You are on page 1of 14

Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga

Vol 9, No 1, 2021
Halaman 62-75

Kesejahteraan Psikologis Ditinjau dari Regulasi Emosi pada Ibu yang


Mendampingi Anak Sekolah dari Rumah
Ruseno Arjanggi1, Maya Arizqina Fauziah2
1,2
Fakultas Psikologi Univeristas Islam Sultan Agung
1
ruseno@unissula.ac.id
Abstract. The increasing burden of mothers during the pandemic by
accompanying children's learning during school from home in the pandemic is an
additional burden that teachers have previously done in schools. The increasing
responsibility of the mother stimulated a decrease in the feeling of well-being in
mother. The purpose of this study was to test the hypothesis that there is a positive
relationship between emotional regulation and the psychological well-being of
mothers who accompany their children to study from home during Covid 19
pandemic. Participants of this study were mothers who had children at the formal
education stage in elementary school. A total of 110 mothers became participants
in the scale try out of research instruments and 152 mothers joined as participants
in the study. Two measuring instruments used in this research were emotional
regulation scale and emotional well-being scale. Test result of emotional
regulation scale obtained internal consistency α=0,77 and emotional well-being
scale obtained internal consistency α=0,85. Hypothetical test by biserial
correlation Pearson result found that emotional regulation correlated with
emotional well-being. This study implies that better regulation of emotions that
mothers have will contribute to improve psychological well-being.
Keyword: emotional regulation, psychological well-being, school from home

Abstrak. Bertambahnya beban ibu selama pandemi Covid-19 dengan


mendampingi belajar anak selama bersekolah dari rumah merupakan beban
tambahan yang sebelumnya banyak dilakukan oleh guru di sekolah. Bertambahkan
tanggung jawab ini memungkinkan terjadinya penurunan perasaan sejahtera pada
ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis penelitian yaitu ada
hubungan positif antara regulasi emosi dengan kesejahteraan psikologis pada Ibu
yang mendampingi anak sekolah dari rumah selama masa pandemic Covid-19.
Partisipan penelitian ini yaitu 110 ibu sebagai partisipan uji coba alat ukur dan 152
ibu sebagai partisipan penelitian. Dua alat ukur digunakan dalam penelitian ini
yaitu skala regulasi emosi dan skala kesejahteraan emosi. Hasil uji coba skala
regulasi emosi diperoleh internal konsistensi α=0,77 dan skala kesejahteraan
emosi diperoleh internal konsistensi α=0,85. Hasil uji hipotesis dengan
menggunakan korelasi dari pearson menemukan bahwa regualsi emosi berkorelasi
dengan kesejahteraan emosi. Penelitian ini memiliki implikasi bahwa semakin
baik regulasi emosi yang dimiliki ibu akan memiliki kontribusi terhadap
terbentuknya kesejahteraan psikologis yang semakin baik pula.
Kata kunci: regulasi emosi, kesejahteraan psikologis, sekolah dari rumah

62
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol 9, No 1, 2021
Halaman 62-75

Kondisi pandemi covid-19 berdampak mendampingi belajar anak, kesiapan


pada ditutupnya sekolah di beberapa teknologi, penyesuaian kurikulum,
daerah di Indonesia dan siswa harus kolaborasi guru dan orang tua, serta
belajar di rumah dengan didampingi oleh dukungan komunitas (Rasmitadila et al.,
orang tua. Penelitian sebelumnya 2020). Pendampingan orang tua dalam
menemukan bahwa selama enam bulan pembelajaran di rumah menjadi aspek
berlaku sekolah dari rumah di Indonesia penting keberhasilan belajar anak selama
muncul permasalahan kesulitan siswa sekolah dari rumah selama pandemi,
dalam belajar dari rumah disebabkan karena orang tua dapat melakukan
kurangnya sumber belajar seperti tidak pendekatan berdasarkan gaya belajar anak
adanya akses internet dan kemampuan (Ahsani, 2020; Iftitah & Anawaty, 2020),
orang tua dalam mendukung pembelajaran di samping itu juga memiliki fungsi
anaknya (Putra et al., 2020). Teori dan membangun kedekatan antara orang tua
penelitian tentang kesejahteraan psikologis dan anak (Iftitah & Anawaty, 2020).
menghasilkan gagasan konsep yang luas Kesejahteraan psikologis merupakan
termasuk stabilitas emosional, hubungan realisasi potensi diri pada individu yang
interpersonal yang positif, pengendalian meliputi kemampuan individu untuk dapat
diri, dan indikator kesejahteraan psikologi menerima segala kekurangan dan
terus berkembangan sesuai kebutuhan kelebihannya sendiri, memiliki
penelitian diantaranya peran emosi kemandirian, dapat menjalin hubungan
terhadap kesejahteraan (Ryff, 1995; Ryff yang positif dengan orang lain, dapat
& Keyes, 1995) serta diagnosis gangguan mengontrol lingkungannya sendiri, serta
mood seperti kecemasan atau depresi dapat mengubah kondisi lingkungan sesuai
terhadap kesejahteraan psikologis (Twenge dengan tujuan hidupnya (Ryff & Singerb,
& Campbell, 2018). Kesejahteraan 1996). Hal tersebut akan mendorong
psikologis yang rendah akan individu untuk memeroleh kebahagiaan,
mengakibatkan munculnya permasalahan dan dapat mencapai potensi yang lebih
kesehatan mental yang serius pada anak- baik (Ryff & Singerb, 1996).
anak, remaja dan dewasa (Šarotar Žižek et Beberapa penelitian menunjukan
al., 2015). bahwa orang tua yang memiliki peran
Secara umum kesuksesan belajar dari dalam pendampingan anak selama belajar
rumah atau biasa disebut Pembelajaran di rumah adalah ibu (Citra & Arthani,
Jarak Jauh (PJJ) di Indonesia ditentukan 2020; Yulianingsih et al., 2020). Karena
oleh kesiapan orang tua dalam ibu memiliki kedekatan secara emosi

63
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol 9, No 1, 2021
Halaman 62-75

terhadap anak serta tanggung jawab tugas anteseden yang bertindak sebelum aktivasi
domestik, sehingga bertambahnya tugas lengkap tendensi respons emosi terjadi,
pendampingan belajar anak tersebut dapat diharapkan untuk mengubah seluruh arah
menjadi pemicu berkurangnya temporal dari respons emosional
kesejahteraan psikologi sebagai akibat (Balzarotti et al., 2010). Penekanan
beban tambahan tersebut (Citra & Arthani, ekspresif adalah strategi yang berfokus
2020; Iftitah & Anawaty, 2020). Namun pada respons yang mengintervensi begitu
demikian penelitian terkait kesejahteraan emosi sudah berlangsung dan setelah
psikologis ibu selama mendampingi kecenderungan respons telah sepenuhnya
belajar anak di rumah selama pandemi dihasilkan (Balzarotti et al., 2010). Oleh
belum ditemukan. Kesejahteraan karena itu, diperlukan upaya berulang
psikologis lainnya yang diteliti yaitu untuk mengelola respons emosional saat
terkait postpartum atau pasca melahirkan mereka terus muncul, membebani sumber
anak (Molgora & Accordini, 2020). daya individu, disitulah regulasi emosi
Kesejahteraan psikologis dalam penelitian berperan dalam diri individu (Gullone et
ini ditinjau dari regulasi emosi yang al., 2011; Preece et al., 2019).
dimiliki oleh ibu yang mendampingi anak Regulasi emosi melibatkan tidak
selama bersekolah dari rumah, karena hanya mengurangi intensitas atau frekuensi
ketrampilan regulasi emosi dimungkinkan keadaan emosional tetapi juga
akan mempengaruhi kesejahteraan mengembangkan kapasitas untuk
psikologis. Penelitian-penelitian menghasilkan dan mempertahankan emosi
sebelumnya belum memfokuskan pada (Preece et al., 2019). Selain itu, proses
eksplorasi hubungan regulasi emosi regulasi emosi tidak hanya terfokus pada
dengan kesejahteraan psikologi ibu. emosi negatif tetapi juga termasuk regulasi
Regulasi emosi terdiri dari dua strategi emosi positif supaya ketika berada pada
yaitu penilaian ulang kognitif (yang terdiri situasi bahagia individu tidak berlebihan
dari upaya untuk memikirkan situasi untuk (Mestre et al., 2017; Preece et al., 2019).
mengubah maknanya dan dampak Sebagaimana kesepakatan para ahli terkait
emosionalnya) dan penekanan ekspresif konstrak regulasi emosi bahwa regulasi
yang terdiri dari upaya untuk menghambat emosi melibatkan proses intrinsik dan
atau mengurangi perilaku ekspresif emosi ekstrinsik yang bertanggung jawab untuk
yang sedang berlangsung (Gross, 1998, mengelola emosi seseorang menuju
2015). Reappraisal atau penilaian ulang pencapaian tujuan (Braunstein et al., 2017;
kognitif adalah strategi yang berfokus pada Naragon-Gainey, K., McMahon, T. P., &

64
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol 9, No 1, 2021
Halaman 62-75

Chacko, 2017). Proses regulasi emosi psikologi dipengaruhi oleh regulasi emosi,
dapat disadari atau tidak, otomatis atau karena kemampuan pengelolaan emosi
penuh usaha, dan mencakup keterampilan akan menentukan perasaan sejahteraan
dan strategi untuk memantau, seseorang.
mengevaluasi, dan memodifikasi reaksi Kesejahteraan psikologis secara
emosional (Braunstein et al., 2017). konstrak berbeda dengan kesejahteraan
Dalam penelitian sebelumnya, faktor- subjektif yang hanya berorientasi kepada
faktor yang memengaruhi kesejahteraan ketiadaan perasaan sedih pada individu
psikologis pada orang dewasa ditemukan (Ryff & Keyes, 1995). Lebih daripada itu
di antaranya faktor demografis seperti kesejahteraan psikologis memiliki domain
penghasilan, latar belakang keluarga, usia yang mencakup kepada konsep psikologis
dan status perkawinan, hanya saja dalam terintegrasi yang meliputi aktualisasi diri
penelitian ini tidak dijelaskan tentang dan menjadi orang yang berfungsi penuh,
status perkawinan yang dimaksud (Ryff, dengan menggunakan enam faktor kunci
1995). Penelitian lainnya menambahkan kesejahteraan yaitu: otonomi, penguasaan
beberapa faktor yang memengaruhi lingkungan, pertumbuhan pribadi,
kesejahteraan psikologis yaitu harapan hubungan positif dengan orang lain, tujuan
(Snyder, C.R., Irving, L., & Anderson, hidup, dan penerimaan diri (Sasaki et al.,
1991), harga diri (Coopersmith, 1967) dan 2020). Regulasi emosi diasumsikan
faktor disposional (Basson, 2008). Lebih memiliki korelasi terhadap kesejahteraan
lanjut dijelaskan faktor disposional yaitu psikologi pada ibu yang mendampingi
rasa koherensi yang merupakan anak selama sekolah dari rumah, sehingga
kemampuan menyesuaikan antara tuntutan penelitian ini mengajukan rumusan
eksternal dengan sumber daya yang masalah apakah ada korelasi antara
dmiliki (Kivimäki et al., 2000), regulasi emosi dan kesejahteraan
penguasaan untuk mengubah situasi secara psikologis pada ibu yang mendampingi
signifikan (Burger, 1989), dan optimisme anak sekolah dari rumah selama pandemi
(Carver et al., 1989). Hal lainnya yang Covid-19.
memengaruhi kesejahteraan psikologis
Metode
yaitu faktor pribadi yang meliputi
kemampuan diri dalam regulasi emosi Identifikasi Variabel
secara baik juga mempengaruhi Penelitian ini melibatkan regulasi emosi
kesejahteraan psikologis pada pekerja sebagai variabel bebas dan kesejahteraan
(Šarotar Žižek et al., 2015). Kesejahteraan psikologis sebagai variabel tergantung.

65
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol 9, No 1, 2021
Halaman 62-75

Subjek Penelitian uji coba alat ukur dan 152 berpartisipasi


Subjek penelitian ini adalah ibu yang sebagai subjek penelitian. Tingkat
memiliki anak yang menempuh pendidikan pendidikan untuk partisipan uji coba alat
di Sekolah Dasar yang bertempat tinggal di ukur yaitu Sekolah Dasar 39 orang
Desa Pucang Kabupaten Demak dan (35,45%), Sekolah Menengah Pertama 41
tengah mengikuti PJJ selama pandemi orang (37,27%), Sekolah Menengah Atas
Covid-19. Ada tiga dukuh sebagai sumber 22 orang (20%), Diploma 1 orang (0,91%),
data penelitian yaitu dukuh Pucang Kulon, dan Sarjana 7 orang (6,36%) sebagaimana
dukuh Pucang Tengah, dan dukuh Pucang tersaji pada tabel 1.
Wetan. 110 ibu-ibu berpartisipasi dalam
Tabel 1. Demografi Pendidikan Partisipan Uji Coba Alat Ukur

No. Tingkat Pendidikan Frekuensi %


1 Sekolah Dasar 39 35,45
2 Sekolah Menengah Pertama 41 37,27
3 Sekolah Menengah Atas 22 20,00
4 Diploma 1 0,91
5 Sarjana 7 6,36
Jumlah 110 100,00
Tingkat pendidikan untuk partisipan 54 tahun dan range usia perkawinan 7-36

penelitian yaitu Sekolah Dasar 39 orang tahun. Partisipan penelitian range usia 23-

(25,66%), Sekolah Menengah Pertama 51 57 tahun dan range usia perkawinan 5-41

orang (33,55%), Sekolah Menengah Atas tahun. Uji coba alat ukur dan penelitian ini

46 orang (30,26%), Diploma 3 orang dilakukan setelah partisipan penelitian

(1,97%), dan Sarjana 13 orang (8,55%) mendampingi belajar anak telah

sebagaimana tersaji pada tabel 2. berlangsung selama hampir 9 bulan, data

Partisipan uji coba alat ukur range usia 25- diambil pada bulan Januari 2021

Tabel 2. Demografi Pendidikan Partisipan Penelitian

No. Tingkat Pendidikan Frekuensi %


1 Sekolah Dasar 39 25,66
2 Sekolah Menengah Pertama 51 33,55
3 Sekolah Menengah Atas 46 30,26
4 Diploma 3 1,97
5 Sarjana 13 8,55
Jumlah 152 100,00

66
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol 9, No 1, 2021
Halaman 62-75

Alat Ukur psikologis terdiri dari 36 aitem pernyataan,


Skala regulasi emosi disusun terdapat 26 aitem yang sahih dan 10 aitem
berdasarkan teori dari Gross & John yang tidak sahih. Aitem yang tidak sahih
(2003) yang meliputi dua aspek yaitu kemudian direvisi dan dikonsultasikan
cognitive reappraisal dan expressive dengan ahli kemudian diujicobakan
suppresion. Peneliti menyusun aitem dan kembali. Aitem pernyataan yang tidak
kemudian melakukan konsultasi dengan sahih memiliki nilai korelasi aitem-total
ahli untuk melihat kesesuaian aitem <0.25. Hasil dari pengujian skala
dengan domain ukur variabel regulasi kesejahteraan psikologis diperoleh korelasi
emosi. Setiap aitem meliputi beberapa aitem-total bergerak dari 0.270-0.707 dan
opsi jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), koefisian cronbach alpha sebesar 0.884.
Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Setiap item terdiri dari rating jawaban
Tidak Setuju (STS). Skor terdiri dari skor Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
1 sampai 4 yang berisi dua pernyataan Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju
yaitu 8 aitem favorable serta 8 aitem (STS). Skor terdiri dari skor 1 sampai 4,
unfavorable. skala berisi dua pernyataan yaitu favorable
Penyusunan skala kesejahteraan serta unfavorable.
psikologis mengacu pada dimensi ukur
Hasil
yang meliputi: autonomy, environmental
Berdasarkan hasil uji coba alat ukur
mastery, personal growth, positive
pada skala regulasi emosi diperoleh 16
relathionship with others, purpose in life,
butir sahih dengan rentang rix= 0,321-
self acceptance (Ryff, 1989). Peneliti
0,463 dengan internal konsistensi α=0,77.
memodifikasi skala kesejahteraan
Hasil uji coba skala kesejahteraan
psikologis dari (Heriyanti Dwi Adha,
psikologis menemukan 23 aitem sahih
2018) dalam skripsi yang berjudul
dengan rentang rix= 0,312-0,602, dengan
“Hubungan Dukungan Keluarga dan
internal konsistensi α= 0,85, hasil
Kesejahteraan Psikologis pada Ibu Pekerja
selengkapnya uji coba alat ukur tersaji
Penuh Waktu”. Skala kesejahteraan
dalam tabel 3.

Table 3. Hasil Uji Coba Alat Ukur


No. Alat Ukur Aitem Aitem rix α
Sahih Gugur
1 Regulasi emosi 16 4 0,321-0,463 0,77
2 Kesejahteraan psikologis 23 13 0,312-0,602 0,85

67
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol 9, No 1, 2021
Halaman 62-75

Hasil analisis uji asumsi sebagai psikologis berdistribusi normal. Hasil

prasyarat pemberlakukan statistik analisis uji asumsi normalitas sebaran data

parametrik ditemukan pada data variabel tersaji pada tablel 4. Hasil dari

regulasi emosi KS-Z sebesar 1,182 penghitungan uji linieritas diperoleh Flinier

(p=0,122; p>0,05) yang berarti data sebesar 27.315 dengan taraf signifikansi

berdistribusi normal. Uji asumsi pada data 0,000 (p≤0,05). Hasil tersebut

variable kesejahteraan psikologis KS-Z menunjukkan bahwa regulasi emosi

sebesar 1,160 (p=0,135;p>0,05) yang dengan kesejahteraan psikologis

berarti data pada variabel kesejahteraan berkorelasi secara linier.

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas


Std.
Variabel Mean KS-Z Sig. p Keterangan
Deviasi
Kesejahteraan Psikologis 71.2105 4.73627 1.160 0,135 p>0,05 Normal

Regulasi Emosi
35.8355 2.90796 1.182 0,122 p>0,05 Normal

Deskripsi skor skala kesejahteraan mean empirik sebesar 71,21 dan standar
psikologis berdasarkan hasil penelitian deviasi empirik sebesar 4,736. Deskripsi
diperoleh skor minimum empirik sebesar skor skala kesejahteraan psikologis
61, skor maksimum empirik sebesar 83, disajikan pada tabel 5.
Tabel 5. Deskripsi Skor Skala Kesejahteraan Psikologis
Empirik Hipotetik
Skor Minimal 61 23
Skor Maksimal 83 94
Mean (M) 71,21 58,5
Standar Deviasi 4,736 11,833
(SD)
Berdasarkan mean empirik yang ada pada subjek penelitian yang memiliki skor
norma kategorisasi distribusi kelompok sangat rendah, tidak terdapat subjek
subjek di atas, diketahui rentang skor penelitian dengan skor rendah, 7 subjek
subjek berada dalam kategori tinggi yaitu penelitian memiliki hasil skor sedang, 117
sebesar 71,21. Adapun deskripsi data subjek penelitian memiliki hasil skor
variabel kesejahteraan psikologis secara tinggi, dan 28 subjek penelitian memeroleh
keseluruhan menggunakan norma skor sangat tinggi. Sedangkan kategorisasi
kategorisasi tersaji pada table 5. Hasil subjek pada skala kesejahteraan psikologis
deskripsi profil variabel kesejahteraan termasuk dalam kategori tinggi, hasil
psikologis ditemukan bahwa tidak terdapat selengkapnya tersaji pada tabel 6

68
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol 9, No 1, 2021
Halaman 62-75

Tabel 6. Kategorisasi Skor Skala Kesejahteraan Psikologis


Norma Kategorisasi Frekuensi Presentase
76,24< X Sangat Tinggi 28 18,42%
64,41< X <76,24 Tinggi 117 76,97%
52,59< X <64,41 Sedang 7 4,67%
40,76< X <52,59 Rendah 0 0%
X <40,76 Sangat Rendah 0 0%
Deskripsi skor variabel regulasi emosi deviasi empirik sebesar 2,907. Deskripsi
diperoleh skor minimum empirik sebesar skor skala regulasi emosi tersaji pada tabel
28, skor maksimum empirik sebesar 44, 7.
mean empirik sebesar 35,835 dan standar
Tabel 7. Deskripsi Skor Variabel Regulasi Emosi
Empirik Hipotetik
Skor Minimal 28 12
Skor Maksimal 44 48
Mean (M) 35,835 36
Standar Deviasi (SD) 2,907 6
Berdasarkan mean empirik yang ada yang memiliki skor sangat rendah, 19
pada norma kategorisasi distribusi subjek penelitian memiliki hasil skor
kelompok subjek di atas, diketahui rentang rendah, 104 subjek penelitian memiliki
skor subjek berada dalam kategori sedang hasil skor sedang, 28 subjek penelitian
yaitu sebesar 35,835. Deskripsi data memiliki hasil skor tinggi, dan 1 subjek
variabel regulasi emosi secara keseluruhan penelitian memeroleh skor sangat tinggi.
menggunakan norma kategorisasi tersaji Sedangkan kategorisasi subjek pada skala
pada tabel 8. Hasil analisis profil variabel regulasi emosi termasuk dalam kategori
regulasi emosi diketahui bahwa subjek sedang.
Tabel 8. Kategorisasi Skor Skala Regulasi Emosi
Norma Kategorisasi Frekuensi Presentase
45< X Sangat Tinggi 1 0,6 %
39< X <45 Tinggi 28 18,42 %
33< X <39 Sedang 104 68,42 %
27< X < 33 Rendah 19 12,5 %
X <7 Sangat Rendah 0 0%
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan antara regulasi emosi dengan kesejahteraan
korelasi dari pearson menghasilkan nilai psikologis. Hasil analisis korelasi Pearson
korelasi r=0,393 (p=0,001;p<0,05) yang tersaji pada tabel 9.
berarti ada hubungan yang signifikan

69
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol 9, No 1, 2021
Halaman 62-75

Table 9. Matrik Korelasi


Statistik Regulasi Kesejahteraan
Emosi Psikologis
Regulasi Emosi r —
p —
Kesejahteraan r 0.393*** —
Psikologis p < .001 —
Keterangan * p < .05, ** p < .01, *** p < .001
Diskusi lihai seorang ibu dalam melakukan
Hasil analisis profil kesejahteraan pengelolaan emosi selama mendampingi
psikologi pada ibu yang mendampingi belajar anaknya akan memiliki tingkat
belajar anak selama PJJ ditemukan dari kesejahteraan psikologi yang semakin
lima kategorisasi sangat rendah hingga baik. Sebagaimana diketahui dalam
sangat tinggi diketahui berada pada posisi penelitian sebelumnya bahwa
tinggi. Kesejahteraan psikologi ibu yang kesejahteraan psikologis merupakan
mendampingi belajar anak selama kemampuan pengelolaan pikiran secara
pembelajaran dari rumah yang berada pada internal dalam rangka meraih kemandirian
kategori tinggi memiliki makna bahwa ibu diri secara intra personal maupun
yang mendampingi anak belajar selama interpersonal individu, sehingga
PJJ tergolong sejahtera. Hasil analisis berkembangnya perasaan sejahtera secara
profil regulasi emosi pada ibu yang psikologis juga meliputi peran yang
mendampingi anak belajar di rumah berhasil individu berikan terhadap
selama PJJ diketahui berada pada kategori lingkungan sosial. Kemampuan seseorang
sedang. Temuan regulasi emosi ibu yang untuk mengelola emosi akan memberikan
berada pada kategori sedang tersebut manfaat dalam berhubungan secara
berarti ibu yang mendampingi belajar anak interpersonal dengan orang lain (Williams
tersebut memiliki ketrampilan regulasi et al., 2018). Sebagaiman diketahui bahwa
emosi yang cukup. hubungan positif dengan orang lain
Penelitian ini menemukan bahwa merupakan indikator kesejahteraan
regulasi emosi memiliki korelasi dengan psikologis, sehingga secara tidak langsung
kesejahteraan psikologis pada para ibu akan berpengaruh terhadap kesejahteraan
yang mendampingi belajar anak. Hasil uji psikologis seseorang (Fry et al., 2012).
hipotesis ada hubungan positif antara Temuan pada hasil analisis hipotesis
regulasi emosi dengan kesejahteraan jika dikaitkan dengan hasil analisis profil
psikologis pada ibu yang mendampingi variabel regulasi emaosi dan kesejahteraan
anak sekolah dari rumah, berarti semakin emosi memiliki makna bahwa untuk

70
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol 9, No 1, 2021
Halaman 62-75

memiliki kesejahteraan psikologis yang bagian dari komponen kesejahteraan


tinggi ibu yang mendampingi belajar anak psikologis (Ryff & Keyes, 1995). Melalui
perlu memiliki ketrampilan regulasi diri regulasi emosi yang baik akan
yang cukup. Semakin tinggi tingkat menurunkan tingkat distress (Stevenson,
pengelolaan emosi yang dimiliki ibu yang 2019) yang berarti akan meningkatkan
mendampingi anak belajar akan semakin kesejahteraan psikologis ibu.
meningkat pula kesejahteraan psikologis Kelemahan penelitian ini di antaranya
yang dimiliki. belum menguji korelasi variabel lain
Ibu memiliki peran yang sangat sebagaimana diprediksi dalam penelitian
penting di dalam pendampingan belajar sebelumnya seperti kecemasan sosial,
anak selama pandemi terutama bagi anak perilaku lekat, problem focus coping dan
yang masih berada pada tahap pendidikan tipologi kepribadian dengan menggunakan
dasar. Sebagai akibat adanya peran big five personality. Beberapa penelitian
tambahan selama pandemi, sehingga sebelumnya juga memberikan saran
seorang ibu sering menemukan tantangan tentang pentingnya mediator perilaku
dan permasalahan yang dapat menguras koping (Steverink et al., 2020).
tenaga baik secara fisik maupun psikis
Kesimpulan
(Marliani et al., 2020). Ibu sebagai
Penelitian ini menemukan bahwa ada
pendidik merupakan sumber daya yang
hubungan antara regulasi emosi dengan
sangat penting bagi pengembangan
kesejahteraan psikologis yang berarti
identitas diri anak, karena perilaku lekat
bahwa seorang ibu yang memiliki regulasi
anak pada masa pendidikan lebih kepada
emosi yang baik tentu akan memberikan
ibu daripada kepada ayah (Ardita Ceka,
keuntungan terhadap terbentuknya
2016). Pembelajaran jarak jauh (PJJ)
perasaan sejahtera secara dalam diri.
Belajar dengan sistem sekolah dari rumah
Penelitian ini juga menemukan bahwa
atau School From Home (SFH) pada
tingkat kesejahteraan emosi ibu yang
akhirnya mengalihkan beban dari guru ke
mendampingi belajar anak berada pada
orang tua (Kurniati et al., 2020).
kategori tinggi, sedangkan regulasi emosi
Regulasi emosi yang dimiliki oleh ibu
berada pada kategori sedang. Selain itu
akan memberikan pengaruh terhadap pola
penelitian ini menemukan bahwa kedua
relasi antara ibu dengan anak (Ostlund et
skala yang digunakan dalam penelitian
al., 2017; Riva et al., 2019) serta
mamiliki validitas dan reliabilitas yang
kemandirian ibu selama pendampingan
cukup memadai, namun demikian saran
belajar terhadap anak yang merupakan

71
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol 9, No 1, 2021
Halaman 62-75

untuk peneliti berikutnya perlu untuk K. N. (2017). Explicit and implicit


emotion regulation : a multi-level
melakukan pengembangan kedua alat ukur
framework. Social Cognitive and
yaitu skala regulasi emosi dan skala Affective Neuroscience, 12(10),
1545–1557.
kesejahteraan psikologis melalui pengujian
https://doi.org/10.1093/scan/nsx096
validitas konstrak sehingga ke depan
Burger, J. M. (1989). Negative Reactions
kedua skala tersebut bisa dijadikan sebagai to Increases in Perceived Personal
pengukuran yang handal terhadap kedua Control. Journal of Personality and
Social Psychology, 56(2), 246–256.
variabel tersebut. https://doi.org/10.1037/0022-
Ucapan Terima Kasih 3514.56.2.246

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Carver, C. S., Scheier, M. F., &
Weintraub, K. J. (1989). Assessing
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Coping Strategies: A Theoretically
Masyarakat Universitas Islam Sultan Based Approach. Journal of
Personality and Social Psychology,
Agung atas pendanaan penelitian payung 56(2), 267–283.
ini melalui Rencana Kerja Tahunan tahun https://doi.org/10.1037/0022-
3514.56.2.267
2020.
Citra, M. E. A., & Arthani, N. (2020).
Peranan Ibu Sebagai Pendamping
Daftar Pustaka Belajar Via Daring Bagi Anak Pada
Ahsani, E. L. F. (2020). Strategi Orang Masa Pandemi Covid-19. Prosiding
Tua dalam Mengajar dan Mendidik Webinar Nasional http://e-
Anak dalam Pembelajaran At The journal.unmas.ac.id/index.php/prosidi
Home Masa Pandemi Covid-19. ngwebinarwanita/article/view/1243
Jurnal Al_Athfal, 3(1), 37–46.
Coopersmith, S. (1967). The antecedents
Ardita Ceka, R. M. (2016). the Role of the of self-esteem.
Parents in the Education of Children.
Psychiatry and Clinical Fry, M. D., Guivernau, M., Kim, M.,
Neurosciences, 6(3), 221–230. Newton, M., Gano-Overway, L. A.,
https://doi.org/10.1111/j.1440- & Magyar, T. M. (2012). Youth
1819.1952.tb01331.x perceptions of a caring climate,
emotional regulation, and
Balzarotti, S., John, O. P., & Gross, J. J. psychological well-being. Sport,
(2010). An Italian Adaptation of the Exercise, and Performance
Emotion Regulation Questionnaire. Psychology, 1(1), 44–57.
European Journal OfPsychological https://doi.org/10.1037/a0025454
Assessment, 26(1), 61–67.
https://doi.org/10.1027/1015- Gross, J. J. (1998). The Emerging Field of
5759/a000009 Emotion Regulation : An Integrative
Review Ih Ih. Review of General
Basson, N. (2008). The Influence Of Psychology, 2(5), 271–299.
Psychosocial Factors On The
Subjective Well- Being Of Gross, J. J. (2015). Emotion Regulation :
Adolescents. October. Current Status and Future Prospects.
1–26.
Braunstein, L. M., Gross, J. J., & Ochsner, https://doi.org/10.1080/1047840X.20

72
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol 9, No 1, 2021
Halaman 62-75

14.940781 Psikologis : Studi Pada Ibu Work


from Home dalam Menghadapi
Gross, J. J., & John, O. P. (2003). Pandemi COVID-19. Jurnal
Individual Differences in Two
Psikologi, 1.
Emotion Regulation Processes:
Implications for Affect, Mestre, J. M., Núñez-lozano, J. M.,
Relationships, and Well-Being. Gómez-molinero, R., & Zayas, A.
Journal of Personality and Social (2017). Emotion Regulation Ability
Psychology, 85(2), 348–362. and Resilience in a Sample of
https://doi.org/10.1037/0022- Adolescents from a Suburban Area.
3514.85.2.348 Frontiers in Psychology in
Psychology, 8(November).
Gullone, E., Taffe, J., Gullone, E., & https://doi.org/10.3389/fpsyg.2017.01
Taffe, J. (2011). Psychological 980
Assessment The Emotion Regulation
Questionnaire for Children and Molgora, S., & Accordini, M. (2020).
Adolescents ( ERQ – CA ): A Motherhood in the Time of
Psychometric Evaluation The Coronavirus: The Impact of the
Emotion Regulation Questionnaire Pandemic Emergency on Expectant
for Children and Adolescents ( ERQ and Postpartum Women’s
– CA ): A Psychometric Evaluation. Psychological Well-Being. Frontiers
Psychological Assessment, 1–9. in Psychology, 11.
https://doi.org/10.1037/a0025777 https://doi.org/10.3389/fpsyg.2020.56
7155
Iftitah, S. L., & Anawaty, M. F. (2020).
Peran Orang Tua Dalam Naragon-Gainey, K., McMahon, T. P., &
Mendampingi Anak Di Rumah Chacko, T. P. (2017). The structure of
Selama Pandemi Covid-19. JCE common emotion regulation
(Journal of Childhood Education), strategies: A meta-analytic
4(2), 71. examination. Psychological Bulletin,
https://doi.org/10.30736/jce.v4i2.256 143(4), 384–427.
https://doi.org/https://doi.org/10.1037
Kivimäki, M., Feldt, T., Vahtera, J., & /bul0000093
Nurmi, J. E. (2000). Sense of
coherence and health: Evidence from Ostlund, B. D., Measelle, J. R., Laurent, H.
two cross-lagged longitudinal K., Conradt, E., & Ablow, J. C.
samples. Social Science and (2017). Shaping emotion regulation:
Medicine, 50(4), 583–597. attunement, symptomatology, and
https://doi.org/10.1016/S0277- stress recovery within mother–infant
9536(99)00326-3 dyads. Developmental Psychobiology,
59(1), 15–25.
Kurniati, E., Nur Alfaeni, D. K., & https://doi.org/10.1002/dev.21448.Sh
Andriani, F. (2020). Analisis Peran aping
Orang Tua dalam Mendampingi Anak
di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Preece, D. A., Becerra, R., Robinson, K.,
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Gross, J. J., Preece, D. A., Becerra,
Usia Dini, 5(1), 241. R., Robinson, K., Gross, J. J., &
https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.5 Samples, C. (2019). The Emotion
41 Regulation Questionnaire :
Psychometric Properties in General
Marliani, R., Nasrudin, E., Rahmawati, R., Community Samples The Emotion
& Ramdani, Z. (2020). Regulasi Regulation Questionnaire :
Emosi , Stres , dan Kesejahteraan

73
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol 9, No 1, 2021
Halaman 62-75

Psychometric Properties in General. 8721.ep10772395


Journal of Personality Assessment,
0(0), 1–9. Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995).
https://doi.org/10.1080/00223891.201 The Structure of Psychological Well-
Being Revisited. Journal of
8.1564319
Personality and Social Psychology,
Putra, P., Liriwati, F. Y., Tahrim, T., 69(4), 719–727.
Syafrudin, S., & Aslan, A. (2020). https://doi.org/10.1037/0022-
The Students Learning from Home 3514.69.4.719
Experiences during Covid-19 School
Closures Policy In Indonesia. Jurnal Ryff, C. D., & Singerb, B. (1996).
Iqra’ : Kajian Ilmu Pendidikan, 5(2), Psychological Well-Being: Meaning,
30–42. Measurement, and Implications for
Psychotherapy Research Key Words
https://doi.org/10.25217/ji.v5i2.1019
Self-acceptance Purpose in life
Rasmitadila, Aliyyah, R. R., Positive relationships Personal
Rachmadtullah, R., Samsudin, A., growth Autonomy Environmental
Syaodih, E., Nurtanto, M., & mastery Sociodemographic
Tambunan, A. R. S. (2020). The differences Vulnerability Resilien.
perceptions of primary school Psychother Psychosom, 65, 14–23.
teachers of online learning during the
covid-19 pandemic period: A case Šarotar Žižek, S., Treven, S., & Čančer, V.
(2015). Employees in Slovenia and
study in Indonesia. Journal of Ethnic
and Cultural Studies, 7(2), 90–109. Their Psychological Well-Being
Based on Ryff’s Model of
https://doi.org/10.29333/ejecs/388
Psychological Well-Being. Social
Riva, C., Ierardi, E., Bottini, M., Verganti, Indicators Research, 121(2), 483–
C., & Albizzati, A. (2019). Child 502. https://doi.org/10.1007/s11205-
Abuse & Neglect Childhood 014-0645-3
experiences of maltreatment ,
reflective functioning and attachment Sasaki, N., Watanabe, K., Imamura, K.,
in adolescent and young adult Nishi, D., Karasawa, M., Kan, C.,
mothers : Effects on mother-infant Ryff, C. D., & Kawakami, N. (2020).
interaction and emotion regulation. Japanese version of the 42-item
Child Abuse & Neglect, 93(August psychological well-being scale (
2018), 277–290. PWBS-42 ): a validation study. BMC
https://doi.org/10.1016/j.chiabu.2019. Psychology, 8(75), 1–11.
03.024 Snyder, C.R., Irving, L., & Anderson, J. R.
Ryff, C. D. (1989). Happiness is (1991). Handbook of social and
everything, or is it? Explorations on clinical psychology—The health
perspective. Behaviour Research and
the meaning of psychological well-
being. Journal of Personality and Therapy, 30(3), 313.
https://doi.org/10.1016/0005-
Social Psychology, 57(6), 1069–1081.
https://doi.org/10.1037/0022- 7967(92)90078-u
3514.57.6.1069 Stevenson, J. C. (2019). Psychological
Ryff, C. D. (1995). Psychological Well- Well-being and Coping : the
Being in Adult Life. Current Predictive Value of Adult Attachment
Directions in Psychological Science, , Dispositional Mindfulness , and
4(4), 99–104. Emotion Regulation. Mindfulness, 10,
https://doi.org/10.1111/1467- 256–271.

74
Jurnal Psikologi Integratif Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga
Vol 9, No 1, 2021
Halaman 62-75

Steverink, N., Lindenberg, S., Spiegel, T.,


& Nieboer, A. P. (2020). The
Associations of Different Social
Needs with Psychological Strengths
and Subjective Well ‑ Being : An
Empirical Investigation Based on
Social Production Function Theory.
Journal of Happiness Studies, 21(3),
799–824.
https://doi.org/10.1007/s10902-019-
00107-9
Twenge, J. M., & Campbell, W. K. (2018).
Associations between screen time and
lower psychological well-being
among children and adolescents:
Evidence from a population-based
study. Preventive Medicine Reports,
12(September), 271–283.
https://doi.org/10.1016/j.pmedr.2018.
10.003
Williams, W. C., Morelli, S. A., Ong, D.
C., & Zaki, J. (2018). Interpersonal
Emotion Regulation : Implications for
Affiliation , Perceived Interpersonal
Emotion Regulation : Implications for
Affiliation , Perceived Support ,
Relationships , and Well-Being.
Journal of Personality and Social
Psychology, 115(2), 224–254.
https://doi.org/10.1037/pspi0000132
Yulianingsih, W., Suhanadji, S., Nugroho,
R., & Mustakim, M. (2020).
Keterlibatan Orangtua dalam
Pendampingan Belajar Anak selama
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, 5(2), 1138–1150.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.7
40

75

You might also like