You are on page 1of 11

Leni Mulyani :Family Support Relationships With Self Esteem Of Adolescents ....

JURNAL STIKES MUHAMMADIYAH CIAMIS : JURNAL


KESEHATAN
Volume 6, Nomor 2, Oktober 2019
ISSN:2089-3906
EISSN:2656-5838

FAMILY SUPPORT RELATIONSHIPS WITH SELF ESTEEM OF ADOLESCENTS OF


THALASSEMIA IN POLYCLINIC THALASSEMIA RSUD CIAMIS YEAR 2018
Leni Mulyani 1*); Yuyun Rahayu 2; Asep Gunawan 3
1*, 2, 3
STIKes Muhammadiyah Ciamis

Email : lenimulyani95@gmail.com
ARTICLE INFO ABSTRACT

Background : Thalassemia is a congenital blood


disorder disease characterized by red blood cell
Article history:
(eritrosit) condition is easily damaged or shorter than
normal blood cells in general. Major thalassemia
affects the physical, psychological and social
conditions in adolescents. Family support affects the
health of thalassemia patients with a positive impact in
avoiding the negative effects of severe stress.
Objective : This study aims to determine the
Keywords: relationship of family support with the pride of
adolescents thalassemia patients in polyclinic
Family Support, Self-Esteem, thalasemia RSUD Ciamis year 2018.
Adolescents, Thalassemia Research Methodology : The type of this research is
correlational quantitative research with cross
sectional study design on 45 respondents. Population
number 117 peoples, and sampling using total
sampling method (taken sampling) taken from
adolescent thalasemia patient in polyclinic thalasemia
RSUD Ciamis year 2018
Research Result : Good family support with high self
esteem of 2 respondents (28.6%), moderate self-esteem
of 2 respondents (28.6%), and low self-esteem of 3
respondents (42.9%), For the category of family
support enough with high self esteem as much as 1
respondent (2,6%), moderate self-esteem of 14

Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2019 ISSN:2089-3096 | EISSN:2656-5838 29


Leni Mulyani :Family Support Relationships With Self Esteem Of Adolescents ....

respondents (36.8%), and low self-esteem of 23


respondents (60.5%).
Conclusions and suggestions : There is a relationship
between family support and self esteem of adolescent
thalassemia patients with values (ρ = 0.041 at α =
0.05). The results of this study can be used as input for
hospital institutions in providing facilities and
infrastructure that is privacy specific for patients with
thalassemia in order to provide comfort in the
treatment.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA


DENGAN HARGA DIRI REMAJA PENDERITA
THALASEMIA DI POLIKLINIK THALASEMIA
RSUD CIAMIS TAHUN 2018

Latar Belakang : Thalasemia merupakan penyakit


kelainan darah bawaan yang ditandai dengan kondisi sel
darah merah (eritrosit) mudah rusak atau umurnya lebih
pendek dari sel darah normal pada umumnya.Thalasemia
Mayor berpengaruh terhadap kondisi fisik, psikis dan
Kata Kunci :
sosial pada remaja. Dukungan keluarga mempengaruhi
Dukungan keluarga, Harga Diri, terhadap kesehatan penderita dengan memberikan
Remaja, Thalasemia dampak positif dalam menghindari efek negatif dari stres
berat.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan dukungan keluarga dengan harga diri remaja
penderita thalasemia di poliklinik thalasemia RSUD
Ciamis tahun 2018
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional
pada 45 responden. Jumlah populasi 117 orang, dan
pengambilan sampel menggunakan metode total
sampling (total sampling) yang diambil dari remaja
penderita thalasemia di poliklinik thalasemia RSUD
Ciamis tahun 2018.
Hasil : Dukungan keluarga baik dengan harga diri
remaja tinggi sebanyak 2 responden (28,6%), harga diri
sedang sebanyak 2 responden (28,6%), dan harga diri
rendah sebanyak 3 responden (42,9%). Sedangkan untuk

Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2019 ISSN:2089-3096 | EISSN:2656-5838 30


Leni Mulyani :Family Support Relationships With Self Esteem Of Adolescents ....

kategori dukungan keluarga cukup dengan harga diri


remaja tinggi sebanyak 1 responden (2,6%), harga diri
sedang sebanyak 14 responden (36,8%) dan harga diri
rendah sebanyak 23 responden (60,5%).
Simpulan dan Saran : Terdapat hubungan antara
dukungan keluarga dengan harga diri remaja penderita
nilai (ρ = 0,041 pada α = 0,05). Hasil penelitian ini
dapat dijadikan masukan bagi instansi rumah sakit
dalam memberikan sarana dan prasarana yang bersifat
privasi khusus bagi penderita thalasemia guna
memberikan kenyamanan dalam pengobatan.

PENDAHULUAN sintetis rantai alpha dan beta pada darah,


Kesehatan adalah keadaan sejahtera akibatnya tubuh akan mengalami penurunan
dari badan, jiwa, dan sosial yang produksi sel darah merah. Kesadaran akan
memungkinkan setiap orang hidup produktif pentingnya kesehatan meliputi berbagai hal,
secara sosial dan ekonomis. Dengan mulai dari pencegahan sampai dengan
kesehatan manusia dapat bertahan hidup penanganan penyakit. Minimnya
untuk mengisi kehidupannya. Kita akan pencegahan dini menimbulkan jumlah
sadar kesehatan itu sangat penting pada saat penderita Thalasemia terus meningkat.
kita terkena penyakit. Sebenarnya kita bisa Apabila hal ini terus dibiarkan maka jumlah
menghindari penyakit itu jika, kita peduli penderita akan terus mengalami peningkatan
dengan kesehatan kita. Kesadaran hidup (Kusuma, 2016).
sehat harus dimiliki oleh seluruh lapisan Menurut WHO dalam Widiyatno
masyarakat. Karena kesehatan itu (2016), penyakit Thalasemia merupakan
merupakan suatu anugerah yang diberi oleh penyakit genetik terbanyak di dunia yang
Allah SWT (Anas, 2013). dinyatakan sebagai masalah kesehatan
Sejatinya kesehatan sering erat dunia. Pada tahun 2016, terdapat 7.238
kaitannya dengan keadaan lingkungan sosial orang penderita Thalasemia Mayor tercatat
dan gaya hidup dari masing masing dan dilaporkan oleh Yayasan Thalasemia
individu. Namun beberapa penyakit yang Indonesia - Perhimpunan Orang tua
diderita bukan hanya karena faktor Penderita Thalasemia (YTI - POPTI), dan
lingkungan maupun gaya hidup yang buruk. 3.200 orang (45%) berasal dari Provinsi
Melainkan dikarenakan penyakit yang Jawa Barat dan Provinsi Jawa barat
bersifat genetik, salah satunya adalah merupakan populasi terbanyak penderita
Thalasemia.Thalasemia merupakan Thalasemia di Indonesia.
kelompok kelainan genetik heterogen yang Menurut Maghfiroh, Okatiranti,
diturunkan dan merupakan penyakit kronis, Sitorus (2014), jumlah penderita Thalasemia
yang timbul akibat berkurangnya kecepatan di Jawa Barat, dari sekitar 1.700 orang yang

Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2019 ISSN:2089-3096 | EISSN:2656-5838 31


Leni Mulyani :Family Support Relationships With Self Esteem Of Adolescents ....

menderita penyakit Thalasemia pada tahun ketergantungan kepada orang tua dan
2010, angkanya bertambah signifikan berusaha mencapai kemandirian sehingga
menjadi 2.043 orang dalam tempo 2 tahun. dapat diterima dan diakui sebagai orang
Selain karena muncul penderita baru, dewasa (Maghfiroh dkk, 2014). Menurut
penambahan tersebut disebabkan karena Rusmil (2009) dalam Maghfiroh dkk (2014),
penderita yang lama baru melaporkan diri ke mengatakan bahwa keberhasilan remaja
jaminan pelayanan Thalasemia. di RSUD melalui masa transisi ini dipengaruhi baik
Ciamis tercatat jumlah penderita Thalasemia oleh faktor biologis maupun lingkungan
adalah sebanyak 182 orang dengan yang (keluarga, teman sebaya, dan masyarakat).
rutin tranfusi adalah sebanyak 117 orang dan Faktor biologis yang sangat mempengaruhi
45 orang diantaranya adalah remaja (Data tumbuh kembang remaja adalah penyakit
Rekam Medik Ciamis, 2018). kronis.
Dunia kedokteran membedakan Kebahagiaan remaja merupakan salah
Thalasemia menjadi Thalasemia Mayor dan satu gambaran proses pertumbuhan dan
Thalasemia minor. Thalasemia Mayor perkembangan yang sangat positif sehingga
berarti orang menunjukkan gejala-gejala akan berpengaruh positif pula bagi hasil
penyakit Thalasemia. Biasanya Thalasemia pertumbuhan dan perkembangan dalam tiap-
Mayor muncul sejak usia awal kanak-kanak tiap masa kehidupan remaja. Mengetahui
sedangkan Thalasemia minor terjadi pada adanya tuntutan untuk mencari jati diri di
orang-orang sehat secara fisik. Thalasemia usia remaja dengan banyaknya pengalaman-
beta Mayor merupakan penyakit genetik pengalaman, baik itu dari pengalaman
yang diderita seumur hidup yang akan positif maupun negatif yang tentunya akan
membawa banyak masalah bagi sangat bermanfaat dalam penyesuaian diri
penderitanya baik sebagai dampak dari remaja di lingkungan sosial, remaja harus
proses penyakitnya itu sendiri ataupun mampu membuat diri individu dapat
karena dari pengobatannya. Penyakit ini diterima di lingkungan sosialnya
memerlukan pengobatan dan perawatan (Nurmalasari, 2012).
yang berkelanjutan diantaranya dengan Mappiare (1982) dalam Nurmalasari
transfusi yang terus menerus dan kelasi besi. (2012), mengungkapkan bahwa
Kondisi kronik yang dialami oleh anak bisa perkembangan sosial remaja terlihat dari
berpengaruh terhadap kondisi fisik, psikis banyak perubahan pada remaja di masa ini
dan sosial pada anak atau remaja (Kusuma, yang meliputi perkembangan fisik,
2016). perkembangan kognitif, serta perkembangan
Masa remaja atau adolesence adalah sosial dan emosional, karena di masa remaja
suatu bagian dari proses tumbuh kembang inilah sangat dibutuhkan dukungan dari
yang berkesinambungan, yang merupakan lingkungan sosial sehingga dapat
masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. membentuk harga diri yang tinggi bagi para
Pada masa ini terjadi pertumbuhan dan remaja, dimana rasa harga diri yang tinggi
perkembangan yang cepat dalam aspek fisik, ini juga sangat diperlukan bagi remaja
emosi, kognitif, dan sosial. Masa ini penderita penyakit Thalasemia agar mereka
merupakan masa yang kritis, yaitu masa dapat menyikapi secara baik penyakit yang
dimana saat untuk berjuang melepaskan dideritanya dan tidak merasa malu atau
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2019 ISSN:2089-3096 | EISSN:2656-5838 32
Leni Mulyani :Family Support Relationships With Self Esteem Of Adolescents ....

rendah diri apabila berinteraksi dengan seseorang dalam memberi dan menerima
lingkungan sekitar (Nurmalasari, 2012). kritik dan penghargaan dengan bijaksana
Banyaknya macam-macam kebutuhan yang dan muda (Kusuma, 2016).
dibutuhkan dari remaja, salah satunya adalah Remaja penderita Thalasemia pada
kebutuhan akan adanya kemantapan rasa umumnya memiliki kondisi kesehatan yang
harga diri yang sangat dibutuhkan oleh para tidak sama dengan remaja sehat pada
remaja. Rasa harga diri yang mantap, yang umumnya, remaja yang sehat memiliki
antara lain timbul dari adanya tunjangan kesempatan yang lebih baik untuk menjadi
penghargaan dari orang-orang lain terhadap orang dewasa yang sehat, bertanggung
diri dan usaha-usahanya, akan dapat jawab dan produktif. Sebaliknya remaja
menjadikan remaja yang bersangkutan yang mempunyai kekurangan akan
penuh rasa percaya diri, yang membuatnya menghadapi berbagai permasalahan yang
cepat menjadi matang dan dewasa. Harga berdampak terhadap kemampuan mereka
diri mempunyai pengaruh yang luas dan menghadapi kehidupan di masa depan.
signifikan pada diri seseorang. Orang-orang Remaja yang menderita Thalasemia Mayor
dengan harga diri yang tinggi adalah lebih memiliki berbagai permasalahan yang
bahagia dan efektif dalam memenuhi meliputi keterlambatan dalam pertumbuhan
tuntutan lingkungan dari pada orang yang dan perkembangan, penurunan aktifitas fisik
berharga diri rendah. Sedangkan orang yang serta mudah lelah. Adapun masalah utama
berharga diri rendah, akan menarik diri dari yang dihadapi oleh penderita Thalasemia
orang lain dan mengalami perasaan distress Mayor dalam usia remaja adalah masalah
yang konsisten (Nurmalasari, 2012). yang berhubungan dengan orientasi masa
Coopersmith (1976) dalam Kusuma depan. Umumnya, penderita Thalasemia
(2016), mengungkapkan bahwa harga diri Mayor tidak memiliki ambisi mengenai
terbentuk melalui pengalaman-pengalaman masa depan dan memiliki berbagai masalah
yang menyenangkan maupun kurang mengenai self esteem. Rendahnya ambisi
menyenangkan. Pengalaman-pengalaman itu mengenai masa depan disebabkan karena
selanjutnya menimbulkan perasaan positif mereka dibayang-bayangi oleh ketakutan
maupun perasaan negatif terhadap diri dan kecemasan akan efektivitas pengobatan
individu. Beberapa manfaat dari harga diri untuk bertahan hidup. Selain itu akibat dari
yang tinggi, yaitu membentuk pendirian pemberian transfusi berulang dapat
yang kuat, membangkitkan kemauan untuk menimbulkan komplikasi hemosiderosis dan
menerima tanggung jawab, membentuk hemokromatosis, penderita juga mengalami
sikap optimistik, meningkatkan hubungan gangguan pertumbuhan dan malnutrisi, kulit
dan hidup lebih berarti, membuat seseorang menjadi hitam serta kelainan tulang yang
lebih peka terhadap kebutuhan orang lain menyebabkan bentuk wajah mongoloid. Hal
dan mengembangkan sikap saling ini dapat mengakibatkan perubahan pada
mengasihi, memotivasi diri dan berambisi, konsep diri dan terjadinya penurunan harga
membuat seseorang bersikap terbuka diri penderita (Isworo dkk, 2014).
terhadap peluang dan tantangan baru, Harga diri adalah penilaian individu
memperbaiki kinerja dan meningkatkan tentang pencapaian diri dengan menganalisa
kemampuan mengambil resiko, membantu seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2019 ISSN:2089-3096 | EISSN:2656-5838 33
Leni Mulyani :Family Support Relationships With Self Esteem Of Adolescents ....

diri. Menurut Dalami (2009), Pencapaian Poliklinik Thalasemia RSUD Ciamis,


ideal diri atau cita-cita atau harapan terhadap 6 orang remaja penderita
langsung menghasilkan perasaan berharga. Thalasemia Mayor, 3 orang remaja
Individu akan merasa harga dirinya tinggi menghindari kontak mata ketika berbicara
bila sering mengalami keberhasilan, dan menjawab seperlunya. 1 orang,
sebaliknya individu akan merasa harga diri mengatakan sedih karena setelah lulus SMA
rendah bila sering mengalami kegagalan, tidak bisa bekerja seperti teman yang
tidak dicintai atau tidak diterima di lainnya 2 orang mengatakan merasa malu
lingkungan. Harga diri dibentuk sejak kecil ketika berbicara dengan orang yang baru
dari adanya penerimaan dan perhatian. dikenal.
Harga diri akan meningkat sesuai Remaja yang menderita Thalasemia
meningkatnya usia dan terancam pada masa membutuhkan lingkungan yang memiliki
pubertas (Maghfiroh dkk, 2014). Menurut peran yang sangat besar dalam pembentukan
Maghfiroh, dkk (2014), Harga diri keyakinan diri, sehingga secara bersamaan
merupakan penilaian diri yang dilakukan dengan adanya keyakinan diri yang tinggi
oleh seorang individu dan biasanya tersebut, maka harga diri yang tinggi juga
berkaitan dengan dirinya sendiri, penilaian akan muncul di dalam diri remaja Menurut
tersebut mencerminkan sikap penerimaan Savitri (2005) dalam Nurmalasari (2012),
atau penolakan dan menunjukkan seberapa mengatakan bahwa rasa aman, cinta dan
jauh individu percaya bahwa dirinya kasih sayang yang tulus mampu membuat
mampu, penting, berhasil dan berharga. individu yang sakit jadi merasa nyaman,
Menurut penelitian yang dilakukan tenang berada di lingkungannya, tidak
oleh Selly (2011) dalam Maghfiroh, dkk merasa takut, malu dan rendah diri bila
(2014), terhadap 30 responden pasien berhadapan dengan orang-orang atau
Thalasemia Mayor (usia 15-19 tahun) yang remaja-remaja lainnya, penderita akan
menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Hasan merasa harga dirinya terangkat, dan merasa
Sadikin Bandung. Berdasarkan penelitian seakan-akan individu tersebut tidak
ini, ditemukan hasil bahwa sebanyak merasakan sakit sedikit pun dan
53,33% pasien Thalasemia memiliki beranggapan bahwa dirinya dapat sehat
optimisme rendah (Maghfiroh dkk, 2014). kembali seperti sedia kala (Nurmalasari
Pandangan hidup yang pesimis merupakan 2012).
salah satu ciri dari orang yang mempunyai Peran keluarga sangat penting dalam
harga diri rendah (Yosep, 2011). Harga diri menunjang harga diri penderita Thalasemia.
rendah adalah suatu perasaan negatif Dukungan sosial keluarga yang baik akan
terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan meningkatkan harga diri penderita
diri, dan gagal mencapai tujuan yang Thalasemia. Menurut Bomar (2010),
diekspresikan secara langsung maupun tidak dukungan keluarga adalah suatu bentuk
langsung, penurunan harga diri ini dapat perilaku melayani yang dilakukan oleh
bersifat situasional maupun kronis atau keluarga dalam bentuk dukungan emosi,
menahun. penghargaan, insrtrumental maupun
Berdasarkan studi pendahuluan yang dukungan informasi. Dukungan sosial dapat
dilakukan pada bulan Februari 2018 di berupa dukungan yang dapat diterima atau
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2019 ISSN:2089-3096 | EISSN:2656-5838 34
Leni Mulyani :Family Support Relationships With Self Esteem Of Adolescents ....

di adakan oleh keluarga. Dukungan biasa sebagai target yang harus dipenuhi dalam
ada atau tidak digunakan tetapi anggota pengambilan sampel dari populasi,
keluarga memandang bahwa orang yang kemudian dengan patokan jumlah tersebut
bersifat mendukung akan selalu siap peneliti mengambil sampel secara
memberikan pertolongan ketika dibutuhkan sembarang asal memenuhi persyaratan
dan diperlukan. Dukungan keluarga sebagai sampel dari populasi tersebut
mempengaruhi kesehatan dengan (Arikunto, 2011).
memberikan dampak positif terhadap
penderita Thalasemia dalam menghindari HASIL PENELITIAN
efek negatif dari stres berat. Dukungan Karakteristik Responden
sosial keluarga yang baik akan a. Jenis kelamin
meningkatkan harga diri penderita Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis
Thalasemia sedangkan dukungan sosial yang Kelamin Remaja yang Menjadi
kurang baik akan berdampak negatif bagi Responden
penderita Thalasemia seperti timbulnya
Jenis Frekuensi
harga diri rendah atau perasaan negatif Persentase
Kelamin
tentang dirinya sendiri. Berdasarkan
penelitian mazzone (2009), bahwa Laki-laki 25 55,6%
dukungan psikososial dari keluarga dapat Perempuan 20 44,4%
mengurangi masalah emosi penderita Jumlah 45 100%
Thalasemia.
b. Usia Ibu
METODOLOGI PENELITIAN Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia
Penelitian ini telah dilaksanakan pada Remaja yang Menjadi Responden
tanggal 25 April – 30 juni 2018 di poliklinik
thalasemia RSUD Ciamis terhadap remaja Usia Frekuensi
Persentase
yang rutin menjalani transfusi. (Tahun)
Jenis penelitian ini menggunakan 12-15 24 53,3%
kuantitatif korelasional yaitu penelitian atau 16-18 11 24,5%
penelaahan hubungan antara dua variabel 19-24 10 22,2%
pada situasi atau sekelompok subjek yang Jumlah 45 100
akan diteliti. Hal ini dilakukan untuk melihat Diketahui bahwa bahwa remaja
hubungan antara variabel satu dengan yang menjadi responden frekuensi
variabel yang lain. Populasi yang digunakan tertinggi adalah usia 12-15 tahun (53,3%)
dalam penelitian ini adalah 45 remaja yang dan frekuensi terendah adalah usia antara
rutin melakukan transfusi di poliklinik 19-24 tahun (22,2%).
thalasemia RSUD Ciamis tahun 2018.
c. Pendidikan
Tekhnik pengambilan sampel yang
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi
digunakan pada penelitian ini adalah non
Pendidikan Remaja yang Menjadi
probability sampling dengan metode quota
Responden
sampling yaitu teknik pengambilan sampel
dengan cara menetapkan jumlah tertentu Pendidikan Frekuensi Persentase
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2019 ISSN:2089-3096 | EISSN:2656-5838 35
Leni Mulyani :Family Support Relationships With Self Esteem Of Adolescents ....

SD 2 4,4% Jumlah 45 100%


SMP 21 46,7%
SMA 12 26,7% Diketahui bahwa dukungan keluarga
PT 3 6,7% remaja penderita thalasemia frekuensi
Lain-lain 7 15,5% tertinggi adalah remaja yang memiliki
Jumlah 45 100% dukungan keluarga baik sebanyak 38
Diketahui bahwa pendidikan responden (84%), dan remaja yang
remaja yang menjadi responden memiliki dukungan keluarga cukup yaitu
frekuensi tertinggi adalah tingkat SMP sebanyak 7 orang (16%), dan tidak
yaitu berjumlah 21 responden (46,7%), terdapat remaja yang memiliki dukungan
dan pendidikan terendah yaitu SD keluarga kurang.
berjumlah 2 responden (4,4%). ANALISA BVARIAT
Tabel 4.6 Hubungan Dukungan
HASIL PENELITIAN Keluarga dengan Harga Diri Remaja
Analisa Univariat Penderita Thalasemia
a. Harga Diri Dukunga Harga Diri
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Harga
n Remaja ρ
Diri Remaja Penderita Thalasemia Keluarga Tingg Sedan Renda val
Harga Frekuensi i g h ue
Persentase F F F
Diri
Tinggi 3 6,7% Baik 2 2 3
16 28,6 28,6 42,9 0,0
Sedang 35,5%
% % % 41
Rendah 26 57,8%
Cukup 1 14 23
Jumlah 45 100% 2,6 % 36,8 60,5
% %
Diketahui bahwa harga diri remaja 0
Kurang 0 0
frekuensi tertinggi adalah remaja yang 0% 0% 0%
memiliki harga diri rendah sebanyak 26
responden (57,8%), harga diri sedang
Diketahui bahwa kategori dukungan
sebanyak 16 orang (35,5%), harga diri
keluarga baik dengan harga diri remaja
tinggi sebanyak 3 orang (6,7%).
tinggi sebanyak 2 responden (28,6%)
b. Dukungan Keluarga
sedang sebanyak 2 responden (28,6%)
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi
dan harga diri rendah sebanyak 3
Dukungn Keluarga Remaja
responden (42,9%), untuk kategori
Penderita Thalasemia
dukungan keluarga cukup dengan harga
Dukungan Frekuensi diri remaja tinggi sebanyak 1 responden
Persentase (2,6%), sedang sebanyak 14 responden
Keluarga
Baik 38 84% (36,8%) dan harga diri rendah sebanyak
Cukup 7 16% 23 responden (60,5%). Hasil uji statistik
Kurang 0 0% didapatkan nilai ρ = 0,041 pada α = 0,05
(5%) dapat disimpulkan bahwa terdapat
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2019 ISSN:2089-3096 | EISSN:2656-5838 36
Leni Mulyani :Family Support Relationships With Self Esteem Of Adolescents ....

hubungan antara dukungan keluarga adalah faktor kondisi fisik, keluarga, kondisi
dengan harga diri remaja penderita kesehatan, lingkungan dan prestasi. Peran
thalasemia di poliklinik RSUD ciamis POPTI (perhimpunan orang tua penderita
tahun 2018. thalasemia) sangat penting dalam
memberikan pengarahan serta dukungan
PEMBAHASAN kepada keluarga pasien agar tetap selalu
Uji statistik untuk hubungan memberikan dukungan yang dibutuhkan
dukungan keluarga dengan harga diri remaja pasien, selain itu POPTI (perhimpunan
penderita thalasemia di poliklinik thalasemia orang tua penderita thalasemia) dapa bekerja
RSUD Ciamis tahun 2018 didapatkan nilai ρ sama dengan pihak rumah sakit dan
value = 0,041 pada α= 0,05 (5%) , karena khususnya pihak sekolah dalam memberikan
nilai ρ < α maka terdapat hubungan pembinaan khusus terhadap remaja
dukungan keluarga dengan harga diri remaja penderita thalasemia guna memberikan
penderita thalasemia di poliklinik thalasemia moitivasi dan lebih memberikan penguatan
RSUD Ciamis tahun 2018. Yang artinya Ha agar mereka lebih memiliki sikap positif
diterima dan H0 ditolak. Hasil penelitian ini terhadap dirinya sendiri dan mampu
sesuai dengan penelitian yang dilakukan bersosialisasi dengan baik tanpa merasa
oleh Sabrina pada tahun 2016 yaitu tentang bahwa dirinya berbeda dengan orang lain.
hubungan dukungan keluarga dengan Seperti telah diketahui bahwa
kualitas hidup pada anak penderita penyakit thalasemia merupakan penyakit
Thalasemia beta Mayor di BLUD Rumah keturunan dimana sel darah merah berumur
Sakit Zaenoel Abidin Banda Aceh dengan kurang dari 120 hari, akibatnya penderita
hasil adanya hubungan dukungan keluarga akan mengalami anemia sehingga
dengan kualitas hidup anak Thalasemia Beta diharuskan untuk melakukan transfusi
Mayor dengan p-value = 0,029. Kualitas seumur hidup. Dampak dari tranfusi
hidup beresiko meningkat 2,6 kali pada anak berulang tersebut tentunya dapat berakibat
dengan dukungan keluarga yang rendah. fatal bagi penderita, sehingga kemungkinan
Salah satu faktor yang akan menyebabkan tumbuh kembang anak
mempengaruhi harga diri remaja penderita menjadi terganggu, dan menyebabkan
thalasemia adalah keluarga. Peran keluarga dampak psikologis pada anak sehingga anak
sangat penting dalam menunjang harga diri kemungkian akan memiliki harga diri
penderita Thalasemia. Menurut Bomar rendah. Dalam mencegah penyakit tersebut
(2010) dalam Wahyu (2015), dukungan tentunya kita sebagai tenaga kesehatan harus
keluarga adalah suatu bentuk perilaku memberikan edukasi terhadap masyarakat.
melayani yang dilakukan oleh keluarga Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan
dalam bentuk dukungan emosi, agar penyakit thalasemia tersebut tidak
penghargaan, insrtrumental maupun berkembang yaitu dengan memberikan
dukungan informasi. Dukungan sosial penyuluhan tentang pencegahan penyakit
keluarga yang baik akan meningkatkan thalasemia dengan cara memeriksakan diri
harga diri penderita Thalasemia. untuk mengetahui apakah orang tersebut
Menurut Atropardians (2014) faktor membawa sifat thalasemia atau tidak. Jika
yang mempengaruhi harga diri remaja terdeteksi pembawa sifat thalasemia maka
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2019 ISSN:2089-3096 | EISSN:2656-5838 37
Leni Mulyani :Family Support Relationships With Self Esteem Of Adolescents ....

disarankan untuk tidak menikah dengan kajian mata kuliah keperawatan imun
sesama pembawa sifat tujuannya agar dan hematologi, serta pihak institusi
keturunan tidak menderita thalasemia diharapkan dapat melakukan pengabdian
mayor. masyarakat guna memberikan edukasi
terhadap penderita thalasemia dalam
SIMPULAN memberikan motivasi.
1. Gambaran dengan harga diri remaja 3. Bagi Perawat
penderita thalasemia di poliklinik Hasil penelitian ini dapat dijadikan
thalasemia RSUD Ciamis tahun 2018, masukan dalam memberikan intervensi
frekuensi tertinggi adalah kategori keperawatan pada pasien penderita
remaja dengan harga diri rendah yaitu Thalasemia dengan selalu memberikan
sebanyak 26 responden (57,8%). semangat serta care kepada pasien
2. Gambaran dukungan keluarga remaja sehingga pasien merasa nyaman dan bisa
penderita thalasemia di poliklinik terbuka terhadap perawat.
thalasemia RSUD Ciamis tahun 2018, 4. Bagi Keluarga
frekuensi tertinggi adalah kategori Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dukungan keluarga baik sebanyak 38 bermanfaat bagi keluarga untuk tetap
responden (84%). selalu memberikan dukungan keluarga
3. Terdapat hubungan yang signifikan yang baik, serta selalu memberikan
antara dukungan keluarga dengan harga support kepada pasien sehingga pasien
diri remaja penderita thalasemia di merasa berharga dan merasa dianggap
poliklinik thalasemia RSUD Ciamis oleh keluarga.
tahun 2018 dengan hasil uji statistik ρ 5. Bagi Pasien
value = 0,041. Diharapkan dengan penelitian ini
khususnya pada penderita Thalasemia
SARAN tetap menganggap penyakit itu adalah
1. Rumah Sakit hal yang tidak menghalangi kegiatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan apapun dan tetap semangat dalam
masukan bagi instansi rumah sakit dalam menjalani hidup seperti layaknya orang
memberikan sarana dan prasarana yang lain, serta lebih menerima dan
bersifat privasi khusus bagi penderita mensyukuri bahwa banyak disekeliling
thalasemia, berupa kesediaan ruang kita yang selalu mensupport dan
pengobatan yang membedakan antara menyayangi kita.
ruang pengobatan anak, remaja ataupun 6. Bagi Peneliti Lain
dewasa guna memberikan kenyamanan Hasil penelitian ini dapat dijadikan
dalam pengobatan. Serta dapat bekerja sebagai data bagi peneliti selanjutnya,
sama dengan POPTI dalam memberikan untuk menganalisis faktor lain yang
penyuluhan kepada keluarga dan berpengaruh terhadap harga diri
penderita dalam memberikan motivasi. penderita Thalasemia, khusunya faktor
2. Institusi Pendidikan lingkungan.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai tambahan informasi dan bahan DAFTAR PUSTAKA
Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2019 ISSN:2089-3096 | EISSN:2656-5838 38
Leni Mulyani :Family Support Relationships With Self Esteem Of Adolescents ....

Anas, N.M., (2013). Hubungan Antara Fakultas Psikologi Universitas


Dukungan Keluarga Dengan Gunadarma.
Penerimaan Diri Pasien Thalasemia
Rekam Medis RSUD Kabupaten Ciamis.
Di Popti (Perhimpunan Orang Tua
(2018). Laporan kasus rawat inap
Penderita Thalasemia Indonesia)
dan rawat jalan RSUD Kabupaten
Kota Bandung. Bandung: Fakultas
Ciamis. Ciamis: RSUD Kabupaten
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Ciamis.
Universitas Pasundan Bandung.
Selly. (2011). Studi Deskriptif Mengenai
Bomar, P.J. (2010). Buku Ajar Keperawatan
Derajat Optimisme pada Pasien
Keluarga. Jakarta: EGC.
Thalassemia Mayor (Usia 15-19
Coopersmith, S. (1976). The Antecendents Tahun) yang Menjalani Rawat Jalan
Of Self Esteem. San Francisco: W. Di Rumah Sakit Hasan Sadikin
H. Freemen and Co. Bandung. Bandung: Fakultas
Psikologi Universitas
Dalami, dkk. (2009). Asuhan Keperawatan
Maranatha.
Jiwa dengan Masalah Psikososial
Jakarta: Trans Info Media. Widiyatno, E. 2016. Jumlah Penderita
Talasemia Terus Meningkat.
Isworo, A., Setiowati, D., Khoiriyah, Alfi R.
Retrieved from Republika:
(2014). Dukungan Keluarga Yang
http://www.republika.co.id. Dilihat
Diperlukan Pasien Thalasemia.
Februari 2018
Bandung: Jurnal Ilmu Keperawatan.
Vol. 2, No. 1. Yosep, I. (2011). Keperawatan Jiwa.
Kusuma, W. (2016). Self Acceptance Pada Bandung : Refika Aditama.
Remaja Penderita Thalasemia.
Skripsi. Medan: Universitas Medan
Area.
Maghfiroh, R., Okatiranti., & Sitorus, Ria E.
(2014). Gambaran Harga Diri
Pasien Thalasemia Remaja (Usia
14-21 Tahun) Di Klinik Hemato-Onkologi
Rsup dr. Hasan Sadikin Bandung.
Bandung: Jurnal Ilmu Keperawatan.
Vol. 2, No. 2. No. 2.

Mappiare, A. (1982). Psikologi remaja.


Surabaya: Usaha Nasional.
Nurmalasari, Y. (2007). Hubungan Antara
Dukungan Sosial Dengan Harga
Diri Pada Remaja Penderita
Penyakit Lupus. Salemba:

Volume 6 | Nomor 2 | Oktober 2019 ISSN:2089-3096 | EISSN:2656-5838 39

You might also like