Vidio satu

Bahasa Inggris

Oogenesis

The female gonads are called the ovaries and inside the ovaries oogenesis takes places.
Oogenesis is the production of the female sex gametes called egg cells or ova (ovum for
singular). During fetal development and before the birth of the female individual, all the
oogonia (stem cells) differentiate into primary oocytes. Following birth, these primary oocytes
remain in prophase I of meiosis until that individual reaches puberty and begins the menstrual
cycle. Inside the ovaries, the primary oocyte does not exist by itself. Instead it is found inside a
structure called an ovarian follicle. A follicle is a fluid-filled structure that contains the
developing oocyte along with additional cells such as theca cells and granulosa cells that assist
in the maturation process. During the menstrual cycle, the primary oocyte within the follicular
structure undergoes meiosis I to produce the secondary oocyte. The follicle carrying this
secondary oocyte is now called the secondary follicle and it eventually ruptures during
ovulation and releases the secondary oocyte into the peritoneal cavity and from their it moves
into the fallopian tube. This secondary oocyte is arrested in metaphase II of meiosis II and will
only undergo the rest of meiosis if fertilization takes place. The remaining portion of what used
to be the secondary follicle remains inside the ovaries and eventually becomes the corpus
luteum. This functions as an endocrine gland during the menstrual cycle and pregnancy.

Bahasa Indonesia

Oogenesis

Gonad betina disebut ovarium dan di dalam ovarium terjadi oogenesis. Oogenesis adalah
produksi gamet kelamin betina yang disebut sel telur atau ovum (ovum untuk tunggal). Selama
perkembangan janin dan sebelum kelahiran individu betina, semua oogonia (sel induk)
berdiferensiasi menjadi oosit primer. Setelah lahir, oosit primer ini tetap berada dalam profase
I meiosis sampai individu tersebut mencapai pubertas dan memulai siklus menstruasi. Di dalam
ovarium, oosit primer tidak ada dengan sendirinya. Sebaliknya itu ditemukan di dalam struktur
yang disebut folikel ovarium. Folikel adalah struktur berisi cairan yang berisi oosit yang sedang
berkembang bersama dengan sel tambahan seperti sel teka dan sel granulosa yang membantu
proses pematangan. Selama siklus menstruasi, oosit primer dalam struktur folikel mengalami
meiosis I untuk menghasilkan oosit sekunder. Folikel yang membawa oosit sekunder ini
sekarang disebut folikel sekunder dan akhirnya pecah selama ovulasi dan melepaskan oosit
sekunder ke dalam rongga peritoneum dan dari mereka bergerak ke tuba fallopi. Oosit
sekunder ini ditangkap pada metafase II meiosis II dan hanya akan menjalani sisa meiosis jika
terjadi pembuahan. Bagian yang tersisa dari folikel sekunder tetap berada di dalam ovarium
dan akhirnya menjadi korpus luteum. Ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin selama siklus
menstruasi dan kehamilan.

Vidio dua
Bahasa Inggris
Spermatogenesis

Spermatogenesis is the process by which sperm cells are produced in the seminiferous
tubules of the testes (male gonads). Deep inside the wall of the seminiferous tubules are the
diploid stem cells called spermatogonium. When Leydig cells release testosterone, this
hormone goes on to stimulate spermatogonium to differentiate into the primary
spermatocyte. The primary spermatocyte can then undergo meiosis I to produce two haploid
cells called secondary spermatocytes. Each of these secondary spermatocytes then undergoes
meiosis II to produce a total of four spermatids. With the help of Sertoli cells, the haploid
spermatids then differentiate into sperm cells. Sertoli cells function to produce nutrients to
the developing sperm cells as well as remove the cytoplasm. Once the sperm cells are
differentiated, they swim up to the epididymus, where they mature and are stored until their
release.

Bahasa Indonesia
spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses di mana sel sperma diproduksi di tubulus seminiferus testis
(gonad pria). Jauh di dalam dinding tubulus seminiferus terdapat sel induk diploid yang
disebut spermatogonium. Ketika sel Leydig melepaskan testosteron, hormon ini terus
merangsang spermatogonium untuk berdiferensiasi menjadi spermatosit primer.
Spermatosit primer kemudian dapat menjalani meiosis I untuk menghasilkan dua sel haploid
yang disebut spermatosit sekunder. Masing-masing spermatosit sekunder ini kemudian
mengalami meiosis II untuk menghasilkan total empat spermatid. Dengan bantuan sel
Sertoli, spermatid yang haploid kemudian berdiferensiasi menjadi sel sperma. Sel sertoli
berfungsi untuk menghasilkan nutrisi bagi sel sperma yang sedang berkembang serta
mengeluarkan sitoplasma. Setelah sel sperma berdiferensiasi, mereka berenang ke
epididimus, di mana mereka matang dan disimpan sampai mereka dilepaskan.