kriteria “Sangat Baik” dan
hasil penilaian pengetahuan belajar siswa mendapatkan 96,88 dengan kriteria
“sangat baik”. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengembangkan produk
ini dengan menambahkan pembelajaran dan menguji keefektifannya untuk
meningkatkan berpikir kritis siswa.
Publishing Info Copyright © 2021 The Author(s). Published by Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta,
Indonesia. This is an open access article licensed under a Creative Commons
Attribution 4.0 International License.

 Corresponding Author: (1) Name of Corresponding Author, (2) Department of Corresponding Author, (3) Institution of

1
2│ Author(s)

Corresponding Author, (4) Address, City, Postal Code, Country, (5) Email: corresp-author@mail.com

Pendahuluan

Berbicara tentang belajar dan pembelajaran adalah berbicara tentang sesuatu yang
tidak pernah berakhir sejak manusia ada dan berkembang di muka bumi sampai akhir
zaman nanti (Suyono, 2017). Selain itu belajar adalah proses pada diri pribadi manusia
untuk meningkatkan kualitas dalam bentuk menambahkan pengetahuan, kecakapan
maupun sikap agar bersikap kritis untuk meningkatkan daya fikir kemampuannya. Salah
satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan Indonesia sekarang Ini adalah masih
lemahnya proses pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya kualitas pendidikan.
Menurut Dasna dan Sutrisno, (Nadifatinisa & Sari, 2021) hal ini disebabkan rendahnya
kemampuan berpikir kritis peserta didik. Kalau kita perhatikan dalam pembelajaran,
peserta didik kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya.
Pembelajaran diarahkan untuk menghafal dan menimbun informasi, sehingga peserta didik
pintar secara teoritis tetapi miskin aplikasi. Akibatnya kemampuan berpikir kritis menjadi
beku, bahkan menjadi susah untuk dikembangkan. Oleh karena itu, pada proses
pembelajaran peserta didik harus di dorong secara aktif untuk mengembangkan
pengetahuannya.
Tercapainya tujuan pembelajaran dalam sebuah lembaga pendidikan tidak terlepas
dari peran guru sebagai pembentuk manusia yang menguasai ilmu pengetahuan. Guru
memberikan ilmu kepada para peserta didiknya dengan berbagai model dan metode
pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, pelajaran, dan kondisi
sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar sangat banyak variasi sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan oleh guru seperti buku ajar, buku pendukung, lembar kegiatan peserta didik,
media, dan lain sebagainya (Munandar, 2015).
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di kelas IV SD IT Sabilul Hidayah
guru kelas IV menyatakan ketika proses pembelajaran berlangsung ditemukan hanya
sedikit peserta didik yang mengajukan pertanyaan maupun memberi tanggapan dalam
proses diskusi. Hasil observasi dilapangan, selama ini guru hanya mengandalkan buku
paket siswa dalam proses pembelajaran serta guru hanya mengandalkan soal-soal yang
terdapat dalam buku siswa saja. Namun buku paket yang disedikan sekolah masih terbatas
sehingga peserta didik masih membutuhkan bahan ajar lain seperti Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) sebagai penunjang proses pembelajaran. Dalam hal ini desain perangkat
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang baik sangat dibutuhkan agar tercapainya proses
pembelajaran yang mendorong peserta didik lebih berperan aktif. (Suyanto, 2011)
Selama ini LKPD yang dibuat hanya sebatas soal yang tidak menunjukan kegiatan
peserta didik dalam berpikir tingkat tinggi, soal-soal yang monoton, tampilan kurang
menarik sehingga membuat peserta didik jenuh dalam pembelajaran (Rahmawati &
Wulandari, 2020). Upaya yang bisa menjadi dorongan bagi peserta didik yakni dengan
adanya pembelajaran yang menggunakan perangkat pembelajaran, salah satunya dalah
LKPD. Lembar kerja peserta didik merupakan lembaran yang berisi kegiatan yang dapat
menumbuhkan rasa ingin tahu pada peserta didik, kemampuan berpikir tingkat tinggi dan
keterampilan LKPD ini berfungsi sebagai petunjuk dalam menyelesaikan suatu tugas yang
berdasarkan Langkah-langkah pengerjaannya dalam kegiatan pembelajaran serta
memudahkan aktivitas pendidik sehingga tercapai interaksi yang efisien antara pendidik

Faktor : Jurnal Ilmiah Kependidikan (XXXX), X(X), XX-XX


https://doi.org/10.30998/xxxxx
Enter the title of your article here │3

dengan peserta didik. LKPD yang disusun serta dirancang dan dikembangkan pula wajib
mengikuti keadaan yang terdapat dalam aktivitas Pendidikan, LKPD online merupakan
sebuah bentuk penyajian bahan ajar yang disusun secara sistematis oleh program yang
dapat menjadikan LKPD lebih interaktif (Khairunisa et al., 2020). Oleh karena itu, dapat
dikembangkan perangkat pembelajaran LKPD meningkatkan kemampuan berfikir kritis
siswa. Soal yang dibuat berbasis jumping task dengan variasi soal yang menantang.
(Rizqika et al., 2019)
Jumping Task adalah salah satu cara untuk melatih dan meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa untuk menyelesaikan soal dengan metode atau caranya
sendiri. Jumping task itu sendiri adalah pemberian soal/tugas yang menantang /berada di
atas tingkatan tuntutan kurikulum. Jumping task adalah tugas dimana soal yang diberikan
tergolong sulit. Hal ini masih jarang diterapkan pada pendidikan di Indonesia. Masalah
yang diberikan pada jumping task adalah pengembangan dan aplikasi dari konsep pokok.
Reformasi kelas dengan fokus pada aktivitas belajar berupa terciptanya dialog, interaksi
dan kolaborasi di antara peserta didik. Terdapat beberapa model pembelajaran berpusat
pada peserta didik berbasis konstruktivis yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan
berpikir, salah satunya adalah pembelajaran berbasis praktikum. (Ariyati, 2012)
Pembelajaran berbasis praktikum membuat pembelajaran lebih diarahkan pada
experimental learning berdasarkan pengalaman konkrit, diskusi dengan teman yang
selanjutnya akan diperoleh ide dan konsep baru. Belajar dipandang sebagai proses
penyusunan pengetahuan dari pengalaman konkrit, aktivitas kolaboratif dan refleksi serta
interpretasi. Pembelajaran berbasis praktikum menjadi alternatif pembelajaran yang baik
bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan, kemampuan berpikir karena
peserta didik dituntut untuk aktif. Keterampilan berpikir tidak dapat berkembang secara
alamiah, sebab keterampilan berpikir harus diperkaya oleh berbagai stimulus lingkungan
dan suasana yang beragam. Berpikir adalah suatu proses kognitif atau aktivitas mental
untuk memperoleh pengetahuan. Berpikir juga bisa diartikan sebagai suatu keaktifan
pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan terarah sampai pada suatu tujuan dengan
berpikir, seseorang akan mendapatkan suatu penemuan baru, setidak tidaknya orang
menjadi tahu hubungan antar sesuatu (Widodo, 2017).
Menurut Priyadi (2005) berpikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis
atau mengevaluasi Informasi. Informasi tersebut bisa didapatkan dari hasil pengamatan,
pengalaman, akal sehat atau komunikasi. Mahasiswa yang menggunakan keterampilan
berpikir kritis memikirkan hubungan antara variabel-variabel dengan mengembangkan
pemahaman logis, memahami asumsi-asumsi dan biasbias yang mendasari proses
utamanya. Namun, kenyataannya pada pembelajaran terkhusus pembelajaran IPA ini
diperlukan adanya usaha yang lebih ditingkatkan dalam proses pembelajaran IPA sehingga
mutu pembelajaran yang terlaksana dapat mencapai tujuan dalam pembelajaran IPA
dengan baik dan membuahkan hasil yang maksimal.
Berdasarkan pandangan di atas bahwa pengembangan LKPD berbasis Jumping
Task berorientasi praktikum sangatlah berpengaruh positif serta dibutuhkan dalam proses
pembelajaran IPA karena dalam LKPD tersebut memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran
yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia


https://doi.org/10.30998/xxxxx
4│ Author(s)

Metode

Fokus metode penelitian ini adalah mengembangkan produk LKPD dengan


menggunakan langkah-langkah pengembangan model ADDIE yang memiliki lima tahapan
sebagai berikut: 1) analysis, dilakukan dengan menganalisis materi yang berkaitan dengan
objek penelitian dan kebutuhan siswa, 2) design, dilakukan dengan merancang tampilan
LKPD dan konten dalam LKPD, 3) development, dilakukan dengan menyiapkan bahan
yang akan digunakan dan memerlukan validasi kelayakan isi, kebahasaan, dan kegrafikan,
4) implementation dilakukan dengan menggunakan uji coba terbatas, 5) evaluation,
dilakukan dengan mengevaluasi produk yang telah divalidasi oleh para validator, dan uji
coba terbatas .
Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilakukan di SD IT Sabilul Hidayah pada siswa kelas IV dengan


jumlah peserta didik 16 orang pada materi bentuk luar tumbuhan dan fungsinya. Hasil data
yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif diperoleh dengan menyebarkan kuesioner tentang analisis kebutuhan kepada guru
dan siswa. Sedangkan data kuantitatif diperoleh menggunakan 1) pengembangan produk
yang telah divalidasi oleh para validator, 2) implementasi menggunakan uji coba terbatas
di kelas IV, 3) evaluasi dilakukan dengan mengevaluasi produk yang telah divalidasi oleh
para validator, penerapanya dilakukan dengan uji coba terbatas untuk menumbuhkan
berpikir kritis siswa dan mengukur pengetahuan siswa terhadap materi LKPD dengan
memberikan pertanyan tes soal. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data statistik
deskriptif. Analisis ini digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari instrumen
dalam bentuk skor kuesioner rata-rata, menggunakan rumus berikut:
Prosedur Penelitian

Analisis data hasil validasi ahli yaitu ahli media, ahli bahasa dan ahli materi serta
lembar instrumen penilaian dan validasi soal dilakukan dengan menggunakan rumus
indeks Aiken berikut:
Σx
x=
N
Keterangan: x : Rata-rata skor
Σx : Jumlah semua
N: Jumlah total.
Data yang diperoleh akan diinterpretasikan untuk memberikan makna dalam
pengambilan keputusan, menggunakan pedoman pedoman penilaian kriteria
konversi berikut.

Tabel 1. Interpretasi Skor Validasi LKPD


Rentang skala Klasifikasi
V > 0,84 Sangat valid
V > 0,68 – 0,84 Valid
V > 0,52 – 0,68 Cukup valid
V > 0,36 – 0,52 Kurang valid
V ≤ 0,36 Tidak valid

Faktor : Jurnal Ilmiah Kependidikan (XXXX), X(X), XX-XX


https://doi.org/10.30998/xxxxx
Enter the title of your article here │5

Tabel 2. Pedoman Kriteria Penilaian Konversi


Skor Interval Kategori
5 4,2 < x Sangat Baik
4 3,4 < x ≤ 4,2 Baik
3 2,6 < x ≤3,4 Cukup
2 1,79 < x ≤ 2,6 Kurang
1 x ≤ 1,79 Sangat Kurang
Sumber analisis skor rata-rata kuesioner (Nana Sujana 2009: 109)

Tabel 3. Interpretasi Skor Pratikalitas


Rentang skala Klasifikasi
0% – 54% Tidak Praktis
55% – 64% Kurang Praktis
65% – 79% Cukup Praktis
80% – 89% Praktis
90% – 100% Sangat Praktis

Perhitungan hasil analisis menggunakan rumus Aiken, antara lain:


n

s
i 1
n

Keterangan : V
V : Indeks Validitas Butir 
n c 1 
S : Skor Skor setiap rater dikurangi skor terendah dalam kategori yang dipakai (s = r-
lo)
r : Skor Skor kategori pilihan rater
lo : Skor terendah dalam kategori penyekoran
n : Banyaknya rater (terkait dengan jumlah ahli)
e : Banyaknya kategori yang dapat dipilih rater (terkait dengan skala)

Indikator pada artikel ini yakni berpikir kritis. Indikator adalah suatu karakteristik
yang harus dapat dilakukan siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah memiliki
kompetensi dasar tersebut. Menurut (Ennis, 1985) “terdapat dua belas indikator
keterampilan berpikir kritis yang dirangkum dalam lima tahap”, yakni:
Tabel 4. Indikator Keterampilan Berpikir Kritis
Tahapan Keterampilan
No. Indikator
Berpikir Kritis
1 Elementary Clarification 1.1 Memfokuskan atau merumuskan
(memberikan penjelasan pertanyaan
sederhana) 1.2 Menganalisis argumen
1.3 Mengklarifikasi dengan menanyakan dan
menjawab pertanyaan
2 The Basis for the Decision 2.1 Mempertimbangkan kebenaran sumber
(menentukan dasar 2.2 Melakukan observasi dan menilai laporan
pengambilan keputusan) hasil observasi

Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia


https://doi.org/10.30998/xxxxx
6│ Author(s)

3 Inference (menarik 3.1 Membuat deduksi dan mempertimbangkan


kesimpulan) hasilnya
3.2 Membuat induksi dan mempertimbangkan
hasilnya.
3.3 Membuat dan menentukan pertimbangan
nilai.
4 Advances Clarification 4.1 Mendefinisikan dan
(memberikan penjelasan mempertimbangkannya
lanjut) 4.2 Mengidentifikasi asumsi
5 Supposition and Integration 5.1 Mempertimbangkan alasan
(Memperkirakan dan 5.2 Menggabungkan informasi atau
menggabungkan) memadukan dalam penentuan keputusan
Variabel

Penelitian dibagi menjadi dua variabel bebas dan variabel terikat. Minat belajar
variabel bebas (X1), pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik, sementara variabel bebas
(X 2) adalah Menggunakan model pembelajaran berbasis Jumping Task. Sedangkan (Y1)
adalah upaya meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa. Adapun sumber data yang
merupakan variabel Y1 berupa upaya meningkatkan keterampilan berfikir kritis peserta
didik dengan berbasis pengembangan LKPD berbasis Jumping Task.

Hasil dan Pembahasan

Penelitian tentang pengembangan LKPD berbasis jumping task berorientasi


praktikum pada materi bentuk luar tubuh tumbuhan dan fungsinya untuk siswa kelas IV
SD IT Sabihul Hidayah Kabupaten Way Kanan, dengan menggunakan model
pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh (Branch, 2009) dengan memiliki lima
langkah pengembangan yaitu analysis, design, development, implementation, dan
evaluation. Model pengembangan ini digunakan untuk menghasilkan produk yang
bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Produk yang dikembangkan
diharapkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang bermanfaat serta mampu
membangun berfikir kritis siswa kelas IV sekolah dasar. Adapun langkah pengembangan
LKPD berbasis jumping task adalah sebagai berikut:

1) Analysis
Tahap analisis ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada guru kelas
IV SD IT Sabihul Hidayah, wawancara menggunakan pertanyaan yang mengalir tanpa
bimbingan dan diberikan sebelumnya oleh peneliti. Dari hasil wawancara yang dilakukan
oleh peneliti, peneliti berasumsi untuk mengambangkan LKPD berorientasi praktikum
pada materi bentuk luar tumbuhan dan fungsinya untuk membangun berfikir kritis peserta
didik serta memfasilitasi pembelajaran agar lebih efektif.

2) Design
Pada tahap design dalam penelitian ini adalah merancang sebuah LKPD berbasis
jumping task berorientasi praktikum yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Ada 3
tahap desain yang dilakukan dalam pengembangan LKPD yaitu 1) identitas kelompok, 2)
Kegiatan 1 yang berisi tujuan, langkah-langkah pengamatan serta alat yang disiapkan dan

Faktor : Jurnal Ilmiah Kependidikan (XXXX), X(X), XX-XX


https://doi.org/10.30998/xxxxx
Enter the title of your article here │7

evaluasi, 3) kegiatan 2 yang berisi tujuan, langkah-langkah pengamatan serta alat yang
disiapkan dan evaluasi.

Gambar 1. Desain LKPD Berorientasi Praktikum

Tiga komponen desain awal pembuatan produk LKPD ini, tidak dapat dipisahkan
dari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang terkandung dalan kurikulum yang berlaku.
Tahap awal sebelum uji validasi ukuran font pada LKPD terlalu kecil, terdapat revisi pada
tabel kegiatan 2 hasil pratikkum peserta didik. Setelah LKPD divalidasikan oleh validator,
didapatkan revisi desain LKPD terbaru dengan font yang lebih besar, dan tabel kegiatan 2
hasil pratikkum dengan jangka waktu yang lebih singkat.

3) Development
Fase development dalam penelitian ini adalah menemukan dan mengumpulkan
berbagai sumber yang relevan untuk memperkaya materi, pembuatan ilustrasi, grafik,
mengetik, mengedit, dan mengatur tata letak materi. Aktivitas selanjutnya dalam fase
pengembangan adalah aktivitas memvalidasi desain pengembangan produk LKPD kepada
para ahli media dan materi. Uji validitas pengembangan produk LKPD ini di analisis
menggunakan Indeks Aiken dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Analisi Indeks Aiken


No Aspek Penilaian Indeks Aiken Interprestasi
1 Kelayakan 0,827 Valid
2 Kebahasaan 0,843 Sangat Valid
3 Kegrafikan 0,844 Sangat Valid
Indeks Aiken Holistik 0,838 Valid

Berdasarkan perhitungan rumus hasil data penilaian validitas LKPD diatas


menghasilkan indeks aiken pada aspek kelayakan adalah 0,827 (Valid), pada aspek
kebahasaan adalah 0,834 (Sangat valid) serta pada aspek kegrafikan 0,844 (Sangat Valid).
Dengan demikian mendapatkan indeks aiken holistik sebesar 0,838 dengan kriteria skor
validasi (Valid). Dapat ditafsirkan bahwa LKPD berorientasi praktikum yang

Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia


https://doi.org/10.30998/xxxxx
8│ Author(s)

dikembangkan telah layak diuji dalam pembelajaran materi bentuk luar tubuh tumbuhan
dan fungsinya.

4) Implementation
Kegiatan uji coba ini dilakukan untuk mengukur respon siswa terhadap
penggunaan LKPD berbasis jumping task ini yang berorientasi praktikum sebagai fasilitas
untuk mendukung kegiatan pembelajaran, sekaligus untuk membangun keterampilan
berpikir kritis siswa. Penjelasan hasil implementasi menggunakan uji coba yang dilakukan
dijelaskan sebagai berikut:
Uji coba dilakukan pada kelas IV SD IT Sabilul Hidayah dengan jumlah siswa
sebanyak 16 siswa. Penelitian ini dilakukan satu pertemuan di tempat penelitian dengan
memberikan kuesioner untuk menguji tingkat daya tarik atau respon siswa terhadap
kepraktisan LKPD yang digunakan, selain kepada siswa kuesioner untuk melihat
kepraktisan LKPD juga diberikan kepada pendidik. Hasil analisis uji pratikalitas peserta
didik dan pendidik sebagau berikut:

Tabel 6. hasil analisis uji pratikalitas Peserta didik


N Indikator Rata-rata Persentase Interpretasi
o
Kemudahan Materi
1 4,33 87% Sangat Praktis
LKPD
2 Kemanfaatan LKPD 4,25 85% Praktis
3 Kemenarikan LKPD 4,40 88% Sangat Praktis
Rata-Rata Holistik 4,32 87% Sangat Praktis

Tabel 7. hasil analisis uji pratikalitas Pendidik


No Indikator Rerata Persentase Interpretasi
Kualitas isi LKPD
1 memberi kemudahan 4,6 92% Sangat Praktis
dalam pembelajaran.
LKPD menggunakan
2 bahasa mudah 4 80% Praktis
dipahami.
Penggunaan font, jenis,
3 3,5 70% Praktis
ukuran dan warna.
Rata-rata Holistik 4,033 81% Praktis

Berdasarkan tabel uji pratikalitas diatas setelah dilakukan uji coba penggunaan LKPD
berorientasi praktikum pada SD IT Sabilul Hidayah menunjukan bahwa LKPD berbasis
jumping task yang berorientasi praktikum yang digunakan dalam pembelajaran sangat
praktis dengan rata-rata holistik 4,32 dengan presentase 87% mudah digunakan bagi siswa
kelas IV SD IT Sabilul Hidayah. Hasil analisis uji pratikalitas pendidik memperoleh rata-
rata holistik 4,033 dengan persentase 81% interpretasi praktis digunakan.
5) Evaluation
Tahap evaluation dalam penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi hal-hal yang
berkaitan dengan pengembangan LKPD. Dalam evaluasi ini, empat tahapan dilakukan: (1)
merevisi produk LKPD yang telah dikembangkan berdasarkan saran dan masukan dari

Faktor : Jurnal Ilmiah Kependidikan (XXXX), X(X), XX-XX


https://doi.org/10.30998/xxxxx
Enter the title of your article here │9

para ahli media dan materi, (2) produk LKPD yang telah direvisi, kemudian dilakukan uji
coba untuk mengimplementasikan pembelajaran LKPD yang kemudian diukur berdasarkan
sikap siswa, (4) setelah mengukur sikap belajar siswa, pengukuran selanjutnya adalah
dengan memberikan pertanyaan berdasarkan materi LKPD. Hal ini dilakukan untuk
mengukur pengetahuan siswa serta membangun berfikir kritis peserta didik dalam
mengerjakan soal pengetahuan berdasarkan materi dalam LKPD dengan memberikan
empat pertanyaan dengan skor dan tingkat kesukaran yang berbeda.
Tabel 8. hasil analisis sikap belajar siswa

Supposition and Integration 71.09

Advances Clarification 72.66

Inference 72.92

The Basis for the Decision 76.56

Elementary Clarification 83.33

60.00 65.00 70.00 75.00 80.00 85.00

Hasil capaian diatas dapat dilihat dari arta capaian perindikator dibawah ini, aspek
elementary clarification mendapatkan arata capaian sebesar 83,33 dan rata capain paling
rendah yaitu aspek advances clarification dengan rata capaian 72,66.
Table 9. Hasil aspek penilaian ketrampilan berpikir kritis
No Aspek Penilaian KBK Rata-capaian
1 Elementary Clarification 83,33
2 The Basis for the Decision 76,56
3 Inference 72,92
4 Advances Clarification 72,66
5 Supposition and Integration 71,09

Teknik pengukuran penilaian soal pengetahuan berdasarkan materi LKPD


menggunakan rumus berikut:

Nilai=
∑ Skor Siswa ×100
Skor Maksimum
Tabel 11. Skala kategori kemampuan pemahaman siswa metode
Nilai Kategori Kemampuan Siswa
81-100 Sangat Baik
61-80 Baik
41-60 Cukup
21-41 Kurang
0-20 Sangat Kurang

Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia


https://doi.org/10.30998/xxxxx
10│ Author(s)

Sumber: (Suharsimi, 2013)

Berdasarkan hasil evaluasi produk LKPD dengan menggunakan empat pertanyaan


pada siswa kelas IV SD IT Sabilul Hidayah Kabupaten Way Kanan, hasilnya menunjukan
16 siswa memiliki nilai berkategori sangat baik. Ini dapat diartikan bahwa belajar
menggunakan LKPD berbasis jumping task berorientasi praktikum pada materi bentuk luar
tubuhan dan fungsinya dapat membangun hasil belajar serta berpikir kritis siswa dalam
pembelajaran.

Kesimpulan

Lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis jumping task pada kelas IV materi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dengan menjelaskan bentuk luar tubuh
hewan dan tumbuhan dan fungsinya yang dikembangkan menggunakan model ADDIE.
Dilihat dari aspek uji validitas pengembangan produk LKPD dengan menggunakan analisis
indeks aiken mendapatkan indeks aiken holistik sebesar 0,838 dengan interpretasi “Valid”,
hasil analisis uji praktikalitas peserta didik mendapatkan presentase 87% dengan
interpretasi “Sangat Praktis”, hasil analisis uji praktikalitas pendidik mendapatkan
presentase 81% dengan interpretasi “Praktis”, hasil analisis sikap belajar siswa
mendapatkan skor 70 dengan kriteria nilai “Amat Baik” dan hasil penilaian pengetahuan
belajar siswa mendapatkan hasil 96,88 dengan kriteria “Sangat Baik”.

References

Ariyati, E. (2012). Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan


Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Matematika Dan IPA, 1(2).
https://doi.org/10.26418/jpmipa.v1i2.194
Branch, R. M. (2009). Intructional Design: The ADDIE Aproach. New York : Spinger.
Ennis, R. H. (1985). A Logical Basis For Measuring Critical Thinking Skills. Educational
Leadership, 43(2), 44–48.
Munandar, H. (2015). Berorientasi Nilai Islami Pada Materi Hidrolisis. 03(01), 27–37.
Nadifatinisa, N., & Sari, P. M. (2021). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berbasis Higher Order Thingking Skill (HOTS) Pada Pembelajaran IPA
Materi Ekosistem Kelas V. Jurnal Pedagogi Dan Pembelajaran, 4(2), 344.
https://doi.org/10.23887/jp2.v4i2.37574
Rahmawati, L. H., & Wulandari, S. S. (2020). Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta
Didik (LKPD) Berbasis Scientific Approach Pada Mata Pelajaran Administrasi
Umum Semester Genap Kelas X OTKP di SMK Negeri 1 Jombang. Jurnal
Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 8(3), 504–515.
Rizqika, P., Hobri, & Pratama Murtikusuma, R. (2019). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning Dan Jumping Task Pada Pokok
Bahasan Kaidah Pencacahan Untuk Siswa Sma. Kadikma, 10(1), 13–24.
Suharsimi, A. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka
Cipta.

Faktor : Jurnal Ilmiah Kependidikan (XXXX), X(X), XX-XX


https://doi.org/10.30998/xxxxx
Enter the title of your article here │11

Widodo, S. (2017). Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis


Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Keterampilan Penyelesaian
Masalah Lingkungan Sekitar Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Ilmu Sosial, 26(2), 189–204. http://ejournal.upi.edu/index.php/jpis

Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia


https://doi.org/10.30998/xxxxx

You might also like