You are on page 1of 15

MAKALAH

Di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah: Lembaga Keuangan Islam Non Bank

Dosen Pengampu:M.Saiful Rizal,S,H.,ME

Kelompok 8

Di susun Oleh :

M.Hairu Dimas Suderajad Nim (20.23.931)

M.Reno Asdianto Nim (20.23.930)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH 5B

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM STAI AN NADWAH

KUALA TUNGKAL

Tahun Ajaran 2022/2023

1
Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena


berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Perusahaan
Leasing ”. Manfaat dan tujuan penulisan makalah ini tidak lain untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Lembaga Keuangan Islam Non Bank serta merupakan
bentuk langsung tanggung jawab penulis pada tugas yang diberikan dosen
pembimbing. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
keluarga yang telah memberi dukungan dan juga kepada Dosen pembimbing
M.Saiful Rizal ,S,H.,ME yang telah membimbing dan memberi pengarahan kepada
penulis. Serta kepada seluruh pihak yang telah memberi sumbangan saran dan yang
membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari bahwa
dalam makalah ini masih banyak dijumpai kesalahan dan kekurangan dari berbagai
sisi, baik dalam penggunaan bahasa, teknik penulisan dan cara penyajiannya. Untuk
itu saran dan pendapat yang bermanfaat sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua.

Kuala Tungkal 17 September 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

2
COVER.................................................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................2

DFTAR ISI.............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................4

A.Latar belakang............................................................................4

B.Rumusan Masalah.......................................................................5

C.Tujuan Penulisan.........................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................6

A.Mekanisme Operasional Perusahaan Leasing..............................4

B.Perkembangan Perusahaan Leasing di Indonesia........................5

C.Tinjauan Syariah Terhadap Perusahaan Leasing di Indonesia.......6

D.Pengertian Leasing.....................................................................6

E.Jenis jenis leasing.......................................................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................16

A.Kesimpulan................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................16

Bab 1

3
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Sewa Guna Usaha adalah istilah yang dipakai dalam peraturan tentang
Lembaga Pembiayaan sebagai terjemahan dari istilah bahasa Inggris Leasing dari
kata dasar Lease, yang artinya sewa menyewa. Kemudian, dalam dunia bisnis Leasing
berkembang sebagai bentuk sewa-menyewa, yaitu dalam bentuk pembiyaan
perusahaan berupa penyedia barang modal yang digunakan untuk menjalankan
usahanya dengan mebayar sewa selama jangka waktu tertentu. 13 Berdasarkan
defenisi tersebut konsep Leasing sebagai bentuk sewa- menyewa yang disebut Sewa
Guna Usaha sudah lebih terarah dan jelas. Hal ini dinyatakan oleh unsur-unsur
berikut : Untuk mengetahui Leasing sebagai Sewa Guna Usaha, yaitu suatu bentuk
dari sewa-menyewa, perlu ditelaah ketentuan yang terdapat dalam Peraturan
Perizinan Usaha Leasing. Menurut Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan,
Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : Kep-
122MKIV21974, Nomor : 32MSK21974, Nomor : 30KpbI74, teertanggal 7 Februari
1974 tentang Perizinan Usaha Leasing dalam Pasal 1,menyebutkan bahwa yang
dimaksud dengan Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam
bentuk penyediaan barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk
suatu jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran secara berkala disertai
dengan hak pilih opsi bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang modal yang
bersangkutan, atau memperpanjang jangka waktu Leasing berdasarkan nilai sisa
yang telah disepakati bersama.

kehidupan masyarakat pada zaman sekarang, kebutuhan semakin bermacam-


macam, mulai dari kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.
Salah satu kebutuhan masyarakat yang tidak kalah penting saat ini adalah kebutuhan
akan kendaraan atau alat transportasi.Alat transportasi adalah alat yang digunakan
untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan waktu yang lebih cepat
dan efisien. Selain digunakan untuk membantu mobilitas seseorang, alat transportasi
juga digunakan untuk membantu kegiatan distribusi, baik oleh perorangan maupun
perusahaan. Selain model maupun merk yang beragam, cara memperoleh kendaran

4
tersebut juga beragam, salah satunya adalah dengan jasa yang ditawarkan oleh
leasing, meskipun sebenarnya leasing tidak hanya diperuntukan untuk pembiayaan
kendaraan namun juga dapat digunakan untuk pembiayaan mesin-mesin dan alat
untuk industri. Disini penulis hanya mengambil masalah yang dekat dengan
penulis.Leasing sebagai salah satu sistem pembiayaan mempunyai peranan dalam
peningkatan pembangunan perekonomian Nasional. Usaha Leasingdapat membantu
badan-badan dan pengusaha-pengusaha Indonesia, terutama pengusaha industri
kecil, dalam mengatasi cara pembiayaan untuk memperoleh alat-alat perlengkapan
maupun barang-barang modal yang mereka perlukan, yang juga berarti meingkatkan
pembangunan perekonomian Nasional.

B.Rumusan Masalah

1.Bagaimana mekanisme operasional perusahaan leasing dari segi produk dan


mekanisme pelaksanaan leasing ?

2.Bagaimana perkembangan perusahaan leasing dan tinjauan syariah terhadap


leasing di Indonesia ?

C.Tujuan Penulisan

1.Untuk mengetahui mekanisme operasional perusahaan leasing dari segi produk


dan mekanisme pelaksanaan leasing

2.Untuk mengetahui perkembangan perusahaan leasing dan tinjauan syariah


terhadap leasing di Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

1
A.Mekanisme Operasional Perusahaan Leasing: Produk dan Mekanisme Perusahaan
Leasing

Kata leasing berasal dari bahasa Inggris yaitu kata lease berarti menyewakan.
Leasing sebagai lembaga pembeliayaan baru dilaksanakan pertama kali di Indonesia

1
Achmad Anwari, 1987, Leasing Di Indonesia, Jakarta Timur: Ghalia Indonesia, hal. 14.

5
pada awal tahun 1970-an melalui peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia sejak tahun 1974, yaitu dengan dikeluarkan surat keputusan bersama
antara Mentri Keuangan, Mentri Perindustrian, dan Mentri Perdagangan.Leasing
juga dapat diartikan sebagai:“Perjanjian sewa-menyewa yang telah berkembang
dikalangan pengusaha, di mana lessor (pihak yang menyewakan, yang sering
merupakan perusahaan leasing) menyewakan suatu perangkat alat perusahaan
(mesin-mesin) termasuk servis, pemeliharaan dan lain-lain kepada lesse (penyewa)
untuk jangka waktu tertentu.

1.Produk Perusahaan Leasing Mekanisme Pelaksanaan Leasing

a.Lessor

Lessor merupakan pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada pihak


lessee dalam bentuk barang. Lessor dalam financial leassee bertujuan untuk
mendapatkan kembali biaya yang telah dikeluarkan untuk membiayai penyediaan
barang modal dengan mendapatkan keuntungan. Sedangkan lessor dalam operating
lease, bertujuan mendapatkan keuntungan dari penyedia barang serta pemberian
jasa-jasa yang berkenaan dengan pemeliharaan serta pengoperasian barang modal
tersebut.

b.Lessee

Lesse merupakan pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang


2

modal dari lessor. Lessee dalam financial lease bertujuan untuk mendapatkan
pembiayaan berupa peralatan dengan cara pembayaran angsuran. Pada akhir
kontrak, leasing, lesse memiliki hak opsi atas barang tersebut, maksudnya pihak
lessee dapat memiliki hak baik untuk membeli barang yang disewakan tersebut
dengan harga berdasarkan niali sisa. Dalam operating lessee, dapat memenuhi
kebutuhab peralatannya di samping tenaga operator dan penawaran alat tersebut
tanpa resiko begi lessee terhadap kerusakan.

c.Supplier

2
Eddy P. Soekadi, 1987, Mekanisme Leasing, Jakarta Timur: Ghalia Indonesia, hal. 26.

6
Supplier merupakan pihak yang mengadakan barang untuk dijual kepada
lessee dengan pembayaran secara tunai oleh lessor. Supplier langsung menyerahkan
barang kepada lessee tanpa melalui pihak lessor sebagai pihak yang melakukan
pembiayaan. Sedangkan dalam operational lease, supplier menjual barangnya
langsung kepada lessor dengan pembiayaan sesuai dengan kesepakatan kedua belah
pihak, yaitu secara tunai atau berkala.

d.Bank atau Kreditur

Pihak bank atau kreditur dalam perjanjian leasing tidak terlibat secara
langsung, memegang peran yang sangat penting dalam hal penyediaan dana kepada
lessor terutama dengan leverage lease dimana sumber dana pembiayaan lessor
diperoleh melalui kredit bank. Pihak supplier dalam hal ini tidak tertutup
kemungkinan menerima kredit dari bank untuk memperoleh barang modal yang
nantinya akan dijual sebagai objek leasing kepada lesse atau lessor

2.Perkembangan Perusahaan Leasing di Indonesia

Di Indonesia kegiatan usaha leasing diperkenalkan pada tahun 31974


berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Mentri Keuangan, Mentri Perindustrian,
dan Mentri Perdagangan Nomor Kep- 122/MK/IV/2/1974, No. 32/M/SK/2/1974, dan
No. 30/KPB/I/1974 tanggal 7 Februari 1974 tentang Perizinan Usaha Leasing. Dalam
SKB ketiga mentri tersebut dapat melakukan usaha leasing adalah:

a.Lembaga keungan yang dimaksud dalam SK Mentri Keuangan No. KEP.


38/MK/IV/I/1972, dan

b.Badan usaha lain non lembaga keuangan yang bergerak dalam bidang leasing,
termasuk subsidiary dari suatu lembaga keuangan, perwakilan tunggal (pasal 1)

3.Tinjauan Syariah terhadap Perusahaan Leasing di Indonesia

Kajian tentang leasing dalam hukum Islam dapat diidentikan dengan kajian
ijarah. Khususnya capita lease dan operating lease. Jenis operating lease yang
dikenal dengan ijarah murni, yaitu sewa menyewa biasa. Hukum pelaksanaanya

3
Ibid, hal. 28.

7
dalam Islam adalah dibolehkan dengan dasar hukum QS. Al-Baqarah 233.Yang
menjadi dalil dari ayat tersebut adalah ungkapan “Apabila kamu memberikan
pembayaran yang patut”. Ungkapan tersebut menunjukkan adanya jasa yang
diberikan berkat kewajiban membayar upah (Fee) secara patut. Dalam hal ini
termasuk didalamnya jasa penyewaan atau leasing.

A.Pengertian Leasing adalah

Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan benda atau


modal yang dapat dilakukan oleh siapa saja yang membutuhkannya, baik perusahaan
maupun perorangan yang menggunakan barang itu. Aktivitas leasing biasanya
memiliki kurun waktu tertentu dan cara pembayarannya pun dicicil.Pembayaran
dengan angsuran ini yang memudahkan nasabah karena tidak perlu menyiapkan
4
uang dengan jumlah besar dalam satu waktu. Besarnya pembayaran tergantung
pada besar harga pokok barang atau modal dan jangka waktu cicilan yang dipilih.Ada
lagi pengertian tentang leasing adalah perjanjian yang disepakati oleh pemilik barang
atau modal dengan pihak lain yang disebut dengan nasabah yang bekerja sama
dengannya. Setelah perjanjian itu dibuat, barulah pihak nasabah menerima benda
atau modal, serta memulai cicilannya sampai di waktu yang telah dipilih.Pihak yang
memiliki benda atau modal itu dinamakan pihak lessor, sedangkan pihak yang
meminjam atau nasabah dikenal dengan lessee.Leasing adalah aktivitas yang sering
diandalkan masyarakat Indonesia. Kehadirannya membantu masyarakat membeli
barang atau meraih modal yang dibutuhkan. Contohnya ketika membeli barang
elektronik, kendaraan, modal untuk membangun bisnis, dan lain sebagainya.

B.Jenis jenis leasing

1.Capital lease

Merupakan jenis leasing yang paling umum hadir di Indonesia. Bentuknya


adalah perusahaan yang memberikan leasing pada nasabah dengan bermacam
kebutuhan. Jadi, nasabah diberikan kebebasan untuk menentukan benda atau
modalnya sendiri.Perusahaan leasing akan membayar perusahaan supplier yang

4
Budi Rachmat, 2002, Multi Finance, Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen, Jakarta: CV.
Novindo Pustaka Mandiri, hal. 1.

8
menyediakan benda yang diinginkan oleh nasabah. Nanti nasabah akan membayar
pembiayaan yang sudah dilakukan perusahaan leasing dengan cara mencicil.
Nasabah tidak akan lagi berhubungan dengan pihak supplier.

2.Operating lease

Jenis leasing ini dipraktikkan oleh perusahaan leasing yang memberikan jasa
sewa pada nasabah untuk barang tertentu. Jadi, pihak nasabah hanya perlu
menyerahkan uang sewa pada perusahaan. Sedangkan pembelian barang dilakukan
oleh perusahaan leasing tersebut. Namun, biasanya tetap ada perjanjian jatuh
tempo nasabah melakukan penyewaan.

3.Sales type lease

Merupakan jenis leasing yang perusahaan memiliki harta dalam bentuk


berbagai macam dan menjual leasing harta itu pada nasabah. Nantinya perusahaan
akan meraih penghasilan dari menjual benda itu dan bunga yang telah disepakati
bersama.

4.Leverage lease

Merupakan jenis leasing yang melibatkan pihak lain atau pihak ketiga.
Perusahaan leasing hanya membayar objek leasing sekian persen, sisanya akan
dilunasi oleh pihak ketiga. Nantinya nasabah akan berurusan dengan lebih dari satu
pihak.

5.Cross border lease

Leasing tidak hanya dilakukan oleh dua pihak yang berada di satu negara.
Pihak yang berada di beda negara pun dapat melakukannya. Contoh mudahnya
adalah penyewaan pesawat terbang.Sebagian besar pesawat terbang di Indonesia
itu disewa dari perusahaan produsen pesawat terbang di luar negeri. Maskapai akan
membayar biaya sewa sesuai dengan kesepakatan.

C.Fungsi dan Tujuan Leasing

9
Sekilas fungsi leasing serupa dengan bank yang bisa memberikan pinjaman
untuk nasabahnya. Namun, yang membedakan adalah bentuk dari pinjamannya itu
sendiri.Bank tidak pernah meminjamkan Anda barang. Bank pasti meminjamkan
Anda uang. Sedangkan, perusahaan leasing umumnya meminjamkan Anda barang,
yang nanti perlu Anda bayarkan secara cicilan.Contohnya ketika Anda membeli
laptop baru. 5Laptop harganya sekarang cukup mahal, jadi Anda membelinya lewat
cicilan. Jika membeli dengan tunai itu memberatkan, apalagi Anda membutuhkan
laptop itu secepatnya.Akhirnya Anda menghubungi perusahaan leasing yang
bersedia membeli laptop itu untuk Anda. Sebagai gantinya, Anda perlu membayar
cicilan sesuai dengan kesepakatan.Dari kasus di atas dapat disimpulkan bahwa
leasing adalah aktivitas yang memudahkan nasabah untuk memiliki barang yang
dibutuhkannya dalam waktu cepat. Terutama untuk benda-benda yang harganya
tinggi.Ada juga opsi sewa untuk Anda yang hanya butuh menggunakan suatu benda
untuk waktu tertentu. Ini biasanya berkaitan dengan bisnis yang menyewa peralatan
pada pihak lain. Dengan begitu, biaya yang dikeluarkannya tidak begitu besar karena
tidak perlu membeli peralatan itu.

D..Ciri ciri leasing

1.Memiliki jangka waktu pembayaran

dan penyewaan benda.

2.Hak kepemilikan barang yang disewakan ada pada pemberi leasing.

3.Barang yang biasanya dijadikan objek leasing adalah benda yang diperlukan oleh
nasabah atau perusahaan.

E.Kelebihan leasing

1.Fleksibel

5
Khudzaifah Dimyati dan Kelik Wardiono, 2004, Metode Penelitian Hukum, Surakarta: Fakultas Hukum UMS, hal.
1.6

Soerjono Soekanto, 2008, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, hal. 51.7

Soerjono Soekanto, 1988, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, hal. 12

10
Perusahaan leasing biasanya menyediakan beberapa opsi untuk waktu tempo
pembayaran. Jadi, Anda bisa memilih periode cicilan sesuai dengan kesanggupan.
Biasanya, semakin lama periodenya, jumlah cicilan per bulannya kian sedikit.

2.Tidak ada jaminan

Anda juga tidak perlu menyerahkan jaminan untuk bekerja sama dengan pihak
leasing. Anda hanya perlu mempersiapkan uang yang cukup untuk cicilan per
bulannya.

3.Pelayanan cepat

Perusahaan leasing biasanya mempertimbangkan aplikasi pengajuan leasing


dalam waktu cepat, tidak sampai berbulan-bulan. Apabila aplikasi Anda disetujui,
Anda akan cepat menerima benda yang dibutuhkan, sehingga Anda bisa memulai
pembayaran.

4.Tidak terpengaruh inflasi

Jumlah cicilan yang menjadi tanggungan Anda akan selalu sama dengan
kesepakatan di awal. Jadi, pembayarannya tidak dipengaruhi oleh inflasi yang bisa
terjadi setiap tahunnya.

5.Meraih modal

Perusahaan leasing juga menjadi alternatif untuk meraih modal bagi usaha-
usaha kecil. Para pemilik usaha pun bisa melanjutkan bisnisnya dengan pinjaman itu

Kemudian pemilihan penggunaan jasa perusahaan leasing juga dipengaruhi oleh


keuntungan yang diperoleh pengguna jasa leasing apabila dbandingkan dengan
perjanjian yang lainnya. Secara umum beberapa segi keuntungan leasing adalah:

1. Penghematan modal
Dengan adanya sistem pembiayaan melalui leasing, maka lessee bisa
didapatkan dana untuk membeli peralatan atau mesin-mesin untuk proses
6

produksinya hingga sebesar 100% dari harga barang tersebut. Dengan demikian

6
Soerjono Soekanto, 2008, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, hal. 51.7

11
lessee bisa memanfaatkan modal yang sudah ada untuk keperluan lain misalnya
membiayai proyek-proyek lainnya sebagai cadangan untuk pembiayaan musiman
dan lain-lain.

2. Sangat flexible

Pengertian flexible ini bersifat sangat luas yang merupakan ciri utama bagi
kelebihan leasing dibandingkan dengan kredit dari bank.

3. Sebagai sumber dana

Leasing merupakan salah satu sumber dana bagi perusahaan-perusahaan


ndustry maupun perusahaan komersil lainnya Mekanisme untukmemperoleh dana
yaitu dengan melalui sale and lease back atas aset yang sudah dimiliki oleh lessee.

4. On atau off balance sheet

Tanpa adanya maksud-maksud melakukan window dressing, leasingsesuai


dengan kebutuhannya bisa dibukukan dengan menggunakan onatau off balance
sheet.

5. Menguntungkan cash flow


Fleksibilitas dari penentuan besarnya rental sangat menguntungkan cash flow.
Untuk suatu investasi di mana pendapatan penjualan diperoleh secara musiman atau
juga di mana keuntungan baru bisa diperoleh pada masa-masa akhir investasi maka
besarnya rental juga bisa disesuaikan dengan kemampuan cash flow yang ada.

6. Menahan pengaruh inflasi

Dalam keadaan inflasi, lessee mengeluarkan biaya rental yang sama. Dengan
demikian nilai riil dari rental tersebut telah berkurang. Atau bisa dikatakan bahwa
lessee membayar hari ini dengan perhitungan nilai mata uang kemarin.

7. Sarana kredit jangka menengah dan jangka panjang

Terutama sekali d Indonesia, saat ini dirasakan sangat sulit untuk


mendapatkan dana pinjaman rupiah untuk jangka menengah dan jangka panjang.

12
Untuk mengatasi hal tersebut, leasing merupakan salah satu alternatif yang bisa
memenuhi kebutuhan ini.

8. Dokumentasinya sangat sederhana

Leasing biasanya menggunakan dokumentasi yang sudah standar. Adalah


lebih simple bagi lessee untuk melakukan transaksi leasing yang berikutnya dengan
mengikuti dokumentasi yang sudah ada dibandingkan dengan merundingkan
pinjaman baru dari bank.

9. Berbagai biaya yang ada bisa dikelompokkan dalam satu paket

Sebagai akibat dari pembelian suatu barang akan menimbulkan biayabiaya


antara lain berupa biaya pengiriman, biaya pemasangan, konsultan fee, biaya down
payment dan termasuk juga biaya premi asuransi. Semua biaya-biaya tersebut bisa
digabung menjadi satu dengan harga barang untuk kemudian diamortisasikan
sepanjang masa leasing.

Adanya ketidaksesuaian megenai pelaksanaan leasing dipengaruhi oleh pemahaman


masyarakat sendiri terhadapap leasing, mengingat bahwa leasing masih relatif awam
bagi masyarakat, maka sebagai akibatnya adalah timbul berbagai pandangan yang
keliru mengenai leasing ini. Pandanganpandangan tersebut antara lain adalah:

1. Leasing tidak memerlukan tambahan jaminan (collateral)

Karena bervariasinya jenis dari barang modal yang diperjanjikan dalam bentuk
perjanjian leasing maka untuk jenis-jenis barang modal tertentu masih diperlukan
adanya tambahan jaminan.

2. Perjanjian leasing bisa dibatalkan

setiap saat Banyak para lessee yang masih menganggap bahwa leasing adalah
perjanjian sewa-menyewa biasa dimana dia bisa membatalkan setiap saat jika dirasa
barang tersebut sudah tidak disukai atau tidak lagi memberikan keuntuangan
kepadanya. Leasing adalah suatu perjanjian yang tidak bisa dibatalkan. Untuk hal-hal
tertentu pembatalan bisa dilakukan tetapi paling tidak kedua belah pihak yaitu lessor

13
dan lesseeharus menyetujuinya dan biasanya lessor meminta penyelesaian
mengenai sisa nilai pokok yang masih terhutang.

3. Leasing dianggap sebagai kredit

biasa seperti dari bankTidak jarang para nasabah datang ke perusahaan leasing
dan mengatakan bahwa ia meminta fasilitas leasing sebesar sekian juta rupiah tanpa
menyebutkan jenis barang tertentu yang dibutuhkan. Setiap perjanjian leasing pasti
melibatkan jenis barang tertentu yang menjadi obyek perjanjian. Memang
perusahaan leasing bisa memberikan cash (dana) kepada lesse untuk keperluan
modal kerja atau keperluan lainnya tetapi tetap dibutuhkan suatu barang senilai dari
dana yang diberikan kepada lessee.

BAB III

PENUTUP

1.Kesimpulan

Leasing merupakan setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk


penyediaan atau menyewakan barang-barang modal untuk digunakan oleh
peruahaan lain dalam jangka waktu tertentu.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Abdul Ghofur. 2011. Gadai Syariah di Indonesia: Konsep, Implementasi, dan
Institusional. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Iska, Syukri dan Nengsih, Ifelda. 2016. Manajemen Lembaga Keuangan Syariah Non
Bank. Padang: CV Jasa Surya.

Lubis, Suhrawardi K. 2000. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar Grafika.

Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainn. Yogyakarta: Ekonosia.

Muhamad. 2000. Lembaga-lembaga Keuangan Umat Kontemporer. Yogyakarta: UII


Press.

15

You might also like