You are on page 1of 6

Jurnal GOVERNANSI, p-ISSN 2442-3971 e-ISSN 2549-7138 1

Volume 6 Nomor 1, April 2020

EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA BERBASIS E-KINERJA


DI PUSAT PELATIHAN MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN PERTANIAN

EFFECTIVENESS OF PERFORMANCE ASSESSMENT


BASED ON E-PERFORMANCE IN CENTRE OF AGRICULTURAL
MANAGEMENT AND LEADERSHIP TRAINING
Indra Rukmana1*, Rita Rahmawati2, Euis Salbiah3
1,2,3Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Djuanda, Jl. Tol Ciawi No. 1, Kotak Pos 35, Bogor 16720
*Korespondensi: Indra Rukmana. Email: ind.rkmn@gmail.com

(Diterima: 11-03-2020; Ditelaah: 16-03-2020; Disetujui: 24-03-2020)

ABSTRACT
The performance assessment plays a key role for an organization because of allowing it to know,
measure and evaluate the performance of its members. The result of performance assessment helps an
organization to take a decision in managing the human resources of organization. The performance
assessment mostly influences the job effectiveness of the members of organization. The purpose of this
research is to describe the effectiveness of performance assessment based on e-performance in Centre of
Agricultural Management and Leadership Training. The performance assessment is defined as an assessment
on the achievement or the working ability shown by the civil servant in carrying out the task and function
suitable to the working target, namely the number of work load achieved from the implementation of the job.
The performance of civil servant can be assessed his/her working effectiveness based on four dimensions,
namely quantity, quality, time and cost. Method of this research is descriptive. Samples of this research
consist of 61 civil servants taken as respondents of this research. This research uses questionaires as main
instrument to collect data. Data are analyzed qualitatively and supported by calculating the mean score.
Results of this research indicate that the effectiveness of performance assessment based on e-performance in
Centre of Agricultural Management and Leadership Training gets the mean score 4.14 perceived as good. In
relation to the four dimensions, the highest score is on the dimension of quality getting the mean score 4.24
perceived as very good, whereas the dimension of cost gets the lowest score 4.06 although perceived as good.
Key words: Civil Servant Performance, Effectiveness, E-Performance, Performance Assessment.

ABSTRAK
Penilaian kinerja memegang peranan penting bagi organisasi karena memungkinkan organisasi untuk
mengetahui, mengukur dan menilai kinerja pegawai. Hasil penilaian kinerja membantu organisasi untuk
mengambil keputusan dalam pengelolaan sumber daya manusia organisasi. Penilaian kinerja sangat
berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas penilaian kinerja berbasis e-kinerja di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian.
Penilaian kinerja dipandang sebagai penilaian atas prestasi/kemampuan kerja yang ditunjukkan oleh
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan target kerja, yaitu jumlah beban kerja yang
dicapai dari setiap pelaksanaan tugas jabatan. Kinerja pegawai tersebut dinilai efektivitasnya berdasarkan
empat dimensi, yaitu kuantitas, kualitas, waktu dan biaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian deskriptif. Sampel penelitian sebanyak 61 dijadikan sebagai responden penelitian.
Penelitian ini menggunakan kuesioner/angket sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data.
Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dengan dibantu melalui penghitungan skor rerata. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa efektivitas penilaian kinerja berbasis e-kinerja di Pusat Pelatihan Manajemen
dan Kepemimpinan Pertanian memperoleh skor rerata sebesar 4,14 termasuk kategori penilaian baik.
Dikaitkan dengan empat dimensi penilaian kinerja, maka skor tertinggi berada pada dimensi kualitas yang
memperoleh skor rerata sebesar 4,24 termasuk dalam kategori penilaian sangat baik, sedangkan dimensi
biaya memiliki skor rerata terendah sebesar 4,06 walaupun termasuk kategori penilaian baik.
Kata kunci: Kinerja Pegawai, Efektivitas, E-Kinerja, Penilaian Kinerja.

Rukmana, Indra, Rahmawati, Rita & Salbiah, Euis. (2020). Efektivitas Penilaian Kinerja Berbasis E-Kinerja di
Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian. Jurnal GOVERNANSI, 6(1): 51-56.
2 Indra Rukmana, et Efektivitas Penilaian Kinerja Berbasis E-Kinerja di
Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan

PENDAHULUAN beban kerja jabatan dan beban kerja unit


Kinerja pegawai berkaitan erat atau satuan kerja organisasi sebagai dasar
dengan penilaian kinerja, penilaian kinerja perhitungan prestasi kerja dan pemberian
diperlukan untuk mengetahui hasil atau insentif kerja. Dalam konteks ini, Pusat
tingkat keberhasilan dari pegawai di suatu Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan
organisasi. Hasil dari penilaian kinerja Pertanian sebagai salah satu unit kerja di
dapat digunakan untuk tujuan pengambilan Kementerian Pertanian mengadopsi dan
keputusan sumber daya manusia, evaluasi menerapkan penilaian prestasi kerja/
dan umpan balik. Tujuan penilaian kinerja kinerja pegawai negeri sipil melalui e-
yang paling mendasar adalah untuk kinerja.
meningkatkan kinerja pegawai secara indi- Dalam menerapkan e-kinerja
vidu sehingga menyebabkan peningkatan tersebut, setiap pegawai negeri sipil wajib
kinerja organisasi secara keseluruhan. melapor- kan aktivitas harian di aplikasi e-
Penilaian kinerja, menurut Mondy kinerja dengan cara mengunggah aktivitas
(2008), merupakan sistem formal untuk harian sesuai dengan tugas jabatan masing-
meninjau dan mengevaluasi kinerja para masing pegawai. Penilaian kinerja pegawai
individu atau tim dalam menjalankan tugas. negeri sipil yang dilakukan di Pusat
Penilaian prestasi kerja/kinerja pegawai Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan
negeri sipil berdasarkan Undang-Undang Pertanian dilaksanakan secara online,
Nomor 43 Tahun 1999, Pasal 12 ayat (2), sebagaimana diatur di dalam Intruksi
bertujuan untuk menjamin obyektivitas Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang
pembinaan pegawai negeri sipil yang Kebijakan dan Strategi Nasional
dilakukan berdasarkan sistem prestasi Pengembangan e-Government.
kerja dan sistem karir yang dititikberatkan Penilaian kinerja pegawai negeri sipil
pada sistem prestasi kerja. berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2019
Dalam mewujudkan pembinaan bagi
meliputi aspek kuantitas, kualitas, waktu
pegawai negeri sipil tersebut, berdasarkan
dan biaya. Penilaian kinerja pegawai negeri
sistem prestasi kerja dan sistem karier
sipil merupakan penilaian hasil kerja nyata
yang dititikberatkan pada sistem prestasi
dengan standar kuantitas, kualitas, waktu
kerja, perlu dilakukan penilaian prestasi
dan biaya yang dihasilkan oleh setiap
kerja terhadap pegawai negeri sipil,
pegawai. Penilaian kinerja pegawai negeri
sebagaimana diatur dalam Peraturan
sipil wajib dilakukan untuk mengetahui
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
prestasi yang dapat dicapai setiap pegawai,
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri
yaitu apakah prestasi kerja yang dicapai
Sipil. Penilaian pres- tasi kerja pegawai
setiap pegawai baik, sedang, atau kurang.
negeri sipil, sebagaimana dimaksud dalam
Penilaian prestasi kerja penting bagi setiap
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun
pegawai dan berguna bagi organisasi untuk
2011, Pasal 1 angka 2, merupakan suatu
mengambil keputusan dan menetapkan
proses penilaian secara sistematis yang
tindakan kebijakan selanjutnya. Penilaian
dilakukan oleh pejabat penilai, yang
kinerja merupakan salah satu aspek
merupakan pimpinan/atasan langsung
penting bagi pengelolaan pegawai dalam
pegawai negeri sipil bersangkutan
organisasi, termasuk Pusat Pelatihan
terhadap sasaran kerja pegawai dan peri-
Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian.
laku kerja pegawai negeri sipil.
Berdasarkan latar belakang tersebut,
Penilaian prestasi kerja/kinerja pega- maka penelitian ini bertujuan untuk
wai negeri sipil dapat dilakukan melalui e- menge- tahui dan menggambarkan
kinerja. Menurut Komara (2014), e-kinerja efektivitas penilaian kinerja berbasis e-
merupakan salah satu aplikasi berbasis kinerja di Pusat Pelatihan Manajemen dan
web untuk menganalisis kebutuhan Kepemimpinan Pertanian.
jabatan,
Jurnal GOVERNANSI, p-ISSN 2442-3971 e-ISSN 2549-7138 3
Volume 6 Nomor 1, April 2020

MATERI DAN METODE menggunakan metode penelitian deskriptif


Konsep/Teori yang Relevan yang bertujuan untuk mengetahui nilai
Penilaian kinerja merupakan peni- variabel mandiri. Dalam penelitian ini,
laian atas prestasi/kemampuan kerja yang variabel dimaksud adalah efektivitas
diperlihatkan oleh seorang pegawai dalam penilaian kinerja.
melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai Populasi penelitian mencakup
dengan target kerja, yaitu jumlah beban seluruh pegawai di Pusat Pelatihan
kerja yang dicapai dari setiap pelaksanaan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian.
tugas jabatan. Target kerja memuat aspek Penentuan sampel penelitian menggunakan
kuantitas, kualitas, waktu dan biaya tingkat kesalahan 10% atau tingkat
(Peraturan Menteri Pertanian Nomor 12 kepercayaan terhadap populasi sebesar
Tahun 2019). 90%. Jumlah populasi seluruhnya sebanyak
Penilaian kinerja berbasis e-kinerja 154 pegawai, dengan menggunakan rumus
menurut Peraturan Menteri Pertanian taro Yamane, maka sampel yang
Nomor 12 Tahun 2019 dilakukan berdasar- didapatkan berjumlah
kan empat dimensi sebagai berikut: 61 pegawai, sekaligus dijadikan sebagai
responden penelitian.
Pertama: Kuantitas. Kuantitas meru-
pakan target dan jumlah hasil kerja yang Data yang dibutuhkan penelitian ini
diperoleh dari kegiatan tugas jabatan, mencakup data primer dan data sekunder.
satuan yang digunakan tergantung pada Penelitian ini menggunakan kuesioner/
hasil kerja atau aktivitas kerja yang angket sebagai instrumen utama dalam
dilakukan. pengumpulan data primer, di samping
pengumpulan data primer juga dilakukan
Kedua: Kualitas. Kualitas merupakan
dengan cara wawancara. Data sekunder
target mutu dari hasil kerja atau aktivitas
dikumpulkan dengan cara penelitian
kerja yang dilakukan dari kegiatan tugas
kepustakaan.
jabatan. Hasil kerja dapat diukur dari
kualitas barang/dokumen, tingkat kete- Kuesioner/angket disusun dengan
patan waktu atau sasaran atau kualitas menggunakan skala Likert untuk
proses pekerjaan sesuai dengan kriteria mendapat- kan data yang bersifat ordinal.
penilaian aspek kualitas. Menurut Sugiono (2000), skala Likert
digunakan untuk mengukur perilaku,
Ketiga: Waktu. Waktu merupakan
pendapat dan persepsi seseorang atau
target waktu penyelesaian pekerjaan
sekelompok orang tentang fenomena
selesai secara tuntas, satuan yang
tertentu, dalam penelitian ini tentang
digunakan dalam target waktu berupa
efektivitas penilaian kinerja. Jawaban
bulanan.
(pendapat dan persepsi) responden
Keempat: Biaya. Biaya merupakan terhadap kuesioner/angket tersebut diberi
target dari anggaran atau penerimaan yang skor (Tabel 1).
menjadi beban atau target penerimaan
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dan sesuai dengan jumlah Tabel 1. Jawaban Responden dan Skor
Jawaban Skor
anggaran belanja atau target penerimaan
Sangat Baik 5
yang ada dalam APBN. Baik 4
Cukup 3
Tidak Baik 2
Metode Sangat Tidak Baik 1
Metode penelitian, menurut Sugiyono
(2000), pada hakekatnya merupakan cara Jawaban responden terhadap kuesio-
untuk mendapatkan data dengan tujuan ner/angket dihitung skor rerata (mean)
dari kegunaan tertentu. Penelitian ini untuk kemudian dilakukan interpretasi
dengan kategori penilaian (Tabel 2).
4 Indra Rukmana, et Efektivitas Penilaian Kinerja Berbasis E-Kinerja di
Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan

Tabel 2. Skor Rerata dan Kategori Penilaian


Skor Rerata Kategori Penilaian
tugas pokok yang dibebankan kepada setiap
4,21 – 5,00 Sangat Baik pegawai.
3,41 – 4,20 Baik
2,61 – 3,40 Cukup Baik Tabel 4. Rekapitulasi Dimensi Kualitas
1,81 – 2,60 Kurang Baik No. Item Pernyataan Rerata Kategori
Penilaian
1,00 – 1,80 Tidak Baik
1 Penilaian kinerja 4,31 Sangat Baik
berdasarkan
HASIL DAN PEMBAHASAN standar kerja

Penelitian tentang efektivitas peni- 2 Kecermatan dan 4,16 Baik


penelitian dalam
laian kinerja berbasis e-kinerja di Pusat melakukan
penilaian kinerja
Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Jumlah 4,24 Sangat Baik
Pertanian bertolak dari pemahaman bahwa
penilaian kinerja dipandang sebagai suatu Berdasarkan hasil Tabel 4
proses penilaian secara sistematis yang rekapitulasi dimensi kualitas diketahui
dilakukan oleh pejabat penilai terhadap untuk penilaian hasil kerja 4,24 sudah
sasaran dan perilaku kerja pegawai negeri dikatakan sangat baik, karena pejabat
sipil di Pusat Pelatihan Manajemen dan melihat hasil kerja pegawai berdasarkan
Kepemimpinan Pertanian. target kerja pegawai sesuai dengan tugas
Penelitian ini dilakukan terhadap jabatannya. Dalam hal kecermatan dan
penilaian kinerja sebagai penilaian atas ketelitian pejabat penilai diperoleh nilai
prestasi/kemampuan kerja yang ditun- yang sangat baik dari pegawai karena
jukkan oleh pegawai negeri sipil dalam pejabat penilai mem- berikan penilaian
melaksanakan tugas dan fungsi sesuai berdasarkan kesesuaian antara aktivitas
dengan target kerja. Penelitian ini meng- harian dengan tugas jabatan.
ukur penilaian kinerja pegawai negeri sipil
Tabel 5. Rekapitulasi Dimensi Waktu
berdasarkan empat dimensi, yaitu kuan-
No. Item Pernyataan Rerata Kategori
titas, kualitas, waktu dan biaya. Penilaian
1 Penilaian kinerja 4,14 Baik
Tabel 3. Rekapitulasi Dimensi Kuantitas memperhitungkan
No. Item Pernyataan Rerata Kategori target waktu
Jumlah 4,14 Baik
Penilaian
1 Pekerjaan yang 4,21 Baik
praktis dan efektif Berdasarkan hasil Tabel 5 rekapitulasi
2 Kuantitas kerja 3,98 Baik dimensi waktu diperoleh skor rerata 4,14
sesuai yang
diharapkan dengan kategori penilaian baik. Hal ini
Jumlah 4,10 Baik menunjukkan bahwa penyelesaian peker-
jaan sesuai target waktu yang telah ditentu-
Berdasarkan Tabel 3 hasil kan. Satuan yang digunakan dalam target
rekapitulasi dimensi kuantitas terdapat dua waktu adalah target bulanan yang dilihat
indikator, responden mengatakan dimensi dari aktivitas harian yang diinput ke dalam
kuantitas mendapatkan kategori penilaian aplikasi e-kinerja. Dalam hal ini, penye-
baik dengan skor rerata 4,10. Hal ini lesaian pekerjaan pegawai, apabila tidak
menunjuk- kan bahwa pegawai mampu dapat memenuhi target waktu yang sudah
menghasilkan pekerjaan yang praktis dan ditentukan atau melebihi waktu yang sudah
efektif sehingga hasil yang didapat akan ditetapkan, tentunya berpengaruh
sesuai target yang sudah ditentukan dan terhadap capaian kinerja dari pegawai
diharapkan oleh organisasi. Kuantitas kerja tersebut. Konsekuensinya adalah bahwa
yang dihasilkan dilihat dari target yang pegawai yang bersangkutan dikatakan
dicapai dari kegiatan tugas jabatan pegawai tidak mampu bekerja sesuai
berdasarkan butir kegiatan dan jumlah dengan target waktu yang telah ditentukan.
capaian target tergantung pada
Jurnal GOVERNANSI, p-ISSN 2442-3971 e-ISSN 2549-7138 5
Volume 6 Nomor 1, April 2020

Tabel 6. Rekapitulasi Dimensi Biaya


dicapai dapat direalisasikan. Kuantitas kerja
No. Item Pernyataan Rerata Kategori
Penilaian juga mampu memberikan hasil yang baik
bagi organasasi, dengan jumlah kerja yang
1 Penilaian kinerja 4,06 Baik
memperhitungkan dihasilkan seorang pegawai tentunya
pelaksanaan memberikan dampak yang positif bagi
kegiatan sesuai
dengan target biaya
pegawai dan organisasi. Penggunaan waktu
Jumlah 4,06 Baik dalam menyelesaikan pekerjaan tetap
menjadi perhatian sehingga penyelesaian
Berdasarkan hasil Tabel 6 pekerjaan sesuai dengan target waktu yang
rekapitulasi dimensi biaya diperoleh skor sudah ditentukan, karena apabila melebihi
rerata 4,06 dengan kategori penilaian baik. target waktu yang sudah ditentukan
Hal ini menunjukkan bahwa setiap kegiatan tentunya berdampak terhadap penyele-
dilaksanakan sesuai dengan target biaya, saian pekerjaan lainnya. Target biaya juga
dimana biaya sesuai dengan jumlah berpengaruh terhadap kinerja, karena
anggaran belanja atau target penerimaan apabila organisasi tidak mampu menyerap
yang sudah ditetapkan dalam Anggaran anggaran dengan baik tentunya berpe-
Pendapatan dan Belanja Negara. ngaruh terhadap anggaran yang akan
diperoleh pada tahun berikutnya.
Tabel 7. Hasil Rekapitulasi
Variabel Penilaian Kinerja
Dimensi Rerata Kategori Penilaian KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Kuantitas 4,10 Baik
Kualitas 4,24 Sangat Baik Kesimpulan
Waktu 4,14 Baik
Biaya 4,06 Baik Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Jumlah 4,14 Baik efektivitas penilaian kinerja berbasis e-
kinerja di Pusat Pelatihan Manajemen dan
Pada Tabel 7, rekapitulasi penilaian Kepemimpinan Pertanian memperoleh
kinerja di Pusat Pelatihan Manajemen dan skor rerata sebesar 4,14 termasuk kategori
Kepemimpinan Pertanian menunjukkan penilaian baik. Dikaitkan dengan empat
skor rerata keseluruhan dimensi sebesar dimensi penilaian kinerja, maka skor
4,14 yang dikategorikan bernilai baik. tertinggi berada pada dimensi kualitas yang
Indikator yang mendapat nilai tertinggi memperoleh nilai rerata sebesar 4,24
sebesar 4,31 adalah indikator target hasil termasuk dalam kategori penilaian sangat
kerja yang menunjukkan bahwa penilaian baik, sedangkan dimensi biaya memiliki
kinerja sudah sesuai dengan target kerja skor rerata terendah sebesar 4,06
yang ditentukan oleh organisasi. Penilaian walaupun termasuk kategori penilaian
kinerja menunjukkan kategori yang baik baik.
sesuai dengan target yang dicapai. Penilaian kinerja berbasis e-kinerja di
Penilaian kinerja pegawai negeri sipil di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemim-
Pusat Pelatihan Manajemen dan pinan Pertanian berjalan dengan baik dan
Kepemimpinan Pertanian sudah diterapkan efektif. Oleh karena, penilaian dilaksanakan
melalui sistem aplikasi e-kinerja sehingga dengan obyektif, walaupun masih terdapat
membuat penilaian kinerja sudah berjalan penilaian yang dilakukan hanya dengan
dengan baik dan obyektif. melihat aktivitas harian yang diinput
Efektivitas penilaian kinerja di Pusat pegawai melalui aplikasi e-kinerja. Hal
Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan tersebut ditunjang oleh kemampuan atasan
Pertanian berpengaruh terhadap kualitas memberikan penilaian obyektif sesuai
kerja pegawai karena hal tersebut dapat dengan aktivitas harian yang mencapai
menumbuhkan kinerja pegawai yang lebih realisasi tiap bulannya. Atasan juga dapat
produktif sehingga target kerja yang ingin memantau dan melihat capaian realisasi
dari tiap pegawai melalui aplikasi e-kinerja.
6 Indra Rukmana, et Efektivitas Penilaian Kinerja Berbasis E-Kinerja di
Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan

Implikasi Jurnal
Penelitian efektivitas penilaian Komara, Eka Putri. (2014). “Pengaruh
kinerja berbasis e-kinerja berimplikasi Pene- rapan E-Kinerja Dan
terhadap hal-hal sebagai berikut: Penghargaan (Reward) Terhadap
1) Sistem penilaian kinerja memperhati- Kinerja Aparatur Pengelolaan
kan aspek kuantitas, maksudnya Keuangan Di Lingkungan
jumlah hasil kerja yang dicapai Pemerintahan Kota Banda Aceh”.
pegawai dalam hitungan bulanan, Jurnal Magister Akuntansi, 3(4).
pejabat penilai menilai berdasarkan Peraturan Perundang-undangan
hasil kerja atau aktivitas kerja yang Intruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003
dilakukan oleh pegawai tersebut sesuai tentang Kebijakan dan Strategi Nasio-
target yang sudah ditentukan oleh nal Pengembangan e-Government.
atasan langsung atau pejabat
penilainya. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun
2) Sistem penilaian berdasarkan kualitas, 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja
kualitas yang dimaksud adalah capaian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
kerja pegawai yang sesuai dengan Negara Republik Indonesia Tahun
target kerja yang merupakan aktivitas 2011 Nomor 121, Tambahan Lemba-
harian masing-masing pegawai yang ran Negara Republik Indonesia
diinput melalui aplikasi e-kinerja, Nomor 5258).
pegawai harus menempuh target kerja Peraturan Menteri Pertanian Republik
sesuai dengan butir-butir kegiatan Indonesia Nomor 12 Tahun 2019
sesuai dengan tugas pokoknya. tentang Penilaian Kinerja Pegawai
3) Sistem penilaian kinerja memperhati- Lingkup Kementerian Pertanian.
kan aspek waktu, hal ini dilihat dari Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
target waktu yang dicapai pegawai tentang Perubahan Atas Undang-
dalam menyelesaikan target waktu Undang Nomor 8 Tahun 1974
yang sudah ditentukan, pegawai harus Tentang Pokok-pokok Kepegawaian
menempuh target kerja dengan target (Lemba- ran Negara Republik
waktu berupa bulanan. Indonesia Tahun 1999 Nomor 169).
4) Sistem penilaian kinerja berdasarkan
biaya, hal ini dimaksudkan setiap
kegiatan dilaksanakan sesuai dangan
target biaya, biaya sesuai dengan
jumlah anggaran belanja atau target
penerimaan yang ada dalam APBN,
apabila anggaran yang digunakan tidak
mencapai target yang sudah
ditentukan. Apabila target yang
digunakan tidak mencapai target, maka
anggaran untuk tahun berikutnya akan
dikurangi.

DAFTAR PUSTAKA
Buku
Mondy, R. (2008). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. (2000). Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta.

You might also like