Professional Documents
Culture Documents
Bab 4 DBD
Bab 4 DBD
SUMBA TIMUR
OLEH
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi virus akut yang di sebabka
oleh Virus Dengue,terutama yang menyerang anak anak yang bertendensi menimbul kan syok
penyakit yang di sebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi salah satu dari empat tipe
Virus Dengue dengan manifestasi klinis demam,nyeri otot atau nyeri sendi. Pada Demam
helinayati,2015
World Health Organization (WHO), mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus
DBD ter tinggi di Asia Tenggara dengan urutan nomor dua di dunia setelah Thailand
(Masyarakat 2017).
mencapai 49.563 kasus sehingga 27 April 2020 (Rizal,2020). Provinsi NTT merupakan salah
satu Provinsi dengan jumlah kasus DBD yang tinggi setiap tahunnya di bandingkan dengan
NTT hingga 01 April 2020 adalah 4.518 kasus dengan 48 orang diantaranya meninggal dan ini
menunjukan bahwa jumlaah penderita DBD di kota kupang pada tanggal 01 April 2020
mencapai 578 Penderita DBD dan 6 orang meninggal dan pada bulan Februari 2020 Kupang
berada di urutan ke dua dengan kasus DBD yang belum teratasi secara maksimal.
Puskesmas Kambaniru merupakan salah satu Puskesmas yang ada di Sumba Timur dengan
Kejadiaan DBD di sumba timur yang saya amati selama ini yaitu kurangnya sebuah
baik dapat meningkatkan angka kesakitan dan masyarakat yang memiliki pengetahuan baik
angka kesakita menurun. Dalam melakukan pecegahan DBD kita perlu berbagi pengatahuan
nyamuk ,memakai kelambu, mengenakan pakian tertutup, memakai larvasida pada penampung
air, meletakkan pakian bekas dalam tempat yang tertutup, gotong royong, dan melakukan (3M)
Peran Pemerintah dalam masyarakat sangat penting untuk masyarakat yang kurang
pengetahuan dalam pencegahan DBD dan membangkit semangat buat masyarakat yang
berpengatahuan baik agar tetap melakukan pecegahan DBD. Penentuan dari kurangnya angka
kesakitan yaitu ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, dengan cara memantau daan
Studi Pendahuluan metode yang di lakukan survei dan wawancara di Wilayah Kerja
Puskesmas Kambaniru Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur ada beberapa masalah
yang dapat menyebabkan DBD. Kondisi lingkungan yang kurang bersih yaitu adanya sampah
berserakan, pakian di gantung,pakian tidak di simpan pada tempat yang tertutup, dan bak kamar
mandi kurang bersih dan ada jentik nyamuk.Hasil wawancara pertama di Wilayah Kerja
Puskesmas Kambaniru terhadap 25 masyarakat yang di dapat bahwa masyarakat yang memiliki
pengetahuan 10 orang dan hanya 4 orang yang melakukan pecegahan DBD dengan
mengantung pakian dan lingkungannya bersih dan 15 orang belum memiliki pengatahuan dalam
pencegahan DBD .
Berdasarkan masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Studi Deskriptif
Puskesmas Kambaniru
1.4 Keaslian Peneliti
1 Fathi.,Soedjajadi K., Peran Faktor Cross Dependen Kuisioner Uji Hasil penelitian
lingkungan dan sectional adalah Statistik menunjukkan
Dan Chatarina U.W. Perilaku terhadap Lingkungan chi square bahwa tindakan
Penularan DBD dan Perilaku 3M berperan
(Maret-Juni 2004) di kota malang Masyarakat positif terhadap
yang Berperan Pencegahan
terhadap terjadinya KLB
terjadinya penyakit DBD di
Penularan Kota Mataram,
Penyakit DBD Chi-squar, p<0,05
dengan RR=2,65.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit infeksi virus akut yang di sebabka
oleh Virus Dengue,terutama yang menyerang anak anak yang bertendensi menimbul kan syok
penyakit yang di sebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi salah satu dari empat tipe
Virus Dengue dengan manifestasi klinis demam,nyeri otot atau nyeri sendi. Pada Demam
helinayati,2015
2.1.2 Etiologi
Demam Berdarah Dengue di sebabkan oleh virus dengue yang di tularkan oleh nyamuk.
Virus dengue ini termasuk kelompok B Arthropod Virus (Arbovirus) yang sekarang di kenal
-3,dan DEN-4.Infeksi dari salah satu serotipe. Menimbulkan antibodi terhadap virus yang
bersangkutan,sedangkan aantibodi yang terbentuk untuk serotipe lain sangat kurang, sehingga
dapat memberikan perlindungan terhadap serotipe lain.Seorang yang tinggal di daerah endemis
dengue dapat terinfeksi oleh ¾ serotipe yang berbeda selama hidupnya . Serotipe DEN-3
merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan banyak yang menunjukkan manifestasi
Menurut WHO kriteria demam berdarah dengue ialah demam yang berlangsung 2-7 hari ,
Demam berdarah dengue merupakan penyakit mosquito-borne viral dengan penyebaran tercepat
di dunia. Setiap tahun di perkirakan terjadi sekitar 50 juta infeksi virus (WHO,2011).Sebanyak
70% popolasi berisiko terdapat di wilayah regional Asia Tenggsrs, pasifik bagian barat.Negara-
DBD untuk pertama kalinya, sebagaian besar kasus DBD terjadi pada pasien dengan
sistem imum pada patogenesisnya.Baik imunitas alamilah seperti sistem komplemen dan sel NK,
maupun imunitas adaptif termasuk humoral dan imunitas dimediasi sel terlibat dalam proses ini.
Kenaikan aktivitas imun, khususnya pada infeksi sekunder, menyebabkan respon sitokin yang
berlebihan sehingga merubah permeabilitas pembuluh darah. Selain itu, produk dari virus seperti
NSI juga berperan dalam mengatur aktivitas komplemen dan permeabilitas pembuluh darah.
Tanda penting dari DBD adalah meningkatkan permeabilitas vascular sehingga terjadi
kebocoran plasma volume intravascular berkurang, dan syok di kasus yang parah . kebocoran
plasma bersifat unik karena plasma yang bocor selektif, yaitu di pleura dan rongga abdomen
serta periodenya pendek (24-48 jam). pemulihan cepat dari syok tanpa sequele dan tidak adanya
inflamasi pada pleura dan peritoneum mengindikasikan mekanisme yang terjadi adalah
selular, mulai terbentuk pada infeksi primer dan akan meningkat (booster effect) pada infeksi
sekunder .Antibodi tersebut dapat ditemukan dalam darah pada demam hari ke-5, meningkatkan
Pada anak-anak muda mungkin kurang mampu untuk mengkompensasi kebocoran kapiler dari
pada orang dewasa dan akibatnya berisiko lebih besar mengalami syok dengue.
Pada wanita lebih berisiko mendapatkan manifestasi berat setelah terinfeksi virus dengue
(DBD) karena secara teori di yakini waanita lebih cenderung dapat meningkat permeabilitas
kapiler di bandingkan dengan laki-laki. Selain itu,orang kulit putih infeksi virus dengue lebih
berat di bandingkan dengan orang kulit hitam (negro)karena virus lebih banyak berkembang biak
pada sel mononuklear orang kulit putih. Infeksi virus dengan lebih sering terjadi pada orang
yang memiliki status gizi yang baik di banding dengan orang malnutrisi.Pada orang yang
memiliki indeks massa tubuh tinggi,kapiler mereka secara intriksik lebih mungkin bocor
Muka kemerahan
Adapun tanda bahaya yaitu fase Efebris klinis tidak ada berbaikan atau memburuk,tidak
ataau hematuria,pening,pucat (tangan kaki teraba dingin), diuresis berkurang dalam 4-6 jam.
Tanda atau gejala DBD yang muncul seperti bitnik-bintik merah pada kulit. Selain itu
suhu badan lebih dari 38oc badan terasalemas dan lesu,gelisah,ujung tangan dan kaki dingin
berkeringat,nyeri ulu hati, dan muntah.Dapat pula di sertai perdarahan seperti mimisan dan
buang air besar bercampur darah serta turunnnya jumlah trombosit hingga 100.00/mm.
2.1.6 Diagnosa
Berdasarkan kriteria WHO 1997 diagnosa DBD di tegakkan semua hal di bawah ini:
3. Terdapat minimal satu atau tanda-tanda perembesan plasma sebagai berikut efusi
pathogenesis infeksi dengue dan riset formulasi vaksi. Diagnosa definitive infeksi virus dengue
hanya dapa di lakukan di laboratorium dengan cara isolasi virus, deteksi antigen virus atau RNA
dalam serum atau jaringan tubuh(PCR),dan deteksi spesifik dalam serum pasien. Pemeriksaan
laboratorium yang di lakukan adalah pemeriksaan darah rutin untuk menapis dan membantu
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan berasal dari kata “tahu”, dalam Kampus Besar Bahasa Indonesia(2008)kata
sesuatuyang di ketahui berdasrkan pengalaman manusia itu sendiri dan pengetahuan akan
a) Tahu(know) di artikan sebagai mengingat kembali suatu materi yang telah di pelajari dan
di terima dari sebelumnya. Kata kerja mengukur bahwa orang taahu tentang apa yang
b) Memahami(comprehension)
materi yang di ketahui secara benar.Orang yang telah paham terhadap suatu materi ataau
c) Aplikasi(Application)
Aplikasi merupakan kamampuan seseorang yang teelah memahami suatu materi atau
objek dapat menggunakan ataau mengaplikasikan prinsip yang di ketahui tersebut pada
situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi di sini dapat di artikan sebagai aplikasi
d) Analisis(Analysis)
Analisis merupakan kemampuan seseorang yang telah memahami suatu atau objek
tertentu ke dalam komponen -komponen yang terdapat dalam suatu masalah dan
berkaitan satu sama lain. Pengetahuan seseorang sudah sampai pada tingkat analisis,
apabila orang tersebut telah dapat membedakan,memisahkan,mengelompokkan dan
e) Sintesis(Synthesis)
bagian-bagian suatu objek tertentu ke dalam bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata
lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
f) Evaluasi (Evalution)
suatu materi atau objek tertentu. Penilain itu di dasarkan pada suatu kriteria yang di
Tingkat pengetahuan dapat di ketahui dan di interprestasikan dengan skala yang bersifat
Community dalam Bahasa Yunani adalah “Persahabatan” sebagai refleksi dari arti kata tersebut,
Aristoteles mengemukakan bahwa manusia yang hidup Bersama dalam masyarakat karena
mereka menikmati ikatan yang saling bekerja sama, untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka
dan untuk menemukan makna kehidupan. Masyarakat daalam konteks pemberdayaan masyarakat
adalah masyarakat atau community dalam Bahasa inggris atau juga komunitas. Seacara
etimologis “community” bearasal dari kommunitat yang berakar pada comunete atau
a. Sebagai kelompok social yang bertempat tinggal di lokasi tertentu, memiliki kebudayaan
b. Seabagai suatu pemukiman yang terkecil di atasnya ada kota kecil(town), dan di atas kota
Wilkinson (1986) berpendapat bahwa komunitas adalah manusia yang hidup bersama dalam
ekologi setempat dengan Batasan wilayah. Tetapi beliu menulis kebiasaan Batasan adalah tidaak
releven apabila di jadikan salah satu pencaharian karakteristik utama dari suatu komunitas atau
lingkungan.
penduduk,bersifat mandiri (Self contained) dan yang satu berbeda dengan yang lainnya:
BAB 3
KERANGKA KONSEP
= Diteliti Pengetahuan
Pengetahuan
kurang baik
baik angka
angka kesakitan
kesakitan
meningkat
menurun
= Tidak di teliti
= Mempengaruhi
Tabel 3.2 Definisi Operasional
6. Gotong Menurut
royong Arikunto(2013)
membersihka
n lingkunagn
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunkan metode deskriptif yaitu suatu metode untuk
Rancana penelitian ini menggunkan desain penelitian deskriptif yaitu untuk meneliti
suatu masalah melalui suatu kelompok yang bertujuan untuk mengetahui Pengetahuan
4.3.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari variable yang menyangkut masalah yang di teliti
teliti.Populasi dalam penelitian ini adalah semua Masyarakat dalam Pecegahaan DBD di Wilaya
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat di gunakan sebagai subjek
Sampel adalah sebagian yang di ambil dari keseluruhan objek yang di teliti yang di anggap
mewakili populasi .Sampel dalam penilitian ini adalah masyarakat dalam pencegahan DBD di
Wilaya Kerja Puskesmas Kambaniru Kecamatan Kambera Kebupaten Sumba Timur .Jumlah
sampel yang di gunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 Masyarakat . Menurut Baley dalam
statistic, ukuran sampel paling minimum adalah 30. Teknik pengambilan sampel purposive
sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling di mana penelitian
menentukan pengambilan sampel dengan cara menyatakan ciri ciri kusus yang sesuai dengan
Penilitian ini membutuhkan jawaban yang jujur tepat dan dapat di peroleh informasi yang akurat
maka sampel dalam penelitian ini di tambahkan dengan persyaratan sebagai berikut :
Kriteria Inklusi:
Variabel independent adalah suatu kegiatan stimulus aktivitas yang di manipulasi oleh
independent dalam penelitian ini adalah Pengetahuan Masyarakat tentang Pencegahan DBD.
Instrument yang dilakukan berupa lembaran kuisioner dalam bentuk pilihan ganda
b. Data sekunder: dalam penelitian ini adalah data yang di peroleh dari kambaniru
a. Editing:yaitu untuk melihat apakah data yang di peroleh sudah lengkap atau kurang
Pemberian skor
dengan variabel penelitian. Hasil penelitian di sajikan dalam bentuk tabel dan narasi sehingga
pengetahuan setelah hasil sudah dalam bentuk presentase kemudian di interprestasikan dengan
Tujuan informed consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian,
persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak
pasien (Hidayat,2009)
lembar tersebut.
c. Confidentiality (Kerahasiaan)
7 Pengumpulan
KTI
LEMBAARAN KUISIONEER
TAHUN 2020
1.DATA UMUM
IDENTITAS RESPONDEN
1. No :.……………………(Diisi peneliti)
2. Umur :………………….
4. Pendidikan :……………………
Pentunjuk pengisian : jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar.
Berilah tanda chek list ( √) pada kotak yang telah di sediakan kotak yang telah di sediakan
NO Pertanyaan Ya Tidak