You are on page 1of 17

Jurnal Lahan Suboptimal: Journal of Suboptimal Lands

ISSN: 2252-6188 (Print), ISSN: 2302-3015 (Online, www.jlsuboptimal.unsri.ac.id)


Vol. 7, No.2:164-173 Oktober 2018
DOI: https://doi.org/10.33230/JLSO.7.2.2018.327

Efektifitas Pertumbuhan Benih Betok (Anabas testudineus)


Menggunakan Vitamin C dan D sebagai Suplemen Pakan
Growth Effectivity of Climbing Perch (Anabas testudineus) Used Vitamin C and D as Feed
Suplement

Helmizuryani Helmizuryani1*), Meika Puspitasari1, Khusnul Khotimah1


1
Prodi Budidaya Perairan, Universitas Muhammadiyah Palembang, Kota Palembang,
Sumatera Selatan 30116
*)
Penulis untuk korespondensi: helmi_zuryani@um-palembang.ac.id

ABSTRACT

The added of vitamin in feed is expected to increase the feed efficiency ,growth and
survival of climbing perch (Anabas testudineus). This research was conducted to analysis
the effectivity of vitamin supplement to increased the growth and survival of climbing
perch (Anabas testudineus). The method used was an experimental method, with
Completely Randomized Design (CRD), and three levels of treatment. The research carried
out at Fish Hatchery Unit named Mulia on Plaju district, Palembang city. It's started from
March until May 2018. The treatment used vitamin C and D gives the doses differentiation,
that were V1 (doses of vitamin C 125 mg/kg feed), V2 (doses of vitamin D 375 mg/kg
feed), and V3 (doses of vitamin C + D 125 mg/kg feed and 375 mg/kg feed). The growth
analysis parameter was the growth of length, weight, and survival rate. The results that
showed the best growth and survival of climbing perch (Anabas testudineus) were vitamin
D and C, where best mass on V3 about 3,89 g. While the lowest on V1 about 2,7g. The best
growth length on V3 about 4,61 cm, otherwise the weakest on V1 about 3,85 cm. The
survival rate was highest on V3 about 88,33% and the lowest on V2 about 83,33%. Vitamin
required for a fish body to carry out metabolism, but if overuses could be hipervitaminosis.
Keywords: climbing perch, growth, juvenile, vitamin A and D

ABSTRAK

Pemberian suplemen berupa vitamin ke dalam pakan dengan dosis yang berbeda
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pakan dan pertumbuhan serta kelangsungan hidup
benih ikan betok Anabas testudineus) Penelitian ini dilakukan untuk menentukan
efektifitas suplemen berupa vitamin C dan D yang ditambahkan pada pakan ikan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan betok (Anabas
testudineus). Penelitian ini dilaksanakan di unit pembenihan rakyat (UPR) Mulia, Jalan
Kapten Abdullah. Kec. Plaju Palembang, pada bulan Maret sampai dengan Mei 2018.
Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan
3 ulangan dengan perlakuan dosis vitamin V1 = Penambahan vitamin D Dosis 125 mg/kg
pakanV2 = Penambahan vitamin C dosis 375 mg/kg pakan dan V3 = Penambahan
kombinasi vitamin D dan C dengan dosis 125 mg/kg dan 375 mg/kg pakan. Parameter
yang diamati adalah pertumbuhan panjang dan berat serta kelangsungan hidup. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin pada pakan ikan dengan dosis yang
berbeda memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup
pada perlakuan V3 sebesar 3,89 g, sedangkan pertumbuhan berat terendah pada V1
penambahan vitamin D sebesar 2,70g, pertumbuhan panjang yang tertinggi terdapat pada
165 Helmizuryani et al.: Efektifitas Pertumbuhan Benih Betok

perlakuan V3 yaitu penambahan vitamin C dan D sebesar 4,61 cm sedangkan pertumbuhan


panjang terendah terdapat pada perlakuan V1 yaitu penambahan vitamin D sebesar 3,85
cm.dan nilai kelangsungan hidup tertinggi terdapat pada perlakuan V3 sebesar 88,33 %,
sedangkan kelangsungan hidup benih ikan betok terendah terdapat pada perlakuan V2 yaitu
penambahan vitamin C sebesar 83,33%.Vitamin sangat diperlukan oleh tubuh untuk
menjalankan berbagai fungsi metabolisme, namun jika terjadi kelebihan vitamin akan
mengakibatkan hipervitaminosis.
Kata kunci: benih ikan betook, pertumbuhan, vitamin A dan D

PENDAHULUAN itu kelebihan makanan yang didapatkan


digunakan untuk pertumbuhan. Sedangkan
Ikan betok merupakan ikan asli untuk kelangsungan hidupnya semua jenis
perairan Indonesia yang cukup digemari ikan membutuhkan zat-zat gizi yang baik.
oleh masyarakat. Tingginya tingkat Jumlah dan komposisi zat-zat gizi tersebut
konsumsi ikan betok ini disebabkan karena harus di perhatikan agar dapat memenuhi
rasa dagingnya yang enak dan kandungan kebutuhan ikan. Selain kualitas, jumlah dan
gizi yang terkandung didalamnya. komposisi zat-zat gizi yang harus ada dalam
Berangkat dari hal tersebut, didukung oleh pakan ikan seperti karbohidrat, lemak,
semakin meningkatnya kesadaran protein, vitamin, dan mineral. Pemberian
masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan, pakan dengan tambahan suplemen atau
menyebabkan terjadinya peningkatan bahan tambahan lain dapat menjadi
permintaan ikan betok di masyarakat. alternatif upaya peningkatan pertumbuhan.
Secara umum, distribusi ikan betok sendiri Vitamin merupakan salah satu zat
tersebar di wilayah Asia Selatan dan Asia tambahan yang dapat menjadi alternatif
Tenggara dengan habitat lingkungan untuk ditambahkan kedalam pakan untuk
perairan sungai, rawa dan danau. Ikan ini meningkatkan respon pertumbuhan ikan
mampu hidup di dibawah pH 4 dengan betok. Vitamin merupakan nutrien organik
salinitas 11,5 permil (Prianto et al. 2014).Di yang dibutuhkan dalam jumlah kecil bagi
indonesia sendiri, Ikan betok tersebar di sejumlah fungsi biokimia dan umumnya
Kalimantan, Sumatera dan Jawa tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga
(Helmizuryani et al. 2017). harus dipasok dari pakan. (Dewantara and
Kegiatan budidaya ikan betok sudah Syamsiah 2008). Penambahan satu atau dua
dilakukan dengan pakan komersil sebagai jenis vitamin ke dalam pakan ikan
sumber makanan utama untuk mendukung diharapkan dapat meningkatkan
pertumbuhannya.Penelitian (Helmizuryani pertumbuhan melalui peningkatan kualitas
and Muslimin 2016) menyatakan benih ikan pakan. Salah satu vitamin yang dapat
betok dapat merespon pakan pellet ditambahkan kedalam pakan adalah vitamin
(komersil) berkadar protein 32% sebesar 1, C dan vitamin D. Vitamin C berperan
43 cm untuk panjang ikan dan 2,68 gram dalam menormalkan fungsi kekebalan,
untuk berat ikan betok denganbaik. mengurangi stres dan mempercepat
Pemberian pakan komersil diberikan penyembuhan luka. Vitamin D berperan
dengan asumsi bahwa kandungan zat-zat dalam mencukupi kebutuhan kalsium.
yang dibutuhkan sudah tersedia didalam Kebutuhan vitamin C dan D untuk
pakan tersebut. Rendah dan tingginya mendapatkan pertumbuhan yang optimal
pertumbuhan pada ikan dipengaruhi oleh sangat bervariasi tergantung pada spesies
kemampuan ikan merespon pakan yang dan umur atau ukuran ikan, laju
dimanfaatkan untuk pertumbuhan, menurut pertumbuhan dan fungsi metabolisme.
(Asyari 2007), makanan yang didapat oleh Menurut (Zulkarnain 2017) vitamin C
ikan terutama digunakan untuk pergerakan, memiliki kandungan antioksidan yang
pemulihan organ tubuh yang rusak, setelah sempurna dan juga memiliki kemampuan
Jurnal Lahan Suboptimal, 7(2) Oktober 2018 166

anti stress, vitamin C merupakan 500).Sedangkan Alat yang digunakan


komponen alami yang dapat mengubah efek dalam penelitian ini meliputi, gunting, alat
negative dari metabolisme energi pada ikan. tulis berupa pena, pensil, spidol, waring
Vitamin C bukan merupakan sumber sebanyak 9 buah dengan ukuran
tenaga, tetapi dibutuhkan oleh ikan sebagai (50x50x120) cm3, kayu dengan panjang 4-5
katalisator terjadinya proses metabolisme di m sebanyak 9 buah yang digunakan untuk
dalam tubuh, untuk pertumbuhan normal, mengikat waring, penggaris untuk
kelangsungan hidup dan reproduksi. Selain mengukur panjang tubuh benih ikan betok,
vitamin C, tubuh juga memerlukan vitamin timbangan digital digunakan untuk
D yang berguna untuk proses penyerapan mengukur bobot badan ikan, tali tambang
kalsium dan fosfat dalam tubuh. Dalam berukuran kecil untuk mengikat waring ke
proses pertumbuhannya ikan juga kayu, serokan halus, pH meter untuk
memerlukan kalsium dan fosfat yang mengukur pH, DO meter untuk mengukur
cukup, defisiensi terhadap kalsium dan oksigen, dan untuk mengukur suhu.
fosfat tidak hanya mengakibatkan Benih ikan betok (A. testudineus)
pertumbuhan ikan yang terhambat tetapi yang telah diukur panjang dan berat nya di
efisiensi pakan juga rendah serta dalam tebar dalam waring pada sore hari. Setiap
jangka panjang ikan akan mengalami waring ditebar benih ikan betok sebanyak
malformation. Berdasarkan penelitian 20 ekor. Pakan yang diberikan pada
(Sunarto 2008), penambahan vitamin C masing-masing perlakuan berupa pakan
dengan dosis 375 mg/kg pada pakan dapat pellet yang dicampurkan dengan vitamin D,
meningkatkan laju pertumbuhan harian, C dan campuran kedua vitamin. Vitamin D
respon imun, efesiensi pakan dan daya dan C dengan dosis sesuai takaran
tahan ikan betok, sedangkan untuk dilarutkan dengan menggunakan air 100 ml,
penggunaan vitamin D dosis 125 mg/kg setelah itu disemprotkan ke dalam pakan
meningkatkan kualitas pertumbuhan larva dengan dosis yang telah ditentukan.
patin yang disuplementasi vitamin D pada Kemudian pellet yang telah disemprot
artemia. Untuk itu perlu dilakukan dengan menggunakan vitamin sesuai
penelitian mengenai kebutuhan vitamin C perlakuan dikering anginkan ±30 menit
dan D yang optimal terhadap pertumbuhan terlebih dahulu baru diberikan ke benih ikan
ikan betok. Tujuan dari penelitian ini betok. Ikan betok di pelihara selama 60 hari
adalah untuk menentukan vitamin yang di dalam waring, dengan pemberian pakan
terbaik untuk ditambahakan pada pakan secara adsatitation yang diberi makan 3 kali
ikan terhadap pertumbuan dan sehari yaitu pada pukul 08.00, 12.00 dan
kelangsungan hidup ikan Betok. 17.00. Pengamatan yang dilakukan berupa
pengamatan pertumbuhan dan
BAHAN DAN METODE kelangsungan hidup ikan betok.
Pengamatan pertumbuhan dilakukan 10 hari
Penelitian ini telah dilaksanakan di sekali dengan menimbang ikan betok. Ikan
unit pembenihan rakyat (UPR) Mulia, Jl. yang ada dalam wadah penelitian ditimbang
Kapten Abdullullah. Lr. Mulia 1. Kel. total berat biomas (populasi). Jumlah ikan
Talang Bubuk. Kec.Plaju Palembang dihitung serta bila ada yang mati ditimbang
selama 60 hari dari bulan Maret sampai untuk menentukan persentase kelangsungan
dengan bulan Mei 2018. hidupnya.
Bahan yang digunakan meliputi benih Penelitian ini dilakukan dengan
ikan betok yang didapatkan dari hasil menggunakan metode eksperimen, dengan
perkawinan induk berusia 40 hari.Pakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
yang digunakan adalah pelet dengan (RAL) yang masing-masing perlakuan di
kandungan protein sebesar 35%, vitamin D ulang sebanyak 3 kali. Adapun tingkat
(Calvid D) dan vitamin C (Max-C faktor perlakuan sebagai berikut:
167 Helmizuryani et al.: Efektifitas Pertumbuhan Benih Betok

V1 = Penambahan vitamin D dosis 125 terkecil (BNT) dan juga yang disajikan
mg/kg pakan dalam bentuk histogram.
V2 = Penambahan vitamin C dosis 375
mg/kg pakan HASIL
V3 = Penambahan vitamin D dan C dosis
125 mg/kg dan 375 mg/kg pakan Hasil PertumbuhanPanjang
Hasil yang didapat dari pengamatan
Analisis Data terhadap pertumbuhan panjang benih ikan
Data yang terkumpul kemudian betok (A. testudineus) dapat di lihat pada
diolah dengan beberapa parameter yaitu: Gambar 1.
Pertumbuhan panjang benih ikan
1. Pertumbuhan panjang ikan menurut betok selama pemeliharaan yang tertinggi
(Effendi 2004) dengan menggunakan rumus terdapat pada perlakuan V3, yaitu
sebagai berikut. penambahan kombinasi vitamin C dan D
sebesar 4,61 cm sedangkan pertumbuhan
panjang terendah terdapat pada perlakuan
V1 yaitu penambahan vitamin D sebesar
Keterangan: 3,85 cm (Gambar 1). Pertumbuhan panjang
L = Pertumbuhan panjang benih ikan (Gambar 2) terlihat bahwa penambahan
Lt = Panjang benih ikan rata-rata pada vitamin pada semua perlakuan terjadi
akhir pemeliharaan peningkatan selama 60 hari pemeliharaan.
Lo = Panjang benih rata-rata Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
bahwa perlakuan penambahan vitamin pada
2. Pertumbuhan berat ikan menurut (Effendi pakan berpengaruh nyata terhadap
2004) dengan menggunakan rumus sebagai pertumbuhan panjang benih ikan betok.
berikut. Untuk melihat perlakuan mana yang
berbeda nyata dilakukan uji lanjut beda
nyata terkecil. Dari hasil pengujian lanjutan
Keterangan: didapatkan hasil bahwa Penambahan
Wm = Pertumbuhan berat benih ikan vitamin D dan C berbeda nyata terhadap
Wt = Berat benih ikan pada akhir perlakuan lainnya (Tabel 1).
penelitian
Wo = Berat benih ikan pada awal Tabel 1. Hasil Uji BNT pertumbuhan
penelitian panjang benih ikan betok
Perlakuan Rata-rata BNT 0,05
panjang =0,45
3. Kelangsungan hidup/Survival Rate (SR)
V1 3,70 a
menurut (Effendi 2004), untuk mengetahui V2 3,85 a
tingkat kelangsungan hidup ikan yaitu V3 4,61 b
dengan menggunakan rumus sebagai
berikut: Pertumbuhan Berat
Hasil yang didapat dari pengamatan
terhadap pertumbuhan berat benih ikan
betok (A. testudineus) dapat di lihat pada
Gambar 3.
Data diolah dengan analisa F dilanjutkan Pertumbuhan berat benih ikan betok
dengan uji F table dengan F hitung. Bila F selama pemeliharaan yang tertinggi terdapat
Hitung < F Tabel 5% dan 1%, maka tidak pada perlakuan V3dengan penambahan
dilanjutkan uji lanjutan. Bila sebaliknya, vitamin D dan C sebesar 3,89 g, sedangkan
maka dilanjutkan dengan uji beda nyata pertumbuhan berat terndah pada V1dengan
penambahan vitamin D sebesar 2,70 g
Jurnal Lahan Suboptimal, 7(2) Oktober 2018 168

(Gambar 3). Pertumbuhan berat (Gambar 4) menunjukkan hasil analisa lanjutan dimana
terlihat bahwa penambahan vitamin pada setiap perlakuan menunjukkan perbedaan
semua perlakuan terjadi peningkatan selama yang nyata pada setiap perlakuan.
60 hari pemeliharaan.
Selanjutnya dilakukan perhitungan Tabel 2. Hasil Uji BNT pertumbuhan berat
analisis sidik ragam, dari perhitungan benih ikan betok.
analisis sidik ragam menunjukkan bahwa Rata-rata BNT 0,05
Perlakuan
perlakuan pemberian vitamin berbeda pada Panjang =0,32
pakan berpengaruh nyata terhadap V1 2,70 a
pertumbuhan berat benih ikan betok, untuk V2 3,25 b
itu melihat perlakuan mana yang berbeda V3 3,89 c
maka dilakukan uji lanjut. Tabel 2

Gambar 1. Grafik pertumbuhan panjang larva ikan betok selama penelitian.

Gambar 2. Grafik pertumbuhan panjang larva ikan betok selama penelitian.

Gambar 3. Grafik pertumbuhan berat larva ikan betok selama penelitian


169 Helmizuryani et al.: Efektifitas Pertumbuhan Benih Betok

Gambar 4. Pertumbuhan berat larva ikan betook selama penelitian.

Kelangsungan Hidup Selama pemeliharaan ikan betok


Hasil yang didapat dari pengamatan yang diberi suplemen pada pakan, kualitas
terhadap kelangsungan hidup benih ikan air selalu diukur guna mengetahui kondisi
betok (A. testudineus) ditunjukkan pada air sebagai media pemeliharaan. Hasil
Gambar 5. pengukuran (Tabel 3).
Dari Gambar 5, menunjukkan bahwa
kelangsungan hidup benih ikan betok Tabel 3. Hasil pengukuran kualitas air
selama pemeliharaan yang tertinggi terdapat selama pemeliharaan
pada perlakuan V3 sebesar 88,33 %, Parameter Nilai
sedangkan kelangsungan hidup benih ikan Suhu (°C) 28-29
betok terendah terdapat pada perlakuan V2 pH 7,4-7,8
yaitu penambahan vitamin C sebesar Oksigen Terlarut (mgL-1) 3,4-3,8
83,33%. Amoniak (mgL-1) 0,19
Sumber: Pengolahan data primer
Selanjutnya dilakukan perhitungan
analisis sidik ragam. Dari perhitungan
PEMBAHASAN
analisis sidik ragam menunjukkan bahwa
perlakuan pemberian penambahan vitamin
Pertumbuhan Panjang dan Berat
dengan dosis yang berbeda pada pakan
Berdasarkan hasil penelitian
tidak berpengaruh nyata terhadap
menunjukkan pertumbuhan panjang dan
kelangsungan hidup benih ikan betok.
berat tertinggi terdapat pada perlakuan V3
Sehingga karena perlakuan tidak
dengan penambahan kombinasi vitamin C
berpengaruh nyata maka tidak dilakukan uji
dan vitamin D (Gambar 6).
lanjut.

Gambar 5. Kelangsungan hidup larva ikan betok selama penelitian.


Jurnal Lahan Suboptimal, 7(2) Oktober 2018 170

Gambar 6. Pengukuran pertumbuhan panjang ikan betok hasil penambahan vitamin.

Hal ini diduga bahwa vitamin C dan tubuh, maka proses kolagenasi akan
D yang diberikan didalam pakan digunakan sempurna dan pertumbuhan akan lebih baik
oleh ikan untuk proses metabolismenya, dan cepat (Gunawan et al. 2014).
sehingga pakan dengan pemberian Umumnya Ikan tidak mampu mensintensis
kombinasi vitamin C dan D yang vitamin C sehingga untuk mempertahankan
dikonsumsi dimanfaatkan ikan untuk metabolisme sel, vitamin C mutlak harus
pertumbuhannya. Hal ini sependapat diperoleh dari luar tubuh karena tidak
dengan pernyataan (Tan dan He 2007) terdapat enzim L-gulonolakton oksidase
bahwa vitamin C dibutuhkan oleh ikan yang dibutuhkan untuk biosintesis vitamin
untuk metabolisme dalam tubuh untuk C (Farida et al. 2014).
pertumbuhan, selain ituVitamin C pada ikan Selain itu pada pakan juga
milkfish, Chanos chanos digunakan untuk dicampurkan vitamin D, dimana vitamin D
memproduksi telur dan larva. Menurut ini berperan dalam homeostatis kalsium
Pamungkas et al. 2007, vitamin C yang berhubungan dengan mineralisasi gigi
mempunyai peranan penting dalam reaksi dan tulang serta menunjang proses
hidroksilasi prolin dan lisin yang metabolisme dari mineral terutama kalsium
merupakan senyawa penting dalam dan fosfor. Zainudin (2010) menyatakan
perkembangan tulang muda dan bahwa difesiensi fosfor akan berakibat pada
pembentukan kalogen. Pertumbuhan tulang pertumbuhan yang lambat, kadar abu yang
yang tidak sempurna disebabkan oleh rendah, mineralisasi tulang yang buruk,
jaringan pelekat yang melemah dikarenakan tingginya kandungan lipid pada tubuh serta
pertumbuhan kalogen yang terhambat. efesiensi pakan yang jelek. Sumber vitamin
Selain itu peran vitamin C juga untuk D terbesar didapatkan pada sinar matahari.
meningkatkan kekebalan tubuh terhadap Paparan sinar matahari dapat
serangan patogen, mencegah pertumbuhan mempengaruhi metabolisme vitamin D
tulang yang tidak sempurna dan membantu (Setiati 2008). Selain dari sinar matahari,
proses metabolisme dan fisiologi ikan. vitamin D juga bisa didapatkan dari
Menurut (Kato et al. 1994) bahwa ikan makanan yang mengandung zat tersebut.
yang mengalami kekurangan vitamin C Kekurangan vitamin D dapat
(defesiensi) akan mengalami berbagai mengakibatkan menurunnya massa otot dan
gejala penyakit seperti berenang tanpa arah, juga mineralisasi pada tulang akan
warna tubuh pucat dan pendarahan terganggu.
padapermukaan tubuh, anemia dan Penggunaan vitamin D dalam
peningkatan mortalitas. Vitamin C mutlak penelitian ini bertujuan untuk menunjang
dibutuhkan dalam tubuh ikan, karena proses kebutuhan nutrisi dalam pakan ikan agar
fisiologisnya dalam membantu metabolisme pertumbuhan yang dicapai oleh ikan
tubuh. Jika vitamin C cukup tersedia dalam optimal. Vitamin D adalah salah satu
171 Helmizuryani et al.: Efektifitas Pertumbuhan Benih Betok

vitamin larut lemak prohormon yang juga kalsium sama sekali tanpa kehadiran
dikenal dengan nama kalsiferol. Vitamin D vitamin D yang cukup di dalam tubuh.
sendiri memiliki 2 bentuk aktif yaitu Saatvitamin D masuk, tubuh akan langsung
vitamin D2 dan D3. Fungsi dari vitamin D mengubahnya menjadi hormon kalsiferol
ini yaitu membantu pembentukan dan yang akan membantu penyerapan kalsium
pemeliharaan tulang. Sementara fungsi dari usus. Sementara itu, vitamin C seperti
khusus dari vitamin D adalah membantu yang sudah dijelaskan sebelumnya memiliki
pengerasan tulang, caranya dengan fungsi dalam menjaga kondisi tubuh dan
mengatur agar kalsium dan fosfor tersedia berperan dalam kerja sistem metabolisme
didalam darah dan kemudian diendapkan tubuh (Vera et al. 2015). Dengan kombinasi
pada proses pengerasan tulang (Nainggolan kedua vitamin, maka kinerja tubuh dalam
dan Ningsih 2015) metabolisme akan makin baik. Penyerapan
Helmizuryani (2013) menyatakan zat esensial akan berjalan dengan baik, serta
ketersediaan pakan dapat mempengaruhi metabolisme tubuh tidak terganggu karena
pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan kekurangan zat tertentu. Maka dari itu
yang dipelihara. Vitamin sangat diperlukan dengan mengkombinasikan kedua jenis
oleh tubuh untuk menjalankan berbagai vitamin diharapkan dapat meningkatkan
fungsi metabolisme, namun jika terjadi dan saling melengkapi kebutuhan ikan
kelebihan vitamin akan mengakibatkan untuk tumbuh dan berkembang. Dari hasil
hipervitaminosis, hipervitaminosis penelitian dosis 375/mg vitamin C dan
merupakan suatu istilah yang merujuk pada 125/mg vitamin D menunjukan respon
kadar abdormal vitamin pada tubuh hingga pertumbuhan yang baik dan tidak
dapat menyebabkan keracunan. Vitamin D menyebabkan hipervitaminosis pada tubuh
yang berlebihan atau dalam jumlah banyak ikan.
dapat mengakibatkan gangguan saluran
pencernaan, rapuh tulang, gangguan Kelangsungan Hidup
pertumbuhan dan keterlambatan Derajat kelangsungan hidup dapat
perkembangan, sedangkan menurut (Paul et digunakan sebagai salah satu indikator
al. 2017) Vitamin D dibandingkan dengan keberhasilan suatu kegiatan budidaya
vitamin lainnya menghasilkan pertumbuhan ikan.Jika diperoleh nilai SR yang tinggi
signifikan untuk ikan yang berukuran kecil pada suatu kegiatan budidaya, maka dapat
Jusadi (2006) mengatakan bahwa dikatakan bahwa kegiatan budidaya yang
peningkatkan ketahanan tubuh dapat dilakukan telah berhasil dan sebaliknya jika
membantu proses pertumbuhan dengan diperoleh nilai SR yang rendah maka
penambahan vitamin C dalam jumlah yang kegiatan budidaya kurang berhasil. Salah
tepat agar kualitas pakan menjadi satu faktor yang menentukan kelangsungan
meningkat Hal ini sependapat dengan, hidup ikan adalah pakan, pemberian
(Siregar dan Adelina 2009) menyatakan pakanyang cukup kuantitas dan kualitas
bahwa vitamin C yang diberi secara akan meningkatkan kelangsungan hidup
berlebihan tidak semuanya diserap oleh ikan yang dipelihara, sebaliknya
tubuh, namun akan dikeluarkan dalam kekurangan pakan akan berdampak
bentuk urin, serta berlebihnya asupan terhadap kesehatan ikan dan akan
vitamin C akan mengakibatkan diferensiasi menurunkan kelangsungan hidup ikan yang
vitamin B12 yang salah satu perannya dipelihara.
sebagai pembentuk jaringan baru. Selama penelitian penambahan
Kalsium merupakan unsur yang vitamin berbeda pada pakan pelet tidak
esensial dalam proses pertumbuhan. Akan berpengaruh nyata terhadap kelangsungan
tetapi bukan hanya mineral kalsium saja hidup benih ikan betok. Namun secara
yang dibutuhkan oleh tulang tetepi juga tabulasi nilai kelangsungan hidup tertinggi
vitamin D. Tubuh tidak bisa menyerap terdapat pada pada perlakuan V3 dengan
Jurnal Lahan Suboptimal, 7(2) Oktober 2018 172

penambahan vitamin D dan C, hal ini suplemen vitamin A, D, E, dan K yang


disebabkan ketersediaan pakan dan pakan mencapai 82% dan (Alam et al. 2010)
yang diberikan memiliki kandungan gizi tanpa penambahan vitamin sebesar 74-85%.
yang sesuai untuk kebutuhan hidup ikan, Di samping itu lingkungan tempat ikan
seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin dipelihara juga mendukung untuk
dan mineral. Penambahan vitamin D dan C kehidupan benih ikan betook. Helmizuryani
pada pakan menjadikan pertumbuhan dan dan Muslimin (2015) mengatakan bahwa
kelangsungan hidup benih ikan betok tingkat keberlangsungan hidup merupakan
menjadi lebih baik, menurut (Gunawan, keberlangsungan pertumbuhan ikan betok
Subandiyono dan Pinandoyo 2014) bahwa terhadap pemberian jenis makanan. Hal ini
vitamin C dapat meningkatkan daya tahan didukung oleh media tempat hidup benih
tubuh dan menghindari stres pada stadium ikan betok dan ketersedian makanan masih
benih sehingga kelangsungan hidupnya dalam batas toleransi. Namun, dalam
meningkat, selanjutnya (Baynes et al. pemberian pakan, harus juga disesuaikan
1997) menyatakan bahwa manfaat vitamin dengan kualitas pakan yang dapat
D jauh melebihi itu, selain untuk kesehatan mempengaruhi kualitas air.
tulang vitamin D juga terbukti dapat
membantu menjaga sistem kekebalan tubuh KESIMPULAN
dan vitamin C dibutuhkan oleh tubuh ikan
untuk meningkatkan metabolisme, daya Berdasarkan hasil penelitian yang
tahan terhadap perubahan lingkungan dan dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa
penyakit. Nutrisi dalam pakan merupakan penambahan kombinasi vitamin D dan C
faktor utama yang diperlukan dalam pada pakan memberi respon terbaik
pertumbuhan dan meningkatkan tingkat terhadap pertumbuhan dan kelangsungan
kelangsungan hidup. Helmizuryani dan hidup benih ikan betok (A. testudineus)
Muslimin (2016) menjelaskan bahwa dimana pertumbuhan berat sebesar 3,89 g,
apabila energi dalam pakan terlalu tinggi pertumbuhan panjang sebesar 4,61 cm, dan
akan menurunkan konsumsi pakan, kelangsungan hidup sebesar 88,33%.
selanjutnya asupan nutrien menjadi pakan
sehingga ikan sulit untuk bertahan hidup. UCAPAN TERIMA KASIH
Kelulushidupan ikan dipengaruhi
oleh faktor biotik dan abiotik. Salah satu Penulis menyampaikan terima kasih
faktor abiotik yang dibutuhkan adalah kepada Bapak Rektor Universitas
ketersediaan komponen gizi dalam pakan Muhammadiyah Palembang yang telah
ikan. Salah satu komponen tersebut adalah memfasilitasi berjalannya penelitian ini.
vitamin yang berperan dalam meningkatkan
kelulushidupan ikan adalah vitamin C. DAFTAR PUSTAKA
Vitamin C merupakan senyawa organik
yang berperan penting dalam proses Alam J, Mustafa G, Islam M. 2010. Effects
metabolisme makanan dan fisiologi ikan. of some artificial diets on the
Walaupun bukan merupakan sebagai growth performance, survival rate
sumber tenaga tetapi vitamin C, dibutuhkan and biomass of the fry of climbing
sebagai katalisator terjadinya metabolisme perch, Anabas testudineus (Bloch,
di dalam tubuh (Siregar dan Adelina 2009). 1792). Nature and Science 8(2): 36-
Kelangsungan hidup benih ikan 42.
Betok selama 60 hari pemeliharaan pada Asyari. 2007. Pentingnya labirin bagi ikan
semua perlakuan berkisar antara 83,33% rawa. Jurnal Bawal: Widya Riset
dan nilai tersebut termasuk tinggi bila Perikanan Tangkap 1(5):161-167.
dibandingkan dengan hasil penelitian Duangjai E, Tanathip S, Punroob J. 2017.
(Duangjai et al. 2017), dengan pemberian The effect of vitamins A, D, dan E
173 Helmizuryani et al.: Efektifitas Pertumbuhan Benih Betok

supplementation on the growth, rosenbergii). 2:194-199.


reproductive performance and Prianto E. 2014. Biologi reproduksi ikan
survival rates of climbing perch betok (Anabas testudineus) di
Anabas testudineus broodstock in Paparan Banjiran Lubuk Lampam,
cage culture environments’, SNRU Kabupaten Ogan Komering Ilir,
Journal of Science and Technology Bawal 6(3):137-146.
9(1): 379-388. Setiati S. 2008. Pengaruh pajanan sinar
Farida, Hasan, Dayanti. 2014. Pengaruh ultraviolet B bersumber dari sinar
vitamin C dalam pakan terhadap matahari terhadap konsentrasi
pertumbuhan dan sintasan benih vitamin D dan hormon paratiroit
ikan biawan. Jurnal Ruaya 3. pada perempuan usia lanjut
Gunawan, Subandiyono, Pinandoyo. 2014. Indonesia. Kesehatan Masyarakat
Pengaruh vitamin c dalam pakan Nasional 2(4):147-153.
buatan terhadap tingkat konsumsi Siregar YI, Adelina D. 2009. Pengaruh
pakan dan pertumbuhan ikan nila vitamin C terhadap peningkatan
merah (Oreochromis niloticus). hemoglobin (Hb) Darah dan
Journal of Aquaculture Kelulushidupan Benih Ikan Kerapu
Management and Technology Bebek (Cromileptes altivelis).
3:191-198. Jurnal Natur Indonesia 75(121):75-
Helmizuryani. 2013. Analisis biologi 81.
reproduksi ikan betok (Anabas Sunarto, Suriansyah, Sabariah. 2008.
testudineus) dari perairan alam. Pengaruh pemberian vitamin C
Fisheries 1:35-39. ascorbic acid terhadap kinerja
Helmizuryani, Muslimin B. 2015. Efesiensi pertumbuhan dan respon imun ikan
pakan dengan kadar protein yang betok Anabas testudineus Bloch. 7(2):
berbeda pada ikan betok (Anabas 151-157.
testudineus). Dalam Seminar Vera, Setiati S, Arya G. 2015. Determinan
Nasional Sains & Teknologi VI, pp. diagnostik klinis defisiensi vitamin
607–622. D pada wanita berusia lebih dari 50
Helmizuryani, Muslimin B. 2016. Growth tahun. Jurnal Penyakit dalam
performance of mono sex and mixed Indonesia 2(1):38-48.
sex climbing perch (Anabas Zainudin. 2010. Pengaruh calsium dan
testudineus). Omni-Akuatika 12: 99- fosfor terhadap pertumbuhan,
103. efisiensi pakan, kandungan mineral
Helmizuryani, Muslimin B, Khotimah K. dan komposisi tubuh juvenil ikan
2017. Pembetinaan ikan betok, kerapu macan. 2(2):1-9.
Anabas testudineus (Bloch 1792) Zulkarnain ALH. 2017. Pengaruh
menggunakan larutan susu dan penambahan vitamin C pada pakan
kedelai melalui perendaman larva. sebagai imunostimulan terhadap
17(2):123-132. performa darah, kelulushidupan, dan
Pamungkas W. 2007. Pengaruh itamin C pertumbuhan ikan tawes (Puntius
terhadap perkembangan gonad javanicus). 3:174-182.
induk udang galah (Macrobrachium
Arwana
Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan
ISSN: 2657-0254
Research Article

Penambahan Vitamin C pada pakan pelet untuk pertumbuhan benih ikan


betok (Anabas testudineus)
[Addition of Vitamin C to pellet feed for the growth of Betok fish (Anabas
testudineus)]

Ratna Fitriani1*, Yusrizal Akmal1

1Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian Universitas Almuslim. Jln. Almuslim


Matangglumpangdua, Bireuen-Aceh
ABSTRACTú The purpose of the research is to increase the growing and feed efficiency the fish of Betok
seed by giving vitamin C. The methodology of the research used Random Completed Design (RCD) through
4 treatments and 3 replications, used doses of vitamin C is at 0mg/kg feed (control), 375mg/kg feed,
400mg/kg feed and 425mg/kg feed. The parameter of the research is the growth (length and weight) of fish,
feed efficiency and survival rate. The data was analyzed by using F-test (Anova). The result of the research
showed that the adding of the vitamin C as feed has the significant effect (P < 0,01). The treatment used
doses of vitamine C is at 425mg/kg feed by the highest additional length as much as 4,13 cm, the highest
additional weigh as much as 2,1 gr, The highest feed efficiency as much as 15,07% and the highest survival
rate as much as 83,33%. The treatment used doses of vitamine C is at 0mg/kg feed by the lowest additional
length as much as 2,43 cm, the lowest additional weigh as much as 1,16gr, The lowest feed efficiency as
much as 12,70% and the lowest survival rate as much as 70%.

Key wordsú Vitamine C, Growing and Survival Rate, Fish of Betok seed

ABSTRAKú Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penambahan vitamin C pada pakan
pelet untuk pertumbuhan benih ikan Betok (Anabas testudineus). Rancangan percobaan yang digunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan, dosis vitamin C yaitu 0mg/kg pakan
(kontrol), 375mg/kg pakan, 400mg/kg pakan dan 425mg/kg pakan. Parameter yang diamati dalam
penelitian ini adalah pertambahan panjang dan berat, efisiensi pakan dan tingkat kelangsungan hidup.
Data kualitas yang diamati dianalisis dengan uji F (Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan vitamin C berpengaruh nyata (P < 0,01) terhadap pertambahan panjang, pertambahan berat
dan efisiensi pakan benih ikan betok. Pada perlakuan pakan dengan vitamin C 425mg/kg pakan terdapat
pertambahan panjang tertinggi sebesar 4,13 cm, penambahan berat tertinggi sebesar 2,1 gram, efisiensi
pakan tertinggi sebesar 15,07% dan tingkat kelangsungan hidup tertinggi sebesar 83,33%. Pada perlakuan
pakan tanpa vitamin C terdapat pertambahan panjang terendah sebesar 2,43 cm, penambahan berat
terendah sebesar 1,16 gram, efisiensi pakan terendah sebesar 12,70% dan tingkat kelangsungan hidup
terendah sebesar 70%.

Kata kunciú Vitamin C, Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup, Benih ikan Betok (Anabas testudineus)

Receivedú 28 September 2020, Acceptedú 28 Oktober 2020, Publishedú 18 November 2020.


*Korespondenú Ratna Fitriani, Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian Universitas Almuslim. Jln. Almuslim
Matangglumpangdua, Bireuen-Aceh. Email: fitriani@gmail.com
Kutipanú Fitriani, R., & Akmal, Y. (2020). Penambahan Vitamin C pada pakan pelet untuk pertumbuhan benih ikan
betok (Anabas testudineus). Arwana: Jurnal Ilmiah Program Studi Perairan, 2(2), 136–142.
ISSN (Media Cetak)ú 2657-0254

betok yang dipelihara di kolam/terpal tingkat


PENDAHULUAN
mortalitasnya tinggi 80-85% sehingga para
Ikan betok merupakan komoditas yang banyak petani masih jarang untuk membudidayakan
diminati masyarakat namun karena ikan betok. Seperti para pengembangan
keterbatasan pembudidaya maka pasokan ikan budidaya ikan betok pada perairan gambut
betok belum tercukupi untuk permintaan pasar secara berkelanjutan, kendala dikarenakan
baik untuk dikonsumsi maupun ketersediaan tingginya tingkat mortalitas larva sampai
benihnya. Budidaya ikan betok yang masih berukuran benih hasil pembenihan 80-85%
minim dilakukan dikarenakan mengingat ikan setelah kuning telur habis tidak mendapatkan
Arwana|Volume 2|Issue 2 136
Fitriani & Akmal (2020)|Arwanaú Jurnal Ilmiah Program Studi Perairanú 2(2), 136-142

pakan yang sesuai dengan bukaan mulutnya parameter kualitas air sebagai data awal
(Suriansyah et al, 2011). penelitian.
Upaya menunjang keberhasilan budidaya ikan
Persiapan Benih Ikan Betok
betok dapat dilakukan dengan memberikan
Pengambilan benih ikan betok dengan proses
vitamin C sebagai imunostimulan ikan. Untuk
sortir untuk mendapat jenis dan ukuran ikan
mendukung proses pertumbuhan, diperlukan
yang sama. Benih ikan Betok diambil dari alam
usaha untuk meningkatkan ketahanan
atau dari petani penangkap ikan. Ukuran benih
tubuhnya melalui peningkatan kualitas pakan
yang digunakan yaitu ±6,5cm benih yang kita
dengan penambahan vitamin C dalam jumlah
gunakan perwadah yaitu 10 ekor per akuarium.
yang tepat (Purwati, 2015). Mengingat ikan
Total benih ikan betok yang digunakan untuk 4
tidak mempunyai kemampuan untuk
perlakuan dan 3 ulangan yaitu 120 ekor.
mensintesis vitamin C didalam tubuhnya maka
Sebelum benih ditebar dalam media penelitian
dapat dipasok melalui pakan.
terlebih dahulu benih diaklimatisasi kurang
Penambahan vitamin C pada pakan pelet lebih 1 hari dengan tujuan untuk menyesuaikan
dibutuhkan oleh ikan betok untuk proses dengan lingkungan baru agar benih tidak stres.
metabolisme tubuh supaya pertumbuhannya
cepat dapat berkembang dengan normal dan Persiapan Vitamin C
untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Vitamin C yang digunakan paada penelitin ini
Vitamin C mempunyai banyak fungsi dalam yaitu vitmin C IPI kapsul yang per kapsul
kaitannya dengan respirasi sel dan kerja Enzim. beratnya 50 gram, untuk masing-masing
Peranan dari vitamin C adalah oksidasi perlakuan akan ditimbang lagi, kemudian
fenilalani menjadi tirosin,reduksi ion ferri digiling sampai halus dengan menggunakan
menjadi ferro dalam saluran pencernaan cawan porselin kemudian tiap dosis perlakuan B
sehingga ion besi mudah diserap, mengubah (375 mg), C (400 mg) dan D(425 mg).
asam folat menjadi asam folinat (dalam bentuk Penggunaan dosis tersebut berdasarkan saran
yang aktif) serta berperan dalam Pembentukan pada jurnal penelitian dari Sunarto (2008).
hormon steroid dari kolesterol (Fujaya, 2004). Kemudian, diencerkan dengan akudes sebanyak
Penelitian ini untuk mengetahui efektifitas 75 ml untuk disemprotkan pada pakan pelet
penambahan vitamin C pada pakan pelet untuk sebanyak 1 kg.
pertumbuhan benih ikan Betok (Anabas
testudineus). Pemberian dan Frekuensi pakan
Selama waktu pemeliharaan 30 hari, benih
betok akan diberikan pakan sebanyak 3% dari
BAHAN DAN METODE bobot biomassa. Pemberian pakan dilakukan
Waktu dan Tempat sebanyak 3 (tiga) kali sehari, yaitu pagi hari
Penelitian ini telah dilaksanakan di pada pukul 08.00 WIB, siang pada pukul 12.00
Laboraturium Budidaya Perairan Universitas WIB dan sore hari pada pukul 16.00 WIB.
Almuslim Kabupaten Bireuen. Wadah yang Penyiponan dilakukan 1 kali sehari untuk
digunakan berupa akuarium sekat 3 sebanyak 4 menghilangkan sisa pakan pemberian
buah dengan ukuran 50 x 43 x 30cm sebelum alat sebelumnya.
digunakan sebaiknya dilakukan sterilisasi
dengan membersihkan terlebih dahulu gunakan Parameter Pengamatan
sabun untuk mencuci dan disikat sampai Ukuran panjang adalah panjang total yaitu
kotoran yang menempel pada aquarium bersih jarak antara ujung mulut sampai ujung sirip
kemudian dibilas air yang mengalir. Setiap ekor benih ikan betok. Pengukuran panjang total
wadah dilengkapi aerasi untuk dilakukan 10 hari sekali dengan menggunakan
mempertahankan konsentrasi oksigen terlarut jangka sorong. Perhitungan pertumbuhan
dalam air. Sebelum digunakan akuarium, selang panjang dapat dilakukan dengan (Effendi 2000).
aerasi, dan batu aerasi dicuci terlebih dahulu Bobot diukur dengan menimbang seluruh
setelah itu dikeringkan. Kemudian memasang populasi setiap perlakuan dengan menggunakan
selang aerasi dan batu pemberat aerasi, setelah timbangan digital. Pengukuran bobot individu
itu mengisi akuarium dengan air tawar dilakukan 10 hari sekali. Pertumbuhan bobot
sebanyak 10 liter/sekat, kemudian mengukur dihitung dengan (Effendi 2000).
Arwana|Volume 2|Issue 2 137 http://www.journal.umuslim.ac.id/index.php/jipsbp
Fitriani & Akmal (2020)|Arwanaú Jurnal Ilmiah Program Studi Perairanú 2(2), 136-142

Nilai efiensi pemberian pakan menunjukan 3,33 cm, kemudian di susul oleh perlakuan
sejumlah pakan yang dicerna benih ikan betok dengan dosis 375 mg dengan pertambahan
untuk kebutuhan hidup dan pertumbuhannya. panjang 2,83 cm dan yang paling rendah
Efisiensi pakan dihitung pakan dihitung pertambahan panjangnya adalah perlakuan
berdasarkan selisih biomassa benih ikan betok yang tidak ditambahkan vitamin C yaitu
pada akhir penelitian dengan biomassa benih perlakuan kontrol dengan pertambahan
ikan betok pada awal penelitian dibandingkan panjang 2,43 cm. Pertambahan panjang sangat
dengan jumlah pakan yang diberikan berbeda nyata antar perlakuan yang diberi
berdasarkan rumus NRC (National Research penambahan vitamin C dengan yang tidak di
Council, 2000) (Effendi 2000). Pengamatan berikan vitamin C. Pertambahan panjang
jumlah benih ikan betok yang hidup dilakukan mengalami peningkatan dengan pemberian
pada awal dan akhir penelitian dengan cara pakan yang ditambahkan vitamin C. Hal ini
menghitung jumlah benih yang hidup dengan membuktikan bahwa vitamin C dapat
(Effendi 2000). meningkatkan pertumbuhan panjang ikan
betok. Vitamin C juga berfungsi untuk
Analisis Data meningkatkan pertumbuhan normal, mencegah
Data yang diperoleh dari pengamatan maka kelainan bentuk tulang, kesehatan benih atau
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, mengurangi stres mempercepat penyembuhan
kemudian dianalisis dengan uji F (Anova). luka dan meningkatkan pertahanan atau
Apabila F hitung > F tabel (berbeda nyata), kekebalan tubuh melawan infeksi bakteri.
maka perlu dilanjutkan dengan dilakukan uji Vitamin C juga dapat meningkatkan absobsit
lanjut dengan menggunakan Uji BNT (Beda zat besi dari usus yang berperan dalam tubuh
Nyata Terkecil) pada taraf 0,05. dan pembentukan kolagen. Pertambahan
panjang ikan betok disajikan pada gambar 2 di
bawah.
HASIL
Pertambahan Panjang Ikan Betok
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya
perlakuan penambahan vitamin C ke dalam
pakan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan
betok, memberikan hasil yang berbeda terhadap
pertambahan panjang tubuh ikan betok.
Dibandingkan dengan perlakuan tanpa
pemberian pertambahan vitamin C ke dalam
pakan. Rata-rata pertambahan panjang tubuh Gambar 2. Grafik Pertambahan Panjang Ikan Betok
ikan betok yang di tambahkan pakan yang di
campurkan vitamin C disajikan pada Tabel 2 di Berdasarkan gambar 2 di atas dapat dilihat
bawah ini. bahwa rata-rata pertambahan panjang tubuh ter
Tabel 2.Rata-rata Pertambahan Panjang Tubuh Ikan tinggi terdapat pada perlakuan dengan dosis
Betok selama Penelitian vitamin C sebanyak 425mg yaitu sebesar 4,13
Perlaku Rata-rata Rata-rata Pertambah cm, disusul pada perlakuan dengan dosis
an (mg) Panjang Panjang an Panjang
vitamin C sebanyak 400mg yaitu sebesar 3,33
Awal (cm) Akhir (cm)
cm, perlakuan dengan dosis vitamin C
(cm)
0 6,56 8,99 2,43a
sebanyak 325 mg yaitu sebesar 2,83 cm dan
375 6,6 9,43 2,83b selanjutkan perlakuan tanpa penambahan
400 6,33 9,66 3.33c vitamin C yaitu sebesar 2,4 3 cm.
425 6,26 10,4 4,13bd
Pertambahan Berat Ikan Betok
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui Ikan Betok yang digunakan dalam penelitian
bahwa pertambahan panjang ikan betok yang ditimbang berat tubuhnya. Berat tubuh ikan
tertinggi pada penambahan vitamin C yaitu betok yang digunakan seragam dengan
perlakuan dengan dosis 425 mg yaitu 4,13cm, berat/ekor 5,1-5,3gram, sehingga tidak
kemudian diikuti oleh perlakuan dengan dosis menyembabkan persaingan selama
400 mg pakan dengan pertambahan panjang pemeliharaan. Jumlah ikan yang digunakan
Arwana|Volume 2|Issue 2 138 http://www.journal.umuslim.ac.id/index.php/jipsbp
Fitriani & Akmal (2020)|Arwanaú Jurnal Ilmiah Program Studi Perairanú 2(2), 136-142

dalam tiap-tiap wadah adalah 10 ekor. Adapun statistik dengan uji F menunjukkan bahwa
pertambahan bobot tubuh rata-rata selama terdapat perbedaan yang sangat nyata dari
penelitian disajikan pada tabel 3 di bawah ini: masing-masing perlakuan yang ditambahkan
vitamin C dan perlakuan tanpa vitamin C,
Tabel 3. Rata-rata Pertambahan Berat tubuh Ikan berdasarkan data pertambahan berat tubuh
Betok selama Penelitian ikan Betok F hitung > F tabel (Lampirkan 4).
Perlakua Rata-rata Rata-rata Pertambahan Sedangkan pada uji lanjut pertambahan berat
n (ml) Berat (gr) Berat Berat (gr) ikan Betok diperoleh bahwa adanya perlakuan
Akhir (gr)
yang berbeda dengan perlakuan penambahan
0 5,23 6,4 1,16a
vitamin C.
375 5,20 6,66 1,46b
400 5,23 6,93 1,6bc
425 5,26 7,33 2,1d Efisiensi Pakan
Efisiensi pakan merupakan tingkat
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa pemanfaatan pakan oleh ikan untuk
rata-rata pertambahan berat tubuh tertinggi pertumbuhannya. Nilai efisiensi pakan ikan
terdapat pada perlakuan dengan penambahan betok yang diberikan pakan berbeda yang paling
vitamin C sebesar 425 mg yaitu sebesar 2,1 tinggi didapatkan pada perlakuan dengan
gram, di susul pada perlakuan dengan penambahan vitamin C sebanyak 425mg sebesar
penambahan vitamin C sebesar 400 mg yaitu 15,07%. Hasil pengukuran efisiensi pakan pada
sebesar 1,6 gram dan selanjutnya perlakuan ikan betok disajikan pada Tabel 6. di bawah ini :
dengan penambahan vitamin C sebesar 375mg
yaitu sebesar 1,46gram dan yang terendah pada Tabel 4. Rata-rata Nilai Efisiensi Pakan Ikan Betok
Perlakua Rata-rata Rata-rata Rata-rata
perlakuan tanpa penambahan vitamin C yaitu
n (mg) Berat Berat Nilai
sebesar 1,16 gram. Tingginya pertambahan Awal Akhir Efisiensi
berat pada perlakuan dengan penambahan (gram) (gram) Pakan (%)
vitamin C sebesar 425mg diduga bahwa dosis 0 5,23 6,4 12,70a
vitamin C yang digunakan tersebut dapat 375 5,2 6,66 13,65ab
meningkatkan pertambahan berat tubuh ikan 400 5,13 6,93 13,83b
betok yang sebanding dengan pertambahan 425 5,26 7,33 15,07c
panjang tubuh ikan betok, yang terjadi karena
terjadinya peningkatan konsumsi pakan pada
Dari tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa nilai
ikan betok.
efisiensi pakan yang paling tinggi terdapat pada
perlakuan dengan penambahan vitamin C
sebanyak 425mg sebesar 15,07% dan nilai
efisiensi pakan yang paling rendah terdapat
pada perlakuan tanpa penambahan vitamin C
sebesar 12,70%. Nilai efisiensi pakan pada ikan
betok yang diberi pakan yang berbeda disajikan
juga pada gambar 4.
Hasil uji anova nilai efisiensi pakan ikan Betok
yang diberikan pakan yang berbeda diperoleh
Gambar 3. Grafik Pertambahan Berat Tubuh Ikan hasil yang berbeda sangat nyata dengan nilai
Betok Fhitung > Ftabel 0,01. Sedangkan pada uji
lanjut nilai efisiensi pakan ikan Betok yang
Gambar 3 diatas dapat memberi penjelasan ditambahkan vitamin C dengan dosis berbeda
bahwa pertambahan berat tubuh terendah pada diperoleh bahwa perlakuan tanpa penambahan
perlakuan tanpa penambahan vitamin C, hal ini vitamin C berbeda dengan perlakuan
diduga bahwa tidak adanya penambahan penambahan vitamin C sebanyak 400 mg dan
vitamin C ke dalam pakan, sehingga konsumsi 425 mg, perlakuan penambahan vitamin C
pakan lebih sedikit dan membuat pertambahan sebanyak 375 mg berbeda dengan perlakuan
beratnya lebih lambat dibandingkan dengan penambahan vitamin C sebanyak 400 mg dan
pertambahan berat pada pada ikan yang 425 mg.
diberikan vitamin C. Berdasarkan analisis
Arwana|Volume 2|Issue 2 139 http://www.journal.umuslim.ac.id/index.php/jipsbp
Fitriani & Akmal (2020)|Arwanaú Jurnal Ilmiah Program Studi Perairanú 2(2), 136-142

Gambar 4. Rata-rata Nilai Efisiensi Pakan Ikan Gambar 5. Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Betok
Betok
Ikan betok tahan terhadap kekurangan oksigen,
Tingkat Kelangsungan Hidup kadang-kadang tahan hidup selama 1 minggu
Kelangsungan hidup adalah persentase jumlah tanpa air atau lumpur bahkan dapat bertahan
larva yang hidup selama kegiatan penelitian. selama 1-2 bulan yang mengandung sedikit air,
Hasil analisa sidik ragam menunjukkan dan dapat juga berpengaruh karena
bahwa nilai F hitung yang diperoleh lebih kecil penambahan vitamin C sebagai sumber tenaga,
dari F tabel, yang berarti tingkat kelangsungan tetapi juga dibutuhkan oleh ikan sebagai
hidup antar perlakuan memberikan hasil yang katalisator terjadinya proses metabolisme di
tidak berbeda nyata (non signifikan). Rata- dalam tubuh, untuk pertumbuhan normal,
rata tingkat kelangsungan hidup ikan betok kelangsungan hidup dan reproduksi. Dan
disajikan pada tabel 5 dibawah ini: tingkat kelangsungan hidup terendah terdapat
pada perlakuan tanpa penambahan vitamin C
Tabel 5. Rata-rata Tingkat Kelangsungan Hidup ke dalam pakan sebesar yaitu 70%, ini mungkin
Pakan Ikan Betok berpengaruh karena tidak adanya penambahan
Perlakuan (mg) Rata-rata Tingkat vitamin C ke dalam pakan maka kekebalan
Kelangsungan Hidup (%) tubuh ikan betok sedikit berkurang.
0 70 Berdasarkan hasil uji anova tingkat
375 73.33 kelangsungan hidup ikan Betok yang
400 76.6 ditambahkan vitamin C ke dalam pakan
425 83.33 diperoleh hasil yang tidak berbeda nyata dengan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Fhitung < Ftabel 0,05.
kelangsungan hidup ikan betok tertinggi
terdapat pada perlakuan dengan dosis vitamin C
PEMBAHASAN
sebanyak 425mg sebesar 83.33%, diikuti
perlakuan dengan dosis vitamin C sebanyak Tingginya pertambahan panjang pada
400mg sebesar 76.6% diikuti perlakuan dengan perlakuan dengan dosis vitamin C sebanyak
dosis vitamin C sebanyak 375mg sebesar 73.33% 425mg yaitu sebesar 4,13cm diduga bahwa dosis
dan perlakuan tanpa penambahan vitamin C Vitamin C yang digunakan tersebut dapat
sebesar 70%. Tingkat kelangsungan hidup ikan meningkatkan pertambahan panjang tumbuh
betok yang dipelihara selama 30 hari disajikan ikan betok yang sebanding dengan
pada gambar 5. Data kelangsungan hidup ikan pertambahan berat tubuh ikan betok, yang
betok selama masa penelitian dapat dilihat terjadi karena terjadinya peningkatan
pada gambar di atas. Tingginya tingkat konsumsi pakan pada ikan betok. Beberapa
kelangsungan hidup dalam penelitian pada penelitian telah memperlihatkan bahwa
perlakuaan dengan dosis Vitamin C 425 mg suplementasi vitamin C dalam ransum telah
yaitu sebesar 83.33%, Karena ikan betok memperbaiki pertumbuhan dan meningkatkan
merupakan yang mudah beradaptasi dengan kelangsungan hidup. Dalam metabolisme,
lingkungan yang kurang baik. vitamin C berperan sebagai kofaktor reaksi-
reaksi hidroksilasi dalam sel, agen reaksi
redoks, anti oksidan, lipolisis dan lipogenesis.
Namun ikan tidak mampu mensintesis vitamin
C disebabkan tidak tersedianya L-gulunolakton,
Arwana|Volume 2|Issue 2 140 http://www.journal.umuslim.ac.id/index.php/jipsbp
Fitriani & Akmal (2020)|Arwanaú Jurnal Ilmiah Program Studi Perairanú 2(2), 136-142

sebagai reaksi tahap akhir sintesis vitamin C, cepat pada jaringan dimana kalogen di bentuk
sehingga untuk mencukupi kebutuhan vitamin yaitu di kulit, sirip punggung, tulang rawan,
C dalam menjaga fungsi normal sel dibutuhkan tulang rawan mulut, kepala, rahang, tulang
suplementasi vitamin C dari luar tubuh. Vitamin rawan penunjang insang dan tulang ikan.
C penting bagi pertumbuhan ikan, karena
Selanjutnya, Muttaqin (2016), yang
berperan dalam banyak metabolisme tubuh.
menyatakan bahwa pertambahan panjang
Pengaruhnya terhadap pertumbuhan ikan
meningkat sebanding dengan pertambahan
dijelaskan oleh Abadi, (2018) berkaitan dengan
bobot tubuh. Berdasarkan hasil penelitian dari
pembentukan kolagen pada ikan. Pembentukan
Sunarto et al (2008) menunjukkan bahwa, Laju
kolagen penting untuk pertumbuhan normal
pertumbuhan ikan betok yang tertinggi pada
ikan karena kolagen merupakan komponen
penambahan vitamin C dengan kadar 375 mg/kg
utama pada matriks tulang. Vitamin C diserap
pakan, kadar Vitamin C tersebut merupakan
dengan cepat pada jaringan dimana kolagen
jumlah dosis yang paling tinggi dibandingkan
dibentuk, yaitu di kulit, sirip punggung, tulang
pada perlakuan yang lain. Sehingga Sunarto
rawan mulut, kepala, rahang, tulang rawan
(2008) menyarankan untuk melanjutkan
penunjang insang dan tulang ikan. Peranan
penelitian pada ikan yang sama dengan
vitamin C dalam sintesis kolagen dimulai dari
meningkatkan dosis Vitamin C.
proses hidrolsilasi dua asam amino prolin dan
lisin menjadi hidroksiprolin dan hidroksilisin.
Kedua asam amino ini merupakan komponen
KESIMPULAN
utama dalam formulasi kolagen. Dalam
prosesnya melibatkan enzim prolil lisil Hasil perhitungan analisis sidik ragam
hidroksilase, oksigen, ion fero, -ketoglutarat dan menunjukan hasil yang berbeda nyata
vitamin C. Peranan utamavitamin C pada reaksi (signifikan) terhadap pertambahan panjang dan
ini adalah untuk merubah feri (Fe3+) menjadi berat benih ikan Betok dan nilai efisiensi pakan.
fero (Fe2+) atau untuk mempertahankan bentuk Perlakuan pakan dengan dosis Vitamin C 425mg
ion fero. Pembentukan kolagen yang optimal merupakan pakan berkualitas tinggi dan baik
sangat ditentukan oleh cukup tidaknya kadar dibandingkan dengan perlakuan pakan dengan
vitamin C dalam pakan.Giri (2016) dosis Vitamin C yang lain terhadap
menunjukkan bahwa penambahan APM (L- pertumbuhan ikan betok karena tedapat
ascorbyl-2-phosphate magnesium) sebanyak 3-6 pertumbuhan panjang sebesar 4,13 cm,
gram/kg pakan memberikan pertumbuhan pertumbuhan berat tertinggi sebesar 2,1gram,
terbaik dan dapat mencegah terjadinya gejala efisiensi pakan tertinggi sebesar 15,07% dan
defisiensi pada ikan tingkat kelangsungan hidup tertinggi sebesar
83,3%.
Vitamin C sangat berfungsi terhadap
pertumbuhan ikan untuk pembentukan
kerangka tubuh terutama pada tulang rawan.
DAFTAR PUSTAKA
Hal tersebut sesuai dengan perdapat dari
Pangestu, (2016) menyatakan bahwa vitamin C Abadi, A. S., Hariati, A. M., & Sanoesi, E. (2018). Efek
mutlak dibutuhkan untuk pertumbuhan yang Penambahan Vitamin C Terhadap Laju
baik, karena vitamin C mempertahankan atom Pertumbuhan Spesifik Ikan Pelangi Merah
(Glossolepsis incisus Weber). Jurnal
besi pada satuan tereduksi dan memelihara
Airaha, 7(02), 060-069.
enzim hidroksilase pada biosintesis kalogen, Fujaya, Y. (2004). Fisiologi ikan dasar pengembangan
hyidroksiprolin dan hidroksilisin yang berfungsi teknik perikanan. Rineka Cipta. Jakarta, 179,
untuk pembentukan kerangka tubuh terutama 53-60.
pada tulang rawan. Jika vitamin C cukup Giri, N. A., Johnny, F., Suwirya, K., & Marzuqi, M.
tersedia dalam tubuh, maka proses kalogenasi (2016). Kebutuhan Vitamin C Untuk
akan sempurna dan pertumbuhan ikan akan Pertumbuhan dan Meningkatkan Ketahanan
lebih baik dan cepat. Kemudian dikuatkan oleh Benih Kerapu Macan (Epinephelus
Suryanti, (2017) mengemukakan pembentukan fuscoguttatus). Jurnal Riset Akuakultur, 1(1),
kalogen penting untuk pertumbuhan normal 21-27.
Muttaqin, Z., Dewiyanti, I., & Aliza, D. (2016). Kajian
ikan karena kalogen merupakan komponen
hubungan panjang berat dan faktor kondisi
untuk matriks tulang, vitamin C diserap dengan ikan nila (Oreochromis niloticus) dan ikan
Arwana|Volume 2|Issue 2 141 http://www.journal.umuslim.ac.id/index.php/jipsbp
Fitriani & Akmal (2020)|Arwanaú Jurnal Ilmiah Program Studi Perairanú 2(2), 136-142

belanak (Mugil cephalus) yang tertangkap di vitamin C Ascorbic acid terhadap kinerja
Sungai Matang Guru, Kecamatan Madat, pertumbuhan dan respon imun ikan betok
Kabupaten Aceh Timur (Doctoral dissertation, Anabas testudineus Bloch. Jurnal Akuakultur
Syiah Kuala University). Indonesia, 7(2), 151-157.
Pengestu, M., Bijaksana, U., & Fitriliyani, I. (2016). Suriansyah, S. (2012). Kelangsungan Hidup Larva
Kinerja Vitamin C dan Temulawak Terhadap Ikan Betok (Anabas testudineus Bloch) Dengan
Kelangsungan Hidup Post Larva Ikan Papuyu Pemberian Pakan Alami Hasil Pemupukan
(Anabas testudineus Bloch). Fish Pada Media Air Gambut. Jurnal Ilmu Hewani
Scientiae, 6(1), 25-34. Tropika (Journal Of Tropical Animal
Purwati, H., Herliwati, H., & Fitriliyani, I. (2015). Science), 1(2), 47-52.
Pengaruh Penambahan Vitamin C Dan Suryanti, Y. (2017). Pengaruh la skorbil. 2-fosfat
Ekstrak Temulawak Pada Pakan Komersil magnesium sebagai sumber vitamin c terhadap
Terhadap Pertumbuhan Post Larva Ikan pertumbuhan benih ikan gurami
Papuyu (Anabas testudineus Bloch). Fish (Osphronemus gouramy Lac.). Jurnal
Scientiae, 5(2), 60-72. Penelitian Perikanan Indonesia, 9(1), 43-48.
Sunarto, S. Sabariah. 2008. Pengaruh pemberian

Arwana|Volume 2|Issue 2 142 http://www.journal.umuslim.ac.id/index.php/jipsbp

You might also like