Professional Documents
Culture Documents
5189-Article Text-25209-2-10-20220329
5189-Article Text-25209-2-10-20220329
Abstract
The Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pandemic has had a huge impact on changes
around the world, including on economic, socio-political, security and cultural crises. Facing this
challenge, each person must be able to move all his abilities in competition as the main thing to
achieve his existence as a human being. To achieve his work goals, people who are competent in
carrying out their work or duties are needed.
The research aims to see the direct and indirect influence and impact of the Covid-19
Pandemic on the Organizational Culture and Organizational Commitment of Employees of Multilevel
Marketing Companies in Ambon City. This research is a quantitative study, with the research design
of a hypothesis testing study to examine the influence between variables. The population in this study
all downline members of the company PT. Cahaya Karunia Persada in Ambon City. The sample in
this study used a saturated sampling technique, because the population was relatively small, namely
the upline company PT. Cahaya Karunia Persada in Ambon City, amounting to 74 people.
The coefficient test results show that the Covid-19 pandemic path has a significant and
positive influence on organizational culture of 0.943 and an R-Square value of 0.890 (89%) means
that the hypothesis is accepted, namely that there is a partial positive influence between the COVID-
19 pandemic on organizational culture. Similarly, the covid-19 pandemic path coefficient test results
have a significant and positive effect on organizational commitment of 0.677 and an R-Square value
of 0.458 (45.8%) means that the hypothesis is accepted, namely that there is a partial positive
influence between the COVID-19 pandemic on organizational commitment.
Keywords: Covid-19 Pandemic, Organizational Culture, Organizational Commitment.
1
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
organisasi yang ada dan yang dibangun oleh untuk dapat memasarkan produknya di
perusahaan Multi Level Marketing adalah antaranya penjualan pribadi. Penjualan pribadi
budaya organisasi team work dengan pola dapat memainkan peran utama dalam
kepemimpinan transformasional menjawab visi perusahaan Multi Level
(transformational leadership). Budaya Marketing pada umumnya yaitu menjadi
organisasi berdasarkan tim ini menunjukkan perusahaan multi level marketing yang
bahwa ada pembagian kerja yang baik di dalam berjangka panjang dengan menggali potensi,
sebuah tim tanpa menyampingkan kontribusi meningkatkan kerjasama, serta
individu/orang-orang yang berada dalam mengembangkan kualitas hidup yang lebih
sebuah tim. Artinya bahwa bermakna dengan berorientasi pada konsep
keberhasilan/kesuksesan/prestasi tim adalah multi level marketing (Latuihamallo dkk,
kontribusi individu-individu dalam tim, 2018).
sehingga dibutuhkan individu/orang yang Perkembangan produk yang terjual oleh
memiliki komitmen akan dirinya, pun dengan perusahaan Multi Level Marketing di Kota
organisasi atau tim. Terdapat sejumlah kondisi Ambon oleh PT. Cahaya Kurnia Persada
strategis yang dapat dilakukan perusahaan periode tahun 2019 oleh 74 orang down line.
Chart Title
50
40
30
20
10
0
DesemberJanuariFebruari Maret April Mei Juni
Series 1 Column2 Column1
Grafik 1. Trend Penjualan Tahun 2019-2020 Pada PT. Cahaya Karunia Persada
Tabel di atas menunjukkan bahwa covid-19 yang melanda dunia sekarang ini
penjualan produk dari kedua perusahaan multi (global pandemic) yang mempengaruhi dan
level marketing berfluktuasi dengan memporak-poradakan. Pandemi Corona virus
kecenderungan menurun. Kecenderungan (COVID-19) memberikan dampak yang sangat
tersebut terjadi dapat dijelaskan dari perspektif besar terhadap perubahan di seluruh dunia yang
sumberdaya manusia, yakni down line sebagai berakibat banyaknya kematian yang terpapar
tenaga sumberdaya manusia organisasi yang COVID-19 dan membawa dampak pada krisis
memiliki keterampilan menjual melalui ekonomi, sosial politik, keamanan, budaya
komunikasi tatap muka dengan pembeli, namun yang harus disadari oleh semua orang. Doktrin
akibat pandemic covid-19 yang melanda dunia bisnis apapun, bahkan keyakinan dan ideologi,
pun Indonesia dan berpengaruh sampai ke kelihatan tak berdaya berhadapan dengan
daerah-daerah, maka kebiasaan penjualan wabah yang mendunia. Bisnis lesu, para
mereka dengan mendatangi langsung pembeli karyawan/pekerja yang untuk sementara waktu
tidak dapat dilakukan. Mereka hanya mampu dirumahkan sampai kepada pemutusan
mempengaruhi pembeli dengan menjual secara hubungan kerja karyawan/pekerja oleh
online. organisasi/perusahaan. Profesi sebagai down
Uraian tentang kondisi di atas berbeda line yang tadinya menjanjikan secara finansial
untuk penjelasan berikutnya tentang pandemi dan juga paket bonus yang biasa mereka terima
2
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
karena penutupan point yang sesuai bahkan biosekuritas staf laboratorium dan dalam
melebihi target atau standard prestasi, prosedur.
semuanya terpukul hebat selama pandemic Pada pertengahan Desember 2019, virus
covid-19 ini. Pelajaran berharga apa yang bias corona yang bermula di China kini menyebar
dipetik dari situasi ini? tak lain dan tak bukan secara global di mana lima negara terdampak
adalah ajakan dari alam semesta untuk beranjak paling besar, yakni Cina daratan, Korea
ke zona nyaman secara bersama-sama. Selatan, Iran, Italia dan Jepang. Organisasi
Menyikapi pandemi yang belum juga berakhir, Kesehatan Dunia (World Health Organization)
para down line perusahaan multi level menggambarkan wabah Covid-19 sebagai
marketing ini, secara rutin mereka tetap krisis global terburuk sejak perang dunia kedua.
melakukan penjualan produk dengan Kemunculan virus corona sebagai krisis global
melakukan adaptasi yakni memanfaatkan yang memicu pandemic global Covid-19.
teknologi modern sekarang ini seperti meeting Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
online melalui zoom, video streaming lewat mendeklarisikan wabah sebagai Kesehatan
media sosial dan grup-grup di aplikasi whatsap Masyarakat Darurat Kepedulian Internasional
dan telegram, facebook dari perusahaan ini pada tanggal 30 Januari 2020 dan pandemic
seperti PT. Cakap di @Aku Blesstea. pada tanggal 11 Maret 2020. Pada tanggal 29
Sampai dengan penelitian ini dilakukan, Juli 2020, lebih dari 16,7 jutakasus Covid-19
perusahaan mengalami penurunan dalam omzet telah dilaporkan di lebih dari 188 negara dan
penjualan secara umumnya, namun para down wilayah, yang mengakibatkan lebih dari
line masih bias menutupi point prestasi untuk 659.000 kematian, dan lebih dari 9,71 juta
kinerja individu, karena yang dikejar disamping orang telah pulih (https://en.wikepedia.org).
harus sesuai dengan standard prestasi, mereka Dampak serta ancaman pandemic covid-
masih diberikan bonus paket untuk tour ke 19 bagi pekerja yakni sebagian perusahaan
beberapa negara sesuai capaian prestasi kerja melakukan perintah Pemerintah untuk sebagian
mereka, yang masih mereka dapatkan setelah pekerja selama pandemic ini dirumahkan
pandemic ini selesai. Artinya para down line dengan ancaman tidak mendapatkan gaji, juga
dan up line tetap membangun spirit, memiliki ada pemutusan hubungan kerja (PHK).
komitmen yang tinggi di organisasi tempat Keputusan yang diambil oleh perusahaan
kerjanya dan memperjuangkan suatu gagasan terkait dengan pekerjanya dengan tetap
yang dianggapnya sangat baik. melakukan pekerjaan dari rumah, tetap
melakukan pekerjaan di tempat kerjanya
II. TINJAUAN LITERATUR sampai kepada pemutusan hubungan kerja, hal
Pandemi Covid-19 ini sangat dipengaruhi oleh operasional sifat
Kasus awal infeksi corona virus (2019- pekerjaan atau jenis perusahaan terutama usaha
nCov) terjadi di penghujung tahun 2019 berasal perusahaan di sektor perdagangan.
dari kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Dunia
dikejutkan dengan kasus baru berupa kasus Budaya Organisasi
infeksi pada paru dan telah teridentifikasi Para peneliti organisasi yang
penyebabnya yaitu infeksi baru (novel) corona memperlakukan organisasi sebagai budaya
virus (Covid-19). Penelusuran asal mula virus berusaha untuk menegaslam bahwa aturan-
corona covid-19 yang disebut berasal dari aturan system dan nilai-nilai organisasi
Wuhan melalui hewan kelelawar sebagai tertentu, walaupun kenyataannya menjadi
sumber virus corono. Pusat Pengendalian anggota organisasi tidak sesederhana
Penyakit Wuhan (Wuhan Institut Virologi) sepertinya hal memegang sejumlah nilai-nilai
telah mengumpulkan specimen virus corona dan kepercayaan, Dalam setiap organisasi
kelelawar. Beberapa teori dimunculkan, terdapat pola kepercayaan, symbol-simbol,
pertama, para ilmuawan di Wuhan Institut ritual-ritual dan mitod-mitos yang berkembang
Virologi terlibat dalam penyambungan gen, dan dari waktu ke waktu dan berfungsi sebagai
kemudian virus itu terlepas dan menginfeksi perekat yang menyatukan organisasi.
manusia. Versi kedua, adalah kecerobohan Pengertian tersebut dimaksudkan untuk
3
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
4
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
Variabel dependen dalam penelitian ini hasil, (2) Orientasi orang, (3) Orientasi tim,
adalah Pandemi covid-19 (X). Variabel (4) Keagresifan, (5) Perubahan cara kerja.
independen dalam penelitian ini adalah Budaya C. Komitmen Organisasi (Y2)
Organisasi (Y1), dan Komitmen Organisasi Variabel komitmen organisasi
(Y2). Pengukuran variabel digambarkan dalam didefinisikan sebagai tingkat kekerapan
skala likert (likert scale). Skala likert ini identifikasi dan keterikatan individu
menggunakan lima angka penilaian yaitu (1) terhadap organisasi yang dimasukinya
Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) (Mobley, 1977) pada Lum.et.al, 1998.
Kurang Setuju, (4) Setuju, dan (5) Sangat Terdapat 3 (tiga) indikator yang
Setuju. digunakan untuk mengukur komitmen
A. Pandemi Covid-19 (X) organisasi adalah: 1). Loyalitas seseorang
Pandemi Covid-19 adalah wabah virus terhadap organisasi, 2). Kemauan untuk
corona yang menyebar secara luas dan mempergunakan usaha atas nama organisasi
mengglobal dan dinyatakan sebagai krisis (kesetiaan terhadap organisasi), 3).
global terburuk yang mempengaruhi Kesesuaian antara tujuan seseorang dengan
Kesehatan Masyarakat Internasional tujuan organisasi.
sekaligus berdampak terhadap Deskripsi responden penelitian
perekonomian negara serta pengelolaan digunakan untuk memberikan gambaran
operasional perusahaan mengenai demografi responden berupa, jenis
(https:en.wikepedia.org). kelamin, usia, tingkat pendidikan, jabatan, dan
Indikator yang digunakan untuk masa kerja sebagai downline perusahaan multi
mengukur variable ini menurut adalah 1) level marketing perusahaan PT. Cahaya
Kesehatan masyarakat, (2) protocol Karunia Persada.
kesehatan, (3) zona warna tertentu, (4) Laju Rancangan analisis data yang digunakan
kesembuhan., (5) Kepemimpinan. dalam penelitian ini adalah Smart PLS adalah
B. Budaya Organisasi (Y1) aplikasi dengan GUI untuk permodelan
Budaya organisasi merupakan suatu persamaan struktural (SEM) berbasis varians
system makna bersama yang dianut oleh dengan menggunakan metode permodelan jalur
anggota-anggota organisasi yang partial least squares (PLS). Dan untuk
membedakan organisasi itu dari organisasi menunjukkan bagaimana jalur penelitian ini
lain. Indikator yang digunakan untuk dilakukan, dapat terlihat pada Gambar 1, Peta
mengukur variable ini adalah: (1) Orientasi Jalan Penelitian sebagai berikut.
5
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
Berdasarkan tabel 3. diatas dapat dilihat bahwa berarti bahwa termasuk dalam kategori
nilai R-Square untuk variabel Budaya kuat. Untuk variable Komitmen organisasi
Organisasi sebesar 0,890 yang sebesar 0,458 yang berarti bahwa termasuk
dalam kategori moderate.
6
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
Tabel 5. di atas menyajikan data jawaban (PC4) yaitu laju kesembuhan dengan rata-rata
responden yang menunjukkan bahwa Pandemi 4,35 dikategorikan tinggi, di mana item
Covid-19 dengan indikator kepemimpinan jawaban responden sangat setuju 35 orang
(PC5) memiliki skor rata-rata 4,47 (47,3%), setuju 30 orang (40,5%) dan netral 9
dikategorikan tinggi, di mana item tersebut orang (12,2%). Rata-rata (mean) berikutnya
ditemukan bahwa responden menjawab sangat dari indikator pandemic covid-19 adalah
setuju 39 orang (52,7%), setuju 31 orang indikator kedua (PC2) protokol kesehatan
(41,9%) dan netral 4 orang (5,4%).Nilai ini dengan rata-rata yang dikategorikan tinggi
menggambarkan bahwa persepsi responden 4,30. Item ini menggambarkan jawaban
sangat setuju tentang kepemimpinan menjadi responden yang sangat setuju 33 orang (44,6%),
faktor penting. Selanjutnya dapat dijelaskan setuju 30 orang (40,5%) dan netral 4 orang
jawaban responden dengan rata-rata berikutnya (14,9%). Untuk indicator pandemic covid-19
yakni indikator ketiga (PC3) yaitu zona warna dengan rata-rata (mean) yang tinggi juga yaitu
tertentu dengan rata-rata 4,45 dikategorikan Kesehatan masyarakat dengan rata-rata 4,16.
tinggi, di mana item jawaban responden sangat Item ini menunjukkan bahwa jawaban
setuju sebanyak 38 orang (51,4%), setuju responden yang setuju 32 orang (43,2%), sangat
sebanyak 31 orang (41,9%) dan netral sebanyak setuju 27 orang (36,5%) dan netral 15 orang
5 orang (6,8%). Sedangkan jawaban responden (20,3%).
dengan rata-rata berikutnya indicator keempat
Tabel 6. Frekuensi/Prosentase Mean Tertinggi Indikator Budaya Organisasi
7
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
Tabel 6. di atas menyajikan data jawaban (45,9%), setuju 31 orang (41,9%) dan netral 9
responden yang menunjukkan bahwa budaya orang (12,2%). Rata-rata (mean) berikutnya
organisasi dengan indikator perubahan cara dari indikator variable budaya organisasi adalah
kerja (BO5) memiliki skor rata-rata 4,48 indikator kedua (BO1) orientasi hasil dengan
dikategorikan tinggi, di mana item tersebut rata-rata yang dikategorikan tinggi 4,26. Item
ditemukan bahwa responden menjawab sangat ini menggambarkan jawaban responden yang
setuju 39 orang (51,4%), setuju 31 orang setuju 34 orang (45,9%), sangat setuju 30 orang
(41,9%) dan netral 5 orang (6,8%). Responden (40,5%) dan netral 9 orang (12,2%) dan tidak
dengan rata-rata berikutnya yakni indikator setuju 1 orang (1,4%). Sedangkan untuk
ketiga (BO3) yaitu orientasi tim dengan rata- indicator dari variable budaya organisasi
rata 4,41 dikategorikan tinggi, di mana item dengan rata-rata (mean) yang tinggi juga yaitu
jawaban responden sangat setuju sebanyak 37 orientasi orang dengan rata-rata 4,18. Item ini
orang (50,0 %), setuju sebanyak 31 orang menunjukkan bahwa jawaban responden yang
(41,9%) dan netral sebanyak 5 orang (6,8%) sangat setuju 31orang (41,9%), setuju 28 orang
dan tidak setuju 1 orang (1,4%). Indicator (37,8%), netral 12 orang (16,2%) dan tidak
keempat (BO4) yaitu keagresifan dengan rata- setuju 3 orang (4,1%).
rata 4,34 dikategorikan tinggi, di mana item
jawaban responden sangat setuju 34 orang
Tabel 7. Frekuensi/Prosentase Mean Tertinggi Komitmen Organisasional
8
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
kebutuhan bawahannya dan apa yang dapat covid-19 secara parsial terhadap komitmen
membangkitkan motivasi bawahan tersebut organisasional.
teristimewa pada kondisi pandemi covid-19 ini. Pandemi covid-19 berpengaruh positif
Zona warna tertentu pada pandemi covid- dan signifikan terhadap komitmen
19 juga mempengaruhi orientasi tim pada organisasional berarti hipotesa diterima yang
budaya organisasi. Hasil penelitian ini dapat menyatakan pandemi covid-19 berpengaruh
dijelaskan bahwa dengan zona warna tertentu positif dan signifikan terhadap komitmen
yang menunjukkan wilayah penyebaran covid- organisasional, artinya pandemi covid-19
19 dengan resikonya yakni resiko tinggi warna berperan meningkatkan komitmen
merah, resiko sedang warna oranye, resiko organisasional, namun prosentase pengaruhnya
rendah warna kuning dan wilayah belum lebih kecil jika dibandingkan dengan pengaruh
berdampak warna hijau. pandemi covid-19 terhadap budaya organisasi.
Protokol kesehatan pada pandemi covid- Temuan penelitian menjelaskan bahwa
19 juga berpengaruhi kuat terhadap orientasi secara umum downline (karyawan) adalah
hasil pada budaya organisasi. Hasil penelitian setuju bahwa kepemimpinan menjadi factor
ini dapat dijelaskan sebagai berikut, yakni penting dalam organisasi di masa pandemi
dengan diketahui bahwa penyebaran covid-19 covid-19 ini. Menurut Tichy dan Devanna
bukan saja melalui sentuhan secara fisik di (1989) dalam Yukl (1998) yang menyatakan
antara manusia (orang-orang) melalui percikan bahwa seorang pemimpin adalah orang yang
air lir (droplet) namun ternyata penyebaran mempunyai perilaku atribut, yaitu mereka
covid-19 sudah dapat terjangkitkan melalui melihat diri mereka sendiri sebagai agen-agen
udara yaitu droplet ukuran ekstra kecil yang ada perubahan. Pemimpin juga harus yakin pada
di udara. Sehingga dengan memperhatikan dan orang-orang dan sangat peka terhadap
melaksanakan protocol kesehatan dengan tiga kebutuhan bawahannya dan apa yang dapat
M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga membangkitkan motivasi bawahan tersebut
jarak), maka para downline/karyawan memiliki teristimewa pada kondisi pandemi covid-19 ini.
imun tubuh yang kuat. Dengan demikian Sedangkan zona warna tertentu pada
protocol kesehatan dapat dijadikan sebagai pandemi covid-19 juga mempengaruhi kesetian
standar kerja dari downline yang memiliki seseorang terhadap organisasi pada komitmen
orientasi hasil. Selama ini downline/karyawan organisasional. Dengan diketahui wilayah
mereka focus pada hasil yang diperoleh, penyebaran covid tersebut yang ditandai dengan
sehingga mereka bisa mendapatkan keuntungan warna tertentu tersebut, hal ini mempengaruhi
berlipat ganda bukan saja berupa uang namun komitmen organisasional yakni kesetiaan
bonus-bonus berupa paket hadiah liburan lain seseorang terhadap organisasi, yakni
karena prestasi yang dicapai dengan standar downline/karyawandapat tetap melaksanakan
tertentu. kegiatan organisasi walaupun pandemi covid-19
Hasil penelitian di atas pengaruh pandemi masih selesai dengan memperhatikan informasi
covid-19 terhadap budaya organisasi sejalan tentang zona warna tersebut di atas, sehingga
dengan penelitian oleh Yuni Rosdiana (Juni, kegiatan downline/karyawan tidak mengalami
2020) yakni dampak covid-19 terhadap budaya dampak penyebaran covid -19 tersebut. Hal ini
organisasi perusahaan. dilakukan karena downline/karyawan
mengidentifikasikan dirinya adalah bagian dari
Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap perusahaan di mana mereka bekerja, sehingga
Komitmen Organisasional. mereka menggunakan waktu berkarier dalam
Berdasarkan hasil uji koefisien jalur jangka panjang, dan semakin berprestasi pula
pandemic covid-19 mempunyai pengaruh dalam jangka panjang.
signifikan dan positif terhadap komitmen Demikian juga laju kesembuhan pada
organisasional sebesar 0,677 dan nilai R-Square pandemi covid-19 mempengaruhi keagresifan
sebesar 0,458 (45,8%) berarti hipotesis diterima pada organisasi, artinya laju kesembuhan covid-
yaitu terdapat pengaruh positif antara pandemic 19 meningkat signifikan dan konsisten di suatu
wilayah mendorong wilayah lainnya untuk
9
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
berlomba-lomba mencapai angka kesembuhan organisasi maka ada suatu ikatan psikologis
yang tertinggi. Dengan adanya laju kesembuhan anggota pada organisasi sehingga ada
yang meningkat dan konsisiten memotivasi kepercayaan dan penerimaan yang kuat pada
downline/karyawan yang memiliki semangat organisasi, kemauan untuk mengusahakan
komitmen yang kuat untuk tetap bekerja dan kepentingan organisasi dan keinginan yang
berpestasi sebagai wujud loyalitas kuat untuk mencapai kepentingan organisasi.
downline/karyawan terhadap organisasi 2) Temuan penelitian pengaruh pandemi
walaupun tidak seagresif sebelum pandemi covid-19 terhadap budaya organisasi adalah
covid-19. Temuan ini menyatakan bahwa positif dan signifikan, hal ini menunjukkan
downline/karyawan merasa bahwa perusahaan bahwa pandemi covid-19 berpengaruh
di mana mereka bekerja adalah yang terbaik terhadap budaya organisasi. Temuan ini
daripada pekerjaan lain. Hal ini menandakan menunjukkan bahwa konsep budaya sebagai
bahwa downline/karyawan memiliki loyalitas variable organisasi yang dapat dirubah
yang tinggi terhadap organisasi sebagai sesuai dengan kebutuhan organisasi. Untuk
lembaga sumber hidup dan dari lembaga ini itu budaya organisasi harus menyesuaikan
mereka berkarir dan mendapatkan pendapatan. dirinya terutama, pertama: peran pemimpin
Hasil penelitian di atas pengaruh pandemi organisasi sebagai pemilik dan pelaku utama
covid-19 terhadap komitmen organisasional dalam penciptaan mentalitas etos kerja serta
sejalan dengan penelitian oleh Viachaslau budaya perusahaan untuk dapat
Filimonau et, al (2020) yakni dampak covid-19 menyesuaikan atau beradaptasi dengan
terhadap komitmen organisasional manajer kondisi covid-19 sekarang ini di Kota
hotel senior. Ambon khususnya terutama memperhatikan
kebijakan pemerintah yang terkait dengan
V. SIMPULAN protocol kesehatan dan penetapan zona
Seperti telah dikemukakan pada bab warna tertentu yang dapat menghambat
terdahulu bahwa penelitian ini mengemukakan lajunya penyebaran covid-19 ini dan
dampak pandemi covid-19 terhadap budaya meningkatkan laju kesembuhan dan
organisasi dan komitmen organisasional kesehatan masyarakat, agar
downline/karyawan perusahaan multi level downline/karyawan tetap produktif dan
marketing. Dari analisa yang telah dilakukan aman dari penularan covid-19.
terhadap pengaruh tersebut, maka dapat 3) Temuan penelitian pengaruh pandemi
dipertimbangkan temuan teoritis dan covid-19 terhadap komitmen organisasional
merekomendasikan sebagai berikut: adalah positif dan sifnifikan, hal ini
1) Penelitian ini melahirkan temuan bahwa menunjukkan bahwa pandemi covid-19
secara statistic ada perbedaan dampak berpengaruh terhadap komitmen
pandemi covid-19 terhadap budaya organisasional. Temuan ini menunjukkan
organisasi yang lebih kuat dibandingkan bahwa komitmen organisasional adalah
dengan dampaknya lebih kecil terhadap konsep individu seorang anggota organisasi
komitmen organisasional. Hal ini karena yang memiliki kekuatan untuk tetap menjadi
perbedaan konsep antara budaya organisasi dan bekerja untuk kepentingan organisasi.
dan komitmen organisasional. Budaya Dalam kaitannya dengan kondisi pandemi
organisasi menurut kelompok pragmatis covid-19 yang mempengaruhi komitmen
senantiasa mengungkapkan masalah- organsasional downline/karyawan
masalah manajemen dan kaitannya dengan perusahaan multilevel marketing, maka
perubahan budaya organisasi. Artinya organisasi dalam hal ini pimpinan harus
kelompok ini memandang budaya sebagai membangun komunikasi yang lebih terbuka
variable organisasi yang dapat diatur atau tentang langkah-langkah yang diambil
dimanipulasi sesuai dengan kebutuhan terutama kesesuaian antara standar yang
organisasi (Mullin, 2005:896-899). Artinya ditetapkan dengan perubahan cara kerja,
jika individu anggota organisasi agar tetap terbina hubungan kerja yang lebih
mengidentifikasi dirinya adalah bagian dari
10
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
11
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of transformational leadership style on employee
performance with work motivation as a mediating variable. The population in this study were all
employees of PT. Federal International Finance, Ambon Branch, located at Jln Dr. Soetomo,
Honipopu Village, Sirimau District. The sample used in this study amounted to 37 employees. The
analysis tool used is Partial Least Square (PLS).
Transformational leadership style has a positive effect on employee work motivation. The
results also prove that work motivation has a positive effect on employee performance. Furthermore,
transformational leadership style has a positive effect on employee performance mediated by
employee work motivation.
Keywords: transformational leadership style, work motivation and employee performance.
12
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
& Dr. Romat Saragih, 2018). Model terdapat pada organisasi tersebut. Kinerja
kepemimpinan yang ditampilkan seorang adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
pemimpin transformasional diharapkan dapat seseorang atau sekelompok orang dalam
meningkatkan upaya bawahan untuk mencapai organisasi, sesuai dengan wewenang dan
hasil kerja yang optimal. Kepemimpinan tanggung jawab masing-masing dalam rangka
transformasional mampu menginspirasi orang upaya mencapai tujuan organisasi yang
lain untuk melihat masa depan dengan optimis, bersangkutan secara legal, tidak melanggar
memproyeksikan visi yang ideal, dan mampu hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
mengkomunikasikan bahwa visi tersebut Kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa
sehingga dapat dicapai, (Tampi, 2014) faktor baik yang berhubungan dengan tenaga
Motivasi adalah suatu faktor yang kerja itu sendiri maupun yang berhubungan
mendorong seseorang untuk melakukan dengan organisasi. Salah satu hal yang
aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi mempengaruhi kinerja karyawan adalah gaya
sering kali diartikan pula sebagai faktor kepemimpinan dan motivasi. Gaya
pendorong perilaku seseorang. Setiap aktivitas kepemimpinan sendiri merupakan salah satu
yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki dari beberapa faktor yang mempengaruhi
suatu faktor yang mendorong aktiitas tersebut. kinerja karyawan dan motivasi adalah upaya
Oleh karena itu, faktor pendorong dari dorongan untuk mempengaruhi kinerja
seseorang untuk melakukan suatu aktivitas karyawan. Karena tanpa adanya gaya
tertentu pada umumnya adalah kebutuhan serta kepemimpinan dan motivasi, maka segala
keinginan orang tersebut (Devi Adniaty, 2013). kegiatan yang akan dilakukan akan
Pengertian motivasi seperti dikemukakan mendatangkan hasil yang kurang memuaskan
oleh Wexley dan Yukl dalam Sutrisno (2013), dan tidak sesuai dengan harapan.
adalah pemberian atau penimbulan motif atau PT. Federal International Finance (FIF)
dapat pula diartikan sebagai hal atau keadaan adalah perusahaan yang bergerak dibidang
menjadi motif. Jadi, motivasi adalah sesuatu pembiayaan konsumen, terutama untuk
yang menimbulkan semangat atau dorongan pembiayaan motor dan produk-produk
kerja. Pentingnya motivasi kerja bagi suatu elektronik. Branch manager (Kepala Cabang)
perusahaan yakni sebagai faktor pendorong sebagai pemimpin pada perusahaan PT.FIF
karyawan. Kinerja dapat dinilai dari motivasi Cabang Ambon menerapkan gaya
kerja karyawannya. Hakekatnya pemberian kepemimpinan transformasional untuk
motivasi berarti telah memberikan kesempatan menumbuhkan kinerja karyawan. Penerapan
terhadap karyawan untuk bekerja dengan baik gaya kepemimpinan transformasional
dan mendapatkan apa yang diharapkan, dilakukan oleh kepala cabang dengan
sehingga karyawan bisa dan mampu memberikan pengaruh yang ideal diantaranya
mengembangkan kemampuan. Untuk melalui briefing yang dilakukan setiap hari
mendapatkan kinerja yang baik dan hasil kerja sebelum para karyawan melakukan
yang meningkat, seorang karyawan harus pekerjaannya. Briefing tersebut dilakukan
memiliki jiwa profesionalisme sebagai sikap untuk melakukan evaluasi hasil pekerjaan yang
mental dari karyawan yang senantiasa dilakukan pada hari sebelumnya. Melalui
mendorong dirinys untuk menjadi karyawan briefing karyawan dapat menyampaikan
yang profesional. aspirasi dan gagasan baru sehingga
Menurut Milner dalam Sutrisno (2011), memberikan usulan untuk mengambil suatu
kinerja adalah bagaimana seseorang diharapkan keputusan. Selain itu pemimpin juga
dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan memberdayakan kemampuan para karyawan
tugas yang telah dibebankan kepadanya. Setiap dengan memberikan stimulasi intelektual dan
harapan mengenai bagaimana seseorang harus memperhatikan karyawan sebagai individu
berperilaku dalam melaksanakan tugas, berarti yang berbeda. Hal tersebut memberikan
menunjukkan suatu peran dalam organisasi. pengaruh yang positif terhadap kinerja
Tercapainya tujuan organisasi hanya karyawan.
dimungkinkan karena upaya para pelaku yang
13
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
14
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
15
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
16
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
3) Kebutuhan Sosial : Meliputi rasa kasih kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
sayang, kepemilikan, penerimaan, oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan
persahabatan. tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
4) Kebutuhan Penghargaan : Meliputi faktor- diberikan kepadanya.
faktor penghargaan internal seperti hormat Dari pendapat para ahli diatas dapat
diri, otonomi, dan pencapaian; dan faktor- disimpulkan bahwa kinerja karyawan atau
faktor penghargaan eksternal seperti status, pegawai adalah hasil kerja baik kualitas
pengakuan dan perhatian. maupun kuantitas yang dicapai karyawan atau
5) Kebutuhan Aktualisasi Diri : dorongan pegawai atas kemampuan usaha dan kecakapan
untuk menjadi seseorang sesuai dengan dalam melaksanakan tugas kinerjanya sesuai
kecakapannya, meliputi pertumbuhan, dengan tanggung jawab yang diberikan kepada
pencapaian potensi seseorang dan karyawan tersebut untuk mencapai tujuan
pemenuhan diri sendiri. organisasi yang telah ditetapkan.
Karakter individu yang mempunyai
Kinerja Karyawan kinerja tinggi oleh Mc. Clelland (dalam
Salah satu cara yang dapat digunakan Mangkunegara, 2008) yaitu :
untuk melihat perkembangan perusahaan atau 1) Individu yang senang bekerja dan
organisasi adalah dengan cara melihat hasil menghadapi tantangan yang moderat.
penilaian kinerja. Dari hasil penilaian kinerja 2) Individu yang memperoleh sedikit kepuasan
dapat dilihat kinerja perusahaan yang jika pekerjaan sangat mudah dan jika terlalu
dicerminkan oleh kinerja karyawan (Rivai, sulit cenderung kecewa.
2008). Kinerja menurut (Anwar Prabu 3) Individu yang senang memperoleh umpan
Mangkunegara, 2010) adalah “prestasi kerja balik yang konkrit mengenai keberhasilan
atau hasil (output) baik kualitas maupun pekerjaannya.
kuantitas yang dicapai sumberdaya manusia 4) Individu yang cenderung tidak menyenangi
persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas tersebut jika tidak mencapai prestasi
tugas kerjanya sesuai tanggung jawab yang sesuai dengan yang diinginkan.
diberikan kepadanya”. 5) Individu yang lebih senang bertanggung
Kinerja karyawan adalah perilaku yang jawab secara personal atas tugas yang
diperlihatkan oleh semua individu sebagai dikerjakan.
prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan Dalam hal ini perlu mempertimbangkan
(Rivai dan Sagala, 2009). Sedangkan, menurut kerjasama, munculnya gagasan-gagasan
Suharnomo (2013) kinerja karyawan konstruktif, pelatihan-pelatihan yang
merupakan salah satu kunci yang penting bagi mendukung dan sikap-sikap baik terhadap diri
organisasi ataupun perusahaan sebab setiap sendiri maupun pelanggan serta masyaakat
perusahaan tidak dapat mengalami peningkatan umum.
hanya dari upaya satu atau dua orang saja, Sutrisno (2011) mengemukakan faktor-
melainkan dari keseluruhan upaya anggota faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan,
perusahaan. yaitu:
Menurut Bambang Kusriyanto (dalam 1) Hasil kerja, yaitu tingkat kuantitas maupun
Mangkunegara, 2009) kinerja karyawan adalah kualitas yang telah dihasilkan dan sejauh
perbandingan hasil yang dicapai dengan peran mana pengawasan dilakukan.
serta tenaga persatuan waktu (lazimnya per 2) Pengetahuan pekerjaan, yaitu tingkat
jam). Sedangkan menurut Gomez (dalam pengetahuan yang terkait denan tugas
Mangkunegara, 2009) kinerja karyawan pekerjaan yang akan berpengaruh langsung
sebagai ungkapan seperti output efisiensi serta terhadap kuantitas dan kualitas dari hasil
efektivitas sering dihubungkan dengan kerja.
produktivitas. Selanjutnya defenisi kinerja 3) Inisiatif, yaitu tingkat inisiatif selama
karyawan menurut Anwar Prabu menjalankan tugas pekerjaan khususnya
Mangkunegara (dalam Mangkunegara, 2009) dalam hal penanganan masalah-masalah
kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil yang timbul.
17
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
Hubungan antara Motivasi dengan Kinerja Hubungan antara Motivasi dengan Kinerja
Keryawan Keryawan
Penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Putra dan Sudibya (2019) dalam
Sudibya (2019) menyimpulkan bahwa penelitiannya menemukan bahwa motivasi
kepemimpinan transformasional berpengaruh kerja secara positif dan signifikan mampu
positif dan signifikan terhadap motivasi kerja memediasi gaya kepemimpinan
karyawan, dimana semakin baik penerapan transformasional terhadap kinerja karyawan
kepemimpinan transformasional maka yaitu apabila gaya kepemimpinan yang
dipastikan pula semakin tinggi tingkat motivasi diterapkan dapat dengan tepat mengarahkan
kerja yang dimiliki oleh karyawan. tujuan organisasi dengan kebutuhan-kebutuhan
18
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
19
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
20
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
dijelaskan oleh konstruk eksogen atau karyawan PT. Federal International Finance
mengidentifikasi konstruk yang mampu Cab. Ambon yang berlokasi di Jln Dr.Soetomo
memaksimalkan kekuatan prediksi model. kelurahan Honipopu Kecamatan Sirimau..
Kuisioner yang disebar sebanyak 37 buah
4. ANALSIS DATA DAN PEMBAHASAN dan yang berhasil dikumpulkan sebanyak 37
Hasil Penyebaran Kuisioner buah, sehingga semua kuisioner 37 buah dapat
Pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan untuk analisis selanjutnya. Hasil
dilakukan dengan survei melalui penyebaran penyebaran kuisisoner dilihat pada tabel 1.
kuisioner. Respoden penelitian ini adalah
Tabel 1. Hasil Penyebaran Kuisioner
Keterangan Jumlah
Kuisioner yang disebar 37
Kuisioner yang kembali 37
Kuisioner yang dapat diolah 37
Sumber: Data primer diolah, 2020.
Statistik Deskriptif memilki nilai yang sangat tinggi. Kemudian
Pengolahan statistik deskriptif jawaban responden mengenai motivasi kerja
meliputi rata-rata (mean), standar deviasi. dengan nilai rata-rata sebesar 4,208 yang berarti
Hasil pengolahan ini dapat dilihat pada tabel motivasi kerja dipersepsikan oleh perusahaan
2 yang menjelaskan bahwa sebagian besar termasuk memilki nilai yang sangat tinggi.
jawaban responden mengenai gaya Selanjutnya kinerja karyawan dengan nilai
kepemimpinan transformasional dengan 4.216 yang berarti kinerja karyawan dipersepsikan
nilai rata-rata sebesar 4,248 yang berarti oleh perusahaan termasuk memilki nilai yang
gaya kepemimpinan transformasional tinggi. Ringkasan hasil statistik deskriptif dapat
dipersepsikan oleh karyawan termasuk dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil Statistik Deskriptif
N Mean Std. Deviation
Gaya Kepemimpinan 37 4.248 0.618
Transformasional
Motivasi Kerja 37 4.208 0.648
Kinerja Karyawan 37 4.216 0.675
Sumber: Data primer diolah, 2020.
Hasil Uji Kualitas Data untuk masing-masing konstruk. Nilai suatu
Uji kualitas data meliputi realibilitas konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai
dan uji validitas. Uji reliabitas dilakukan composite reliability >0,70 (Werts et al. 1974
dengan melihat nilai composite reliability dalam Imam, 2006). Hasil uji reliabilitas disajikan
yang dihasilkan dengan perhitungan PLS pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Composite D.G. rho
Reliability (PCA) Keterangan
Gaya 37 4.248 0.618
Kepemimpinan
Transformasional
Motivasi Kerja 37 4.208 0.648
Kinerja Karyawan 37 4.216 0.675
Sumber: Data primer diolah, 2020.
Konstruk gaya kepemimpinan pertanyaan tentang gaya kepemimpinan
transformasional mempunyai nilai transformasional adalah reliabel. Sedangkan
Composite Reliability 0,879. Nilai tersebut konstruk motivasi kerja mempunyai nilai
di atas 0,70 sebagai nilai cutoff, maka semua Composite Reliability sebesar 0,904 (di atas nilai
21
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
cutoff) maka semua pertanyaan tentang dengan indikator refleksif dapat dilihat dari
motivasi kerja adalah reliabel. Selanjutnya korelasi antara masing-masing skor indikator
konstruk kinerja karyawan mempunyai nilai dengan skor konstruknya (Ghozali, 2006). Ukuran
Composite Reliability sebesar 0,842 (di atas refleksif individual dikatakan tinggi jika
nilai cutoff) maka semua pertanyaan tentang berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang
kinerja karyawan adalah reliabel. ingin diukur, namun menurut Chin (1998) untuk
Selanjutnya, uji validitas dilakukan penelitian pada tahap awal pengembangan skala
dengan menggunakan evaluasi model pengukuran nilai 0,5 sampai dengan 0,6 dianggap
pengukuran (outer) yaitu dengan cukup. Hasil dari uji validitas dengan
menggunakan convergent validity. menggunakan nilai convergent validity yang
Convergent validity dari model pengukuran dihitung dengan PLS dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil Convergent Validity
Gaya
Kepemimpinan Motivasi Kinerja
Transformasional Kerja Karyawan
GPT1 0.375 -0.079 0.001
GPT2 0.586 0.232 0.407
GPT3 0.688 0.356 0.467
GPT4 0.798 0.327 0.465
GPT5 0.860 0.377 0.537
GPT6 0.784 0.397 0.569
GPT7 0.614 0.231 0.479
MK1 0.244 0.771 0.664
MK2 0.458 0.852 0.712
MK3 0.136 0.574 0.228
MK4 0.326 0.691 0.462
MK5 0.238 0.763 0.430
MK6 0.258 0.761 0.466
MK7 0.458 0.750 0.616
KK1 0.640 0.574 0.834
KK2 0.434 0.558 0.806
KK3 0.218 0.254 0.509
KK4 0.236 0.295 0.607
KK5 0.784 0.397 0.569
KK6 0.614 0.231 0.479
KK7 0.244 0.771 0.664
Sumber: Data primer diolah, 2020.
Terdapat 1 indikator yang digunakan indikator pertanyaan motivasi kerja sudah valid.
untuk mengukur konstruk gaya Terdapat 1 indikator yang digunakan untuk
kepemimpinan transformasional yaitu GPT1 mengukur konstruk kinerja karyawan yaitu KK6
yang mempunyai nilai korelasi 0,375 kurang yang mempunyai nilai korelasi 0,479 kurang dari
dari angka yang disarankan 0,500 angka yang disarankan 0,500 menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa pertanyaan GPT1 tidak pertanyaan KK6 tidak valid sedangkan
valid sedangkan pernyataan-pernyataan lain pernyataan-pernyataan lain tentang kinerja
tentang gaya kepemimpinan karyawan dapat dikatakan valid.
transformasional dapat dikatakan valid. Pemeriksaan selanjutnya dari evaluasi
Konstruk motivasi kerja berada pada kisaran discrimanant validity adalah membadingkan nilai
korelasi 0,576 sampai dengan 0,852 hal ini AVE dari setiap konstruk dengan kuadrat korelasi
mengindikasikan bahwa masing-masing antarkonstruk.
22
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
23
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
(Kinerja Karyawan)
Standard Pr > Critical
Latent variable Value error t |t| ratio (CR)
Gaya Kepemimpinan
Transformasional 0.430 0.153 2.818 0.008 3.622
Motivasi Kerja 0.491 0.103 4.775 0.000 6.288
Full Model
5. Simpulan Keterbatasan
Penelitian ini berisikan suatu model Penelitian ini telah dilakukan dengan
yang menguji pengaruh manajemen mutu baik, tetapi masih memiliki beberapa
terpadu terhadap proses bisnis internal dan keterbatasan tidak bisa dihindari. Hal itu
keunggulan bersaing. Hasil pengujian SEM memerlukan kehati-hatian dalam
(Structural Equation Modeling) dengan mengeneralisasikan hasil penelitian ini.
menggunakan Partial Least Square, dapat Beberapa keterbatasan yang mungkin
disimpulkan bahwa : mempengaruhi hasil penelitian antara lain :
1). Gaya kepemimpinan transformasional a. Jumlah sampel yang digunakan dalam
berpengaruh positif terhadap kinerja penelitian ini belum memenuhi kriteria
karyawan. yang memadai dengan demikian hasil ini
2). Gaya kepemimpinan transformasional belum dapat digeneralisasi.
berpengaruh positif terhadap motivasi b. Penelitian ini menggunakan instrumen
kerja. yang berdasarkan persepsi dari score
3). Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap jawaban responden, sehingga akan
kinerja karyawan. bermasalah apabila persepsi responden
4). Gaya kepemimpinan transformasional berbeda dengan kondisi sesungguhnya.
berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan yang dimediasi oleh motivasi Saran-Saran
kerja karyawan. Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan
yang ditemukan tersebut, maka saran-saran
dapat diberikan adalah sebagai berikut:
25
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
26
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
27
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
ABSTRACT
Study aims to determine effect Dividend Policy, Total Assets Turnover, and Earning per Share
on Stock Price. Research data obtained from annual financial reports. Quantitative research methods
with path analysis. Withdrawal of samples using pooled data. The results of hypothesis can be
obtained Total Assets Turnover hasn’t significant affect on Dividend Policy, Total Asset Turnover
hasn’t significant affect on Earning per Share, Earning per Share has no significant on Dividend
Policy. Dividend Policy, Total Asset Turnover and Earning Per Share partially and simultant has an
affect on Stock Price.
Keywords: Stock Price, Dividend Policy, Total Assets Turnover, Earning per share
28
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
dari tiap rupiah aktiva dengan membandingkan “Harga Saham sebuah nilai dapat terbentuk
penjualan dengan total aset. pada waktu dan kondisi tertentu. Meningkat
atau menurun nya dalam setiap detik, menit dan
Laba per Lembar Saham jam. Hal itu terjadi karena adanya aktivitas dari
Perusahaan untuk memperoleh investor dan penjual dalam melakukan
keuntungan dapat diperoleh dari banyaknya penawaran dan permintaan.”
saham yang ada pada pemilik saham. Laba per Harga Saham = Closing Price
lembar saham memberikan informasi mengenai Harga yang terjadi di bursa pada waktu
sejauh mana perusahaan mendapatkan tertentu. Harga saham bisa berubah naik atau
keuntungan. Menurut (Darmadji & Fakhrudin, pun turun dalam hitungan waktu yang begitu
2012) mengemukakan bahwa “Rasio ini dapat cepat. Harga saham dapat berubah dalam
mencerminkan laba dari setiap jumlah saham hitungan menit bahkan dapat berubah dalam
yang berada di pemilik saham, Semakin hitungan detik. Hal tersebut dimungkinkan
meningkatnya perolehan keuntungan dari karena tergantung dengan permintaan dan
jumlah saham, akan menimbulkan efek yang penawaran antara pembeli saham dengan
bagus untuk pemegang saham karena penjual saham.
keuntungan perusahaan meningkat.”
Laba per Lembar Saham (EPS) = III. METODE PENELITIAN
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ Penelitian ini menggunakan kuantitatif.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Menggunakan analisis deksriptif untuk
mengetahui perkembangan dari variabel di
Laba bersih perusahaan merupakan salah teliti, dan menggunakan analisis verifikatif
satu faktor yang dilihat investor di pasar modal dengan model jalur untuk mengetahui besarnya
untuk menentukan pilihan dalam menanamkan variabel bebas mempengaruhi variabel
investasinya. Jumlah saham beredar laba bersih terikatnya. Objek di penelitian adalah
adalah selisih antara pendapatan, harga pokok Kebijakan Dividen (X1), Perputaran Total
penjualan, dan beban yang dikeluarkan dalam Aktiva (X2) Laba per Lembar Saham (X3)
proses menghasilkan pendapatan. Sedangkan, Harga Saham (Y).
Saham beredar (outstanding stocks) adalah Sumber data data sekunder berupa
saham yang saat ini dipegang oleh investor, Laporan keuangan perusahaan, studi
termasuk saham yang dimiliki oleh eksekutif kepustakaan, artikel/jurnal dan berita yang
perusahaan dan masyarakat sebagai investor relevan untuk mendukung penelitian, Populasi
umum penelitian Laporan Keuangan Tahunan.
Dengan penarikan sampel menggunakan data
Harga Saham panel sehingga diperoleh 6 perusahaan dengan
Harga saham suatu perusahaan akan periode 5 tahun. Dan didukung dengan alat
mengalami perubahan setiap waktunya. Harga analisis SPSS Statistics 22 for windows Dengan
Saham dapat dijadikan sebuah cerminan nilai analisis jalur dibawah ini:
dari perusahaan. Menurut (Darmadji &
Fakhrudin, 2012) mengemukakan bahwa
30
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
(X1)
(X2) (Y)
(X3)
Kebijakan Dividen (X1) = 0,195 (X2) + e akan meningkatkan Kebijakan Dividen sebesar
Koefisien jalur Perputaran Total Aktiva 19,5%.
sebesar 0,195 bernilai positif, maka memiliki
hubungan searah. Yang artinya jika perputaran Perputaran Total Aktiva (X2) terhadap Laba
aktiva tinggi sebesar 0,195 atau 19,5%, maka per Lembar Saham (X3)
Tabel 2. Koefisien Jalur
Laba per Lembar Saham (X3) = 0,022 (X2) + 0,022 atau 2,2% maka akan meningkatkan Laba
Koefisien jalur Perputaran Total Aktiva per Lembar Saham sebesar 2, 2 %.
sebesar 0,022, bernilai positif maka memiliki
arah hubungan yang searah. Yang artinya setiap Laba per Lembar Saham (X3) terhadap
peningkatan Perputaran Total Aktiva sebesar Kebijakan Dividen (X1)
31
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
Kebijakan Dividen (X1) = -0,044 (X3) + e sebesar 0,044 atau 4,4%. Maka akan menurun
Koefisien Jalur Laba per Lembar Saham kan Kebijakan Dividen sebesar 4,4%.
sebesar -0,044, bernilai negatif maka memiliki
arah hubungan yang berlawanan. Yang artinya PERSAMAAN JALUR SUBSTRUKTUR
setiap peningkatan Laba per lembar saham KEDUA
Tabel 4. Koefisien Jalur
Y = 0,293 (X1) + 0,001 (X2) + 0,660 (X3) + e Nilai Harga Saham perusahaan sebesar
A. Koefisien Jalur Kebijakan Dividen sebesar 0,1%.
0,293 atau 29,3%. Bernilai positif maka C. Koefisien Jalur Laba per Lembar Saham
memiliki hubungan searah, yang artinya sebesar 0,660 atau 66% bernilai positif maka
meningkatnya Kebijakan Dividen sebesar memiliki arah hubungan yang searah. Yang
29,3% akan meningkatkan Harga Saham artinya setiap peningkatan perolehan laba
perusahaan sebesar 29,3%. dari jumlah saham yang beredar sebesar
B. Koefisien Jalur Perputaran Total Aktiva 66%. Harga Saham juga meningkat besarnya
sebesar 0,001 atau 0,1% bernilai positif 66%.
maka memiliki arah hubungan yang searah.
Yang artinya Peningkatan Perputaran Total Uji T (Parsial)
Aktiva sebesar 0,1% akan Meningkatkan Perputaran Total Aktiva (X2) terhadap
Kebijakan Dividen (X1)
Tabel 5. Nilai T (X2) terhadap (X1)
Nilai Thitung 1,053 < Ttabel 2,056. perputaran aktiva maka meningkatkan juga
Sehingga Ha ditolah dan Ho diterima sehingga alokasi dana untuk pembagian dividen.
Perputaran Total Aktiva berpengaruh tidak
signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Perputaran Total Aktiva (X2) terhadap Laba
penelitian ini didukung hasil yang diperoleh per Lembar Saham (X3)
(Simanjuntak, 2016). Bahwa meningkatnya
Tabel 6. Nilai T (X2) terhadap (X3)
Nilai Thitung 0,116 < Ttabel 2,056. Sehingga meningkatnya perputaran total aktiva
Ha ditolak dan Ho diterima. Sehingga perusahaan maka akan meningkatkan
Perputaran Total Aktiva berpengaruh namun perolehan laba dari saham yang beredar.
tidak signifikan terhadap Laba per Lembar
Saham. peneltiian didukung hasil yang Laba per Lembar Saham (X3) terhadap
diperoleh (Shinta & Laksito, 2014). Kebijakan Dividen (X1)
Tabel 7. Nilai T (X3) terhadap (X1)
Nilai Thitung -0,044 < Ttabel 2,056. Maka yang beredar, akan menurun kan alokasi dana
Ha ditolak dan Ho diterima. maka Laba per untuk Kebijakan Dividen.
lembar saham berpengaruh namun tidak
signifikan terhadap Kebijakan Dividen. hasil Kebijakan Dividen (X1), Perputaran Total
penelitian didukung oleh (Ganar, 2018). Setiap Aktiva (X2) Laba per Lembar Saham (X3)
peningkatan perolehan laba dari jumlah saham terhadap Harga Saham (Y).
Tabel 8. T (X1), (X2), (X3) terhadap (Y)
33
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
a. X1 terhadap Y: Nilai Thitung 2,079 > Ttabel Listiyowati, 2019). Setiap kenaikan tingkat
2,056. Signifiikansi 0,48 < a: 0,05. Bahwa Perputaran Total Aktiva akan meningkatkan
Kebijakan Dividen mempunyai pengaruh Nilai Harga Saham perusahaan.
signifikan terhadap Harga Saham. Penelitian c. X3 terhadap Y: Nilai Thitung 4,775 > Ttabel
ini didukung (Nugraha & Sudaryanto, 2016) 2,056. Dengan nilai signifikansi 0,000 < a :
Setiap peningkatan alokasi dana untuk 0,05. Bahwa Laba per Lembar Saham
Kebijakan Dividen dapat membuat Harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Saham suatu perusahaan naik. Harga Saham. Hasil tersebut didukung
b. X2 terhadap Y: Thitung 0 ,010 < Ttabel 2 ,056. (Halim & Hafni, 2019). Setiap kenaikan
Signifikansi 0,992 > a: 0,05. Bahwa perolehan laba dari jumlah saham beredar
Perputaran Total Aktiva berpengaruh namun akan membuat harga saham naik.
tidak signifikan terhadap Harga Saham hasil
tersebut didukung (Handayani, Indarti, & Uji F (Simultan)
Tabel 9. Nilai F
Nilai Fhitung 8,832 > Ftabel 2,98. Dengan aktifitas ekspansi dan lebih banyak
nilai signifikansi 0,000 < 0.05. maka Ho ditolak mengalokasikan dana untuk laba ditahan
dan Ha diterima. Hasil penelitian ini sejalan dibanding membagikan dividen.
dengan (Nugraha & Sudaryanto, 2016), 2) Perkembangan Perputaran Total Aktiva
(Girsang, et al., 2019), dan (Mongi, rate, & Pada Perusahaan Subsektor Otomotif dan
Tulung, 2019) Yang menyatakan bahwa Komponen yang terdaftar di Bursa Efek
Kebijakan Dividen, Perputaran Total Aktiva, Indonesia Periode 2014-2019. Dimulai dari
dan Laba per Lembar Saham berpengaruh tahun 2016 mengalami kecenderungan
signifikan terhadap Harga Saham. Yang artinya menurun yang diakibatkan dari menurunya
semakin meningkatnya alokasi dana untuk daya serap produk dipasaran.
Kebijakan Dividen, Tingginya tingkat 3) Perkembangan Laba per Lembar Saham
Perputaran Total Aktiva, dan Meningkatnya Pada Perusahaan Subsektor Otomotif dan
perolehan laba dari jumlah saham yang beredar, Komponen yang terdaftar di Bursa Efek
akan meningkatkan nilai Harga Saham Indonesia Periode 2014-2019. Mengalami
perusahaan. kecenderungan meningkat karena
perusahaan berhasil memanfaatkan
V. SIMPULAN perolehan laba dari jumlah saham yang
Berdasarkan hasil uraian diatas dengan beredar.
demikian dapat dperoleh kesimpulan sebagai 4) Perkembangan Harga Saham Pada
berikut: Perusahaan Subsektor Otomotif dan
1) Perkembangan Kebijakan Dividen Pada Komponen yang terdaftar di Bursa Efek
Perusahaan Subsektor Otomotif dan Indonesia Periode 2014-2019.
Komponen Yang terdaftar di Bursa Efek Kecenderungan menurun dari merosotnya
Indonesia Periode 2014-2019. Dimulai pada penjualan disektor ini.
tahun 2016 mengalami kecenderungan
menurun yang diakibatkan dari adanya
34
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
35
Jurnal Manis Volume 5, Januari 2021
36