You are on page 1of 10

Mixer Granulator

Unit Operasi 1: Proses Mekanikal

Disusun oleh:
Kelompok 2

Adalia Veda 21030121130074


Agita Ardelia Kinanti 21030121140155
Eldino Irfan Maulana 21030121130064
Herda Cahyaningrum 21030121120017
Rafi Malika Rahman 21030121140124
Rizdian Arsyal Muhammad 21030121140113

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
DAFTAR ISI
Table of Conte nts

COVER .......................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................... 3
1.2 Tujuan .................................................................................................................................... 3
1.3 Manfaat .................................................................................................................................. 3
BAB II ISI ...................................................................................................................................... 4
2.1 Definisi .................................................................................................................................. 4
2.2 Jenis Mixer Granulator .......................................................................................................... 4
2.2.1 Higher Shear Mixer Granulator (HSG) ........................................................................ 4
2.2.2 Rapid Mixer Granulation ............................................................................................. 5
2.3 Proses dalam Industri ............................................................................................................ 7
2.3.1 Industri Farmasi ........................................................................................................... 7
2.3.2 Industri Makanan ......................................................................................................... 7
2.3.3 Konstruksi .................................................................................................................... 8
BAB III KESIMPULAN............................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terdapat situasi di mana partikel halus sulit ditangani, terutama karena partikel dalam jumlah besar
tidak mudah mengalir karena partikel tersebut memiliki kecenderungan untuk melekat bersama
sebagai campuran akibat dari aksi gaya permukaan. Dalam kasus seperti itu, semakin halus
partikelnya, semakin besar permukaan spesifiknya, dan gaya gravitasi yang bekerja pada partikel
mungkin tidak cukup besar untuk memisahkannya selama aliran. Partikel halus mungkin sulit untuk
dikeluarkan dari hopper karena partikel dapat menempel di dinding dan juga membentuk jembatan
pada titik pelepasan. Meskipun masalah tersebut dapat diminimalkan, baik dengan getaran atau
pengadukan mekanis, sangat sulit untuk mengatasinya secara keseluruhan. Satu-satunya solusi yang
untuk mengatasi masalah tersebut adalah meningkatkan ukuran partikel dengan membentuknya
menjadi agregat. Partikel halus diaglomerasi menjadi butiran yang lebih besar untuk tujuan mencegah
pemisahan konstituen campuran bubuk, sehingga meningkatkan sifat seperti kerapatan curah,
kemampuan mengalir, dispensabilitas serta meningkatkan penahanan debu (Saito et al., 2011).
Proses mengaglomerasi partikel halus menjadi butiran yang lebih besar disebut dengan granulasi.
Proses ini merupakan unit operasi yang sangat umum diaplikasikan di berbagai industri seperti industri
farmasi, industri makanan, industri kimia, dan lain-lain. Alat yang digunakan dalam granulasi adalah
granulator. Terdapat beberapa jenis granulator. Salah satu contohnya adalah mixer granulator.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui fungsi mixer granulator sebagai alat untuk aglomerasi partikel halus.
2. Mengetahui jenis mixer granulator.
3. Mengetahui aplikasi mixer granulator dalam industri.

1.3 Manfaat
1. Mahasiswa memahami fungsi mixer granulator sebagai alat untuk aglomerasi partikel
halus.
2. Mahasiswa memahami jenis mixer granulator.
3. Mahasiswa memahami aplikasi mixer granulator dalam industri.

3
BAB II
ISI
2.1 Definisi
Granulasi, proses pembesaran partikel dengan teknik aglomerasi, merupakan salah satu unit operasi
yang paling signifikan dalam produksi sediaan farmasi, terutama tablet dan kapsul. Proses granulasi
mengubah serbuk halus menjadi butiran bebas debu yang mengalir bebas dan mudah dikompres.
Proses granulasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu granulasi basah yang menggunakan cairan dalam
prosesnya dan granulasi kering yang tidak memerlukan cairan. Jenis pemilihan proses membutuhkan
pengetahuan menyeluruh tentang bahan baku yang akan diolah. Di antara teknologi yang tersedia saat
ini, yaitu: pray drying, roller compaction, high shear mixing, dan fluid bed granulation (Shanmugam,
S., 2015).

2.2 Jenis Mixer Granulator


2.2.1 Higher Shear Mixer Granulator (HSG)
Higher Shear Mixer Granulator (HSG) banyak digunakan dalam pembuatan obat-
obatan, tanah liat, keramik, deterjen, dan bahan kimia pertanian. Dalam HSG, partikel
halus diaglomerasi menjadi butiran yang lebih besar untuk tujuan pencegahan
pemisahan konstituen dari campuran bubuk, dengan demikian meningkatkan sifat
seperti kerapatan curah, flowabilitas, dan dispensabilitas dan meningkatkan penahanan
debu. HSG juga umumnya memiliki mekanisme yang kompleks karena mixer
memiliki berbagai geometri dan desain, serta berbagai intensitas agitasi yang sangat
luas.

Gambar 2.1 Higher shear mixer granulator (HSG)

4
Gambar 2.2 Desain mixing chamber HSG
Prinsip kerja HSG sendiri yaitu dengan menggunakan impeler berputar atau rotor
berkecepatan tinggi (atau keduanya) untuk menciptakan aliran dan pergeseran. HSG
adalah cara yang efektif untuk mengubah bubuk menjadi butiran padat untuk
pembuatan tablet atau pelapisan.
2.2.2 Rapid Mixer Granulation
Rapid mixer granulator (RMG) dirancang untuk mencapai campuran yang
sempurna dan granula-granula yang konsisten pada biaya operasi yang lebih rendah
dengan produktivitas yang lebih tinggi. Alat ini juga merupakan prosesor multiguna
yang cocok untuk dispersi bubuk kering kecepatan tinggi, aqueous atau solvent
granulations, produk effervescent dan lelehan peletisasi. Sifat prinsip kerja RMG
secara umum adalah kesederhanaan dan fleksibilitas dalam desain pabrik.

Gambar 2.3 Rapid mixer granulator(RMG)


RMG RMG RMG RMG RMG RMG RMG RMG RMG RMG RMG
Models
10 25 50 100 150 250 400 600 800 1000 1200
Gross capacity Ltr 10 25 50 100 150 250 400 600 800 1000 1200
Net Capacity Ltr 08 20 40 80 120 200 320 480 640 800 960
7.5/1 22.5/ 75/10
Mixer Motor HP 1.5/2 3/5 5/75 10/15 35/40 40/50 50/60 60/75
0 30 0
7.5/1 15/22 22.5/3
Granulator Motor HP 1/1.5 1.5/2 2/3 3/5 3/5 5/7.5 10/15 10/15
0 .5 0
Length mm 1600 1750 2000 2400 2400 2700 2800 2950 3100 3200 3500
Width mm 650 700 1500 2100 2100 2200 2400 2500 2700 2800 3500

5
Height (Lid Closed)
1200 1750 1750 2000 2000 2100 2150 2200 2800 3000 3000
mm
Weight (kgs) 305 400 600 1400 1600 1800 2400 3000 3500 4200 4800

Tabel 1. Macam- macam model rapid mixer granulator dan spesifikasi teknisnya
(Referensi : Yadav et al., 2010)
Prinsip kerja dari RMG adalah pencampuran dan wet massing dilakukan dengan
agitasi mekanis tinggi oleh impeller dan chopper. Impeller memberikan gaya untuk
proses pencampuran, densifikasi, dan aglomerasi bahan yang dibasahi. Sedangkan
fungsi dasar dari chopper adalah untuk memotong gumpalan menjadi pecahan yang
lebih kecil dan menyediakan wadah atau dilakukan penyemprotan ke bubuk untuk
mencapai distribusi cairan yang lebih homogen.

Gambar 2.4 Macam-macam bentuk impeller dan chopper


Granulasi pada RMG biasanya dilakukan melalui proses berikut:
1. Pencampuran material kering pada impeller dan chopper berkecepatan tinggi
untuk beberapa menit (lebih kurang 2-5 menit)
2. Penambahan liquid binder dengan menumpahkan material kering kepada bubuk
tertentu, sembari menjalankan impeller dan chopper pada kecepatan yang
rendah.
3. Wet massing dengan dua agitator yang dijalankan dengan kecepatan yang tinggi.
4. Wet sieving granula-granula.
5. Pengeringan granula-granula.
6. Dry sieving granula-granula.

6
2.3 Proses dalam Industri
2.3.1 Industri Farmasi
Pada Industri farmasi, Rapid Mixer Granulator adalah mesin yang paling sering
digunakan untuk pencampuran dan granulasi (Shinde dkk., 2014). RMG digunakan
untuk mencampurkan komposisi bahan medis dan membuat granula-granula
sebelum kompresi. RMG digunakan pada berbagai proses manufaktur bubuk
granulasi dengan sistem pencampuran kering atau basah di industri farmasetika,
industri kimia, industri manufaktur kosmetik (Iodhapharma, 2018). RMG yang
menggunakan sistem wet granulation terdiri dari pendorong (impellers), pemotong
(chopper), dan tempat keluaran (discharge port). Impellers terdiri atas dua bilah
panjang dan dua bilah setengah panjang terletak pada dasar mangkuk stainless steel
berbentuk kubah. Selanjutnya, chopper adalah bilah-bilah kecil yang terletak di
bagian bawah kubah dan berotasi pada kecepatan tinggi untuk mencampur dan
mempermudah granulasi. Terakhir, discharge port berlokasi secara horizontal pada
bagian bawah kubah, tempat di mana granula-granula akan diturunkan pada wadah
(Choudhary, 2016).
2.3.2 Industri Makanan
Mixing merupakan salah satu proses paling umum pada rekayasa proses,
terutama industri makanan. Industri pemrosesan makanan sangat bergantung
terhadap proses mixing untuk memastikan penghasilan produk dengan properti
yang konstan (Lindley, 1991). Mixing digunakan untuk mengendapkan padatan,
meningkatkan aerasi, dan memudahkan transfer massa. Pada industri makanan,
mixing digunakan untuk memberikan pemanasan seragam dan memodifikasi
struktur produk (Bowler dkk., 2020). Berbagai bahan makanan dicampur termasuk
kombinasi dari tepung, gula, garam, penyedap rasa, sereal, susu kering, serta buah
dan sayuran kering. Saat komposisi partikulat kering dicampur, kualitas yang dicari
adalah homogenitas, dan mengetahui kapan hal tersebut tercapai adalah hal yang
wajib diperlukan. Tujuan dari mencampur pasta, adonan, dan paduan bahan
makanan salah satunya adalah mengganti karakteristik reologinya. Contohnya pada
adonan roti atau biskuit, kerja dibutuhkan untuk mengembangkan adonan, namun
manipulasi berlebih dapat menyebabkan deteriorasi (Lindley, 1991).

7
2.3.3 Konstruksi
Pada ranah konstruksi, khususnya pengolahan semen, High Shear Mixer
Granulation (HSG) digunakan untuk pengerasan semen pada suhu proses tertentu.
Namun, laju geser yang dialami matriks pasta pada semen akan bergantung pada
tahapan proses (seperti pengecoran, pencampuran, dll.) serta komposisi campuran
aslinya. Komposisi campuran berperan dalam laju geser yang dihasilkan pada pasta
dan mengilustrasikan bahwa ketika lapisan lubrikasi di sekitar agregat meningkat,
laju pergeseran pada matriks pasta menurun. Hal ini mengartikan bahwa laju
pencampuran yang rendah dibutuhkan saat mencampurkan pasta semen untuk
mereplikasi pencampuran yang terjadi pada rich concrete atau SCC (Self
Compacting Concrete) daripada yang dibutuhkan untuk mereplikasi pencampuran
pada lean concrete. Tanpa memperhatikan komposisi campuran, sering
diasumsikan bahwa semakin banyak kekuatan yang dimasukkan saat pencampuran
akan melemahkan struktur internal dan penurunan karakteristik reologi pada
campuran. Dengan meningkatnya kecepatan pencampuran (mixing), kinetika
hidrasi dan kadar basa pada larutan berpori meningkat. Pergantian ini akan
menyebabkan penurunan ketebalan difusi dua lapisan dan mendorong terjadinya
aglomerasi (Han & Ferron, 2016).

8
BAB III
KESIMPULAN

Terdapat situasi di mana partikel halus sulit ditangani, terutama karena partikel dalam
jumlah besar tidak mudah mengalir karena partikel tersebut memiliki kecenderungan untuk
melekat bersama sebagai campuran akibat dari aksi gaya permukaan. Partikel halus mungkin
sulit untuk dikeluarkan dari hopper karena partikel dapat menempel di dinding dan juga
membentuk jembatan pada titik pelepasan. Satu-satunya solusi yang untuk mengatasi masalah
tersebut adalah meningkatkan ukuran partikel dengan membentuknya menjadi agregat.
Granulasi, proses pembesaran partikel dengan teknik aglomerasi, merupakan salah satu unit
operasi yang paling signifikan dalam produksi sediaan farmasi, terutama tablet dan kapsul.
Proses granulasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu granulasi basah dan kering. Adapun
jenis mixer granulator yaitu Higher Shear Mixer Granulator (HSG) dan Rapid Mixer
Granulation (RMG). Aplikasi mixer granulator terdapat pada industri farmasi, industri
makanan, dan kontruksi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bowler, A. L., Bakalis, S., & Watson, N. J. (2020). A review of in-line and on-line measurement
techniques to monitor industrial mixing processes. Chemical Engineering Research and
Design, 153, 463-495.
Choudhary, A. (2016). Working and Principle of Rapid Mixer Granulator (RMG).
Pharmaguideline. Diakses melalui https://www.pharmaguideline.com/2016/01/working-
and-principle-of-rapid-mixer-granulator-rmg.html pada 22 November 2022.
Han, D. & Ferron, R. D. (2016). Influence of high mixing intensity on rheology, hydration, and
microstructure of fresh state cement paste. Cement and Concrete Research, 84, 95-106.
Iodhapharma. (2018). Applications of Rapid Mixer Granulator (High Shear Mixer) for Various
Industries. Iodhapharma. Diakses melalui https://www.lodhapharma.com/applications-of-
rapid-mixer-granulator-for-various-industries.php pada 21 November 2022.
Lindley, J. A. (1991). Mixing processes for agricultural and food materials: 1. Fundamental of
mixing. Journal of Agricultural Engineering Research, 48, 153-170.
Saito, Y., Fan, X., Ingram, A., & Seville, J. P. K. (2011). A new approach to high-shear mixer
granulation using positron emission particle tracking. Chemical engineering science, 66(4),
563-569.
Shanmugam, S. (2015). Granulation techniques and technologies: recent progresses. Diakses
melalui https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4401168/ pada 23 November
2022.
Shinde, N., Aloorkar, N., Kulkarni, A., Bangar, B., Sulake, S., & Kumbhar, P. (2014). Recent
advances in granulation techniques. Asian J. Res. Pharm. Sci, 4(1), 38-47.
Yadav, P., Chauhan, J. S., Kannojia, P., Jain, N. K., dan Tomar, V. (2010). A Review: On Scale-
Up Factor Determination of Rapid Mixer Granulator. Der Pharmacia Lettre, 2(5): 23-38.

10

You might also like