You are on page 1of 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : ANGGI SIGIT PRAYOGO

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042954923

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4123 / STATISTIKA EKONOMI

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ-UT SEMARANG

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
TUGAS 3 STATISTIKA EKONOMI

1. Diberikan sekumpulan data omset sepuluh perusahaan (dalam juta rupiah):

100 170 200 100 200 150 300 200 120 200

Nilai koefisien kecondongan (skewness) adalah sebagai berikut.


Karena koefisien kecondongan bernilai negatif, maka distribusi akan condong ke kiri.

Penjelasan dengan langkah-langkah:

Diketahui:
Data omset sepuluh perusahaan (dalam juta rupiah) adalah sebagai berikut.

100 100 120 150 170 200 200 200 200 300 (sudah diurutkan)

Ditanya:

 Koefisien kecondongan.
 Arti dari koefisien tersebut.

Proses:
Koefisien kecondongan (skewness) adalah tingkat
kemiringan/kemencengan suatu kurva distribusi. Kecondongan dapat didefinisikan
sebagai ukuran asimetri dari distribusi probabilitas. Jika kurva dari suatu distribusi
normal terdistorsi ke arah kiri atau ke kanan maka disebut sebagai distribusi condong
atau miring. Koefisien kecondongan dapat bernilai positif, negatif, atau nol. Berikut ini
adalah interpretasi dari koefisien kecondongan.

 Jika mean melebihi modus dan median (modus < median < mean) maka distribusinya
miring positif. Dengan kata lain, jika koefisien kecondongan positif maka distribusinya
condong ke kanan.
 Jika modus melebihi median dan mean (mean < median < modus) maka distribusinya
miring negatif. Dengan demikian, koefisien kecondongan akan negatif dan distribusi akan
condong ke kiri.
 Jika nilai mean, median, dan modus sama maka distribusinya adalah distribusi normal
dengan kurva simetris dan koefisien kecondongannya 0.

Ada dua rumus, yang dikemukakan oleh Karl Pearson, yang dapat digunakan untuk
menghitung koefisien kecondongan. Rumus pertama menggunakan modus, sedangkan
rumus kedua menggunakan median. Keduanya terhubung dengan rata-rata (mean)
dan simpangan baku (standar deviasi, s).

Koefisien pertama dari rumus kecondongan

Namun, jika tidak ada titik data yang cukup dalam kumpulan data maka modus tersebut
tidak dapat dipertimbangkan sebagai ukuran kekuatan dari tendensi sentral atau
kecenderungan terpusat.

Koefisien kedua dari rumus kecondongan

Rumus kedua ini dapat digunakan apabila sekumpulan data memiliki lebih dari satu
modus. Jadi, dalam kebanyakan kasus, peneliti lebih suka menggunakan rumus kedua
(dengan median) untuk menghitung koefisien kecondongan.

Menghitung mean
100 170 200 100 200 150 300 200 120 200 ⇒ , , dengan
demikian .

Menentukan simpangan baku (standar deviasi)

Menentukan modus dan median


Dari sekumpulan data tersebut didapat nilai modus = 200 dan nilai median
= .

Menghitung koefisien pertama dari rumus kecondongan

, diperoleh
Menghitung koefisien kedua dari rumus kecondongan

, diperoleh

Interpretasi dari hasil perhitungan

 Karena modus melebihi median dan mean (mean < median < modus), maka koefisien
kecondongan bernilai negatif dan distribusi akan condong ke kiri.
 Distribusi miring atau condong ke kiri biasanya muncul sebagai kurva condong ke kanan,
hal ini dikarenakan massa distribusi terkonsentrasi di sebelah kanan kurva.

2. Diketahui:
Data angka 2, 4, 6, 8, 10, 12.

Diambil sebanyak 2 buah secara acak tanpa pengembalian.

μ=7

Ditanya:
a) Varians populasi (σ2)?

b) Simpangan baku rata-rata cuplikan (σX2)?

Pembahasan:

a. Varians populasi (σ2)

Rumus σ2 =

Sehingga σ2 = = 14

b) Simpangan baku rata-rata cuplikan (σX2)


Rumus σ = √σ2

Sehingga σ = √14 = 3,74


3. Seorang peneliti menyatakan bahwa rata-rata pendapatan masyarakat di Desa RAMAIDO
adalah Rp 5.000.000,00/bulan dengan simpangan baku sebesar Rp 1.700.000,00/bulan.
Seorang pengusaha ingin membuka Toko Kelontong di Desa RAMAIDO. Untuk itu si
pengusaha melakukan kajian tentang pendapatan warga di sekitar lokasi yang ingin ia
dirikan Toko Kelontong tersebut. Dari sampel sebesar 20 penduduk didapatkan bahwa
rata-rata pendapatannya adalah sebesar Rp 5.500.000,00/bulan. Ujilah kebenaran
pendapat dari Peneliti dengan menggunakan alpha = 5%!

You might also like