You are on page 1of 22

WASH

WATER, SANITATION
AND HYGIENE
Jika sedang bepergian,
apa salah satu pertimbangan dalam
memilih hotel

Jika kebelet?
Tempat apa yang paling anda idamkan?
Latar Belakang
• Pada kondisi bencana,
kepadatan orang,
penggunaan fasilitas
secara bersama dapat
mengakibatkan
penyebaran penyakit
dengan cepat
• Penyakit diare selalu
dikaitkan dengan
kurangnya pasokan air
bersih, sanitasi yang
tidak memadai dan
perilaku kebersihan yang
buruk
Mengapa Pelayanan Air & Sanitasi penting?

Untuk mencegah penyakit yang


bersumber dari air
(water borne diseases)
Penyakit terkait Air dan Sanitasi

Diare Cacingan Tifus

Demam
Pneumonia Kaki Gajah
Berdarah
WASH Intervention

Hygiene Promotion
Cakupan Pelayanan WASH

1. Pengolahan & Distribusi Air


2. Pembuangan Tinja (Jamban)
3. Pengelolaan Limbah Padat (sampah)
4. Pengelolaan Limbah Cair dan Drainase
5. Pengendalian Vektor
6. Promosi Kebersihan
7. * Penanganan Mayat

*Penanganan Mayat: sebatas pada proses identifikasi dan evakuasi, selanjutnya


berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Kepolisian setempat sesuai Tupoksi
Masalah Lingkungan
efluen industri di
kawasan pemukiman

MCK yang tidak berfungsi

buang air besar


sembarangan

selokan tersumbat
Jamban yang
asal-asalan

mencuci dan mandi di


sungai tercemar
pembuangan liar
lumpur tinja
Penyebaran Penyakit
W W
W Water

S S Sanitation
H H
H Hygiene

S H
H

H
S H

S S
Kriteria awal untuk intervensi WASH
• Dapat secara cepat
diimplementasikan;
• Sederhana dan mudah untuk
dikerjakan;
• Menggunakan sumber
material yang mudah
ditemukan dalam masyarakat
setempat;
• Dampak negative yang
minim terhadap lingkungan;
Merencanakan WASH dalam Darurat

• Berapa orang yang harus dilayani?


• Darimana sumber air yang tersedia?
• Bagaimana mendistribusikan air?
• Berapa banyak Jamban yang
diperlukan ?
• Berapa dekat Jamban dengan
rumah/tenda?
• Berapa Jauh lokasi pengungsi
dengan tempat perkembangbiakan
nyamuk?
• Seberapa besar ukuran tempat
sampah per KK diperlukan?
Pasokan Air

• Sangat krusial pada 3 x 24


Jam pertama setelah
bencana
• Pengolahan air dengan
peralatan pengolah air
• Distribusi air kemasan
• Biaya biasanya “tidak
masalah”
Pasokan Air

• Pengolahan air mulai perlahan


dihentikan, diganti dengan
rehabilitasi saluran air yang
rusak

• Air Aman VS Air Bersih

• Distribusi air melalui tangki air


dan Hidran Umum/tandon air
Sanitasi

• Dukungan untuk Sanitasi lebih


rendah dibanding Air
• Kegiatan Sanitasi sulit untuk
dilaksanakan
• “Hardware” and “software” harus
bersamaan
Kunci Desain Latrine
• Cakupan
– 1 latrine = 20 orang (fase awal emergency 1 latrine = 50 orang)
– Pembedaan toilet untuk laki-laki dan perempuan
• Lokasi
– 6 m – 50 m dari sumur
– 30 m sumber air tanah
– Mudah diakses oleh semua orang, terutama perempuan dan
anak-anak, lansia
• Kedalaman Pit : 1,5 m
• Perhitungan rata-rata tinja
– Padat : 0,5 liter/orang/hari
– Cair : 0.8 liter/orang/hari
Sanitasi
Sanitasi

Permasalahan di sanitasi:

• Logistik material
• Lahan, terutama pada
konteks perkotaan
• Teknologi/inovasi dalam
pengolahan tinja
• Kebiasaan masyarakat
Promosi Higiene
Memaksimalkan fungsi sarana
yang dibangun

• Penggunaan fasilitas tidak


sesuai peruntukan

• Dialog dengan masyarakat


untuk meningkatkan rasa
kepemilikan sarana

• Perlu system perawatan


sarana yang telah dibangun
Promosi Higiene
Memfasilitasi praktek
kebersihan

• Pengolahan air aman


• Kebersihan makanan
• Kebersihan Lingkungan
• Kebersihan Diri
• Dampak dapak
peningkatan status
kesehatan
Promosi Higiene
• Cuci Tangan dengan
sabun dan air yang
mengalir.
• Penggunaan Toilet
(tidak bersih,sungai,
kebun,dll.)
• Pembuangan tinja anak
yang aman
• Minum air yang bersih
dan aman (masak)
• Penyimpanan air yang
aman
Promosi Higiene

• Penjernihan air
minum
• Menyiapkan dan
menyimpan makanan
yang sehat.
• Pembuangan sampah
dan limbah yang benar
dan baik.
TERIMA KASIH

You might also like