You are on page 1of 5

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN

LINGUISTIK PADA DISKUSI

MUSDALIFAH BAHARUDDIN
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Makassar
Jalan Daeng Tata Raya, Makassar, Sulawesi Selatan
ifha9827@icloud.com

IXDQNE SI A: Jurnal Paubstajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bsrada di ba^h lissnsi Crealiw
Co/rawns Ann bulion-Non Commercial 4.0 I^rnaiianal Lics?ise.
ISSN:.......... (celak), ISSN:............(daring)
https; /.''oj s.utmi.ac.id!indiMis ^a

Abstract: One of the obstacles in the communication process is the lack of language skills. The
lack of language skills is partly caused by errors in language. Language errors cause interference
with communication events. This often happens in the learning process, namely language errors
during the discussion process. Linguistic errors in communication are found in aspects of
phonology, morphology, syntax, and semantics.
Keywords: Language, phonology, morphology, syntax, semantics

Abstrak:
Salah satu hambatan dalam proses komunikasi adalah kurangnya keterampilan berbahasa.
Kurangnya keterampilan berbahasa itu antara lain disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam
berbahasa. Kesalahan-kesalahan berbahasa menyebabkan gangguan terhadap peristiwa
komunikasi. Hal ini sering teijadi dalam proses pembelajaran yaitu kesalahan berbahasa saat
proses diskusi. Kesalahan linguistik dalam berkomunikasi terdapat pada aspek fonologi,
morfologi, sitaksis,dan semantik.
Kata kunci : Kebahasaan, fonologi, morfologi, sintaksis, semantik
Kesalahan berbahasa adalah suatu peristiwa penguasaan kaidah-kaidah pada gramatikal yang
yang berhubungan erat dalam proses pemakaian gilirannya juga menimbulkan perbedaan realisasi
bahasa baik secara lisan maupun tulis. Orang pemakaian bahasa yag dilakukannya (performance).
dewasa yang telah menguasai bahasanya, anak-anak, Di samping itu, perbedaan tersebut juga bersumber
maupun orang asing yang sedang mempelajari suatu dari penguasaan untuk menghasilkan atau
bahasa dapat teqadi kesalahan-kesalahan berbahasa menyusun tuturan yang sesuai dengan konteks
pada saat mereka menggunakan bahasanya dalam komunikasi yang baik dan benar (comunicative
berkomunikasi atau menulis. Namun, jenis serta competence). (Supriani & Siregar, n.d.)
frekuensi kesalahan berbahasa pada anak-anak serta
orang asing yang sedang mempelajari suatu bahasa Judul peneliti ialah” Analisis Kesalahan
berbeda dengan orang dewasa yang telah menguasai Berbahasa Dalam Interkasi Pembelajaran Bahasa
bahasanya. Perbedaan ini bersumber dari perbedaan Indonesia dalam Tataran Linguistik’’. Tapi
dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan Unmngnhaupenbnanhcnakg pngdhdhU dhbhdnga
pada Uesalalan diskukl Uelompok. Kelns VII dannt bahasa Ingonesia, penelial merasa bertanggung
menggunadan lafdi yang tepat, dihal atau pilihan jawab uutuU menonggulongl aai terseeua
Uata yang sesunl, serta struStar Ualimne yang (gnmaningtl, g.d.)
bennr dalam menyympaihan gagasan. Bemasaman uraian terseeua peria diadahan
Kleninang iltinanen ndnina ilgasU pegelitian deggan judui “Agahsis Kesalahan
penyimpangan yang bersifot sistematis, Uoksisten, Berbahasa Dalam Tataran Ligauistih Pada Peserta
dan menggambartan Uemampuan peseUa dihih Dihih”.
paga tadag tetenta yang belum sempumn.
Keneliuian tersenat ialah bentuS penyimpangan METODE
yang tihan sistematis, yang beraga paga ■^0X1
performansi atan periladn berUadasa. AUan tetagh Metode dalam penelitian igi menggunahan
Uesaladan berUanasa mentode UualitatiZ dengan ccm pengamatan.
ynngdhbanekanapnensendhdhUansaeenmhnhmna Snaahg hau pnguaha mngaumpuaUag daaa damh
maggUhg dhUasnggh ngns enpne dnanm bnmbnanhaumbnmpanpnmahaUmhpahdng
bemomunaiUasl atan menulis (Auesta & SadarUilo, bnmbnanh iumgna ynga mnmbnana anganga
2021). Unananang
Struktur kalimat bahase Ingonesih hame bnmbnananpndnananmngahgauhaahUyngamngcn
memanal Ualimaa efetih, yang dihihung oleh Uup aspen fbgolonl, morfologh sintahsis dan
pemadaian Uata-kata yang tepaa dan benas. Hai anmngahUpndnpnmbnaninmngdPnganmnangynga
temelnt hame dimilihl oleh Uomunihatos untut dhanUuUngbnmupnpnganmnanganmandnppnanm
menyampaihan infosmasl Uepada Uomunihan an d hd hU d nanm
sehinnga informasi Sersebnr dagaa tersumpaihan dhaUuahpanahgaandnpnadhUnanauh anbnmnpn
dengan baih. bngynU Unananang bnmbnanan ynga
Salah sadr wacia yang pemad diunaUagUan dhmhahUhpnanmandhdhUannamnanUuUngdhaU
oleh seorana speseUa dihih Uetiha bemisUusi uahd
adalah “BuU, sayy ingih ijih Us wc”. TerUagat Metode yang digunahan teraagl atat
Uesalahan dihtl dan lafdi paha Ualimaa tersenua beeeraga tahagan yaita, (11 analisis, (2)
Kesalahan dihtl terletah paha pengauuaan Uata “ijih pengamatan.
dan wc” yag, memnahan Uata yang tihad bahu
dalam bahasa Innokesia. Salah sata cih bahasa
Innokesia bahu adalah hagimya imanhan meN- dan HASIL
bem- secam ensplisit dm Uonsisten, yaha pada
Uata ““ih dm wc” bentuU ^00^ adaiai “izih dag Setiag lambang bugyl bahasa
toilen’. Kesalahan lafoi ierletah pada Uata mempugyal lafdi atau ucagan yang tidah bolen
“buU” yang memuahan variatl dialek (gongahu) dilafolUan atau diucagUan menumu Uemauan
yang tihah senamsnya diauuahan dalam situasl mnahgakmnahga pngaaugn bnanand Knananang
fomai. Wacaga terseeua senamsnya bisa d hu gaU beraahasa Ingonesia dalam Uaiaran linguistig pada
npU ng enp nmah“Bu peny n hgahgm nm hgan izih cagagg morfolonl dagaU teeadl baih 23 penggunaan
Ue tolieS’. Contok wacaa laih 4 yang pemah bahasa secara lisan maupuu tertulis.
diungUagUan siswa adalah “Perasaan
enynmnehhUumngainane.anmakakgaUnahmnaahd Berignt igl ahan disampaihan beeeraga
nU lonis. Seccm logiUa, peserta dihih yang gambarag Uesalahan pelafolan yang melihuti
mngaucnpUng Unahmna anmenbua inane U nb pemaahan fonem, pengUgangan foyem, dan pdoloa
nmnd nnggy np ananp h hn mngananUng bnawn fonem dalam proset disUuti pada oeserta dldiU. Ke
dirinya Uurang jelaa. Wacaga terseeua salahan-Ue salahan dalam pelafalan megumt Alwl
enanmuegyn bhen dhugaUnpUng dngang (2210:59), paitu:
mngaaugnUng Unahmna“Snyn bnaum mnganmah
dengan jelaa pennagat Anda”. Kesalahan enmncnm
hau angau nUng bnmpnganmua pndn Uu nahaneb 1) Kesalahan pelafalan Uarena pemaahan foyem
nmb nanen ehew n hau engdhmhdng ihUn
dhbhnmUngmnUnnUngmngindhUnbhnenngugauU a) Pelafolan foyem /n/ diuaah menjadl /ng/ Kata-
mengungUagUan UataO2ata yang salah. Olen Uata yang berahUit foyem IUI seeeti madan, lafdi
bahunya Ima—wl. Namuu Uarena faUtos pengaruh keeelal.
bahasa daerah yang tidak mengenal fonem // pahn
akhir kata seringan kahang- kahang kata-kata makan b) PennnUangan fonem /e/ dan g p/ 25 Kesalakan
dilafalkan /makang/. pelafalan karena afanyy pennnUangan fonem /e/ dan
fonem // paha penulisan w’dank dalam kamn) bakasa
b) Pelafalan fonem // pahn ahkin kata diuhah Innonesia tidak afa, jaal lafol bakh paha kata
menjahl /’/ Kata-kata yang berahkid fogem / sepeUl w’dang afalak we/ang.
pahn kata tenha lafhl bakunya ahalah /tenah. Namun
karenn foktoa pengaUh bahasa c) PennhUangan fonem /e/ Kesalakan pelafolan
ahnahiyhgaadahkmnganghafongnm /a/phahhkida karena afanyy pennnUangan fonem /e/ paha kata
kata, yang akn akalak fonem /’/ seningan caklfE ^Ls£se yang USUU pada kata coklat fdalfa
“kafang-kafang” kata-kata tenat dilafalkan tenSI■ canelsE

c) Pelafalan fonem t/ aiuhah menjahl dt/ Katakata 3) Kesalakan pelafolan karena pQndmoSwa fonm
yang berfbgem // (e = enam) sepeUi paaa kata
sentee, lafhl bakunya akalak /sEntee/ (E = ekor)
namun karenn faktoe pengaruh bahase anerak s) Penfmbfhsn fonem // Kesalaasn pada pQnsmoh
(Bugis) yang “biase” menyebua kata /sEntErE/, fonem /w/ dan /k/ pafa kata khwen- khwen. Lafol
makn kata sente/ dilafalkan /sEntEe/. yang bakh pafa knwen-knwen fdalfa kne-kne.

a) Pelafalan fonem // diuhak menjahl // Fonem // b) Penambakan fonem konsonan /z/ Kesalakan pafa
paff kata pent seharusnyy dilafalkan pensmosna fonem konsonan // pafa kata tren/. Lafol
yang bakh paha kata trenz ahalah tren.
// buhan p/. Kesalfhan pelffolfn // seperti paff kata
pe/f terse/ht biase kita -umpal dalam pros/s
berUomuhikfE situsE resml [s] yeng Ueruhaf menjafi Uunyi [a ] dan Kesalafan
aeruaahan bunyi dikoog [aw] yeng teruantikan
2) Kesalahan pelafalan karens pennnilangan bunyi voksa [O] dan kesalahan pelafalan karens
fonnnm aebgnUangan bunyi teOebtu ysng tensai psas
aebgnUangan bunyi koksooaa meliauti kesalahan
r) Penahilanaan fonem sd TerUaaat dus bentah aebgnUangag bunyi koksooaa [0], [S) dan bunyi
vvksl [a ].
PEMBAHASAN
B. Kesalahan Berbahasa Indonesia Secara
A. Kesalahan Berbahasa Indonesia Secara Morfologis dalam Prases Diskusi Peserta Didid
Fonologis dalam Prases Disiusi Peserta Didik
Kesalahan berOahase Inaooesia secora
morfoloois ysng terOsast dslsm proses aiskhE
Kesalafan berUahase Inaonesia secara ^01(2^
aeseOt aidik terdiri atss kesalahan aebgnunaag afik)
yyng terdapst dalam arosc) aiskusi ae)eOt aidik
yaitE kesalahan pelafalan, aerubahan dan yang tidak tebst dan
aennnUannan bunyi tedentE.

Kesalafan pelafolan fonem paSa aerubahan


bunyi vokal dan peafalan aerubahan bunyi dikonn
meliauti kesalafan aerubanan yeng mebgakiUatUan
bunyi vokal kesalakan, kesalahan yang phna adalah
pennnUangak fonem /st dan /i/, kesalakan kedua
akalak peruhakan fonem p/ menjahl /e/ paha kata
keeele. Lafal yyng bakh paha kata ke/ele fdalfa
penghilangan afiks. Kesalahan-kesalahan REFERENSI preposisi, yakni pada preposisi
penggunaan prefiks ter- yang tergantikan di.
prefiks ke-, kesalahan penggunaan sufiks -nya,
kesalahan penggunaan konfiks mem-kan, D. Kesalahan Berbahasa Indonesia Secara
kesalahan penggunaan prefiks nge-, dan Semantis dalam Proses Diskusi Peserta
kesalahan penggunaan penggunaan sufiks Didik
-kan. Kesalahan secara morfologis teijadi pada
kesalahan penghilangan afiks yang terdiri atas
kesalahan penghilangan prefiks ber-, dan Kesalahan berbahasa Indonesia secara
kesalahan penghilangan prefiks mem-, me-, semantis yang terdapat dalam proses diskusi
meng-, men-, yang merupakan alomorf dari mencakup kesalahan diksi (pilihan kata) yang
prefiks meN-. dilakukan oleh peserta didik dalam proses
diskusi terdiri atas penggunaan katakata yang
tidak tepat yang diakibatkan pilhan kata tidak
C. Kesalahan Berbahasa Indonesia Secara
baku serta tidak lazim digunakan misalnya
Sintaktis dalam Proses Diskusi Peserta Didik
kata kalo, kayak, liat, ngga, misalna, dan tipi.
Kesalahan diksi menjadi kesalahan berbahasa
Kesalahan berbahasa Indonesia secara Indonesia dengan jumlah terbanyak yang
sintaktis yang terdapat dalam proses diskusi ditemukan dalam proses diskusi pada peserta
peserta didik meliputi kesalahan bidang frasa didik. (Johan, 2018)
dan kalimat. Kesalahan tersebut yaitu
penghilangan preposisi, pengguanaan bentuk
superlative yang berlebihan, Kesalahan dalam SIMPULAN
bidang kalimat meliputi kesalahan akibat
penggunaan istilah asing, kesalahan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah
penghilangan konjungsi, penggunaan dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa
konjungsi yang tidak tepat, dan adanya terdapat empat kesalahan berbahasa indonesia
pengaruh bahasa daerah dan bahasa gaul. dalam tataran linguistik yang terbagi atas 4
aspek yaitu : (1) Kesalahan bidang fonologi; (2)
Kesalahan bidang morfologi; (3) Kesalahan
Adanya pengaruh bahasa daerah tersebut bidang sintaksis; dan (4) Kesalahan ejaan.
dikarenakan f akor kebiasaan dalam Pada keempat aspek lingustik tersebut
komunikasi lisan sehari-hari yang digunakan. kesalahan berbahasa pada peserta didik masih
Kesalahan selanjutnya karena penghilangan banyak ditemukan.
Ariesta, W., & Sabardila, A. (2021). KESALAHAN BERBAHASA BIDANG LINGUISTIK PADA PIDATO

MAHASISWA MPBI-UMS YANG BERPERAN SEBAGAI BUPATI TERPIIIH BOYOLAII. 5, 10.

Johan, G. M. (2018). ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM PROSES DISKUSI

SISWA SEKOLAH DASAR. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 78(1).

https://doi.org/10.17509/bsjpbsp.vl8il.12153

Supriani, R., & Siregar, I. R. (n.d.). PENELITIAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA. 10.
Suiyaningsi, D. (d + ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM LNTERAKSL PEMBELAJARAN BAHASA

LNDONESLA SLLWA KELAS VLLMTs DDL WALLMPONG KABUPATENSOPPENG. 106.

You might also like