Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The added of vitamin in feed is expected to increase the feed efficiency ,growth and
survival of climbing perch (Anabas testudineus). This research was conducted to analysis
the effectivity of vitamin supplement to increased the growth and survival of climbing
perch (Anabas testudineus). The method used was an experimental method, with
Completely Randomized Design (CRD), and three levels of treatment. The research carried
out at Fish Hatchery Unit named Mulia on Plaju district, Palembang city. It's started from
March until May 2018. The treatment used vitamin C and D gives the doses differentiation,
that were V1 (doses of vitamin C 125 mg/kg feed), V2 (doses of vitamin D 375 mg/kg
feed), and V3 (doses of vitamin C + D 125 mg/kg feed and 375 mg/kg feed). The growth
analysis parameter was the growth of length, weight, and survival rate. The results that
showed the best growth and survival of climbing perch (Anabas testudineus) were vitamin
D and C, where best mass on V3 about 3,89 g. While the lowest on V1 about 2,7g. The best
growth length on V3 about 4,61 cm, otherwise the weakest on V1 about 3,85 cm. The
survival rate was highest on V3 about 88,33% and the lowest on V2 about 83,33%. Vitamin
required for a fish body to carry out metabolism, but if overuses could be hipervitaminosis.
Keywords: climbing perch, growth, juvenile, vitamin A and D
ABSTRAK
Pemberian suplemen berupa vitamin ke dalam pakan dengan dosis yang berbeda
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pakan dan pertumbuhan serta kelangsungan hidup
benih ikan betok Anabas testudineus) Penelitian ini dilakukan untuk menentukan
efektifitas suplemen berupa vitamin C dan D yang ditambahkan pada pakan ikan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan betok (Anabas
testudineus). Penelitian ini dilaksanakan di unit pembenihan rakyat (UPR) Mulia, Jalan
Kapten Abdullah. Kec. Plaju Palembang, pada bulan Maret sampai dengan Mei 2018.
Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan
3 ulangan dengan perlakuan dosis vitamin V1 = Penambahan vitamin D Dosis 125 mg/kg
pakanV2 = Penambahan vitamin C dosis 375 mg/kg pakan dan V3 = Penambahan
kombinasi vitamin D dan C dengan dosis 125 mg/kg dan 375 mg/kg pakan. Parameter
yang diamati adalah pertumbuhan panjang dan berat serta kelangsungan hidup. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin pada pakan ikan dengan dosis yang
berbeda memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup
pada perlakuan V3 sebesar 3,89 g, sedangkan pertumbuhan berat terendah pada V1
penambahan vitamin D sebesar 2,70g, pertumbuhan panjang yang tertinggi terdapat pada
165 Helmizuryani et al.: Efektifitas Pertumbuhan Benih Betok
V1 = Penambahan vitamin D dosis 125 terkecil (BNT) dan juga yang disajikan
mg/kg pakan dalam bentuk histogram.
V2 = Penambahan vitamin C dosis 375
mg/kg pakan HASIL
V3 = Penambahan vitamin D dan C dosis
125 mg/kg dan 375 mg/kg pakan Hasil PertumbuhanPanjang
Hasil yang didapat dari pengamatan
Analisis Data terhadap pertumbuhan panjang benih ikan
Data yang terkumpul kemudian betok (A. testudineus) dapat di lihat pada
diolah dengan beberapa parameter yaitu: Gambar 1.
Pertumbuhan panjang benih ikan
1. Pertumbuhan panjang ikan menurut betok selama pemeliharaan yang tertinggi
(Effendi 2004) dengan menggunakan rumus terdapat pada perlakuan V3, yaitu
sebagai berikut. penambahan kombinasi vitamin C dan D
sebesar 4,61 cm sedangkan pertumbuhan
panjang terendah terdapat pada perlakuan
V1 yaitu penambahan vitamin D sebesar
Keterangan: 3,85 cm (Gambar 1). Pertumbuhan panjang
L = Pertumbuhan panjang benih ikan (Gambar 2) terlihat bahwa penambahan
Lt = Panjang benih ikan rata-rata pada vitamin pada semua perlakuan terjadi
akhir pemeliharaan peningkatan selama 60 hari pemeliharaan.
Lo = Panjang benih rata-rata Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
bahwa perlakuan penambahan vitamin pada
2. Pertumbuhan berat ikan menurut (Effendi pakan berpengaruh nyata terhadap
2004) dengan menggunakan rumus sebagai pertumbuhan panjang benih ikan betok.
berikut. Untuk melihat perlakuan mana yang
berbeda nyata dilakukan uji lanjut beda
nyata terkecil. Dari hasil pengujian lanjutan
Keterangan: didapatkan hasil bahwa Penambahan
Wm = Pertumbuhan berat benih ikan vitamin D dan C berbeda nyata terhadap
Wt = Berat benih ikan pada akhir perlakuan lainnya (Tabel 1).
penelitian
Wo = Berat benih ikan pada awal Tabel 1. Hasil Uji BNT pertumbuhan
penelitian panjang benih ikan betok
Perlakuan Rata-rata BNT 0,05
panjang =0,45
3. Kelangsungan hidup/Survival Rate (SR)
V1 3,70 a
menurut (Effendi 2004), untuk mengetahui V2 3,85 a
tingkat kelangsungan hidup ikan yaitu V3 4,61 b
dengan menggunakan rumus sebagai
berikut: Pertumbuhan Berat
Hasil yang didapat dari pengamatan
terhadap pertumbuhan berat benih ikan
betok (A. testudineus) dapat di lihat pada
Gambar 3.
Data diolah dengan analisa F dilanjutkan Pertumbuhan berat benih ikan betok
dengan uji F table dengan F hitung. Bila F selama pemeliharaan yang tertinggi terdapat
Hitung < F Tabel 5% dan 1%, maka tidak pada perlakuan V3dengan penambahan
dilanjutkan uji lanjutan. Bila sebaliknya, vitamin D dan C sebesar 3,89 g, sedangkan
maka dilanjutkan dengan uji beda nyata pertumbuhan berat terndah pada V1dengan
penambahan vitamin D sebesar 2,70 g
Jurnal Lahan Suboptimal, 7(2) Oktober 2018 168
(Gambar 3). Pertumbuhan berat (Gambar 4) menunjukkan hasil analisa lanjutan dimana
terlihat bahwa penambahan vitamin pada setiap perlakuan menunjukkan perbedaan
semua perlakuan terjadi peningkatan selama yang nyata pada setiap perlakuan.
60 hari pemeliharaan.
Selanjutnya dilakukan perhitungan Tabel 2. Hasil Uji BNT pertumbuhan berat
analisis sidik ragam, dari perhitungan benih ikan betok.
analisis sidik ragam menunjukkan bahwa Rata-rata BNT 0,05
Perlakuan
perlakuan pemberian vitamin berbeda pada Panjang =0,32
pakan berpengaruh nyata terhadap V1 2,70 a
pertumbuhan berat benih ikan betok, untuk V2 3,25 b
itu melihat perlakuan mana yang berbeda V3 3,89 c
maka dilakukan uji lanjut. Tabel 2
Hal ini diduga bahwa vitamin C dan tubuh, maka proses kolagenasi akan
D yang diberikan didalam pakan digunakan sempurna dan pertumbuhan akan lebih baik
oleh ikan untuk proses metabolismenya, dan cepat (Gunawan et al. 2014).
sehingga pakan dengan pemberian Umumnya Ikan tidak mampu mensintensis
kombinasi vitamin C dan D yang vitamin C sehingga untuk mempertahankan
dikonsumsi dimanfaatkan ikan untuk metabolisme sel, vitamin C mutlak harus
pertumbuhannya. Hal ini sependapat diperoleh dari luar tubuh karena tidak
dengan pernyataan (Tan dan He 2007) terdapat enzim L-gulonolakton oksidase
bahwa vitamin C dibutuhkan oleh ikan yang dibutuhkan untuk biosintesis vitamin
untuk metabolisme dalam tubuh untuk C (Farida et al. 2014).
pertumbuhan, selain ituVitamin C pada ikan Selain itu pada pakan juga
milkfish, Chanos chanos digunakan untuk dicampurkan vitamin D, dimana vitamin D
memproduksi telur dan larva. Menurut ini berperan dalam homeostatis kalsium
Pamungkas et al. 2007, vitamin C yang berhubungan dengan mineralisasi gigi
mempunyai peranan penting dalam reaksi dan tulang serta menunjang proses
hidroksilasi prolin dan lisin yang metabolisme dari mineral terutama kalsium
merupakan senyawa penting dalam dan fosfor. Zainudin (2010) menyatakan
perkembangan tulang muda dan bahwa difesiensi fosfor akan berakibat pada
pembentukan kalogen. Pertumbuhan tulang pertumbuhan yang lambat, kadar abu yang
yang tidak sempurna disebabkan oleh rendah, mineralisasi tulang yang buruk,
jaringan pelekat yang melemah dikarenakan tingginya kandungan lipid pada tubuh serta
pertumbuhan kalogen yang terhambat. efesiensi pakan yang jelek. Sumber vitamin
Selain itu peran vitamin C juga untuk D terbesar didapatkan pada sinar matahari.
meningkatkan kekebalan tubuh terhadap Paparan sinar matahari dapat
serangan patogen, mencegah pertumbuhan mempengaruhi metabolisme vitamin D
tulang yang tidak sempurna dan membantu (Setiati 2008). Selain dari sinar matahari,
proses metabolisme dan fisiologi ikan. vitamin D juga bisa didapatkan dari
Menurut (Kato et al. 1994) bahwa ikan makanan yang mengandung zat tersebut.
yang mengalami kekurangan vitamin C Kekurangan vitamin D dapat
(defesiensi) akan mengalami berbagai mengakibatkan menurunnya massa otot dan
gejala penyakit seperti berenang tanpa arah, juga mineralisasi pada tulang akan
warna tubuh pucat dan pendarahan terganggu.
padapermukaan tubuh, anemia dan Penggunaan vitamin D dalam
peningkatan mortalitas. Vitamin C mutlak penelitian ini bertujuan untuk menunjang
dibutuhkan dalam tubuh ikan, karena proses kebutuhan nutrisi dalam pakan ikan agar
fisiologisnya dalam membantu metabolisme pertumbuhan yang dicapai oleh ikan
tubuh. Jika vitamin C cukup tersedia dalam optimal. Vitamin D adalah salah satu
171 Helmizuryani et al.: Efektifitas Pertumbuhan Benih Betok
vitamin larut lemak prohormon yang juga kalsium sama sekali tanpa kehadiran
dikenal dengan nama kalsiferol. Vitamin D vitamin D yang cukup di dalam tubuh.
sendiri memiliki 2 bentuk aktif yaitu Saatvitamin D masuk, tubuh akan langsung
vitamin D2 dan D3. Fungsi dari vitamin D mengubahnya menjadi hormon kalsiferol
ini yaitu membantu pembentukan dan yang akan membantu penyerapan kalsium
pemeliharaan tulang. Sementara fungsi dari usus. Sementara itu, vitamin C seperti
khusus dari vitamin D adalah membantu yang sudah dijelaskan sebelumnya memiliki
pengerasan tulang, caranya dengan fungsi dalam menjaga kondisi tubuh dan
mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia berperan dalam kerja sistem metabolisme
didalam darah dan kemudian diendapkan tubuh (Vera et al. 2015). Dengan kombinasi
pada proses pengerasan tulang (Nainggolan kedua vitamin, maka kinerja tubuh dalam
dan Ningsih 2015) metabolisme akan makin baik. Penyerapan
Helmizuryani (2013) menyatakan zat esensial akan berjalan dengan baik, serta
ketersediaan pakan dapat mempengaruhi metabolisme tubuh tidak terganggu karena
pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan kekurangan zat tertentu. Maka dari itu
yang dipelihara. Vitamin sangat diperlukan dengan mengkombinasikan kedua jenis
oleh tubuh untuk menjalankan berbagai vitamin diharapkan dapat meningkatkan
fungsi metabolisme, namun jika terjadi dan saling melengkapi kebutuhan ikan
kelebihan vitamin akan mengakibatkan untuk tumbuh dan berkembang. Dari hasil
hipervitaminosis, hipervitaminosis penelitian dosis 375/mg vitamin C dan
merupakan suatu istilah yang merujuk pada 125/mg vitamin D menunjukan respon
kadar abdormal vitamin pada tubuh hingga pertumbuhan yang baik dan tidak
dapat menyebabkan keracunan. Vitamin D menyebabkan hipervitaminosis pada tubuh
yang berlebihan atau dalam jumlah banyak ikan.
dapat mengakibatkan gangguan saluran
pencernaan, rapuh tulang, gangguan Kelangsungan Hidup
pertumbuhan dan keterlambatan Derajat kelangsungan hidup dapat
perkembangan, sedangkan menurut (Paul et digunakan sebagai salah satu indikator
al. 2017) Vitamin D dibandingkan dengan keberhasilan suatu kegiatan budidaya
vitamin lainnya menghasilkan pertumbuhan ikan.Jika diperoleh nilai SR yang tinggi
signifikan untuk ikan yang berukuran kecil pada suatu kegiatan budidaya, maka dapat
Jusadi (2006) mengatakan bahwa dikatakan bahwa kegiatan budidaya yang
peningkatkan ketahanan tubuh dapat dilakukan telah berhasil dan sebaliknya jika
membantu proses pertumbuhan dengan diperoleh nilai SR yang rendah maka
penambahan vitamin C dalam jumlah yang kegiatan budidaya kurang berhasil. Salah
tepat agar kualitas pakan menjadi satu faktor yang menentukan kelangsungan
meningkat Hal ini sependapat dengan, hidup ikan adalah pakan, pemberian
(Siregar dan Adelina 2009) menyatakan pakanyang cukup kuantitas dan kualitas
bahwa vitamin C yang diberi secara akan meningkatkan kelangsungan hidup
berlebihan tidak semuanya diserap oleh ikan yang dipelihara, sebaliknya
tubuh, namun akan dikeluarkan dalam kekurangan pakan akan berdampak
bentuk urin, serta berlebihnya asupan terhadap kesehatan ikan dan akan
vitamin C akan mengakibatkan diferensiasi menurunkan kelangsungan hidup ikan yang
vitamin B12 yang salah satu perannya dipelihara.
sebagai pembentuk jaringan baru. Selama penelitian penambahan
Kalsium merupakan unsur yang vitamin berbeda pada pakan pelet tidak
esensial dalam proses pertumbuhan. Akan berpengaruh nyata terhadap kelangsungan
tetapi bukan hanya mineral kalsium saja hidup benih ikan betok. Namun secara
yang dibutuhkan oleh tulang tetepi juga tabulasi nilai kelangsungan hidup tertinggi
vitamin D. Tubuh tidak bisa menyerap terdapat pada pada perlakuan V3 dengan
Jurnal Lahan Suboptimal, 7(2) Oktober 2018 172
Key wordsú Vitamine C, Growing and Survival Rate, Fish of Betok seed
ABSTRAKú Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penambahan vitamin C pada pakan
pelet untuk pertumbuhan benih ikan Betok (Anabas testudineus). Rancangan percobaan yang digunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan, dosis vitamin C yaitu 0mg/kg pakan
(kontrol), 375mg/kg pakan, 400mg/kg pakan dan 425mg/kg pakan. Parameter yang diamati dalam
penelitian ini adalah pertambahan panjang dan berat, efisiensi pakan dan tingkat kelangsungan hidup.
Data kualitas yang diamati dianalisis dengan uji F (Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan vitamin C berpengaruh nyata (P < 0,01) terhadap pertambahan panjang, pertambahan berat
dan efisiensi pakan benih ikan betok. Pada perlakuan pakan dengan vitamin C 425mg/kg pakan terdapat
pertambahan panjang tertinggi sebesar 4,13 cm, penambahan berat tertinggi sebesar 2,1 gram, efisiensi
pakan tertinggi sebesar 15,07% dan tingkat kelangsungan hidup tertinggi sebesar 83,33%. Pada perlakuan
pakan tanpa vitamin C terdapat pertambahan panjang terendah sebesar 2,43 cm, penambahan berat
terendah sebesar 1,16 gram, efisiensi pakan terendah sebesar 12,70% dan tingkat kelangsungan hidup
terendah sebesar 70%.
Kata kunciú Vitamin C, Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup, Benih ikan Betok (Anabas testudineus)
pakan yang sesuai dengan bukaan mulutnya parameter kualitas air sebagai data awal
(Suriansyah et al, 2011). penelitian.
Upaya menunjang keberhasilan budidaya ikan
Persiapan Benih Ikan Betok
betok dapat dilakukan dengan memberikan
Pengambilan benih ikan betok dengan proses
vitamin C sebagai imunostimulan ikan. Untuk
sortir untuk mendapat jenis dan ukuran ikan
mendukung proses pertumbuhan, diperlukan
yang sama. Benih ikan Betok diambil dari alam
usaha untuk meningkatkan ketahanan
atau dari petani penangkap ikan. Ukuran benih
tubuhnya melalui peningkatan kualitas pakan
yang digunakan yaitu ±6,5cm benih yang kita
dengan penambahan vitamin C dalam jumlah
gunakan perwadah yaitu 10 ekor per akuarium.
yang tepat (Purwati, 2015). Mengingat ikan
Total benih ikan betok yang digunakan untuk 4
tidak mempunyai kemampuan untuk
perlakuan dan 3 ulangan yaitu 120 ekor.
mensintesis vitamin C didalam tubuhnya maka
Sebelum benih ditebar dalam media penelitian
dapat dipasok melalui pakan.
terlebih dahulu benih diaklimatisasi kurang
Penambahan vitamin C pada pakan pelet lebih 1 hari dengan tujuan untuk menyesuaikan
dibutuhkan oleh ikan betok untuk proses dengan lingkungan baru agar benih tidak stres.
metabolisme tubuh supaya pertumbuhannya
cepat dapat berkembang dengan normal dan Persiapan Vitamin C
untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Vitamin C yang digunakan paada penelitin ini
Vitamin C mempunyai banyak fungsi dalam yaitu vitmin C IPI kapsul yang per kapsul
kaitannya dengan respirasi sel dan kerja Enzim. beratnya 50 gram, untuk masing-masing
Peranan dari vitamin C adalah oksidasi perlakuan akan ditimbang lagi, kemudian
fenilalani menjadi tirosin,reduksi ion ferri digiling sampai halus dengan menggunakan
menjadi ferro dalam saluran pencernaan cawan porselin kemudian tiap dosis perlakuan B
sehingga ion besi mudah diserap, mengubah (375 mg), C (400 mg) dan D(425 mg).
asam folat menjadi asam folinat (dalam bentuk Penggunaan dosis tersebut berdasarkan saran
yang aktif) serta berperan dalam Pembentukan pada jurnal penelitian dari Sunarto (2008).
hormon steroid dari kolesterol (Fujaya, 2004). Kemudian, diencerkan dengan akudes sebanyak
Penelitian ini untuk mengetahui efektifitas 75 ml untuk disemprotkan pada pakan pelet
penambahan vitamin C pada pakan pelet untuk sebanyak 1 kg.
pertumbuhan benih ikan Betok (Anabas
testudineus). Pemberian dan Frekuensi pakan
Selama waktu pemeliharaan 30 hari, benih
betok akan diberikan pakan sebanyak 3% dari
BAHAN DAN METODE bobot biomassa. Pemberian pakan dilakukan
Waktu dan Tempat sebanyak 3 (tiga) kali sehari, yaitu pagi hari
Penelitian ini telah dilaksanakan di pada pukul 08.00 WIB, siang pada pukul 12.00
Laboraturium Budidaya Perairan Universitas WIB dan sore hari pada pukul 16.00 WIB.
Almuslim Kabupaten Bireuen. Wadah yang Penyiponan dilakukan 1 kali sehari untuk
digunakan berupa akuarium sekat 3 sebanyak 4 menghilangkan sisa pakan pemberian
buah dengan ukuran 50 x 43 x 30cm sebelum alat sebelumnya.
digunakan sebaiknya dilakukan sterilisasi
dengan membersihkan terlebih dahulu gunakan Parameter Pengamatan
sabun untuk mencuci dan disikat sampai Ukuran panjang adalah panjang total yaitu
kotoran yang menempel pada aquarium bersih jarak antara ujung mulut sampai ujung sirip
kemudian dibilas air yang mengalir. Setiap ekor benih ikan betok. Pengukuran panjang total
wadah dilengkapi aerasi untuk dilakukan 10 hari sekali dengan menggunakan
mempertahankan konsentrasi oksigen terlarut jangka sorong. Perhitungan pertumbuhan
dalam air. Sebelum digunakan akuarium, selang panjang dapat dilakukan dengan (Effendi 2000).
aerasi, dan batu aerasi dicuci terlebih dahulu Bobot diukur dengan menimbang seluruh
setelah itu dikeringkan. Kemudian memasang populasi setiap perlakuan dengan menggunakan
selang aerasi dan batu pemberat aerasi, setelah timbangan digital. Pengukuran bobot individu
itu mengisi akuarium dengan air tawar dilakukan 10 hari sekali. Pertumbuhan bobot
sebanyak 10 liter/sekat, kemudian mengukur dihitung dengan (Effendi 2000).
Arwana|Volume 2|Issue 2 137 http://www.journal.umuslim.ac.id/index.php/jipsbp
Fitriani & Akmal (2020)|Arwanaú Jurnal Ilmiah Program Studi Perairanú 2(2), 136-142
Nilai efiensi pemberian pakan menunjukan 3,33 cm, kemudian di susul oleh perlakuan
sejumlah pakan yang dicerna benih ikan betok dengan dosis 375 mg dengan pertambahan
untuk kebutuhan hidup dan pertumbuhannya. panjang 2,83 cm dan yang paling rendah
Efisiensi pakan dihitung pakan dihitung pertambahan panjangnya adalah perlakuan
berdasarkan selisih biomassa benih ikan betok yang tidak ditambahkan vitamin C yaitu
pada akhir penelitian dengan biomassa benih perlakuan kontrol dengan pertambahan
ikan betok pada awal penelitian dibandingkan panjang 2,43 cm. Pertambahan panjang sangat
dengan jumlah pakan yang diberikan berbeda nyata antar perlakuan yang diberi
berdasarkan rumus NRC (National Research penambahan vitamin C dengan yang tidak di
Council, 2000) (Effendi 2000). Pengamatan berikan vitamin C. Pertambahan panjang
jumlah benih ikan betok yang hidup dilakukan mengalami peningkatan dengan pemberian
pada awal dan akhir penelitian dengan cara pakan yang ditambahkan vitamin C. Hal ini
menghitung jumlah benih yang hidup dengan membuktikan bahwa vitamin C dapat
(Effendi 2000). meningkatkan pertumbuhan panjang ikan
betok. Vitamin C juga berfungsi untuk
Analisis Data meningkatkan pertumbuhan normal, mencegah
Data yang diperoleh dari pengamatan maka kelainan bentuk tulang, kesehatan benih atau
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, mengurangi stres mempercepat penyembuhan
kemudian dianalisis dengan uji F (Anova). luka dan meningkatkan pertahanan atau
Apabila F hitung > F tabel (berbeda nyata), kekebalan tubuh melawan infeksi bakteri.
maka perlu dilanjutkan dengan dilakukan uji Vitamin C juga dapat meningkatkan absobsit
lanjut dengan menggunakan Uji BNT (Beda zat besi dari usus yang berperan dalam tubuh
Nyata Terkecil) pada taraf 0,05. dan pembentukan kolagen. Pertambahan
panjang ikan betok disajikan pada gambar 2 di
bawah.
HASIL
Pertambahan Panjang Ikan Betok
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya
perlakuan penambahan vitamin C ke dalam
pakan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan
betok, memberikan hasil yang berbeda terhadap
pertambahan panjang tubuh ikan betok.
Dibandingkan dengan perlakuan tanpa
pemberian pertambahan vitamin C ke dalam
pakan. Rata-rata pertambahan panjang tubuh Gambar 2. Grafik Pertambahan Panjang Ikan Betok
ikan betok yang di tambahkan pakan yang di
campurkan vitamin C disajikan pada Tabel 2 di Berdasarkan gambar 2 di atas dapat dilihat
bawah ini. bahwa rata-rata pertambahan panjang tubuh ter
Tabel 2.Rata-rata Pertambahan Panjang Tubuh Ikan tinggi terdapat pada perlakuan dengan dosis
Betok selama Penelitian vitamin C sebanyak 425mg yaitu sebesar 4,13
Perlaku Rata-rata Rata-rata Pertambah cm, disusul pada perlakuan dengan dosis
an (mg) Panjang Panjang an Panjang
vitamin C sebanyak 400mg yaitu sebesar 3,33
Awal (cm) Akhir (cm)
cm, perlakuan dengan dosis vitamin C
(cm)
0 6,56 8,99 2,43a
sebanyak 325 mg yaitu sebesar 2,83 cm dan
375 6,6 9,43 2,83b selanjutkan perlakuan tanpa penambahan
400 6,33 9,66 3.33c vitamin C yaitu sebesar 2,4 3 cm.
425 6,26 10,4 4,13bd
Pertambahan Berat Ikan Betok
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui Ikan Betok yang digunakan dalam penelitian
bahwa pertambahan panjang ikan betok yang ditimbang berat tubuhnya. Berat tubuh ikan
tertinggi pada penambahan vitamin C yaitu betok yang digunakan seragam dengan
perlakuan dengan dosis 425 mg yaitu 4,13cm, berat/ekor 5,1-5,3gram, sehingga tidak
kemudian diikuti oleh perlakuan dengan dosis menyembabkan persaingan selama
400 mg pakan dengan pertambahan panjang pemeliharaan. Jumlah ikan yang digunakan
Arwana|Volume 2|Issue 2 138 http://www.journal.umuslim.ac.id/index.php/jipsbp
Fitriani & Akmal (2020)|Arwanaú Jurnal Ilmiah Program Studi Perairanú 2(2), 136-142
dalam tiap-tiap wadah adalah 10 ekor. Adapun statistik dengan uji F menunjukkan bahwa
pertambahan bobot tubuh rata-rata selama terdapat perbedaan yang sangat nyata dari
penelitian disajikan pada tabel 3 di bawah ini: masing-masing perlakuan yang ditambahkan
vitamin C dan perlakuan tanpa vitamin C,
Tabel 3. Rata-rata Pertambahan Berat tubuh Ikan berdasarkan data pertambahan berat tubuh
Betok selama Penelitian ikan Betok F hitung > F tabel (Lampirkan 4).
Perlakua Rata-rata Rata-rata Pertambahan Sedangkan pada uji lanjut pertambahan berat
n (ml) Berat (gr) Berat Berat (gr) ikan Betok diperoleh bahwa adanya perlakuan
Akhir (gr)
yang berbeda dengan perlakuan penambahan
0 5,23 6,4 1,16a
vitamin C.
375 5,20 6,66 1,46b
400 5,23 6,93 1,6bc
425 5,26 7,33 2,1d Efisiensi Pakan
Efisiensi pakan merupakan tingkat
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa pemanfaatan pakan oleh ikan untuk
rata-rata pertambahan berat tubuh tertinggi pertumbuhannya. Nilai efisiensi pakan ikan
terdapat pada perlakuan dengan penambahan betok yang diberikan pakan berbeda yang paling
vitamin C sebesar 425 mg yaitu sebesar 2,1 tinggi didapatkan pada perlakuan dengan
gram, di susul pada perlakuan dengan penambahan vitamin C sebanyak 425mg sebesar
penambahan vitamin C sebesar 400 mg yaitu 15,07%. Hasil pengukuran efisiensi pakan pada
sebesar 1,6 gram dan selanjutnya perlakuan ikan betok disajikan pada Tabel 6. di bawah ini :
dengan penambahan vitamin C sebesar 375mg
yaitu sebesar 1,46gram dan yang terendah pada Tabel 4. Rata-rata Nilai Efisiensi Pakan Ikan Betok
Perlakua Rata-rata Rata-rata Rata-rata
perlakuan tanpa penambahan vitamin C yaitu
n (mg) Berat Berat Nilai
sebesar 1,16 gram. Tingginya pertambahan Awal Akhir Efisiensi
berat pada perlakuan dengan penambahan (gram) (gram) Pakan (%)
vitamin C sebesar 425mg diduga bahwa dosis 0 5,23 6,4 12,70a
vitamin C yang digunakan tersebut dapat 375 5,2 6,66 13,65ab
meningkatkan pertambahan berat tubuh ikan 400 5,13 6,93 13,83b
betok yang sebanding dengan pertambahan 425 5,26 7,33 15,07c
panjang tubuh ikan betok, yang terjadi karena
terjadinya peningkatan konsumsi pakan pada
Dari tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa nilai
ikan betok.
efisiensi pakan yang paling tinggi terdapat pada
perlakuan dengan penambahan vitamin C
sebanyak 425mg sebesar 15,07% dan nilai
efisiensi pakan yang paling rendah terdapat
pada perlakuan tanpa penambahan vitamin C
sebesar 12,70%. Nilai efisiensi pakan pada ikan
betok yang diberi pakan yang berbeda disajikan
juga pada gambar 4.
Hasil uji anova nilai efisiensi pakan ikan Betok
yang diberikan pakan yang berbeda diperoleh
Gambar 3. Grafik Pertambahan Berat Tubuh Ikan hasil yang berbeda sangat nyata dengan nilai
Betok Fhitung > Ftabel 0,01. Sedangkan pada uji
lanjut nilai efisiensi pakan ikan Betok yang
Gambar 3 diatas dapat memberi penjelasan ditambahkan vitamin C dengan dosis berbeda
bahwa pertambahan berat tubuh terendah pada diperoleh bahwa perlakuan tanpa penambahan
perlakuan tanpa penambahan vitamin C, hal ini vitamin C berbeda dengan perlakuan
diduga bahwa tidak adanya penambahan penambahan vitamin C sebanyak 400 mg dan
vitamin C ke dalam pakan, sehingga konsumsi 425 mg, perlakuan penambahan vitamin C
pakan lebih sedikit dan membuat pertambahan sebanyak 375 mg berbeda dengan perlakuan
beratnya lebih lambat dibandingkan dengan penambahan vitamin C sebanyak 400 mg dan
pertambahan berat pada pada ikan yang 425 mg.
diberikan vitamin C. Berdasarkan analisis
Arwana|Volume 2|Issue 2 139 http://www.journal.umuslim.ac.id/index.php/jipsbp
Fitriani & Akmal (2020)|Arwanaú Jurnal Ilmiah Program Studi Perairanú 2(2), 136-142
Gambar 4. Rata-rata Nilai Efisiensi Pakan Ikan Gambar 5. Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Betok
Betok
Ikan betok tahan terhadap kekurangan oksigen,
Tingkat Kelangsungan Hidup kadang-kadang tahan hidup selama 1 minggu
Kelangsungan hidup adalah persentase jumlah tanpa air atau lumpur bahkan dapat bertahan
larva yang hidup selama kegiatan penelitian. selama 1-2 bulan yang mengandung sedikit air,
Hasil analisa sidik ragam menunjukkan dan dapat juga berpengaruh karena
bahwa nilai F hitung yang diperoleh lebih kecil penambahan vitamin C sebagai sumber tenaga,
dari F tabel, yang berarti tingkat kelangsungan tetapi juga dibutuhkan oleh ikan sebagai
hidup antar perlakuan memberikan hasil yang katalisator terjadinya proses metabolisme di
tidak berbeda nyata (non signifikan). Rata- dalam tubuh, untuk pertumbuhan normal,
rata tingkat kelangsungan hidup ikan betok kelangsungan hidup dan reproduksi. Dan
disajikan pada tabel 5 dibawah ini: tingkat kelangsungan hidup terendah terdapat
pada perlakuan tanpa penambahan vitamin C
Tabel 5. Rata-rata Tingkat Kelangsungan Hidup ke dalam pakan sebesar yaitu 70%, ini mungkin
Pakan Ikan Betok berpengaruh karena tidak adanya penambahan
Perlakuan (mg) Rata-rata Tingkat vitamin C ke dalam pakan maka kekebalan
Kelangsungan Hidup (%) tubuh ikan betok sedikit berkurang.
0 70 Berdasarkan hasil uji anova tingkat
375 73.33 kelangsungan hidup ikan Betok yang
400 76.6 ditambahkan vitamin C ke dalam pakan
425 83.33 diperoleh hasil yang tidak berbeda nyata dengan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Fhitung < Ftabel 0,05.
kelangsungan hidup ikan betok tertinggi
terdapat pada perlakuan dengan dosis vitamin C
PEMBAHASAN
sebanyak 425mg sebesar 83.33%, diikuti
perlakuan dengan dosis vitamin C sebanyak Tingginya pertambahan panjang pada
400mg sebesar 76.6% diikuti perlakuan dengan perlakuan dengan dosis vitamin C sebanyak
dosis vitamin C sebanyak 375mg sebesar 73.33% 425mg yaitu sebesar 4,13cm diduga bahwa dosis
dan perlakuan tanpa penambahan vitamin C Vitamin C yang digunakan tersebut dapat
sebesar 70%. Tingkat kelangsungan hidup ikan meningkatkan pertambahan panjang tumbuh
betok yang dipelihara selama 30 hari disajikan ikan betok yang sebanding dengan
pada gambar 5. Data kelangsungan hidup ikan pertambahan berat tubuh ikan betok, yang
betok selama masa penelitian dapat dilihat terjadi karena terjadinya peningkatan
pada gambar di atas. Tingginya tingkat konsumsi pakan pada ikan betok. Beberapa
kelangsungan hidup dalam penelitian pada penelitian telah memperlihatkan bahwa
perlakuaan dengan dosis Vitamin C 425 mg suplementasi vitamin C dalam ransum telah
yaitu sebesar 83.33%, Karena ikan betok memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan
merupakan yang mudah beradaptasi dengan kelangsungan hidup. Dalam metabolisme,
lingkungan yang kurang baik. vitamin C berperan sebagai kofaktor reaksi-
reaksi hidroksilasi dalam sel, agen reaksi
redoks, anti oksidan, lipolisis dan lipogenesis.
Namun ikan tidak mampu mensintesis vitamin
C disebabkan tidak tersedianya L-gulunolakton,
Arwana|Volume 2|Issue 2 140 http://www.journal.umuslim.ac.id/index.php/jipsbp
Fitriani & Akmal (2020)|Arwanaú Jurnal Ilmiah Program Studi Perairanú 2(2), 136-142
sebagai reaksi tahap akhir sintesis vitamin C, cepat pada jaringan dimana kalogen di bentuk
sehingga untuk mencukupi kebutuhan vitamin yaitu di kulit, sirip punggung, tulang rawan,
C dalam menjaga fungsi normal sel dibutuhkan tulang rawan mulut, kepala, rahang, tulang
suplementasi vitamin C dari luar tubuh. Vitamin rawan penunjang insang dan tulang ikan.
C penting bagi pertumbuhan ikan, karena
Selanjutnya, Muttaqin (2016), yang
berperan dalam banyak metabolisme tubuh.
menyatakan bahwa pertambahan panjang
Pengaruhnya terhadap pertumbuhan ikan
meningkat sebanding dengan pertambahan
dijelaskan oleh Abadi, (2018) berkaitan dengan
bobot tubuh. Berdasarkan hasil penelitian dari
pembentukan kolagen pada ikan. Pembentukan
Sunarto et al (2008) menunjukkan bahwa, Laju
kolagen penting untuk pertumbuhan normal
pertumbuhan ikan betok yang tertinggi pada
ikan karena kolagen merupakan komponen
penambahan vitamin C dengan kadar 375 mg/kg
utama pada matriks tulang. Vitamin C diserap
pakan, kadar Vitamin C tersebut merupakan
dengan cepat pada jaringan dimana kolagen
jumlah dosis yang paling tinggi dibandingkan
dibentuk, yaitu di kulit, sirip punggung, tulang
pada perlakuan yang lain. Sehingga Sunarto
rawan mulut, kepala, rahang, tulang rawan
(2008) menyarankan untuk melanjutkan
penunjang insang dan tulang ikan. Peranan
penelitian pada ikan yang sama dengan
vitamin C dalam sintesis kolagen dimulai dari
meningkatkan dosis Vitamin C.
proses hidrolsilasi dua asam amino prolin dan
lisin menjadi hidroksiprolin dan hidroksilisin.
Kedua asam amino ini merupakan komponen
KESIMPULAN
utama dalam formulasi kolagen. Dalam
prosesnya melibatkan enzim prolil lisil Hasil perhitungan analisis sidik ragam
hidroksilase, oksigen, ion fero, -ketoglutarat dan menunjukan hasil yang berbeda nyata
vitamin C. Peranan utamavitamin C pada reaksi (signifikan) terhadap pertambahan panjang dan
ini adalah untuk merubah feri (Fe3+) menjadi berat benih ikan Betok dan nilai efisiensi pakan.
fero (Fe2+) atau untuk mempertahankan bentuk Perlakuan pakan dengan dosis Vitamin C 425mg
ion fero. Pembentukan kolagen yang optimal merupakan pakan berkualitas tinggi dan baik
sangat ditentukan oleh cukup tidaknya kadar dibandingkan dengan perlakuan pakan dengan
vitamin C dalam pakan.Giri (2016) dosis Vitamin C yang lain terhadap
menunjukkan bahwa penambahan APM (L- pertumbuhan ikan betok karena tedapat
ascorbyl-2-phosphate magnesium) sebanyak 3-6 pertumbuhan panjang sebesar 4,13 cm,
gram/kg pakan memberikan pertumbuhan pertumbuhan berat tertinggi sebesar 2,1gram,
terbaik dan dapat mencegah terjadinya gejala efisiensi pakan tertinggi sebesar 15,07% dan
defisiensi pada ikan tingkat kelangsungan hidup tertinggi sebesar
83,3%.
Vitamin C sangat berfungsi terhadap
pertumbuhan ikan untuk pembentukan
kerangka tubuh terutama pada tulang rawan.
DAFTAR PUSTAKA
Hal tersebut sesuai dengan perdapat dari
Pangestu, (2016) menyatakan bahwa vitamin C Abadi, A. S., Hariati, A. M., & Sanoesi, E. (2018). Efek
mutlak dibutuhkan untuk pertumbuhan yang Penambahan Vitamin C Terhadap Laju
baik, karena vitamin C mempertahankan atom Pertumbuhan Spesifik Ikan Pelangi Merah
(Glossolepsis incisus Weber). Jurnal
besi pada satuan tereduksi dan memelihara
Airaha, 7(02), 060-069.
enzim hidroksilase pada biosintesis kalogen, Fujaya, Y. (2004). Fisiologi ikan dasar pengembangan
hyidroksiprolin dan hidroksilisin yang berfungsi teknik perikanan. Rineka Cipta. Jakarta, 179,
untuk pembentukan kerangka tubuh terutama 53-60.
pada tulang rawan. Jika vitamin C cukup Giri, N. A., Johnny, F., Suwirya, K., & Marzuqi, M.
tersedia dalam tubuh, maka proses kalogenasi (2016). Kebutuhan Vitamin C Untuk
akan sempurna dan pertumbuhan ikan akan Pertumbuhan dan Meningkatkan Ketahanan
lebih baik dan cepat. Kemudian dikuatkan oleh Benih Kerapu Macan (Epinephelus
Suryanti, (2017) mengemukakan pembentukan fuscoguttatus). Jurnal Riset Akuakultur, 1(1),
kalogen penting untuk pertumbuhan normal 21-27.
Muttaqin, Z., Dewiyanti, I., & Aliza, D. (2016). Kajian
ikan karena kalogen merupakan komponen
hubungan panjang berat dan faktor kondisi
untuk matriks tulang, vitamin C diserap dengan ikan nila (Oreochromis niloticus) dan ikan
Arwana|Volume 2|Issue 2 141 http://www.journal.umuslim.ac.id/index.php/jipsbp
Fitriani & Akmal (2020)|Arwanaú Jurnal Ilmiah Program Studi Perairanú 2(2), 136-142
belanak (Mugil cephalus) yang tertangkap di vitamin C Ascorbic acid terhadap kinerja
Sungai Matang Guru, Kecamatan Madat, pertumbuhan dan respon imun ikan betok
Kabupaten Aceh Timur (Doctoral dissertation, Anabas testudineus Bloch. Jurnal Akuakultur
Syiah Kuala University). Indonesia, 7(2), 151-157.
Pengestu, M., Bijaksana, U., & Fitriliyani, I. (2016). Suriansyah, S. (2012). Kelangsungan Hidup Larva
Kinerja Vitamin C dan Temulawak Terhadap Ikan Betok (Anabas testudineus Bloch) Dengan
Kelangsungan Hidup Post Larva Ikan Papuyu Pemberian Pakan Alami Hasil Pemupukan
(Anabas testudineus Bloch). Fish Pada Media Air Gambut. Jurnal Ilmu Hewani
Scientiae, 6(1), 25-34. Tropika (Journal Of Tropical Animal
Purwati, H., Herliwati, H., & Fitriliyani, I. (2015). Science), 1(2), 47-52.
Pengaruh Penambahan Vitamin C Dan Suryanti, Y. (2017). Pengaruh la skorbil. 2-fosfat
Ekstrak Temulawak Pada Pakan Komersil magnesium sebagai sumber vitamin c terhadap
Terhadap Pertumbuhan Post Larva Ikan pertumbuhan benih ikan gurami
Papuyu (Anabas testudineus Bloch). Fish (Osphronemus gouramy Lac.). Jurnal
Scientiae, 5(2), 60-72. Penelitian Perikanan Indonesia, 9(1), 43-48.
Sunarto, S. Sabariah. 2008. Pengaruh pemberian