Professional Documents
Culture Documents
Agung Pratama Putra - Paper Perpajakan
Agung Pratama Putra - Paper Perpajakan
e-ISSN : 2548-1398
Vol. 5, No. 8, Agustus 2020
Abstrak
This study aims to measure and analyze the response to the effect of PPh21 income
tax on the Bandung City Martial Arts Community in the Covid-19 era. This research
is standardized on quantitative and descriptive qualitative research, where this study
uses mixed methods to produce a combined analysis of objective and subjective data.
The subjects of this study were several people from the Bandung City Martial Arts
Community within the Bandung City IBA MMA Organization. The data collection
process used the interview stage and several documents related to this domain. The
results of the research from several combined opinions of the Martial Arts
Community have quite different perceptions of the effect of PPh21 income tax on the
Bandung City Martial Community in the Covid-19 era. In the conclusions drawn
later, it can be judged from several interviews with several members of the
organization and in my opinion research on responses in the Bandung city martial
arts community to taxes can earn income in the Covid Era, this is expected to be an
education as well and conclusions must be sought in order to minimize the things
that undesirable.
Keywords: Martial Arts Community, IBA MMA, Response, Taxation..
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis terkait dengan respon
terhadap pengaruh pajak penghasilan PPh21 terhadap Komunitas Beladiri Kota
Bandung di era Covid-19. Penelitian ini berstandar pada penelitian kuantitatif dan
kualitatif deskriptif, yang dimana artinya penelitian ini menggunakan metode
campuran untuk menghasilkan analisis gabungan terhadap data yang objektif juga
subjektif. Subjek dari penelitian ini adalah beberapa orang dari Komunitas Beladiri
Kota Bandung dilingkungan Organisasi IBA MMA Kota Bandung. Proses
pengumpulan data menggunakan tahap wawancara dan beberapa dokumen terkait
ranah tersebut. Hasil penelitian dari beberapa gabungan pendapat Komunitas Beladiri
memiliki persepsi yang cukup berbeda terhadap pengaruh pajak penghasilan PPh21
terhadap Komunitas Beladiri Kota Bandung di era Covid-19. Dalam kesimpulan
yang di ambil nantinya dapat dinilai dari beberapa hasil wawancara dengan beberapa
anggota organisasi dan Menurut saya pengerjaan penelitian respon di komunitas
beladiri kota bandung terhadap pajak penghasilan pada Era Covid ini diharapkan
dapat menjadi eduksai pula dan harus dicari kesimpulannya agar dapat
meminimalisir hal – hal yang tidak di inginkan.
Kata Kunci: Komunitas Beladiri, IBA MMA, Respon, Perpajakan.
10.36418/syntax-literate.v%vi%i.1495 1
Agung Pratama Putra
Pendahuluan
Dimulai dari Desember 2019, terjadi fenomena yang disebabkan oleh sebuah virus
yang menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Sehingga mengakibatkan tatanan
kehidupan masyarakat di Indonesia telah berubah yang disebabkan karena adanya
coronavirus disease 2019 atau dikenal dengan Covid-19 (Kumala dan Junaidi, 2020).
Berbagai dampak yang terjadi akibat Covid-19 memberikan efek domino pada aspek
sosial, ekonomi dan keuangan. Hal tersebut mengharuskan Pemerintah harus
mengeluarkan strategi kebijakan baru di bidang ekonomi/moneter/fiskal (Aulawi, 2020).
Salah satunya dibidang perpajakan, yang ditunjukkan oleh menurunnya penerimaan pajak,
dukungan insentif pajak dan penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh) serta Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) juga mengalami penurunan dampak jatuhnya harga
komoditas. Pandemi Covid-19 telah mengancam sistem keuangan yang ditunjukkan
dengan penurunan berbagai aktivitas ekonomi domestik. Dari sisi pengeluaran, dampak
yang diakibatkan Covid-19 ini sangat besar. Mengatasi permasalahan yang timbul akibat
Covid-19 ini diharapkan tidak terlalu menekan defisit APBN (Aulawi, 2020).Pandemi
Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa terhadap perekonomian. Salah satunya
adalah menyebabkan lambatnya pertumbuhan ekonomi global, termasuk di Indonesia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2020
lalu hanya mencapai 2,97%. Capaian ini tidak sesuai dengan target yang diharapkan yaitu
sebesar 4,5%.
Sementara itu, olahraga melalui beladiri menjadi hal yang penting dan harus
dilakukan masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Sebab aktivitas olahraga dapat
meningkatkan kebugaran dan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dapat dipastikan
bahwa imunitas menjadi kuat sebagai pertahanan melawan virus SARS-CoV-2 penyebab
COVID-19. Namun bagaimana nasib nya bagi para anggota pecinta Olahraga Beladiri jika
di Era Pandemi ini masih ditetapkan dan bahkan telah ada keputusan baru tahun 2021
terkait Penghasilan Minimal kena Pajak, respon dan tanggapan para anggota tentunya perlu
di perhatikan karna jika semangat olahraga komunitas beladiri terkhusus di kota Bandung
itu merosot / menurun akibat pajak penghasilan yang berlaku maka, semangat mereka
untuk menjaga dan mengajak banyak orang untuk tetap berolahraga dikhawatirkan
menurun juga.
Survey tanggapan ini merupakan suatu usaha formal untuk mencari tau sikap dan
perilaku anggota Komunitas Beladiri Kota Bandung terhadap Pajak Penghasilan di Era
Covid-19 yang masih melanda Dunia sampai saat ini. Dengan mengetahui respon mereka,
dapat dilihat satu pandangan berbeda dari salah satu komunitas yang berperan aktif
berupaya membantu melawan pandemi Covid-19 melalui Olahraga Beladiri di Kota
Bandung.
Dengan begitu hasil dari tanggapan juga respon komunitas Beladiri di Kota
Bandung ini bisa dijadikan tolak ukur sebagian pandangan masyarakat bandung
terkhusus para Wiraswasta / oarng orang yang tidak berpenghasilan tetap di Masa
Pandemi Covid-19 ini .
Sebelum mengetahui respon, diharapkan yang membaca sudah mengetahui dan akan bisa
memahami lebih dalam lagi Penghasilan Kena Pajak nantinya, karna penting agar tidak
keliru dan tidak salah dalam menafsirkan, karna menurut saya pribadi akan menjadi
sensitif di Era Pandemi Covid-19mini jika kita salah dalam memahami Pajak Penghasilan
(PPh21). Berikut ini merupakan definisi Penghasilan Pajak 21 :
Sebelum mengetahui tentang tarif pajak PPh Pasal 21, mari kita pahami dulu siapa saja
peserta yang harus melakukan wajib pajak PPh Pasal 21 menurut Peraturan Direktorat
Jenderal Pajak No. PER-32/PJ/2015 Pasal 3.
1. Pegawai
2. Penerima uang pesangon, pensiun, atau uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua,
atau jaminan hari tua, termasuk ahli warisnya juga merupakan peserta wajib pajak
PPh
3. Wajib pajak PPh 21 kategori bukan pegawai yang menerima atau memperoleh
penghasilan sehubungan dengan pemberian jasa, meliputi:
Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara, akuntan,
arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai dan aktuaris.
Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron,
bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/peragawati, pemain
drama, penari, pemahat, pelukis dan seniman lainnya.
Olahragawan.
Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator.
Pengarang, peneliti, dan penerjemah.
Pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem
aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi, dan sosial serta
pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan.
Petugas penjaja barang dagangan.
Petugas dinas luar asuransi.
Distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan kegiatan sejenis
lainnya.
4. Wajib pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan
keikutsertaannya dalam suatu kegiatan, antara lain:
Peserta perlombaan dalam segala bidang, antara lain perlombaan olah raga, seni,
ketangkasan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan perlombaan lainnya.
Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, atau kunjungan kerja.
Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai penyelenggara kegiatan
tertentu.
Peserta pendidikan dan pelatihan.
Peserta kegiatan lainnya.
5. Anggota dewan komisaris atau dewan pengawas tidak merangkap sebagai Pegawai
Tetap pada perusahaan yang sama
7. Wajib pajak PPh Pasal 21 kategori peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh
penghasilan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam suatu kegiatan, antara lain:
Peserta perlombaan dalam segala bidang, antara lain perlombaan olah raga, seni,
ketangkasan, ilmu pengetahuan, teknologi dan perlombaan lainnya;
Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, atau kunjungan kerja;
Peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai penyelenggara kegiatan
tertentu;
Peserta pendidikan dan pelatihan; atau
Peserta kegiatan lainnya.
Sebelumnya Karyawan yang bekerja pada perusahaan yang bergerak di salah satu
dari 1.189 bidang usaha tertentu, perusahaan yang mendapatkan fasilitas Kemudahan
Impor Tujuan Ekspor (KITE), atau perusahaan di kawasan berikat dapat memperoleh
insentif pajak penghasilan (PPh) pasal 21 ditanggung pemerintah.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif/Statistik.
Dikarenakan keterbatasan jarak saya memutuskan untuk menggunakan bantuan aplikasi
google form, dimana aplikasi ini berguna untuk menyebarkan kuesioner secara cepat dan
luas melalui link yang dibagikan kepada subjek penelitian yaitu Komunitas Beladiri Kota
Bandung.
Dengan adanya pernyataan tersebut dapat dilihat bahwasan nya pada saat ini
masih banyak onggota beladiri yang tidak mempunyai penghasilan perbulan.
Gambar diatas menegaskan dan menyatakan bahwa banyak anggota Komunitas Beladiri
yang tidak membayar Pajak di Era Pandemi ini.
Kesimpulan
Berdasarkan data statistik diatas terkait respon dan tanggapan beberapa Anggota
Komunitas Beladiri di Kota Bandung terkait Pengaruh Pajak Penghasilan PPh 21
Terhadap Komunitas Beladiri Kota Bandung di Era Covid-19. Dapat disimpulkan
bahwasan nya pengaruh Pajak Penghasilan PPh21 pada Komunitas Beladiri adalah
Kurang Berpengaruh dikarenakan beberapa faktor yang ada, diantaranya :
Bibliografi
1. Fitriya, 2021 ”Minimal Gaji yang Kena PPh 21 Tahun 2021” Dalam Klik Pajak in
Berita Regulasi. Jakarta: PT Mid Solusi Nusantara.
https://klikpajak.id/blog/berita-regulasi/minimal-gaji-yang-kena-pph-21-tahun-
2021/
2. Fitriya, 2015 ” Pengertian, Peserta Wajib Pajak dan Tarif Pajak Pph 21” Dalam Jurnal
Entrepreneur in Berita Regulasi. Jakarta: PT Mid Solusi Nusantara.
https://www.jurnal.id/id/blog/ketentuan-tarif-pph-pasal-dua-satu-yang-sedang-
berlaku/#:~:text=PPh%20pasal%2021%20menurut%20Peraturan,oleh%20orang%2
0pribadi%20subjek%20pajak