You are on page 1of 3

Jokos1974

KEWAJIBAN BERDAKWAH BAGI SETIAP MUSLIM 

ِ ‫ الْمعرو‬،‫ال‬ ِ ِ ِ ‫ اَلْمو‬،‫ال‬ ِ ِِ
‫ف‬ ْ ُ ْ َ ِ ‫ْجالَ ِل َوالْ َك َم‬ َ ‫ص ْوف بِص َفات ال‬ ُ ْ َ ٍ ‫ال َْم ْح ُم ْود َعلَى ُك ِّل َح‬ ‫ْح ْم ُد للَّه‬ َ ‫اَل‬
َ‫َأن ال‬ َّ ‫ َوَأ ْش َه ُد‬.‫ال‬ ٍ ‫د َعلَى ُك ِّل َح‬-ُ ‫َأحم ُدهُ ُس ْب َحاَنَهُ و ُهو الْم ْحم ْو‬ ِ َ ْ‫بِم ِزيْ ِد اِْإل ْن َع ِام واِْإل ف‬
ُ َ َ َ َ ْ .‫ضال‬ َ َ
َّ ‫ْجالَ ِل َوَأ ْش َه ُد‬
ُ‫ َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬-‫َأن ُم َح َّم ًدا‬ ِ َ ْ‫ِإلَهَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬
َ ‫ك لَهُ ذُو ال َْعظَ َمة َوال‬
‫َأص َحابِ ِه‬ ِِ
ْ ‫ك ُم َح َّمد َو َعلَى آله َو‬
ٍ َ ِ‫ص ِّل َعلَى َع ْب ِد َك َو َر ُس ْول‬ َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬.‫ال‬ َ َّ ُ‫َو َخلِ ْيلُه‬
ِ ‫الص‬
ِ ‫اد ُق الْم َق‬
‫ ََّأما َب ْع ُد؛‬.‫آل َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما كثيرا‬ ٍ ‫بو‬
َ ٍ ‫ص ْح‬ َ ‫َخ ْي ِر‬
‫ يَاَأيُّهاَ الَّ ِذيْ َن َء َامنُوا‬:‫ال اهللُ َت َعالَى‬ َ َ‫ث ق‬ ُ ‫ َح ْي‬،‫ اَِّت ُقوا اهللَ َت َعالَى َح َّق ُت َقاتِِه‬،‫َّاس‬ُ ‫َفيَا َُّأي َها الن‬
‫ث َما‬ ُ ‫ اِتَّ ِق اهللَ َح ْي‬: ‫اهلل‬ ِ ‫ال رسو ُل‬ ِ ِِ
ْ ُ َ َ َ‫ َوق‬.‫َّات ُقوا اهللَ َح َّق ُت َقاته َوالَ تَ ُم ْوتُ َّن ِإالَّ َوَأنتُ ْم ُّم ْسل ُم ْو َن‬
‫ت‬
َ ‫ُك ْن‬
 
Jamaah Sidang Jum’at yang berbahagia,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita sama-sama memanjatkan puji dan
syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kepada kita berupa kesehatan, untuk
memenuhi panggilan-Nya, yakni menunaikan ibadah shalat Jum’at. Shalawat dan salam kita
berikan kepada Nabi Besar Muhammad Shallallaahu ’alaihi wasallam yang telah menuntun umat
manusia dari zaman jahiliyah yang penuh kegelapan menuju zaman keislaman yang tercerahkan;
dan juga kepada para sahabatnya serta para generasi selanjutnya yang memperjuangkan Islam
hingga akhir zaman nanti.
Adapun kesyukuran tersebut secara kesinambungan haruslah kita wujudkan dengan
meningkatkan ketaqwaan kepada Allah yang selalu melihat gerak-gerik kita, dengan sebenar-
benar takwa, Dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segenap larangan-Nya.
Bukankah semua umat Islam sepakat bahwa dakwah adalah amalan yang disyariatkan dan masuk
kategori fardhu kifayah. Tidak boleh kategori diabaikan, diacuhkan, dan dikurangi bobot
kewajibannya. Hal itu disebabkan terdapat sedemikian banyak perintah dalam Al-Qur’an dan
Sunah rasululah untuk berdakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar.
Salah satu yang paling populer bagi kita adalah, ”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebaikan, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari
yang mungkar.” (QS. Ali Imran, 3 : 104)
Maksud ayat ini adalah jadilah kamu sekelompok orang dari umat yang melaksanakan
kewajiban dakwah. Di mana kewajiban ini berlaku bagi setiap muslim, sebagaimana dijelaskan
oleh sabda Rasulullah SAW. ”Siapa pun yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia
mengubah dengan tangannya, kalau tidak mampu, hendaklah mengubah dengan lisannya, kalau
tidak mampu hendaklah mengubah dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman.” (HR.
Bukhori Muslim)
Maka ingatlah, wahai kaum muslimin bahwa dakwah untuk menegakkan ajaran-ajaran
Allah merupakan kewajiban yang disyari’atkan dan menjadi tanggung jawab yang harus dipikul
oleh kaum muslimin seluruhnya. Artinya setiap muslim dituntut untuk berdakwah sesuai
kemampuannya dan peluang yang dimilikinya. Oleh sebab itu wajiblah bagi kita untuk senantiasa
bersemangat dan berpartisipasi dalam berdakwah menyebarkan Islam ke mana pun kita menuju
dan di mana saja kita berada.
Jamaah Shalat Jum’at yang berbahagia,
Dakwah dan amar ma’ruf merupakan prasyarat dalam membangun khairu ummah (umat
pilihan). Seandainya umat Islam tak mau berdakwah, maka tentu mereka pasti mengalami
kerugian dan kemunduran dalam pelbagai aspek kehidupan.
Kemulian sekelompok benar-benar disebabkan karena dakwah dan demikian pun dengan
kehinaan mereka adalah karena meninggalkan dakwah. Allah SWT berfirman, ”Kamu semua
adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah
dari yang mungkar dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran, 3 : 110)
Melalui ayat ini, Allah mengisyaratkan pemberian predikat yang terbaik kepada umat
manusia bila mereka mampu memenuhi tiga syarat yaitu:
1. Menyuruh kepada yang ma’ruf
2. Mencegah dari yang mungkar, dan
3. Mau beriman kepada Allah.

Jamaah Jum’at yang berbahagia,


Dakwah merupakan pekerjaan terbaik, sesuai firman Allah SWT, ”Siapakah yang lebih
baik perkataannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal shalih dan
berkata sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Fushshilat, 41: 33)
Ayat ini dikukuhkan oleh Sabda Rasulullah SAW :
 
ِ َ َ‫ك ِمن َأ ْن ي ُكو َن ل‬ ِ ِ
‫ رواه مسلم‬.‫َّع ِم‬
َ ‫ك م ْن مُحُِر الن‬ َ ِ‫ك اهللُ ب‬
ْ َ ْ َ َ‫ك َر ُجالً َواح ًدا َخْيٌر ل‬ َ َ‫َأِل ْن َي ْهدي‬
Yang artinya : Sungguh jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang melalui engkau (dakwah
engkau) maka itu lebih baik bagimu daripada engkau memiliki onta merah. (HR. Muslim)
Dari ayat dan hadits ini, menjadi jelaslah bahwa dakwah merupakan perbuatan terbaik dan
pelakunya akan dibalas dengan balasan yang besar. Maka dengan segera Rasulullah tetap tegar
dalam dakwah, walau diganggu, dipersulit dan meskipun akan dibunuh tidaklah hal itu
menghalangi beliau dalam berdakwah demi tegaknya agama Islam.
Karenanya, para da’i hendaknya menyadari bahwa ancaman, intimidasi, dan teror serta
ancaman bunuh dari musuh adalah sunnatullah yang sudah dialami para nabi sebelum Nabi
Muhammad dan hal itu akan berlanjut sampai hari Kiamat. Sehingga mereka telah memiliki
kesiapan mental yang dapat diandalkan untuk menhadapi berbagai kemungkinan yang akan
menghambat jalannya dakwah islamiyah.

Jamaah Jum’at yang berbahagia


Marilah kita sejenak merenung dan meresapi perjuangan Rasulullah Shallallaahu alaihi
wasallam dan para sahabat dalam berdakwah? Mereka disiksa, diteror ada yang dibunuh, bahkan
ada pula yang diembargo ekonomi dalam jangka waktu yang lama. Mereka sempat makan
rumput-rumputan dan daun-daunan hingga mulut dan lidah mereka pecah-pecah. Namun mereka
selalu tabah dan tetap bertekad membara menegakkan kalimatullah yang Agung dan bijaksana
(li’ilaa’i kalimatullahi hiyal ulya).

Jamaah Kaum Muslimin Rokhimakumullah,


Dakwah bertujuan tersebarnya kebenaran pada umat manusia (khususnya kaum muslimin)
agar senantiasa memperbaiki kualitas hidupnya. Agar para hamba Allah semakin giat beribadah
kepada Sang Khaliq. Lalu mereka membela Islam, mendakwahkan Islam semampunya hingga
dengan usaha mereka setelah rahmat Allah manusia masuk Islam dengan berbondong-bondong.
Maka alangkah bahayanya kalau dakwah itu sampai tidak berjalan, mogok total tanpa ada yang
menjalankan. Sebab pada saat itu adzab Allah akan turun ke bumi menimpa manusia semuanya.
Apakah di dalamnya itu orang beriman atau bukan beriman. Sebagaimana firman Allah SWt,
”Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang zhalim di antara
kamu, dan ketahuilah Allah amat keras siksanya”. (QS. Al-Anfal,, 8 : 25)

Jamaah Jum’at yang berbahagia


‫‪Demikian ringkasan dari kutbah Jum’at yang saya sampaikan, yang intinya sebagai bahan‬‬
‫‪ringkasan dari khutbah tersebut adalah marilah kita tingkatkan partisipasi kita dalam berdakwah‬‬
‫‪sesuai dengan kemampuan kita, profesi kita, hingga Allah memanggil kita, karena keutamaan‬‬
‫‪umat ada dalam dakwah dan kerugian umat akibat meninggalkan dakwah. Sekali lagi mari kita‬‬
‫‪tingkatkan semangat kita berdakwah sesuai dengan manhaj salafush shalih. Semoga Allah‬‬
‫‪menolong kita dalam menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Amin ya‬‬
‫‪Robbal’alamin.‬‬

‫‪ ‬‬
‫ات َو ِّ‬
‫الذ ْك ِر‬ ‫آن الْع ِظ ْي ِم‪ ،‬و َن َفعنِي وِإيَّا ُكم بِما فِ ْي ِه ِمن اْآلي ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ َ‬ ‫َ َ ْ َ ْ َ‬ ‫بَ َار َك اهللُ ل ْي َولَ ُك ْم في الْ ُق ْر َ‬
‫ساِئ ِر ال ُْم ْسلِ ِم ْي َن ِم ْن ُك ِّل‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫الْح ِكي ِم‪َ .‬أ ُقو ُل َقولِي ه َذا و ِ‬
‫َأسَتغْف ُر اهللَ ال َْعظ ْي َم ل ْي َولَ ُك ْم َول َ‬‫ْ ْ ْ َ َ ْ‬ ‫َ ْ‬
‫الر ِح ْي ُم‬
‫اسَت ْغ ِف ُر ْوهُ‪ِ ،‬إنَّهُ ُه َو الْغَ ُف ْو ُر َّ‬
‫ب‪ .‬فَ ْ‬‫َذنْ ٍ‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫َأن الَ ِإلَهَ ِإالَّ اهلل‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ َّ ِ‬


‫ي لَ ْو الَ َأ ْن َه َدانَا اهللُ‪َ .‬أ ْش َه ُد َّ‬ ‫ْح ْم ُد للَّه الذ ْي َه َدانَا ل َه َذا َو َما ُكنَّا لَن ْهتَد َ‬ ‫اَل َ‬
‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍ‪-‬د َو َعلَى آلِ ِه‬ ‫َأن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫ك لَهُ‪َ .‬وَأ ْش َه ُد َّ‬ ‫َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ‬
‫ان ِإلَى َي ْوِم الدِّيْ ِن‪ََّ .‬أما َب ْع ُد؛‬ ‫َأصحابِ ِه ومن تَبِع ُهم بِِإ ْحس ٍ‬
‫َو ْ َ َ َ ْ َ ْ َ‬
‫صلُّ ْو َن َعلَى‬ ‫َفيَا َُّأي َها ال ُْمْؤ ِم ُن ْو َن‪ ،‬اَِّت ُقوا اهللَ َت َعالَى َح َّق ُت َقاتِِه‪َ ،‬وا ْعلَ ُم ْوا َّ‬
‫َأن اهللَ َو َمالََئ َكتَهُ يُ َ‬
‫ص ْحبِ ِه‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى ُم َح َّمد َو َعلَى آله َو َ‬ ‫صلُّ ْوا َعلَْيه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسل ْي ًما‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫النَّبِ ِّي‪َ ،‬‬
‫اح ِم ْين‪ .‬اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِفر لِلْمْؤ ِمنِْين والْمْؤ ِمنَ ِ‬
‫ات‬ ‫ك يا َأرحم َّ ِ‬ ‫والتَّابِ ِع ْين ْ ِ ِ ِ‬
‫ْ ُ ََ ُ‬ ‫الر َ‬ ‫َأج َمع ْي َ‪-‬ن ب َر ْح َمت َ َ ْ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َألحي ِاء ِم ْن ُهم واْ ْ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫ْح َّق َح ًّقا َو ْار ُزقْنَا ِّاتبَ َ‬
‫اعهُ‪،‬‬ ‫َألم َوات‪ .‬اَللَّ ُه َّم َأ ِرنَا ال َ‬ ‫َْ‬ ‫َوال ُْم ْسلم ْي َ‪-‬ن َوال ُْم ْسل َمات اْ ْ َ‬
‫ب لَنَا ِمن‬ ‫غ ُقلُ ْو َبنَا َب ْع َد ِإ ْذ َه َد ْيَتنَا َو َه ْ‬ ‫اجتِنَابَهُ‪َ .‬ر َّبنَا الَ تُ ِز ْ‬ ‫ِ ِ‬
‫َوَأ ِرنَا الْبَاط َل باَطالً َو ْار ُزقْنَا ْ‬
‫سنَةً َوقِنَا‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّاب‪َ .‬ر َّبنَا آتِنَا فِي ُّ‬ ‫ك َر ْح َمةً ِإنَّ َ‬‫لَّ ُدنْ َ‬
‫سنَةً َوفي اآلخ َرة َح َ‬ ‫الد ْنيَا َح َ‬ ‫َأنت ال َْوه ُ‬ ‫ك َ‬
‫ب ال َْعالَ ِم ْي َن‪.‬‬ ‫ْح ْم ُد لِلَّ ِه َر ِّ‬
‫اب النَّا ِر‪َ .‬وال َ‬ ‫َع َذ َ‬
‫شِ‬ ‫آء ِذي الْ ُق ْربَى َو َي ْن َهى َع ِن الْ َف ْح َ‬ ‫ان وِإيت ِ‬ ‫ِ‬
‫آء‬ ‫سِ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬‫ْ‬ ‫ِإل‬‫ا‬
‫ْ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ل‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫اد ِ‬
‫اهلل‪ِ ،‬إ َّن اهللَ يَ ُْأمر ُكم بِال َْع ْد ِ‬ ‫َ‬ ‫ب‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َوال ُْمن َك ِر َوالَْب ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن‪ .‬فَاذْ ُك ُروا اهللَ ال َْع ِظ ْي َم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َعلَى‬
‫نِع ِم ِه ي ِز ْد ُكم ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل َأ ْكَب ُر‬ ‫َ َ َْ ُ‬

You might also like