Professional Documents
Culture Documents
Bahan Ajar Elastisitas Dan Hukum Hooke
Bahan Ajar Elastisitas Dan Hukum Hooke
Kelas XI Semester 1
A PETUNJUK BELAJAR
B KOMPETENSI DASAR
4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan berikut presentasi
hasil dan makna fisisnya
1
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
C Indikator
D Tujuan Pembelajaran
2
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
E Informasi Pendukung
1 Elasatisitas bahan
1) Benda elastis yaitu benda yang jika diberi gaya luar, maka benda tersebut akan
mengalami perubahan ukuran atau bentuk, ketika gaya luar dihilangkan maka
gaya dalam cenderung untuk mengembalikan bentuk dan ukuran benda ke
keadaan semula.
2) Benda plastis (tak elastis) yaitu benda yang diberi gaya luar, maka benda
tersebut akan mengalami perubahan ukuran atau bentuk tetapi setelah gaya luar
dihilangkan ukuran dan bentuk benda tidak kembali ke keadaan semula.
Contoh : plastik dan tanah liat.
Ketika diberi gaya, suatu benda akan mengalami deformasi, yaitu perubahan
ukuran atau bentuk. Karena mendapat gaya, molekul-molekul benda akan bereaksi dan
memberikan gaya untuk menghambat deformasi. Gaya yang diberikan kepada benda
dinamakan gaya luar,sedangkan gaya reaksi oleh molekul-molekul dinamakan gaya
3
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
dalam. Ketika gaya luar dihilangkan, gaya dalam cenderung untuk mengembalikan
bentuk dan ukuran benda ke keadaan semula.
Benda-benda yang elastis mempunyai batas-batas elastisitasnya. Sebagai contoh,
karet gelang diregangkan terus menerus, pada suatu saat tidak akan mampu lagi
diregangkan sehingga kalau diregangkan terus akan putus. Ini menunjukkan bahwa karet
gelang mempunyai batas elastisitas. Dalam hal ini, elastisitas berhubungan dengan
konsep regangan (strain), tegangan (stress), dan Modulus Elastisitas.
1) Regangan (strain)
Suatu batang yang panjang mula-mula l0 menjadi l saat
ditarik gaya F, berarti terjadi pertambahan panjang
Δl.Artinya batang ini dapat meregang sehingga batang ini
memiliki sifat elastis.
4
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
satuan σ
Satuan E = = N/m2 atau Pa
E= = satuan e
Dalam SI satuan Modulus Elastisitas sama dengan satuan tegangan. Semakin besar nilai
E, berarti semakin sulit untuk merentangkan benda, artinya dibutuhkan gaya yang lebih
besar.
Tabel 1. Modulus Elastisitas berbagai zat
No. Zat Modulus Elastis E (Nm-2)
1 Besi 9
100×10
2 Baja 100×10 9
3 Perunggu 100×10 9
4 Aluminium 9
100×10
5 Marmer 9
50×10
6 Granit 45×109
7 Kayu (pinus) 9
10×10
8 Nilon 9
5×10
9 Tulang muda 15×10 9
10 Batu bara 14×109
Sumber : College Physics, Serway R.A. Faughn J.S
Modulus Elastisitas adalah satu dari sifat-sifat dasar bahan. Jika Modulus
Elastisitas mempunyai nilai yang tinggi maka untuk menghasilkan suatu tegangan
tertentu hanya diperlukan deformasi dalam jumlah sedikit dan oleh karena itu dapat
menahan beban yang cukup besar. Bahan semacam ini terasa keras jika disentuh
contohnya baja dan batu. Jika Modulus Elastisitas suatu bahan cukup rendah maka
banyaknya deformasi yang terjadi sebelum suatu beban ditahan sangat besar contohnya
karet yang terasa lunak jika disentuh.
5
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
CONTOH SOAL
4. Sebuah kawat luas penampangnya 4 mm2, kemudian
diregangkan oleh gaya sebesar 8 N sehingga bertambah
panjang 0,08 cm. Bila panjang kawat mula-mula adalah 60
cm, berapakahh tegangan dan regangan kawat tersebut?
Jawab
A = 4 mm2 = 4.10-6 m2
F=8N
Δl = 0,08 cm
2. lo = 60 cm
Sebuah batan besi yang panjangnya 2 m, penampangnya
Tegangan
berukuran= 4F/A
mm = 8/4.10
x 2 mm.-6
= 2.10 N/melastisitas
Modulus
6 2
besi tersebut
adalah 105= N/mm
Regangan Δl / lo 2.=Jika pada= 1,333
0,08/60 ujung …batang
x 10-3 ditarik dengan
gaya 40 N. Berapa pertambahan panjang besi tersebut?
Pembahasan 6
Diketahui
lo = 2 m = 2.103 mm
2
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
2 Hukum Hooke
F = - k .∆ X
Keterangan : F = gaya yang bekerja (N)
7
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
Dari grafik dapat dilihat bahwa hubungan antara gaya dan pertambahan panjang
pegas adalah berbanding lurus, semakin besar gaya yang diberikan maka semakin besar
pula pertambahan panjang suatu pegas.
CONTOH SOAL
5. Grafik hubungan antara gaya (F) terhadap pertambahan panjang (x)
ditunjukan pada gambar di bawah. Konstanta pegas berdasarkan grafik
adalah…
Pembahasan
Rumus hukum Hooke :
k=F/x
Keterangan :
F = gaya (satuan internasionalnya adalah Newton, disingkat N)
k = konstanta pegas (satuan internasionalnya adalah Newton/meter,
disingkat N/m)
x = pertambahan panjang (satuan internasionalnya adalah meter, disingkat
m)
Konstanta pegas berdasarkan grafik di atas adalah :
k = 10 / 0,02 = 20 / 0,04
k = 500 N/m
3 Susunan Pegas
8
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
Susunan seri pegas dapat kita buat dengan cara menyambung pegas dengan
pegas lain, sehingga pegas gabungan tampak panjang. Dari uraian materi yang telah
kita pelajari di depan, jika pegas ditarik dengan suatu gaya, pegas akan bertambah
panjang sebanding dengan gaya yang menariknya. Bagaimanakah pertambahan
panjang pada susunan seri pegas, jika ditarik dengan gaya F?
Jika susunan seri pegas diberi gaya F, setiap pegas akan bertambah panjang.
Bukan hanya pegas yang paling dekat dengan penyebab gaya saja yang bertambah
panjang, tetapi semua pegas akan bertambah panjang
k1
ks
k2
Untuk n buah pegas identik dengan tetapan tiap pegasnya k yang disusun seri,
berlaku persamaan berikut :
9
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
dengan :
ks = tetapan pegas pengganti (N/m)
k = tetapan masing-masing pegas (N/m)
n = jumlah pegas
2) Susunan Paralel
kp = k1 +k2 + . . . ∆x = ∆x1=∆x2
Untuk n buah pegas identik dengan tetapan tiap pegasnya k yang disusun seri,
berlaku persamaan berikut :
kp = n k
dengan :
kp = tetapan pegas pengganti (N/m)
k = tetapan masing-masing pegas (N/m)
n = jumlah pegas
3) Susunan Seri Paralel Pegas
10
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
\
CONTOH SOAL
1. Tiga pegas dengan konstanta k1 = 20 N/m, k2 = 30 N/m, k3 = 60 N/m.
Ketiga pegas dirangkaikan dengan cara seri. Tentukanlah berapa besar
konstanta pegas pengganti?
1/ks = 1/k1 +1/k2 +1/k3
1/ks = 1/20 + 1/30 +1/60
1/ks = 3/60 + 2/60 + 1/60
1/ks = 6/60
ks = 60/6
ks = 10 N/m
11
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
Dalam kehidupan sehari-hari, alat yang menerapkan sifat elastis bahan banyak
dijumpai. Misalnya, pada mainan anak-anak seperti pistol-pistolan, mobil-mobilan, dan
ketapel; perlengkapan rumah tangga seperti kursi sudut dan spring bed. Di sini akan
dikemukakan beberapa contoh pemanfaatan peranan sifat elastis bahan sebagai berikut.
a. Alat ukur gaya tarik kereta api
Alat ini dilengkapi dengan sejumlah pegas yang disusun sejajar. Pegas pegas ini
dihubungkan ke gerbong kereta api saat kereta akan bergerak. Hal ini di lakukan
untuk diukur gaya tarik kereta api sesaat sebelum meninggalkan stasiun.
b. Peredam getaran atau goncangan pada mobil
Penyangga badan mobil selalu dilengkapi pegas yang kuat sehingga goncangan
yang terjadi pada saat mobil melewati jalan yang tidak rata
dapat diredam. Dengan demikian, keseimbangan mobil dapat dikendalikan.
c. Peranan sifat elastis dalam rancang bangun
Untuk menentukan jenis logam yang akan digunakan dalam membangun sebuah
jembatan, pesawat, rumah, dan sebagainya maka Modulus Young, tetapan pegas,
dan sifat elastis, logam secara umum harus diperhitungkan
d. Contoh-contoh pemanfaatan sifat elastis dalam olahraga
Di bidang olahraga, sifat elastis bahan diterapkan, antara lain, pada papan loncatan
pada cabang olah raga loncat indah dan tali busur pada olahraga panahan. Karena
adanya papan yang memberikan gaya Hooke pada atlit, maka atlit dapat meloncat
lebih tinggi daripada tanpa papan. Sedangkan tali busur memberikan gaya pegas
pada busur dan anak panah.
F Latihan
12
Bahan Ajar
Kelas XI Semester 1
1. Apa yang dimaksud dengan sifat elastisitas pada suatu bahan? Berikan contoh!
2. Senar yang terbuat dari plastik memiliki panjang 40cm dan luas penampang 25
mm2. Saat ditarik gaya panjangnya menjadi 20 cm. Regangan yang dialami
senar adalah…
3. Besarnya tegangan yang dilakukan pada sebuah batang adalah 4 x 10 6 N/m2.
Jika panjang batang adalah 2 meter dan modulus elastisitasnya 3 x 108 N/m2,
maka pertambahan panjang batang .…
4. Tentukan konstanta pegas pada gambar berikut!
G Daftar Pustaka
Foster, Bob. 2011. Terpadu Fisika untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Jakarta:
Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kanginan, Marthen. 2016. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas.
13