Professional Documents
Culture Documents
PANEL ABSTRACT
ABSTRACT
Indonesia is the third largest Muslim country in the world, and it becomes a potential
market for syariah oriented businesses. At the same time, Muslim communities also
demand halal products and services from the fast-growing syariah oriented industries.
The phenomenon have caused Indonesia government support the emergence of syariah
economic which include halal industry in products and service chain across the syariah
businesses. Efforts to strengthens halal ecosystem are also implemented to maintain all
product and service production, supply, and distribution are complied with halal
requirement according to Islamic principles. For example, government Islamic bonds
have been directed to comply with halal principle to support small and medium
businesses which often directly serve Muslim communities. The small and medium
business which have operated in e-commerce ecosystems are also encouraged to
comply with halal principles in serving their online costumers. Such halal digital small
and medium businesses have been operated in pesantren or Islamic boarding schools
environment where their costumers are very concerned with halal principles when they
consume the product and services. Halal food is the most popular today and it has
become the most concern of Muslim and also another communities because halal food is
often associated with hygienic and health. As such creating and strengthening halal
products and services ecosystems are very important in improving syariah economic.
We argue that by creating and strengthening halal ecosystem, syariah economic will be
improved because products and services produced by Muslim businesses will be highly
demanded not only by Muslim but also by non-Muslim communities.
Keywords: Halal ecosystem, halal value chain, small and medium business, digital
businesses.
ABSTRAK
Indonesia adalah negara Muslim terbesar ketiga di dunia, dan menjadi pasar potensial
bagi bisnis berorientasi syariah. Pada saat yang sama, komunitas Muslim juga
menuntut produk dan layanan halal dari industri berorientasi syariah yang telah
berkembang pesat. Fenomena tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia
mendukung munculnya ekonomi syariah yang memasukkan industri halal dalam
produk dan rantai layanan di seluruh bisnis syariah. Upaya penguatan ekosistem halal
juga dilakukan untuk menjaga agar seluruh produksi, suplai, dan distribusi produk
dan jasa memenuhi persyaratan halal menurut prinsip-prinsip Islam. Misalnya, obligasi
syariah pemerintah telah diarahkan untuk mematuhi prinsip halal untuk mendukung
usaha kecil dan menengah yang sering secara langsung melayani komunitas Muslim.
Usaha kecil dan menengah yang telah beroperasi dalam ekosistem e-commerce juga
didorong untuk mematuhi prinsip-prinsip halal dalam melayani pelanggan online
mereka. Usaha kecil dan menengah digital halal tersebut telah beroperasi di lingkungan
pondok pesantren di mana pelanggan mereka sangat memperhatikan prinsip-prinsip
halal ketika mereka mengkonsumsi produk dan layanan. Makanan halal adalah yang
paling populer saat ini dan telah menjadi perhatian utama umat Islam dan juga
masyarakat lain karena makanan halal sering dikaitkan dengan higienis dan kesehatan.
Dengan demikian menciptakan dan memperkuat ekosistem produk dan jasa halal
sangat penting dalam meningkatkan ekonomi syariah. Kami berpendapat bahwa
dengan menciptakan dan memperkuat ekosistem halal, ekonomi syariah akan
meningkat karena produk dan layanan yang dihasilkan oleh bisnis Muslim akan sangat
diminati tidak hanya oleh Muslim sendiri tetapi juga oleh komunitas non-Muslim.
Kata Kunci: Ekosistim halal, rantai layanan, usaha kecil menengah, bisnis digital
STRATEGI PEMERINTAH DALAM PENGUATAN DIGITALISASI HALAL VALUE
CHAIN PADA UMKM SULAWESI TENGAH
Sitti Aisya
Nama kampus dan email (yang lain juga begitu)
Keywords: UMKM, Halal Vallue Chain, digitalisasi halal, sertifikasi halal, peran
pemerintah.
NURSYAMSU
nursyamsu627@uindatokaramapalu.ac.id
UIN Datokarama Palu
Kata Kunci: Usaha halal, pemanfaatan, media dengan jaringan (daring), usaha lokal.