You are on page 1of 16

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN CHINA

Dian Hasbiah Putri1


Politeknik Keuangan Negara STAN

Suparna Wijaya2
Politeknik Keuangan Negara STAN

Alamat Korespondensi: 2301190459_dian@pknstan.ac.id1

INFORMASI ARTIKEL ABSTRACT


Diterima Pertama The application of Indonesia’s final VAT is still being debated by various
[24 03 2022] parties. Before the final VAT was implemented in Indonesia, China and
Ghana had imposed a special VAT scheme which had the same objective
Dinyatakan Diterima as the final VAT, namely to impose VAT on small sectors. The purpose of
[31 03 2022] this research is to find out the mechanism for imposing the final VAT in
China and Ghana as well as the opinions of several parties regarding the
KATA KUNCI: application of the final VAT in Indonesia. This paper also aims to
Mekanisme PPN, PPN final, Sektor kecil determine the differences between the three mechanisms implemented
by each country. The research methods used were literature study and
KLASIFIKASI JEL: interviews. Interviews were conducted with several related parties,
M41, M48 namely the sub-directorate of industrial VAT regulations, lecturers at the
State Finance Polytechnic of STAN and lecturers at the University of
Indonesia, and the Center for Indonesia Taxation Analysis. The mechanism
applied in each country are different. Starting from the naming, the
applied tariff, the method of calculating the tariff, the threshold, the
determination of the collector, the tax subject, and the tax invoice used.
This is done to adjust to the conditions of small sector of taxpayers,
economic conditions, political conditions, social and cultural conditions,
goals to be achieved, principles, and other factors.

ABSTRAK
Penerapan PPN final Indonesia masih menjadi perdebatan berbagai
pihak. Sebelum PPN final diberlakukan di Indonesia, China dan Ghana
telah memberlakukan PPN skema khusus yang memiliki tujuan serupa
dengan PPN final yaitu mengenakan PPN pada sektor kecil. Tujuan
penelitan ini adalah mengetahui mekanisme pengenaan PPN final China,
dan Ghana serta pendapat beberapa pihak terkait penerapan PPN final
di Indonesia. Tulisan ini juga bertujuan untuk mengetahui perbedaan
dari ketiga mekanisme yang diterapkan oleh tiap negara. Metode
penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan wawancara.
Wawancara dilakukan dengan beberapa pihak terkait yaitu
subdirektorat peraturan PPN Industri, dosen Politeknik Keuangan
Negara STAN dan dosen Universitas Indonesia, dan Center for Indonesia
Taxation Analysis. Mekanisme yang diberlakukan pada tiap negara
memiliki perbedaan. Mulai dari penamaan, tarif yang diberlakukan, cara
penghitungan tarif, threshold, penetapan pemungut, subjek pajak, dan
faktur pajak yang digunakan. Hal ini dilakukan untuk penyesuaian
dengan kondisi wajib pajak sektor kecil, kondisi ekonomi, kondisi politik,
kondisi sosial dan budaya, tujuan yang ingin dicapai, prinsip, dan faktor-
faktor lainnya.

Page | 360
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.360-374
CHINA

1. PENDAHULUAN Dampak yang dirasakan UMKM selama


pandemi terlihat dari penurunan penjualan UMKM. Hal
Pandemi Covid-19 telah membawa dampak
ini dibuktikan melalui survei yang dilakukan oleh
yang besar pada seluruh dunia tak terkecuali bagi
Asosiasi Business Development Services Indonesia atau
Indonesia. Salah satu sektor yang paling terkena
ABDSI (2020) yang dikutip di dalam
dampak pandemi Covid-19 ialah sektor perekonomian
databoks.katadata.co.id terhadap 6.405 responden,
(Sumarni, 2020). Hal ini diperkuat oleh data dari Badan
responden tersebut meliputi lebih dari 50% di daerah
Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020 bahwa terdapat
Jawa dan Bali, dan sisanya tersebar diseluruh
penurunan aktivitas ekonomi yang ditandai dengan
Indonesia. Berdasarkan hasil survei tersebut,
menurunnya produk domestik bruto (PDB) Indonesia
kebanyakan UMKM mengaku bahwa tidak ada
mulai dari triwulan II hingga triwulan IV (Badan Pusat
penjualan.
Statistik, 2020).
Untuk kembali meningkatkan aktivitas
Berdasarkan data dari International Monetary
ekonomi di Indonesia yang terdampak pandemi Covid-
Fund (IMF), pertumbuhan PDB Indonesia pada tahun
19, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-
2020 menurun sebesar 4,5% apabila dibandingkan
Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
dengan tahun 2019. Apabila dilihat kembali, PDB
UU HPP sendiri telah disahkan secara resmi pada
Indonesia sebelumnya pernah mengalami penurunan
tanggal 7 Oktober 2021 lalu oleh Pemerintah bersama
yang sangat drastis yaitu pada tahun 1998 disaat
Dewan Perwakilan Rakyat. Undang-Undang ini telah
terjadinya krisis moneter yang selanjutnya kembali
resmi diundangkan menjadi UU Nomor 7 Tahun 2021
stabil hingga pada tahun 2020 pertumbuhan PDB
pada 29 Oktober 2021 (Online Pajak, 2021). Tujuan
Indonesia mengalami penurunan kembali hingga
utama diundangkannya UU HPP ini adalah untuk
berada pada angka 0,5% (Sumarni, 2020).
mendukung percepatan pemulihan ekonomi pasca
Untuk menangani dampak dari Pandemi
pandemi Covid-19 dan meningkatkan pertumbuhan
Covid-19, banyak negara telah melakukan kebijakan
ekonomi kembali (Kementerian Keuangan Republik
yang tegas, salah satunya yaitu dengan pemberian
Indonesia, 2021).
insentif perpajakan (OECD, 2020). Organisation for
Pada UU HPP terdapat enam pembahasan
Economic Co-operation and Development atau OECD
utama yang mengubah beberapa ketentuan yang telah
juga merekomendasikan agar insentif perpajakan
berlaku selama ini di UU Perpajakan. Enam
tersebut diberikan kepada pihak yang membutuhkan.
pembahasan tersebut yaitu perubahan terkait
Hal ini bertujuan agar pemulihan dapat terlaksana
ketentuan pada Undang-Undang Ketentuan Umum
dengan lebih cepat. Di Indonesia sendiri insentif
Perpajakan (UU KUP), Undang-Undang Pajak
perpajakan telah diberikan oleh pemerintah yang
Penghasilan (UU PPh), Undang-Undang Pajak
mana hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Keuangan (PMK) No. 86/PMK.03/2020.
Mewah (UU PPN dan PPNBM), Undang-Undang Cukai,
Pihak yang paling membutuhkan insentif
Program Pengungkapan Sukarela (PPS), dan
perpajakan ini tentu saja pihak yang paling terdampak
perkenalan pada Pajak Karbon (Kementerian Keuangan
pandemi Covid-19, salah satunya adalah Usaha Mikro,
Republik Indonesia, 2021a).
Kecil, dan Menengah (UMKM). Padahal UMKM
Pada enam pembahasan tersebut, UU HPP
memberikan peranan yang cukup besar pada
melakukan reformasi pada UU PPN dengan tujuan
perekonomian Indonesia. Beberapa peran UMKM
mampu mengkapitalisasi potensi perekonomian
tersebut antara lain adalah memberikan kesempatan
Indonesia ke depannya dan juga meningkatkan
penyerapan tenaga kerja yang lebih besar, menjadi
keadilan pada sektor perpajakan (Antara News, 2021).
jaring pengaman bagi masyarakat berpenghasilan
Selanjutnya, Direktur Jenderal Pajak, Suryo Utomo,
rendah, dan menyumbang PDB yang cukup besar pada
mengungkapkan tiga perubahan utama pada sektor UU
Indonesia (Rosita, 2020).
PPN yang dilansir dari website resmi Kementerian
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi
Keuangan yaitu perluasan basis pajak melalui
dan Usaha Kecil Menengah yang dikutip dalam
refocusing pengecualian dan fasilitas PPN, kenaikan
databoks.katadata.co.id, pada tahun 2019 total UMKM
tarif PPN secara bertahap, dan penerapan PPN final.
di Indonesia adalah sebanyak 65,47 juta unit. Jumlah ini
PPN final diberikan dengan tujuan
mencapai 99,99% dari total unit usaha di Indonesia.
kemudahan, kesederhanaan, dan keadilan dalam
Secara rinci, tenaga kerja UMKM tercatat sebanyak
pemungutan PPN pada jenis barang/jasa tertentu
119,6 juta orang yang mana jumlah ini setara dengan
ataupun pada sektor usaha tertentu. Di dalam UU HPP
96,92% dari total tenaga kerja. Selain itu UMKM juga
pasal 9A dijelaskan bahwa pengusaha kena pajak yang
telah menyumbang sebesar Rp 9.580,8 triliun ke PDB
mempunyai peredaran usaha dalam 1 (satu) tahun
Indonesia atas dasar harga berlaku dan Rp 7.034,1 atas
buku tidak melebihi jumlah tertentu, melakukan
dasar harga konstan pada tahun 2019. Hal tersebut
kegiatan tertentu, dan/atau melakukan penyerahan
membuktikan besarnya peran UMKM dalam
barang kena pajak tertentu dan/atau jasa kena pajak
perekonomian Indonesia (databoks, 2021).
tertentu dapat memungut dan menyetorkan pajak
pertambahan nilai yang terutang atas penyerahan

Page | 360
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.360-374
CHINA

barang kena pajak dan/atau jasa kena pajak dengan skema khusus pada bisnis atau perusahaan skala kecil
besaran tertentu. Selanjutnya dalam paparan Menteri yang peredaran usaha dalam satu tahunnya kurang
Keuangan pada tanggal 06 Oktober 2021, dijelaskan threshold yang berlaku bagi pemungut PPN di negara
bahwa tarif PPN final akan diterapkan sebesar 1%, 2%, China (Riccardi & Riccardi, 2020). Selanjutnya, Ghana
atau 3% dari peredaran usaha, yang mana hal ini akan merupakan negara di Afrika Barat yang mengenakan
diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri Keuangan PPN final atau biasa disebut VFRS bagi pedagang grosir
(PMK). dan pedagang eceran dengan omset tahunan dibawah
Pada Penjelasan UU HPP (Undang-Undang threshold. Fasilitas ini diberikan bagi pedagang grosir
Harmonisasi Peraturan Perpajakan, 2021) telah dan eceran yang tidak dapat menyimpan catatan
dijelaskan lebih lanjut terkait ketentuan pengusaha transaksinya dengan baik dan tidak dapat
kena pajak yang dapat menggunakan skema PPN final menggunakan jasa professional dalam penghitungan
ini. Pengusaha Kena Pajak (PKP) tersebut ialah yang pajaknya (Obeng, 2018).
peredaran usahanya tidak melebihi jumlah tertentu Kedua negara tersebut memiliki mekanisme
dalam 1 tahun buku. Kemudian terkait ketentuan PKP dan threshold terkait PPN final yang berbeda. Hal ini
yang melakukan kegiatan usaha tertentu ialah PKP dapat dilihat mulai dari pengenaannya yang berbeda,
yang mengalami kesulitan dalam pengadministrasian China yang mengenakan pada pengusaha kecil dengan
pajak masukan, melakukan transaksi dengan pihak omset tahunan dibawah threshold yang berlaku dan
ketiga, dan mempunyai kompleksitas dalam proses Ghana yang mengenakan pada pedagang grosir dan
bisnisnya, sehingga sulit dilakukan pengenaan PPN pedagang eceran yang omset satu tahunnya juga
dengan mekanisme normal. Selanjutnya yaitu terkait dibawah threshold. Mekanisme yang berbeda itu tentu
PKP yang melakukan penyerahan barang kena pajak saja karena menyesuaikan dengan keadaan dari tiap
dan/atau jasa kena pajak tertentu. BKP dan/atau JKP negara tersebut. Penelitian terkait pengenaan PPN
tertentu disini ialah yang dikenai PPN dalam rangka untuk sektor kecil pun masih belum banyak dilakukan
perluasan basis pajak dan yang dibutuhkan oleh karena masih belum terlalu banyak negara yang
masyarakat umum. Apabila dilihat dari ketentuan melakukannya karena sulitnya memajaki sektor
diatas, PPN final ini dapat digunakan oleh PKP pada informal terutama pada bisnis sektor kecil. Karena hal
kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) itu, penelitian ini akan membahas perbedaan
(DDTC News, 2021). mekanisme pengenaan PPN untuk bisnis sektor kecil di
PPN final yang akan diberlakukan pada bulan negara China dan Ghana yang akan dibandingkan
April 2022 tersebut mendapat sambutan yang cukup dengan pengenaan PPN final yang akan diterapkan
baik dari masyarakat. Hal ini terlihat dari hasil survei pada April 2022.
yang dilakukan oleh DDTC pada rentang waktu 21 Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
Oktober hingga 8 November 2021. Hasil survei tersebut mekanisme pengenaan PPN final di negara China,
menyebutkan bahwa 75,2% dari 177 orang yang Ghana, dan rencana penerapan PPN final di Indonesia
mengisi survei menjawab setuju apabila PPN final akan berdasarkan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan
memudahkan UMKM. Beberapa pengisi survei Perpajakan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan
mengatakan bahwa dengan adanya PPN final ini mengetahui perbedaan mekanisme pengenaan PPN
UMKM akan lebih mudah dalam melakukan final di China dan Ghana dengan penerapan PPN final
penghitungan pajaknya, terutama bagi PKP yang tidak di Indonesia.
bisa memiliki pajak masukan. Selain itu, apabila UMKM
yang bisa menggunakan PPN final adalah UMKM yang 2. KERANGKA TEORI
telah dikukuhkan sebagai PKP, maka hal ini akan
Direct dan Indirect Tax
meningkatkan UMKM yang berstatus PKP di Indonesia
(DDTC News, 2021b). Nguyen (2019) mendefinisikan direct tax atau
Rencana penerapan PPN final di Indonesia ini pajak langsung adalah pajak yang dikenakan langsung
bukanlah penerapan PPN final pertama di dunia. pada pembayar pajak yang menanggung beban pajak.
Sebelumnya, telah ada beberapa negara yang Beban pajak ini tidak dapat dipindahkan kepada pihak
mengenakan PPN dengan ketentuan serupa. Beberapa lain. Sementara untuk indirect tax atau pajak tidak
negara tersebut antara lain ialah negara China dan langsung, pemerintah memungut pajak melalui pihak
Ghana. Negara China pertama kali menerapkan PPN ketiga. Perbedaan pada metode pemungutan, basis
final ini, tepatnya pada tahun 2008 dengan tarif pendapatan, dan pemindahan beban pajak secara
sebesar 3% dengan nama VAT for small-scale taxpayer ekonomi menyebabkan dampak yang berbeda antara
(Riccardi & Riccardi, 2020). PPN final diberlakukan pajak langsung dan pajak tidak langsung pada
pula di negara Ghana dengan tarif yang sama yaitu ekonomi. Kombinasi yang sesuai antara pajak tidak
sebesar 3%. Di Ghana PPN final ini dikenal dengan langsung dan pajak langsung akan memaksimalkan
nama VAT Flat Rate Scheme (VFRS) (Obeng, 2018). dampak positif atas pajak pada perekonomian suatu
Pengenaan PPN untuk bisnis sektor kecil di negara.
dua negara ini memiliki karakteristiknya masing-
masing. China adalah negara yang mengenakan PPN

Page | 361
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.360-374
CHINA

Pajak Pertambahan Nilai Retailer di Ghana


Pajak pertambahan nilai (PPN) adalah pajak Di Ghana, terdapat berbagai klasifikasi terkait
yang dikenakan pada setiap pertambahan nilai baik UKM. Klasifikasi yang paling sering digunakan sebagai
dari barang ataupun jasa dalam peredarannya dari pengukuran besar usaha adalah banyaknya karyawan
produsen ke konsumen akhir (kemenkeu, 2021). Selain dan modal investasi. Badan Nasional Industri Kecil juga
itu, PPN juga didefinisikan sebagai pajak konsumsi yang mendasarkan klasifikasi usaha pada jumlah pekerja dan
ditujukan atas pengenaan barang kena pajak dan jasa modal investasi. Berdasarkan kriteria ini, usaha mikro
kena pajak yang ada di dalam daerah pabean. Pajak ini adalah usaha dengan jumlah pekerja sebanyak 1 hingga
dikenakan atas setiap nilai yang dapat diidentifikasi 5 pekerja dengan modal investasi hingga US$ 10 ribu.
dalam peredarannya dari produsen ke konsumen Usaha kecil adalah usaha yang memiliki pekerja 6
(Renata et al., 2016). Jadi, dapat diambil kesimpulan hingga 29 pekerja dan memiliki modal investasi dengan
bahwa PPN adalah pajak atas konsumsi atas seluruh nilai hingga US$ 100 ribu. Usaha menengah adalah
barang dan jasa yang bersifat umum yang dikonsumsi usaha yang memiliki jumlah pekerja sebanyak 30
oleh konsumen akhir. Konsumsi sendiri memiliki dua hingga 99 pekerja dengan modal investasi hingga US$
makna yaitu konsumsi yang bersifat umum dan 1 juta, dan usaha besar adalah usaha yang memiliki
konsumsi yang bersifat khusus. PPN masuk ke dalam pekerja lebih dari 100 pekerja dengan modal investasi
kategori konsumsi umum, sedangkan konsumsi khusus lebih dari US$ 1 juta (Amanamah, 2016).
contohnya seperti bea masuk dan cukai. Konsumsi
umum yang dimaksud disini adalah konsumsi yang 3. METODE PENELITIAN
dilakukan secara pribadi oleh konsumen akhir, bukan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
konsumsi bersifat produktif yang dilakukan oleh
adalah kualitatif yang dilakukan dengan studi
pengusaha.
kepustakaan dan wawancara. Studi kepustakaan
UMKM di Indonesia dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah, dan
Sektor UMKM adalah sektor yang handal serta menyimpulkan data dan informasi dari tulisan ilmiah
memberikan peranan yang sangat penting bagi yang relevan dengan tujuan kepenulisan. Selanjutnya,
perekonomian Indonesia. Menurut Azzahra dan wawancara dilakukan dengan beberapa pihak.
Wibawa (2021), UMKM memiliki proporsi sebesar Beberapa pihak tersebut yaitu Dosen PKN STAN,Dosen
99,99% dari total keseluruhan pelaku usaha yang ada Universitas Indonesia, Staf Subdirektorat PPN Industri
di Indonesia atau sekitar 56,54 juta unit. UMKM pun di Direktorat Perpajakan I, dan CITA. Dosen PKN STAN
telah terbukti ketangguhannya, hal ini terlihat pada dan Dosen Universitas Indonesia memberikan
saat krisis moneter tahun 1998 yang melanda pendapat selaku pihak akademisi. Staf Subdirektorat
Indonesia. Sektor UMKM relatif mampu bertahan PPN Industri berpendapat selaku pihak pembuat
dibandingkan perusahaan besar. Hal ini dikarenakan kebijakan, dan CITA berpendapat selaku pihak praktisi
UMKM tidak bergantung pada modal yang besar dan perpajakan.
pinjaman dari luar negeri. Selain itu, karena UMKM
merupakan unit-unit usaha kecil yang jumlahnya
sangat banyak dibandingkan usaha industri berskala
4. HASIL PENELITIAN
besar, maka UMKM juga punya keunggulan dalam 4.1. Mekanisme Pengenaan PPN final di China
penyerapan tenaga kerja dan percepatan pemerataan Menurut Moore MS Advisory (2022),
sebagai bagian dari pembangunan. pertumbuhan ekonomi di China didorong oleh
kelompok usaha di China yang 97%-nya adalah UKM.
Wajib Pajak Kecil di China
Tingginya sektor UKM pada negara berkembang
Berdasarkan data dari Statista, jumlah usaha merupakan fenomena yang umum terjadi. China
kecil dan menengah (UKM) di China pada tahun 2020 sebagai salah satu negara berkembang pun juga
adalah sebanyak 43,03 juta. UKM ini merupakan memiliki fenomena yang sama. China sendiri pertama
dorongan pada perkembangan ekonomi di China. Saat
kali memberlakukan PPN bagi wajib pajak skala kecil
ini, UKM merepresentasikan lebih dari 90% jumlah pada tahun 1993. Hal ini dilakukan demi meningkatkan
pengusaha di negara China. UKM juga berkontribusi pendapatan negara.
lebih dari 60% pada PDB, 70% pada hak cipta, dan 80% Ketentuan terkait pengenaan PPN pada wajib
pada jumlah lapangan kerja. Namun, siklus hidup UKM pajak skala kecil di China terdapat pada Undang-
di China sering terhambat oleh kenaikan biaya, Undang No.134 tentang Pajak Pertambahan Nilai.
kesulitan pembiayaan, dan kapasitas inovasi yang Pengenaan PPN pada wajib pajak skala kecil tepatnya
terbatas (statista, 2022). Kriteria pengkategorian terdapat pada pasal 11 sampai dengan pasal 14. Pada
sementara untuk UKM yang diterbitkan pada tahun Undang-Undang tersebut dijelaskan bahwa wajib pajak
2003 dan berdasarkan Undang-Undang Promosi UKM kecil adalah pihak yang melakukan penjualan barang
China, menetapkan pedoman untuk kena pajak atau jasa kena pajak dengan menggunakan
mengklasifikasikan UKM. Pedoman ini menggantikan metode yang disederhanakan untuk menghitung pajak
pedoman lama yang berlaku pada tahun 1998 (Liu, terutang. Kriteria terkait wajib pajak kecil ini diatur
2008) . lebih lanjut oleh Kementerian Keuangan. Tarif yang

Page | 362
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.360-374
CHINA

dikenakan untuk wajib pajak kecil ini pada awalnya tersebut tidak dapat mengkreditkan pajak masukan
adalah sebesar 6%, akan tetapi tarif yang digunakan dan pajak keluaran ataupun meminta pengembalian
saat ini adalah sebesar 3%. Pajak yang terutang PPN dalam hal ekspor. Bagi wajib pajak skala kecil yang
dihitung berdasarkan jumlah penjualan dikali dengan memiliki omset bulanan kurang dari RMB 100,000
tarif yang telah ditetapkan. dikecualikan dari pengenaan PPN. Jumlah ini naik dari
Pajak terutang = Jumlah penjualan x tarif yang yang sebelumnya hanya sebesar RMB 30,000. Wajib
ditetapkan pajak skala kecil dengan omset bulanan dibawah RMB
Jumlah penjualan yang dimaksud disini adalah 100,000 dan omset triwulan dibawah RMB 300,000
total pembayaran dan semua biaya lainnya yang tidak akan dikenakan PPN atas penjualannya. Selain itu,
diterima dari pihak pembeli oleh wajib pajak yang pemerintah provinsi berhak untuk memotong pajak
menjual barang dan/atau jasa kena pajak, tapi tidak daerah bagi wajib pajak kecil hingga 50%.
termasuk pajak keluaran yang dipungut. Apabila wajib Selanjutnya pada 15 Desember 2008, terbit 50
pajak menjual barang dan/atau jasa kena pajak dengan Keputusan Menteri Perdagangan dan Tata Usaha
harga yang rendah tanpa alasan yang jelas, maka Negara Perpajakan terkait perubahan pada aturan
jumlah penjualan akan ditentukan oleh otoritas pajak wajib pajak skala kecil. Pada pasal 11 dijelaskan terkait
yang kompeten. Apabila terdapat wajib pajak skala beberapa standar bagi wajib pajak kecil. Beberapa
kecil yang dapat memberikan informasi perpajakan standar tersebut adalah Wajib pajak yang bergerak di
yang akurat, atas persetujuan otoritas pajak yang bidang produksi barang atau penyediaan jasa kena
kompeten, wajib pajak tersebut tidak akan pajak terutama yang bergerak di bidang produksi
diperlakukan sebagai wajib pajak skala kecil. barang atau jasa kena pajak baik sebagai pedagang
Selanjutnya pada Aturan Pelaksanaan grosir maupun sebagai pedagang eceran pada waktu
Peraturan Sementara PPN Republik Rakyat China No. yang sama, yang jumlah penjualan tahunannya kurang
38 dari Departemen Keuangan tanggal 25 Desember dari atau sama dengan RMB 500,000, dan setiap wajib
1993 (Riccardi & Riccardi, 2020) menjelaskan terkait pajak selain wajib pajak dengan ketentuan diatas, yang
norma wajib pajak kecil di China. Norma terkait wajib penjualan kena pajak tahunannya kurang dari RMB
pajak kecil tersebut adalah jumlah penjualan tahunan 800,000. Transaksi yang dapat dikenakan PPN
dibawah 1 juta yuan untuk wajib pajak yang berkaitan dengan wajib pajak skala kecil yaitu
memproduksi barang atau memberikan jasa kena pajak penyediaan barang, jasa dalam hal pemrosesan,
atau yang memproduksi barang atau menyediakan jasa layanan umum (reformasi percontohan), perbaikan
kena pajak sebagai bisnis utama ataupun beroperasi atau penggantian, dan impor barang.
sebagai pedagang grosir atau pedagang eceran sebagai Untuk peraturan terbaru terkait wajib pajak
bisnis sampingan akan dikenakan PPN. Volume kecil di China, tertuang pada Pengumuman
penjualan tahunan yang dikenakan PPN dengan omset Administrasi Perpajakan Negara tentang Masalah
dibawah 1,8 juta yuan untuk wajib pajak yang Penagihan dan Penatausahaan Pajak berdasarkan
menjalankan bisnis sebagai pedagang grosir atau Kebijakan Pembebasan PPN bagi Wajib Pajak Kecil No.
pedagang eceran, dan orang pribadi dengan volume 4 tahun 2019 yang dikeluarkan pada 19 Januari 2019.
penjualan tahunan melebihi volume kena pajak dari Pada ketentuan V, dijelaskan jika wajib pajak umum
wajib pajak kecil, non-badan usaha, dan perusahaan memperoleh penjualan kumulatif sebesar RMB 5 juta
yang memiliki kegiatan penjualan barang kena pajak atau lebih rendah selama 12 bulan berturut-turut (jika
secara tidak teratur akan dianggap sebagai wajib pajak satu bulan adalah masa pajak) atau selama empat
kecil. Dalam hal wajib pajak kecil menggunakan cara bulan kuartal berturut-turut (jika seperempat adalah
penetapan harga yang sama untuk penjualan barang masa pajak) sebelum tanggal pendaftaran ulang, maka
atau jasa kena pajak dengan jumlah pajaknya, volume ia dapat memilih untuk mendaftar ulang sebagai wajib
penjualan dihitung dengan rumus berikut: pajak skala kecil sebelum 31 Desember 2019 (Riccardi
Volume penjualan = volume penjualan kena pajak + (1 & Riccardi, 2020). Wajib pajak skala kecil ini termasuk
+ tarif pajak) perusahaan baru yang dapat menggunakan tarif 3%.
Ketika wajib pajak skala kecil mengembalikan kepada Dengan adanya kenaikan pada threshold yang
pembeli baik dalam jumlah keseluruhan ataupun digunakan pada PPN China, maka banyak wajib pajak
potongan harga untuk pengembalian barang dari yang awalnya terdaftar sebagai wajib pajak umum,
pembeli, pembelian tersebut akan dipotong dari hasil berpindah menjadi wajib pajak skala kecil. Hal ini
penjualan saat ini ketika pengembalian tersebut disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada
terjadi. Setelah seorang wajib pajak ditetapkan sebagai threshold. Threshold yang awalnya RMB 1 juta,
wajib pajak umum, maka wajib pajak tersebut tidak kemudian turun menjadi RMB 500 ribu, lalu kemudian
dapat diubah lagi menjadi wajib pajak kecil. naik lagi menjadi RMB 5 juta. Selain itu, pajak masukan
Selanjutnya, wajib pajak yang terlibat dengan berkaitan dengan pembelian barang dari wajib pajak
pedagang grosir atau pedagang eceran dengan omset kecil tidak dapat di kreditkan, dan wajib pajak kecil
tahunan kena pajaknya RMB 8 juta atau kurang dari tidak dapat mengklaim pajak masukan, baik mereka
RMB 8 juta akan melakukan kewajiban perpajakan nya membeli barang tersebut dari wajib pajak kecil
sebagai wajib pajak skala kecil. Akan tetapi, wajib pajak ataupun dari wajib pajak umum. Karena itu, PPN yang

Page | 363
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.360-374
CHINA

dikenakan pada wajib pajak kecil sebenarnya seperti PPN yang terus mengalami perubahan, VFRS
dikenakan berdasar pada omset yang didapatkan, pun juga terus mengalami perubahan demi tercapainya
bukan pada nilai tambah, yang mana hal ini mirip tujuan pemajakan yang sesuai dengan negara Ghana.
dengan pajak penjualan eceran. Pada tahun 2005, Ghana Union of Traders Association
Penentuan subjek pajak di China ditentukan (GUTA), salah satu asosiasi pedagang terkemuka di
oleh pihak otoritas pajak China. Otoritas pajak China negara Ghana, memberikan usul dalam ‘sepuluh poin
akan menentukan wajib pajak ini termasuk wajib pajak resolusi layanan PPN’ terkait skema tetap khusus untuk
kecil atau wajib pajak umum. Karena itu, perusahaan semua pengecer dengan tujuan untuk
atau bisnis di China tidak perlu melakukan menyederhanakan sistem akuntansi perpajakan dan
permohonan tersendiri. Selama omset tahunan bisnis memperluas jaring pajak agar dapat mencakup seluruh
atau perusahaan tersebut dibawah threshold yang sektor ritel (Inkoom, 2016). Hal ini didukung penuh
ditentukan, maka pihak otoritas China akan oleh pemerintah karena Sebagian besar usaha yang
menetapkannya sebagai wajib pajak kecil. Terkait ada di Ghana adalah sektor ritel. Perubahan ini pada
pengumpulan PPN wajib pajak kecil akan diumumkan akhirnya menuju ke skema tarif tetap PPN/VFRS yang
setiap triwulan sekali beserta dengan biaya bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan
tambahannya. membawa pembangunan yang berkelanjutan bagi
Wajib pajak kecil tidak dapat menggunakan Ghana.
faktur pajak khusus dan hanya dapat menggunakan VAT Flat Rate Scheme atau VFRS adalah
faktur pajak biasa yang dibeli dari biro pajak negara mekanisme pemungutan atau penghitungan PPN yang
China. Akan tetapi, pada bulan Agustus 2016, China menerapkan tarif pajak marginal sebesar 3% yang
melakukan suatu program percontohan yang mewakili PPN bersih yang terutang atas nilai barang
memperbolehkan wajib pajak skala kecil untuk kena pajak. Metode ini adalah alternatif untuk metode
menerbitkan sendiri faktur PPN khusus oleh mereka kredit faktur atau yang biasa dikenal dengan sistem
sendiri. Industri yang dapat melakukan hal ini adalah PPN standar. Hal ini bukan merupakan pajak terpisah
industry hotel, otentikasi dan konsultasi, industri, atau pengenaan tambahan melainkan hanya
transmisi informasi, perangkat lunak, teknologi amandemen dari Undang-Undang No. 546 tentang
informasi, jasa sewa dan layanan bisnisnya, penelitian Pajak Pertambahan Nilai dengan tujuan utama
ilmiah dan layanan bisnisnya, serta layanan menyederhanakan sistem akuntansi PPN bagi
perumahan, perbaikan, dan layanan industry lainnya. pengecer.
Apabila terdapat perusahaan atau bisnis lain yang ingin Berdasarkan pasal 5 ayat 1 Undang-Undang No.
mengeluarkan faktur khusus PPN, maka perusahaan 546 tahun 1998 tentang Peraturan Pajak Pertambahan
atau bisnis tersebut harus mengajukan permohonan Nilai sebagaimana telah diubah dengan Undang-
kepada biro pajak. Tarif pajak yang tertera pada faktur Undang No. 593 tahun 2001, PPN dengan skema umum
khusus PPN tersebut harus sebesar 3%, baik faktur dirancang bagi pengecer yang memiliki omset tahunan
tersebut diterbitkan oleh biro pajak ataupun melebihi GHS10,000. VFRS dengan tarif 3% pada
diterbitkan oleh wajib pajak kecil itu sendiri. Wajib awalnya dirancang hanya bagi pengecer barang saja.
pajak kecil yang berpindah dari wajib pajak umum Akan tetapi, pada anggaran tahun 2011, Menteri
menjadi wajib pajak kecil juga dapat melanjutkan Keuangan dan Perencanaan Ekonomi mengubah
penggunaan faktur khusus PPN yang mereka buat ketentuan ini menjadi ‘semua penyedia barang dan
sendiri. Hal ini hanya berlaku jika persetujuan untuk jasa dengan omset tahunan antara GHS10,000 dan
faktur PPN khusus tersebut terjadi sebelum tanggal GHS90,000 harus dikenakan tarif tetap 3%, bukan tarif
pengalihan (S. J. Grand, 2021). standar 15%.’ (Inkoom, 2016).
PPN masukan yang diperoleh oleh wajib pajak Kemudian, pada anggaran tahun 2013, Menteri
kecil tidak dapat dikurangkan, baik PPN masukan Keuangan dan Perencanaan Ekonomi Ghana kembali
tersebut diperoleh untuk pembelian barang, harta mengubah ambang batas omset tahunan yang akan
benda, ataupun jasa kena pajak, meskipun faktur menggunakan VFRS yaitu antara GHS100,000 dan
khusus PPN dapat diperoleh. Perlakuan atas akuntansi GHS120,000 (Inkoom, 2016). Perubahan ketentuan
PPN masukan adalah harga dan PPN yang relevan akan terakhir yaitu Perubahan atas Undang-Undang No. 870
diperhitungkan bersama-sama sebagai total biaya aset Tahun 2013 tentang Pajak Pertambahan Nilai
atau layanan yang dibeli. Ketentuan PPN terkait ekspor sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.
bagi wajib pajak kecil adalah akan dikecualikan dan 1072 Tahun 2021 menjelaskan perubahan terbaru
tidak ada potongan harga yang dapat diterapkan. terkait ketentuan VFRS yaitu VFRS hanya akan
Ketentuan terkait pajak konstruksi perkotaan akan dikenakan pada pengecer barang kena pajak dengan
dikecualikan bagi wajib pajak kecil bersama-sama omset tahunan antara GHS 200,000 dan GHS 500,000
dengan pembebasan PPN dan kriteria pembebasannya (Deloitte, 2022). Selain itu, Pada Undang-Undang
pun sama. No.870 Tahun 2013 Tentang Pajak Pertambahan Nilai,
4.2. Mekanisme Pengenaan PPN final di Ghana wajib pajak yang diperbolehkan menggunakan VFRS
Sistem perpajakan di Ghana telah mengalami adalah pengecer dan pedagang grosir. Akan tetapi,
berbagai restrukturisasi dan reorganisasi. Sama halnya pada Undang-Undang No.1072 Tahun 2021, terjadi

Page | 364
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.360-374
CHINA

amandemen yang menjelaskan bahwa yang 4. Wajib pajak tidak diharuskan menyimpan register
diperbolehkan menggunakan skema ini hanya yang terpisah atas pajak masukan dan wajib pajak
pedagang eceran. juga tidak dapat mengambil kredit atas pajak
Pengertian barang kena pajak sendiri dijelaskan masukan. Wajib pajak memulihkan hal ini dengan
pada Undang-Undang No.546 Tahun 1998 tentang menambahkan pajak tersebut sebagai bagian dari
Pajak Pertambahan Nilai. Pada Undang-undang harga penjualan
tersebut, barang kena pajak didefinisikan sebagai 5. Wajib pajak yang menggunakan VFRS diterbitkan
berikut. dengan sertifikat pendaftaran PPN reguler pada
1) Penyediaan barang atau jasa yang penyerahannya saat registrasi.
dilakukan oleh pengusaha kena pajak sebagai Pengguna VFRS tidak dapat menggunakan kredit
bagian dari kegiatan usaha dan termasuk: atas pajak masukan, tetapi dapat menambahkan PPN
a) Pemrosesan data atau penyediaan informasi masukan ke biaya produk pada tahap akhir konsumsi.
ataupun layanan serupa, Pajak yang akan digeser bisa lebih tinggi atau over
b) Penyediaan staf, shifted. Ketika pajak masukan lebih tinggi daripada
c) Penerimaan dari hasil perjudian atau pajak keluaran, VFRS menambahkan harga produk
perjudian dalam bentuk apapun atau menjadi lebih tinggi.
permainan lotere atau permainan dari mesin Kelebihan menggunakan mekanisme VFRS adalah
permainan, sebagai berikut.
d) Pemberian hadiah atau barang pinjaman, 1. Skema VFRS lebih mudah dioperasikan. Formulir
e) Penyewaan atau persewaan barang, pengembalian yang lebih sederhana dan dapat
f) Pemberian barang untuk keperluan pribadi diisi dengan mudah akan membantu
atau konsumsi oleh pengusaha kena pajak menyelesaikan masalah ritel sektor informal
atau oleh siapapun, terkait pajak masukan mana yang dapat diklaim
g) Penjualan, transfer, penugasan, atau lisensi dan yang tidak dapat diklaim. Hal ini diharapkan
paten, hak cipta, merek dagang, perangkat dapat mengurangi pengajuan pengembalian
lunak komputer, dan informasi kepemilikan pembayaran.
lainnya, dan 2. Kesederhanaan pada skema VFRS ini diharapkan
h) Ekspor produk nontradisional. dapat mendorong lebih banyak pengecer yang
2) Penyediaan barang atau jasa sebagai bagian dari belum terdaftar pada layanan PPN untuk
aktivitas bisnis seseorang jika penyediaan mendaftar. Hal ini akan memperluas basis
tersebut menjadi bagian dari atau terkait dengan pemajakan dan meningkatkan pendapatan
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh orang negara Ghana.
tersebut. 3. Skema ini dapat menghilangkan hambatan
3) Dalam hal seseorang memproduksi barang kepatuhan dan penegakan yang mengganggu
dengan mengolah atau memperlakukan barang administrasi PPN di tingkat ritel informal ketika
orang lain, maka penyediaan barang tersebut pada tingkat tersebut nilai tambahnya paling
harus dianggap sebagai penyediaan barang kena sedikit dan insiden ketidakpatuhannya paling
pajak. tinggi.
4) Penyediaan dalam bentuk tenaga, panas, Selanjutnya, pada catatan pelaksanaan Undang-
pendingin atau ventilasi harus dianggap sebagai Undang No. 870 (2017), dijelaskan pengertian eceran,
penyediaan barang kena pajak. pedagang eceran dan kegiatan mengecer. Pengertian
5) Penyediaan yang dilakukan untuk pertimbangan, eceran dan pedagang eceran dijelaskan melalui
jika pihak penyedia baik secara langsung ataupun pengertian dari Black’s Law Dictionary. Kemudian,
tidak langsung menerima pembayaran secara pengertian kegiatan eceran dijelaskan melalui ICIS
penuh ataupun Sebagian dalam bentuk uang atau Dictionary. Pada Undang-Undang tersebut, pengertian
barang dari pihak yang telah diberikan persediaan eceran adalah: “To sell by small parcels, and not in the
atau orang lain mana pun (Value Added Tax ACT, gross. To sell in small quantities” (p. 3). Dari pengertian
1998). tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan
Berikut merupakan beberapa ketentuan terkait VFRS: eceran adalah penjualan dalam jumlah kecil, tidak
1. Wajib pajak yang menggunakan mekanisme VFRS dalam jumlah kotor, dan penjualan dengan paket kecil.
menerapkan tarif pajak sebesar 3% untuk tiap Pengertian pedagang eceran juga dijelaskan
transaksi dari nilai barang kena pajak sesuai dengan pengertian yang ada pada Black’s Law
2. Wajib pajak yang menggunakan mekanisme VFRS Dictionary. Pengertian pedagang eceran adalah:” A
menerbitkan faktur pajak yang lebih sederhana person or business selling goods to the public as against
untuk setiap transaksi penjualan a person or business selling to another business for
3. Wajib pajak juga menyerahkan formulir resale” (p. 4). Dari pengertian tersebut, pedagang
pengembalian pajak bulanan yang eceran adalah seseorang atau bisnis yang menjual
disederhanakan dan tidak menunjukkan pajak barang-barang ke masyarakat sebagai lawan atau
masukan bisnis yang menjual ke bisnis lain untuk dijual kembali.

Page | 365
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.360-374
CHINA

Pengertian kegiatan eceran yang dijelaskan melalui ICIS Cara penghitungan untuk mendapatkan nilai pajak
Dictionary adalah: pada nilai akhir barang yang dikonsumsi oleh
Retailing is the resale (sale without transformation) of konsumen adalah sebagai berikut.
new and used goods mainly to the public for personal Jumlah pajak termasuk nilai barang pada contoh diatas
or household consumption or utilization. This includes adalah GHS127,46
retailing by shops, department stores, stalls, mail-order Pajak = 3/103 x GHS127,46
houses, door-to-door sales persons, hawkers and Pajak = GHS3,71
peddlers, consumer cooperatives, auction houses, etc. Apabila terdapat wajib pajak yang akan berpindah dari
(p. 4) wajib pajak yang menggunakan PPN dengan skema
Dari pengertian tersebut, kegiatan eceran adalah standar menuju wajib pajak yang menggunakan VFRS,
kegiatan menjual kembali barang, baik barang baru Undang-Undang No. 870 Tahun 2013 juga mengatur
maupun barang bekas dan tanpa adanya perubahan ketentuan terkait hal ini. Ketentuan tersebut adalah
pada produk yang dijual tersebut. Produk tersebut sebagai berikut.
dapat dijual ke masyarakat untuk 1. Apabila wajib pajak mendaftar sebagai pemungut
konsumsi/pemanfaatan pribadi ataupun rumah dengan menggunakan sertifikat PPN standar,
tangga. Kegiatan pengeceran ini termasuk kegiatan maka sertifikat tersebut tetap dapat digunakan
menjual secara eceran yang dilakukan oleh toko, untuk pendaftaran VFRS
department store, kios, pesanan melalui rumahan, 2. Untuk menggunakan skema ritel khusus ini, wajib
penjual dari pintu ke pintu, pedagang asongan dan pajak yang telah menggunakan skema tertentu
penjaja, koperasi konsumen, rumah lelang, dan lain- lainnya harus mengajukan permohonan kepada
lain. komisaris jenderal untuk mendapatkan otorisasi
Sebagai catatan, pengertian diatas juga berlaku awal
pada importir yang menjual kembali barang 3. Wajib pajak yang diberikan dispensasi untuk
dagangannya ke konsumen secara langsung. Pada menggunakan faktur sendiri (termasuk faktur
kasus tersebut, mereka diwajibkan oleh Undang- yang dibuat dengan komputer, mesin kasir
Undang No.948 untuk mengenakan VFRS dengan tarif elektronik, dan lain-lain) harus menyesuaikan
sebesar 3% atas persediaan barang kena pajak yang sistem mereka untuk mencerminkan tarif baru
mereka jual. Namun, importir tersebut akan tetap dan mengajukan persetujuan kepada komisaris
membayar PPN dengan tarif standar pada saat impor. jenderal
Ketentuan terkait VFRS dikenakan pada semua barang 4. Wajib pajak yang menggunakan VFRS wajib
kena pajak kecuali barang kena pajak dalam bentuk menyerahkan SPT bulanan VFRS. Formulir khusus
listrik, pemanas, pendingin, atau ventilasi. telah dirancang untuk tujuan ini dan salinannya
Ketentuan terkait VFRS pada Undang-Undang No. dapat diperoleh dari situs resmi GRA atau kantor
870 Tahun 2013 menjelaskan bahwa di dalam tarif GRA terdekat
VFRS sebesar 3% tersebut telah termasuk pula 5. Wajib pajak yang akan pindah ke VFRS harus
Retribusi Asuransi Kesehatan Nasional (RAKN). Untuk menyerahkan semua surat pemberitahuan PPN
proporsinya, VFRS mengambil porsi sebesar 6/7, dengan skema standar yang belum dibayar ke
sedangkan RAKN mengambil porsi sebesar 1/7. kantor pajak masing-masing wajib pajak tersebut,
Penghitungan VFRS di Ghana menggunakan 6. Wajib pajak juga diharuskan untuk melunasi
mekanisme penghitungan PPN standar pada seluruh PPN yang masih terutang ke Komisaris
umumnya. Berikut ilustrasi penghitungan dengan Jenderal untuk menghindari bunga dan denda
menggunakan mekanisme VFRS (menggunakan tarif 7. Wajib pajak yang akan berpindah ke VFRS dan
terbaru yaitu 12,5% tanpa memasukkan pungutan memiliki saldo kredit PPN terutang dengan
lainnya atau pungutan atas Pemulihan Kesehatan Komisaris Jenderal dikarenakan pajak masukan
Covid-19 dan menggunakan mata uang GHS). dari barang yang tidak terjual, harus memperoleh
Harga barang 100,00 Kembali kredit tersebut sebagai bagian dari
Pajak masukan (12,5% x 100) 12,50 peningkatan biaya mereka ke harga jual
Margin (10% x 112,50) 11,25 persediaan barang yang tidak terjual
Nilai barang kena pajak (a+b+c) 123,75 8. GRA akan memastikan bahwa saldo yang
Pajak keluaran (VFRS 3%) 3,71 diwakilkan oleh persediaan yang tidak terjual
VFRS terutang 3,71 tersebut tercermin pada deklarasi berikutnya
Harga yang dibayar oleh konsumen 127,46 oleh wajib pajak pengguna VFRS
Biasanya wajib pajak yang terdaftar menjadi 9. Semua faktur PPN dengan skema standar yang
pemungut PPN akan memilih untuk mengutip harga telah digunakan sepenuhnya harus disimpan di
akhir barang dagangan mereka atau harga yang akan tempat usaha wajib pajak untuk tujuan audit
dikenakan pada konsumen akhir yang mana harga ini dimasa mendatang oleh pejabat GRA yang
termasuk pajak yang harus dibayar oleh konsumen berwenang
akhir tersebut. Oleh karena itu, wajib pajak yang 10. Faktur PPN yang hanya digunakan Sebagian harus
terdaftar VFRS pun biasanya melakukan hal yang sama. dikirimkan ke kantor pajak daerah masing-masing

Page | 366
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.360-374
CHINA

wajib pajak untuk tujuan peninjauan. Faktur PPN (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN), program
ini akan dikembalikan setelah peninjauan selesai pengungkapan sukarela (PPS), pajak karbon, dan cukai.
dilakukan Pada ketentuan terkait PPN, terdapat penambahan
11. Faktur PPN yang belum terpakai harus dikirimkan pasal yaitu pada pasal 9A. Pasal 9A ini mengatur terkait
ke kantor pajak masing-masing daerah wajib PPN dengan besaran tertentu atau yang umum disebut
pajak untuk diganti dengan faktur VFRS. PPN final. Terdapat 2 ayat pada ketentuan pasal 9A UU
Penggantian ini tidak dipungut biaya HPP. Ayat pertama menjelaskan terkait ketentuan
Apabila terdapat wajib pajak yang kegiatan pengusaha kena pajak dapat melakukan pemungutan
usahanya mencakup lebih dari satu sektor (grosir, dan penyetoran PPN yang terutang dengan besaran
eceran, jasa atau manufaktur) dan menyediakan tertentu atas penyerahan barang kena pajak dan/atau
barang sebagai pedagang eceran dan pedagang besar jasa kena pajak. Tiga kriteria pengusaha kena pajak
sebagai suatu kesatuan yang terpisah dan berbeda. yang dapat melakukan hal tersebut adalah pengusaha
Maka berkaitan dengan kewajiban perpajakannya pun yang mempunyai peredaran usaha dalam satu tahun
harus dilakukan secara terpisah. Ketika wajib pajak buku tidak melebihi jumlah tertentu, pengusaha yang
tersebut melakukan transaksi selaku pedagang eceran, melakukan kegiatan usaha tertentu, dan pengusaha
maka ia harus memperhitungkan pajak dan yang melakukan penyerahan barang kena pajak
mengajukan pengembalian dengan mekanisme VFRS. tertentu dan/atau jasa kena pajak tertentu. Ayat kedua
Apabila ia melakukan transaksi di luar dari pedagang menjelaskan bahwa pajak masukan yang berhubungan
eceran, maka ia harus memungut pajak dan dengan penyerahan oleh pengusaha kena pajak
mengajukan pengembalian dengan mekanisme PPN berkaitan dengan perolehan barang kena pajak
standar. Hal ini berarti, misalnya wajib pajak ABC dan/atau jasa kena pajak, impor barang kena pajak,
Motor menjual motor baik secara eceran dan secara serta pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud
partai besar. Selain itu wajib pajak ini juga dan/atau pemanfaatan jasa kena pajak dari luar daerah
mengoperasikan bengkel untuk perbaikan motor di pabean, tidak dapat di kreditkan.
tempat yang sama. Bisnis penjualan motor dan operasi Pada webinar yang dilaksanakan oleh
servis motor dilakukan secara terpisah oleh wajib pajak Taxplore UI, Kepala Subdirektorat PPN Industri
tersebut. Maka, pada saat wajib pajak tersebut mengatakan bahwa ketentuan tersebut akan
menjual motor secara eceran, ia akan dikenakan pada PKP khususnya UMKM. Pada webinar
memperhitungkan pajak dengan tarif VFRS, sedangkan tersebut dijelaskan pula contoh PKP yang dapat
saat ia melakukan penjualan dengan partai besar dan menggunakan mekanisme PPN final omset tertentu ini
melakukan perbaikan motor, ia harus menggunakan adalah PKP dengan peredaran usaha kurang dari Rp 4,8
skema PPN standar. Wajib pajak yang menggunakan 2 miliar. Sebelum UU HPP keluar, terdapat istilah
skema secara terpisah seperti contoh diatas harus pedoman pengkreditan, yaitu pajak masukannya
menghitung pajak atas VFRS dan PPN standar secara ditetapkan sekian persen dari pajak keluaran. Hal ini
terpisah. Oleh karena itu, pelaporan SPT bulanannya diatur dalam PMK-74/PMK.03/2010 dan diberlakukan
pun harus dilakukan secara terpisah (The Application of bagi PKP baru yang peredaran usahanya kurang atau
VAT Flat Rate Scheme under the Value Added Tax Act, sama dengan Rp 1,8 miliar. Salah seorang konsultan
2013 (ACT 870), 2013). dari MUC Consulting yang juga menghadiri webinar
4.3. Mekanisme Rencana Pengenaan PPN final di tersebut berpendapat bahwa ketentuan ini akan
Indonesia membawa konsekuensi pada threshold. Saat ini
Pandemi Covid-19 yang berasal dari negara terdapat threshold untuk non-PKP bagi yang omset
China, tepatnya berasal dari kota Wuhan, menyebar ke tahunannya kurang dari Rp 4,8 miliar. Apabila omset
seluruh dunia. Pandemi ini pun menjangkit Indonesia PKP tersebut sama dengan atau di atas Rp 4,8 miliar
pada tanggal 2 Maret 2020. Pandemi kelima yang akan masuk ke kriteria wajib PKP, di bawah omset wajib
dialami dunia ini menyebabkan berbagai dampak pada PKP, PKP dapat memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP
berbagai negara tak terkecuali Indonesia. Dampak atau tidak. Menurut konsultan MUC Consulting, akan
pandemi di Indonesia salah satunya yaitu pada ada tiga threshold, yaitu yang pertama yaitu nonPKP
perekonomian. Menurut laporan BPS, PDB Indonesia bagi wajib pajak yang belum masuk ke kriteria PKP atau
pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen year on year, PKP yang tingkat usahanya mikro, yang kedua yaitu
yang mana dengan ini, Indonesia secara resmi masuk threshold bagi PKP yang menggunakan skema PPN
ke jurang resesi. Sebelumnya, pada kuartal II-2020, final, dan yang ketiga adalah threshold bagi PKP yang
ekonomi Indonesia juga telah terkontraksi menggunakan mekanisme PPN standar.
(Kompas.com, 2020). Salah satu upaya pemerintah Beberapa pihak juga berpendapat bahwa PPN
Indonesia untuk memulihkan ekonomi pasca pandemi final memiliki kemiripan dengan ketentuan
Covid-19 adalah dengan mengeluarkan Undang- sebelumnya terkait DPP nilai lain. DPP nilai lain adalah
Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). pengenaan besaran tarif umum PPN dengan DPP yang
Pada UU HPP terdapat enam pengaturan kurang dari 100%. Maksudnya disini, penghitungan
antara lain adalah pengaturan terkait ketentuan umum DPP tersebut tidak berdasar pada nilai sebenarnya. Hal
dan peraturan perpajakan (KUP), pajak penghasilan inilah yang disebut dengan DPP nilai lain. Secara umum,

Page | 367
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.360-374
CHINA

DPP nilai lain ini diatur pada Pasal 8A ayat 2 UU PPN. Barang kena pajak dan/atau jasa kena pajak tersebut
Ketentuan lebih lanjutnya diatur melalui PMK yang adalah barang kena pajak dan/atau jasa kena pajak
ditujukan untuk penyerahan atau transaksi tertentu. yang dikenakan PPN dalam hal perluasan basis pajak
Berikut merupakan contoh penghitungan untuk DPP dan barang kena pajak yang dibutuhkan oleh
nilai lain. masyarakat umum.
Penghitungan PPN terutang dengan Selanjutnya, menurut pihak Subdirektorat
menggunakan DPP nilai lain pada jasa pengiriman PPN Industri, filosofi awal PPN final ini muncul ada dua.
paket dengan nilai lain sebesar 10% dari jumlah yang Yang pertama, yaitu PPN final bertujuan untuk
ditagih atau jumlah yang seharusnya ditagih. memberikan kesederhanaan dan kemudahan bagi
Pajak terutang = 10% x tarif PPN x Nilai yang ditagih administrasi perpajakan di Indonesia. Dengan adanya
Pajak terutang = 10% x 11% x Rp 1.000.000 PPN final, PKP diharapkan tidak perlu repot lagi dalam
Pajak terutang = Rp 11.000 hal melakukan administrasi berkaitan dengan pajak
Tarif 10% untuk DPP nilai lain inilah yang diatur lebih masukan. Indonesia sendiri selama ini menggunakan
lanjut di dalam PMK terkait. mekanisme pengkreditan pajak masukan dan pajak
Menurut pendapat pihak Subdirektorat PPN keluaran atau yang biasa disebut dengan mekanisme
Industri yang diwawancarai melalui salah satu PK-PM. Dengan mekanisme PPN final, terutama
pegawainya, PPN final berbeda dengan DPP nilai lain. dengan mekanisme besaran tertentu, pajak masukan
Perbedaan tersebut terdapat pada beberapa hal. (PM) berkaitan dengan transaksinya tidak dapat
Perbedaan pertama yaitu penggunaan kode faktur dikreditkan. Jadi, apabila terdapat PKP yang
pajak yang berbeda. DPP nilai lain menggunakan kode menggunakan mekanisme besaran tertentu, PKP
faktur pajak 04, sedangkan DPP nilai lain menggunakan tersebut dapat langsung menggunakan tarif yang telah
kode faktur pajak 05. Perbedaan kedua yaitu dasar diatur pada ketentuan PPN final yang selanjutnya akan
hukum yang digunakan. DPP nilai lain menggunakan diatur di dalam PMK. Dengan mekanisme ini,
dasar hukum Pasal 8A, sedangkan PPN final administrasi pajak masukan akan lebih sederhana dan
menggunakan dasar hukum pasal 9A. Perbedaan ketiga lebih mudah.
yaitu pajak masukan atas DPP nilai lain dapat di Alasan yang kedua, yaitu demi memberikan
kreditkan, sedangkan pajak masukan atas PPN final keadilan. Sebelum UU HPP diundangkan, terdapat
tidak dapat di kreditkan. Jadi, semua pajak masukan barang dan jasa yang mendapat fasilitas atau
yang berhubungan dengan pasal 8A dapat di kreditkan, dikecualikan dari objek PPN. Barang dan jasa yang
sedangkan semua pajak masukan yang berhubungan dikecualikan dari objek PPN ini kebanyakan merupakan
dengan pasal 9A tidak dapat di kreditkan. barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat
Berdasarkan Peraturan Dirjen Pajak No. PER- umum seperti barang kebutuhan pokok. Beberapa
03/PJ/2022 tentang faktur pajak mewajibkan PKP diantara barang kebutuhan pokok dan jasa tersebut
menggunakan kode faktur pajak 05 yang sebelumnya sebenarnya digunakan dan dimanfaatkan oleh
tidak digunakan sebagai kode transaksi untuk masyarakat golongan menengah ke atas dan memiliki
penyerahan yang PPN-nya dipungut dengan besaran harga yang tinggi. Setelah UU HPP diundangkan,
tertentu sesuai dengan ketentuan PPN Pasal 9A UU beberapa barang dan jasa yang tidak dikenakan PPN
HPP. Perdirjen ini mencabut Perdirjen sebelumnya menjadi dikenakan PPN. Barang-barang dan jasa yang
yaitu PER-24/PJ/2012 (DDTC News, 2022). Dengan dikenakan PPN tersebut dikenakan PPN dengan
adanya Perdirjen tersebut yang mengatur penggunaan besaran atau tarif tertentu yang disebut PPN final. Tarif
kode faktur pajak 05, maka apabila PKP melakukan yang digunakan misalnya 1%, 2%, atau 3%. Hal ini
transaksi yang berkaitan dengan PPN final akan dilakukan demi mengurangi ketidakadilan di
menggunakan kode faktur tersebut. Sebelumnya, kode masyarakat.
faktur 05 tidak digunakan pada sistem administrasi Selain itu, salah seorang akademisi Politeknik
perpajakan. Setelah ketentuan terkait PPN final Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
dikeluarkan, kode faktur ini pun digunakan. (PKN STAN), berpendapat bahwa penggunaan istilah
Pada UU HPP juga dijelaskan lebih lanjut PPN final dirasa kurang tepat karena istilah tersebut
ketentuan PKP yang melakukan kegiatan usaha mirip dengan istilah PPh final. Padahal pada
tertentu tersebut antara lain adalah yang mengalami hakikatnya, PPN dan PPh adalah dua jenis pajak yang
kesukaran dalam hal administrasi pajak masukan, yang berbeda. PPN merupakan pajak objektif yang mana
melakukan transaksi melalui pihak ketiga baik penentuan pajak terutangnya berdasar pada objek.
pembayaran maupun penyerahan barang kena pajak Sementara PPh adalah pajak subjektif, yang mana
dan/atau jasa kena pajak, dan yang mempunyai penentuan pajak terutangnya melihat dari sisi subjek
kompleksitas pada proses bisnis, sehingga pengenaan pajaknya. Selain itu, pada PPN, yang bertanggungjawab
PPN tidak mungkin dilakukan dengan mekanisme pada membayar dan menyetorkan pajak ke negara adalah
umumnya. Melanjutkan hal sebelumnya, dijelaskan dua pihak yang berbeda. Kemudian, pada PPh, kedua
pula ketentuan terkait barang kena pajak dan/atau jasa pihak tersebut adalah pihak yang sama. Alasan lainnya
kena pajak yang penyerahannya dilakukan oleh PKP kurang tepatnya penggunaan istilah PPN final adalah
yang berhak menggunakan skema besaran tertentu ini. karena istilah ini tidak dicantumkan di UU HPP. Istilah

Page | 368
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.360-374
CHINA

yang digunakan di UU HPP adalah PPN dengan besaran ke dalam tingkat menengah dalam UMKM akan
tertentu. Menurut akademisi PKN STAN, perlu kajian diuntungkan karena beban pajak yang digunakan lebih
lebih lanjut terkait implementasi PPN final di Indonesia, rendah dan juga administrasi yang lebih mudah.
terutama pada mekanisme omset tertentu ini. Menurut pengisi survei, pemerintah harus hati-hati
Beberapa hal yang masih perlu dikaji lagi antara lain dalam menetapkan tarif, batasan omset, dan sektor
adalah terkait sistem pengkreditan, administrasi, cost dalam pengenaan PPN final.
benefit, dan pengawasan wajib pajak. Perlu Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan,
diperhatikan pula arah dari PPN final ini agar PPN final menurut perwakilan dari Subdirektorat PPN Industri,
tetap menggunakan indirect method, bukan menuju ke sektor atau kriteria yang dapat menggunakan
arah direct method. mekanisme PPN final ada tiga. Tiga sektor atau kriteria
Selanjutnya, akademisi dari Departemen tersebut terdapat pada Pasal 9A UU HPP. Kriteria
Administrasi Fiskal Universitas Indonesia (UI) pertama yaitu PKP yang dalam satu tahun buku,
berpendapat bahwa mekanisme PPN final ini peredaran usahanya tidak melebihi jumlah tertentu,
diterapkan untuk meningkatkan penerimaan negara. kriteria kedua yaitu PKP yang melakukan kegiatan
Menurut akademisi UI, terdapat banyak shortfall dari usaha tertentu, dam kriteria ketiga yaitu PKP yang
penurunan tarif PPh badan dan terdapat shortfall pula melakukan penyerahan BKP/JKP tertentu. Terkait
dari insentif termasuk dividen. Maka dari itu, batasan omset, hal ini merujuk pada PKP yang dalam
diperlukan adanya replacement. Mungkin, salah satu satu tahun buku tidak melebih jumlah tertentu dan hal
cara dari pemerintah untuk menggantikan hal tersebut ini akan diatur lebih lanjut di PMK. Untuk tarif PPN final,
adalah dengan adanya perluasan basis pajak yaitu menurut pihak Subdirektorat PPN Industri, tarif PPN
dengan adanya penerapan PPN final. Selaras dengan tetap hanya satu yang mana hal ini tertuang pada pasal
pendapat dari akademisi PKN STAN, akademisi UI juga 7 ayat 1. Hanya saja nanti untuk PPN dengan besaran
berpendapat bahwa perlu kajian lanjutan sebelum PPN tertentu akan dikalikan dengan persentase tertentu.
final diimplementasikan. Pemerintah perlu Persentase tertentu ini akan diatur lebih lanjut di
menghimpun dan mengkaji lebih lanjut data yang dalam PMK, sehingga apabila nanti persentase tertentu
bersifat makro. Hal ini dilakukan guna ini dikalikan dengan tarif, akan didapatkan tarif PPN
mensegmentasikan sektor dan kelompok omset yang final seperti 1% atau 2%.
akan dikenakan PPN dengan besaran tertentu ini. Selanjutnya, menurut akademisi dari PKN
Direktur Eksekutif CITA juga menilai bahwa penerapan STAN, sektor yang tepat untuk dikenakan PPN final
PPN final di Indonesia masih perlu riset lebih lanjut adalah retailer seperti Indomaret, Matahari, Giant, dan
terkait kesesuaian omset dengan proporsi segmen PKP lain-lain. Retailer-retailer ini nantinya akan
dan sejalan atau tidaknya PPN final dengan kebijakan berhubungan langsung dengan konsumen akhir,
PPh. Penyederhanaan dengan PPN final ini akan tepat sehingga untuk mekanisme pengkreditan pajaknya pun
sasaran dan relevan apabila tidak ada distorsi pada menjadi lebih mudah. Untuk tarif, sebaiknya tetap
margin laba. menggunakan tarif PPN 11% agar penerimaan pajak
Melanjutkan dari hal diatas, Center for tidak turun. Sejalan dengan pendapat dari akademisi
Indonesia Taxation Analysis atau CITA yang merupakan PKN STAN, Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Fiskal
Lembaga Independent yang fokus pada isu-isu dan Publik Kamar Dagang dan Industri Indonesia
kebijakan pajak di Indonesia memberikan pendapat mengusulkan agar mekanisme PPN final diterapkan
bahwa mereka setuju dengan penerapan PPN final di atas sektor ritel. Hal ini dikarenakan mekanisme pajak
Indonesia. Mirip dengan pendapat dari salah seorang masukan dan pajak keluaran tergolong cukup sulit
pegawai Subdirektorat PPN Industri terkait PPN final dilakukan oleh pengusaha pada sektor ritel, sehingga
yang akan memberikan kemudahan dalam penerapan PPN final pada sektor tersebut akan
administrasi, CITA juga memiliki pendapat yang sama. mempermudah pemungutan PPN pada sektor ritel.
Menurut CITA, kemudahan administrasi yang Menurut akademisi dari UI, untuk dapat
ditawarkan oleh PPN final akan mendorong wajib pajak membicarakan tarif dan batasan omset, diperlukan
UMKM untuk menjalankan bisnisnya dengan benar, data yang memadai serta dibutuhkan proyeksi untuk
tanpa perlu melakukan penghindaran pada batasan beberapa tahun ke depan. Hal ini agar tarif yang telah
omset PKP sebagaimana yang selama ini selalu terjadi ditentukan tersebut tidak segera usang, sehingga
di lapangan. Akan tetapi, menurut CITA implementasi pemerintah membutuhkan data time series agar
dari PPN final ini harus tetap memperhatikan kondisi diketahui kelompok-kelompok tertentu yang tepat.
pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi serta Selanjutnya, menurut perhitungan yang telah
kenaikan harga pada kebutuhan pokok. dilakukan oleh CITA, ambang batas peredaran tertentu
Tarif PPN final yang diperkirakan akan sebesar yang dapat diimplementasikan pada mekanisme PPN
1% hingga 3% dinilai menjadi tarif yang cukup ideal bagi final adalah sebesar Rp 600 juta sampai dengan Rp 4,8
pihak UMKM. Menurut survei yang dilakukan oleh miliar per tahun dengan tarif yang dapat dikenakan
DDTC, sebanyak 85,3% pengisi survei menilai bahwa adalah sebesar 1%. Untuk omset, sesuai yang telah
tarif tersebut cukup ideal bagi UMKM. Menurut diatur pada UU HPP pasal 9A, yang diatur di dalamnya
pendapat salah seorang pengisi survei, PKP yang masuk

Page | 369
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.360-374
CHINA

adalah omset, sedangkan untuk sektor sudah tidak unsur teknologi di dalamnya. Karena itu, pemerintah
ditentukan lagi. perlu mensegmentasikan batasan omset UMKM ini.
Penerapan PPN final di Indonesia diharapkan Selain itu, pemerintah Indonesia juga perlu menelaah
dapat memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM. lebih lanjut terkait economical burden dan burden-
Pihak Subdirektorat PPN Industri dan CITA burden lainnya. Karena itu, pemerintah perlu
berpendapat bahwa penerapan PPN final dapat melakukan sosialisasi dengan benar ke masyarakat.
memberikan kemudahan bagi UMKM. Yang mana hal Reformasi PPN yang terdapat pada UU HPP
ini selaras dengan salah satu filosofi dilahirkannya PPN ditujukan untuk mengembalikan PPN sesuai dengan
final yaitu untuk memberikan kemudahan dan hakikatnya. Salah satu syarat PPN sebagai pajak
kesederhanaan. Kesederhanaan dan kemudaan ini konsumsi adalah barang kena pajak dan jasa kena pajak
nantinya tidak hanya dapat dirasakan oleh kelompok harus seminimal mungkin dikecualikan dari objek
UMKM, tapi dapat pula dirasakan oleh semua PKP di pajak. Pada praktiknya di Indonesia, Pemerintah
Indonesia. CITA berpendapat bahwa dengan adanya Indonesia memberikan banyak fasilitas dan
PPN final ini, biaya administrasi dapat lebih ditekan. pengecualian pada barang kena pajak. Hal ini dilakukan
Namun, kebijakan PPN final ini juga harus diiringi agar terdapat keadilan pada pengenaan PPN di
dengan kemudahan dalam administrasi. Hal ini karena Indonesia. Barang kena pajak dan jasa kena pajak yang
pada saat UMKM masuk ke dalam sistem PPN, tetap selama ini dikecualikan dari pengenaan PPN adalah
akan ada beban tambahan yang dipikul oleh UMKM barang kena pajak dan jasa kena pajak yang dibutuhkan
yang sebelumnya tidak melakukan kewajiban oleh masyarakat umum, sehingga Pemerintah
pemungutan PPN. Beberapa saran dari CITA antara lain Indonesia memberikan pengecualian dari pajak
adalah kemudahan pelaporan dengan menggunakan tersebut dengan tujuan membantu masyarakat umum.
dokumen pelaporan sederhana seperti e-invoice, Selain pengecualian, Pemerintah Indonesia juga
integrasi pelaporan dan penyetoran dengan cash memberlakukan tarif PPN “efektif” atas penyerahan
receipt system berbasis EDC yang berpotensi untuk barang atas jasa tertentu dan juga batasan omset PKP
digunakan sebagai saran operasional dari skema yang cukup tinggi (Apriadi et al., 2018). Akibat dari hal
simplifikasi administrasi dan sarana untuk pengawasan tersebut, kinerja PPN di Indonesia dapat dikatakan
dalam rangka meningkatkan kepatuhan pajak. cukup rendah.
Berbeda dengan pendapat pihak Menurut Sulfan (2021), kinerja PPN di
Subdirektorat PPN Industri dan CITA, menurut Indonesia cenderung mengalami penurunan dari tahun
akademisi dari PKN STAN, untuk segi kemudahan, perlu ke tahun sejak diundangkannya UU PPN pada tahun
dilihat terlebih dahulu kemampuan UMKM tersebut 2009. Kinerja PPN yang diukur berdasarkan rasio c-
sebagai pemungut baik dari segi administrasi maupun efficiency dan VAT Revenue Ratio (VRR) menunjukan
dari segi sebagai pihak yang memungut. Selain itu, bahwa kinerja PPN tertinggi terjadi pada tahun 2013
pemerintah juga perlu memberikan batasan UMKM dengan C-efficiency sebesar 65,22% dan VRR sebesar
yang akan dikenai PPN final tersebut dengan tegas. 0,70, sedangkan kinerja PPN terendah terjadi pada
Menurut data dari BPS, sebanyak 83,87% dari usaha tahun 2020 dengan C-efficiency 42,75% dan VRR 0,45.
pada e-commerce adalah usaha dengan pendapatan Selanjutnya, menurut survei yang dilakukan oleh OECD,
kurang dari Rp 300 juta per tahun. Selanjutnya, tax ratio Indonesia tercatat sebagai terendah ketiga
sebanyak 13,85% adalah usaha yang pendapatan per dari 24 negara se-Asia. Dalam kurun waktu 2018 hingga
tahunnya berkisar antara Rp 300 juta sampai dengan 2020, tax ratio Indonesia berkisar antara 10% hingga
Rp 2,5 miliar. Usaha dengan pendapatan per tahun Rp 12%. Untuk mengatasi hal tersebutlah pemerintah
2,55 miliar sampai dengan Rp 50 miliar adalah sebesar mengeluarkan reformasi PPN pada UU HPP. Dengan
2,09%, dan usaha dengan omset per tahun lebih dari adanya reformasi PPN yang salah satunya adalah PPN
Rp 50 miliar adalah sebesar 0,19%(Badan Pusat final, diharapkan kinerja perpajakan di Indonesia
Statistik, 2021). Berdasarkan hasil survei tersebut, menjadi lebih baik.
UMKM di Indonesia sebagian besarnya memiliki omset Berdasarkan wawancara, keempat
tahunan dibawah Rp 300 juta. UMKM dengan omset narasumber setuju bahwa penerapan PPN final akan
kurang atau sama dengan Rp 300 juta ini tidak meningkatkan tax ratio di Indonesia. Menurut
seharusnya diberikan kewajiban menjadi pemungut Subdirektorat PPN Industri terkait tax ratio, dalam
PPN final karena dikhawatirkan mereka malah menjadi penerapan PPN final ini lebih andal menggunakan c-
penanggung PPN final tersebut, bukan menjadi efficiency. C-efficiency dianggap lebih andal dalam
pemungutnya. mengukur potensi penerimaan PPN. C-efficiency di
Selaras dengan pendapat dari akademisi PKN Indonesia terhitung masih sangat rendah, yaitu sekitar
STAN, akademisi UI juga berpendapat bahwa 60%-an dari jumlah PPN yang harus dipungut. Hal ini
penerapan PPN final ini akan memberatkan kelompok terjadi karena masih banyak barang dan jasa yang
UMKM terutama UMKM tingkat mikro. Penerapan PPN belum masuk ke dalam sistem PPN, baik karena
final di UMKM tingkat menengah dirasa akan lebih diberikan fasilitas ataupun karena dikecualikan dari
tepat sasaran terutama bagi UMKM tingkat menengah pengenaan PPN. Akan tetapi, selain c-efficiency, PPN
yang usahanya sedang booming dan mengandung final pun juga akan memengaruhi tax ratio di

Page | 370
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.360-374
CHINA

Indonesia. Tax ratio di Indonesia yang awalnya sekitar Selain itu akan ada dampak lainnya yaitu di bidang
8,4%, dengan adanya UU HPP diharapkan meningkat administrasi mulai dari pengisian faktur pajak dan hal-
menjadi sekitar 9,22% dari PDB. hal lainnya yang akan terjawab saat PMK telah
Akademisi di PKN STAN juga berpendapat dikeluarkan.
bahwa penerapan PPN final ini dapat meningkatkan tax Berbeda dengan pendapat dari pihak
ratio di Indonesia. Akademisi PKN STAN Subdirektorat PPN Industri, menurut akademisi PKN
memperkirakan bahwa peningkatan tax ratio tersebut STAN, dampak dari pengenaan PPN final ini adalah
tidak sampai 1% yang mana hal ini sama dengan menurunnya daya beli konsumen dikarenakan harga
peningkatan tax ratio di Indonesia yang diprediksi oleh yang juga naik. Dikhawatirkan, hal ini dapat mengerek
Subdirektorat PPN Industri. Begitu pula dengan inflasi, walaupun mungkin ini hanya akan memberikan
akademisi UI yang berpendapat tax ratio akan naik pengaruh jangka pendek. Dengan konsumsi dari
karena by default, pajak itu bersifat memaksa. Apalagi masyarakat yang menurun, PPN pun akan turun,
dengan NIK yang telah terintegrasi dengan NPWP, meskipun tarif PPN itu sendiri naik. Selain itu, dengan
sehingga hal ini akan memudahkan untuk memaksa adanya PPN final, perusahaan pun akan melakukan
UMKM untuk dikenai pajak. CITA juga berpendapat pemecahan perusahaan demi melakukan
bahwa PPN final akan meningkatkan tax ratio. Hal ini penghindaran pajak. Selanjutnya, menurut akademisi
dikarenakan semakin banyaknya usaha yang masuk ke UI, untuk dampak pengenaan PPN final, perlu
dalam sistem perpajakan dan subjek pemajakan pun dipastikan bahwa pajak tersebut tidak menjadi distorsi
akan semakin luas, sehingga pada akhirnya, tax ratio pada ekonomi. Seharusnya pajak tersebut tidak
juga akan meningkat. menyebabkan kegiatan operasi dan kegiatan bisnis
Selain peningkatan kinerja PPN terutama tax menjadi turun. Dampak lainnya adalah akan adanya PR
ratio, reformasi pada PPN diharapkan juga dapat besar bagi pemerintah yaitu terkait sosialisasi PPN final
meningkatkan jumlah PKP di Indonesia. Terkait ke masyarakat terutama ke UMKM di seluruh daerah
peningkatan jumlah PKP, pihak Subdirektorat PPN Indonesia.
Industri dan CITA setuju bahwa penerapan PPN final Pada dasarnya penerapan PPN final di
akan meningkatkan jumlah PKP di Indonesia. Lebih Indonesia memang akan membagi dua kubu di
lanjut, menurut pihak Subdirektorat PPN Industri, masyarakat. Ada yang setuju dengan penerapan PPN
peningkatan PKP akan dipengaruhi oleh threshold. final ini karena dapat meningkatkan penerimaan
Apabila terdapat perubahan pada threshold, maka negara dan mendukung pertumbuhan ekonomi
akan berpengaruh pula ke jumlah PKP. Tapi, secara kembali setelah diterjang pandemi Covid-19. PPN final
tidak langsung PPN besaran tertentu untuk omset ini pun juga akan memberikan kemudahan dan
tertentu ini akan mengikuti threshold yang ada pada keadilan pada sistem PPN di Indonesia ke depannya,
batasan threshold yang berarti secara tidak langsung sehingga diharapkan sistem pemajakan di Indonesia
juga akan mempengaruhi jumlah PKP. Akan tetapi, akan lebih adil dan sederhana. Akan tetapi, tidak sedikit
kewajiban memungut PPN final ini bukanlah suatu juga pihak yang berpendapat bahwa penerapan PPN
kewajiban bagi PKP. Sesuai dengan Pasal 3A UU PPN, final di Indonesia ini masih perlu kajian lebih
pengusaha yang omsetnya dibawah threshold atau mendalam. Pemerintah perlu memperhatikan kembali
dibawah Rp 4,8 miliar dapat memilih untuk dikukuhkan keadaan ekonomi yang masih dalam tahap pemulihan
sebagai PKP ataupun tidak, sehingga pemungutan PPN pasca pandemi. Belum lagi biaya kepatuhan yang
final ini pun bersifat opsional bagi pengusaha kecil. diperkirakan akan tinggi karena sulitnya memajaki
Selanjutnya, menurut CITA, melalui sektor informal dan karena pada dasarnya PPN adalah
implementasi PPN final akan banyak usaha kecil yang kontributor biaya kepatuhan yang tinggi (Carter, 2009).
masuk ke dalam sistem perpajakan, sehingga hal ini Karena itu, beberapa pihak masih kurang setuju
akan menambah basis data wajib pajak yang dimiliki dengan penerapan PPN final ini.
oleh DJP, sedangkan menurut akademisi PKN STAN, Implementasi PPN final di Indonesia pada
untuk meningkatkan jumlah PKP, akademisi PKN STAN hakikatnya telah sesuai dengan tujuan utama PPN,
lebih setuju untuk menurunkan threshold yang selama namun demikian, akan banyak tantangan yang
ini berlaku di Indonesia yaitu sebesar Rp 4,8 miliar. dihadapi oleh pemerintah Indonesia dalam
Threshold Rp 4,8 miliar tersebut terlalu tinggi apabila implementasi PPN final. Oleh karena itu, pemerintah
dibandingkan dengan threshold negara-negara di harus sudah memiliki strategi untuk mengatasinya.
ASEAN yang hanya kurang dari Rp 1 miliar dalam satu Pada Konferensi Dunia berkaitan dengan pemajakan
tahunnya. pada wajib pajak kecil yang dilakukan oleh
Dampak lain yang dapat dirasakan pasca International Tax Dialogue, terdapat beberapa trend
diundangkannya UU HPP yang memuat ketentuan PPN perpajakan yang dilakukan oleh beberapa negara di
final menurut pihak Subdirektorat PPN Industri adalah dunia. Trend perpajakan tersebut adalah menggunakan
pemahaman di masyarakat yang berpendapat bahwa staf yang professional dan memberikan upah yang
PPN final adalah tarif PPN, padahal PPN final bukanlah tinggi bagi staf otoritas pajak, audit eksternal berbasis
tarif PPN, karena pada hakikatnya tarif PPN tetaplah risiko, penggunaan e-governance, dan memanfaatkan
satu, yaitu tarif PPN yang terdapat pada Pasal 7 ayat 1. sektor formal sebagai agen pengumpul pajak dan juga

Page | 371
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.360-374
CHINA

sebagai pihak pemberi informasi berkaitan dengan dengan nilai barang kena pajak. Omset tahunan hampir
sektor informal. Beberapa trend tersebut memberikan digunakan secara universal sebagai kriteria kualifikasi
hasil 90% pendapatan terkumpul yang berasal dari 10% pada rezim khusus yang umumya secara eksplisit
pembayar pajak yang telah melakukan pendaftaran dikaitkan dengan threshold PPN.
(Glenday, 2007) . Trend-trend tersebut diharapkan juga Perbedaan kelima adalah terkait pengukuhan
dapat membantu Indonesia dalam atau penetapan pemungut. Di negara China, yang
pengimplementasian PPN final. menentukan apakah usaha tersebut masuk ke dalam
4.4 Perbedaan Mekanisme Pengenaan PPN final di kelompok wajib pajak kecil atau wajib pajak umum
China, Ghana, dan Indonesia adalah otoritas pajak China. Berbeda dengan China, di
Mekanisme pengenaan PPN final di China, Indonesia dan Ghana, pengukuhan tersebut dilakukan
Ghana, dan Indonesia memiliki karakteristiknya oleh pengusaha itu sendiri dengan cara mendaftarkan
masing-masing. Terdapat perbedaan dan persamaan diri menjadi wajib pajak skala kecil secara mandiri.
pada mekanisme pengenaan PPN final antara ketiga Perbedaan keenam adalah terkait subjek
negara tersebut. Perbedaan pertama terdapat pada pajak. Di China, subjek pajaknya adalah pengusaha
nama atau istilah yang digunakan dari masing-masing apapun selama usahanya tersebut masih baru atau
negara. Di China, PPN yang diberlakukan bagi usaha memiliki omset tahunan dibawah RMB 5 juta. Di
sektor mikro, kecil, dan menengah ini disebut VAT for Ghana, yang menjadi subjek pajaknya adalah hanya
small-scale taxpayer, di negara Ghana disebut dengan pengecer barang kena pajak dengan omset tahunan
VFRS atau VAT Flat Rate Scheme, dan di Indonesia antara GHS 200 ribu dan GHS 500 ribu. Di Indonesia,
disebut dengan PPN final. yang menjadi subjek pajak adalah PKP yang omset
Perbedaan kedua yaitu terkait penetapan tarif tahunannya dibawah Rp 4,8 miliar.
PPN khusus ini dari tiap-tiap negara. Tarif yang berlaku Perbedaan ketujuh adalah terkait faktur
di China dan Ghana adalah sama yaitu sebesar 3%, pajak. Di negara Indonesia dan China, faktur yang
sedangkan untuk tarif yang berlaku di Indonesia adalah digunakan oleh wajib pajak kecil ini adalah faktur
berkisar antara 1% hingga 3% yang masih menunggu umum yang juga digunakan oleh wajib pajak yang
arahan lebih lanjut dari PMK. Tarif yang digunakan memungut PPN dengan skema umum. Di China, faktur
untuk pemberlakuan PPN bagi wajib pajak kecil ini khusus hanya diberlakukan bagi wajib pajak kecil di
memang cenderung lebih kecil daripada tarif umum. industri tertentu. Selanjutnya, di negara Ghana, wajib
Hal ini dilakukan agar wajib pajak kecil tidak terlalu pajak kecilnya menggunakan faktur khusus yang
terbebani dengan pajak. digunakan khusus untuk wajib pajak kecil tersebut.
Perbedaan ketiga terdapat pada threshold Selain memiliki perbedaan, pengenaan PPN
yang berlaku. Di China, threshold yang berlaku bagi bagi wajib pajak kecil di negara China, Ghana, dan
pengusaha kecil yang dapat menggunakan VAT for Indonesia juga memiliki kesamaan. Kesamaannya yaitu
small-scale taxpayer adalah yang omset tahunannya pajak masukan atas transaksi yang berhubungan
dibawah RMB 5juta, sedangkan untuk Ghana adalah dengan PPN bagi wajib pajak kecil tersebut tidak dapat
bagi usaha yang omset tahunannya berada antara GHS dikreditkan. Hal ini dinilai perlu demi menunjang
200 ribu dan GHS 500 ribu. Threshold yang berlaku di keadilan. Wajib pajak umum mendapatkan sistem
Indonesia adalah yang omset tahunannya dibawah Rp administrasi yang rumit, sedangkan bagi wajib pajak
4,8 miliar. Menurut Carter (2009), threshold PPN yang kecil administrasinya lebih sederhana, sehingga
optimal tergantung pada urgensi kebutuhan sebagai konsekuensinya, pajak masukannya tidak
pemerintah terhadap penerimaan, tarif pajak, tingkat dapat dikreditkan.
kepatuhan, dan biaya administrasi. Semakin sederhana
PPN suatu negara, dalam hal tingkat diferensiasi tarif 5. KESIMPULAN
dan pembebasan barang/jasa kena pajak, maka Mekanisme pengenaan VAT for small scale
kemungkinan akan semakin rendah biaya taxpayer di China didasarkan pada UU PPN yang
implementasi dan karena hal itu, akan semakin rendah berlaku di China yang dimulai pada tahun 1993.
pula threshold PPN yang optimal. Penentuan pemungut PPN di China ditentukan oleh
Perbedaan keempat adalah cara otoritas pajak China. Penanggung pajak yang dapat
penghitungan tarif. Cara penghitungan tarif di menggunakan mekanisme ini adalah penanggung pajak
Indonesia dan China memiliki kemiripan. Di China, yang melakukan penyerahan barang kena pajak
penghitungan pajak terutang dilakukan dengan cara dan/atau jasa kena pajak yang omset tahunannya
mengalikan tarif VAT for small-scale taxpayer dengan dibawah RMB 5 juta. Tarif yang pertama kali digunakan
jumlah penjualan, sedangkan pada Indonesia dilakukan oleh China adalah sebesar 6% akan tetapi tarif tersebut
dengan cara mengalikan tarif tertentu dengan omset turun menjadi 3% yang digunakan hingga saat ini.
tahunan. Omset tertentu ini diperoleh melalui hasil kali Penghitungan PPN terutang di China dilakukan dengan
dari tarif PPN umum yang dikalikan dengan tarif cara mengalikan jumlah penjualan dengan tarif PPN
tertentu berkaitan dengan omset tertentu yang akan bagi wajib pajak kecil yang telah ditetapkan. Bagi wajib
diatur di PMK. Selanjutnya, penghitungan VFRS di pajak kecil yang menggunakan mekanisme khusus ini,
Ghana dilakukan dengan cara mengalikan tarif VFRS

Page | 372
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.360-374
CHINA

maka pajak masukannya tidak dapat dikreditkan. Persamaan tersebut ialah tidak dapat dikreditkannya
Faktur pajak yang digunakan bagi wajib pajak kecil ini pajak masukan berkaitan dengan transaksi PPN bagi
adalah faktur umum. Faktur khusus juga diberlakukan, bisnis sektor kecil ini. Mekanisme yang berbeda dari
akan tetapi faktur ini hanya berlaku bagi wajib pajak masing-masing negara tersebut disebabkan oleh
yang bergerak di sektor industri tertentu. perbedaan tujuan, prinsip, kondisi ekonomi, kondisi
Pengenaan VAT Flat rate Scheme atau VFRS di wajib pajak kecil, dan faktor-faktor lainnya.
Ghana terjadi pada tahun 1998 dengan tarif sebesar
3%. Tarif VFRS di Ghana tidak pernah berubah, yang DAFTAR PUSTAKA
selalu berubah adalah terkait ketentuan subjek pajak Amanamah, R. B. (2016). Tax Compliance among Small
dan thresholdnya. Threshold terbaru Ghana adalah and Medium Scale Enterprises in Kumasi
antara GHS 200 ribu dan GHS 500 ribu. Jadi, bagi Metropolis, Ghana. Journal of Economics and
penanggung pajak yang memiliki omset tahunan Sustainable Development, 7(16), 5–16.
diantara threshold tersebut dapat menggunakan Antara News. (2021, October 14). Kemenkeu sebut
mekanisme VFRS. Subjek pajak di Ghana yang dapat reformasi PPN dorong keadilan untuk
menggunakan VFRS adalah hanya retailer atau masyarakat.
pedagang eceran yang melakukan penyerahan pada Https://Www.Antaranews.Com/Berita/2458689
barang kena pajak. Cara penghitungan PPN terutang /Kemenkeu-Sebut-Reformasi-Ppn-Dorong-
adalah dengan mengalikan tarif 3% tersebut dengan Keadilan-Untuk-Masyarakat.
nilai barang kena pajak. Pengukuhan pemungut pajak Azzahra, B., & Wibawa, I. (2021). STRATEGI
dilakukan dengan cara mendaftarkan diri yang OPTIMALISASI STANDAR KINERJA UMKM
dilakukan secara mandiri oleh penanggung pajak. Pajak SEBAGAI KATALIS PEREKONOMIAN INDONESIA
masukan atas transaksi ini pun tidak dapat dikreditkan DALAM MENGHADAPI MIDDLE INCOME TRAP
oleh retailer tersebut. Faktur yang digunakan oleh 2045. Inspire Journal: Economics and
retailer yang menggunakan VFRS ini adalah faktur Development Analysis, 1(1), 75–86.
khusus. https://ejournal.uksw.edu/inspire
PPN final di Indonesia pertama kali dikeluarkan Badan Pusat Statistik. (2020). [Seri 2010] 4. Laju
pada UU HPP pada tahun 2021. Aturan lanjutan pada Pertumbuhan PDB menurut Pengeluaran
PPN final ini akan dijelaskan lebih lanjut pada PMK. PPN (Persen), 2020.
final di Indonesia ini diberlakukan bagi tiga kriteria PKP. https://www.bps.go.id/indicator/169/108/2/-
Salah satu kriteria PKP tersebut adalah PKP yang seri-2010-laju-pertumbuhan-pdb-menurut-
memiliki omset tahunan dibawah jumlah tertentu. pengeluaran.html
Threshold yang digunakan bagi skema PPN umum di Carter, A. (2009). Key issues and debates in VAT, SME
Indonesia adalah Rp 4,8 miliar. Berdasarkan paparan taxation and the tax treatment of the financial
dari pihak otoritas pajak, penanggung pajak yang dapat sector. International Tax Dialogue, 1–217.
menggunakan skema PPN final ini adalah usaha yang www.itdweb.org
omset tahunannya dibawah threshold PPN skema databoks. (2020, April 13). Penurunan Penjualan
umum. Penggunaan mekanisme ini bersifat pilihan UMKM Imbas Pandemi Covid-19.
atau opsional, sehingga pengusaha tidak wajib Https://Databoks.Katadata.Co.Id/Datapublish/2
menggunakan skema ini. Pengukuhan menjadi 020/06/10/Penurunan-Penjualan-Umkm-Imbas-
pemungut pajak dilakukan secara mandiri oleh wajib Pandemi-Covid-19.
pajak itu sendiri. Cara penghitungan PPN terutang databoks. (2021, August 12). 96,92% Tenaga Kerja
adalah dengan cara mengalikan tarif tertentu yang Berasal dari UMKM.
akan ditentukan di PMK dengan omset tahunan. Tarif Https://Databoks.Katadata.Co.Id/Datapublish/2
tertentu yang ada di PMK ini didapatkan berdasarkan 021/08/12/9692-Tenaga-Kerja-Berasal-Dari-
perhitungan dengan tarif standar, sehingga tarif PPN Umkm.
yang berlaku di Indonesia tetap tunggal. Tarif yang DDTC News. (2021a, November 4). UU HPP Resmi
akan diberlakukan berkisar antara 1% hingga 3%. Pajak Diundangkan, PPN Final UMKM Berlaku April
masukan berkaitan dengan PPN final tidak dapat 2022. Https://News.Ddtc.Co.Id/Uu-Hpp-Resmi-
dikreditkan. Faktur yang digunakan adalah faktur Diundangkan-Ppn-Final-Umkm-Berlaku-April-
umum dengan kode transaksi 05. 2022-34207.
Mekanisme pengenaan PPN untuk bisnis sektor DDTC News. (2021b, November 15). 75,2% Pengisi
kecil di ketiga negara tersebut berbeda. Perbedaan Survei Setuju Penerapan PPN Final Bakal
tersebut dimulai dari penamaan PPN untuk sektor kecil Mudahkan UMKM.
di tiap-tiap negara, tarif yang digunakan, threshold Https://News.Ddtc.Co.Id/752-Pengisi-Survei-
yang berlaku, cara penghitungan pajak terutang, Setuju-Penerapan-Ppn-Final-Bakal-Mudahkan-
mekanisme penentuan pemungut, subjek pajak, dan Umkm-34496.
faktur pajak yang digunakan. Selain perbedaan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2021a,
terdapat satu persamaan dari mekanisme PPN untuk October 7). DPR Sahkan RUU Harmonisasi
sektor kecil yang digunakan oleh ketiga negara. Peraturan Perpajakan.

Page | 373
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI FINAL: BELAJAR DARI GHANA DAN Jurnal Pajak dan Keuangan Negara Vol.3, No.2, (2022), Hal.360-374
CHINA

Https://Www.Kemenkeu.Go.Id/Publikasi/Berita/ portant%20impetus,Nationwide%20jobs%20in%
Dpr-Sahkan-Ruu-Harmonisasi-Peraturan- 20the%20country.
Perpajakan/. Sumarni, Y. (2020). PANDEMI COVID-19: TANTANGAN
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2021b, EKONOMI DAN BISNIS. Al-Intaj: Jurnal Ekonomi
October 8). Melalui UU HPP Pemerintah akan Dan Perbankan Syariah, VI(2), 46–58.
Optimalkan Penerimaan Negara yang https://www.ubaya.ac.id/2020/
Berkeadilan. Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan,
Https://Www.Kemenkeu.Go.Id/Publikasi/Berita/ Pub. L. No. 07 (2021).
Melalui-Uu-Hpp-Pemerintah-Akan-Optimalkan-
Penerimaan-Negara-Yang-Berkeadilan/.
Liu, X. (2008). SME Development in China: A Policy
Perspective on SME Industrial Clustering.
Moore MS Advisory. (2022, March 3). 2022 Trends and
Growth of SMEs in China.
Https://Www.Msadvisory.Com/2022-Trends-
and-Growth-of-Smes-in-China/.
Nguyen, H. H. (2019). Impact of direct tax and indirect
tax on economic growth in Vietnam. Journal of
Asian Finance, Economics and Business, 6(4),
129–137.
https://doi.org/10.13106/jafeb.2019.vol6.no4.1
29
Obeng, G. (2018). Value Added Tax and Vat Flat Rate
Scheme in Ghana, Any Cascading Implications.
Asian Development Policy Review, 6(4), 213–225.
https://doi.org/10.18488/journal.107.2018.64.2
13.225
OECD. (2020). Tax and fiscal policy in response to the
Coronavirus crisis: Strengthening confidence and
resilience.
Online Pajak. (2021, November 11). Berlaku 2022,
Pahami Poin Penting dalam UU HPP Terbaru Ini.
Https://Www.Online-Pajak.Com/Seputar-
Pajakpay/Poin-Penting-Uu-Hpp.
Renata, A., Hidayat, K., & Kaniskha, B. (2016).
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN
JUMLAH PENGUSAHA KENA PAJAK TERHADAP
PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN
NILAI(Studi pada Kantor Wilayah DJP Jawa Timur
I). Jurnal Perpajakan, 9(1), 1–9.
Riccardi, L., & Riccardi, G. (2020). China VAT
Regulations and Reforms.
Rosita, R. (2020). PENGARUH PANDEMI COVID-19
TERHADAP UMKM DI INDONESIA. JURNAL
LENTERA BISNIS, 9(2), 109.
https://doi.org/10.34127/jrlab.v9i2.380
S. J. Grand. (2021). VAT Payers in China: Small vs.
General Taxpayers .
Https://Www.Sjgrand.Cn/Vat-Payers-in-China-
Small-vs-General-
Taxpayers/#:~:Text=general%20VAT%20payers-
,Small%2Dscale%20taxpayers,RMB%205%20mill
ion%20or%20less.
statista. (2022, January 27). Number of SMEs in China
2012-2020.
Https://Www.Statista.Com/Statistics/783899/C
hina-Number-of-Small-to-Medium-Size-
Enterprises/#:~:Text=SMEs%20are%20an%20im

Page | 374

You might also like