You are on page 1of 4

CEGAH PENCEMARAN AIR UNTUK MENGURANGI KRISIS AIR

BERSIH
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang sangat berguna bagi semua
manusia. Karena segala aktivitas masyarakat di berbagai aspek kehidupan
manapun memerlukan air bersih. Tersedianya air bersih adalah mutlak untuk
menunjang hidup yang sehat. Perlu diketahui bahwa didalam tubuh manusia
terdiri atas 85% air sehingga akan mengalami dehidrasi apabila kekurangan air.
Adapun kegunaan air pada hewan dan tumbuhan juga diperlukan untuk hidup.
Namun, pernahkah kita sadari jika persedian air di bumi itu semuanya bersih dan
layak untuk dikonsumsi? Tentu saja tidak karena ada banyak hal yang
menyebabkan pencemaran air, salah satunya karena ulah tangan manusia seperti
membuang sampah di sungai, melakukan pengelolahan limbah. Pada saat terjadi
krisis air bersih disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya faktor alam seperti
kekeringan karena musim kemarau, adanya bencana banjir. Melihat kondisi
sumber daya air yang demikian, maka diperlukan kebijkan, strategi dan
pengelolaan sumber daya air yang lebih efektif, relevan dan lestari dengan nilai
tambah yang dihasilkan secara optimal.
Penyebab krisis air bersih yaitu pengambilan air tanah secara berlebihan,
tingginya tingkat pencemaran terhadap sumber-sumber air, adanya konflik
kepentingan ekonomi yang didukung oleh kebijakan yang kurang tepat, perusakan
lingkungan dan sumber-sumber mata air, kekeringan karena musim kemarau
panjang, serta terkena bencana banjir.
Dampak yang akan terjadi jika krisis air sudah melanda maka kebutuhan air
penduduk untuk keperluan rumah tangga, pertanian dan kebutuhan dasar lainnya
tidak tercukupi seperti terjadinya gagal bercocok tanam dan panen yang
menyebabkan terganggunya persediaan bahan pangan, sanitasi yang buruk dan
kelaparan yang berdampak pada munculnya penyakit akibat kurang pangan dan
gizi buruk.
ang terakhir yakni membuang sampah di sungai. Tentu merupakan hal yang sering
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang membuang sampah
di sungai berpendapat bahwa sampah yang dibuangnya akan mudah terbawa arus
air, sehingga sampah yang dibuang tidak meninggalkan sisa. Jika merenung lebih
dalam lagi, sampah yang dibuang memang tidak akan meninggalkan sisa, begitu
pula dengan zat-zat yang ada pada sampah tersebut juga akan berpindah. Namun,
jika sampah yang menumpuk dalam jumlah yang banyak akan menimbulkan
pengendapan. Nantinya  dari pengendapan itu, zat-zat yang mengurangi kualitas
air akan menyebar pada air yang mengalir maupun tidak. Hal ini tentu membawa
dampak buruk bagi kesehatan manusia. Dan bagi hewan, apabila termakan
sampah-sampah itu, hewan lama kelamaan akan mati dengan di dalam sistem
pencernaannya penuh dengan sampah. Apabila hewan tersebut dapat dikonsumsi
oleh manusia, maka akan mengganggu kesehatan manusia.
Dalam faktor alam untuk masalah kekeringan dan banjir yang menyebabkan krisis
air bersih dapat diberi solusi dengan adanya program hemat air di lingkungan
sekitar agar penggunaan air tetap efisien dan menjaga ketersediaan sumber daya
air. Pemerintahan daerah untuk menyediakan air bersih kepada masyarakat
melalui PDAM. Membuat penampungan air seperti waduk, dam, dan embung
agar dapat menjaga keberadaan air untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dalam permasalahan pencemaran air, solusi yang dapat digunakan antara lain
dengan penggunaan sistem filtrasi bagi limbah industri, reboisasi, dan juga tidak
membuang sampah ke sungai (Fatma: 2018). Sistem filtrasi bertujuan untuk
memisahkan padatan tersuspensi dari dalam air yang diolah. Pada penerapannya
sistem filtrasi digunakan untuk menghilangkan sisa padatan tersuspensi yang tidak
terendapkan proses sedimentasi (Said: 2017). Sehingga, zat-zat dalam limbah
yang berbahaya akan berkurang ketika dibuang ke laut ataupun sungai. Dengan
begitu limbah tidak akan mencemari air dengan membawa zat berbahaya. Namun,
kualitas airlah yang akan berkurang.
Sedangkan, solusi terakhir, yakni tidak membuang sampah sembarangan atau di
sungai. Dapat mengurangi zat yang tidak layak bagi kesehatan yang terkandung
dalam air sungai. Hewan yang hidup di airpun akan hidup dengan baik dalam
habitatnya. Dan tidak akan mengganggu ekosistem. Keuntungan yang diperoleh
apabila di daerah aliran sungai ataupun pada hilir sungai akan dapat menggunakan
air yang masih layak untuk dikonsumsi maupun dipakai.
Waspada terhadap pencemaran air sangatlah perlu. Hal ini dikarenakan di zaman
teknologi yang canggih akan banyak penemuan-penemuan yang memungkinkan
adanya pencemaran air. Dan belum tentu penemu tersebut akan
mempertimbangkan cara apa yang akan ia gunakan untuk menanggulangi limbah
dari penemuannya. Maka perlu adanya pertimbangan sebelum membuat suatu
penemuan. Baik dari segi bahan, kebermanfaatan, dan dampak bagi lingkungan.
Dari segi bahan, apakah bahan tersebut ramah lingkungan, apakah dapat didaur
ulang. Dari segi kebermanfaatan, bagaimana manfaat penemuan tersebut bagi
peneliti maupun masyarakat. Dan dari segi dampak bagi lingkungan, penemuan
yang dihasilkan akan memunculkan dampak seperti apakah bagi lingkungan
sekitarnya. Apakah akan mengganggu keseimbangan ekosistem atau tidak.
Air yang ada dibumi perlu dijaga. Pernahkan kita berpikir jika terjadi krisis air
bersih? Kita tidak dapat tumbuh optimal, kurus, kering, bahkan ada beberapa
organ tubuh yang tidak dapat berfungsi dengan baik.
Kita begitu mudahnya menikmati air yang bersih untuk memenuhi kebutuhan.
Berfoya-foya dengan uang dari penjualan air. Kita tidak menyadari jika ada
tempat-tempat yang mengalami kekeringan begitu lama. Apabila terlalu
mengeksploitasinya sejak saat ini, bahkan sampai mengakibatkan pencemaran.
Pencemaran air di sungai
DAFTAR PUSTAKA

https://envihsa.fkm.ui.ac.id/2021/09/30/krisis-air-bersih/

https://envihsa.fkm.ui.ac.id/2021/09/30/krisis-air-bersih/https://
envihsa.fkm.ui.ac.id/2021/09/30/krisis-air-bersih/

https://envihsa.fkm.ui.ac.id/2021/09/30/krisis-air-bersih/https://
envihsa.fkm.ui.ac.id/2021/09/30/krisis-air-bersih/

Artikelsiana. (2015). Dampak Pencemaran Air | Artikelsiana.


(online), http://artikelsiana.id/2015/03/dampak-pencemaran-air-dampak-
air.html  Diakses pada 10 Maret 2019.

Said, Nusa Idaman.2017.Teknologi Pengolahan Air Limbah.Jakarta: Penerbit


Erlangga.

The Indonesian Public Health Portal. (2016). Macan, Jenis, dan karakteristik Zat
pencemar pada air.
(online), http://www.indonesian-publichealth.com/komponen-pencemaran-
air/   Diakses pada 10 Maret 2019.

Fatma, D. (2018). 12 Cara Mencegah Pencemaran Air – IlmuGeografi.com.


(online),  https://ilmugeografi.com/bencana-alam/cara-mencegah-
pencemaran-air  Diakses pada 10 Maret 2019.

You might also like