Professional Documents
Culture Documents
ESPA4123 - Tugas 3
ESPA4123 - Tugas 3
TUGAS 3
100 170 200 100 200 150 300 200 120 200
Karena koefisien kecondongan bernilai negatif, maka distribusi akan condong ke kiri.
Diketahui:
Data omset sepuluh perusahaan (dalam juta rupiah) adalah sebagai berikut.
100 100 120 150 170 200 200 200 200 300 (sudah diurutkan)
Ditanya:
Koefisien kecondongan.
Arti dari koefisien tersebut.
Proses:
Koefisien kecondongan (skewness) adalah tingkat
kemiringan/kemencengan suatu kurva distribusi. Kecondongan dapat didefinisikan
sebagai ukuran asimetri dari distribusi probabilitas. Jika kurva dari suatu distribusi
normal terdistorsi ke arah kiri atau ke kanan maka disebut sebagai distribusi condong
atau miring. Koefisien kecondongan dapat bernilai positif, negatif, atau nol. Berikut ini
adalah interpretasi dari koefisien kecondongan.
Jika mean melebihi modus dan median (modus < median < mean) maka distribusinya
miring positif. Dengan kata lain, jika koefisien kecondongan positif maka distribusinya
condong ke kanan.
Jika modus melebihi median dan mean (mean < median < modus) maka distribusinya
miring negatif. Dengan demikian, koefisien kecondongan akan negatif dan distribusi akan
condong ke kiri.
Jika nilai mean, median, dan modus sama maka distribusinya adalah distribusi normal
dengan kurva simetris dan koefisien kecondongannya 0.
Ada dua rumus, yang dikemukakan oleh Karl Pearson, yang dapat digunakan untuk
menghitung koefisien kecondongan. Rumus pertama menggunakan modus, sedangkan
rumus kedua menggunakan median. Keduanya terhubung dengan rata-rata (mean)
dan simpangan baku (standar deviasi, s).
Namun, jika tidak ada titik data yang cukup dalam kumpulan data maka modus tersebut
tidak dapat dipertimbangkan sebagai ukuran kekuatan dari tendensi sentral atau
kecenderungan terpusat.
Rumus kedua ini dapat digunakan apabila sekumpulan data memiliki lebih dari satu
modus. Jadi, dalam kebanyakan kasus, peneliti lebih suka menggunakan rumus kedua
(dengan median) untuk menghitung koefisien kecondongan.
Menghitung mean
100 170 200 100 200 150 300 200 120 200 ⇒ , , dengan
demikian .
, diperoleh
Menghitung koefisien kedua dari rumus kecondongan
, diperoleh
Karena modus melebihi median dan mean (mean < median < modus), maka koefisien
kecondongan bernilai negatif dan distribusi akan condong ke kiri.
Distribusi miring atau condong ke kiri biasanya muncul sebagai kurva condong ke kanan,
hal ini dikarenakan massa distribusi terkonsentrasi di sebelah kanan kurva.
2. Diketahui:
Data angka 2, 4, 6, 8, 10, 12.
μ=7
Ditanya:
a) Varians populasi (σ2)?
Pembahasan:
Rumus σ2 =
Sehingga σ2 = = 14