Professional Documents
Culture Documents
Revisi RPP - PGP - 1 - Kota Padang - Yuliarni - Aksi Nyata Modul 2.12.2
Revisi RPP - PGP - 1 - Kota Padang - Yuliarni - Aksi Nyata Modul 2.12.2
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui sumber belajar yang dipilihnya sendiri, murid dapat mengidentifikasi 3 struktur teks
eksplanasi dengan baik.
2. Setelah mengidentifikasi 3 struktur teks eksplanasi, murid dapat menganalisis cir
kebahasaan teks eksplanasi berdasarkan sumber yang dipilihnya sendiri dengan
3. Melalui penugasan, murid dapat mendemonstrasikan 3 struktur dan ciri –ciri kebahasaan
eksplanasi dengan menggunakan media presentasi yang dipilihnya sendiri dengan baik.
B. SUMBER BELAJAR
1. Buku Guru dan Siswa
. a. Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pus
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
b. Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kuri
dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
c. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK
Yrama Widya
2. Video pembelajaran
a) https://www.youtube.com/watch?v=TuqTRLZ8Z4U
b) https://www.youtube.com/watch?v=AVJQcwZniko
c) https://www.youtube.com/watch?v=o1n7LIxWUS0&t=127s
d) https://www.youtube.com/watch?v=zbEjEeWPh5I
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
I. Pendahuluan
Guru memberi salam
Guru menanyakan kabar murid
Guru mengkondisikan kebersihan dan kerapian kelas disertai pembiasaan nilai
disiplin
Guru mengajak murid untuk berdoa
Guru memeriksa kehadiran murid
Guru memeriksa kesiapan fisik dan psikis murid (kesiapan murid untuk belajar)
Membuat kaitan antara materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Menimbukan motivasi
Guru mengajukan pertanyaan tentang teks eksplanasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Penilaian sikap
Strategi : Observasi
Alat : Catatan anekdot
Nama murid Tanggal/catatan sikap Tanggal/catatan sikap Tanggal/catatan
sikap
Penilaian pengetahuan
Strategi : Unjuk kerja
Alat : Checklist
Indikator Catatan
Tercapai Berkembang Baru mulai
terlihat
Menunjukkan pengetahuan
tentang 3 struktur teks ekspanasi
Menunjukkan pengetahuan
tentang menganalisis struktur dan
ciri –ciri kebahasaan teks
eksplanasi
Penilaian keterampilan
Strategi : Unjuk kerja
Alat : Checklist
Indikator Catatan
Tercapai Berkembang Baru mulai Catatan
terlihat tambahan ter
diferensiasi
Penampilan/penyajian
Kreativitas
Kesesuaian dengan konsep materi
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui sumber belajar yang dipilihnya sendiri, murid dapat mengidentifikasi 3
struktur teks eksplanasi dengan baik.
Setelah mengidentifikasi 3 struktur teks eksplanasi, murid dapat
menganalisis ciri –ciri kebahasasaan teks eksplanasi
berdasarkan sumber yang dipilihnya sendiri dengan tepat.
Melalui penugasan, murid dapat mendemonstrasikan 3 struktur dan ciri –ciri
kebahasaan teks eksplanasi dengan menggunakan media presentasi yang
dipilihnya sendiri dengan baik.
Supaya ananda berhasil mencapai tujuan pembelajaran maka ananda pilihlah media
pembelajaran yang ananda sukai di bawah ini !
Vidio pembelajaran teks eksplanasi dengan link di bawah ini:
a) https://www.youtube.com/watch?v=TuqTRLZ8Z4U
b) https://www.youtube.com/watch?v=o1n7LIxWUS0&t=127s
c) https://www.youtube.com/watch?v=zbEjEeWPh5I
Teks eksplanasi memiliki struktur baku sebagaimana halnya jenis teks lainnya. Sesuai dengan
karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian berikut.
1. Pernyataan Umum
Penjelasan umum tentang fenomena-fenomena sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu
bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya.
2. Deretan Penjelas/Sebab Akibat
Memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai
pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.
a. Rincian yang berpola atas pertanyaan „bagaimana‟ akan melahirkan uraian yang tersusun
secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun
berdasarkan urutan waktu.
b. Rincian yang berpola atas pertanyaan „mengapa‟ akan melahirkan uraian yang tersusun
secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan
sebab akibat.
3. Interpretasi (opsional)
Bagian ini diartikan juga sebagai teks penutup yang bersifat pilihan, bukan suatu keharusan
ada bagian ini. Teks penutup maksudnya adalah kesimpulan atau intisari yang dapat kita
ambil dari pernyataan umum dan deretan penjelas. Opsionalnya berupa tanggapan maupun
mengambil sebuah kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut. (Mahsun
(2013:189).
KAIDAH KEBAHASAAN
Berdasarkan kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama dengan kaidah pada teks
prosedur. Sebagai teks yang berkategori factual (nonsastra), teks eksplanasi menggunakan
banyak kata yang bermakna denotatif.
Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas maupun kronologis, teks
tersebut menggunakan banyak konjungsi kausalitas ataupun kronologis.
a. Konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
b. Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.
Teks eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak keterangan waktu pada
kalimat-kalimatnya.
Teks di atas terdiri atas paragraf-paragraf yang merupakan paparan tentang akibat sebab maraknya
demonstrasi di tengah-tengah masyarakat. Teks itu pun dapat dikelompokkan sebagai teks
eksplanasi. Dari teks semacam itu diharapkan para pembaca dapat memahami proses
berlangsungnya suatu peristiwa yang bersifat kausalitas dengan sejelasjelasnya. Dalam teks
eksplanasi, penulis menggunakan banyak fakta yang fungsinya sebagai penyebab atau akibat
terjadinya suatu peristiwa. Bahkan, dapat dikatakan bahwa teks eksplanasi hampir semuanya
berupa fakta. Untuk lebih jelasnya, perhatikan kembali paragraf pertama di atas. Paragraf tersebut
dibentuk oleh empat buah kalimat yang semuanya berupa fakta .
Kalimat Keterangan
1. Kondisi sosial ekonomi warga negaranya sangat jauh terbelakang. fakta
Kemiskinan menjadi pemandangan umum hampir melanda di
seluruh
pelosok negeri. Akan tetapi, ketika Kim Jong Il, pimpinannya itu
meninggal, tak ada upaya penggulingan kekuasaan ataupun
demonstrasi untuk menuntut perubahan politik di negerinya. Padahal
peluang untuk itu lebih terbuka. Justru yang terjadi kemudian hampir
seluruh warganya menunduk hidmat, mengantar jenazah
pimpinannya ke liang lahat.
2. Juga apabila kembali melihat kondisi warga di negeri ini. fakta
Kemiskinan sangat akrab di pinggiran kota dan di sudut-sudut desa
di berbagai pelosok. Akan tetapi, mereka jarang melakukan
demonstrasi: hanya satu-dua peristiwa. Justru yang jauh lebih getol
melakukan hal itu adalah
warga yang tinggal pusat-pusat kota, yang secara umum mereka
lebih makmur.
Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan adalah peristiwa di mana wilayah yang memiliki banyak tumbuhan lebat
(pohon), semak belukar, paku-pakuan, rumput, dan lain-lain atau yang dikenal hutan mengalami
perubahan bentuk yang disebabkan oleh aktifitas pembakaran secara besar-besaran. Kebakaran
hutan merupakan suatu keadaan dimana hutan di landa api sehingga memberi dampak negatif
maupun positif. Berdasarkan fakta yang ada dampak negatif kebakaran hutan jauh lebih
mendominasi dari pada dampak positifnya.
Faktor penyebab terjadinya kebakaran hutan ada dua macam yaitu faktor alam dan faktor
manusia. Kebakaran hutan yang terjadi karena faktor alam sering disebabkan oleh musim kemarau
berkepanjangan, sambaran petir. dan aktifitas vulkanik yang biasanya mengeluarkan lahar dan
awan panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Kebakaran di bawah tanah (Ground
Fire) juga termasuk faktor alam karena pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran
diatas tanah pada saat musim kemarau ketika cuaca sedang panas-panasnya.
Kebakaran hutan di Indonesia, hampir 95 persen kebakaran hutan di sebabkan oleh ulah
manusia. Faktor manusia sering kali dilakukan dengan unsur kesengajaan oleh manusia seperti
kelalaian membuang putung rokok, membakar hutan dalam rangka pembukaan lahan, api unggun
yang lupa dimatikan atau tidak benar-benar mati saat ditinggalkan, pembakaran sampah, dan
berbagai kelalaian lainnya. Kebakaran jenis ini sering terjadi di hutan-hutan di gunung-gunung
yang sering dikunjungi pecinta alam (pendaki gunung) di pulau Jawa seperti kebakaran hutan
digunung sindoro pada september 2015.
Kebakaran hutan berdamapak kegundulan hutan yang bisa menyebabkan tanah longsor dan
banjir menerjang yang di karenakan kegundulan hutan.
Kebakaran hutan selalu membawa kerusakan besar bagi lingkungan, ekosistem alam, dan
korban manusia. Kerusakan lingkungan, misalnya kekeringan karena berkurangnya sumber daya
air, pencemaran udara, dan emisi gas CO2 ke atnosfer yang menyebabkan hujan asam. Kerusakan
ekosistem alam, misalnya musnahnya satwa dan tumbuhan yang hidup didalam hutan. Kadangkala
terjadi korban jiwa karena terinfeksi di saluran pernapasan dan biasanya terkena kanker paru-paru
terutama untuk yang berusia lanjut dan anak-anak yang menghirup udara yang sudah
terkontamisai oleh asap kebakaran hutan.
Dengan kesadaran pribadi, kita harus menjaga hutan agar tidak terjadi kebakaran. Kita bisa
mencegah kebakaran hutan dengan cara tidak membuang barang yang mudah terbakar di hutan
(putung rokok), tidak membakar hutan untuk pembukaan lahan dan segera mematikan api yang
sudah tidak dipakai lagi. Dengan begitu kita telah ikut berpartisipsi melestarikan hutan.
Penjelasan
Paragraf pertama tersebut merupakan bagian identifikasi fenomena atau pernyataan umum.
Paragraf kedua sampai dengan kelima merupakan bagian penggambaran rangkaian kejadian
atau deretan penjelas.
Hutan yang terdapat di Gunung Arjuna Provinsi Jawa Timur beberapa waktu yang lalu mengalami
kebakaran yang dikarenakan oleh musim kemarau. Daun-daunnya kering dan tanahnya gersang,
saat musim kemarau dengan panas yang menyengat maka daun-daun tersebut bisa terbakar.
Akibatnya adalah beberapa pohon disebagian hutan terbakar dan ekosistem hewan yang terdapat
di sekitarnya ikut rusak. Api yang menjalar di sebagian hutan tidak bisa padam semalaman dan
terlihat jelas dari kejauhan. Pemadam api dan masyarakat sekitar memadamkan api dengan
berbagai macam cara sehingga api bisa dipadamkan. Namun, sebagian hutan gundul tanpa adanya
tumbuhan.
Kebakaran hutan merugikan untuk manusia karena oksigen berkurang, tumbuhan mati, dan hewan
kehilangan tempat tinggalnya. Oleh sebab itu, penghijauan sangat penting untuk dilakukan saat ini
demi menjaga kelangsungan yang terdapat dalam hutan di Gunung Arjuna Provinsi Jawa Timur.
Topik yang cocok untuk digunakan sebagai dasar penulisan teks eksplanasi salah satunya adalah
mengenai Globalisasi. Permasalahan yang terjadi dan memberikan dampak negatif yang besar
layak untuk dibahas dalam sebuah tulisan agar banyak orang yang menyadari permasalahan
tersebut. Berikut adalah contoh teks globalisasi untuk teks eksplanasi yaitu
Penyebab adanya globalisasi adalah bangunan besar berkaca yang memantulkan cahaya matahari
kembali ke langit. Pepohonan di jalan ditebang sebagai akses jalan membuat berkurangnya
oksigen yang seharusnya berasal dari fotosintesis. Dan juga polusi kendaraan membuat udara
kotor dan membuat banyak orang mudah sakit.
Akibat yang disebabkan oleh globalisasi adalah menipisnya lapisan ozon karena pantulan sinar
matahari kembali. Lingkungan menjadi tidak sehat dengan banyaknya polusi dan berkurangnya
udara bersih. Langkah perbaikan harus dilakukan dengan menanam banyak pohon lagi. Hal
tersebut dilakukan agar dapat hidup sehat dan bebas dari penyakit.
Meskipun globalisasi menimbulkan banyak dampak negatif bagi kehidupan manusia namun kita
masih bisa berupaya mengurangi dampaknya dengan menanam pohon atau mungkin lebih sering
menggunakan angkutan umum. Bumi yang semakin tua haruslah kita jaga agar terus memberikan
kita hidup yang sehat
Adiwiyata adalah program pendidikan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai
perlindungan lingkungan. Topik ini menarik untuk dibahas karena berhubungan dengan
lingkungan yang sangat penting untuk kehidupan sehari-hari. Berikut adalah contoh bacaan
eksplanasi dengan topik adiwiyata.
Adiwiyata dilakukan di sekolah dengan Green School bertujuan untuk menciptakan kesadaran
masyarakat dalam menjaga lingkungan yang ada di sekitarnya. Sekolah dijadikan sasaran untuk
program adiwiyata ini karena sekolah memiliki peran penting dalam membentuk karakter setiap
individu siswa.
Jika sekolah sudah menerapkan program adiwiyata ini, maka akan ada penilaian dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan berikan sebuah penghargaan. Penghargaan yang didapatkan memiliki
tingkatan tersendiri yaitu penghargaan tingkat kabupaten atau kota, tingkat nasional, dan tingkat
mandiri. Yang paling spesial adalah tingkat mandiri karena akan diberikan langsung oleh presiden
kepada 10 sekolah.
Dengan adanya program ini, maka sekolah akan menjadi tempat yang menjunjung tinggi tingkat
kepedulian kebersihan, melakukan budaya pelestarian lingkungan, penghematan sumber daya,
menciptakan kondisi lingkungan belajar yang sehat dan nyaman. Hal tersebut akan mempengaruhi
sikap dan karakter siswa.
Nama Murid :
Kelas :
Petunjuk:
1. Pilihlah media pembelajaran yang kamu sukai serta bahan ajar dari sumber lain yang
berkaitan dengan struktur dan ciri- ciri kebahasaan teks eksplanasi
2. Diskusilah bersama teman-teman anda sebelum bertanya kepada guru bila menemui
permasalahan.
3. Jawab pertanyaan yang ada di dalam LKPM dan perhatikan beberapa alternate
jawaban yang anda pilih sesuai keinginan/minat anda.
4. Presentasikan hasil kerja anda secara mandiri atau hasil diskus kelompok anda
Lembaran Kerja
Penggangguran
Pengangguran adalah suatu fenomena sosial yang berhubungan dengan aspek ketenagakerjaan
yang menjadi masalah di masyarakat. Telah banyak usaha yang dijalankan untuk mengatasi
masalah ini, tetapi belum juga dapat teratasi.
Pengangguran tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi hampir di semua negara.
Ada juga yang mengartikan bahwa pengangguran merupakan orang dewasa pada usia produktif
yang tidak bekerja atau yang sedang mencari pekerjaan atau yang tidak memiliki pekerjaan secara
formal sehingga tidak mendapatkan penghasilan. Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan
tentang pengangguran yaitu orang-orang yang bekerja kurang dari 1 jam setiap minggu.
Salah satu faktor dasar yang menjadi penyebab adanya pengangguran yaitu terjadinya
kesenjangan antara pencari kerja dan kesempatan kerja. Perubahan struktural dalam perekonomian
juga menjadi sebab pengangguran.
Perubahan tersebut menyebabkan timbulnya kebutuhan akan tenaga kerja dengan tingkat
keterampilan yang beragam sehingga pencari kerja tidak bisa mendapat pekerjaan karena tidak
sesuai dengan tuntutan. Pengangguran juga disebabkan karena pemutusan hubungan kerja
terhadap karyawan dan buruh.
Pengangguran mengakibatkan berbagai persoalan ekonomi dan sosial. Jika jumlah
pengangguran banyak, maka akan timbul kekacauan sosial, jumlah gelandangan meningkat dan
potensi kriminal semakin tinggi. Oleh karena itu pengangguran merupakan masalah besar yang
harus segera diatasi. Salah satu cara adalah dengan memperbaiki kondisi lapangan pekerjaan.
Selain itu, memperbaiki komposisi lulusan sarjana yang dihasilkan dan disesuaikan dengan
kebutuhan pasar tenaga kerja juga dapat mengurangi pengangguran. Atau juga dengan
memberikan keterampilan yang mencukupi kepada mereka sehingga mereka dapat menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri. Dan berbagai cara lain dapat dilakukan agar masalah pengangguran
teratasi.
1. Tulis hasil analisis teks eksplanasi di atas yang bertema „Pengangguran‟ dengan format
tabel sebagai berikut!
Deretan Penjelas
Interpretasi
1
Konjungsi Kausalitas 2
3
dst atau abaikan jika tidak ada
1
Konjungsi Kronologis
2
3
dst atau abaikan jika tidak ada
1
Kata Benda yang Merujuk
pada Fenomena
2
3
dst atau abaikan jika tidak ada
1
2
Kalimat Faktual 3
4
dst atau abaikan jika tidak ada
1
2
Kata Teknis atau Peristilahan
3
4
dst atau abaikan jika tidak ada
3. Teks eksplanasi berdasarkan media yang kamu pilih sendiri tentukan bagian-
bagian dari struktur teks tersebut. Kemudian, simpulkan pula struktur teks tersebut
berdasarkan kelengkapannya!
b. Teks Eksplanasi
Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi
yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang
berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.
Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu gempa
tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau
lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini
terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan
mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-
pecah dan bertabrakan satu dengan yang lain, itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara
itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Sehingga
tanah di sekitar gunung bergetar bahkan getarannya sampai terasa jauh, hal itu menjadi sebab gempa
vulkanik. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan gempa tektonik.
Peristiwa gempa bumi yang terjadi begitu cepat dapat menimbulkan dampak yang sangat luar
biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan
bangunan dan menimbulkan korban jiwa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal
musim. Mesikpun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja,
seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung
berapi. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat sebelum terjadi gempa
adalah mengetahui jalan yang paling aman untuk meninggalkan rumah jika terjadi gempa. Sedangkan
saat terjadi gempa adalah menjauhi jendela kaca, kompor atau peralatan rumah tangga yang mungkin
akan jatuh.
1. Tulis hasil analisis teks eksplanasi dari media pembelajaran yang kamu pilih sendiri!
Tabel Analisis Struktur Teks Eksplanasi
Pernyataan Umum
Deretan Penjelas
Interpretasi
1
Konjungsi Kausalitas 2
3
dst atau abaikan jika tidak ada
1
Konjungsi Kronologis
2
3
dst atau abaikan jika tidak ada
1
Kata Benda yang Merujuk
pada Fenomena
2
3
dst atau abaikan jika tidak ada
1
Kalimat Faktual 2
3
4
dst atau abaikan jika tidak ada
1
2
Kata Teknis atau Peristilahan
3
4
dst atau abaikan jika tidak ada
Setelah senja ada malam,
Sebelum tidur cucilah kaki,
Sukses tidak datang semalam,
Banyak proses yang harus dilalui.