Professional Documents
Culture Documents
(,
ABSTRACT
Meat is high nutrient food material because it consist much protein, fat, mineral and other substances that needed
by human body. The .Meat nutrient pel'centage is the appropriate media for the growth of microorganism especially
bacteria. The microorganism activity can decrease meat quality. Hence, itneed exact treatment for keep the meat quality.
One of used the treatment is adding extract of the Sauropus and1'og}Jnus (L.) Me1'1'. Extract of the Sauropus androgynus
constitute material that consist of antibacterial compounq. Content OrSO:UT0pu5 androgyrius characteristk is oxide bacteria
that having ability to remove son}e bacteria sm;has seskuite,rna add. alkaloid papaVerlllt tanin,.. saponiri,. fiavonoiq,
mineral salt, other compounds,
The purpose of this research is to determine influence the meat submersion within e)."tract of the Sauropus
androgynus to pH, water content, total of bacterial colony, storage endurance and sensorial value include color, tex'ture,
and aroma. The research use 2.5 kilogram of ham's beef and extract of the Saurapus andmgynus as much as 240 mI.
Experiment method is used in this research by use a Complete Random Design that consist of four treatments with three
repeat. The treatments are the extract of the So:uropfls alldrogymes concentration's level consist of ' 0 mI, 10 ml. 20
mI, aud 30 ml. The submersion has. taken as long as 30 ffiillUI:e5. Variables that measured is pH, water content romlof
'bacterial colony, storage endurance and sensorial value of meat. The differences among the treatments have tested by
DcJ1nc<.(l1fi l'vl~~h:ipJ;? Range Test(DJVrRT).'fh.e result vf the n.''5eaochshow5 that the submersion of beef within Extract of the
Sauropus androgynus (1.) Mm30 in! can decrease pH to 5.17, in~ storage'endtn:'am:e about 19.33 hours and deerea5€'
water content to 73.72% and 1.6 x lOS of total bacterial colony.hQwE"I<"et it cO.rmot influence to serl.sorialvaiu€ (coTe>!',
textW:e and aroma). The result of meat color is nndesired red, the texture have plaited pattern, tugged and not attractive,
and m",,anwhile the aroma resulted is putrid taste.
Keywords: ColQII.II11acterial, extfild oftl/l! SaurrJpllS Imdn:>,J?U5, meat
LIPI . (200~) menemukan tiga senyawa utama gelasukur, gelas piala, eawan porselin, oven,
daun kahlk yaitu cis-2-metil-siklopentanol asetat, desikator, batang pengaduk, lumpang,
2-pirilidion dim metil piroglutamat serta .,satu aluminium foil, kertas saring, autoclave dan pH
. senyawa minor p-dodesifenol. Pada tahunyang meter.
sarna Muehsin Darise dan Sulaeman melakukan
Raneangan yang digunakan pada
penelitian lanjutan yang menunjukkan bal)wa
penelitian adalah Metode Rancangan Acak
pada ekstrak. daun katuk ditemukan zat
Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4
penghamb,').t perhihlbuhan bakteri
perlakuan dan 3 ulangan. Sebagai perlakuan
Staphylococcus aureus, Salmonella thyposa dan
adalah perendaman daging sapi dalam ekstrak
Eschericia coli.
daun katuk yang meliputi 4 taraf perlakuan
yaitu: .
2. Tujuan Penelitian
A daging sapi + 200 ml aquades + 0 ml
=
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan ekstrak daun katuk
mengetahui pengaruh perendaman daging sapi B = daging sapi + 200 mlaquades + 10 ml
segar dalam ekstrak daun katuk (Sauropus ekstrak daun katuk
androgunus L. Merr) terhadap pH, kadar air, C = daging sapi + 200 ml aquades + 20 ml
total koloni bakteri, umur simpan dan nilai ekstrak daun katuk
sensoris (wama, tekstur dan aroma). D = daging sapi + 200 ml aquades + 30 ml
ekstrak daun katuk
MATERI DAN METODE Prosedur Penelitian
-'.
1. Waktu dan Tempat Penelitian
1 Persiapan ekstrak daun katuk yang
dilakukan dengan eara memeras daun
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
katuk yang sudah diseleksi dengan
bulan Juni sampai Juli 2006 di Laboratorium
menggunakan juicer. Ekstrak daun katuk
Terpadu Fakultas Pertanian dan Petemakan
kemudian dilarutkan ke dalarn aquades
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
200 mL Sesuai konsentrasi yang digunakan
Riau serta Laboratorium Mikrobiologi dan
dalam perlakuan dengan menggunakan
Laboratorium Kimia Pangan Fakultas
rumus pengeneeran persen volume (% V)
Perikanan dan IImu Kelautan Universitas Riau.
sebagai berikut:
% Zat terlarut Volume zat terlarut x 100
.Bahan baku' yang digunakan dalam 2. Daging sapi segar dipotong untuk masing
penelitian ihl adalah daging sapi bagian paha .masing perlakuan dengm ukuran 4 em x 4
(topside) sebanyak .2.5 kg dan ekstrak daiin em x 1.S em, kemudian potongan tersebut
katuk (Sauropus androgunus L. Merr) sebanyak dibagi seeara acak dalam 4 wadah
240 mL Bahan-bahan yang digunakan untuk sebanyak ulangan yang diperlukan.
analisis adalah media PCA (Plate Count Agaf), 3. Semua daging yang terdapat dalam wadah
Pb-asetat dan aquades. 'direndam dengan ekstrak daun katuk
Peral tan' yang digunakan antara lain selama 30 menit, setelah itu masing-masing
pisau, timbangan analitik, colony counter, perlakuan diangkat dan dibiarkan dalam
petridish, pipet, tabung erlenmeyer, inkubator,
, 7
"
Penggunaan Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgunUlrL. Merr) Sebagai Bahan Pengawet Alami Daging
Sapi Segar
Penggunaan Ekstrak Daun Katuk (Sautopus androgunus L Merr) Sebagai Bahan Penga:wet Alami Daging
Sapi Segar
'lingkungan karena perbedaan' ·konsentrasi. . .katuk 30 ml dengan total koloni bakteri paling
Ekstrakdaun. katuk memiliki, konsentrasi yang . rendah sebesar 1.6 x1()5 'CFU/ gram,
lebih tinggi dari pada daging sapisehingga air dihasilkankadarair daging sapi paling rendah
yang terdapat dalam daging akan keluar dari yaitu 73.72%.
sel secaraosmosis.Kimball (1983) menjelaskan
bahwa proses osmosis adalah suatu proses 3. Total Koloni Bakteri
di.fusi air melalui. selaput yang permeabel
secara diferensial dari suatu tempat Tabe13. Rataan Total Koloni Bakteri CFU/ gr}
. Total
berl<onsentrasi rendah ke tempaf berkonsentrasi Perlakuan
·koloni
linggi. .
A ( 0 ml ekstrak daun katuk) 7.5 xl()5a
Kadar· airdaging sapi ,menurun karena B(.10ml ekstrak daunkatuk) 4.3 x 105b
semakin tingginya ·konsentrasi ekstrak daun C( 20 ml ekstrak daun katuk) 3.9 x lOSe
katuk, dimana .dalam ekstrak .daun katuk .D ( 30 ml ekstrak daun katuk) , 1.6 x 105d
terkandung "garam-;garam' mineral yang ,Ket: superskrip yang berbeda rnenunjukkan
perhedaanyang sangat (p<O.05).. ..
merupakan senyawabersifathigroskopis yang
dapatmengikatair. Akibatnya dengan semakin
tingginya kandungan, garatn-garam mineral Hasil analisis ragatn menunjukkan
maka, daya ikat air akan semakin meningkat, bahwa perendaman daging sapi dalam ekstrak
yang diikuti oleh penurunan kadarair daging . daun katuk dapat metturunkan (P<0.05) total·
sapi. koloni bakteri daging sapi.
Kondisi di atas sesuai menurut Rukmana Pada Tabel 3. terlihat bahwa
dan Harahap (2003) bahwa ekstrak daun katuk penambahan ekstrak daun katuk, akan terjadi
mengandung .garam-garam mineral dan penurunan total koloni .bakteri. Pada
mengandung· senyawa asam. Ditambahkan perlakuan A total koloni bakteri paling tinggi
juga oleh Fardiaz (1993) adanya solut atau ion dibanding perlakuan B, C dan D, hal ini
dapat mengikat air di dalam larutan atau disebabkan karena pada perlakuan A daging
lingkungan misalnya garam. sapi direndrun dalam air aquades tanpa
penambahan ekstrak daun katuk:·
Penurunan kadar air daging juga
dipengaruhi oleh pH akhir daging.. Dari hasil Penurunan total koloni bakteri
'penelitian terjadi penurunan pHseiring dengan diakibatkan bleh kandungan: asatn dan garam
penambahan ekstrak daun katuk. '. Kondisi ini garam mineral yang terkandung di dalam
sesuai menurut Lawrie (2003) menyatakan ekstrak daunkatuk. Asam dan garam-garam
bahwa kadar air daging setelah ternak dipotong mineral dapat menghambat pertumbuhan
bergantung pada tinggi rendahnya pH. bakteri, sesuai dengan pendapat Lawrie (2003)
yang menyatakan bahwa hampir semua
Kadar air juga dapat dipengaruhi oleh
-qrlkrooigimisme yang akan tumbuh dan
total koloni bakteri. karena salah, satu hasil
perkembang biak pada daging dihambat oleh
metabolisme bakteri adalah air. Seperti yang
asam dan garam-garammineral.
dikemukakan oleh Fardiaz (1993) bahwa hasil
metabolisme bakteri adalah C02 dan HzO (air). Pertumbuhan bakteri sangat erat
Semakin sedikit bakteri yang tumbuh, jumlah l<aitannya dengan pH dan kadar air yang
air yang dihasilkan juga semakin rendah. Hal terdapat di ilalam. daging sapi, semakinrendah
ini tampak jelas d~ hasil penelitianini, dimana pH dan kadar air yang terdapat di dalam
daging yang direndam dalain ekstrakdaun daging sapi akan menyebabkan pertumbuhan
Penggunaan Ekstrak Daun Kafuk (Sauropus androgunus 1.' Merr), Sebagai BalUln PengaUJet Alami Daging
Sapi Segar
6.33 jam. Analisis ragam menunjukkan bahwa , Tabel S. memperliha~ bahwa ra~an
perendaman daging sapi dalam ekstrak daun peniIaiaIl panelis ter~adi3.P);ri1ai sensoris warnii
katuk(Sautopus androgunusL. 'Merr) mampu ,daging sapi, Yang merriiliki, nilai terendClh
meningkatkart Uritut sitn:pandaging sapi. ' adalah perlakuanA dan
B yaHu 4.92 Artinya
'dagingsapi berwarna merah kecb1<1atan dan
10
Penggunaan Ekstrak DaunKatuk (Sauropus androgunus L. Merr) Sebagai Bahan Penga'llJet Alami Daging
Sapi Segar
tidak menarik, diikuti perlakuan C yaitu 5.30 pada 'perlakuan AB ' dan C menunjukkan
dan nilai tertinggi pada perlakuan D yaitu 5.50, bahwa daging sapi memlliki ,tekstur ' dengan
dimana perlakuan C, dan D menunjukkan serat sejajar agak halu.5' dan agak menarik
wama daging merah dan tidak menarik. sedangkan perlakuan D daging mempunyai
tekstur dengan pola sera! beranyam agak kasar
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa
,dan tidak menarik. HasiI analisis ragam
perendaman daging sapi dalam ekstrak daun
katuk tidak berpengaruh terhadap warna menunjukkanbahwa perenda:t:nan daging sapi
dalam ekstrak daun katuk tidak memberikan
dagmg. Daging sapi segar mempunyai warna
pengaruh yang berbeda, terhadap tekstur
merah cerri; menarik dan cemerlang sesuai daging sapi. '' ,,
dengan nilai 8 pada uji ratting (Miller in
Kinsman at al. 1994). Muchtadi dan Sugiyono Tekstur daging antar perlakuan tidak
(1992) meiljelaskan bahwa wama'merah daging menunjukkan' perbedaan disebabkan sampel
merupakan refleksi dari pigmen mioglobin daging yang diamati diambU dari jenis sapi
yang·' merupakan proteitl komplek yang yang sama dan;1etak otot yarg sarna yaitu otot
berfungsi membawa oksigen untuk sel. bagian paha, (toptnde). Daging ,topside
SeIain itu tidak terjadlnya perbedaan merupakan bagian daging paha belakang yang
warna daging disebabkan karena daging besar dan tebal (6,2% dari beratkarkas). Selain
mempunyai struktur otot terbuka dan ukuran itu, d.aging ini benttiknya melebar, padat dan
terbungkus oleh lemak serta, memiliki tekstur '
serabut otot yang relatifsama karena pengaruh
pH, dimana pH yang dihasilkan dari penelitian kering (Bahar 2003).
ini berkisar antara 5:q sampai 5.1, sehingga
penyerapan cahaya yang dihasilkan' relatif Tab e17 Rataan arOJ:;na d agmg,.s~pl.
.
Rataart uji
7 sama. Perlakuan
aroma
, Kondisi di' alas, sesuai menurut Buckle at ',A ( 0 mi ekstrak dfl-un katnkj , '!?55,
al. (1987) yang menyatakan bahwa pH daging B ( 10 mlelsstrak dturn, katul<) , ,4.50,
antara 5.F sampai 6.1 akan' menyebabkan C ( 20 ml e~strak daun k~tuk) 4,·42
struktur otot terbuka yang akan berpengaruh D ( 30 ml ekstrak daun katuk) 4.33
terhadap warna daging.
Tabel 7.'memperlihatkan bahwa tataan
. Rataan Tekstur Dagmg
Tabel6 . Sa'
1pl aroma daging sapi setelah direndam dalam
Rataan uji ekstrak daun katuk.' ,'Pettilaian tertinggi
Perlakuan
tekstur
terdapat pada perlakuart A yaitu 5.58 yang
A ( 0 m1 ekstrak daun katuk) 5.08
B (10 m1 ekstrak daun katuk) 5.25
diikuti oleh perlakuan B yaitu4.50, perlakuan
C ( 20 m1 ekstrak daun katuk) 5,00 C sebesar 4.42 dan perrilaian terendah pada
D ( 30 m1 ekstrak daun katuk) 4.75 perlakuan D yaitu4.33. ", Pel)ilaian terhadap
dagirlg pada' perlakuan A' memiliki aroma
Tabel 6. menunjukkan bahwa rataan yang agaksegar dan hatum khas'darah,
penilaian panelis terhadap tekstur daging sapi sedangkan'perlakuani3, C dan D daging sapi
yang telah direndam dalam ekstrak daun katuk memiliki aroma agak amis dan tidak harum. '
selama 30 menit, nilai terendah terdapat pada Tidak terjadfuya perbedaan . aroma
perlakuan D yaitu 4.75 sedangkan nilai tertinggi daging disebabkan ,karena ' daging antar
terdapat pada perlakuan B yaitu 5.25. perlakuan mempunyai ukuran dahben~k
Penilaian p'iflelis terhadap tekstur daging sapi yang relatif sarna, selain itt! dagingsapi yang
11
dianalisis . telahdiberi perlakuan perendarnan Muchtadi . TR,· Sugiyono. 1992. IImu "
selama 30 merutdidalamekstrak daun katuk Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor: IPB.
sehmgga senyawa~senyawa volatil .. yang
Muktii1i:ngsih SA. (2006). Bfudi Martfaa~ Daun
pada daging telah. terikat oleh senyawa~ Jakarta: .. Pusat Penelitian dan
. daun~atuk.
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Depkes . RI.
KESIMPULAN http://www.kalbefatma.com/files/cdkl
. files 116.
12