Professional Documents
Culture Documents
Makalah Sitem Limbik
Makalah Sitem Limbik
Oleh:
Kelompok
Om Swastyastu,
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan penulis berbagai rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “ ”. Penulisan makalah ini digunakan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah ………….Oleh karena itu, kami mengucapkan rasa
terimakasih kepada Dr. Ketut Indra Purnomo, S.ked. M.Kes selaku dosen mata kuliah
ini.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasa. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
SAMPUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
ii
BAB I
PEDAHULUAN
Paparan tentang otak dan fungsinya, dan juga perkembangan fungsi otak,
perlu dipahami oleh para pendidik untuk dapat melakukan pembelajaran/penanaman
karakter yang berkualitas. Misalnya untuk anakanak dari dalam kandungan sampai
usia kira-kira 15 bulan, yaitu masa batang otak berkembang, rasa aman sangat
diperlukan, supaya emosinya bisa terlibat di masa depannya (sistem limbik
berfungsi). Rasa diterima oleh kedua orang tuanya menjadi hal yang utama, sehingga
anak memiliki kepercayaan diri untuk melanjutkan belajar. Pada saat ini anak mulai
belajar berjalan diawali dengan merangkak, tahap ini sangat penting karena dengan
merangkak anak belajar untuk melintasi garis tengah tubuh dan sekaligus belajar
untuk melawan gravitasi, kegiatan ini merupakan dasar belajar dengan kognisi.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi sistem limbik?
2. Apa peran sistem limbik?
3. Apa saja bagian-bagian sistem limbik?
4. Bagaimana cara kerja sistem limbik terhadap emosi anak?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Beberapa prinsip sebagai bentuk kecerdasan emosi yang diperankan sistem limbik
antara lain:
4
memproyeksikan atau mengirimkan berita (yang dikirim melalui sinapsis)
tersebut ke korteks.(Hapsari dkk, 2014)
b. Hipotalamus
Hipotalamus adalah bagian penting dari sistem limbik yang bertanggung
jawab untuk memproduksi beberapa pembawa pesan kimiawi, yang disebut
hormon. Hormon-hormon ini mengontrol kadar air dalam tubuh, siklus
tidur, suhu tubuh, dan asupan makanan. Hipotalamus terletak di bawah
talamus. Hipotalamus terbagi atas:
Hipotalamus Anterior: Mengatur rasa haus dan aktifitas seks
Hipotalamus Posterior: Mengatur suhu dan mencium bau
Hipotalamus Lateral: Mengatur rasa lapar
Hipotalamus Ventra: Mengatur sintesis hormon
Hipotalamus Ventromedial: Mengatur rasa kenyang
d. Hippocamus
Bagian lain dari lobus temporal yang bertanggung jawab untuk mengubah
kenangan jangka pendek ke memori jangka panjang, contohnya dapat
memberikan stimulasi berupa rehearsal (pengulangan). Selain itu
hipokampus juga dapat difungsikan sebagai navigasi ruangan, misalnya kita
dapat menghafal rute dari rumah ke kantor. Hipokampus ini diperkirakan
bekerja dengan amigdala untuk penyimpanan memori, dan kerusakan pada
hipokampus dapat menyebabkan amnesia (hilang ingatan).
e. Basal Ganglia
Kumpulan badan sel saraf yang bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan gerakan otot dalam postur tubuh yang terletak di bagian
anterior dari ventrikal lateral. Kontrol motor, dimana gerakan dimulai,
berlangsung dan berakhir seperti yang diharapkan, dikoordinasikan oleh
basal ganglia.
Struktur utama basal ganglia adalah kaudatus, putamen, dan globus pallidus.
6
1. Kaudatus
Bentuknya mirip ekor,letaknya memanjang keluar dari masing masing
amigdala,pertama tama kea arah posterior dan ke arah anterior,masing
masing kaudatus membentuk lingkaran hapir penuh.
2. Putamen
Letaknya dibagian tengah kaudatus.kaudatus dan putamen dihubungkan
dengan serangkaian jembatan serabut.Kaudaus dan putamen keduannya
memiliki cirri yang sama,yaitu memiliki bentuk yang bergaris garis
atau dikenal dengan striatum ( struktur bergaris garis)
3. Globus Pallidus
Struktur yang melingkar yang bewarna pucat, letaknya diarah medial
putamen, diantara putamen dan thalamus.
7
batang otak terancam, sistem limbik otak tengah akan memberi respon emosional,
dan menggunakan anggota tubuh untuk merespon dalam bentuk perkelahian, atau
merespon dengan cara menangis atau berteriak. Atau, melarikan diri kembali ke
batang otak sampai keadaannya aman, baru keluar lagi dan bemain. Keadaan ini
yang sering kali disebut stres. Stres adalah tekanan internal maupun eksternal serta
kondisi bermasalah lainnya dalam kehidupan. Dalam definisi lain stres juga
merupakan suatu keadaan tertekan baik itu secara fisik maupun psikologis. Stres
sangat berpengaruh terhadap otak untuk dapat berfungsi optimal. Dalam dunia
modern orang banyak berpikir dan terburu-buru sudah menjadi hal yang biasa, yang
artinya sudah tercipta keadaan stres yang kronis. Dan keadaan seperti ini membuat
orang mundur ke keadaan batang otak. Sering kali manusia bertemu dengan orang
yang mengalami stres yang relatif lama.
Misalnya anak Usia Dini/ anak PAUD yang mogok sekolah. Keadaan ini
terjadi karena di masa sebelumnya anak mengalami perasaan tidak aman atau tidak
nyaman yang terjadi berkali-kali, contoh di “bully” teman sebayanya. Atau anak-
anak di usia balita dipaksa, meski dipaksa secara halus, untuk belajar membaca atau
berhitung. Awalnya, anak-anak senang karena sesuatu yang baru dalam bentuk 2
dimensi abstrak, namun karena perkembangan otak secara natural belum pada tahap
tersebut, keadaan ini menjadikan stres yang kecil-kecil dan tidak nampak
berpengaruh terhadap anak-anak yang berlajar. Jika kondisi ini berlanjut, untuk
sebagian besar anak, stres yang kecil-kecil bertambah sehingga membesar dan
menjadi beban yang muncul anak bisa mogok sekolah atau berbuat sesuatu yang
merupakan bentuk kompensasi atau mempertahankan hidup (survival). Tubuh
manusia tidak didesain untuk mengatasi stres yang terus menerus, sehingga dapat
muncul simptom-simptom sakit. Jika limbik sistem ini didukung dengan rasa aman
dan nyaman oleh Batang otak, maka akan muncul Percaya Diri, dan “I connect”
(terhubung) dengan lingkungan, dan energi akan berlanjut dengan mudah ke bagian
otak tertinggi untuk berpikir, yaitu otak lateral (Swediati, 2020).
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Sistem limbik adalah keseluruhan lintasan neuronal yang mengatur tingkah
laku emosional dan dorongan motivasional yang terletak di area perbatasan
antara korteks serebri dan hipothalamus.
2. Gangguan pada sistem limbik mempengaruhi sistem belajar manusia.
mengontrol setiap informasi yang masuk dan otak tidak akan memberikan
perhatian jika informasi yang masuk mengabaikan sistem limbik.
3. Bagian-bagian sitem limbik adalah talamus, hipotalamus, Amygdala,
Hippocamus, dan basal gaglia.
4. Cara kerja sistem limbik pada kondisi batang otak aman dan nyaman, maka
otak tengah siap menerima pengalaman fisik dan emosional atau siap untuk
melangkah maju. Sebaliknya, jika batang otak terancam, sistem limbik otak
tengah akan memberi respon emosional, dan menggunakan anggota tubuh
untuk merespon dalam bentuk perkelahian, atau merespon dengan cara
menangis atau berteriak.
3.1 Saran
Sistem limbik sangat penting dalam mengatur emosi, pada anak-anak usia dini
emosi anak-anak diatur oleh sistem limbik. Oleh sebab itu, orangtua dan guru
disarankan untuk memberikan kondisi nyaman dan aman untuk anak-anak usia dini,
agar emosinya tetap stabil.
9
Daftar Rujukan
Istiqomah, I., & Suyadi, S. (2019). Gangguan Sistem Limbik Pada Compulsive
Gamer Dalam Pembelajaran Keagamaan Islam. Tadarus, 1–17.
http://103.114.35.30/index.php/Tadarus/article/view/2312
Reni, D. P., Puspitaningsih, R., Imelda, F., Patty, T., & Wati, R. (2021). Kombinasi
Aromaterapi Lavender dan Brain Gym Efektif terhadap Penurunan Tingkat Stres
pada Mahasiswa Kebidanan Semester VI. Jurnal Ilmiah Bidan, 9, 35–42.
https://ejurnal.poltekkes-manado.ac.id/index.php/jidan/article/download/
1551/1025
Swediati. (2020). Metode Pembelajaran Karakter Berdasarkan Dinamika
Perkembangan Otak. Prosiding Seminar Nasional, 199–205.
http://ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id/index.php/ProsidingPsikologi/article/
view/1373
10