You are on page 1of 41

Tinjauan Bencana Hidrometeorologi

yang Disebabkan oleh Climate Change


Webinar Smart Water Management untuk
Pengurangan Risiko Bencana Hidrometeorologi
Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah II Palembang
22 November 2022

Disampaikan oleh:
Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T.
Dosen dan Vice Chair of Center of Excellence for Hazard and Risk
Management, Fakultas Teknik UGM
Tim Ahli Tim Transisi Otorita IKN
Email: yani.sunarharum@ugm.ac.id
Instagram/Twitter: @YaniSunarharum
https://linktr.ee/YaniSunarharum
Poin-poin Pembahasan

Urban Problems and Climate Change

Hydrometeorological Hazards

Disaster Risk Reduction and Climate Change


Adaptation

Climate Resilient: Lessons learned from Seoul


Urban Problems and
Climate Change
Urban Problems


Climate Change: The Analogy
ANALOGI:
Mengatur dirinya
sendiri
(self-regulating)
Climate System
Climate Change

Climate change refers to a broad


range of global phenomena
created predominantly by burning
fossil fuels, which add heat-
trapping gases to Earth’s
atmosphere.
(NASA, 2019)

These phenomena include the


increased temperature trends
described by global warming, but
also encompass changes such as
sea level rise; ice mass loss in
Greenland, Antarctica, the Arctic and
mountain glaciers worldwide; shifts
in flower/plant blooming; and
extreme weather events.
Hydrometeorological Hazards: Droughts
Types: Preparedness and Mitigation
• Meteorological Drought • Drought Prone Area Delineation
• Capacity Development
• Hydrological Drought
• Monitoring of Drought
• Agricultural Drought • Drought forecasting
• Judicious use of surface and groundwater
• Micro Irrigation Systems
• Water Conservation, Storage Structures and Management à
Rain Water Harvesting, permeable pavements, green
infrastructures
Green Infrastructure
• Bioswale: Sistem rembesan
air hujan dengan tanaman,
bunga serta semak belukar
• Green Roof / Wall : Vegetasi
di atap / dinding sebuat
struktur bangunan untuk
memberi nilai ekologis dan
mengurangi limpasan air
hujan, dan menyerap polusi
udara
• Ecosystem planning :
Perencanaan dan
pengembangan Kawasan baru
yang mempertimbangkan
keadaan alami sekitarnya
Sumber:
http://gardensrisingsuperview.org/content/bioswale-la-plaza
https://livingroofs.org/green-walls/ 7
https://www.timeout.com/newyork/parks/central-park
• Permeable pavement :
Pavement untuk lintas
kendaraan atau pejalan kalau
yang memungkinkan air
menyerap
• Rain harvesting : Penampungan
air hujan untuk menambah
pasokan air
• Perforated pipe : Pipa bawah
tanah dengan lubang-lubang
kecil yang memungkinkan
masuk dan keluar air hujan ke
tanah

Sumber:
https://www.vwrrc.vt.edu/swc/NonPBMPSpecsMarch11/VASWMBMPSpec7PERMEABLEPAVEMENT.html
https://www.indiamart.com/proddetail/rainwater-harvesting-14140167391.html
https://www.indiamart.com/proddetail/perforated-pipe-8024337562.html
Disaster Risk Reduction
and Climate Change
Adaptation
DRR and CCA

Disaster Risk Reduction (DRR) Climate Change Adaptation (CCA)


DRR is the overarching concept for a The process of adjustment to actual or
holistic approach on reducing risk. expected climate change and its effects. In
human systems, adaptation seeks to
It is a policy objective that aims to prevent moderate or exploit beneficial
new disaster risk, to reduce existing opportunities. In some natural systems,
disaster risk and to manage residual risk, all human intervention may facilitate
of which contributes to strengthening adjustment to expected climate and its
resilience (UNISDR, 2015). effects (UNISDR, 2015).
Synergies between DRR and CCA

Both, DRR and CCA


are conceptual
frameworks intended
to systematically
reduce disaster risks
and adapt to changes
that are difficult to
predict.
Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

• Mitigation
An anthropogenic intervention to
reduce the sources or enhance the
sinks of greenhouse gases.
• Adaptation
Adjustment in natural or human
systems in response to actual or
expected climatic stimuli or their
effects, which moderates harm or
exploits beneficial opportunities.

(IPCC, 2001)
Perbedaan Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

Adaptation and mitigation


differ in terms of spatial
scales: even though climate
change is an international
issue, adaptation benefits
are local and mitigation
benefits are global.
Adaptation and mitigation
also differ in terms of
temporal scales and
concerned economic
sectors (Tol, 2005).
Adaptasi Perubahan Iklim

Locatelli, B., Brockhaus, M., Buck, A. and Thompson, I. 2010


MENUJU INDONESIA TANGGUH BENCANA
Paris RIPB 2020 – 2044
PERENCANAAN PB 2020 – 2044 Agreement Centennial
Mempertimbangkan Capaian Kesepakatan Global Resilient Plan

VISI INDONESIA
EMAS 2045

SDG’s
SFDRR 2030 Indonesia Tangguh
2015 - 2030 2015 – 2030
SDG, SFDRR &
Bencana untuk
Mendukung
AGENDA GLOBAL Pembangunan
Global Resilient
Plan Berkelanjutan

70%
2020 – 2024 Daerah Tangguh
RPJMN & RenasPB
Baseline Resilient Bencana
Plan

2005 RPJPN 1 2025 2045


RPJPN 2
31
PRIORITAS NASIONAL 6
Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim

KP1: Pencegahan Pencemaran dan Kerusakan


Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

3 Program KP2: Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan


Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Prioritas KP3: Pemulihan Pencemaran dan Kerusakan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
KP4: Penguatan Kelembagaan dan Penegakan

11 Kegiatan
Prioritas
PP1:
Peningkatan Kualitas
Lingkungan Hidup
Hukum di Bidang Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup

42 Proyek
Prioritas

KP1: Pembangunan Energi Berkelanjutan


KP2: Pemulihan Lahan Berkelanjutan
PN 6
KP1: Penanggulangan Bencana
KP3: Penanganan Limbah KP2: Peningkatan Ketahanan Iklim
KP4: Pengembangan Industri Hijau
KP5: Rendah Karbon Pesisir dan Laut

PP3:
PEMBANGUNAN
RENDAH KARBON
PP2: Peningkatan
Pembangunan
iNDONESIA Ketahanan Bencana
Rendah Karbon dan Iklim
PRIORITAS NASIONAL 6 - PROGRAM PRIORITAS (PP) 2:
Pro-PN:
1) Penguatan Data, Informasi, & Literasi
KP1 Penanggulangan Bencana
Bencana 2) Penguatan Sistem, Regulasi dan Tata Kelola
Bencana
3) Peningkatan Sarana Prasarana
Kebencanaan
4) Integrasi Kerjasama Kebijakan dan
Penataan Ruang berbasis Risiko Bencana
5) Penguatan Penanganan Darurat Bencana
6) Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
PP 2 : PENINGKATAN di daerah terdampak bencana
KETAHANAN BENCANA 7) Penguatan sistem mitigasi multi ancaman
Pro-PN:
DAN IKLIM bencana terpadu
1) Peningkatan Ketahanan Iklim pada Sektor
Kelautan dan Pesisir
2) Peningkatan Ketahanan Iklim pada Sektor
Air KP2 Peningkatan
3) Peningkatan Ketahanan Iklim pada Sektor Ketahanan Iklim
Pertanian
4) Peningkatan Ketahanan Iklim pada Sektor
Kesehatan
PP 1: Infrastruktur Pelayanan Dasar
KP 1 KP 2 KP 3 KP 4 KP 5 KP 6

Penyediaan Akses Penyediaan Akses Air Pengelolaan Air Tanah Keselamatan dan Ketahanan Waduk Multipurpose dan
Perumahan dan Minum dan Sanitasi (Air dan Air Baku Keamanan Transportasi Kebencanaan Modernisasi Irigasi
Permukiman Layak, Aman Limbah dan Sampah) yang Berkelanjutan Infrastruktur
dan Terjangkau Layak dan Aman

ProPN ProPN ProPN ProPN ProPN ProPN


Pembangunan dan Pembangunan Infrastruktur
Fasilitasi Penyediaan Hunian Pengembangan Sistem Penyediaan dan Pemenuhan fasilitas
rehabilitasi infrastruktur Tampungan Air Multiguna
Baru Layak Penyelenggaraan Air pengamanan air baku dan keselamatan dan
pengendali daya rusak air Berbasis Wilayah
Fasilitasi Pembiayaan Minum dan Sanitasi Layak air tanah berbasis keamanan transportasi &
dan Aman pemanfaatan teknologi SAR dan letusan gunung berapi
Perumahan
(smart water management) Pengembangan Fungsi dan
Fasilitasi Peningkatan Kualitas Peningkatan Penyusunan sistem Peningkatan Kapasitas
Rumah Pembinaan kompetensi SDM peringatan dini dan peta Waduk
Penyelenggaraan Air Minum Pengelolaan kualitas SDA
keselamatan dan risiko bencana
Penyediaan Infrastruktur dan Sanitasi Layak dan Aman dan pengendalian wilayah/kawasan Rehabilitasi dan
keamanan transportasi
Dasar Permukiman pencemaran badan air peningkatan keamanan
& SAR Penyediaan infrastruktur perkuatan tebing, waduk
Fasilitasi Peningkatan Standar Pengaturan Penataan regulasi dan pengamanan pantai, penahan lumpur, pengendali
Penataan regulasi banjir dan longsor Pembangunan dan
Keandalan Bangunan dan Penyelenggaraan Air pendanaan serta perkuatan
Keamanan Bermukim dan kelembagaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi
Minum dan Sanitasi Layak kelembagaan SDA Pengembangan kebijakan penataan ruang,
keselamatan dan Sawah
dan Aman zonasi bencana, dan standardisasi kualitas
keamanan
Peningkatan Efisiensi dan
Pengawasan Kualitas Air transportai dan SAR bangunan berbasis ketangguhan bencana
Kinerja Sistem Irigasi
Minum dan Sanitasi
Penyediaan sistem terpadu Pembangunan Sistem Irigasi
peringatan dini dan untuk Peternakan, Tambak,
tanggap darurat bencana dan Pertanian Non-padi
Kerangka Reformasi (Penguatan)
Sistem Ketahanan Bencana Sumber: Kemendagri, 2021

Kerangka Kebijakan 5 Area Strategi Reformasi Tujuan


Pembangunan Satu Data Mewujudkan data, informasi dan
SFDRR, SDGs, pengetahuan penanggulangan
Bencana Terintegrasi
Perencanaan

RANCANGAN PARIS AGREEMEN


Kerangka

RENCANA INDUK bencana yang terpadu

Minimal 20% Kab/Kota di Indonesia mencapai tujuan ketahanan bencana


RPJMN SISTEM ON CLIMATE
2020-2024 PENANGGULANGAN
PERINGATAN CHANGE,
BENCANA 2020-2044 Penguatan Sistem Mengembangkan komunikasi
DINI TERPADU KOMITMEN
GLOBAL Peringatan Dini Bencana peringatan dini yang efektif dan
Terpadu inklusif

Dana Siap Pakai Pinjaman & Hibah Lembaga Swasta


Penganggaran

APBN Penguatan Ketahanan Sosial Mewujudkan masyarakat yang


(DSP) Dalam Negeri (NGO)
Kerangka

melalui Literasi adaptif dan tanggap bencana


Kebencanaan, Budaya Sadar
Dana Rehabilitasi & Pinjaman & Hibah Luar Kolaborasi Bencana dan Pemberdayaan
APBD
Rekonstruksi Negeri Masyarakat Masyarakat

Penguatan Kelembagaan Menguatkan kerjasama dalam


yang Kolaboratif penanggulangan bencana
serta
Kelembagaan

Pemerintah
Kerangka

Daerah dan BPBD


seluruh provinsi/ Peningkatan Investasi dan Mengembangkan pendanaan dan
kabupaten/kota Sinergi Pendanaan investasi kebencanaan
terintegrasi di pusat dan daerah
dengan pelibatan pelaku
pembangunan non-pemerintah.
Kerangka Regulasi: UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, UU 6/2018 tentang Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat, Permendagri 101/2018 tentang SPM Sub-urusan Bencana

Pemanfaatan Teknologi dan Informasi Komunikasi (TIK) / Digital Platform


TERKAIT
SEKTOR

KESEHATAN SOSIAL EKONOMI LINGKUNGAN HIDUP KEAMANAN


Climate Resilient:
Lessons learned
from Seoul
1. Energy Independence

Kemandirian Energi

• Menuju Kota
INDEPENDEN
ENERGI
*Seoul Energy Dream Center sebagai sarana PENINGKATAN KESADARAN PEMANGKU KEPENTINGAN
• Mengurangi terkait pengurangan konsumsi energi serta PENGEMBANGAN INOVASI ENERGI TERBARUKAN
KONSUMSI
ENERGI
• Mengembangkan
Inovasi ENERGI
TERBARUKAN

PENGGUNAAN HIDROGEN PEMANFAATAN GEO- PENGGUNAAN INCINERATOR untuk


sebagai Bahan Bakar Listrik untuk THERMAL/PANAS BUMI dari lahan menghasilkan energi alternatif sekaligus
meningkatkan penggunaan sumber bekas landfill/tempat pembuangan akhir mengurangi produksi sampah
energi terbarukan
2. Collaborative Approach (Pendekatan Kolaboratif)

Skema Insentif

• Insentif dalam upaya


MITIGASI dan
ADAPTASI
PERUBAHAN
IKLIM
• Insentif dalam upaya
KONSERVASI
ENERGI
ECO DRIVING MILEAGE PROGRAM
ECO MILEAGE PROGRAM
Program insentif kepada warga Seoul yang
Program insentif kepada warga Seoul turut serta dalam MENGURANGI
yang turut serta dalam PENGGUNAAN TRANSPORTASI
PENGURANGAN EMISI GRK PRIBADI
Pemberian poin yang bisa digunakan Pemberian poin yang bisa digunakan untuk
untuk keperluan sehari-hari warga Seoul keperluan sehari-hari warga Seoul
3. Innovation (Inovasi)

Pengembangan Upcycling
Plaza (Pusat Pengolahan dan
Peningkatan Nilai Sampah
menjadi Produk Industri yang
Bermanfaat)
SEOUL UPCYCLING PLAZA sebagai pusat PENGOLAHAN dan PENINGKATAN NILAI
SAMPAH menjadi produk industri yang bermanfaat
• Penyediaan CO-WORKING
SPACE/RUANG KERJA
BERSAMA dan SARANA
PEMBELAJARAN yang dapat
diakses masyarakat untuk
pengembangan industri kreatif
BERBAHAN BAKU SAMPAH
ANORGANIK

PENYEDIAAN RUANG KERJA BERSAMA dan SARANA PEMBELAJARAN bagi penduduk


Seoul untuk PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF dengan konsep UPCYCLING
5. Connectivity (Konektivitas)

Perbaikan Akses Non-Motor


dan Fasilitas Pejalan Kaki

• BIKE-SHARING
• Fasilitas PEJALAN KAKI -
TROTOAR Penyedian fasilitas BIKE-SHARING untuk digunakan penduduk Seoul dalam berkegiatan sehari-
hari sekaligus MEMICU PENGGUNAAN TRANSPORTASI PUBLIK dan
PENGURANGAN EMISI GRK

Penyedian fasilitas PEJALAN KAKI/TROTOAR yang baik dan


nyaman untuk digunakan penduduk Seoul dalam berkegiatan
sehari-hari. Hal ini turut MEMICU PENGGUNAAN
TRANSPORTASI PUBLIK dan PENGURANGAN EMISI
GRK
Terlihat pula bahwa TIDAK ADA PENGHALANG BAGI
PEJALAN KAKI (pedagang kaki lima/PKL, kios pedagang, pagar,
vegetasi) untuk berjalan di trotoar.
Terima Kasih.
Diskusi?

Kontak:
Email: yani.sunarharum@ugm.ac.id
LinkedIn: https://id.linkedin.com/in/trimulyanisunarharum
Instagram/Twitter: @YaniSunarharum

You might also like