You are on page 1of 19
PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERDAGANGAN ‘JL RAJAMIN PURBA, SH KECAMATAN BANDAR PERDAGANGAN moll rumehtokliperdegengan@grelcom Kode Pox 21104 KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERDAGANGAN ‘NOMOR: 800,045/530/33.1/2022 ‘TENTANG PENUGASAN DAN RINCIAN KEWENANGAN APOTEKER RIAMINTAN SIHOTANG, §.Farm.Apt RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERDAGANGAN, Menimbeng: a. Bahwa dalam upaya memberikan pelayanan dan pengobatan baik dari aspek mangjerial, medis, psikologis maupun sosial dan untuk mewujudkan pelayanan yang optimal, maka perlu menetapkan Penugasan dan Rincian Kewenangan Apoteker RIAMINTAN SIHOTANG, S.Farm Apt; b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan dengan keputusan direktur Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan, Mengingat: 1, Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5063); 2. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 116, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431); 3, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/MENKES/PER/VMV/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit; 4, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor S73/MENKESISK/VI2008 tentang Standar Profesi_Asisten Dipinda dengan Camscanner Menetapkan : KESATU KEDUA KETIGA KEEMPAT Apoteker; Standar Kompetensi Apoteker Indonesia (SKAI), Pengurus Pusat Tkatan Apoteker Indonesia, 2011; 6. Keputusan Bupati Simalungun Nomor 3 ‘Tahun 201% tentang Penetapan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan. 7. Keputusan Bupati Simalungun Nomor 188.45/3101/27.3/2022 tentang Pengangkatan dr. Lidya Rayawati Saragih, MKes sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan. MEMUTUSKAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERDAGANGAN TENTANG PENUGASAN DAN RINCIAN KEWENANGAN APOTEKER RIAMINTAN SIHOTANG, S.Farm Apt. Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis sebagaimana dimaksud dalam diktum Kesatu Keputusan ini sebagaimana tercamtum dalam Lampiran Kepatusan ini, Rincian Kewenangan Klinis dapat ditambah atau dikurangi. Penugasan Klinis ini berlaku untuk jangka waktu 3 tahun, dan tidak akan ‘melebihi masa berlaku STR (Surat Tanda Registrasi) yang bersangkutan. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila di Kemudian hari temyata terdapat kekeliruan dalam Ketetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Perdagangan Pada tanggal : 11 April 2022 Rumah Sakit Umum Daerah Perdagangan Dipinda dengan Camscanner Lampiran Keputusan Direktur RSUD Perdagangan Nomor 100,045/5301: ‘Tanggal RINCIAN KEWENANGAN APOTEKER RIAMINTAN SIHOTANG, S.Farm Apt 33, 1/2022 1 April 2022 No Kewenangan Klinis Tingkat Kemampuan 12 [3 [4 Q) mu Melakukan Praktik Kel Profesional Dan Etike rmasian secara 1(5) 1.1. _Menguasai kode etik yang berlaku dalam praktik profesi 1.1.1, Artikulasi kode etik dalam praktik profesi Mampu menjelaskan peraturan perundang-undangan kefarmasian secara khusus dan peraturan perundangen keschatan secara umum 1 ‘Mampu menjelaskan aplikasi peraturan perundang-undangan kkefarmasian secara khusus dan peraturan perundangan kesehatan secara umum dalam praktik sehari hari. Mampu menjelaskan Kode Btik Apoteker Indonesia ‘Mampu menjelaskan aplikasi Kode Btik dalam praktik sehari-hari Mampu —menerapkan —pertimbangan profesional dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan serta kode etik dalam praktik kefarmasian 1.2. Mampu menerapkan praktik kefarmasian secara legal dan profesional sesuai Kode Etik Apoteker Indonesia 7.2.1, Perilaku profesional sesuai dengan Kode Btik Apoteker Indonesia ‘Mampu menerapkan pertimbangan profesional dengan Kesehatan dan keselamatan pasien sebagai prioritas terkait pengsdaan, pengelolaan, dan pelayanan obat dan alat Kesehatan yang digunakan pasien. ‘Mampu memberikan informasi yang tepat, jelas, dan tidak bias terkait keamanan obat dan alat keschatan yang digunaken pasien. ‘Mampu menyadari keterbatasan kemampuan profesi dan bersedia berkomunikasi dengan teman sejawat dan/atan profesi kesehatan Jain demi kepentingan pasien ‘Mampu memberikan arahan kepada pasien /anggota masyarakat dalam pemilihan produk obat yang layak dibel/éigunakan sehingga anggota masyarakat tidak terdorong untuk membeli produk obat yang berlebihan 10 ‘Mampu mempertahankan standar pelayanan profesional tetingat ==} 1 ‘Menjalin dan menjaga hubungan profesional baik dengan teman sejawat dan profesi kesehatan Iain. 12 Menghormati kepercayaan dan _Kerahasiaan _hubungan profesionalitas dengan pasien 1.2.2. Integritas personal dan profesional 3 ‘Mematuhi prinsip etika dalam periklanan sesuai Kode Etik Apoteker Indonesia Dipinga dengan Camscanner maupun individu yang akan terlibat dalam konseling a) Q) OOlol@ 14_| Menghindari dari kondisi yang mempengaruhi kebebasan profesi__| V 1.3.__ Memiliki keterampilan kom _ _ 7 _ 12. Mampu menerspan pnp snip Komuniosl terapenk 15 16 v 17_| Menghormati keunikan individu v | [18 _| Menerima peran serta dan keterampilan orang lain |W is 19__| Berkomunikasi dengan penuh kebijaksanaan Wet 1.3.2, Mampu mengetola informasi yang ada dalam diri untuk dikomunikasikan 20_| Mengemukakan pemikiran dan ide dengan jelas dan tidak bias v ‘21 | Menggunakan gaya komunikasi sesuai dengan komunikan dan Vv materi | 22_| Melakukan Komunikast informesi yang relevan 7 | 23. | Verifikasi bahwa informasi yang diberikan telah diterima dan Vv | dipahami : 1.3.3. Mampu memfasilitasi proses komunikash 24__| Melakukan identifikasi kebutuhan komunikasi tertentu v 25__| Mendengarkan dengan efektif v 26 _[ Memahami pentingnya umpan balik dalam proses komunikasi v 27 |Mengenali kendala utama pada saat komunikesi dan cara] V meminimalkan kendala tersebut 1.4. Mampu berkomunikasi dengan pasien 1.4.1, Mampu menghargai pasien 28 | Menggunakan sapaan yang benar sesuai kondisi pasien v 1.4.2, Mampu melaksanaken tahapan komunikasi dengan pasien 29 _| Melakukan komunikasi sesuai kondisi pasien V 15. Mampu berkomunikasi dengan tenaga Kesehatan 1.5.1, Mampu melaksanaken fahapan komunikasi dengan tenaga kesehatan 30 | Melakukan komunikasi dengan tenaga keschatan sesuai dengan | V area kompetensinya. 1.6. _Mampu berkomunikast secara tertulis 1.6.1. Pemahaman rekam medis (medical record) atau rekam efarmasian /eatatan pengobatan (medication record) 31 | Mampu memahami rekam medis (medical record) atau rekam | V ‘kefarmasian (medication record) 1.6.2. Mampu komunikasi tertulis dalam rekam medis (medical record) atau rekam Kefarmasian/catatan pengobatan (medication record) secara benar’ 32 | Mampu menunjukkan bentuk Komunikesi tertulis dalam rekam | V medis (medical record) atau rekam kefarmasian (medication record) 1.7. Mampu melakukan Konsultasi 7 Konseling sediaan farmasi dan alat kesehatan (konseling farmasi) 177-1. Melakukan persiapan konseling sediaan farmasi dan alat kesehatan | 33 |Mempersiapkan sarana prasarana dan kelengkapan baik fisik Vv 1.7.2. Melakukan konseling farmasi Dipinda dengan Camscanner Ld) 2) (4) 16) 34 ‘Melakukan identifikasi masalah kepatuhan obat pasien 35, ‘Melakukan evaluasi pemahaman materi Konseling oleh pasien 6 ‘Menjelaskan dan diskusi masalah kepatuhan obat 1.7.3, Membuat dokumentasi praktik kor un Membuat dokumentasi permasalahan penggunaan obat dan egiatan yang dilakukan 2, Mampu Menyelesaikan Masalah Terkait dengan Penggunaan Sediaan Farmasi 2.1, Mampu menyelesaikan masalah penggunaan obat yang, rasional 2.1-1. Mampu melakukan penelosuran riwayat pengobatan pasien 8 (patient medication history) Menelusuri riwayat pengobatan pasien dari rekam medis (medical record) atau rekam kefarmasian (medication record) 9 Menelusuri riwayat pengobatan pasien berdasarkan informasi dari ‘pasien serta tenaga Kesehatan yang terlibat =] 2.1.2. Mampu melakukan tinjauan penggunaan obat pasien “Mengetahui patofisiologi penyakit dan pengaruhnya terhadap pemilihan obat 41 ‘Melakukan interpretasi data laboratorium dan data pendukung diagnostik lain terkait pengeunaan obat a Pemahaman pedoman terapi dan penerapannya sebagai referensi tinjauan pemilihan terapi obat B ‘Mengetahui farmakologi obat yang dipilih (mekanisme kerja, dosis, indikasi, Kontraindikasi, efek samping, interaksi obat) ‘Mempertimbangkan kesesuaian pilihan obat dengan kondisi penyakit pasien 5 ‘Memahami pemeriksaan Taboratorium yang umumnya dilakukan dan pemeriksaan lain yang bermakna bagi pasien tertentu 6 ‘Menerapkan pedoman terapi atau Evidence Based Me dalam evaluasi penggunsan obat pasien ine (EBM) a 2.1.3. Melakukan —analisis Masalah © Sehubungan = Obat. _(DTPs/DrugTherapy Problem) 47 ‘Analisis DTPs (Drug Therapy Problem) faktual maupun potensial pada proses pengobatan yang sedang berlangsung 48 ‘Menunjukkan pendekatan yang logis dalam _mencegah, menyelesaikan, atau meminimalisir dampak DTP yang teridentifikasi dengan mempertimbangkan kepatuhan 9 ‘Mengkaji dan memilih allematif yang paling sesuai untuk mencapai keluaran Klinik pasien 30 Memberikan usulan/rekomendasi yang sesuai kepada dokter atau tenaga keschatan Jain 2.1.4. Mampu memberikan dukungan Kemandirian pasien dalam _penggunaan obat 31 Melakukan komunikasi dengan dokter 7 tenaga Kesehatan lain 7 pasien mengenai hal-hal yang mempengaruhi kepatuhan dan ataw memperbaiki keluaran Klinik pasien 32 ‘Pemberian motivasi pasien untuk melakukan perubahan pola hidup yang dapat mempengaruhi terapi 33 Pemberian motivasi supaya pasien patuih terhadap pengobatan untuk menunjang keberhasilan terapi Dipinda dengan Camscanner Pemberian informasi obat kepada pasien. Penggalian permasalahan yang ada pada pasien terkait penggunaan | Y obat dan pemberian solusinya Pemeriksaaan Kembali pemahaman pasien setelah pemberian | V informasi obat 72.1.5. Mampu_ monitoring parameter keberhasilan pengobatan 7 Penentuan parameter pemantauan efektifitas obat (terapi dan | Y toksisitas ) dan keluaran klinik pasien 38 Penetapan tujuan pengobatan yang akan dicapai mc 2.1.6. Mampu_evaluasi hasil akhir terapi obat pasien 9 Penggalian informasi terkat kualitas hidup pasien setelah v menjalani terapi 72.2. _Mampu melakukan telaah penggunaan obat pasien 72.2.1, Melakukan tindak lanjut hasil monitoring pengobatan pasien ‘Memastikan obat digunakan sesuai petunjuk v ‘Melakukan penelusuran efek klinik yang tidak diharapkan akibat obat ‘Memastikan bahwa pasien toleran terhadap obat ==] Melakukan dokumentasi dan pelaporan efek samping obat atau aergi 2.2.2. Melakukan intervensi /tindakan apoteker “Membantu pemahaman pasien mengenai terapi obat Penggalian kepafuhan pasien dalam minum obat dan modifikasi faya hidup ‘Mendorong kemandirian pasien =e 2[2] Pemahaman kondisi pasien dan perkembangannya fungsi terapeutik obat yang diterima, dan dosis yang diminum untuk mengetabui efikasi dan keamanan pengobatan =] ‘Merujuk pasien kepada dokter / tenaga Kesehatan yang lebih ahli sesuai kebutuhan Rekomendasi untuk dilakukan Therapeutics Drug Monitoring | V (TDM) sesuai pedoman dan interpretasi hasiljika ada indikasi 2.2.3, Membuat dokumentasi obat pasien 70 Menjaga dokumen pengobatan pasien akurat dan terkini konsisten | V dengan standar profesional dan kesepakatan lokal 7 ‘Melakukan dokumentasi saran dan rekomendasi serta keluaran | V Klinik yang dicapai 2.3,__Mampu melakukan monitoring efek samping obat. 23.1, Melakukan sosialisasi pentingnya pelaporan efek samping obat R Pemberian informasi baik kepada tenaga Kesehatan lain, pasien, | V dan keluarga pasien terkait pentingnya pelaporan kejadian tidak ‘menyenangkan seputar penggunaan obat 2.3.2. Mengumpulkan informasi untuk pengkajian efek samping, obat B Pengumpulan data ferkait kemungkinan terjadinya efek samping | V ‘bat (meliputi : obat, penyakit, dan pasien) melalui rekam medis, wawancara dll. 2.3.3. Melakukan kajian data yang terkumpul 74 Pengkajian data yang didapat untuk mendapatkan altematit| V penyelesaian problem yang terjadi Dipinda dengan Camscanner sktuel maupun potersial | 2.3.5. Memastikan pelaporan efek semping cbut 234, Memantiy Keluran klmis (Clmeal Outcome) yang mengarah ke timbulaya efek samping Memantau secara langsung maupn teak lmgang terhadip kkeluaran Klinis yang mengarah pads timbulaya efek samping obet "Menerima dan melakukan Klarifikasi laporan efek samping chat dari pasien maupun tenaga kesehatsn [ain ‘Melakukan analisis kepastien efek samping berdasarkan EBM 2.3.6. Menentukan alternstif penyelession masalsh efek sazping bet ‘Menentukan penyelessign masalah yang hares dilakukan baik ita maupun pengstasan masalsh pencegahan 2.3.7. Membuat dokumentasi MESO Melakukan dokumentasi MESO yang dilsporkaa BSE, penyelesaian masalah 2.4. Mampu melskukan evalvasi penseunsan abst 2.4.1, Menentuken prioritas obst yang sken dievaluasi Melakukan penyusunsn ckala prioritss obst yang skan dievalussi__|V 7.4.2. Menetapkan indiketor dan kriteria evalussi sers stander pembanding ‘Menyusun indikator dan kriteria evaluasi serta penetapen Sandar ['V pembanding 2:43, Menetapkan data pengobetan yang relevan dengan Koodist _pasien Mengumpulken data terkeit pengobeten yang dijaleni pasien. | V penyakit yang diderits, dan kondisi pasien sebelum dan sesexish terapi 72.4.4, Melakukan enslisis penggunsan obet dari data yang telah diperoleh, Mexganalisis 7 evaluasi data yang telah diperoleh terhadap | V cfektifitas penggunaan obat ‘Menganalisis data yang telah diperoleh terhadap efek yang tidsk = ['\ | diberikan 72.4.7. Membuat dokumentasi evaluasi penggunaan obat Mendokumentasikan kegiatan evaluasi penggunaan obat yang telah | ¥ dilakukan sesuai kenyataan | 2.5. Mampu melakukan praktik Therapeutic Drug Monitoring (TDM) 75.1 Melakukan persiapan kelengkapan pelaksanaan TDM. ‘Mempersiapkan kebutuhan pelaksansan pelayanan Klinik berbasis | farmakokinetik 2.5.2 Melakukan analisis kebutuhan dan prioritas golongan obat Dipinda dengan Camscanner Q_ (OMOMOMG! Melakukan analisis prioritas pasien dan obat yang memerlukan monitoring parameter farmakokinetik 2.5.3 Melakuken asesmen kebutuhan monitoring terapi obat pasien Melakukan asesmen Kebutuhan monitoring obat pasien berdasarkan kondisi klinis dan patologis pasien 2.5.4 Melakukan praktik TDM o ‘Melakukan praktik TDM sesuai prosedur 2.5.5 Melakukan evaluasi pelaksanaan praktik TDM 92 Mengevaluasi proses pelaksanaan pelayanan Klinis berbasis farmakokinetik 2.5.6 Membust dokumentasi praktik TDM Melakukan dokumentasi kegiatan pelayanan Klinis berbasis farmakokinetik yang telah dilakukan 2.6. Mampu mendampingi pengobatan mandiri (swamedikasi) oleh pasien 2.6.1 Mampu melakukan pendampingan pasien dalam pengobatan mandiri ‘Melakukan analisis kelayakan pasien melakukan swamedikasi 2.6.2 Meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pengobatan mandiri 95 ‘Melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pengobatan mandiri 2.6.3 Melaksanakan pelayanan pengobatan mandiri kepada masyarakat 96 Melakukan praktek pengobatan mandiri kepada pasien 2.6.4 Membuat dokumentasi pelayanan pendampingan pengobatan mandiri oleh pasien Mendokumentasikan obat yang digunakan dan kegiatan yang dilakukan 3. Mampu Melakukan Dispensing Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 3:1 Mampu melakukan penilaian resep 3.1.1_Memeriksa keabsahan resep 8 Tdentifikasi keabsahan resep Konfirmasi keabsaban resep 100 Mengambil tindakan terhadap resep yang tidak absah 3.1.2 Melakukan Klarifikasi permintaan obat 101 ‘Membaca resep 102 Melakuken Komunikesi dengan dokter dan atau pasien jika ada regimen yang perlu diklarifikasi 103 ‘Melakukan identifikasi obat dengan nama generik dan nama dagang, 104 ‘Mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk meracik obat dan/atau dalam pelayanan obat 105 Melakukan dokumentasi atas tindakan dan/atau perubahan resep 3.1.3 Memastikan ketersediaan obat 106 ‘Melakukan identifikasi ketersediaan obat 107 ‘Menetapkan obat yang memerlukan pengadaan Khusus dan akan berpengaruh pada ketersediaan obat aa jay -f-f =lat Jae] Dipinda dengan Camscanner ay @ OOTOl@ 108 Melakukan Kerja sama dengan dokter bila mengalami kesulitan | | V mendapatkan obat yang diperluknn pasien 109] Bertanggungjawab untuk menjelaskan kepada pasien alas v keterlambatan pelayanan karena ketersediaan 3.2 Melakukan evaluasi obat yang diresepkan 3.2.1 Mempertimbangkan obat yang diresepkan _| 110 | Memahami kemanfaatan terapeutik atau farmakologi obat yang v diresepkan TIT | Mempertimbangkan data umum pasien, obat, dan bentuk sediaan | | V ang berpengaruh terhadap efektifitas dan keamanan terapi obat 3.2.2 Melakukan telash obat yang diresepkan terkait dengan riwayat pengobatan dan terapi terakhir yang dialami pasien T12 | Melakukan pendekatan sistematik untuk akses dan telaah riwayat | V pengobatan yang telah dan sedang dijalani pasien TiS | Mengumpulkan informasi tambahan yang dibutuhkan terkait | 7 dengan farmakoterapi pasien 114 | Menggunakan sumber informasi yang tersedia sesuai kebutuhan | V 115 | Mempertimbangkan kesesuaian regimen obat dalam resep_ ¥ 116 | Melakukan identifikasi DTP potensial maupun aktual yang v bermakna secara Klinis 117 | Melakukan identifikasi faktor yang mungkin berpengaruh terhadap | kepatuhan 3.2.3 Melakcikan upaya optimalisasi terapi obat Ti | Melakukan rencana penyelesaian DTP secara sistematis dan atas | V dasar bukti yang dapat dipertanggungiawabken T19 | Memberikan alternatif pilihan penyelesaian DTP kepada penulis [WV Fesep 120|Melakukan Komunikasi dengan dokter dan pasien terkait | V penyelesaian masalah ‘kepatuhan 121 | Dokumentasi intervensi resep av 3.3 Melakukan penyiapan dan penyerahan obat yang diresepkan 3.3.1 Menerapkan standar prosedur operasional penyerapan dan penyerahan obat 722 | Menggunakan keputusan profesional untuk menentukan prioritas | resep yang hanus disiapkan dan diserahkan 123 | Mengendalikan agar penyerahan obat berjalan sesuai dengan SPO | V 124] Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi efektifitas, | V Keamanan, dan stabilitas obat bila dikeluarkan dari kemasan aslinya 125 | Membuat dan menempatkan label / etiket dengan benar, jelas, dan | V Jengkap 126 | Menambah informasi Tain pada label / etiket obat, selama tidak | V bertentangan dengan peraturan perundangan dan ketentuan profesi 127 | Menjamin obat yang disiapkan dan diserahkan diberi etiket / label | V sesuai dengan resep dan regimennya 128 | Bertanggung jawab dalam memastikan bahwa obat diserahkan | V kepada pasien yang tepat 3.3.2 Membuat dokumentasi dispensing 129|Melaksanakan dokumentasi atas resep sesuai _peraturan | V perundangan yang berlaku dan pedoman profesi Dipinda dengan Camscanner 0} @ O[@@1o] 130 | Melaksanakan dokumentas | medication error cs 3.3.3, Membangun Kemandirian pasien terkait dengan kepatuhan penggunaan obat _—| T31 | Melakukan identifi Kebutuhan informnst yang spesitik dan | V ondisi yang dimungkinkan mempengaruhi kepatuhan pasien | 132 | Mengklarifikasi perubahan terapi obat, bentuk obat, dan | kemasannya 133 | Menjelaskan indikasi penggunaan obat, kemanfaatan, dan hal-hal Vv ‘yang harus diwaspadai pada saat penggunaan obat |— 134 Menekankan pentingnya penyimpanan dan teknik penggunaan | V obat 135 | Memberikan informasi Kepada pasfen tentang kemungkinan efek v samping yang sering terjadi dan tindakan yang harus dilakukan 136 | Memastikan bahwa pasien memahami tujuan pengobatan, alasan Vv pemilhan obs, manfaat yang dibarapkan dan cara penggunaan_}_ pasien 137 | Menjelaskan beberapa hal yang akan berdampak pada kepatuhan 4, Mampu Memformulasi dan Memproduksi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan sesuai Standar yang Berlaku. ‘&.__ Mampu melakukan persiapan pembuatan / produksi obat i, Memahami standar dalam formulasi dan produksi 738 | Mampu menjelaskan persyaratan standar formulasi dan produksi fi,__Memastikan jaminan mutu dalam pembuatan sediaan 139 | Mengenali tahapan validasi, kualifikasi, dan kalibrasi fii. Memastikan ketersediaan peralatan pembuatan sediaan farmasi 140 | Mengenali linglungan kerja yang sesuai untuk tiap jenis produk 141 | Melakukan identifikasi peralatan yang dibutubkan untuk pembuatan obat 742 | Melakukan konfirmasi peralatan yang dibutuikan sudah sesuai v dengan kebutuhan ‘Melakukan penilajan ulang formulasi 143 | Memilih standar formulasi yang berhubungan dengan spesifikasi produk 744 | Mengembangkan formulasi yang belum ada standamnya 145 | Memahami instruksi formulasi, termasuk metode peracikan 146} Memabami Kkebutuhan teknik penanganan terhadap kandungan yang potensial mengakibatkan cedera 147 | Membedakan antara kandungan aktif dan bahan penolong (tambahan) ’b. Mampu membuat formulasi dan pembuatan / produksi sediaan farmast a fafa. =] 7 Mempertimbangkan persyaratan Kebijakan dan peraturan pembuatan dan formulasi 148 | Mematubi SPO pembuatan dan standar profesi yang berlaku di | V tempat kerja untuk pembuatan obat fi, Melakukan persiapan dan menjaga dokumentasi obat 149 | Memahami nilai pentingnya menggunakan lembar kerja Vv Dipinda dengan Camscanner pencampuran kendungan formula, sesuai dengan praktek peracikan bahan-bahan farmasi Sat a Gla Oto! 150 Menghiiong juntas 7 Taonion_ papa, persentase yang | V iap bahan formula (kandl i ang dibutuhkan dalam produ Gearing skit

You might also like