You are on page 1of 22

1

BAB I politik, indeks saham regional dan


international, dan lainnya.

D
I. PENDAHULUAN
alam menghadapi Penelitian ini akan difokuskan

pergerakan harga pada variabel fundamental yang

saham yang tidak bersipat internal, yaitu kinerja

menentu, diharapkan investor keuangan. Hal ini didukung oleh

tetap berdasarkan pengambilan konsep dasar yang terkadang

keputusan investasinya pada dalam analisis fundamental itu

analisis fundamental, sehingga sendiri.

keputusan yang diambil adalah Konsep dasar yang

bersipat rasional. Ketika dasar terkandung dalam analisis

pertimbangan adalah fundamental, fundamental adalah bahwa nilai

investor akan mengukur nilai saham dipengaruhi oleh kinerja

saham beserta segala risikonya perusahaan yang menerbitkan

secara lebih wajar. Pihak yang saham tersebut (Gitman,

dianggap menggunakan 2001:187). Harga saham akan

pendekatan fundamental ini adalah meningkat apabila kinerja

investor jangka panjang yang keuangan perusahaan

selalu berusaha untuk memilih menunjukkan adanya prospek

saham dengan kinerja terbaik. yang baik, karena sahamnya

Adapun dalam suatu diminati oleh investor.

analisis fundamental, terdapat dua Dalam analisis fundamental,


variabel yang dapat digunakan, investor melakukan penilaian
yaitu variabel fundamental yang saham dimulai dari laporan
bersipat internal yang memberi keuangan, sehingga dengan
informasi tentang kinerja mempelajari atau menganalisa
perusahaan dan variabel yang laporan keuangan dalam bentuk
bersipat eksternal yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan
kondisi perekonomian secara laporan arus kas, seorang analis
umum, seperti tingkat suku bunga fundamental dapat mengukur nilai
bank, kebijakan pemerintah, suatu saham. Selanjutnya Gitman
kondisi perekonomian, gejolak berpendapat bahwa dalam menilai

1
2

suatu sekuritas, hal mendasar yang bahwa tolok ukur yang sering
secara umum menjadi perhatian dipakai untuk menilai kondisi
investor dalam lingkup kinerja keuangan dan prestasi perusahaan
perusahaan adalah earning, risk, adalah rasio, yang
dan growth. menghubungkan dua data
Kinerja perusahaan akan keuangan yang satu dengan yang
tercermin dalam laporan lainnya. Kelebihan dari
keuangan, yang meliputi neraca, penggunaan rasio adalah dapat
laporan laba rugi, laporan memberikan pandangan yang
perubahan ekuitas, laporan arus lebih baik tentang kondisi
kas, serta catatan atas laporan keuangan daripada analisa yang
keuangan, sehingga laporan hanya didasarkan atas data
keuangan ini dapat menjadi keuangan sendiri-sendiri yang
sumber informasi bagi investor tidak berbentuk rasio. Beberapa
dalam membuat suatu keputusan rasio keuangan menurut Gibson
investasi. Dengan mempelajari (2007:321-328) yang dapat
laporan keuangan perusahaan, mempengaruhi harga saham dan
investor juga akan memahami dapat digunakan investor sebagai
posisi persaingan perusahaan, alat analisis fundamental adalah
Komposisi dan pertumbuhan Financial Leverage, Earning per
penjualan, kemampuan Share, Price Earning Ratio,
memperoleh laba, komposisi dan Dividend Payout, Dividend Yield,
likuiditas perusahaan, serta Book Value per Share. Dalam
struktur permodalan perusahaan, penelitian ini, peneliti hanya
sehingga dapat menjadi bahan mengambil tiga variabel, yaitu
pertimbangan bagi investor Financial Leverage
sebelum memutuskan akan Ratio,Dividend Payout, dan
membeli atau menjual saham. Book Value per Share.
Alat analisis yang sering Financial Leverage Ratio
digunakan dalam analisis menggambarkan struktur modal
fundamental adalah analisis rasio. perusahaan, termasuk sumber
Gitman (2001:190), mengatakan dana yang digunakan perusahaan

2
3

dalam membiayai aset dan berkaitan dengan earning, risk,


kemampuan perusahaan untuk dan growth kepada para
memenuhi kewajiban utang pemegang saham, yang nantinya
jangka panjangnya. Dividend akan menjadi pertimbangan
Payout Ratio adalah rasio yang utama dalam mengambil
membandingkan dividen keputusan investasi. Dengan
perlembar saham dengan demikian, rasio keuangan
earning per share. Rasio ini tersebut seharusnya memiliki
mendapat perhatian yang lebih, pengaruh langsung terhadap
karena tujuan utama investor perubahan harga saham. Saham
berinvestasi saham adalah yang digunakan dalam penelitian
memperoleh pembagian dividen. ini adalah saham LQ45, yakni
Melalui Dividend Payout Ratio, yang terdiri atas 45 saham yang
investor dapat melihat tingkat memiliki tingkat likuiditas
pengembalian dari dana yang perdagangan di atas rata-rata
telah diinvestasikan, sedangkan tingkat likuiditas saham-saham
Book Value per Share lainnya, dan tergabung dalam
merupakan rasio yang indeks LQ45. Saham LQ45 ini
menunjukkan nilai aktiva bersih menarik untuk diteliti, karena
yang tersedia untuk setiap saham- saham tersebut aktif
lembar saham yang dimiliki diperdagangkan, sehingga setiap
investor. Peningkatan pada Book informasi yang dicantumkan
Value per Share akan berdampak dalam laporan keuangan akan
pada naiknya harga saham, tercermin pada harga saham
karena investor akan berpendapat tersebut.
bahwa perusahaan memiliki Tinjauan Pustaka
potensi dimasa depan, demikian Variabel fundamental
juga sebaliknya. merupakan variabel yang berupa
Ketiga rasio keuangan ini informasi yang dapat digunakan
dapat memberikan informasi oleh investor dalam melakukan
penting sekaligus gambaran analisa atas nilai saham.
tentang kinerja perusahaan yang Umumnya, dalam suatu analisis

3
4

fundamental, variabel-variabel hubungan antara total assets


yang ada dibagi menjadi dua dengan modal saham biasa.
bagian, yaitu: (a) Variabel Pendapat ini didukung oleh
fundamental yang bersipat internal Wild (2005:215), yaitu
yang memberikan informasi Financial Leverage Ratio
tentang kinerja perusahaan, yang digunakan untuk mengukur
umumnya dinyatakan dalam rasio hubungan antara total aktiva
keuangan; dan (b) Variabel dengan modal saham biasa
fundamental yang bersipat yang digunakan untuk
eksternal, yang meliputi kondisi mendanai aktiva tersebut.
perekonomian secara Makin besar proporsi aset
keseluruahan, seperti tingkat suku yang didanai dengan modal
bunga bank, kebijakan saham biasa, akan berdampak
pemerintah, kondisi pada financial leverage ratio
perekonomian, gejolak politik, yang rendah.
indeks saham regional dan Dalam bukunya, Gibson
international, dan lainnya. (2007:321) menyatakan
bahwa penggunaan hutang
Variabel Fundamental Internal (financial leverage) akan
yang Mempengaruhi Harga berdampak pada pendapatan
Saham yang diperoleh perusahaan.
Beberapa rasio keuangan Financial leverage akan
menurut Gibson (2007:321-328), dianggap sukses apabila
yang dapat mempengaruhi harga perusahaan memperoleh
saham adalah : pendapatan yang lebih besar
a. Financial Leverage, adalah dari beban pinjaman yang
rasio yang digunakan untuk digunakan, dan sebaliknya
mengukur kemampuan financial leverage akan
perusahaan dalam dikatakan tidak sukses jika
menyelesaikan perusahaan
hutangnya. Financial
Leverage Ratio mengukur memperoleh pendapatan

4
5

yang lebih kecil dari beban pemegang saham dalam


pinjaman yang digunakan. bentuk dividen, dan
Perusahaan yang sukses umumnya dinyatakan dalam
dalam penggunaan leverage, bentuk persentase.
tingginya Financial e. Dividen Yield, adalah rasio
Leverage Ratio akan yang mengindikasikan
diimbangi dengan tingkat
meningkatnya Return on pendapatan investor yang
Equity. Namun dengan berasal dari dividen
demikian risiko yang berdasarkan harga pasar
dihadapi investor lebih besar. saham.
Hal ini tentunya akan f. Book Value per Share, adalah
direspon oleh investor, rasio yang mengindikasikan
sehingga keputusan yang jumlah ekuitas yang tersedia
nantinya diambil para untuk setiap lembar saham
investor akan berdampak biasa yang beredar yang
pada harga saham. dimiliki oleh pemegang
b. Earning per Share, adalah saham, sehingga investor
rasio yang menggambarkan berkepentingan untuk
jumlah pendapatan tiap melakukan analisa terhadap
lembar saham biasa selama pertumbuhan (growth) book
suatu periode akuntansi value dari waktu ke waktu.
tertentu.
c. Price Earning Ratio, adalah
rasio yang membandingkan Return Saham
harga pasar saham dengan Harga saham akan
earning per share saham mengalami perubahan setelah
tersebut. investor memperoleh informasi
d. Dividend Payout, adalah tentang kinerja keuangan
rasio yang mengindikasikan perusahaan dan merespon sesuai
jumlah earning yang dengan baik buruknya kinerja
dibagikan kepada para perusahaan tersebut. Harga saham

5
6

akan meningkat apabila kinerja Hubungan Financial Leverage


keuangan perusahaan dengan Perubahan Harga Saham
menunjukkan adanya prospek Financial Leverage Ratio
yang baik. Hal ini dikarenakan merupakan komponen dari rasio
semakin banyak investor yang hutang atau rasio solvabilitas,
ingin membeli atau menyimpan yang menggambarkan struktur
saham tersebut. modal perusahaan, termasuk
Demikian juga akan sumber dana jangka Panjang
berlaku sebaliknya, harga saham dan kemampuan perusahaan
akan mengalami penurunan untuk memenuhi kewajiban
apabila investor beranggapan utang jangka panjang. Financial
bahwa kinerja keuangan Leverage Ratio mengukur
perusahaan kurang baik dan hubungan antara total assets
keuntungan yang diperoleh dengan modal saham biasa.
investor juga kecil. Hal ini Makin besar proporsi aset yang
dikarenakan semakin banyak didanai dengan modal saham
investor yang menjual atau biasa, akan berdampak pada
melepaskan saham perusahaan financial leverage ratio yang
tersebut. rendah.
Horne (2000:27) Perhitungan Financial
menyatakan bahwa investor Leverage Ratio adalah :
membeli saham dengan tujuan Financial Leverage Ratio =
untuk mendapatkan dividen, dan
menjualnya untuk memperoleh
keuntungan (capital gain).
Makin besar proporsi aset
Dengan demikian, capital gain
yang didanai dengan modal
dan dividen dinyatakan sebagai
saham biasa, akan berdampak
return saham. Return saham yang
pada financial leverage ratio
diperoleh dari suatu jenis saham
yang rendah, seperti yang dikutip
dinyatakan dalam bentuk
Faff, Brooks, dan Kee bahwa
persentase.
terdapat hubungan positif antara
financial leverage dengan beta

6
7

saham. Beta saham itu sendiri kekhawatiran investor.


menunjukkan tingkat risiko suatu
saham. Gitman (2001:58) juga Hubungan Dividend Payout
menyatakan bahwa with increase dengan Perubahan Harga Saham
debt comes greater risk, yang Dividend Payout Ratio
berarti bahwa bertambahnya merupakan komponen dari rasio
hutang akan berdampak pada penilaian (rasio pasar) yang
bertambahnya risiko finansial menunjukkan tingkat imbalan dari
yang dihadapi perusahaan, dan dana yang ditanamkan atau
hal ini akan direspon negatif oleh diinvestasikan oleh investor, yang
investor, sesuai dengan berarti bahwa seberapa
pernyataan Weston (1985:382) besar tingkat imbalan yang
yang mengemukakan bahwa diperoleh investor dalam bentuk
dalam keuangan terdapat suatu dividen atas dana yang
kenyataan bahwa investor tidak diinvestasikan dalam bentuk
menyukai risiko, sehingga besar saham perusahaan. Perhitungan
kemungkinan investor akan Dividend Payout Ratio adalah :
melepaskan saham yang dimiliki, Dividend Payout Ratio =
sehingga harga saham cenderung
turun di pasar. Sedangkan
Financial Leverage Ratio yang
rendah akan membuat harga
Dividend Payout Ratio
saham cenderung naik. Hal ini
yang tinggi menggambarkan
disebabkan karena jika Financial
kinerja keuangan perusahaan yang
Leverage Ratio rendah, maka
baik, karena laba yang dibagikan
dapat dikatakan aset perusahaan
kepada pemegang saham dalam
mayoritas didanai dengan modal
bentuk dividen tinggi, dan hal ini
sendiri, sehingga risiko hutang
akan direspon positif oleh
menjadi rendah, dan investor
investor, sehingga harga saham
merasa risiko berinvestasi
cenderung naik di pasar. Namun
semakin kecil pula, sehingga
sebaliknya, Dividend Payout yang
mampu mengurangi tingkat
rendah akan membuat harga

7
8

saham cenderung turun. Hal ini


disebabkan karena jika Dividend Sebagaimana yang
Payout rendah, maka dapat diketahui bahwa investor juga
diartikan bahwa dividen yang mempertimbangkan
diperoleh investor juga semakin pertumbuhan (growth) dalam
rendah, sehingga saham tersebut keputusan investasinya, maka
menjadi kurang diminati oleh Book Value per Share dapat
investor, dan akhirnya harga menjadi ukuran pertumbuhan
saham di pasar turun. yang baik, serta prediksi
Pengumuman pembayaran pertumbuhana investasi dimasa
dividen merupakan sumber yang akan datang. Book Value
informasi, dan dapat per Share menggambarkan
menyebabkan reaksi pasar yang aktiva per lembar saham biasa
kuat dan positif. Pembagain yang dimiliki oleh pemegang
dividen adalah penting bagi saham, sehingga peningkatan
pemegang saham, karena Book Value dapat diartikan
kebijakan dividen berhubungan bahwa aktiva per lembar saham
erat dengan earning. yang dimiliki juga mengalami
peningkatan, dan hal ini akan
Hubungan BookValue per direspon positif oleh investor,
Share dengan Perubahan sehingga harga saham cenderung
Harga Saham meningkat. Hal ini dikarenakan
Book Value per Share investor optimis bahwa saham
merupakan komponen dari rasio tersebut memiliki prospek yang
penilaian (rasio pasar), yang baik. Namun sebaliknya,
menggambarkan potensi penurunan Book Value dapat
perusahaan dimasa yang akan diartikan bahwa aktiva per
datang. Formula untuk Book lembar saham yang dimiliki
Value per Share adalah : Book pemegang saham juga
Value per Share = mengalami penurunan, sehingga
akan berdampak pada turunnya
harga saham, karena investor

8
9

pesimis tentang prospek saham bahwa with increase debt comes


tersebut. Dalam bukunya, greater risk. Weston (1985, hal.
Gibson (2007:328) menjelaskan 382) juga mengemukakan bahwa
bahwa apabila book value lebih dalam keuangan terdapat suatu
rendah jika dibandingkan dengan kenyataan bahwa investor tidak
market value, maka investor menyukai risiko. Berdasarkan
akan berpendapat bahwa penjelasan tersebut, maka
perusahaan memiliki potensi, hipotesis pertama yang diajukan
serta optimis bahwa saham suatu adalah :
perusahaan memiliki prospek H1: Financial Leverage Ratio
yang baik. Namun sebaliknya, secara signifikan mempunyai
apabila book value melebihi pengaruh negatif terhadap
market value, maka akan perubahan harga saham.
menyebabkan investor pesimis Dividend Payout Ratio
tentang prospek suatu saham menunjukkan tingkat imbalan dari
oleh karena saham tersebut dijual dana yang ditanamkan atau
lebih rendah daripada nilai buku diinvestasikan oleh investor.
saham itu sendiri. Pengumuman pembayaran dividen
Book value termasuk salah merupakan sumber informasi, dan
satu indikator fundamental suatu dapat menyebabkan reaksi pasar
perusahaan, dan variabel ini yang kuat dan positif. Pembagian
merupakan variabel yang terbaik dividen adalah penting bagi
untuk mengetahui apakah saham pemegang saham, karena
berada dalam kondisi overvalued kebijakan dividen berhubungan
atau undervalued. erat dengan earning. Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka
Hipotesis hipotesis kedua yang diajukan
Financial Leverage, adalah adalah :
rasio yang digunakan untuk H2: Dividend Payout Ratio
mengukur kemampuan perusahaan secara signifikan mempunyai
dalam menyelesaikan hutangnya. pengaruh positif terhadap
Gitman (2001:58) menyatakan perubahan harga saham

9
10

Book Value per Share pada perubahan harga saham di


mengindikasikan jumlah ekuitas pasar. Pengumuman pembayaran
yang tersedia untuk setiap dividen merupakan sumber
lembar saham biasa yang beredar informasi, dan dapat
yang dimiliki oleh pemegang menyebabkan reaksi pasar yang
saham. Book Value kuat dan positif. Berdasarkan
merupakan variabel yang terbaik penjelasan tersebut, maka
untuk mengetahui apakah saham hipotesis keempat yang diajukan
overvalued atau undervalued, adalah: H4 : Dividend Payout
sehingga dapat membantu Ratio berpengaruh dominan
investor dalam mengambil terhadap perubahan harga saham.
keputusan atas investasinya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, I. METODE PENELITIAN
maka hipotesis ketiga yang Populasi yang digunakan
diajukan adalah : H3 : Book adalah perusahaan go publik,
Value per Share secara yang terdaftar pada Bursa Efek
signifikan mempunyai pengaruh Indonesia periode 2005-2015.
positif terhadap perubahan harga Penentuan sampel dalam
saham. penelitian ini menggunakan
Dividend Payout Ratio teknik penarikan sampel secara
menggambarkan laba yang purposive
dibagikan kepada pemegang sampling, dimana sampel yang
saham, sehingga hal ini menjadi dipilih bersipat tidak acak, serta
sumber informasi yang penting, didasarkan pada kriteria dan
mengingat bahwa tujuan utama pertimbangan- pertimbangan
investor berinvestasi pada saham tertentu, yaitu : (a) Saham
adalah mendapatkan dividen. terdaftar dalam indeks LQ45
Dengan demikian, seharusnya periode 2005-2015; (b)
Dividend Payout Ratio memiliki Perusahaan dengan tahun buku
pengaruh yang signifikan yang berakhir 31 Desember;
terhadap keputusan pemegang (c) Perusahaan tidak sedang dalam
saham yang nantinya berdampak proses delisting; dan (d) Data-data

10
11

yang diperlukan dalam penelitian Regresi variabel independen; FLR


ini tersedia dalam laporan = Financial Leverage Ratio; DPR
keuangan. = Dividend Payout Ratio; BV =
Book Value per Share: e = error
Teknik Analisis Data
Melakukan perhitungan Koefisien Determinasi Berganda
untuk memperoleh nilai (R2)
dari variabel bebas yang meliputi Dalam analisis regresi berganda
Financial Leverage Ratio (FLR), dapat diperoleh koefisien
Dividend Payout Ratio (DPR), determinasi yang digunakan
serta Book Value per Share (BV). untuk mempresentasikan
Menghitung nilai return saham proporsi dari variabel terikat
masing- masing perusahaan yang yang diterangkan dari variabel
berasal dari perubahan harga bebas yang ada. Makin tinggi
saham (capital gain), dan telah koefisien determinasi, maka
terbebas dari return pasar. Untuk makin baik pula kemampuan
menganalisa data, model yang variabel independen dalam
digunakan adalah model statistik menjelaskan pergerakan variabel
analisa regresi berganda. dependen.
Persamaan regresi berganda Nilai dari koefisien
merupakan model regresi
determinasi adalah 0 R2 1.
yang melibatkan dua atau lebih
Bila R2 = 1, maka dapat diartikan
variabel independen.Analisis
bahwa variabel bebas yang ada
regresi linier berganda ini
sangat menjelaskan perubahan
mengukur intensitas dua variabel,
dari variabel terikat. Namun,
yaitu variabel independen (y) dan
apabila R2
variabel dependen (x). Model
= 0, maka variabel bebas yang
yang digunakan dalam penelitian
ada tidak menjelaskan perubahan
ini adalah : RS = ß0 + ß1FLR +
dari variabel terikat.
ß2DPR + ß3BV + e
Dimana : RS = Return saham; ß0 =
Uji Asumsi Klasik
Konstanta; ß1-3 = Koefisien
Uji asumsi klasik regresi

11
12

linier digunakan untuk  Jika angka D-W di antara


mengetahui apakah model yang -2 sampai 2, berarti
ada dapat menghasilkan tidak ada autokorelasi;
koefisien korelasi (R) dan  Jika angka D-W di atas +
koefisien regresi (ß) yang akurat, 2, berarti ada
sehingga uji t dan uji F dapat autokorelasi positif;
diberlakukan. Uji asumsi klasik 2. Uji Multikolineritas (Multiko)
yang dipakai dalam penelitian ini
Uji multiko digunakan untuk
ada tiga, yaitu :
menunjukkan ada tidaknya
1. Uji Autokorelasi
hubungan linier yang kuat di
(Independence of Errors)
antara variabel-variabel bebas
Uji autokorelasi untuk
dalam model regresi. Data
mengetahui apakah data
penelitian yang dikehendaki
penelitian yang disusun time
dalam persamaan regresi
series terjadi korelasi
linier adalah tidak terjadi
otomatis, atau munculnya
multiko. Uji multiko
suatu data dipengaruhi oleh
penelitian ini menggunakan
data sebelumnya. Data
Collinearity Statistics.
penelitian yang dikehendaki
Apabila nilai tolerance < 0,1
adalah tidak terjadi
dan VIF > 10 (Variance
autokorelasi. Uji
Inflation Factor)
autokorelasi menggunakan
mengindikasikan terjadi
uji Durbin Watson (uji DW),
multicollinearity (Gujarati,
pendeteksian ada tidaknya
2006:366).
gejala autokolerasi menurut
3. Uji Heteroskedastisitas
Gujarati (2006:428) adalah
(Hetero)
sebagai berikut :
Uji Heteroskedastisitas
 Jika angka D-W di dilakukan dengan cara grafik,
bawah -2, berarti ada dari grafik Scatterplot yang
autokorelasi negatif; disajikan SPSS, yang terlihat
titik-titik menyebar secara
acak tidak membentuk sebuah

12
13

pola tertentu yang jelas serta akan diketahui dengan


tersebar baik di atas maupun membandingkan probabilitas,
di bawah angka nol pada dimana :
sumbu Y. Hal ini berarti tidak a) Jika probabilitas > 0,05;
terjadi heteroskedastisitas maka H0 diterima dan
pada model regresi. (Gujarati, dengan kata lain
2006:390). variabel financial
leverage ratio tidak
berpengaruh secara
Uji statistik terhadap return
Hipotesis saham.
Uji t b) Jika probabilitas < 0,05;
Uji statistik t dilakukan maka H0 ditolak dan
untuk mengetahui pengaruh dengan kata lain
variabel bebas berpengaruh secara variabel financial
parsial terhadap variabel terikat. leverage ratio
Variabel bebas dalam penelitian berpengaruh secara
ini adalah Financial Leverage statistik terhadap return
Ratio, Dividend Payout Ratio, dan saham.
Book Value per Share, sehingga B. Hipotesis kedua diuji
dengan uji t, dapat diambil dengan uji t, dan hasilnya
kesimpulan apakah masing- akan diketahui dengan
masing variabel bebas memiliki membandingkan
pengaruh yang signifikan secara probabilitas, dimana :
parsial terhadap variabel terikat, a) Jika probabilitas > 0,05;
yakni return saham. maka H0 diterima dan
Hipotesis yang diajukan adalah : dengan kata lain
H0 = koefisien regresi tidak variabel dividend
signifikan H1 = koefisien regresi payout ratio tidak
signifikan berpengaruh secara
A. Hipotesis pertama diuji statistik terhadap return
dengan uji t, dan hasilnya saham.

13
14

b) Jika probabilitas < 0,05; secara simultan terhadap variabel


maka H0 ditolak dan terikat. Dalam penelitian ini,
dengan kata lain peneliti ingin mengetahui apakah
variabel dividend variabel bebas yang terdiri dari
payout ratio Financial Leverage Ratio,
berpengaruh secara Dividend Payout Ratio, dan
statistik terhadap return Book Value per Share memiliki
saham. pengaruh yang signifikan secara
C. Hipotesis ketiga diuji simultan terhadap return saham.
dengan uji t,dan hasilnya Hipotesis yang diajukan adalah :
akan diketahui dengan H0 = model regresi tidak dapat
membandingkan digunakan untuk memprediksi
probabilitas, dimana : variabel terikat.
a) Jika probabilitas > 0,05; H1 = model regresi dapat
maka H0 diterima dan digunakan untuk memprediksi
dengan kata lain variabel terikat.
variabel book value per Hasil uji F ini akan diketahui
share tidak berpengaruh dengan membandingkan
secara statistik terhadap probabilitas, dimana :
return saham. a) Jika nilai probabilitas F
b) Jika probabilitas < 0,05; statistik > 0,05; maka H0
maka H0 ditolak dan diterima dan dengan
dengan kata lain kata lain model regresi tidak
variabel book value per dapat digunakan untuk
share berpengaruh memprediksi variabel
secara statistik terhadap terikat.
return saham. b) Jika nilai probabilitas F
statistik < 0,05; maka H0
Uji F ditolak dan dengan kata lain
Uji statistik F dilakukan model regresi dapat
untuk mengetahui pengaruh digunakan untuk
variabel bebas berpengaruh memprediksi variabel

14
15

terikat.

BAB II
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Uji Multikolinearitas

Tabel 1
Hasil Uji Multikolineritas dengan Collinearity Statistic
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
1 Financial Leverage Ratio 0,990 1,011
Book Value per Share 0,993 1,007
Divident Payout Ratio 0,991 1,009
Sumber : Data Olahan SPSS

Tabel 1 menunjukkan nilai 1.


Tolerance > 0,1 dan VIF < 10. 2. Uji Autokorelasi
Apabila nilai tolerance < 0,1 dan Dari hasil penelitian
VIF > 10, mengindikasikan terlihat pada Tabel 2 didapat
nilai DW 1,311 yang berada
terjadi multicollinearity. Sehingga diantara -2 < DW < 2. Hal ini
dapat disimpulkan pada model menunjukkan tidak terjadi
penelitian ini no collenearity atau autokorelasi. Dengan demikian
problem multikolinearity tidak dapat disimpulkan model
terjadi. Hasil pengujian tersebut penelitian ini memenuhi asumsi
didukung oleh nilai korelasi bebas autokorelasi.
matriks yang disajikan pada Tabel

15
16

Tabel 2.
Hasil Uji Autokorelasi
Model Variabel Bebas Durbin-Watson
I Financial Leverage Ratio, 1,311
Book Value per Share,
Divident Payout Ratio
Sumber : Data Olahan SPSS

3. Uji Heteroskedastisitas tertentu yang jelas serta tersebar


Uji Heteroskedastisitas baik di atas maupun di bawah
dilakukan dengan cara grafik, dari angka nol pada sumbu Y. Hal ini
grafik Scatterplot yang disajikan dapat disimpulkan bahwa
pada gambar 1 di atas, terlihat persamaan regresi model
titik-titik menyebar secara acak penelitian ini memenuhi asumsi
tidak membentuk sebuah pola bebas heteroskedastisitas

Gambar 1.
Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas

16
17

4. Analisis Regresi +e
Persamaan regresi Hasil pengolahan regresi
berganda pada model penelitian berganda di atas dengan
ini adalah sebagai berikut : menggunakan SPSS adalah

RS = ß0 + ß1FLR + ß2DPR + ß3BV sebagai berikut :

Tabel 3
Hasil Regresi Linier Berganda Model Penelitian
Variabel Coefficient Std.Error t-Statistik Sig.
Constant -1,385E-8 0,346 0,000 1,000
FLR -0,173 0,364 -0,474 0,650
BVS 0,158 0,364 0,435 0,677
DPR -0,152 0,364 -0,418 0,688
Sumber : data olahan SPSS

Berdasarkan perhitungandalam tabel tersebut di atas, maka persamaan


regresi pada model penelitian ini menjadi sebagai berikut :

5. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai probabilitas F hitung > 0,05;


maka H0 diterima, dengan demikian model regresi tidak dapat digunakan untuk
memprediksi variabel terikat. Dengan kata lain, variabel fundamental berupa RS
= -1,385E-8 – 0,173FLR + 0,158BVS – 0,152DPR + e

6. Uji F (Uji Regresi Simultan)


Financial Leverage Ratio, Book Value per Share, dan Dividend Payout
Ratio tidak dapat digunakan untuk memprediksi return saham, sehingga Uji t
tidak dapat dilanjutkan.

Tabel 4
Pengaruh Secara Simultan dan Uji F
Variabel Tergantung F Hitung Sig. Keterangan

17
18

Return Saham 0,203 0,891 Tidak Signifikan


Sumber : Data Olahan SPSS
7. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 5

Koefisien
Determinasi

Periode R Square Std. Error of the Estimate


2005 – 2015 0,080 1,146375894
Sumber : Data Olahan SPSS

Tampilan Tabel 5 dapat pengujian secara statistik, dapat


diketahui nilai R square (koefisien diambil kesimpulan bahwa
determinasi) periode penelitian ini hipotesis keempat yang diajukan
sebesar 8% yang dapat diartikan, dalam penelitian ini tidak dapat
bahwa 8% variasi return saham diterima. Hasil uji F menunjukkan
dapat dijelaskan oleh variabel bahwa F hitung berada di atas
bebas yang terdiri dari financial 0,05, sehingga disimpulkan bahwa
leverage ratio, book value per variabel- variabel fundamental
share, dan dividend payout ratio. secara simultan tidak dapat
Sedangkan sisanya dipengaruhi menjelaskan variasi return saham
oleh variabel lain yang tidak untuk periode penelitian ini.
dimasukkan dalam penelitian ini. Dengan demikian hipotesis
Standard error of the estimate keempat tidak dapat diterima.
sebesar 1,146375894, semakin Secara keseluruhan, hal ini
kecil nilai standard error of the terjadi karena selain analisa
estimate, maka model regresi fundamental, kerap kali investor
semakin tepat dalam memprediksi di Indonesia juga melakukan
return saham. Analisa eknikal dalam
investasinya. Dalam analisa
Pembahasan teknikal, investor berupaya
Berdasarkan hasil memperkirakan harga saham

18
19

dengan mengamati perubahan disimpulkan bahwa variabel


harga saham di waktu yang lalu fundamental berupa financial
tanpa memperhatikan faktor leverage ratio, dividend payout
fundamental yang ada (Husnan, ratio, dan book value per share
2003:337). Dengan demikian, tidak berpengaruh secara simultan
patokan dalam pengambilan terhadap return saham.
keputusan investasi bukan lagi
berdasarkan fundamental
perusahaan, melainkan didasarkan
pada pola perubahan harga saham
sebelumnya. Kondisi investasi di
Indonesia juga mendukung,
dimana investasi yang dilakukan
para pemegang saham kini tidak
lagi bersipat jangka panjang,
melainkan jangka pendek dan
semata-mata hanya dimaksudkan
untuk memperoleh gain, sehingga
tidak lagi dilihat sisi fundamental
perusahaan. Sebab lainnya yang
jika dikaitkan dengan teori pasar
efisien adalah bahwa mayoritas III. KESIMPULAN
keputusan yang diambil investor Setelah dilakukan analisis
hanya menggunakan dasar terhadap data, maka dapat ditarik
informasi pergerakan harga saham kesimpulan sebagai berikut :
yang bersangkutan dimasa lalu, a. Variabel financial leverage
sehingga laporan keuangan ratio secara parsial tidak
perusahaan tidak lagi berpengaruh signifikan
dipertimbangkan, dan dengan kata terhadap return saham. Hal
lain tergolong pasar bentuk lemah ini dapat terjadi karena
(weak form). Dengan kondisi tingkat leverage masih dalam
demikian, maka dapat batas kewajaran, maka

19
20

investor tidak akan financial leverage ratio,


mempertimbangkannya dividend payout ratio dan
sebagai bagian dari risiko book value per share secara
investasi, sehingga tidak simultan tidak berpengaruh
berdampak pada harga saham signifikan terhadap return
yang pada akhirnya tidak saham. Secara keseluruhan
akan berdampak pada return hal ini terjadi karena selain
yang diterima investor. analisa fundamental, kerap
b. Variabel book value per kali investor di Indonesia
share secara parsial tidak juga melakukan analisa
berpengaruh signifikan teknikal dalam investasinya.
terhadap return saham. Hal e. Dalam penelitian ini
ini dapat terjadi karena disimpulkan tidak ada
investor tidak memandang variabel yang dominan dalam
rendahnya book value sebagai model.
suatu risiko tidak memperoleh
cash return, sehingga harga
saham tidak mengalami
DAFTAR PUSTAKA
perubahan yang signifikan
Brooks, Chris. 2002. Introductory
dan return pun juga tidak
Econometrics for Finance,
akan terpengaruh.
Cambridge, U.K. :
c. Variabel dividend payout
Cambridge University
ratio secara parsial tidak
Press.
berpengaruh signifikan
Brigham, Eugene F and J. Fred
terhadap return saham. Hal
Weston, 1993, Essential of
ini dapat terjadi karena
Managerial Finance,10th
investor lebih mementingkan
Edition, USA : Harcourt
pertumbuhan perusahaan
Brace Jivanovich College
daripada memperoleh return
Publisher.
dalam bentuk dividen.
Francis, J Clark, 1993.
d. Variabel-variabel
Management of
fundamental yang meliputi
Investment, 3rd ed,

20
21

Singapore : McGraw- Kristianto, & Hendri Dwi, 2008.


Hill.Inc. Analisa Pengaruh
Gibson, Charles H. 2007. Profitabilitas, Growth
Financial Statement
Analysis Using Financial Opportunities,
Solvabilitas, Asset
Accounting Information, Utilization, Kurs, Tingkat
Ohio : Thomson South- Inflasi dan Suku Bunga
Western Deposito terhadap
Harga
College Publishing.
Saham Perusahaan yang
Gitman, Lawrence J., Joehnk,
termasuk Liquidity 45.
Michael D., Juchau, Roger
(TA. No.
H., Wheldon,
03012390/MAN/2008).
Brett J., & Wright, Sue J., 2001. Unpublished
Fundamentals of Investing, Undergraduate Thesis,
Australia : Pearson Education Universitas Kristen Petra,
Australia Pty, Ltd. Surabaya.
Gujarati, Damodar, 2006. Keown, J. Arthur. et all, 1994,
Ekonometrika Dasar, Foundations of Finance,
(DR. Sumarno Zain, New Jersey : Prentice Hall,
Trans), Jakarta : Penerbit Egelwood Cliff.
Erlangga Nairbohu, Justarina.
Horne, Van James C., 2002, 1991.
Financial Management Pendewasaan Pasar
and Policy, New Jersey : Modal, Berlakukah
Prentice Hall Inc. Analisa
Husnan, Suad, 2003. Dasar- Fundamental ?, (Sjahrir &
dasar Teori Fortofolio Usman Marzuki, Eds.),
dan Analisis Sekuritas, Jakarta : Ikatan Sarjana
Yogyakarta : Penerbit Ekonomi Indonesia.
AMP YKPN. Sundjaja, Ridwan., & Barlian,

21
22

Inge, (2003). Manajemen Manajemen Keuangan,


Keuangan Jilid 1 (8th ed), Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Satu dan Dua, 5th ed, Klaten :
Wild J., Subramanyam K. R., &
PT. Intan Sejati.
Halsey, Robert F. 2005.
Value Stock, Investopedia®, n.d.
Analisa Laporan
A Forbes Digital
Keuangan, 8th ed, Jakarta
Company,
: Salemba Empat.
http://www.investopedia.
Widoatmodjo, Sawidji, 2005,
com/ter
Cara Sehat Investasi di
m/v/valuestock.asp?
Pasar Modal, Jakarta :
viewed=1
PT. Elex Media
Weston, J.F., & Copeland,
Komputindo.
Thomas E. 1992.

22

You might also like