You are on page 1of 13

Metode

Persalinan Sungsang
Kepanitraan Klinik RSUD Cengkareng

Ilmu Kebidanan dan Ginekologi


Sungsang
keadaan dimana janin terletak
memanjang dengan kepala di fundus
uteri dan bokong berada di bagian
bawah kavum uteri.

Distosia bahu
keadaan dimana setelah kepala lahir,
bahu anterior tidak dapat melewati
simfisis pubis.
Insiden Letak Sungsang & Distosia Bahu
● Angka kejadian letak sungsang 3 – 4% pada persalianan di seluruh dunia
● Di Indonesia: letak sungsang 3 – 5% dari seluruh persalinan tunggal dan meningkat pada kehamilan ganda 25% pada janin
pertama, 50% pada janin kedua
● RS hasan sadikin bandung: 4,6%
● RS umum pusat dr. Kariadi semarang 7,6
● RS kesdam jaya cijantung Jakarta timur 35 (7,67%) dari 456 persalinan
● Faktor risiko
○ Mostly BBL (2500-4000), BBL rendah (<2500)
○ Multiparitas
○ Preterm

● Insiden distosia bahu:


○ ACOG : 0,4 – 1,6%
Variasi letak sungsang

Frank Breech Complete Breech Incomplete breech (footling)

- Bokong murni (bokong saja - Bokong kaki (bokong lengkap - Presentasi kaki (bagian
tidak disertai lutut atau kaki disertai kedua paha dan lutut bawah janin adalah kaki atau
yang tertekuk paha)

Presentase variasi saat aterm, Frank breech (65%), complete breech (25%), Incomplete breech (10%)
Metode persalinan sungsang
● Sebelum inpartu: ECV
● Inpartu: persalinan spontan (Bracht)

● Melahirkan bahu bayi


○ Manuver klasik
○ Manuver muller
○ Manuver louvset

● Melahirkan kepala bayi


○ Manuver mauriceau – smellie – velt
External Cephalic Version (ECV)
● Versi luar
● tindakan untuk merubah letak anak yang dikerjakan dengan
dua tangan dari luar, dan dipergunakan untuk mengubah
presentasi bokong menjadi presentasi kepala, atau mengubah
letak lintang menjadi presentasi bokong atau presentasi
kepala.
● Indikasi: primigravida dengan usia kehamilan 36 minggu,
multigravida dengan usia kehamilan mulai 37 minggu
● Syarat: pembukaan 4cm atau kurang, bagian janin mudah
teraba, kulit ketuban masih utuh, Bagian terendah janin belum
masuk pintu atas panggul, Bayi dapat lahir pervaginam
● Kontraindikasi: hipertensi, adanya jaringan partu dalam rahim,
gemeli, hidroamnion, hidrosefalus, perdarahan antepartum,
preeklampsia – eklampsia
● Komplikasi: ketuban pecah, lilitan tali pusat, gawat jann,
defleksi kepala
● Keberhasilan 60%, (35-50% pada nulipara), (45-75% pada
mulipara)
Persalinan Spontan (Bracht)
● Biarkan persalinan berlangsung hingga bokong tampak di vulva
● Pastikan pembukaan lengkap sebelum perkenankan ibu mengejaln
● Lakuakn episiotomi jika diperlukan
● Biarkan bokong lahir, bila tali pusat sudah tampak, kendorkan.
● Perhatikan hingga tulang skapula janin mulai tampak pada vulva. Jangan lakukan tarikan atau tndakan apapun
pada tahap ini.
● Dengan lembut, pegang bokong bayi dengan cara kedua ibu jari penolong sejajar dengan sumbu panggul,
sedangkan jari – jari yang lain memegang belakang pinggul janin.
● Tanpa melakukan tarikan, angkat kaki, bokonng dan badan janin dengan kedua tangan penolong disesuaikan
dengan sumbu panggul ibu (melengkung ventrokranial ke arah perut ibu) sehingga berturut – turut lahir perut,
dada, bahu dan lengan, dagu, mulut serta seluruh kepala.

● Jika bahu dan lengan tidak lahir spontan, penolong dapat melakukan manuver klasik, Muller, atau Lovset.
Manuver Klasik (deventer)
● Setelah bokong lahir, bokong dicekam dan dilahirkan sehingga bokong dan kaki
lahir
● Kendorkan tali pusat
● Pegang kaki pada pergelangna tangan dengan satu tangan dan tarik ke atas
● Dengan tangan kiri dan menarik kaki bayi ke arah kanan atas ibu, untuk
melahirkan baku kiri bayi, begitu juga dengan tangan kanan
● Masukkan dua jari tangan kanan/kiri (sesuai letak bahu belakang) sejajar dengan
lengan bayo, untuk melahirkan lengan belakang bayi
● Setelah baju dan lengan belakang lahir, kedua kaki ditarik ke arah bawah kontra
lateral dari langkah sebelumnya untuk melahirkan bahu dengan lengan bayi
depan dengan cara yang sama
Manuver Muller
● Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan menarik kedua kaki dengan
cara yang sama seperti klasik, ke arah belakang kontralateral dar letak bahu
depan
● Setelah bahu depan dan lengan depan lahir lanjutkan langkah yang sama untuk
melahirkan bahu dan lengan belakang
Manuver Lovset
● Dilakukan jika ada lengan bayi yang terjungkit keluar di belakang kepala/nauchal arm

● Setelah bokong adn kaki bayi lahir, pegang bayi dengan kedua tangan
● Memutar bayi 180 derajat dengan lengan bayi yang terjungkit ke arah penunjuk jari tangan yang nauchal
● Memutar kembali 180 derajat ke arah yang berlawanan, beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan dilahirkan
secara klasik dan muller
Manuver Mauriceau – Smellie – Velt
• Letakkan badan bayi diatas tangan kiri sehingga badan
bayi seolah – olah menunggang kuda
• Satu jari dimasukkan ke dalam mulut dan dua jari di
maksilla (pada fossa canina)
• Tangan kanan memegang/mencengkram bahu dan tekuk
bayi.
• Minta asisten untuk menekan fundus uteru
• Bersamaan dengan adanya his, asisten menekan fundus
uteri, penolong persalinan melakukan terikan ke bawah
sesuai arah sumbu jalan lahir dan bimbing jari yang
dimasukkan untuk menekan dagu dan mulut
Efek samping Forceps
● Risiko pada ibu
○ Robekan perineum
○ Cedera atau luka pada vagina atau rahim
○ Sulit buang air kecil
○ Inkontinensia urin atau tinja
○ Perdarahan pasca persalinan
○ Cedera saluran kemih atau kandung kemih
○ Infeksi
● Risiko pada bayi
○ Kejang
○ Cedera kepala atau wajah
○ Retak pada tulang tengkorak
○ Cedera mata
○ Gangguan saraf wajah akibat cedera
Efek samping Vakum
● Pada ibu
○ Robekan jalan lahir
● Pada bayi
○ Edema kulit kepala
○ Sefal hematoma
○ Aberasi dan laserasi kulit kepala
○ Perdarahan intrakranial

You might also like