PENCEGAHAN &

PENANGGULANGAN COVID-19
DI TEMPAT KERJA

Fatma Lestari
Selasa, 9 Februari 2021
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Prof. Dra. Fatma Lestari, MSi, PhD DISASTER RISK REDUCTION CENTER
UNIVERSITAS INDONESIA

Head of Disaster Risk and Reduction Universitas Indonesia (DRRC UI)

OHS Department, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia
Address: Gedung ILRC (Integrated Laboratory Research Centre) 2nd floor. Universitas Indonesia,
Kampus UI Depok. Email: fatma@ui.ac.id; fatmalestari@icloud.com.

PhD in Safety Science, UNSW, Sydney, Australia

Professor in Safety, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia
BCP development & BCMS Implementation International Certified
Working Group ISO/TC 268/SC 1/WG 6 Disaster Risk Reduction – 2020 – sekarang
UN Disaster Risk Reduction Working Group on Natech (Natural Triggered Technological Disaster)
Indonesian Safety & Health Council (Dewan K3 Nasional)
Author of Books on Indonesia’s Disaster Research (Bunga Rampai Riset Kebencanaan Indonesia. 2017)
Author of COVID-19 Disaster Resilient Villages Buku Desa Tangguh Bencana Lawan COVID-19. 2020
Chapter Book in Extreme Weather Events & Human Health. International Case Studies. Rais Akhtar (Ed.). Extreme Events,
Disasters, and Health Impacts in Indonesia. Springer. 2020.
Author of Indonesia’s Experiences in COVID-19 Control. Buku Pengalaman Indonesia Menangani Wabah COVID-19. 2020
(Nasional, 34 Wilayah & 5 mancanegara)
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

DAFTAR ISI DISASTER RISK REDUCTION CENTER

UNIVERSITAS INDONESIA

01 Latar Belakang

Hasil Penelitian Pencegahan &

02 Penanggulangan COVID-19 di Tempat Kerja

03 Pencegahan & Penanggulangan COVID-19 di

tempat Kerja

04 Rencana Keberlangsungan Bisnis

PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

DISASTER RISK REDUCTION CENTER

UNIVERSITAS INDONESIA

01
Latar Belakang
Covid-19 di Indonesia

Mari kita melihat bagaimana kondisi Covid-19 di Indonesia

1,854,197
427,913
114,293
Kasus di
Kematian Sembuh
Indonesia
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

DISASTER RISK REDUCTION CENTER

UNIVERSITAS INDONESIA
30 Years of Disaster Impact

Globally: 20,000 disasters, 2.7 million deaths and 6 billion

affected
Asia-Pacific: Most disaster prone region in the world – 45% of
disasters, 70% of mortality and 90% of affected population
Background
Source: Biju Boro/ AFP

The year 2020 so far (as of end-July) in Asia-Pacific

50% of disasters; 64% of mortality and 88% of affected population
Estimated two disasters per day; 65 deaths per week; 110,000
affected per day
Source: Str/Xinhua
Floods and Tropical/other storms most frequent; 65% of mortality
– most of the intensive events in 2020
Landslides, volcanic eruption, wildfire, etc.
Dual impact of disasters and COVID-19
© UNDRR – United Nations Office for Disaster Risk Reduction
Source: Julian Bluett/AAP
Data source: Computed from EMDAT
 -USD520 billion
26 juta orang jatuh miskin
Loss due to Disasters
 Disaster-Induced Mortality PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Result DISASTER RISK REDUCTION CENTER

Source: EMDAT UNIVERSITAS INDONESIA

• Asia Pasifik Rawan

Bencana
• Menyebabkan
gangguan / dirupsi
bisnis

Disasters are
Economic Losses 1980 – 2017 Proportion of people falling into poverty
resulting in
from selected disasters
Source: UNDRR with data from Munich Re annual
consumption
losses of
US$520 billion
and pushing 26
million people
into poverty
Source: ESCAP 2017
every year.
© UNDRR – United Nations Office for Disaster Risk Reduction World Bank 2016
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA
COVID-19: The Duality of Disasters DISASTER RISK REDUCTION CENTER
UNIVERSITAS INDONESIA

Number of People Infected by COVID-19 and Affected by Other Disasters

in Asia-Pacific

Major disasters in SE Asia:

Floods/Flash Flood
(Indonesia)
Landslides (Myanmar)
Volcanic ash (Philippines)
Tropical cyclones
(Philippines, Thailand)

Source: Computed from WHO Situation Reports and EMDAT-CRED

© UNDRR – United Nations Office for Disaster Risk Reduction
 - 5,32%
Pertumbuhan ekonomi Indonesia
Kuartal II – 2020 (BPS)
karena COVID-19

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/11/102500165/pandemi-covid-19-apa-saja-dampak-pada-sektor-ketenagakerjaan-indonesia-?page=all
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

DISRUPSI BISNIS
DISASTER RISK REDUCTION CENTER
UNIVERSITAS INDONESIA

Disruption: incident, whether anticipated or unanticipated, that causes an unplanned,

negative deviation from (ISO 22301, 2019)

Bencana Alam Kecelakaan & Kegagalan

Banjir, Gempa Bumi, Badai, Tsunami, Longsor,
Kekeringan, Kebakaran Hutan, Gunung Meletus,
Teknologi
Pergeseran tanah Kecelakaan Kerja, Kecelakaan
transportasi, kebakaran, kegagalan
teknologi

Gempa Majene, 2021 COVID-19, 2019-….

Bencana Non-Alam
Pandemi COVID-19, MERS, H5N1 Sriwijaya Air, 2021
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

DISRUPSI BISNIS DISASTER RISK REDUCTION CENTER

UNIVERSITAS INDONESIA

• Disrupsi Bisnis secara

langsung
• Disrupsi Transportasi
• Disrupsi aktivitas
pendukung bisnis

Erupsi Gunung Anak Kratakau &

Blackout, 2019
Tsunami, 2018

Tumpahan minyak &

kebakaran Balikpapan, 2018

Kebakaran Hutan, 2018 Erupsi Gunung Agung, 2019

1,010,579 pekerja di
rumahkan & PHK
Kemenaker, 2020

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/11/102500165/pandemi-covid-19-apa-saja-dampak-pada-sektor-ketenagakerjaan-indonesia-?page=all
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

COVID-19 & DUNIA BISNIS DISASTER RISK REDUCTION CENTER

UNIVERSITAS INDONESIA

Tambang Manufaktur
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

COVID-19 & Bisnis DISASTER RISK REDUCTION CENTER

UNIVERSITAS INDONESIA

Migas
34,453 perusahaan
sektor informal
Terdampak COVID-19, Kemenaker, 2020

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/11/102500165/pandemi-covid-19-apa-saja-dampak-pada-sektor-ketenagakerjaan-indonesia-?page=all
 02
Hasil Penelitian Pencegahan
& Penanggulangan COVID-19
Penelitian Pencegahan & Penanggulangan COVID-19 di Tempat Kerja

● Kerjasama UI, DK3N & University of Queensland

● Metode: Cross Sectional
● Focus Group Discussion, Interview, Data Sekunder
● 4 Sektor: Agrikultur, Konstruksi, Manufaktur, Logistik
● Regulator: Kemenaker, Kemenkes, ILO, Satgas COVID-19 Nasional
● Protokol kesehatan diterapkan pada tingkat yang berbeda-beda baik
di dalam maupun di seluruh sektor.
● Faktor yang mungkin berkontribusi terhadap perbedaan ini, termasuk
sifat bisnis, struktur dan ukuran organisasi, sumber daya keuangan,
dan lokasi geografis.
Penelitian Pencegahan & Penanggulangan COVID-19 di Tempat Kerja
 Implementasi Business Continuity Plan (BCP) di pelbagai sektor

● Survey pada 4 sektor: agrikultur, konstruksi,

logistik, manufacturing SEKTOR CODE YES NO
● SE Kemenaker tentang rencana Agriculture AG01 √
keberlangsuhan usaha AG02 √
● Jumlah: 12 perusahaan AG03 √
● Ketersediaan BCP & Implementasinya Construction CS01 √
● Nasional & multinasional CS02 √
● Skala perusahaan: puluhan – ribuan pekerja CS03 √
Logistic LG01 x
LG02 √
LG03 x
Manufacturing MF01 x
MF02 x
MF03 √
Total 67% 33%
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Hambatan & Tantangan DISASTER RISK REDUCTION CENTER

UNIVERSITAS INDONESIA

Koordinasi antar Lembaga Sumber daya

pemerintah terbatas
Adanya dinamika Sumber daya organisasi yang
koordinasi antar terbatas untuk
Lembaga pemerintah mengimplementasikan
pelbagai protocol kesehatan &
infrastruktur yang diperlukan

Kesadaran &
Kepatuhan Pekerja COVID-19 Control
Kurangnya kesadaran & Terbatasnya kemampuan
Kepatuhan pekerja pada mengendalikan kondisi
protocol kesehatan perkembangan COVID-19 baik di
publik & pekerja serta organisasi
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Hambatan & Tantangan DISASTER RISK REDUCTION CENTER

UNIVERSITAS INDONESIA

Tingkat kepatuhan
Menangkal HOAX Protokol Kesehatan
Adanya informasi yang Menjaga kedispilinan tingkat
belum tentu benar kepatuhan terhadap protocol
(HOAX) kesehatan 5M

Dinamika kasus Dinamika regulasi & aturan

COVID-19 di publik yang berlaku antar daerah
Perkembangan kasus Adanya dinamika regulasi & aturan
COVID-19 di publik yang yang berlaku antar daerah
masih meningkat merupakan tantangan tersendiri

Faktor Pendorong
Komitmen Top
Manajemen & Partisipasi
Pekerja
Komitmen yang baik dari top
manajemen dikombinasi
dengan partisipasi pekerja
COVID-19 Ranger
Adanya pengawas yang
memonitor kepatuhan
terhadap protocol kesehatan
PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA
DISASTER RISK REDUCTION CENTER
UNIVERSITAS INDONESIA
Penggunaan
Teknologi
Penggunaan Teknologi IT
merupakan faktor
pendorong kuat spt
COSMIC
Keberlangsungan Bisnis
Adanya kebutuhan
keberlangsungan bisnis
mendorong implementasi
pencegahan &
penanggulangan COVID-19
 Pencegahan &
Penanggulangan COVID-19
03
di tempat kerja Strategi
 Public Health &
Business Continuity”

—Both can goes along together

Fatma Lestari
Cara Penularanb. Cara Penularan

Droplet atau
tetesan cairan
yang berasal dari
batuk/bersin
Airborne

Kontak pribadi
seperti
menyentuh dan
berjabat tangan

Menyentuh benda atau permukaan yang

terkontaminasi virus kemudian menyentuh
mulut, hidung atau mata sebelum mencuci
tangan
PENCEGAHAN PENULARAN

PISAHKAN YANG POSITIF (SAKIT) DARI YANG NEGATIF (SEHAT)

PILIHAN:
1. ISOLASI MANDIRI DIRUMAH ATAU ISOLASI DILOKASI BERSAMA
2. DIRAWAT DIRUMAH SAKIT
PENCEGAHAN PENULARAN - 5M
Menggunakan Mencuci Tangan
Masker
Cuci Tangan Pakai Sabun
Menggunakan Masker
(CTPS)
dengan Benar (menutup
Hidung & Mulut

Menghindari Kerumunan
Menjaga Jarak
Menghindari kerumunan
Menjaga jarak 1-2 m baik di tempat kerja
maupun di rumah/keluarga

Mengurangi Mobilitas
Kurangi mobilitas & bepergian
 Planning & Kaji
Risiko
Suspected or
COVID1-9
Evaluasi Kinerja Confirmed Cases

Strategi
Operasional
Psychological
health & wellbeing Pencegahan &
Konsep PDCA
(Plan, Do,
Penanggulangan
Penggunaan
APD, masker &
pelindung wajah
Check, Action) Inclusivity
COVID-19 di
tempat kerja
Hygiene Resources

ISO 45005. Occupational health and safety management —

Communication General guidelines for safe working
during the COVID-19 pandemic. 2020.
Perencanaan & Kaji Risiko

Memahami Konteksi Tempat Kerja &

Organisasi Pola Kerja
Memahami isu WFH, WFO & bekerja
internal & eksternal pada beberapa lokasi
perusahaan

Kepemimpinan & Kesiapsiagaan

Partisipasi Pekerja Keadaan Darurat
Komitmen pimpinan, Memastikan pekerja &
collective keluarga memahami Tindakan
apa yang harus dilakukan
responsibility,
ketika menghadapi kasus
partisipasi pekerja COVID-19 positif
Suspected or Confirmed COVID-19 Cases
Mengelola Kasus positif
Edukasi & Sosialisasi
COVID-19
COVID-19
Menyediakan APD Gejala, Tindakan yang harus
(faceshields, coverall, masker) dilakukan, proses evakuasi
bagi responder baik di tempat
kerja maupun rumah pekerja

Isolasi Kasus Penerapan 3T (testing,

positif COVID-19 tracing & treatment)
Memberikan fasilitas Perusahaan menerapkan 3 T, dapat
& dukungan untuk menggunakan dukungan IT
menjalani isolasi
mandiri
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Kesehatan Mental DISASTER RISK REDUCTION CENTER

UNIVERSITAS INDONESIA

Risiko Kesehatan Mental

Ketidak pastian pekerjaan, beban
kerja, perubahan pola kerja, tidak Mengelola Kesehatan
tersedianya dukungan social,
ketidak pastian kondisi pandemi, Mental Pekerja
keseimbangan pekerjaan & keluarga

Membangun Budaya & Perusahaan menyediakan

fasilitas & dukungan untuk
kepedulian & kepercayaan pengelolaan kesehatan mental
pekerja, konsultasi online,
Perusahaan membangun budaya waktu kerja fleksibel
kerja sehat, kepedulian &
kepercayaan terhadap pekerja &
keluarga
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Sumber Daya DISASTER RISK REDUCTION CENTER

UNIVERSITAS INDONESIA

Manusia, Keuangan,
Teknologi
Dukungan terhadap kondisi pekerja
dari sisi ketersediaan SDM, finansial
Komunikasi, Informasi &
& teknologi pendukung untuk Edukasi
pencegahan & penanggulangan
COVID-19
Perusahaan menyediakan
fasilitas & teknologi komunikasi,
Infrastruktur informasi, edukasi & training
bagi pekerja sesuai dengan
APD (masker, handsanitizer, dinamika perubahan yang ada
faceshield), disinfeksi, desinfektan,
tempat cuci tangan, COVID-19 kit
(thermometer, oximeter, vitamin)
toilet

Komunikasi
Risiko terkait COVID-19
Perusahaan mengkomunikasikan
risiko terkait COVID-19
Infrastruktur
APD (masker, handsanitizer,
faceshield), disinfeksi, desinfektan,
tempat cuci tangan, COVID-19 kit
(thermometer, oximeter, vitamin)
toilet
PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA
DISASTER RISK REDUCTION CENTER
UNIVERSITAS INDONESIA
Komunikasi, Informasi &
Edukasi
Menggunakan pelbagai jalur
komunikasi, informasi & edukasi
formal & informal (social media,
video, pengumuman, poster, e-
flyer, email, website, signage,
telefon, audio, webinar)
OPERASIONAL: KEMBALI KE TEMPAT KERJA
Karyawan
terinformasi
dengan baik Mengomunikasikan
potensi bahaya dari
Memberikan pengurangan
instruksi hanya jumlah karyawan
kepada sebagian
karyawan pada
satu waktu Memberikan
instruksi di luar
ruangan, jika
memungkinkan
OPERASIONAL: PENGIRIMAN

Membatasi kontak Mengurangi frekuensi

antar orang penerimaan barang
kiriman

Menyediakan Tentukan pekerja

pedoman untuk tetap untuk
pekerja membongkar atau
memuat barang

Memastikan Menganjurkan supir

Mengubah titik
pembersihan dan untuk tetap berada di
pick-up dan drop-
disinfeksi secara rutin dalam kendaraan
off
MONITORING DAN EVALUASI
Menilai keefektivitasan protokol kesehatan

Menilai penyelesaian pekerjaan

Menilai pemenuhan protokol kesehatan

Menilai tingkat infeksi di antara pekerja

Menilai tingkat absen pekerja dan dampaknya

Menilai perubahan level risiko di komunitas

REVIEW MANAJEMEN, INSIDEN, DAN PELAPORAN

Organisasi harus mereview output dari

monitoring dan evaluasi dan
mempertimbangkan:
1. Permasalahan mengenai tingkat
kepatuhan terhadap protocol kesehatan
2. Insiden yang dilaporkan
3. Akar penyebab insiden
4. Keefektivitasan tindakan yang diambil
untuk insiden
 04
Rencana
Keberlangsungan
Bisnis (Business
Continuity Plan)
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Surat Edaran Kemenaker DISASTER RISK REDUCTION CENTER

UNIVERSITAS INDONESIA

● Surat Edaran (SE) Menaker Nomor M/3/HK.04/III/2020 tentang

Pelindungan Pekerja/Buruh dan Kelangsungan Usaha Dalam
Rangka Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19.
● SE yang ditandatangani tanggal 17 Maret 2020 ini ditujukan
kepada seluruh tempat kerja & para Gubernur di seluruh
Indonesia
● Adopsi dari Pedoman ILO COVID-19 BCP for SMEs
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Regulasi BCP di Industri Migas DISASTER RISK REDUCTION CENTER

UNIVERSITAS INDONESIA

● Regulasi BCP di industri Migas sudah dilakukan sejak tahun 2015

SATUAN KERJA KHUSUS
& diupdate pada tahun 2018
PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI
(SKK MIGAS) ● SKKMigas mewajibkan perusahaan untuk submit Emergency
Response Plan (ERP), Crisis Management Plan (CMP) & Business
Continuity Plan
● Melakukan Drill untuk menjamin BCP diimplementasikan &
terintegrasi dengan ERP & CMP
PEDOMAN TATA KERJA

Nomor: PTK-005/SKKMA0000/2018/S0

TENTANG
PENGELOLAAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA
DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN
DI KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI

JAKARTA
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Regulasi & Standar INTERNASIONAL DISASTER RISK REDUCTION CENTER

UNIVERSITAS INDONESIA
 L ce ed Fa a Le a (fa a e a 9@g a .c )
ISO S e O de : OP-452397 / D aded: 2020-06-30

Concept Business Continuity for Gradual Disruption

ISO 22313:2020(E)
S g e e ce ce ,c ga d e g h b ed.

Figure 3 — Illustration of business continuity being effective for gradual disruption

(e.g. approaching pandemic)

ISO 22313-2020
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

BCP & Ketahanan Organisasi DISASTER RISK REDUCTION CENTER

UNIVERSITAS INDONESIA

Recovery Lebih cepat

Proses pemulihan menjadi
lebih cepat karena sudah
tersedia BCP Ketahanan
Organisasi
BCP meningkatkan
Menjaga Reputasi ketahanan kebencanaan
Perusahaan
BCP membantu perusahaan
menjaga reputasi baik
 PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA

BCP & Ketahanan Organisasi DISASTER RISK REDUCTION CENTER

UNIVERSITAS INDONESIA

Menjamin
Keberlangsungan Bisnis Kompetitif
BCP menjamin BCP menjadikan organisasi
keberlangsungan bisnis lebih kompetitif

Budaya Proaktif & Melindungi

Antisipatif Perusahaan
Budaya organisasi Legal, Aset, finansial, kesehatan,
proaktif & antisipasi keselamatan, lingkungan

Benefit
From a business perspective
• supporting its strategic objectives
• creating a competitive advantage
• protecting & enhancing its reputation &
credibility
• contributing to organizational resilience
From the perspective of interested parties
• protecting life, property & the environment
• considering the expectations of interested
parties
• providing confidence in the organization’s
ability to succeed
ISO 22313. 2020
PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA
DISASTER RISK REDUCTION CENTER
UNIVERSITAS INDONESIA
From a financial perspective
• reducing legal & financial exposure
• reducing direct & indirect costs of
disruptions
From an internal processes perspective
• improving its capability to remain effective
during disruptions
• demonstrating proactive control of risks
effectively and efficiently
• addressing operational vulnerabilities
 BCP & Tingkat ketangguhan organisasi
The Continuity Forum

• Tanpa BCP organisasi dapat Success, recovery or failure? Fully tested

mengalami kegagalan dalam effective BCM
melanjutkan aktivitasnya A
ketika ada disrupsi
• Tanpa BCP organisasi dapat B

Level of business
memerlukan waktu recovery
yang cukup lama
• Memberikan dampak yang No BCM – lucky
escape
signifikan terhadap aktivitas
bisnis
C No BCM – usual
outcome

Critical
recovery point
Time
Page 10
 7 Key Considerations
Bagaimana Tingkat
for Industrial Ketangguhan
Companies
Badan usaha Tanpa BCP?
As executives are implementing work at home procedures and impacts
on supply chains in response to the COVID19 pandemic,
they are losing valuable time to plan their recovery.

40%
For those that do, only

of businesses
never reopen
29% still operate
after a disaster* SED
CLO after two years*

7 Key Actions for Recovery

Take Care of Your People Establish a Clear

Develop protocols to ensure good Governance System
health of employees before they Create an Executive Recovery
return to work and provide a safe, Committee (ERC) that prioritizes
sanitary work environment quick decision-making
 Contoh Implementasi di Sektor Migas
DAFTAR ISI DOKUMEN BCP

● Dengan adanya PTK 005 2018 tentang

Pengelolaan K3LL di Hulu Migas, Implementasi di
TABEL HALAMAN REVISI 2

DAFTAR DISTRIBUSI 3

Sektor Hulu Migas sudah diatas 90% 1.

1.1
Pendahuluan

Ruang Lingkup
8

● Identifikasi potensi disrupsi, kaji risiko bisnis, 1.2 Tujuan 8

analisis dampak bisnis, disaster recovery plan,

1.3 Daftar Rujukan 9

1.4 Definisi 10

pandemic plan, operations continuity plan, 1.5

1.6
Model Kontinuitas Bisnis (Business Continuity Model)

Pencapaian Target Pendapatan Harian

12

12

Business Continuity Team (BCT), Integrasi 1.7 Fase Tata Laksana Kedaruratan dan Kontinuitas Bisnis (Business Continuity) 13

dengan ERP (Emergency Response Plan) & CMP

1.8 Struktur Program Kontinuitas Bisnis 14

1.9 Persyaratan Pemeliharaan Program Kontinuitas Bisnis 14

(Crisis Management Plan) 1.10

1.11
Prasyarat Perencanaan Kontinuitas Bisnis yang Sukses

Pelaksanaan Program
15

15

● Sektor Pengolahan & Hilir masih bervariasi 1.12 Pemicu Aktivasi Pemulihan Bisnis 15

● Contoh tipikal dokumen BCP

1.13

1.14
Proses Penyusunan Rencana Kontinuitas Bisnis

Hubungan dengan Bidang-Bidang Lain

15

19

● Contoh implementasi BCP di sektor migas: 2. Rangkuman Risiko Gangguan 21

○
3. Gangguan Kantor 25

Hulu Migas 3.1 Pendahuluan 25

○ Pengolahan Migas
3.2

3.3
Ruang Lingkup

Tujuan
25

25

○ Perusahaan Gas 3.4 Tujuan BCP Kantor 26

○
3.5 Daftar Rujukan 26

Multinasional Migas 3.6 Asumsi 26

3.7 Pendorong Utama Dikeluarkannya Deklarasi Denial to Office 28

3.8 Risiko Gangguan Kantor 29

3.9 Deklarasi Denial to Office 40

 Strategi
).
penerapan BCP

Figure 4 — Examples of interested parties in public and private sectors Figure 5 — Elements of business continuity management

2.2 Legal and regulatory requirements

ISO 22313-2020
8.1.3 Maintaining business continuity
 Strategi Penerapan BCP
1. Tetapkan Konteks & Penyusunan
Context Kebijakan di level nasional
2. Komitmen & Pelibatan para pimpinan
(pimpinan negara, provinsi /
Improvement Leadership gubernur, pimpinan badan usaha)
3. Road map perencanaan & rencana
aksi
Business 4. Dukungan sumber daya (finansial,
teknologi, manusia)

Performance
Continuity 5. Implementasi (Identifikasi potensi
disrupsi, Bussiness Impact Analysis,
evaluation Planning
Risk Assessment)
6. Evaluasi Kinerja (Testing, Drill, Audit
BCP)
7. Peningkatan berkelanjutan
(penghargaan, rekognisi pencapaian)
Operation Support

URGENSI Implementasi BCP
Kebutuhan
mendasar
Tidak dapat ditolerirnya
disrupsi bisnis yang tidak
terkelola dengan baik
Dorongan
Internasional
Dorongan internasional sangat
kuat untuk implementasi BCP
(ILO, APEC, ISO)
PUSAT PENGURANGAN RISIKO BENCANA
DISASTER RISK REDUCTION CENTER
UNIVERSITAS INDONESIA
Regulasi Nasional
Kemenaker, SKKMigas,
Bank, Minerba
Kebutuhan Customer &
Masyarakat
Customer & Masyarakat
mengharapkan tidak
adanya gangguan
terhadap layanan
Kesimpulan
● Tantangan & hambatan dalam pencegahan & penanggulangan COVID-19 di
tempat kerja termasuk dinamika situasi & kondisi yang sangat cepat berubah,
perubahan regulasi & standar yang sangat dinamis, diperlukan koordinasi
lintas sektor & daerah cepat & kuat
● Faktor pendorong implementasi pencegahan & penanggulangan COVID-19 di
tempat kerja antara lain kepemimpinan, partisipasi pekerja, penggunaan
teknologi, pemantauan pengelolaan COVID-19, rencana keberlangsungan
bisnis
● Strategi pencegahan & penanggulangan COVID-19 di tempat kerja meliputi
perencanaan & kaji risiko, pengelolaan kasus COVID-19, kesehatan mental,
sumber daya memadai, komunikasi yang baik, monitoring dan evaluasi guna
peningkatan kinerja pencegahan & penanggulangan COVID-19
● Kombinasi antara strategi pencegahan, penanggulangan COVID-19 dan
rencana keberlangsungan usaha diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan
COVID-19 di tempat kerja secara optimal
We’ll Get
Through This
fatma@ui.ac.id