Professional Documents
Culture Documents
BAB 1 Panda Rev 1
BAB 1 Panda Rev 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menahun ditandai dengan kadar glukosa darah plasma vena melebihi nilai
normal (GDP ≥ 126mg/dl dan / atau GDS ≥ 200 mg/dl) terjadi akibat kelainan
diabetes melitus, yaitu Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan Non
Hasil survei yang dilakukan oleh IDF pada tahun 2017 menyebutkan
bahwa prevalensi kejadian diabetes di dunia pada rentang usia 20-79 tahun
adalah 8,8% dari total populasi 4,84 miliar orang yang berusia 20-79 tahun.
Itu artinya, dari 4,84 miliar orang yang berusia 20-79 tahun, 424,9 juta
kasus. Penderita Diabetes Melitus (DM) di Jawa Timur yang tertinggi yaitu
pada Kota Mojokerto sebesar 6.258 orang dan terendah pada Kabupaten
2020 penderita Diabetes Melitus (DM) sebanyak 15.308 orang (48%). Data
(63,1%). Untuk deteksi dini Faktor Resiko yg di screning pada usia produktif
28.336 orang (19,9%). Penderita Diabetes Melitus (DM) jenis kelamin laki-
laki sebesar 6.594 orang (12,9%) dan 21.742 orang jenis kelamin perempuan
data, pada tahun 2020 terdapat 304 Posbindu dari 344 desa (91%).
khususnya bahan habis pakai (Gula Darah, Kholesterol dan Asam Urat).
stres yang dialami pasien menyebabkan kadar gula darah menjadi naik dan
dapat mempengaruhi kadar gula darah didalam tubuh menjadi tinggi sehingga
pengendalian kadar gula darah yang sangat tinggi dan tidak terkontrol
yang dapat menyebabkan tubuh tidak dapat mengatur kadar gula darah
untuk mendapatkan relaksasi pada otot melalui dua langkah, yaitu dengan
memberikan tegangan pada suatu kelompok otot, dan menghentikan tegangan
ujung kaki. Relaksasi otot progresif ini mengarahkan perhatian pasien untuk
elastisitas pembuluh darah. Kondisi ini dapat memperbaiki alirah darah yang
ditunjukkan dengan ABI dalam rentang normal (Sucipto, 2014 dalam Shiela,
otot progresif dapat menurunkan kadar gula darah, relaksasi otot progresif
memiliki peran mengelola sistem saraf simpatis dan parasimpatis yang dapat
merilekskan otot sehingga tubuh menjadi lebih rileks dan dapat mencegah
relaksasi otot progresif dapat dilakukan oleh semua orang dalam semua
kondisi terutama pada pasien diabetes melitus yang dapat menurunkan kadar
progresif terhadap penurunan kadar gula darah pada lansia dengan diabetes
melitus.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Kediri. (2019).
Profil_Kesehatan_Kabupaten_Kediri_Tahun_2020_Upload (2).
Dinkes Provinsi Jawa Timur. 2021. Profil Kesehatan. Dinkes Provinsi Jawa
Timur.
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Profil-Kesehatan-indonesia-2019.pdf
Petersmann, A., Müller-Wieland, D., Müller, U. A., Landgraf, R., Nauck, M.,
https://doi.org/10.1055/a-1018-9078