You are on page 1of 24

TUGAS 2

SENIN, 20 Februari 2017


Pengembangan Evaluasi dan Proses Pembelajaran Fisika

Tentang
“Proses Asesmen; Teknik Asesmen; Standard-Standard
Asesmen; Pergeseran Penekanan Asesmen dalam Pendidikan
Fisika”

Disusun Oleh:
SHOFIA RANTI
16175030

Dosen:
Prof. Dr. Festiyed, M.S.
Dr. Hj. Djusmaini Djamas, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Tiada ucapan yang lebih pantas diucapkan setiap makhluk kepada
khaliknya selain ucapan “Alhamdulillaahi rabbil ‘alamiin” atas segala limpahan
rahmat dan anugerah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurah untuk Rasulullah dan keluarganya, para sahabat, tabi’ dan tabi’in, serta
umat beliau.
Terima kasih penulis ucapkan kepada orang tua yang telah memberikan
motivasi ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing, Prof. Dr. Festiyed, MS,
beserta bapak Dr. Djusmaini Djamas, M.Si., yang telah memberikan pengarahan
kepada penulis dalam penyusunan tugas ini.
Resume ini dibuat untuk memenuhi tugas individu mata kuliah
Pengembangan Evaluasi dan Proses Pembelajaran Fisika serta untuk menambah
pengetahuan, khususnya penulis sendiri. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini tidak terlepas dari khilaf dan kealfaan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari dosen pembimbing
khususnya serta para pembaca umumnya.

Hanya kepada Allah SWT. kita berharap, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi para pembaca. karena hanya Allah
pengijabah segala doa dan harapan hamba-Nya.

Padang, Februari 2017

Penulis

i
BAB I
PENDAHULUAN

Era globalisasi merupakan era yang menunjukkan banyak kemajuanyang


luar biasa di segala bidang.Perkembangan era globalisasi yang semakin
kompetitif, menuntut tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki
kompetensi dan kualitas diri yang unggul agar dapat bersaing secara sportif. SDM
yang berkualitas akan terwujud melalui pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu cara yang digunakan untuk menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas dan kompetitif sehingga diharapkan dapat
memberikan investasi besar terhadap pembangunan dalam berbagai sektor
kehidupan.Proses pembelajaran pada satuan pendidikan dilakukan secara
interaktif dan menyenangkan untuk menciptakan partisipasi aktif bagi peserta
didik agar dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi
lulusan.
Kompetensi mengajar adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh
semua tenaga pengajar. Berbagai konsep dikemukakan untuk mengungkap apa
dan bagaimana kemampuan yang harus dikuasai oleh tenaga pengajar di berbagai
tingkatan sekolah. Misalnya, Gagne (1974) mengemukakan bahwa dalam kegiatan
belajar mengajar, terdapat tiga kemampuan pokok yang dituntut dari seorang guru
yakni: kemampuan dalam merencanakan materi dan kegiatan belajar mengajar,
kemampuan melaksanakan dan mengelola kegiatan belajar mengajar, serta
menilai hasil belajar peserta didik. Kemampuan mengevaluasi hasil belajar
memang merupakan kemampuan dasar yang mutlak dimiliki oleh tenaga pengajar.
Sebagaimana yang diketahui bahwa proses pembelajaran di kelas diawali
dengan merancang kegiatan pembelajaran. Salah satu aspek yang harus ada dalam
perencanaan tersebut adalah tujuan pengajaran sebagai target yang diharapkan
dari proses belajar mengajar dan cara bagaimana tujuan dan proses belajar
mengajar tersebut dapat dicapai dengan efektif. Kemudian berdasarkan rencana
dan tujuan yang telah ditetapkan dilaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran selalu muncul pertanyaan, apakah
kegiatan pengajaran telah sesuai dengan tujuan, apakah siswa telah dapat

1
menguasai materi yang disampaikan, dan apakah proses pembelajaran telah
mampu membelajarkan siswa secara efektif dan efisien. Untuk menjawab
pertanyaan tersebut perlu dilakukan asesmen pembelajaran. Asesmen
pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran,
sehingga kegiatan asesmen harus dilakukan pengajar sepanjang rentang waktu
berlangsungnya proses pembelajaran. Itulah sebabnya, kemampuan untuk
melakukan asesmen merupakan kemampuan yang dipersyaratkan bagi setiap
tenaga pengajar. Selain asesmen juga terdapat istilah penilaian, pengukuran, dan
testing.
Pada makalah ini akan dibahas secara umum hal-hal yang berkenaan dengan
assesmen yang berkaitan dengan proses assesment, teknik assesment, standar-
standar assesment,dan pergeseran penekanan assesment dalam pendidikan fisika.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Penilaian (Assesment)
PP No.19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan dalam pasal
64 ayat 1 dinyatakan bahwa penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh
pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses,
kemajuan dan perbaikan.  Pasal 19 ayat 3 dinyatakan bahwa pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah penilaian menggunakan berbagai teknik
penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai, dan teknik
penilaian tersebut dapat berupa tes tertulis, observasi, praktek dan penugasan.
Ada beberapa macam pengertian dari penilaian (assessment)
diantaranya yaitu:
a. Penilaian (assessment) menurut Griffin & Nix (1991) adalah istilah
umum yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk
menilai unjuk kerja individu atau kelompok peserta didik mencakup
pengumpulan bukti untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau
sesuatu terhadap semua proses pembelajaran.
b. Penilaian (assessment) menurut Endang Poerwanti (2006) adalah
penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk
memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau
ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) siswa. Penilaian
menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang
siswa.
c. Menurut Reynolds, Livingston, & Willson (1999: 3) penilaian
(Assesment) adalah beberapa prosedur sistematis untuk mengumpulkan
informasi yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan tentang
karakteristik seseorang atau objek.
d. Menurut Griffin dan Nix (Endang Kurniawan & Endah Mutaqimah,
2009: 3), menyebutkan bahwa penilaian merupakan suatu pernyataan
berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang
atau sesuatu.

3
e. Menurut Anas Sudijono (2011: 4-5) penilaian berarti menilai sesuatu.
Sedangkan menilai mengandung arti mengambil keputusan terhadap
sesuatu dengan mendasarkan atau berpatokan pada ukuran baik atau
buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dan lain sebagainya.
f. Menurut Djemari Mardapi (2008: 5) penilaian mencakup semua cara
yang digunakan untuk menilai kerja individu, yaitu prestasi belajar
yang dicapai peserta didik. Proses penilaian melalui bukti-bukti tentang
pencapaian beajar peserta didik.
g. Assessment is a broad term that includes testing. A test is a special form
of assessment. Tests are assessments made under contrived
circumstances especially so that they may be administered. In other
words, all tests are assessments, but not all assessments are tests”
(http://www.adprima.com/measurement.html).
h. Asesmen menurut Endang Poerwanti (2006) dapat diartikan sebagai
proses untuk mendapatkan Informasi dalam bentuk apapun yang dapat
digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang
menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah
maupun kebijakan-kebijakan sekolah melalui beberapa prosedur.

B. Proses Assesment
Dalam menerapkan asesmen kinerja anda perlu memperhatikan
beberapa tahapan.  Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk
membuat penilaian kinerja yang baik antara lain:
1. Identifikasi semua langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang
akan mempengaruhi hasil akhir yang terbaik.
2. Tuliskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan
siperlukan untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir yang
terbaik.
3. Usahakan untuk membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur
tidak terlalu banyak sehingga semua criteria tersebut dapat diobservasi
selama siswa melaksanakan tugas.

4
4. Definisikan dengan jelas criteria kemampuan yang akan diukur
berdasarkan kemampuan siswa yang harus dapat diamati (observable)
atau karakteristik produk yang dihasilkan.
5. Urutkan kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang
dapat diamati.
Implikasi dari pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan pada penilaian adalah perlunya
penyesuaian terhadap model dan teknik penilaian yang dilaksanakan di kelas.
Penilaian kelas terdiri atas penilaian eksternal dan internal. Penilaian ekternal
merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak melaksanakan
proses pembelajaran, yaitu suatu lembaga independen, yang di antaranya
mempunyai tujuan sebagai pengendali mutu. Adapun penilaian internal adalah
penilaian yang direncanakan dan dilakukan oleh pengajar pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Pengembangan sistem penilaian berbasis kompetensi dasar mencakup
beberapa hal, yaitu:
1. Standar kompetensi, adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan
dalam setiap mata pelajaran yang memiliki implikasi yang sangat
signifikan dalam perencanaan, metodologi dan pengelolaan penilaian,
2. Kompetensi dasar, adalah kemampuan minimal dalam rangka mata
pelajaran yang harus dimiliki lulusan
3. Rencana penilaian, jadwal kegiatan penilaian dalam satu semester
dikembangkan bersamaan dengan pengembangan silabus;
4. Proses penilaian, pemilihan dan pengembangan teknik penilaian, sistem
pencatatan dan pengelolaan proses
5. Proses implementasi menggunakan berbagai teknik penilaian.

Berdasarkan Pedoman Penilaian Kelas Untuk Sekolah Dasar dan


Madrasah Ibtidaiyah yang dikeluarkan oleh Balitbang Depdiknas (2006),
dinyatakan bahwa salah satu penilaian internal yang disyaratkan adalah
penilaian kelas. Penilaian kelas merupakan bagian dari penilaian untuk
mengetahui hasil belajar siswa terhadap penguasaan kompetensi yang

5
diajarkan oleh pendidik, dan bertujuan untuk menilai tingkat pencapaian
kompetensi peserta didik yang dilaksanakan pada saat pembelajaran
berlangsung dan akhir pembelajaran.
Berikut penjabaran tentang tujuan, fungsi, prinsip, keunggulan dari
penilaian adalah
1. Tujuan penilaian
a. Saat melaksanakan asesmen, pendidik bisa langsung memberikan
umpan balik kepada peserta didik.
b. Pendidik dapat melakukan pemantauan kemajuan belajar setiap
peserta didik, sekaligus mendiagnosis kesulitan belajarnya sehingga
secara tepat dapat menentukan siswa mana yang perlu pengayaan dan
siswa yang perlu pembelajaran remedial.
c. Hasil pemantauan dapat dipakai sebagai umpan balik untuk
memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, sumber belajar yang
digunakan, sesuai dengan kebutuhan materi dan juga kebutuhan siswa,
dan landasan memilih alternatif jenis dan model penilaian mana yang
tepat untuk digunakan pada materi tertentu.
d. Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang
efektivitas pendidikan, tidak perlu menunggu akhir semester atau
akhir tahun.

2. Fungsi Asesmen
a. Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai
suatu kompetensi.
b. Membantu peserta didik memahami dirinya, membuat keputusan
tentang langkah pemilihan program, pengembangan kepribadian dan
penjurusan.
c. Menemukan kesulitan belajar dan prestasi yang bisa dikembangkan
serta sebagai alat diagnosis perlu tidak siswa mengikuti remedial atau
program pengayaan.
d. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang
telah dilakukan ataupun yang sedang berlangsung.

6
3. Prinsip Asesmen
a. Prinsip Validitas : ”menilai apa yang seharusnya dinilai dan alat
penilaian yang digunakan sesuai dengan apa yang seharusnya dinilai
dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi”.
b. Prinsip Reliabilitas : dengan menjaga konsistensi (keajegan) hasil
penilaian. Penilaian yang ajeg (reliable) memungkinkan perbandingan
yang reliable, menjamin konsistensi, dan keterpercayaan.
c. Prinsip Komprehensif : penilaian yang dilakukan harus menyeluruh
mencakup seluruh domain yang tertuang pada setiap kompetensi dasar
dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam
kompetensi.
d. Prinsip Objektivitas : proses penilaian yang dilakukan harus
meminimalkan pengaruh-pengaruh atau pertimbangan subyektif dari
penilai.
e. Prinsip Mendidik : penilaian dilakukan bukan untuk mendiskriminasi
siswa (lulus atau tidak lulus) atau menghukum siswa tetapi untuk
mendiferensiasi siswa (sejauh mana seorang siswa membuat kemajuan
atau posisi masingmasing siswa dalam rentang cakupan pencapaian
suatu kompetensi).

4. Keunggulan Penilaian
a. Pengumpulan data kemajuan belajar baik formal maupun informal
dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga ada
kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan apa yang
dipahami dan mampu dikerjakannya.
b. Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik tidak untuk dibandingkan
dengan hasil belajar siswa lain ataupun prestasi kelompok, tetapi
dengan prestasi atau kemampuan yang dimiliki sebelumnya; atau
dengan kompetensi yang dipersyaratkan.
c. Pengumpulan informasi dilakukan dengan menggunakan variasi cara,
dilakukan secara berkesinambungan sehingga gambaran kemampuan
siswa dapat lebih lengkap terdeteksi, dan terpotret secara akurat.

7
d. Siswa dituntut untuk mengeksplorasi dan memotivasi diri
mengerahkan potensinya dalam menanggapi dan memecahkan
masalah yang dihadapi dengan caranya sendiri dan sesuai dengan
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
e. Siswa diberi kesempatan memperbaiki prestasi belajarnya, dengan
pemberian bantuan dan bimbingan yang sesuai.
f. Penilaian tidak hanya dilaksanakan setelah proses belajar-mengajar
(PBM) tetapi dapat dilaksanakan ketika PBM sedang berlangsung
(penilaian proses).

C. Teknik Assesment
Dilihat dari tekniknya, asesmen proses dan hasil belajar dibedakan
menjadi dua macam yaitu dengan Teknik Tes dan Non Tes namun pada
umumnya pengajar lebih banyak menggunakan tes sebagai alat ukur dengan
rasional bahwa tingkat obyektivitas evaluasi lebih terjamin, hal ini tidak
sepenuhnya benar.
1. Teknik tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan oleh orang
yang dites, dan berdasarkan hasil menunaikan tugas-tugas tersebut, akan
dapat ditarik kesimpulan tentang aspek tertentu pada orang tersebut. Tes
dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.
a. Tes tertulis adalah tes yang menuntut peserta tes memberi jawaban
secara tertulis berupa uraian ataupun objektif. Tes Tertulis Uraian ada
dua yaitu tes Terbatas/tertutup/terstruktur dan tes Bebas terbuka.
Sedangkan Tes Tertulis Objektif berupa Pilihan ganda, Benar–Salah,
dan Menjodohkan dengan cara Memilih; Isian singkat, Isian panjang,
dan Isian klosur dengan cara Mengisi.
b. Tes lisan adalah tes yang dilaksanakan melalui komunikasi langsung
(tatap muka) antara peserta didik dengan pendidik. Pertanyaan dan
jawaban diberikan secara lisan.
c. Tes praktik (kinerja) adalah tes yang meminta peserta didik melakukan
perbuatan/mendemonstasikan/ menampilkan keterampilan.

8
2. Teknik nontes dapat dilakukan dengan observasi baik secara langsung
ataupun tak langsung, angket ataupun wawancara, skala sikap, daftar
periksa (cek-lis), kuisioner, catatan anekdotal, portofolio, catatan sekolah,
jurnal, cuplikan kerja. Teknik non tes ini digunakan sebagai pelengkap dan
digunakan sebagai pertimbangan tambahan dalam pengambilan keputusan
penentuan kualitas hasil belajar, teknik ini dapat bersifat lebih menyeluruh
pada semua aspek kehidupan anak.

D. Standar-Standar Assesment
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik. Penilaian dapat berupa ulangan dan atau ujian.
Prinsip asesmen: terpadu, terbuka, objektif, adil, menyeluruh dan
berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, serta akuntabel. (BSNP,
2006)
Standar asesmen (NSES, 2003):
 Menggunakan berbagai perangkat dan strategi asesmen untuk mencapai
tujuan-tujuan penting pembelajaran yang diarahkan dengan metode
pembelajaran dan kebutuhan siswa
 Menggunakan hasil-hasil multi asesmen untuk mengarahkan dan
memodifikasi pengajaran, lingkungan kelas, atau proses asesmen
 Menggunakan hasil-hasil asesmen sebagai wahana bagi siswa-siswa untuk
menganalisis pembelajaran diri mereka, melakukan analisis refleksi diri
terhadap kerja mereka.

E. Pergeseran Penekanan Assesment dalam pendidikan fisika


Berdasarkan National Science Education Standard in the United States
(National Research Council, 1996: 100) perubahan fokus yang terjadi pada
standard penilaian adalah sebagai berikut.
 Menilai yang mudah diukur
 Menilai yang paling berharga
 Menilai pengetahuan yang memiliki ciri yang jelas

9
 Menilai pengetahuan yang kaya dan berstruktur baik
 Menilai pengetahuan yang bersifat ilmiah Menilai pemahaman dan
pemikiran ilmiah
 Menilai untuk mempelajari apa yang tidak dipahami siswa Menilai untuk
mempelajari apa yang dipahami siswa
 Hanya melakukan penilaian atas pencapaian Menilai pencapaian dan
peluang untuk belajar
 Penilaian akhir dilakukan oleh guru Siswa terlibat dalam penilaian yang
sedang berlangsung atas hasil kerjanya dan hasil kerja temannya
 Pengembangan penilaian eksternal hanya oleh ahli Guru terlibat dalam
pengembangan penilaian eksternal

F. Ayat Pendukung
Berdasarkan paparan di atas, dijelaskan bahwa sebelum guru
menggunakan bahan ajar kepada peserta didiknya, maka bahan ajar tersebut
perlu dievaluasi atau dinilai terlebih dahulu. Perintah untuk mengevaluasi ini
ternyata sudah terlebih dahulu dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Quran.
Istilah qur’ani tentang evaluasi memang tidak ditemukan di dalam ayat-ayat
al-Qur’an, namnun menurut analisis Prof. Ramayulis, ada beberapa terma
dalam al-Qur’an yang maknanya dekat dengan evaluasi, di antaranya adalah :
      

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia


akan melihat (balasan)nya. (QS: Az-Zalzalah Ayat: 7)

10
BAB III
PEMBAHASAN
A. Matrik Perubahan Asesmen dan Konsekuensinya
Peranan Dulu Sekarang Perubahan Penting Dalam Pandangan Asesmen
Guru Mengajar Mendefinisikan hasil Perubahan Penting Dalam Pandangan Asesmen
pembelajaran, adalah antara lain :
mengajar, 1. Asesmen melayani fungsi pembelajaran
melaksanakan (instruksional) dan pertanggungjawaban
penilaian utama (akuntabilitas)
2. Informasi nilai asesmen diturunkan dari konteks
Peserta Didik Dinilai Menilai diri sendiri
asesmen berskala besar dan diangkat dari
dan teman
asesmen berbasis kelas
Kepala Menginterpretasi hasil ujian terstandard Menginterpretasi 3. Asesmen berperan paling baik ketika siswa
Sekolah hasil ujian dan memahami dengan baik target pencapaian hasil
menyediakan belajar sebelum penilaian dilakukan
dukungan terhadap 4. Penggunaan asesmen dapat menggunakan
penilaian kelas berbagai metode, bukan hanya tes PG saja.
Pelaksanaan Dulu Sekarang
 Tujuan Akuntabilitas Akuntabilitas,
pembelajaran
 Penggunaan Penyaringan hasil pengujian dari atas ke bawah Penyaringan hasil
pengujian dari atas
ke bawah dan dari
kelas ke atas

11
 Sasaran Bersifat umum Sangat terarah

Tidak terbuka Bersifat terbuka


 Metode Terutama berupa respon terpilih Terutama berupa
penilaian kinerja dan
essay dengan
beberapa respon
terpilih

B. Pengembangan Instrumen Asesmen


Bentuk instrumen yang ditemukan di sekolah adalah menggunakan tes essay. Tes essay yang digunakan di sekolah masih
belum sesuai dengan teori yang ada. Oleh karena itu penulis ingin mengembangkan instrumen tes essay dengan menggunakan model
pengembangan ADDDIE Model.
1. Analisys
a. Analisis Awal Akhir
Analisis yang dilakukan adalah analisis terhadap tes yang digunakan di sekolah. Adapun perbandingan tes yang ada di
lapangan dengan teori adalah sebagai berikut:
No Perbandingan Teori Lapangan

1 Perencanaan Tes Menentukan cakupan materi yang akan diukur Kisi-kisi soal yang di buat tidak sesuai
dengan membuat kisi-kisi soal sesuai kompetensi dasar dan materi pokok pembelajaran.
kompetensi dasar yaitu menulis kompetensi

12
No Perbandingan Teori Lapangan

dasar, materi pokok, menentukan indikator dan


menentukan jumlah soal

Bentuk tes berkaitan dengan indikator jika Tes yang dipilih berupa tes essay
indikator berkaitan dengan pemahaman konsep,
maka teknik penilaiannya adalah tes tertulis

Sebelum membuat instrumen tes dibuat kisi- Belum sesuai dengan indicator
kisi yang sesuai dengan indikator.

Penskoran dilakukan dengan menganalisis Belum sesuai dengan kesulitan soal.


kesulitan soal.

2 Menyusun tes Memantapkan validitas isi Soal tidak divalidasi

Langkah ini dapat

dilakukan dengan beberapa

cara misalnya diskusi dengan sesama guru.

Melakukan uji coba Tidak dilakukan, tes yang dibuat langsung


dijadikan alat ukur hasil belajar

Revisi soal Tes yang telah di berikan di revisi dan di jadikan

13
No Perbandingan Teori Lapangan

tes untuk peserta didik yang remedial

b. Analisis Peserta Didik


Bertujuan untuk melihat kemampuan awal peserta didik dan melihat keterampilan peserta didik, berdasarkan analisis
yang dilakukan terhadap kompetensi peserta didik, kompetensi peserta didik masih rendah. Dan keterampilan peserta didik
dalam mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan juga masih rendah.
c. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Indikator
Dasar
1.8 Menganalisis 1. Menjelaskan pengertian suhu
pengaruh 2. Menentukan hubungan skala termometer Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan termometer X sebagai
kalor dan pengukur suhu
perpindahan 3. Menjelaskan pengertian kalor
kalor pada 4. Menjelaskan pengaruh kalor terhadap perubahan ukuran benda (pemuaian) pada zat padat, cair dan gas
kehidupan 5. Menentukan hubungan antara pemuaian benda dengan ukuran benda semula, perubahan suhu, dan jenis
sehari-hari benda secara kuantitatif
6. Memecahkan masalah sehari-sehari berkaitan dengan pemuian zat padat, cair dan gas

2. Design
Pada tahap desian, penulis menjabarkan kompetensi dasar serta indikator pencapaian kompetensi, setelah itu penulis
melakukan desain soal serta skor yang akan diberikan.
No Langkah Hasil
1 Mengkontruksi Tes Beracuan Instrumen yang akan digunakan adalah instrumen validasi instrumen tes essay

14
No Langkah Hasil
Kriteria
Disususn berdasarkan tujuan
pembelajaran dan analisis siswa
2 Pemilihan Format Format tes essay yang yang digunakan
Mendesain isi pembelajaran, pemilihan
model dan pendekatan serta sumber
belajar.
3 Rancangan Awal Rancangan awal berupa instrumen tes pilihan ganda, dimana soalnya berupa kasus,
Rancangan seluruh asessmen yang kemudian diberikan pernyataan dan peserta didik diminta menentukan apakah
harus dikerjakan sebelum ujicoba pernyataan tersebut betul atau salah.
dilaksanakan.
Setelah KD dan Indikator dijabarkan, selanjutnya dilakukan penjabaran kisi-kisi soal sesuai indikator
pencapaian kompetensi.

No
Soal Jawab Skor
Soal
Suhu adalah ukuran panas dingin suat benda.
1. Apa yang kamu ketahui tentang suhu? 5

2. Suhu badan budi 25oC. Nyatakan suhu - Menuliskan Diketahui, Ditanya 5


budi dalam skala Reamur, Fahreinhet - Menentukan perbandingan skala termometer skala Reamur, Fahreinheit 5
dan Kelvin! dan Kelvin
- Perbandingan C - R
4 4
R= C
5 = 5 25 = 200R

15
No
Soal Jawab Skor
Soal
- Perbandingan C - F
9 9
F= C+32 25+32
5 = 5 = 770 F
- Perbandingan C – K
K=C +273 = 25 + 273 = 298
3. Termometer X menunjukkan angka -20 - Menuliskan Diketahui, Ditanya 5
pada titik beku air dan 180 pada titik - Menentukan perbandingan skala termometer skala X dengan celcius 10
didih air. Nyatakan Suhu 40oX ke dalam C−0 X−(−20)
skala Celcius! =
100−0 180−(−20 )
C−0 40+20
=
100−0 200
C 60
=
100 200
200 C = 60 x 100
C =30 0C
4 Tentukan hubungan antara pemuaian - Sebanding dengan pertambahan suhu 5
benda dengan ukuran benda semula, - Sebanding dengan koefisien muai panjang
perubahan suhu, dan jenis benda - Sebanding dengan panjang mula-mula
5. Panjang dasar jembatan yang terbuat - Menuliskan Diketahui, Ditanya 10
dari besi pada jembatan gantung adalah - Panjang dasar jembatan pada waktu malam
400 m pada suhu 25 oC. Jika suhu L malam=Lo ¿)]
minimum malam hari 20 oC dan suhu L=400 m¿10-6 C0 (20 0C – 25 0C)]
maksimum siang hari 40 oC, tentukan L=400 m¿ 10-6 C0 ( –5 0C)]
panjang dasar jembatan pada waktu L=¿ – 6,0 x 10-5 ]

16
No
Soal Jawab Skor
Soal
malam dan siang hari L= 399,976 m
Lsiang=Lo ¿)]
L=400 m¿10-6 C0 (40 0C – 25 0C)]
L=400 m¿ 10 C ( 15 C)]
-6 0 0

L=400 m¿ – 1,8 x 10-4 ]


L= 400,072 m
3. Development
Setelah itu menetapkan validitas isi. Langkah ini dapat dilakukan dengan cara diskusi dengan sesama pendidik ataupun
dengan cara mencermati kembali substansi dari konsep yang akan diukur. Selain itu dengan menggunakan lembar validitas soal.
a. Kisi-Kisi Angket Validitas Tes Pilihan Ganda
No Komponen Sub komponen Instrumen
1 Kelayakan Kesesuaian dengan KI dan KD Instrumen tes pilihan ganda yang dibuat sesuai dengan Kompetensi Inti
isi dan Kompetensi Dasar
Kesesuaian dengan kebutuhan Instrumen tes pilihan ganda yang dibuat sesuai dengan kebutuhan
peserta didik peserta didik
Kesesuaian dengan kebutuhan Instrumen tes pilihan ganda yang dibuat sesuai dengan kebutuhan
asesmen asesmen
Kesesuaian materi pembelajaran tes Materi pembelajaran pada instrumentes pilihan ganda telah sesuai
pilihan ganda dengan kaidah dengan kaidah keilmuan
keilmuan
Kesesuaian materi pada instrument Materi yang disajikan pada instrumentes pilihan ganda sesuai dengan
tes pilihan ganda dengan indikator indikator pembelajaran yang ditentukan
Kebenaran substansi materi Kebenaran substansi materi pada instrumen tes pilihan ganda

17
No Komponen Sub komponen Instrumen
instrumen tes pilihan ganda
Manfaat dan penambahan wawasan Instrumen tes pilihan ganda dapat menambah wawasan pengetahuan
pengetahuan

b. Lembar Validasi Tes Pilihan Ganda

INSTRUMEN PENILAIAN VALIDITAS INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA


A. Pengantar
Lembar validasi ini disampaikan kepada Bapak/Ibu untuk mendapatkan masukan tentang instrumen tes. Peneliti
sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu berupa pendapat atau saran dalam bentuk pengisian lembar validasi ini yang sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.Atas bantuan Bapak/Ibu, peneliti ucapkan terima kasih.
B. Petunjuk Pengisian
Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubungan dengan validitas instrumen tes pilihan ganda asosiasi
berbasis literasi sains. Untuk itu kepada Bapak dan Ibu dapat memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan
yang dirasakan untuk beberapa pilihan yaitu :
1 Sangat kurang : ≤ 20%
2 Kurang : 21% - 40%
3 Cukup : 41% - 60%
4 Baik : 61% - 80%
5 Sangat baik : 81% - 100%

FORMAT PENILAIAN VALIDITAS INSTRUMEN TES

18
No Kriteria 1 2 3 4 5
A. KELAYAKAN ISI
1 Instrumen tes yang dibuat sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Saran:
2 Instrumen tes yang dibuat sesuai dengan kebutuhan peserta didik
Saran:
3 Instrumen tes yang dibuat sesuai dengan kebutuhan asesmen
Saran:
4 Materi pembelajaran pada instrumen tes telah sesuai dengan kaidah keilmuan
Saran:
5 Materi yang disajikan sesuai dengan indikator pembelajaran yang ditentukan
Saran:
6 Kebenaran substansi materi pada instrumen
Saran:
7 Instrumen tes pilihan ganda dapat menambah wawasan pengetahuan
Saran:
B. PENGGUNAAN BAHASA
1 Bentuk dan ukuran huruf mudah dibaca dan menarik
Saran:
2 Informasi yang terdapat dalam instruments jelas
Saran:
3 Kalimat yang digunakan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang benar
Saran:
4 Bahasa yang digunakan singkat, padat, dan jelas
Saran:
C. PENYAJIAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA
1 Instrumen tes disajikan dalam urutan yang sistematis

19
No Kriteria 1 2 3 4 5
Saran:
2 Kegiatan dalam instrumen tes dapat meningkatkan motivasi peserta didik
Saran:
3 Pada instrumen tes terdapat stimulus dan respond
Saran:
4 Informasi yang dipaparkan pada instrumen tes dijabarkan dengan lengkap
Saran:
5 Konsep yang dikembangkan dalam instrumen tes sesuai dengan pengalaman sehari-hari
Saran:
D. TAMPILAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA
1 Jenis dan ukuran font yang digunakan sesuai dan menarik
Saran:
2 Penempatan ilustrasi dan gambar menarik
Saran:
3 Desain tiap halaman sederhana tetapi menarik
Saran:
Padang,................... 2017

(...............................)

20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Asesmen adalah: proses pengumpulan informasi tentang peserta didik,
berkenaan dengan apa yang mereka ketahui dan apa yang mereka lakukan
(Hart,1994).
2. Teknik Asessmen terbagi 2 yaitu Asesmen tes dan Asesment non tes

B. Saran
Untuk pemahaman lebih lanjut maka penulis memberikan saran,
Perlunya penambahan materi untuk perluasan pemahaman karena penulis
menyadari makalah ini masih banyak kekuranganan penulis.

21
DAFTAR PUSTAKA

http://www.langkahpembelajaran.com/2015/03/pengertian-asesmen-dan-langkah-
langkah.html (Diakses 10 Februari 2017)
http://muhammadyanto19.blogspot.co.id/2011/03/standar-penilaian-ipa.html
(Diakses 10 februari 2017)
http://dakubelajar.blogspot.co.id/2012/09/asesmen-abk.html (Diakses 10 Februari
2017)

You might also like