You are on page 1of 7

JSDMU: Jurnal Sumber Daya Manusia Unggul

Vol. 1, No. 2, Oktober 2021


Journal homepage https://jsdmu@ejournal.unri.ac.id

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KERJASAMA PEMERINTAH


DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN
INFRASTRUKTUR

Sari Awaliyah1, Zaili Rusli2


Program Studi Magister Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. HR Soebrantas, KM.12,5 Panam Pekanbaru

Abstract

This research is motivated by the high demand for LPG gas 3 kg of which 3 kg
LPG gas is only distributed by the SPPBE which has been regulated by
Pertamina, but not many business entities can become Pertamina partners.
Then the complexity of the procedures and processes to become Pertamina's
partner in building SPBBE and the lack of Government Supervision in
controlling the implementation of PPP in this collaboration, which is seen from
the process that takes a long time.The purpose of this study was to determine the
implementation and constraints faced in the implementation of the Government
Cooperation with Business Entities in the provision of infrastructure by PT.
Awalbros Bumi Pusaka Pekanbaru. This research uses a qualitative approach
with the type of exploratory research. Primary data obtained directly through
interviews from informants, namely the operational manager of PT. Awalbros
Bumi Pusaka Pekanbaru, while secondary data were obtained from literature
studies, laws and regulations and other sources related to research. The results
showed that the implementation was quite good. However, processing the
SPBBE permit requires a long time. The behavior of the lower level
implementors (apparatus / bureaucrats) of the LPG filling and lifting station
officers (SPBBE) has worked according to the rules given by PT. Awalbros
Bumi Pusaka Pekanbaru. The target group's behavior of this policy is the agent
appointed by PT. Pertamina and the community who use LPG gas. There are
agents who are naughty, namely agents who sell above the price set by PT.
Pertamina. The obstacles that were found were the process of obtaining a
permit to PT. Pertamina takes a long time and is very strict. The process of
submitting a replacement request for a damaged gas cylinder to PT. Pertamina
is very slow and there are agents who have been appointed by PT. Pertamina
and the user community who stockpile and sell gas that has been distributed by
PT. Awalbros Bumi Pusaka at a higher price

Keywords: Implementation, Presidential Regulation, Government Cooperation

82
JSDMU: Jurnal Sumber Daya Manusia Unggul
Vol. 1, No. 2, Oktober 2021
Journal homepage https://jsdmu@ejournal.unri.ac.id

1. Pendahuluan dan terdiri atas penjajakan minat pasar, penetapan


Pembangunan infrastruktur sangat lokasi, pengadaan Badan Usaha Pelaksana dan
penting artinya dalam mendukung dan melaksanakan pengadaannya, penandatanganan
mewujudkan kelancaran serta kelanjutan perjanjian, dan pemenuhan biaya. Dalam pasal 5
pelaksanaan pembangunan nasional, untuk Perpres nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama
mempercepat pembangunan infrastruktur, Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam
dipandang perlu mengambil langkah-langkah Penyediaan Infrastruktur yang meliputi
yang komprehensif guna menciptakan iklim infrastruktur transportasi, jalan, sumber daya air
investasi untuk mendorong keikutsertaan badan dan irigasi, air minum, sistem pengelolaan air
usaha dalam penyediaan infrastruktur limbah terpusat, sistem pengelolaan air limbah
berdasarkan prinsip usaha secara sehat. Namun, setempat, pengelolaan persampahan,
Dengan memperhatikan keterbatasan dan telekomunikasi dan informatika,
kemampuan keuangan negara,Isu yang ketenagalistrikan, minyak dan gas bumi dan
mengemuka dalam pembiayaan infrastruktur energy, konservasi energy, fasilitas perkotaan,
adalah ketersediaan sumber pendanaan yang fasilitas pendidikan, sarana dan prasarana
sifatnya jangka panjang. Pemerintah perlu olahraga, kawasan, pariwisata, kesehatan,
mencari solusi atas persoalan tersebut dengan lembaga pemasyarakatan dan perumahan rakyat.
melibatkan berbagai stakeholder terkait dalam Bagian PertamaDalam hal ini kerjasama
pelaksanaan pembangunan, misalnya pihak antara pemerintah dan badan usaha dapat dilihat
swasta, masyarakat, lembaga swadaya pada kerjasama antara PT. Pertamina (PERSERO)
masyarakat, dan Non Governmental Organisation dengan Pihak swasta/ Badan Usaha PT. Awal
(NGO), dan lain-lain. Bros Bumi Pusaka, dimana PT. Awal Bros selaku
Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha pihak swasta yang diberikan persetujuan
dulu nya dikenal sebagai Public Private pengikatan kerjasama dalam Pengusahaan dan
Partnership (PPP). Di Indonesia, PPP dikenal Penggunaan Stasiun Pengisian dan
sebagai Kerjasama Pemerintah dengan Badan Penganggkatan Bulk Elpiji (SPBBE) dengan
Usaha (KPBU) dari Menteri/Kepala berkewajiban memahami dan memtuhi aturan
Lembaga/Kepala Daerah/BUMD/BUMD yang dan kotrak yang dibuat oleh PT. Pertamina
menggunakan sumber daya perusahaan sebagian (Persero). mitra kerjasama PT. Pertamina
atau seluruhnya, dengan memperhitungkan risiko Internasional EP (PIEP) dalam skala
yang ditanggung bersama antara Para Pihak. internasional diantaranya PT Elnusa Tbk,
Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Schlumberger Oilfield Holding Limited dan
Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Baker Hughes serta a GE Company. Mereka
Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam adalah perusahaan besar di Indonesia dan
Penyediaan Infrastruktur. Sebelumnya dikenal Amerika Serikat. Sedangakan dalam skala
dengan istilah KPS (Kerjasama Pemerintah nasional mitra kerjasama PT. Pertamina
Swasta) sekarang disebut KPBU. diantaranya PT.Sinarmas Argo Resources and
KPBU dilaksanakan pada 3 tahap yaitu Techology, PT. Sinarmas Bio Energy, PT. Batara
perencanaan, penyiapan, dan transaksi. Pada Elok Semesta Terpadu, PT, LDC Indonesia, PT.
tahap perencanaan Menteri/ Kepala Lembaga/ Tunas Baru Lampung, PT. Ciliandra Perkasa, PT.
Kepala Daerah/ direksi BUMN/ BUMD Darmex Boifuels, PT. Bayas Boifuels, Kutai
menyusun anggaran, mengidentifikasi, Refinery Nusantara, PT.Cemerlang Energi
mengeluarkan keputusan, menyusun daftar Perkasa, PT. Pelita Agung Agriindustri, PT.
rencana KPBU. Output tahap perencanaan Pertama Hijau Palm Oleo, PT. Inbenua
merupakan daftar prioritas proyek dan dokumen Perkasaatama, PT. Sukajadi Sawit Mekar, PT.
studi pendahuluan yang disampaikan dalam Musim Mas, PT. Multi Nabati Sulawesi, PT.
Kementerian PPN/ BAPPENAS agar disusun Wilmar Bioenergi Indonesia, dan PT. Wilmar
menjadi Daftar Rencana KPBU yang terdiri atas Nabati Indonesia.
KPBU siap ditawarkan dan KPBU pada proses Di Riau khususnya kerjasama pada
penyiapan. Selanjutnya tahap penyiapan KPBU pemerintah daerah Indragirihulu dengan badan
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/direksi usaha milik swasta adalah pada PT.Awal Bros
BUMN/ BUMD selaku PJPK dibantu Badan Bumi Pusaka yang merupakan perusahaan yang
Penyiapan dan disertai konsultasi Publik, bergerak dibidang penyediaaan gas elpiji 3 kg
menghasilkan prastudi kelayakan, rencana dan bahan bakar umum. Yang mana Izin prinsip
dukungan Pemerintah dan Jaminan Pemerintah, pembangunan SPBE untuk pengisian LPG 3 Kg
penetapan tata cara pengembalian investasi pada PT. Awal Bros Bumi Pusaka disahkan oleh
Badan Usaha Pelaksana, dan pengadaan tanah PT. Pertamina (Persero) No. 059/F10000/2009-
untuk KPBU.Tahap transaksi dilakukan PJPK S3. Pada tahun 2010, dikeluarkan persetujuan

83
JSDMU: Jurnal Sumber Daya Manusia Unggul
Vol. 1, No. 2, Oktober 2021
Journal homepage https://jsdmu@ejournal.unri.ac.id

perubahan status SPBE menjadi SPPBE untuk tersbut tidak terlibat secara langsung terhadap
pengisian LPG 3 kg pada PT. Awal Bros Bumi pembahasan penelitian ini. Penelitian ini
Pusaka kabupaten Indragiri Hulu berdasarkan menggunakan teknik pengumpulan data melalui
surat keputusan teknik wawancara (interview). Sedangkan proses
No. 320/F10000/2010-S3. SPPBE PT. Awal Bros analisis data dalam penelitian ini Aktivitas dalam
Bumi Pusaka berlokasi di Desa Talang Jerinjing analisa data yaitu reduksi data, sajian data, dan
Kecamatan Rengat Barat km 6 Jalan Raya menarik kesimpulan (Nasution, 2000:128).
Pematang Reba – Belilas Kabupaten Indragiri
Hulu. 3 Hasil dan Pembahasan
Keberadaan badan usaha milik swasta Hasil
ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat karna A. Implementasi Kebijakan Kerjasama
menyediakan bahan bakar dan gas bagi aktivitas Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam
yang berlangsung. Harapan dari terbentuknya Penyediaan Infrastruktur oleh PT.
MoU ini agar menjadi salah satu sumber
Awalbros Bumi Pusaka Pekanbaru
pedanaan bagi pemerintah daerah selain dari
APBD dan APBN. Sehingga terdapat 1. Perilaku Hubungan antar Organisasi
penambahan sumber pendapatan daerah dari (komitmen dan koordinasi antar organisasi)
adanya kerjasama dengan badan usaha milik Komitmen dan koordinasi yang
swasta. Harapan yang ada terkadang sebagian dilakukan oleh PT. Pertamina dengan
besar tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. PT. Awalbros Bumi Pusaka sudah cukup baik.
Hal ini terjadi karena berbagai macam aspek, PT. Pertamina dengan PT. Awalbros Bumi
yang nantinya akan mempengaruhi dari Pusaka sangat profesional, dapat bekerja sama
kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya. berdasarkan aturan yang berlaku, mengikuti dan
uraian di atas maka diperoleh fenomena atau manaati semua kesepakatan dan aturan yang
gejala dari lapangan antara lain : diberikan oleh PT. Pertamina yang telah
1. Tingginya kebutuhan akan gas Elpiji 3 dituangkan dalam kontrak kerja sama yang
kg yang mana gas Elpiji 3 kg hanya berlaku sejak 21 Januari 2011 hingga 21 Januari
didistribusikan oleh pihak SPPBE yang 2021.
telah diatur Pertamina, namun tidak Jika terjadi kendala di lapangan seperti
banyak Badan Usaha yang bisa menjadi kerusakan tabung gas dan permasalahan dari
Mitra Pertamina. pihak ketiga, yaitu agen gas LPG yang telah
2. Rumitnya Prosedur dan proses untuk ditunjuk oleh Pertamina sebagai penjual resmi
menjadi mitra Pertamina dalam gas LPG 3 kg ke masyarakat. Selain itu
membangun SPBBE bersubsidi 3 kg. pengurusan izin SPBBE juga memerlukan waktu
3. Kurangnya Pengawasan Pemerintah yang lama, PT. Awalbros Bumi Pusaka
dalam mengontrol pelaksanaan KPBU Pekanbaru telah memulai pengurusan izin sejak
dalam kerjasama ini, dimana dilihat dari 05 Dsember 2008, kemudian pada tanggal 20
ada juga proses yang dilakukan Januari 2009 PT. Pertamina menyetujui Izin
memakan waktu yang lama. Prinsip SPBBE di Kabupaten Indragiri Hulu dan
Berdasarkan pemaparan mengenai baru pada tanggal 25 Januari 2011 PT. Pertamina
berbagai fenomena dan permasalahan di PT. mengeluarkan surat Persetujuan Kelayakan
Awal Bros Bumi Pusaka, penulis tertarik untuk Operasi SPBBE 3 kg PT. Awalbros Bumi Pusaka
melakukan penelitian yang berjudul Pekanbaru.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN 2. Perilaku implementor (aparat/birokrat)
BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN tingkat bawah. Dimensinya adalah
INFRASTRUKTUR PADA PT. AWALBROS kontrol politik, kontrol organisasi dan
BUMI PUSAKA PEKANBARU. etos kerja dan norma-norma profesional.
Berdasarkan hasil penelitian
bahwa:petugas Stasiun Pengisian dan
2. METODE Penganggkatan Bulk Elpiji (SPBBE) sudah
Penelitian ini menggunakan metode bekerja sesuai aturan yang diberika oleh PT.
pendekatan kualitatif. Adapun informan dalam Awalbros Bumi Pusaka Pekanbaru. Monitoring
penelitian ini adalah Informan kunci (key lapangan sekali 15 hari, karena pengantaran gas
informan) yaitu Manajer Operasional PT. ke agen-agen yang telah ditunjuk PT. Pertamina
Awalbros Bumi Pusaka dan Informasi Pelengkap, dilakukan 2 kali setiap bulannya. Sampai saat ini
adalah orang yang dianggap mengetahui belum ada kendala ditemukan terkait perilaku
permasalahan penelitian ini, walaupun individu menyimpang ataupun etos kerja yang kurang baik

84
JSDMU: Jurnal Sumber Daya Manusia Unggul
Vol. 1, No. 2, Oktober 2021
Journal homepage https://jsdmu@ejournal.unri.ac.id

dari petugas di SPBBE yang beroperasi di 2015 tentang KPBU Dalam Penyediaan
Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Infrastruktur. Berdasarkan Peraturan Presiden
Hulu. Nomor 38 Tahun 2015, jenis-jenis infrastruktur
yang di KPBU kan ialah fasilitas publik yang
3. Perilaku kelompok sasaran menguasai hajat hidup orang banyak. KPBU
Perilaku kelompok sasaran meliputi respon berpotensi menimbulkan masalah karena aspek
positif atau negatif masyarakat dalam mendukung yang komprehensif, dan menuntut proyek
atau tidak mendukung suatu kebijakan yang infrastruktur mampu mencipta keuntungan.
disertai adanya umpan balik berupa tanggapan Skema KPBU diwujudkan melalui suatu ikatan
kelompok sasaran terhadap kebijakan yang dibuat. perjanjian (kontrak) kerjasama yang melibatkan
Kelompok sasaran dari kebijakan ini adalah Pemerintah sebagai Penanggung Jawab Proyek
adalah agen yang telah ditunjuk PT. Pertamina Kerjasama (PJPK) dan Badan Usaha. Pada akhir
dan masyarakat pengguna gas LPG. periode kerjasama, infrastruktur yang
Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat dikerjasamakan akan dialihserahkan kepada
agen yang menjual di atas harga yanng telah PJPK.
ditetapkan oleh PT. Pertamina, harga yang Dalam perjanjian kerjasama proyek
seharusnya dijual ke masyarakat adalah Rp. KPBU, pihak Badan Usaha dapat bertanggung
18.000, namun agen menjual dengan harga Rp. jawab atas pembiayaan, disain, konstruksi,
20.000. Padahal agen sudah mendapatkan untung operasi, dan pemeliharaan proyek KPBU.
jika menjual dengan harga yang sudah ditetapkan Cakupan tanggung jawab Badan Usaha ini akan
PT. Pertamina tersebut. Kemudian laporan menentukan bentuk kerjasama proyek KPBU,
masyarakat yang menimbun gas LPG, nantinya sehingga dapat berupa kerjasama operasi dan
dijual dengan harga Rp. 25.000. kejadian tersebut pemeliharaan fasilitas infrastruktur hingga
ke PT. Pertamina selaku pihak pertama dalam pembiayaan, penyediaan dan pengoperasian
kerja sama yang kami lakukan, hanya saja belum fasilitas infrastruktur. Perjanjian kerjasama
ada tindakan konkret hingga saat ini. skema KPBU lazimnya memiliki jangka waktu
yang relatif panjang (lebih dari 15 tahun) untuk
memungkinkan pengembalian investasi pihak
B. Kendala yang dihadapi dalam Badan Usaha.
Implementasi Kebijakan Kerjasama Terdapat pihak-pihak lain yang juga
Pemerintah dengan Badan Usaha dalam terkait dengan Badan Usaha dalam pelaksanaan
proyek KPBU pihak tersebut antara lain sponsor,
penyediaan Infrastruktur pada PT.
perbankan/lembaga keuangan, kontraktor, dan
Awalbros Bumi Pusaka Pekanbaru publik pengguna. Terdapat beberapa bentuk
a. Proses pengurusan izin kepada PT. KPBU atau PPP. Menurut Mathur (2014:54),
Pertamina memakan waktu yang cukup mengutip Asian Development Bank (2000) and
lama dan sangat ketat World Bank (2004) menyatakan bahwa bentuk
b. Pengurusan pengajuan penggantian partenership yang banyak digunakan diseluruh
tabung gas yang rusak ke PT. Pertamina dunia dapat diklasifikasikan sebagai berikut : (1)
sangatlah lamban Service Contract and Management Contract (2)
c. Adanya agen yang telah ditunjuk oleh Turnkey contracts (3) Lease contract (4)
PT. Pertamina dan masyarakat pengguna Concession (5) Private Finance Initiative and
yang menimbun dan menjual gas yang Private ownership.
telah didistribusikan oleh PT. Awalbros Model kosensi, memiliki banyak varian
Bumi Pusaka dengan harga yang lebih atau turunan model yang digunakan yaitu Build
mahal Own Operate (BOO), Build Operate Transfer
(BOT), Build-Own-Operate-Transfer (BOOT),
Pembahasan Design-Build-Operate (DBO), Build-Develop-
Sejak tahun 2015, pemerintah Indonesia Operate (BDO), Build-Own-Lease-Transfer
terlihat gencar melakukan pembangunan (BOLT), Rehabilitate Operate and Transfer
infrastruktur, dan diperlukan biaya ribuan triliun (ROT), Design-Build-Operate (DBO), Design-
memenuhi target pembangunan infrastruktur. Build-Finance-Operate/Maintain (DBFO, DBFM
Namun,Pemerintah hanya dapat berkontribusi or DBFO/M),dan Private Finance Initiative
sebesar 41 persen untuk pembiayaan, sehingga (PFI).
pemerintah akhirnya membuka peluang investasi Kerjsa sama yang dilakukan oleh PT.
melalui jalur Kerjasama Pemerintah dengan Pertamina dengan PT. Awalbros Bumi Pusaka
Badan Usaha (KPBU). KPBU saat ini dilegalisasi adalah model kosensi dengan jeni Design-Build-
melalui Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun Operate (DBO), yaitu Swasta mendisain dan

85
JSDMU: Jurnal Sumber Daya Manusia Unggul
Vol. 1, No. 2, Oktober 2021
Journal homepage https://jsdmu@ejournal.unri.ac.id

membangun fasilitas serta mengoperasikannya belum ada kendala yang ditemukan


dalam periode tertentu. Dalam Implementasi terkait perilaku menyimpang ataupun
Kebijakan Kerjasama Pemerintah Dengan Badan etos kerja yang kurang baik dari
Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur oleh PT. petugas di SPBBE yang beroperasi
Awalbros Bumi Pusaka Pekanbaru yang di Kecamatan Rengat Barat,
dianalisis dengan menggunakan model Kabupaten Indragiri Hulu.
Implementasi Kebijakan Publik Soren C. Winter 3 .Perilaku kelompok sasaran dari
ditemukan bahwa: kebijakan ini adalah adalah agen
1. Perilaku hubungan antar organisasi yang telah ditunjuk PT. Pertamina
yang dilakukan oleh PT. Pertamina dan masyarakat pengguna gas LPG.
dengan PT. Awalbros Bumi Pusaka Ada agen yang nakal, yaitu agen
yang menjual di atas harga yanng
sudah cukup baik. Hubungan PT.
telah ditetapkan oleh PT. Pertamina,
Pertamina dengan PT. Awalbros harga yang seharusnya dijual ke
Bumi Pusaka sudah profesional, masyarakat adalah Rp. 18.000,
berdasarkan aturan yang berlaku, namun agen menjual dengan harga
mengikuti dan manaati semua Rp. 20.000. Padahal agen sudah
kesepakatan dan aturan yang mendapatkan untung jika menjual
diberikan oleh PT. Pertamina yang dengan harga yang sudah ditetapkan
PT. Pertamina tersebut. Kemudian
telah dituangkan dalam kontrak kerja
juga ada masyarakat yang menimbun
sama yang berlaku sejak 21 Januari gas LPG, nantinya dijual dengan
2011 hingga 21 Januari 2021. arga
Walaupun masih terdapat kendala Rp. 25.000. PT. Awalbros Bumi
seperti kerusakan tabung gas dan Puaka sudah melaporkan kejadian
permasalahan dari pihak ketiga, yaitu tersebut ke PT. Pertamina selaku
agen gas LPG yang telah ditunjuk pihak pertama dalam kerja sama
yang lakukan, hanya saja belum ada
oleh Pertamina sebagai penjual resmi
tindakan konkret hingga saat ini.
gas LPG 3 kg ke masyarakat. Selain Kendala yang ditemukan dalam
itu pengurusan izin SPBBE juga Implementasi Kebijakan Peraturan Presiden
memerlukan waktu yang lama, PT. Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015
Awalbros Bumi Pusaka Pekanbaru Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan
telah memulai pengurusan izin sejak Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur oleh
PT. Awalbros Bumi Pusaka Pekanbaru yaitu,
05 Dsember 2008, kemudian pada
Proses pengurusan izin kepada PT. Pertamina
tanggal 20 Januari 2009 PT. memakan waktu yang cukup lama dan sangat
Pertamina menyetujui Izin Prinsip ketat, Pengurusan pengajuan penggantian tabung
SPBBE di Kabupaten Indragiri Hulu gas yang rusak ke PT. Pertamina sangatlah
dan baru pada tanggal 25 Januari lamban dan adanya agen yang telah ditunjuk oleh
2011 PT. Pertamina mengeluarkan PT. Pertamina dan masyarakat pengguna yang
surat Persetujuan Kelayakan Operasi menimbun dan menjual gas yang telah
didistribusikan oleh PT. Awalbros Bumi Pusaka
SPBBE 3 kg PT. Awalbros Bumi
dengan harga yang lebih mahal
Pusaka Pekanbaru.
4. Kesimpulan
2. Perilaku implementor (aparat/birokrat)
Implementasi Kebijakan Kerjasama
tingkat bawah petugas Stasiun
Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam
Pengisian dan Penganggkatan Bulk
Penyediaan Infrastruktur pada PT. Awalbros
Elpiji (SPBBE) sudah bekerja sesuai
Bumi Pusaka Pekanbaru cukup baik. Namun
aturan yang diberikan oleh PT.
dalam pengurusan izin SPBBE memerlukan
Awalbros Bumi Pusaka Pekanbaru.
waktu yang cukup lama, PT. Awalbros Bumi
Manajer perasional PT. Awalbros
Pusaka Pekanbaru telah memulai pengurusan izin
Bumi Pusaka selalu melakukan
sejak 05 Dsember 2008, kemudian pada tanggal
monitoring lapangan sekali 15 hari,
20 Januari 2009 PT. Pertamina menyetujui Izin
karena pengantaran gas ke agen-agen
Prinsip SPBBE di Kabupaten Indragiri Hulu dan
yang telah ditunjuk PT. Pertamina
baru pada tanggal 25 Januari 2011 PT. Pertamina
dilakukan 2 kali setiap bulannya.
mengeluarkan surat Persetujuan Kelayakan

86
JSDMU: Jurnal Sumber Daya Manusia Unggul
Vol. 1, No. 2, Oktober 2021
Journal homepage https://jsdmu@ejournal.unri.ac.id

Operasi SPBBE 3 kg PT. Awalbros Bumi Pusaka Gitman, Lawrence J. 1997. Principles of
Pekanbaru. Dan belum ada kendala yang Managerial Finance. 8th Edition.
ditemukan terkait perilaku menyimpang ataupun Addison Wesley Longman, Inc.
etos kerja yang kurang baik dari petugas di
Grimsey, D. & Lewis, M. K. (2004). Public
SPBBE yang beroperasi di Kecamatan Rengat
Private Partnerships : The Worldwide
Barat, Kabupaten Indragiri Hulu. Perilaku
Revolution in Infrastructure Provision
kelompok sasaran dari kebijakan ini adalah
and Project Finance, UK. Edward Elgar,
adalah agen yang telah ditunjuk PT. Pertamina
Inc.
dan masyarakat pengguna gas LPG. Ada agen
yang nakal, yaitu agen yang menjual di atas harga IIGF, 2014. Kerjasama Pemerintah Swasta di
yanng telah ditetapkan oleh PT. Pertamina. Indonesia ; Acuan Alokasi Risiko.
Kendala yang ditemukan dalam Jakarta. IIGF Institute.
Implementasi Kebijakan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008. Pusat
Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional. Jakarta.
Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur oleh
PT. Awalbros Bumi Pusaka Pekanbaru yaitu, Keban, Yeremias T. 2008. Enam Dimensi
Proses pengurusan izin kepada PT. Pertamina Strategis Administrasi Publik (Konsep,
memakan waktu yang cukup lama dan sangat Teori, dan Isu). Yogyakarta: Gava
ketat, Pengurusan pengajuan penggantian tabung Media.
gas yang rusak ke PT. Pertamina sangatlah
lamban dan adanya agen yang telah ditunjuk oleh Kodoatie, R.J. 2003. Manajeman dan Rekayasa
PT. Pertamina dan masyarakat pengguna yang Infrastruktur. Yogyakarta. Pustaka
menimbun dan menjual gas yang telah Pelajar.
didistribusikan oleh PT. Awalbros Bumi Pusaka Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran,
dengan harga yang lebih mahal. Jilid 1, Edisi Milenium, Jakarta,
Prehallindo.
Daftar Pustaka Kuniawan. Agung. 2005. Transformasi
Adji, Gunawan. 2010. The Smart Handbook of Pelayanan Publik. Yogyakarta:
Publik Private Partnership : Konsep dan Pembaharuan.
Praktik Meningkatkan Investasi di
Sektor Infrastruktur. Jakarta. Réné Linton, Ian. 1997. Kemitraan Meraih
Publisher. Keuntungan Bersama. Jakarta: PT.IBEC.

Asikin, Z. 2013. Perjanjian Kerjasama Antara Moszoro, M & M. Krzyzanowska.2011.


Pemerintah dan Swasta dalam Implementing Public Private
Partnership in Municipalities. Working
Bappenas. 2009. PPP Book : Public Private Paper WP-908. IESE Business School.
Partnership, Infrastructure Projects in University of Navarra.
Indonesia. Republic of Indonesia. State
Ministry of National Development Nijkamp, Peter. 2002. A Comparative
Planning/National Development Institutional Evaluation of Public-
Planning Agency. Private Partnerships in Dutch Urban
Land-use and Revitalisation Projects.
Black, J.A. 1981. Urban Transport Planning; Urban Studies, 39 (10).
Theory and Practice. London. Cromm
Helm. Penyediaan Infrastruktur Publik.
Mimbar Hukum Volume 25 Nomor 1.
Bogdan, R dan S. Biklen. 1992. Qualitative Februari 2013.
Ressearch for Education. Boston. MA:
Allyn and Bacon. Roth, Gabriel Joseph.1926. The Privat Provision
of Public Service in Developing Country.
Bottini, N., Coelho, M., & Kao, J. 2016. Washington DC. Oxford University
Infrastructure and Growth Press.
“LaunchVersion”. London: LSE
Growth Commision. Saaty, Thomas L. 1991. Pengambilan Keputusan :
Bagi Para Pemimpin. Jakarta. PT.
Darmawi, Herman 2008. Manajemen Risiko. Pustakan Binaman Pressindo.
Jakarta. Bumi Aksara.

87
JSDMU: Jurnal Sumber Daya Manusia Unggul
Vol. 1, No. 2, Oktober 2021
Journal homepage https://jsdmu@ejournal.unri.ac.id

Sulastri, Lilis. 2014. Manajemen Sebuah


Pengantar Sejarah, Tokoh, Teori, dan
Praktik. Bandung: La Goods Publishing.
Sulistiyani, Ambar Teguh.2004. Kemitraan &
Model-Model Pemberdayaan.
Yogyakarta. Gava Media. p. 129
The World Bank, 1994. Infrastrukcture for
Development. World Bank Development
Report 1994. New York. Oxford
University Press.
The World Bank. 2004. World Development
Report: Infrastructure for Development.
New York. Oxford University Press.

88

You might also like