You are on page 1of 8

Pediatric Basic Life Support

Intrahospital : mengenali dulu  teriak code blue bila unresponsive  high quality CPR  advance
resuscitation (stlh pasang monitor = masuk obat, pasang pipa ETT). BIla pasien sdh ROSC  masuk PICU
sampe recovery.

Out of hospital : prevention : anak pake seatbelt, jgn sampe terjadi kecelakaan  langsung telpon ke
nomor ambulans (118)  high quality CPR dilakukan sampe ambulans datang  advance resuscitation
 PICU sampe recovery

!! mengerjakan harus benar, utk menigkatkan outcome yang bagus

Memberi bantuan hidup dasar pada anak  Airway (buka jalan nafas), Breathing (beri bantuan
pernafasan), Cirulation (kembalikan sirkulasi)

Bila penolng tdk bs memberi ventilas  chest compressions alone are better than no resuscitation at all

Terminologi  neonatus 0-28 hari, bayi dibawah 1 tahun, anak usia 1 tahun s/d pubertas

Kapan memulai RJP?

1) Pasien tidak sadar,


2) Pasien tidak nafas/gasping (megap2),
3) Tidak teraba nadi = ada tanda2 henti jantung  sudah pasti ada tidak sadar dan tidak
nafas/gasping

Penyebab henti jantung

1) Hipoksia, hipovolemi, hydrogen (asidosis), hiper/hiperK, hipotermia, hipoglik


2) Toksin (>> Trisiklik antidepresan), tension pneumotoraks, tamponade jantung, thrombosis
koroner, thrombosis pulmonal

!! anak2  >> hipoksia. Kita tidak bole sembarang ngasi ventiasi dan oksigenasi apalagi di zaman COVID
kek gini.

Kenapa anak2 sering trjd hipoksia? Ada perbedaan jalan nafas anak dgn dewasa.

1) Lidah anak2 lebih besar, sementara airway kecil. Kalo gasadar lidah jatuh ke belakang  bener2
nutup jalan nafas
2) Trakea lbh pendek
Bila anak tidak sadar/unresponsive  SAFE approach =

1) Shout for help


2) approach with care
3) Free from danger (bawa pasien ke tepi, tidak membahayakan)
4) Evaluate ABC:
a) head tilt chin lift (telinga hrs lurus dgn shoulder utk buka jalan nafas). Kaloa da trauma = jaw
thrust (pegang angulus mandibulae  Tarik ke atas). K
!! kalo ada kotoran di mulut = miringkan leher, cross finger swab. Kalo ada trauma =
miringkan sak tubuh2nya. Kalo bs pake handschoen atau kasa

!! bila di RS = ada penyangga nasofaring (masuk dr lubang hidung sampe faring)


 ukur panjang nya NPT  dari hidung ke telinga.
 Ukur juga diameter NPT < lubang nares.
 Pelumasnya pake air aja (celupkan ke air)
!! KI -> fraktur basis cranii, bocor LCS
!! Bs jg pake OPT  ukur panjangnya dari tengah bibir (gigi seri tengah ke angulus
mandibilae)

Kecurigaan sumbatan benda asing

 Pasien batuk, tersedak, tiba2, bermain abis/sambil makan benda kecil (batuknya choking
ga keluar suaranya krn gaada udara yg bs lewat utk menggetarkan pita suara) = sampe
anak sianosis, sulit bernafas dan tidak sadar
Back blow + Chest thrust = 1/3 diameter AP.

!! back blow chest thrust Dapat dilanjutkan terus sambil evaluasi = uda keluar belum sumbatannya
sampe back blow chest thrust. Keluar gak suaranya? Keluar ga muntahnya? Bs batuk gak?
Back blow chest thrust sampe kapan? Lakukan terus…

 Sampe sumbatan keluar


 sampe anak bs membatukkan
( pindah ke alogirtma setelahnya)

Yang penting anak sadar. Kalo gasadar = alogirtma basic life support

Abdominal thrust  Meningkatkan tekanan intraabdominal bila bayi tidak sadar. Bs scr berdiri atau
tidur)

Anak bernafas tp tidak sadar  Dimiringkan agar lidah tidak jatuh ke belakang, kalo ada muntah bs
mengalir keluar ga balik lg keluar

Bila pasien sadar = posisikan ke posisi nyamannya (tripods position  duduk, backnya disangga)

BILA ANAK MASI TIDAK BERNAFAS DAN GA SADAR  RESCUE BREATHING

= Rescue Breathing kerjakan sebanyak 5x  FiO2 21%

- Pada bayi  mouth to mouth n nose (menghembuskan nafas dr mulut kita ke mulut dan hidung
bayi, 1 tangan kita buka mulut anak, 1 tangan kita head tilt chin lift)
- Pada anak  mouth to mouth (1 tangan kita tutup hidung spy ga ngowos lg nasanya, 1 tangan lg
head tilit chin lift
- Kalo di RS = pake masker resusitasi  menutup dagu dan pangkal hidung, tdk menekan mata,
masker tembus pandang shg bs deteksi muntah dan warna bibir

TAPI KALO BILA ADA BERIKAN DENGAN O2 TERTINGGI = 100%.

 Menyambungkan balon mengembang sendiri + sumber O2 10 Lpm = 40-60%.


 Kalo balon + O2 10-15 lpm + reservoir = 100&

EVALUASI NADI & LLF

Raba nada slm 10 detik. Bayi = a brachialis, anak = a. carotis

Tp kalo orang awam = dianggap henti jantung bila ga sadar dn ga nafas, kalo kita orang medis = + ga ada
nadi

RESCUE BREATHING SELAMA 2 MENIT


Untuk kompresi  kompresi kita efektif = CO efektif = nadi teraba ketika kita mempijat jantung (kalo
bisa ada 1 orang lg yang juga ngecek ketika kompresi)

 Push hard and fast


 Complete recoil
 Minimal interruption = gapake nunggu2 ganti orang
 Avoid excessive ventilation
Konsentrasi adrenalin = 1:10.000. Pemberian adre tiap 1-2 menit

Shockable  bila VF atau pulseless VT (VT dengan nadai yg tidak teraba). Kalo nadi teraba = bukan pake
DC shock tp beda lagi, tindakan kek SVT. VT = gel QRS melebar, ga keliatan gel T.
!! cara kerja DC shock = merestart jantungnya  kembali nyala lagi  harapannya gel nya normal lagi.
MUlai 2 J/kgBB sampe

Non shockable  asistol = sudah lurus gel nya gaada aktivitas listrik = unnecessary kita memDC shock =
CPR terus aja. Atau PEA

Melakukan kardioversi utk yg synchronized (VT/VF yang ada pulse)

You free, im free, oxygen free  DC shock

Kapan menghentikan resusitasi = bila ada tanda kehidupan (bangun, bergerak, buka mata, nafas
normal). Ada tenaga kesehatan datang. Penolong kelelahan

You might also like