You are on page 1of 4

Paper Individu

Mata Kuliah Teknik Analisis Dampak Kesehatan


Dosen Pengampu: Prof. Dr. drg. Indang Trihandini M.Kes
Nama: Nafa Shahira Anglila Syaharani
NPM: 1906292490

Materi 1: Health Impact Assessment (HIA)


A. Definisi
Health Impact Assessment (HIA) adalah kombinasi prosedur, metode, dan alat yang
digunakan untuk menilai kemungkinan efek dari suatu kebijakan, program, atau proyek
terhadap kesehatan suatu populasi, serta distribusi efek tersebut di dalam populasi. Apabila
digunakan dengan benar, HIA dapat memberikan rekomendasi alternatif untuk
memastikan bahwa keputusan yang diambil akan melindungi dan meningkatkan kesehatan
masyarakat (Pan American Health Organization, 2013).
Ruang lingkup HIA yaitu menilai outcome dari kesehatan fisik dan mental seperti
mortalitas dan disabilitas serta menilai pula faktor perilaku, lingkungan, dan ekonomi.
Faktor-faktor yang berkontribusi pada outcome kesehatan tersebut digambarkan melalui
suatu causal pathway (Ross, 2015). Perlu digaris bawahi bahwa penilaian dampak
kesehatan tidak terlepas dari pengaruh di luar sektor kesehatan masyarakat (Pan American
Health Organization, 2013).
Pelaksanaan HIA dilakukan dan diawasi oleh steering committee yang terdiri atas
pemangku kepentingan yang membawa dampak pada pengambilan keputusan. Pihak yang
terlibat dapat mencakup organisasi masyarakat dan advokasi; instansi resmi di bidang
kesehatan masyarakat, perencanaan, administrasi kota, transportasi, dan lain-lain; para ahli
dan konsultan; pejabat terpilih; dan pemangku kepentingan lainnya (Ross, 2015).

B. Proses
HIA dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut (Ross, 2015):
1. Screening: menentukan apakah HIA layak, tepat waktu, dan dapat memberikan nilai
dalam proses pengambilan keputusan
2. Scoping: membuat rencana dan timeline untuk melakukan HIA
3. Assessment: membuat profil kondisi pada suatu wilayah geografis dan/atau populasi
serta mengevaluasi potensi dampak kesehatan
4. Recommendations: meningkatkan kebijakan, program, atau proyek serta mengurangi
dampak negatif kesehatan
5. Reporting: membuat presentasi tertulis atau visual dari hasil HIA dan
mengkomunikasikannya
6. Monitoring: memantau dampak HIA pada proses pengambilan, implementasi, dan
dampak keputusan terhadap determinan kesehatan.

C. Prinsip
HIA dilakukan dengan menerapkan prinsip sebagai berikut (Quigley et al., 2006):
1. Pendekatan kesehatan yang komprehensif
Dasar dilaksanakannya HIA adalah pertimbangan proporsional dari determinan
kesehatan yang luas dan hubungan timbal baliknya serta kemungkinan perubahan
akibat pembangunan dengan mengumpulkan data multi disiplin dan lintas sektor.
2. Keberlanjutan
HIA harus menilai dampak jangka pendek dan jangka panjang agar dapat mengambil
keputusan terbaik dan dapat memenuhi Sustainable Development Goals (SDGs).
3. Partisipasi
HIA harus melibatkan para pemangku kepentingan agar dapat mempengaruhi
perumusan program kesehatan masyarakat sekaligus memberikan kesempatan bagi
masyarakat untuk menyampaikan harapan dan perhatiannya terkait kesehatan.
4. Keadilan dan kesetaraan
HIA harus mengidentifikasi langkah yang akurat untuk menghindari efek kesehatan
yang merugikan serta mengawasi ketidakadilan dan ketidaksetaraan masyarakat yang
terkena dampak.
5. Penggunaan bukti secara etis
HIA disusun berdasarkan bukti yang sesuai dengan kebijakan, panduan, dan konsensus
ilmiah terkini untuk mengantisipasi dampak kesehatan di masa yang akan datang.

Materi 2: Obesitas
A. Definisi & Prevalensi
Obesitas adalah tertumpuknya lemak secara berlebihan akibat ketidakseimbangan
asupan energi dengan energi yang digunakan. Kelebihan energi tersebut akan disimpan
dalam bentuk lemak pada jaringan lemak yang dapat memicu kenaikan berat badan (WHO,
2006). Seseorang dinyatakan obesitas apabila memiliki Body Mass Index (BMI) sama
dengan atau lebih dari 30. BMI itu sendiri merupakan indeks yang umum digunakan untuk
mengklasifikasikan overweight dan obesitas pada orang dewasa dengan membagi berat
badan (kg) dengan tinggi badan kuadrat (m2) (WHO, 2020).
Secara global, prevalensi obesitas pada anak-anak dan remaja meningkat dari 4%
menjadi 18% dari tahun 1975 hingga 2016 (WHO, no date a). Obesitas merupakan salah
satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada negara berpenghasilan rendah dan
menengah, terutama di daerah perkotaan. Proporsi obesitas di Indonesia sendiri tahun 2018
pada dewasa usia lebih dari 18 tahun mencapai 21.8% dengan Sulawesi Utara sebagai
penyumbang proporsi terbanyak sebesar 30.2% (Kemenkes RI, 2019).

B. Faktor Resiko & Pencegahan


Obesitas dapat dipicu oleh berbagai faktor sebagai berikut (Direktorat P2PTM, 2013):
1. Pola makan, diantaranya konsumsi makanan tinggi lemak dan gula serta rendah
serat secara berlebih, makan dalam porsi berlebihan dalam waktu yang singkat,
makan dengan jadwal yang tidak teratur dan frekuensi yang sering, serta sering
mengemil.
2. Pola aktivitas, diantaranya kurang latihan fisik serta kurang gerak (sedentary life).
3. Faktor lain, diantaranya faktor genetik (riwayat orang tua obesitas),
ketidakseimbangan hormonal, terapi obat tertentu terutama jenis steroid, serta
faktor psikologis (stres).
Obesitas dapat dicegah dengan mengurangi konsumsi makanan berlemak dan manis,
meningkatkan konsumsi buah, sayur, dan makanan berserat lainnya, serta melakukan
aktivitas fisik secara teratur (WHO, no date b).

C. Dampak
Semua penyebab kematian (mortalitas) meningkat akibat obesitas dengan penurunan
angka harapan hidup (life expectancy) sebesar 5-10 tahun (Fruh, 2017). Selain itu, obesitas
juga mempengaruhi hipertensi, dislipidemia, diabetes tipe 2, penyakit jantung koroner,
stroke, penyakit kantung empedu, osteoarthritis, sleep apnea dan gangguan pernapasan
lainnya, berbagai macam kanker (kanker endometrium, adenokarsinoma esofagus, kanker
hati, kanker ginjal, kanker payudara, kanker prostat, dan lain-lain), rendahnya kualitas
hidup, serta gangguan kejiwaan seperti depresi klinis, gangguan kecemasan, dan lain-lain
(CDC, 2020).
DAFTAR PUSTAKA

CDC (2020) The Health Effects of Overweight and Obesity. Available at:
https://www.cdc.gov/healthyweight/effects/index.html (Accessed: 11 February 2022).
Direktorat P2PTM (2013) Informasi Seputar Obesitas. Available at:
http://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/obesitas#:~:text=Berikut adalah penyebab
seseorang terkena,Sering mengemil (kudapan). (Accessed: 11 February 2022).
Fruh, S. M. (2017) ‘Obesity: Risk factors, complications, and strategies for sustainable long-
term weight management’, Journal of the American Association of Nurse Practitioners,
29, pp. S3–S14. doi: 10.1002/2327-6924.12510.
Kemenkes RI (2019) ‘Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018’, Kementerian Kesehatan RI,
53(9), pp. 1689–1699.
Pan American Health Organization (2013) Health Impact Assessment: Concepts and
Guidelines for the Americas, Pan American Health Organization Americas. I. Title. II.
Raúl Sánchez-Kobashi M. III. Antonio J. Available at:
http://www.paho.org/hq/index.php?option=com_docman&task=doc_view&Itemid=270
&gid=24427&lang=en.
Quigley, R. et al. (2006) ‘Health Impact Assessment International Best Practice Principles’,
Special Publication Series, (5), pp. 1–4.
Ross, C. L. (2015) A Health Impact Assessment Toolkit. 3rd edn. Human Impact Partners.
WHO (2006) Controlling the global obesity epidemic. Available at:
https://www.who.int/activities/controlling-the-global-obesity-epidemic (Accessed: 11
February 2022).
WHO (2020) Obesity and overweight World Health Organization. Available at:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight (Accessed: 11
February 2022).
WHO (no date a) Obesity: Overview. Available at: https://www.who.int/health-
topics/obesity#tab=tab_1 (Accessed: 11 February 2022).
WHO (no date b) Obesity: Prevention & Control. Available at: https://www.who.int/health-
topics/obesity#tab=tab_3 (Accessed: 11 February 2022).

You might also like