Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Pertumbuhan kota yang pesat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan konsumsi energi listrik.
Penggunaan saluran kabel bawah tanah merupakan salah satu cara yang umum digunakan sebagai
media transmisi dari satu Gardu Induk (GI) ke GI lainnya, terutama pada kota-kota besar yang terdapat
banyak gedung pencakar langit. Pada kota besar seperti Jakarta, transmisi tenaga listrik 150 kV antar
Gardu Induk (GI) umum menggunakan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT). Berdasarkan hal tersebut,
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kapasitas kuat hantar arus yang terdapat pada kabel
tenaga SKTT 150 kV GI Muara Karang Lama – GI Muara Karang Baru yang melintasi sungai. Untuk
dapat melakukan perhitungan tersebut, terdapat beberapa variabel yang harus didapatkan guna
mendapatkan hasil perhitungan kuat hantar arus secara keseluruhan. Setelah didapatkan variabel
tersebut, dilakukan analisa serta perhitungan kuat hantar arus pada dua metode yang digunakan yaitu
metode konvensional atau Horizontal Directional Drilling (HDD) dan metode pembuatan jembatan atau
cable bridge. Metode pembuatan jembatan atau cable bridge dengan nilai kapasitas kuat hantar arus
sebesar 1577,07 A dapat lebih baik menghantarkan arus listrik dan merupakan metode yang tepat untuk
digunakan pada lokasi SKTT GI Muara Karang Lama – GI Muara Karang Baru yang melewati sungai
dibandingkan dengan metode konvensional (HDD) dengan nilai kapasitas kuat hantar arus yang relatif
kecil, yaitu sebesar 1309,10 A. Hal ini dikarenakan nilai kapasitas kuat hantar arus yang lebih besar
untuk suatu kabel tenaga dapat lebih baik digunakan untuk Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT)
dibandingkan dengan nilai kapasitas kuat hantar arus yang nilainya relatif kecil.
Jurnal Baut dan Manufaktur Vol. 03, No 1, April 2021 ISSN : 2686-5351 10
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2.2 Metode
Dalam skema sistem penyaluran tenaga
Metode yang digunakan pada penelitian ini
listrik, letak pembangkit umumnya jauh dari
adalah metode kuantitatif, dimana merupakan
pusat beban sehingga diperlukan sebuah media
salah satu prosedur penelitian yang
transmisi untuk menyalurkan energi listrik(1).
menghasilkan data berupa angka yang dapat
Transmisi merupakan proses penyaluran energi
dianalisa sehingga menghasilkan suatu
listrik dari pembangkit hingga sistem distribusi
kesimpulan berdasarkan data-data dan
sehingga dapat disalurkan ke konsumen melalui
perhitungan yang sudah didapatkan.
sebuah penghantar(1). Media saluran transmisi
Tahapan pertama untuk penelitian ini adalah
dapat berupa Saluran Udara Tegangan Tinggi
melakukan studi literatur yang meliputi
(SUTT) atau Saluran Kabel Tegangan Tinggi
pembekalan teori berupa buku , jurnal dan
(SKTT)(2).
artikel akademis yang berkaitan dengan topik
Peraturan Gubernur DKI Jakaera Nomor
penelitian. Tahap kedua adalah pengumpulan
195 Tahun 2010 tentang Petunjuk Penempatan
data yang didapatkan dari PT. PLN (Persero)
Jaringan Utilitas berisi kebijakan yang bertujuan
UPP JJBB 2. Data yang didapatkan antara lain
untuk menjaga estetika tata kota di Jakarta. Isi
peta pemasangan SKTT GI Muara Karang
dari kebijakan tersebut membahas tentang
Lama – GI Muara Karang Baru, data calculation
penggunaan media transmisi, dimana
of continous current ratings pada kabel XLPE,
penggunaan SUTT membutuhkan lahan yang
data spesifikasi kabel XLPE dan juga data
luas dan dianggap mengganggu keindahan atau
skematik pembuatan jembatan. Setelah tahap
estetika tata kota, sehingga disarankan untuk
pengumpulan data, selanjutnya dilakukan
menggunakan SKTT.
perhitungan dan analisa kuat hantar arus dari
Merujuk dari kebijakan Peraturan Gubernur
kabel XLPE 150 kV dari kedua metode yang
DKI Jakarta tersebut, SKTT seringkali melewati
ada, yaitu pada metode konvensional (HDD)
medan atau lokasi yang dapat menurunkan
dan metode pembuatan jembatan (cable bridge).
efisiensi kerja dari sebuah kabel tenaga yang
Analisa yang dilakukan dari kedua metode
ada pada SKTT. Salah satu lokasi yang kurang
tersebut adalah dengan membandingkan nilai
menguntungkan tersebut adalah sungai. Ketika
kapasitas kuat hantar arus pada masing-masing
SKTT melewati lokasi seperti sungai, masalah
metode. Jika perbandingan tersebut
yang akan dihadapi adalah semakin dalam
menghasilkan lebih besar nilai kapasitas hantar
kabel tersebut ditanam maka semakin kecil pula
arus pada metode konvensional (HDD), maka
kapasitas kuat hantar arus dari kabel tersebut.
metode yang tepat untuk SKTT 150 kV GI
Sehingga dibutuhkannya suatu solusi yang
Muara Karang Lama – GI Muara Karang Baru
dapat diterapkan pada lokasi yang sudah
adalah metode konvensional (HDD). Namun
ditentukan untuk mengatasi masalah tersebut.
sebaliknya, jika nilai kapasitas hantar arus pada
metode pembuatan jembatan atau cable bridge
1.2 Tujuan Penelitian
lebih besar, maka metode tersebut lah yang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk tepat untuk digunakan pada instalasi SKTT 150
mengetahui kapasitas kuat hantar arus kabel kV GI Muara Karang Lama – GI Muara Karang
XLPE 150 kV yang melewati sungai pada GI Baru.
Muara Karang dengan dua metode yang Adapun persamaan yang digunakan untuk
digunakan, yaitu metode konvensional (HDD) menghitung kapasitas kuat hantar arus adalah
pada kedalaman 20 meter dibawah sungai dan persamaan 1 sampai dengan 13 di bawah ini (3,4).
=
∆ − ∙[0,5 1 + ∙( 2+ 3 + 4 )]
metode pembuatan jembatan (cable bridge).
∙ 1 + ∙ (1+ 1 ) 2 + ∙ (1+ 1 + 2)( 3 + 4)
Hasil dari penelitian ini adalah untuk ……..
mengetahui metode pemasangan yang tepat
.....(1)
∆ = −
sesuai dengan analisis serta perhitungan
kapasitas kuat hantar arus secara keseluruhan. 1 ……………….……………….(2)
= ∙ ∙ ∙ tan …………....……….(3)
2
2. BAHAN DAN METODE
2.1 Bahan = × 10−9 ………………………..…...(4)
18 ln ( )
= ln (1 + )…………………………….(5)
Objek penelitian yang digunakan adalah
2 1
kabel tenaga jenis XLPE 150 kV yang diperoleh 1 2
dari data sekunder yang didapatkan dari instansi
terkait.
Jurnal Baut dan Manufaktur Vol. 03, No 1, April 2021 ISSN : 2686-5351 11
= ln (1 + )………………………….…(6)
2 3
3 2 '
= ln (2 × )……….................…….(7)
1 2
4 2
= '(1 + + )…………………………..(8)
'= (1 + 20 ( − 20))…………….………(9)
=
4
4
192+0,8
……………………………….(10)
Gambar 2. Konstruksi kabel XLPE(5)
= × 10
2 8 −7
'
……………...………....(11) Untuk melakukan perhitungan kapasitas
4 2
= × 2,9…………..…….(12)
kuat hantar arus, dibutuhkan beberapa
4
spesifikasi kabel XLPE yang didapatkan dari
192+0,8 data sekunder.
= × 10−7
2 8
'
………………...………(13) Tabel 1. Spesifikasi Kabel XLPE
Deskripsi Unit Proposed
and
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Guarantee
3.1 Kondisi Umum Tegangan antar kV 150
Fasa
Lokasi yang digunakan sebagai tempat Jumlah Konduktor - 1
penelitian adalah SKTT GI Muara Karang Lama (n)
– GI Muara Karang Baru yang melewati sungai. Jenis Konduktor - Tembaga
Pembangunan SKTT GI Muara Karang Lama – Luas Penampang 2 2000
GI Muara Karang Baru dimaksudkan untuk Konduktor (A)
menggantikan SUTT Muara Karang Baru – Diameter Isolasi mm 98,4
Muara Karang Lama yang dimana lahan XLPE ( )
tersebut digunakan untuk pembangunan PLTGU
Diameter Konduktor mm 55
Muara Karang.
( )
Kondisi aktual di lapangan antara GI Muara
Karang Lama dan GI Muara Karang Baru Ketebalan Isolasi mm 19
terpisahkan oleh sungai, dimana lebar sungai XLPE ( )
berkisar antara 20 – 30 meter dengan Ketebalan mm 4,5
kedalaman terdalam dari sungai tersebut hingga Pelindung Luar ( )
Sheath ( ' )
50 meter. Sementara jalur SKTT yang melewati Diameter MDPE mm 119
sungai memiliki panjang 60 meter.
Diameter terluar mm 130
0,0090
kabel ( )
pada 20 ℃ × 10−3
Tahanan Konduktor ohm/m
Suhu Maksimum ℃ 90
Operasi
Jarak antar mm 200
Konduktor
Tahanan Termal K.m/W 1
Tanah ( )
Gambar 1. Peta jalur SKTT GI Muara Karang(5)
Kabel yang digunakan pada SKTT GI – 3.2 Perhitungan Variabel yang Dibutuhkan
Muara Karang Lama – GI Muara Karang Baru pada Kapasitas Kuat Hantar Arus
adalah kabel XLPE 150 kV dengan konstruksi
Perhitungan ini bertujuan untuk
dibawah ini.
mendapatkan variabel-variabel yang dibutuhkan
pada perhitungan kapasitas kuat hantar arus
secara keseluruhan.
Jurnal Baut dan Manufaktur Vol. 03, No 1, April 2021 ISSN : 2686-5351 12
Tabel 2. Hasil perhitungan variabel yang Tahanan Termal dari K.m/W 1,022
dibutuhkan Luar ( )
Deskripsi Unit Nilai
Tahanan Arus AC Ohm/m 1,699 × 10−5
pada Temperatur Kerja
Kapasitansi (C) F/m 150
Maksimum (R)
Rugi Dielektrik W/m 0,565 Faktor Rugi Selubung - 0,159
( ) ( )
Tahanan Termal K.m/W 0,292 Nilai Kapasitas Kuat A 1309,10
Isolasi ( ) Hantar Arus
Tahanan Termal K.m/W 0,040
Selubung Luar ( )
Tahanan Termal K.m/W 1,022 3.4 Metode Pemasangan Jembatan (cable
bridge)
1,699
dari Luar ( )
× 10−5
Tahanan Arus AC Ohm/m Metode pemasangan jembatan atau cable
pada Temperatur bridge umumnya dipasang dalam saluran
Kerja Maksimum (R) jembatan atau duct frame.
Jurnal Baut dan Manufaktur Vol. 03, No 1, April 2021 ISSN : 2686-5351 13
4. KESIMPULAN 4. IEC 60287-2-1 b (2006). Electric Cables –
Calculation of The Current Ratings Part 2-1,
Setelah dilakukan perhitungan kapasitas
Thermal Resistance – Calculation of Thermal
kuat hantar arus pada masing-masing metode
Resistance.
konvensional (HDD) dan metode pembuatan
5. PT. PLN (Persero) UIP JBB. Dokumen
jembatan (cable bridge), hasilnya menunjukkan
Design Enjiniring SKTT 150 kV Muara
bahwa metode pembuatan jembatan atau cable
Karang Lama – Muara Karang Baru.
bridge mampu menghantarkan arus listrik lebih
baik dibandingkan dengan metode HDD, hal ini
juga menunjukkan teori yang benar bahwa
semakin dalam sebuah kabel tenaga ditanam
akan semakin kecil pula kuat hantar arusnya.
Tabel 5. Hasil perhitungan kapasitas kuat hantar
arus pada kedua metode
Metode Instalasi atau Kapasitas Kuat
Pemasangan Hantar Arus
Metode Konvensional 1309,10 A
(HDD) dengan
kedalaman 20 meter
∆
dan akan menyebabkan perubahan suhu atau
yang nilainya kecil, maka akan semakin
kecil pula kemampuan sebuah kabel tenaga
untuk menghantarkan kuat hantar arus.
Sebaliknya, jika kabel tersebut ditanam tidak
terlalu dalam atau dengan menggunakan
metode pembuatan jembatan atau cable bridge
DAFTAR PUSTAKA
1. Bimantara, K. M. (2019). Perhitungan Kuat
Hantar Arus pada Saluran Kabel Tegangan
Tinggi.
2. Handayani, O. (2015). Analisa Kuat Hantar
Arus Kabel Tanah 150 kV yang Melintasi
Jembatan.
3. IEC 60287-1-1 a (2006). Electric Cables –
Calculation of The Current Ratings Part 1-1,
Current Rating Equation (100% Load Factor)
and Calculation of Losses.
Jurnal Baut dan Manufaktur Vol. 03, No 1, April 2021 ISSN : 2686-5351 14