You are on page 1of 9

DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar

Vol, 4. No, 2. Juni 2021 p-ISSN: 2620-5246 dan e-ISSN: 2620-6307


Link: http://journal.stkip-andi-matappa.ac.id/index.php/dikdas
This work is licensed under a Creative Commons Attribution
4.0 International License

Pengembangan Bahan Ajar E-Learning Berbasis Edmodo


pada Materi FPB dan KPK Kelas 4 SD Negeri Jrahi 01
Dian Ratna Suryandari1*, Riris Setyo Sundari2, Wawan Priyanto3
1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Universitas PGRI Semarang
Email: dianrs53@gmail.com
2
Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Universitas PGRI Semarang
Email: ririssetyo@upgris.ac.id
3
Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Universitas PGRI Semarang
Email: wawanpriyanto@upgris.ac.id

Abstract. The purpose of this study was to determine the characteristics of the
development of e-learning teaching materials on Edmodo-based FPB and KPK materials
and to determine the validity and practicality of Edmodo-based e-learning teaching
materials that will be developed. This type of research is research and development or
Research and Development (R&D). The model used in this study is the 4D (four-D) model
which consists of 4 stages, namely define, design, develop, and disseminate. Data
collection was carried out through observation, interviews, questionnaires, and
documentation. This research was conducted in grade 4 SD Negeri Jrahi 01, SD Negeri
Jrahi 02, and SD Negeri Giling 03. The results of data analysis showed that the average
result of the media validation questionnaire was 97% which means "can be used without
revision", validation of material 92 % which means "can be used without revision", and
practitioner validation is 95% which means "can be used without revision". While the
average student response questionnaire results were 95.2%, which means "can be used
without revision". The results showed that students liked Edmodo-based e-learning
teaching materials because by using these teaching materials, students felt happy and
enthusiastic about learning.

Keywords: Teaching Materials; E-Learning; Edmodo.

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pengembangan


bahan ajar e-learning pada materi FPB dan KPK berbasis Edmodo dan untuk
mengetahui kevalidan dan kepraktisan bahan ajar e-learning berbasis Edmodo yang
akan dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau
Research and Development (R&D). Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah
model 4D (four-D) yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu define (pendefisinian), design
(perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebarluasan).
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Jrahi 01, SD Negeri Jrahi 02, dan SD
Negeri Giling 03. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata hasil angket validasi
media sebesar sebesar 97% yang berarti “dapat digunakan tanpa revisi”, validasi materi
92% yang berarti “dapat digunakan tanpa revisi”, dan validasi praktisi 95% yang
berarti “dapat digunakan tanpa revisi”. Sedangkan rata-rata hasil angket tanggapan
siswa sebesar 95,2% yang berarti “dapat digunakan tanpa revisi”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa siswa menyukai bahan ajar e-learning berbasis Edmodo karena
dengan menggunakan bahan ajar tersebut, siswa merasa senang dan antusias dalam
belajar.

Kata Kunci: Bahan Ajar; E-Learning; Edmodo.

190
DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar 191

PENDAHULUAN

Selama masa pandemi Covid-19, banyak orang yang beralih memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan yang tidak dapat berlangsung secara tatap
muka. Seperti halnya pada dunia pendidikan, berkat kemajuan teknologi dan komunikasi dengan
mudah kita dapat mengakses internet sehingga membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran
yang tidak dapat dilakukan di kelas secara tatap muka, tetapi pembelajaran dilakukan secara daring.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menerbitkan Surat Edaran Nomor
3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan sebagai antisipasi terhadap
penyebaran virus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di berbagai sekolah maupun perguruan
tinggi, untuk itu baik pada tingkat Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi pembelajaran dilakukan
secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Selain karena pandemi yang sedang terjadi perkembangan teknologi informasi memunculkan berbagai
jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi informasi, seperti e-government, e-bisnis, e-education dan
sebagainya. Fakta tersebut membuktikan bahwa dunia pendidikan pun dituntut untuk dapat mengikuti
perkembangan teknologi informasi. Didukung dengan Perpanjangan Belajar di rumah yang diilakukan
untuk daerah yang berada pada zona merah dan kuning. Bahkan untuk anak sekolah sampai sekarang
masih tidak diijinkan untuk masuk sekolah dan belum ada yang melaksanakan pembelajaran secara
tatap muka. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi pilihan utama karena adanya pendemi ini.

Pembelajaran jarak jauh adalah suatu pendekatan yang pada pelaksanaannya tidak bertatap muka
langsung dikelas. E-learning menjadi salah satu tombak untuk mengatasi masalah dalam kondisi
seperti ini, karena berbasis internet berarti tidak perlu datang ke kelas. Menurut Michael dalam Khoir
dkk (2020) e-learning adalah pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem
elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran. Contoh beberapa alat
yang bisa dipakai mulai dari e-mail, blog, Wikipedia, e-portofolio, animasi, tautan video hingga
jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, Youtube, Google Classroom, Edmodo, dan sebagainya
(Noesgaard & Orngreen, 2015; F. Rahmawati, 2016). Oleh sebab itu e-learning menjadi pilihan karena
menghemat biaya, waktu, dan lebih fleksibel.

Selanjutnya yang diperlukan dalam e-learning adalah bahan ajar yang berkualitas untuk menunjang
pembelajaran yang menarik. Menurut Prastowo (2014:17) bahan ajar adalah bahan atau materi yang
disusun oleh pendidik secara sistematis yang digunakan peserta didik didalam pembelajaran. Bahan
ajar yang berkualitas tersebut, yaitu tata bahasa yang baik dan desain pembelajaran yang baik. E-
learning merupakan jenis media yang bisa memuat kedua aspek bahan ajar yang berkualitas tersebut.
Seperti pendapat Rusman dalam (Dedi Sasmito Utomo dkk, 2015) yang menyatakan bahwa bahan ajar
e-learning baik untuk pembelajaran karena memiliki kelebihan yang tidak dimiliki media kertas
maupun media yang lain. Kelebihan tersebut bisa menunjang juga dalam pelaksanaan pembelajaran
jarak jauh yang sedang terlaksana diberbagai ranah pendidikan.

Ada beberapa aplikasi e-learning gratis yang bisa digunakan untuk pembelajaran jarak jauh, salah
satunya adalah aplikasi Edmodo. Edmodo adalah salah satu media aplikasi yang cukup banyak
memiliki fitur untuk mendukung pembelajaran, dan yang paling penting adalah akun dari Edmodo
dapat diperoleh tanpa berbayar dan juga didesain untuk penggunaan pembelajaran berbasis sekolah.
Edmodo dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mengatasi keterbatasan untuk
melakukan pembelajaran secara tatap muka di kelas antara guru dan siswa karena Edmodo dapat
diakses oleh siswa pada platform mobile. Bahan ajar e-learning berbasis Edmodo juga memungkinkan
mengatasi batas waktu, yang memungkinkan siswa belajar di luar batas waktu yang ditentukan. Bahan
ajar e-learning berbasis Edmodo merupakan pembelajaran dengan sistem online sebagai media
perantara antara guru dan siswa. Guru dapat memberikan materi pembelajaran lewat internet yang
dapat diakses dimana saja sedangkan siswa dapat menentukan prioritas bahan pelajaran dan waktu
belajarnya sendiri sesuai dengan kebutuhannya dan bisa mengulang pelajaran jika dirasakannya perlu.
Edmodo dirancang berbasis sekolah dan guna mendukung proses pembelajaran, Edmodo dilengkapi
192 Vol, 4. No, 2. Juni 2021
p-ISSN: 2620-5246 dan e-ISSN: 2620-6307

dengan beberapa aktivitas pembelajaran, seperti quiz assignment, poll, grade book, library, award
badges, dan parent code. Untuk bahan ajar, Edmodo mendukung bahan ajar berupa file dan links
(Kamarga, 2011). Penggunaan Edmodo memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik
dalam memanfaatkan fasilitas yang ada, sehingga dapat diperoleh sumber referensi yang tidak terbatas
(Darmawan, 2013).

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, guru hanya menggunakan WhatsApp untuk menyampaikan
pembelajaran. Guru menyampaikan materi dan memberikan tugas melalui chat WhatsApp, terkadang
siswa hanya disuruh mengamati video dari link yang telah dibagikan dichat kemudian diberikan
pertanyaan dan siswa disuruh untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dirasa kurang efektif dalam
pelaksanaannya dan kurang bervariasi media yang dipakai untuk pembelajaran. Jam belajar siswa pun
berkurang sangat pesat dari biasanya, karena guru hanya bisa memberikan materi singkat melalui chat.
Minat siswa dalam belajar rendah, siswa hanya mengerjakan tugas yang diberikan guru. Penggunaan
smartphone siswa lebih dominan untuk hal lain dibandingkan untuk belajar.

Menurut Wawan Priyanto dalam majalah derap guru edisi 245 bulan Juni 2020, guru kelas 1 SDN 4
Panggang Jepara Bapak Widi Amalasari, S.Pd. pada pandemi covid-19 ini dalam pembelajaran daring
juga menggunakan aplikasi WhatsApp, tetapi aplikasi ini memiliki kekurangan pada kebutuhan space
memory yang cukup besar karena siswa mengirim tugas dalam bentuk gambar dan video, selain itu
dalam WhatsApp tidak ada fitur yang menarik sehingga siswa sering merasa bosan dan terbatasnya
jumlah peserta jika guru melakukan video call. Di SDN 1 Nglangitan Blora guru kelas 5 Ibu Wachida
Lina Murti, S.Pd. juga menerapkan pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi WhatsApp.
Beliau menggunakan fitur grup WhatsApp dengan memberikan materi pembelajaran dan tugas-tugas
melalui grup tersebut, tetapi yang terjadi adalah ketika Ibu Lina memberikan tugas hanya beberapa
siswa saja yang mengerjakan dan mengumpulkan tugasnya.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu adanya usaha untuk mengembangkan sebuah bahan ajar
yang efektif untuk mengajar secara jarak jauh atau daring. Bahan ajar adalah segala bahan baik
informasi, alat, maupun teks yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi
yang akan dikuasai siswa dan digunakan untuk proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan
penelaah implementasi pembelajaran (Prastowo, 2012:17). Pengembangan bahan ajar sangat
diperlukan agar ketersediaan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan siswa, tuntutan kurikulum,
karakteristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar.

Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan bahan ajar berupa e-learning berbasis Edmodo yang
bertujuan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran jarak jauh supaya lebih efektif dalam
pelaksanaanya. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Nia Aristantia yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Media
Sosial Edmodo sebagai Sumber Belajar Interaktif”. Penelitian yang telah dilakukan oleh Nia Aristantia
pada tahun 2017 efektif digunakan sebagai sumber belajar interaktif dan kelayakan produk bahan ajar
fisika berbasis media sosial Edmodo berdasarkan hasil validasi ahli materi didapatkan persentase 83%
dengan kriteria “Sangat Layak”, ahli desain dengan persentase 82% dengan kriteria “Sangat Layak”,
ahli teknologi dengan persentase 79% dengan kriteria “Layak” dan respon guru dengan persentase
81% dengan kriteria “Sangat Layak” sehingga didapatkan kesimpulan bahwa bahan ajar ini layak
digunakan pada proses pembelajaran.

Berdasarkan informasi yang didapatkan peneliti serta didukung oleh penelitian sebelumnya
memperkuat mengaplikasikan bahan ajar e-learning berbasis Edmodo untuk digunakan sebagai
pendukung pembelajaran di masa pandemi covid-19 ini. Dengan demikian maka peneliti mengangkat
penelitian dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar E-learning Berbasis Edmodo Pada Materi FPB
dan KPK Kelas 4 SD Negeri Jrahi 01”.
DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar 193

METODE

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau
research and development (R&D). Gall & Borg dalam Sugiyono (2015:9), R&D dalam pendidikan
adalah sebuah model pengembangan berbasis kriteria dimana temuan penelitian digunakan untuk
merancang produk dan prosedur baru, yang kemudian secara sistematis diuji di lapangan, dievaluasi,
dan disempurnakan sampai mereka memenuhi kriteria tertentu, yaitu efektivitas dan berkualitas.
Menurut Sugiyono (2015:297) metode penelitian dan pengembangan atau dalam Bahasa Inggris
Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.

Model pengembangan yang digunakan yaitu pengembangan 4D yang dikembangkan oleh Thiagarajan
dalam Dewi dkk (2017:3), terdiri dari 4 tahapan, yaitu: define (pendefinisian), design (perancangan),
develop (pengembangan), dan disseminate (penyebarluasan). Model 4D (four-D) ini menggunakan
prosedur pengembangan yang telah dipersingkat. Pada tahap penyebarluasan dibatasi hanya sampai
pada uji coba lapangan awal.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil

Peneliti melakukan studi pendahulan melalui observasi tidak terstruktur dan wawancara tidak
terstruktur di SD Negeri Jrahi 01, SD Negeri Jrahi 02, dan SD Negeri Giling 03 Kecamatan
Gunungwungkal Kabupaten Pati pada tanggal 1 Juli 2020, 2 Juli 2020, dan 3 Juli 2020. Pada tanggal 4
Juli peneliti menganalisis kebutuhan guru dan peserta didik terhadap bahan ajar yang digunakan saat
pembelajaran jarak jauh atau daring. Dari hasil observasi tidak terstruktur dan wawancara tidak
terstruktur terdapat permasalahan yakni pembelajaran berjalan kurang efektif, karena guru hanya
memanfaatkan WhatsApp untuk pembelajaran daring, selain hal tersebut penggunaan smartphone pada
peserta didik lebih dominan untuk hal yang lain, minat belajar peserta didik rendah, bahan ajar yang
disampaikan hanya melalui chat WhatsApp, dan tidak dimanfaatkannya fasilitas teknologi dan
informasi dengan baik pada guru maupun peserta didik.

Dari hasil studi pendahuluan tersebut dapat diketahui bahwa sekolah membutuhkan bahan ajar
alternatif untuk mendukung berjalannya pembelajaran jarak jauh atau daring. Setelah mengidentifikasi
masalah melalui wawancara tidak terstruktur, observasi tidak terstruktur, dan analisis kebutuhan,
peneliti berinovasi membuat sebuah produk berupa bahan ajar e-learning yang memungkinkan
digunakan untuk daring dan dijadikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Bahan ajar e-
learning dibuat sepraktis mungkin supaya dapat dengan mudah digunakan dalam proses pembelajaran.
Produk tersebut adalah bahan ajar e-learning berbasis Edmodo dimana guru menggunakan platform ini
sebagai media untuk melakukan pembelajaran daring pada masa pandemi. Pengembangan produk
bahan ajar agar dapat dikatakan layak maka dilakukan penilaian produk bahan ajar oleh ahli materi,
ahli media, dan ahli praktisi. Validasi ahli bertujuan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar e-
learning berbasis Edmodo layak digunakan sebelum diuji cobakan.

a. Hasil Penilaian Ahli Materi


Hasil penlilaian ahli materi menunjukkan bahwa persentase skor total sebesar 97% dengan
kriteria sangat layak digunakan. Maka dari itu tidak diperlukan revisi produk dalam perbaikan
materi oleh peneliti.

b. Hasil Penilaian Ahli Media


194 Vol, 4. No, 2. Juni 2021
p-ISSN: 2620-5246 dan e-ISSN: 2620-6307

Hasil penlilaian ahli materi menunjukkan bahwa persentase skor total sebesar 92% dengan
kriteria sangat layak digunakan. Maka dari itu tidak diperlukan revisi produk dalam perbaikan
materi oleh peneliti.

c. Hasil Penilaian Ahli Praktisi


Hasil penlilaian ahli praktisi menunjukkan bahwa persentase skor total sebesar 95% dengan
kriteria sangat layak digunakan. Maka dari itu tidak diperlukan revisi produk dalam perbaikan
materi oleh peneliti.

Tabel 1. Hasil Penilaian Ahli Materi.

No Ahli Presentase rata-rata Kriteria


1 Ahli materi 97% Sangat Baik
2 Ahli media 92% Sangat Baik
3 Ahli praktisi 95% Sangat Baik

Hasil penelitian produk bahan ajar e-learning berbasis Edmodo validasi ahli, materi, media, dan
praktisi dapat disimpulkan bahwa persentase rata-rata yang diperoleh termasuk dalam kriteria “Sangat
Baik” sehingga dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan layak untuk di uji coba
lapangan awal. Selanjutnya bahan ajar e-learning berbasis Edmodo untuk mengetahui keberterimaan
bahan ajar pembelajaran berdasarkan respon siswa. Berikut data hasil uji coba bahan ajar di lapangan:

Grafik 1. Persentase skor tiap siswa

Tanggapan atau respon siswa tentang bahan ajar e-learning berbasis Edmodo yang diisi siswa kelas 4
SD Negeri Jrahi 01 yang berjumlah 25 siswa diperoleh sebanyak 476 dari total skor maksimal 500.
Dari skor tersebut diperoleh rata-rata skor adalah 95,2%, nilai tersebut berada kategori sangat baik.
Dengan kategori sangat baik maka bahan ajar e-learning berbasis Edmodo pada materi FPB dan KPK
pada kelas 4 SD Negeri Jrahi 01 dapat diterima siswa.

Pembahasan

Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan atau sering dikenal dengan Research and
Development (RnD). Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar e-
learning berbasis Edmodo pada materi FPB dan KPK kelas 4. Pemilihan produk bahan ajar ini
DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar 195

berdasarkan permasalahan yang terkait pada siswa kelas 4 disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Bahan ajar e-learning dibuat peneliti berupa video pembelajaran kemudian di upload melalui website
Edmodo dengan akun guru. Edmodo merupakan platform microblogging pribadi yang dikembangkan
untuk guru dan siswa, dengan mengutamakan privasi siswa. Dalam Edmodo guru dan siswa dapat
berbagi catatan, tautan, dan dokumen. Guru juga dapat mengirimkan peringatan, acara, dan tugas
untuk siswa dan dapat memutuskan untuk mengirimkan sesuatu dalam kerangka waktu yang dapat
dilihat publik.

Dalam metode penelitian pengembangan menurut Thiagarajan ada 4 langkah, yaitu: define
(pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebarluasan).
Pada tahap disseminate dibatasi sampai pada uji coba lapangan awal dan revisi hasil uji coba seperti
keputusan hasil rapat senat Fakultas. Berikut langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti,
pendefinisian atau studi pendahuluan dilakukan pada 3 sekolah dengan menyebar angket kebutuhan
peserta didik dan guru didapatkan hasil bahwa siswa suka dengan pelajaran Matematika akan tetapi
siswa membutuhkan sebuah media yang menarik seperti video, dan penyampaian materi tidak hanya
melalui WhatsApp yang membuat siswa tidak tertarik dengan materi yang disajikan tersebut.
Berdasakan angket kebutuhan guru didapatkan hasil bahwa peserta didik tertarik dengan pembelajaran
menggunakan media daring yang menyenangkan dan memudahkan peserta didik dalam memahami
materi yang disajikan.

Pada tahap perancangan peneliti sudah memilih bahan ajar yang sesuai dengan kompetensi dasar,
mengidentifikasi jenis bahan ajar yang sesuai, memilih materi pembelajaran yang sesuai, dan memilih
sumber bahan ajar serta mengemasnya menjadi bahan ajar yang menarik untuk siswa. Menurut
Daryanto dan Cahyo (2014:171) bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis
baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan peserta didik
untuk belajar. Saat pandemi seperti ini pembelajaran tidak bisa dilaksanakan secara langsung sehingga
diperlukan bahan ajar yang bisa digunakan secara jarak jauh atau secara daring, untuk itu solusi bahan
ajarnya adalah bahan ajar e-learning. Peneliti menggunakan bahan ajar e-learning berbasis Edmodo
yang dirancang menjadi bahan ajar berupa tulisan maupun tidak yang tujuannya membantu pendidik
dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang ada. Bahan ajar ini bisa menghemat
waktu guru dalam mengajar, mengubah peran guru dari seorang pengajar menjadi fasilitator,
meningkatkan proses pembelajaran menjadi efektif dan interaktif, bisa digunakan sebagai alat evaluasi
pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran, siswa dapat belajar tanpa harus ada guru atau teman
siswa yang lain, siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja ia kehendaki, siswa bisa belajar
dengan mandiri, bisa dijadikan pedoman untuk siswa pada semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, dan bahan ajar ini bisa digunakan sebagai sumber belajar tambahan untuk siswa.

Menurut Prastowo (2014) bahan ajar berdasar bentuknya dibagi menjadi empat macam: bahan ajar
cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang dengar (audiovisual), dan bahan ajar interaktif. Bahan
ajar berdasarkan sifatnya dibagi menjadi 4 macam: bahan ajar berbasis cetak, bahan ajar berbasis
teknologi, bahan ajar untuk praktik atau proyek, dan bahan ajar untuk keperluan interaktif manusia.
Bahan ajar menurut cara kerjanya dibedakan menjadi lima macam: bahan ajar yang tidak dapat
diproyeksikan, bahan ajar yang diproyeksikan, bahan ajar audio, bahan ajar video, dan bahan ajar
(media) komputer. Pada penelitian ini bahan ajar e-learning berbasis Edmodo dirancang peneliti
menjadi bahan ajar audiovisual berbasis teknologi dimana cara kerjanya hanya membutuhkan sebuah
gadget. Bahan ajar ini kombinasi dari audio dan gambar slide bergerak yang hasil akhirnya adalah
sebuah video yang bersuara, cara kerjanya pun membutuhkan gadget sebagai pendukung untuk
memutar video yang ada pada Edmodo.

German Federal Academy of Public Administration membagi e-learning ke dalam 4 bentuk, yaitu
individual learning, tutotially supported learning, collaborative learning, dan blended learning (Belaya,
2018). Berdasar 4 kategori e-learning tersebut, bahan ajar yang digunakan peneliti termasuk dalam
bentuk bahan ajar individual learning, siswa bebas mengatur cara mereka belajar dan guru tidak dapat
memonitor secara langsung.
196 Vol, 4. No, 2. Juni 2021
p-ISSN: 2620-5246 dan e-ISSN: 2620-6307

Mutia dan Leonard (2013) menyatakan bahwa e-learning dibagi menjadi 5 klasifikasi besar, yaitu
learner-led e-learning, instructor-led e-learning, facilitated e-learning, embedded e-learning,
telementoring and e-coaching. Berdasar 5 klasifikasi besar dalam e-learning tersebut, bahan ajar e-
learning berbasis Edmodo masuk dalam klasifikasi embedded e-learning karena pendidik bisa
memberikan bantuan segera ketika siswa memerlukan bantuan walau pun secara online.

Dalam penelitian ini fitur yang digunakan hanya file and links, quiz, dan library karena penelitian ini
terbatas pada tahap uji coba awal. Menurut Charles Wankel dalam (Muthoharoh dkk, 2018) kelebihan
Edmodo, yaitu mudah untuk mengirim berkas, gambar, video, dan link; mengirim pesan individu ke
pengajar; membuat grup untuk diskusi tersendiri menurut kelas atau topik tertentu; lingkungan yang
aman untuk peserta didik baru; dan pesan dirancang untuk mudah dipahami dan tidak dibatasi oleh
jumlah karakter. Hal tersebut selaras dengan yang ditemui peneliti pada penelitian ini kelebihan dari
Edmodo antara lain mudah untuk membagikan dokumen dalam bentuk apapun, tampilannya sederhana
sehingga memudahkan siswa dalam mengakses, tidak sembarang orang bisa masuk hanya yang
mendapat kode kelasnya yang bisa masuk dalam kelas tersebut dan guru bisa mengatur untuk
mengkonfirmasi anggota tersebut atau tidak, dapat diakses melalui website tanpa perlu mengunduh
aplikasi ke gadget, memudahkan dalam membuat tes karena bisa langsung terpantau baik yang sudah
mengumpulkan tugas atau belum dan bisa menilai secara langsung dalam Edmodo, dapat berdiskusi
melalui postingan guru tetapi hanya terbatas pada diskusi secara tertulis di kolom komentar, bisa
mengirim pesan ke guru.

Menurut Pierpaolo Vittorini dalam (Muthoharoh dkk, 2018) kekurangan Edmodo, yaitu tidak
mempunyai pilihan untuk mengirim pesan tertutup antar sesama siswa, komunikasi sesama siswa
berlangsung secara global di dalam grup tersebut, tidak adanya fasilitas chat seperti yang terdapat pada
jejaring social (Facebook, twitter, dan Myspace) pada umumnya yang menerapkan area untuk chating
secara langsung, tidak adanya foto album dan fasilitas tagging seperti jejaring sosial lainnya, Edmodo
hanya bekerja dengan file tipe generic dan tidak mengijinkan tagging, tidak menerapkan beberapa
halaman atau view yang dapat dilihat oleh user, struktur Edmodo adalah pendidikan informal,
walaupun begitu urutan dari konten pada rangkaian materi bisa dijelaskan secara terbuka. Hal ini
selaras dengan yang ditemukan peneliti bahwa ada kekurangan dari Edmodo, yaitu tidak bisa
mengirim pesan tertutup antar siswa, koneksi internet yang berpengaruh besar pada saat memutar
video pembelajaran, tidak ada fitur video conference tetapi hal ini bisa ditangani dengan memberikan
link zoom atau aplikasi lain yang bisa digunakan untuk video conference.

Untuk mengembangkan bahan ajar e-learning berbasis Edmodo diperlukan adanya penilaian dari
validator, ketiga validator tersebut yang akan melakukan penilaian terhadap bahan ajar e-learning
berbasis Edmodo, dalam validasi media mendapatkan nilai sebesar 97%, validasi materi 92%, dan
validasi praktisi 95%. Berdasarkan hasil validasi tersebut bahan ajar e-learning berbasis Edmodo dapat
dinyatakan valid atau layak digunakan sebagai bahan ajar untuk siswa kelas 4 pada materi FPB dan
KPK.

Setalah bahan ajar e-learning berbasis Edmodo dinyatakan valid oleh validator maka dilakukan uji
coba lapangan awal, uji coba dilakukan di SD Negeri Jrahi 01 dengan jumlah 25 siswa, untuk
mengetahui tanggapan bahan ajar ini maka peneliti menyebar angket tanggapan setelah uji coba
dilaksanakan. Hasil dari angket tanggapan siswa terhadap bahan ajar e-learning berbasis Edmodo
diperoleh persentase 95,2% atau dalam kategori sangat baik, hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar e-
learning berbasis Edmodo dapat diterima sangat baik oleh siswa.

Setelah uji coba lapangan awal peneliti menemukan kelebihan dan kekurangan dari bahan ajar e-
learning berbasis Edmodo. Kelebihannya antara lain. Pertama, mengurangi biaya yang dikeluarkan
untuk proses pembelajaran karena tidak perlu mencetak tes dan materi pembelajaran. Kedua,
pembelajaran lebih fleksibel. Ketiga, materi akan tetap ada dalam grup pembelajaran. Sedangkan
kekurangannya antara lain. Pertama, siswa diharuskan menggunakan gadget untuk menunjang
pembelajaran pada kenyataannya tidak semua siswa mempunyai gadget sendiri sebagian besar siswa
gadget yang mereka pakai adalah milik orangtua. Kedua, kurangnya interaksi antara peneliti dengan
DIKDAS MATAPPA: Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar 197

siswa maupun siswa dengan siswa. Ketiga, pada sebagian siswa mengalami kendala dimana koneksi
internet yang mereka pakai lambat walau pun siswa sebagian besar sudah memakai wifi subsidi dari
desa. Keempat, siswa masih asing dengan Edmodo sehingga diperlukan pendampingan untuk
menggunakannya.

SIMPULAN DAN SARAN

Pengembangan bahan ajar e-learning berbasis Edmodo diperlukan adanya penilaian dari ketiga
validator, dalam validasi media mendapatkan nilai sebesar 97% dengan kategori sangat layak untuk
digunakan, validasi materi 92% dengan kategori sangat layak untuk digunakan, dan validasi praktisi
95% dengan kategori sangat layak untuk digunakan. Berdasarkan validasi bahan ajar e-learning
berbasis Edmodo ini valid untuk digunakan dalam pembelajaran. Bahan ajar e-learning berbasis
Edmodo dapat diterima siswa dalam pembelajaran Matematika materi FPB dan KPK pada kelas 4 SD
Negeri Jrahi 01. Hal ini ditunjukkan dengan hasil akhir penilaian angket tanggpan siswa sebesar
95,2% dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa
saran yang akan disampaikan yaitu: (1) Mendorong guru untuk melakukan inovasi dalam bahan ajar
maupun media pembelajaran guna mencipatakan pembelajaran yang lebih menyenangkan, (2)
Alangkah lebih baik jika pembelajaran daring disampaikan dengan diimbangi penggunaan bahan ajar,
media pembelajaran dan metode pembelajaran dengan harapan pembelajaran lebih menyenangkan, (3)
Dalam pembelajaran, dengan menggunakan media dan model yang menarik akan dapat memancing
siswa dalam belajar. Maka dari itu, penggunaan bahan ajar e-learning berbasis Edmodo pada materi
FPB dan KPK dapat dikembangkan oleh guru untuk diterapkan pada materi lain selain materi FPB dan
KPK.

DAFTAR RUJUKAN

Aristantia, Nia. 2017. “Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Media Sosial Edmoso Sebagai
Sumber Belajar Interaktif”. Skripsi S-1 Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Belaya, V. (2018). “The Use of E-Learning in Vocational Education and Training (VET):
Systematization of Existing Theoretical Approaches”. Dalam Journal of Education and
Learning, 92-101.

Darmawan, Deni. 2014. Pengembangan E-Learning Teori dan Desain. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Daryanto, & Cahyo, A. D. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran: Silabus, RPP, PHB, Bahan
Ajar. Yogyakarta: Gava Media.

Dewi, Ratna dkk. 2017. “Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Bermuatan
Pendidikan Karakter dengan Model Pembelajaran Guided Inquiry pada MAteri Bakteri Bagi
Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas”. Dalam Jurnal Biodik Vol. 3, No. 1 Juni 2017.

Emzir. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kamarga, Hansiswany. (2011). “Constructing Online Based History Learning: Comparison Of


Learning Content Management System (LCMS) To Learning Management System (LMS)”.
Dalam International Journal of History Education. Vol. XII, No.2.

Khoir, Hamdi Muhammad. 2020. “Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Moodle
Pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian”. Dalam Jurnal Pendidikan Teknik Sipil Volume 9,
No. 1 Januari 2020.
198 Vol, 4. No, 2. Juni 2021
p-ISSN: 2620-5246 dan e-ISSN: 2620-6307

Moleong, Lexy J. 2018. Metodologi Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muthoharoh, Nuru Badriyatul. (2018). “Pembelajaran Interaktif Berbasis Edmodo Pada Guru-guru
Teknik Audio Video dan Jasa Boga AMK Negeri 2 Depok”. Dalam Seminar Nasional dan
Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Jakarta 2
Agustus 2018.

Mutia, Intan & Leonard. (2013). “Kajian Penerapan E-Learning Dalam Proses Pembelajaran di
Perguruan Tinggi”. Dalam Faktor Exacta, 6(4), 278-289.

Prastowo, Andi. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Rahmawati, F. (2016). “E-Learning Implementation: Its opportunities and Drawbacks Perceived by EFL
Students”. Dalam Journal of Foreign Languange Teaching and Learning, 1(1).

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Utomo, Dedi Sasmito dkk. (2015). “Pengembangan Bahan Ajar E-Learning Berbasis Edmodo pada
Materi Litosfer Kelas X SMA”. Dalam Jurnal Pendidikan Geografi, Th. 20, no.2, Juni 2015.

You might also like