Professional Documents
Culture Documents
Faktor Membeca Pemahaman
Faktor Membeca Pemahaman
24 | Jurnal Kredo
Vol. 4 No. 1 Oktober 2020
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index
Bagan 1 Perolehan Rata-rata nilai Tingkat Pemahaman Literal Siswa SMA Kabupaten Lamongan
sebesar 47 dan nilai tertinggi adalah 76.
Dari bagan di atas, terlihat bahwa Dengan rentang tersebut dapat
rata-rata perolehan nilai di atas nilai 50. dimungkinkan bahwa paling tinggi siswa
Untuk lebih jelasnya, perolehan rata-rata SMA di Kabupaten Lamongan akan
keseluruhan tingkat membaca mendapatkan nilai paling tinggi 76. Hal
pemahaman literal siswa SMA tersebut memungkinkan untuk kebiasaan
Kabupetan Lamongan dapat dilihat pada membaca SMA di Kabupaten Lamongan
tabel berikut. perlu ditingkatkan.
Dari Hasil perolehan rata-rata
Tabel 2 Perolehan Rata-rata nilai Tingkat tingkat pemahaman literal SMA di
Pemahaman Literal Siswa SMA Kabupaten
Lamongan Kabupaten Lamongan tersebut harusnya
Rata- lebih tinggi lagi karena pemahaman
No Sekolah
rata literal adalah tingkat yang paling rendah.
1 SMAN 1 Mantup Lamongan 58
2 SMAN 1 Paciran Lamongan 71 Akan tetapi, dengan perolehan rata-rata
3 SMAN 2 Lamongan 55 sebesar 60,2 membuat tingkat
4 SMA Mazroatul Ulum Lamongan 58
5 SMAN 1 Babat Lamongan 76 pemahaman literal siswa SMA di
6 SMAN 1 Bluluk Lamongan 59 Kabupaten Lamongan hanya sebatas
7 SMAN 1 Kembangbahu Lamongan 74
8 SMA Nurul Huda Lamongan 56 memahami, tidak lebih. Jika pemahaman
9 SMA Khozainul Ulum Lamongan 48 literal siswa 60,2, dapat dimungkinkan
10 SMA Nusantara Deket Lamongan 47
Rata-rata 60,2 untuk pemahaman yang lebih tinggi nilai
yang didapatkan semakin rendah.
Dari tabel di atas, perolehan nilai
rata-rata pemahaman literal siswa SMA Tingkat Membaca Pemahaman
di Kabupaten Lamongan sebesar 60,2. Inferensial Siswa Kabupaten
Jika disesuaikan pada PAP (60) yang Lamongan
telah ditentukan, perolehan nilai rata-rata Tingkat membaca pemahaman
tingkat membaca pemahaman literal inferensial dalam instrumen yang
siswa SMA Kabupetan Lamongan dapat diberikan pada siswa SMA Kabupaten
dikatakan tinggi. Nilai minimum adalah Lamongan terdapat pada soal nomor 3,
5, 8, 13, 16, 22, 24, 34, 35, 36. Pada 2=SMAN 1 Paciran Lamongan;
tingkat membaca pemahaman 3=SMAN 2 Lamongan; 4=SMA
inferensial, siswa SMA Kabupaten Mazroatul Ulum Lamongan; 5=SMAN 1
Lamongan analisis utama dari penelitian Babat Lamongan; 6=SMAN 1 Bluluk
ini adalah penentuan rata-rata nilai Lamongan; 7=SMAN 1 Kembangbahu
perolehan siswa. Perolehan nilai rata-rata Lamongan; 8= SMA Nurul Huda
nilai yang diperoleh siswa di setiap Lamongan; 9=SMA Khozainul Ulum
sekolah disajikan pada tabel berikut. Lamongan; 10=SMA Nusantara Deket
(1=SMAN 1 Mantup Lamongan; Lamongan)
Bagan 2 Perolehan Rata-rata nilai Tingkat Pemahaman Inferensial Siswa SMA Kabupaten Lamongan
61,66 dan terendah adalah sebesar 37,66. pemahaman kritis, siswa SMA
Hal tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Lamongan analisis utama
kemampuan pemahaman inferensial dari penelitian ini adalah penentuan rata-
siswa SMA di Kabupaten Lamongan rata nilai perolehan siswa. Perolehan
adalah sangat rendah. hal tersebut juga nilai rata-rata nilai yang diperoleh siswa
menunjukkan rendahnya kualitas di setiap sekolah disajikan pada tabel
membaca siswa SMA di Kabupaten berikut. (1=SMAN 1 Mantup Lamongan;
Lamongan. 2=SMAN 1 Paciran Lamongan;
3=SMAN 2 Lamongan; 4=SMA
Tingkat Membaca Pemahaman Kritis Mazroatul Ulum Lamongan; 5=SMAN 1
Siswa Kabupaten Lamongan Babat Lamongan; 6=SMAN 1 Bluluk
Tingkat membaca pemahaman kritis Lamongan; 7=SMAN 1 Kembangbahu
dalam instrumen yang diberikan pada Lamongan; 8= SMA Nurul Huda
siswa SMAN 1 Bluluk terdapat pada Lamongan; 9=SMA Khozainul Ulum
soal nomor 7, 9, 14, 17, 18, 25, 27, 28, Lamongan; 10=SMA Nusantara Deket
37, 38. Pada tingkat membaca Lamongan
Bagan 3 Perolehan Rata-rata nilai Tingkat Pemahaman Kritis Siswa SMA Kabupaten Lamongan
Kabupaten Lamongan adalah 50.55. Jika 29, 30, 39, 40. Pada tingkat membaca
dikaitkan dalam kriteria penskoran pemahaman kreatif, siswa SMA
penilaian dalam penelitian ini dapat Kabupaten Lamongan analisis utama
dinyatakan bahwa kemampuan membaca dari penelitian ini adalah penentuan rata-
pemahaman kritis siswa SMA rata nilai perolehan siswa. Perolehan
Kabupatean Lamongan adalah sedang. nilai rata-rata nilai yang diperoleh siswa
Dari tabel di atas, nilai tertinggi di setiap sekolah disajikan pada tabel
pada pemahaman kritis siswa SMA di berikut. (1=SMAN 1 Mantup Lamongan;
Kabupaten Lamongan adalah sebesar 2=SMAN 1 Paciran Lamongan;
73,33 dan terendah adalah sebesar 40,33. 3=SMAN 2 Lamongan; 4=SMA
Hal tersebut menunjukkan bahwa Mazroatul Ulum Lamongan; 5=SMAN 1
kemampuan pemahaman kritis siswa Babat Lamongan; 6=SMAN 1 Bluluk
SMA di Kabupaten Lamongan adalah Lamongan; 7=SMAN 1 Kembangbahu
sangat rendah. Hal tersebut juga Lamongan)
menunjukkan rendahnya kualitas
membaca siswa SMA di Kabupaten
Lamongan.
Terdapat hal yang menarik dari hasil
rata-rata perolehan nilai pemahaman
kritis siswa SMA di Kabupaten
Lamongan. Pada perolehan hasil tingkat
pemahaman inferensial didapatkan
bahwa pemhaman inferensial siswa
sangat rendah, tetapi pada pemahaman
kritis malah menjadi lebih baik. Hal
tersebut menunjukkan bahwa siswa lebih Bagan 4 Perolehan Rata-rata nilai Tingkat
bisa menganalisis dan mengevaluasi Pemahaman Kreatif Siswa SMA Kabupaten
Lamongan
bacaan daripada memahaminya. Oleh
karena itu, dibutuhkan penelitian lebih
Dari bagan di atas, terlihat bahwa
lanjut hubungan antara pemahaman
rata-rata perolehan nilai ada yang di atas
inferensial dengan pemahaman kritis.
60 (nilai PAP) dan ada yang di
bawahnya. Untuk lebih jelasnya,
Tingkat Membaca Pemahaman
perolehan rata-rata keseluruhan tingkat
Kreatif Siswa Kabupaten Lamongan
membaca pemahaman kreatif siswa
Tingkat membaca pemahaman
SMA Kabupetan Lamongan dapat dilihat
kreatif dalam instrumen yang diberikan
pada tabel berikut.
pada siswa SMAN 1 Bluluk terdapat
pada soal nomor 4, 10, 15, 19, 20, 26,
28 | Jurnal Kredo
Vol. 4 No. 1 Oktober 2020
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index
DAFTAR PUSTAKA
Ardika, I. W. D., Sitawati, A. R., & Suciani, N. K. (2017). Fenomena Pokok Pendidikan
Indonesia: Apa dan Bagaimana?. Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora, 3(1),
96.
Gunawan, Imam dan Palupi, Anggraeni Retno. 2012. Taksonomi Bloom—Revisi Ranah
Kognitif: Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian.
Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran. Vol. 2. No.
2. 98—117.
Nurhadi. 1987. Kapita selekta kajian bahasa, sastra, dan pengajaran. Malang: Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS-IKIP Malang.
OECD. (2019). PISA 2018 Results Vol III: What School Life Means for Students’ Lives.
2019 (Vol. III). Paris: OECD Publishing. https://doi.org/10.1787/acd78851-en
Sulikhah, S., Utomo, S., & Santoso, S. (2020). Pengaruh Teknik Survey Question Read Reflect
Recite Review (SQ4R) dan Teknik Skema Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Sd Negeri Kelas III di Kecamatan
Karanganyar Demak. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 3(2), 365-385.
32 | Jurnal Kredo
Vol. 4 No. 1 Oktober 2020