You are on page 1of 16

Kredo 4 (2020)

KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra


Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

TINGKAT MEMBACA PEMAHAMAN SISWA


SMA KABUPATEN LAMONGAN

Abdul Kholiq1, Dian Luthfiyati2


abdulkholiq@unisla.ac.id

Universitas Islam Lamongan, Indonesia

Info Artikel : Abstract


Sejarah Artikel : The focus of this research is the level of reading comprehension of high school students in the
Lamongan. This study uses a quantitative descriptive approach. This study uses a test sheet
Diterima instrument of reading comprehension. The population of the study was all high school students in
22 Juni 2019 the Lamongan. The sampling method in this study is proportional sampling. The sample were 10
Disetujui schools located in Lamongan, namely (1) SMAN 1 Mantup Lamongan; (2) SMAN 1 Paciran
24 Juni 2020 Lamongan; (3) SMAN 2 Lamongan; (4) Lamum Ulum High School Senior High School; (5) SMAN
Dipublikasikan 1 Babat Lamongan; (6) SMAN 1 Bluluk Lamongan; (7) SMAN 1 Kembangbahu Lamongan; (8)
28 Oktober 2020 SMA Nurul Huda Lamongan; (9) Lamongan Khozainul Ulum High School; (10) Nusantara High
: School Deket Lamongan. Each school is taken a sample of 30 students to fill the students' reading
comprehension test. It can be said that the number of students tested in this study was 300 students.
Keywords
In collecting data this study used the test method. Analyzing research data is done by determining
Keywords:
the average value of students. The benchmark reference assessment (PAP) used in this study was
Reading
60. From the results of the study, the average reading comprehension ability of high school
Comprehension,
students in Lamongan Regency was 48.62. If it is linked in the assessment scoring criteria in this
Literal
study it can be stated that the reading ability of Lamongan Kabupatean High School students'
Comprehension,
comprehension is very low.
Inferential
Comprehension,
Critical Abstrak
Comprehension, Fokus penelitian ini adalah tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa SMA
creative se-Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskritif kuantitatif.
Comprehension Penelitian ini menggunakan instrumen lembar tes membaca pemahaman siswa. Populasi
dari penelitian adalah seluruh siswa SMA se-Kabupaten Lamongan. Metode sampling
dalam penelitian ini adalah proportional sampling dengan pengambilan sampel 10% dari
Kata Kunci populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 sekolah yang berada di Kabupaten
Membaca Lamongan, yaitu (1) SMAN 1 Mantup Lamongan; (2) SMAN 1 Paciran Lamongan; (3)
Pemahaman, SMAN 2 Lamongan; (4) SMA Mazroatul Ulum Lamongan; (5) SMAN 1 Babat
Pemahaman Literal, Lamongan; (6) SMAN 1 Bluluk Lamongan; (7) SMAN 1 Kembangbahu Lamongan; (8)
Pemahaman SMA Nurul Huda Lamongan; (9) SMA Khozainul Ulum Lamongan; (10) SMA
Inferensial, Nusantara Deket Lamongan. Setiap sekolah diambil sampel 30 siswa untuk mengisi tes
Pemahaman Kritis,
membaca pemahaman siswa. Dapat dikatakan bahwa jumlah siswa yang diuji dalam
Pemahaman Kreatif
penelitian ini adalah 300 siswa. Dalam pengumpulan data penelitian ini digunakan
metode tes. Penganalisisan data penelitian dilakukan dengan penentuan rata-rata nilai
siswa. Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang digunakan pada penelitian ini adalah 60.
Dari hasil penelitian, rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa SMA
Kabupaten Lamongan adalah 48.62. Jika dikaitkan dalam kriteria penskoran penilaian
dalam penelitian ini dapat dinyatakan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa
SMA Kabupatean Lamongan adalah sangat rendah.

TINGKAT MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SMA KABUPATEN LAMONGAN | 17


Abdul Kholiq1, Dian Luthfiyati2
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

PENDAHULUAN disebut keterampilan berbahasa (Laila,


2009). Keempat keterampilan tersebut
Tingkat literasi akan selalu saling berkaitan antara satu dengan yang
berhubungan erat dengan kemampuan lain. Keterampilan menyimak seorang
membaca siswa. Pengukuran tingkat siswa dapat diukur melalui keterampilan
literasi siswa dapat dilakukan dengan berbicaranya atau keterampilan
menganalisis tingkat kemampuan menulisnya. Begitu pun dengan
membaca dan menulis. Hal tersebut keterampilan membaca.
seiring dengan pengertian literasi adalah Keterampilan membaca adalah
kemampuan mengakses, memahami, dan proses pemahaman bahasa dalam ragam
menggunakan sesuatu secara cerdas tulis. Proses pemahaman tersebut untuk
melalui berbagai aktivitas, antara lain memperoleh pengetahuan dan informasi
membaca, melihat, menyimak, menulis, dari suatu bacaan atau wacana tertentu
dan berbicara (Kemendikbud, 2016:2). dalam bentuk teks. Keterampilan
Dari pengertian tersebut menunjukkan membaca seorang siswa juga
bahwa kemampuan membaca menentukan bagaimana pengetahuan dan
berhubungan erat dengan tingkat literasi kognitif siswa di pelajaran yang lain
siswa. (Kholiq, 2018). Semakin bagus
Dalam pengembangan keterampilan keterampilan membaca siswa semakin
membaca juga terumuskan pada cepat mereka memahami bacaan yang
penyusunan silabus dan RPP, terdapat diberikan guru pada mata pelajaran yang
SK (standar kompetensi) dan KD lain (Laila, 2009). Dari beberapa macam
(kompetensi dasar) yang harus membaca, membaca pemahaman
dirumuskan guru pada tahap ditempatkan sebagai membaca pada
perencanaan pembelajaran. Rumusan tingkat tinggi karena membaca
standar kompetensi merupakan capaian pemahaman berusaha mencari isi yang
akhir yang harus dipenuhi pada mata tersurat dan tersirat dari bacaan. Dalam
pelajaran tertentu (Supriono, 2014). Kata pengukurannya, kemampuan membaca
standar kompetensi berarti diartikan pemahaman siswa dapat dilihat setelah
sebagai kompetensi akhir yang harus mereka memahami bacaan, baik dengan
dikuasai siswa. Kata penting dalam cara membuat ringkasan secara lisan
rumusan tersebut adalah “kompetensi”. atau tertulis maupun menjawab beberapa
Setelah mendapatkan materi tertentu, pertanyaan yang menguji pemahaman
siswa diharapkan mampu menguasai siswa atas bacaan (Sulikhah, Utomo,
suatu keterampilan yang mampu Santoso, 2020).
membekali siswa untuk mendapatkan Dilihat dari tingkatannya, membaca
nilai kognitif, afektif, dan psikomotor. pemahaman terdiri atas empat tingkat,
Dalam pembelajaran bahasa kompetensi- yaitu (1) membaca pemahaman literal;
kompetensi yang diharapkan dikuasai (2) membaca pemahaman inferensial; (3)
oleh siswa adalah kompetensi yang membaca pemahaman kritis; dan (4)
berupa kompetensi siswa dalam membaca pemahaman kreatif (Laily,
menyimak, membaca, berbicara, dan 2014). Keempat tingakatan tersebut
menulis. Keempat kompetensi itu menentukan bagaimana tinggi rendahnya
18 | Jurnal Kredo
Vol. 4 No. 1 Oktober 2020
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

kemampuan membaca pemahaman dikaitkan dengan rumusan dalam


siswa. Keempat tingkatan tersebut Taksonom Bloom.
memiliki beberapa pengukuran tes yang Tingkat membaca pemahaman kritis
berbeda-beda. Setiap tingkatan memiliki diartikan sebagai tingkat membaca yang
ciri pemahaman yang berbeda sehingga dimiliki oleh siswa pada tataran menilai
jenis pertanyaan tes untuk mengukurnya keakuratan dan kebenaran informasi.
pun sudah dapat ditentukan pertanyaan Tingkat membaca pemahaman kritis
pada masing-masing tingkatan yang sudah masuk dalam kemampuan berpikir
akan diukur. tingkat tinggi. Siswa diminta untuk
Tingkat membaca pemahaman menilai informasi yang sesuai dan tidak
literal diartikan sebagai tingkat membaca sesuai dengan bacaan yang telah dibaca.
pemahaman yang mengukur bagaimana Dari hal tersebut siswa berpikir berkali-
kemampuan siswa dalam memahami kali tentang kesesuaian informasi yang
informasi tertulis/tersurat dari bacaan dengan bacaan. Selain itu, tingkat
(Kholiq, 2018). Tingkat pemahaman membaca pemahaman juga berkaitan
literal berorientasi pada kemampuan dengan kemampuan siswa dalam
analisis siswa dalam menangkap menunjukkan kesalahan unsur bahasa
pemahaman dengan merujuk penggalan (kata, frasa, klausa, kalimat) dan ejaan
teks sebagai bukti dari pemahaman yang yang digunakan dalam bacaan. Jika
mereka peroleh. Tingkat membaca dikaitkan dengan rumusan taksonomi
pemahaman literal merupakan tingkat Bloom, tingkat membaca mahaman kritis
membaca pemahaman yang yang paling masuk dalam kemampuan evaluasi
rendah karena siswa dapat dengan (evaluation).
mudah memperoleh pemahaman dari Tingkat membaca pemahaman
teks secara langsung tanpa analisis yang kreatif berkaitan dengan kemampuan
lebih mendalam. Jika dikaitkan dengan siswa dalam menyusun unsur baru (ide,
taksonomi Bloom (Gunawan dan Palupi, topik, kata, kalimat) dalam bacaan.
2012) tingkat membaca pemahaman Tingkat membaca pemahaman kreatif
literal setingkat pada tataran mengingat merupakan tingkat pemahaman yang
(remember). paling tinggi dari keempat tingkat
Tingkat membaca pemahaman membaca pemahaman. Sesuai dengan
inferensial diartikan sebagai tingkat rumusan taksonomi Bloom, tingkatan
membaca pemahaman siswa pada tataran membaca pemahaman kreatif setara
memahami informasi secara tersirat. dengan kemampuan mencipta (creation).
Siswa diminta berpikir satu tingkat di Kemampuan tersebut adalah kemampuan
atas pemahaman literal. Jawaban dari tertinggi yang dimiliki oleh siswa.
pertanyaan pun dijawab oleh siswa Tentunya membaca pemahaman
berdasar atas teks, tetapi jawabannya menjadi keterampilan yang paling
belum tentu tertulis dalam teks. Tingkat menentukan untuk kemampuan
membaca pemahaman inferensial setara membaca siswa. Keterampilan membaca
dengan kemampuan siswa pada tingkat pemahaman mengantarkan siswa untuk
memahami (understanding) jika memahami bacaan-bacaan di mata
pelajaran yang lain. Jika seorang siswa
TINGKAT MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SMA KABUPATEN LAMONGAN | 19
Abdul Kholiq1, Dian Luthfiyati2
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

memiliki keterampilan membaca tersebut, rumusan rencana


pemahaman yang rendah, siswa tersebut pengembangan kurikulum dapat
akan sulit untuk memahami materi di dirumuskan dengan berdasarkan kondisi
mata pelajaran yang lain. daerah setempat.
Akan tetapi, OECD (2019) Tentunya penelitian lebih lanjut
menyatakan bahwa hasil dari Program harus dilakukan untuk memberikan
for International Student Assessment kontribusi terhadap perbaikan kualitas
(PISA), Indonesia menempati negara pendidikan di Indonesia. Hal tersebut
dengan urutan terakhir di bidang reading dapat dilakukan dengan melakukan
performance pada tahun 2018 dengan penelitian tingkat membaca di tingkat
rata-rata 371. Pencapaian tersebut dapat daerah sebagai masukan untuk dinas
dikatakan rendah dari negara-negara lain pendidikan di tingkat daerah. Penelitian
yang rata-rata pencapaiannya adalah tingkat membaca pemahaman di tingkat
487. Perolehan Indonesia tersebut juga daerah tersebut dapat dilakukan pada
dikatakan di bawah rata-rata. Artinya, siswa SMA di Kabupaten Lamongan.
kemampuan membaca pemahamannya Dari sisi pendidikan, Ketersediaan
juga sangat rendah. sarana pendidikan baik sarana maupun
Hasil tersebut menunjukkan bahwa prasarana SMA di Lamongan sangat
kemampuan membaca siswa Indonesia menunjang dalam meningkatkan
sangat rendah. Rendahnya kemampuan pendidikan (BPS Lamongan, 2017). Dari
membaca tersebut dapat dipengaruhi data tersebut, dapat dikatakan bahwa
oleh beberapa faktor, yaitu minat baca kualitas layanan pendidikan di SMA di
yang rendah, budaya baca yang rendah, Lamongan sangat bagus dan akan
kurikulum sekolah yang tidak berdampak pada keterampilan siswa
berorientasi pada peningkatan minat SMA di Kabupaten lamongan.
baca siswa, dll. Banyak kalangan yang Dari uraian di atas, penelitian ini
berpendapat bahwa perolehan tingkat difokuskan pada tingkat membaca
membaca siswa Indonesia yang rendah pemahaman siswa SMA karena siswa
tersebut disebabkan oleh tidak SMA cenderung menguasai keempat
meratanya tingkat pendidikan di tingkat pemahaman di atas. Dari hal
Indonesia. Ardika, Sitawati, & Suciani, tersebut, penelitian yang mengukur
(2017) mengatakan bahwa pendidikan di tentang tingkat membaca pemahaman di
luar Jawa yang masih tertinggal perlu daerah Lamongan tentunya sangat
mendapatkan perhatian agar tidak efektif untuk mengetahui seberapa jauh
muncul kecemburuan sosial. Hal tersebut tingkat membaca siswa di Lamongan
dimungkinkan menjadi penyebab sebagai dasar pemetaan tingkat
rendahnya pendidikan di Indonesia. Atas membaca siswa Indonesia.
dasar tersebut, sebenarnya diperlukan Dari uraian di atas, penelitian ini
analisis tingkat pendidikan pada setiap bertujuan untuk mengetahui bagaimana
daerah secara berkesinambungan tingkat membaca pemahaman siswa
(sustaintable) sehingga pemetaan tingkat SMA di Kabupaten Lamongan. Fokus
pendidikan akan dapat dibentuk. Dengan penelitian ini adalah (1) tingkat
terbentuknya pemetaan pendidikan membaca pemahaman literal; (2) tingkat
20 | Jurnal Kredo
Vol. 4 No. 1 Oktober 2020
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

membaca pemahaman inferensial; (3) pemahaman merupakan kemampuan


tingkat membaca pemahaman kritis; (4) membaca di tingkat atas dibandingkan
tingkat membaca pemahaman kreatif dengan kemampuan membaca yang lain.
siswa SMA di Kabupaten Lamongan. Hal tersebut menjadikan kemampuan
membaca pemahaman dijadikan sebagai
KAJIAN TEORI tolak ukur kemampuan reseptif
seseorang.
Pengertian Membaca Pemahaman
Membaca adalah salah satu jenis Tujuan Membaca Pemahaman
dari keterampilan membaca. Somadayo (2011: 11)
Keterampilan membaca sendiri diartikan menyampaikan bahwa tujuan dari
sebagai proses pemahaman bahasa membaca pemahaman adalah untuk
dalam ragam tulis. Proses pemahaman memperoleh pemahaman. Sesorang
tersebut untuk memperoleh pengetahuan dikatakan memiliki kemampuan
dan informasi dari suatu bacaan atau membaca pemahamn dengan sangat baik
wacana tertentu dalam bentuk teks. ketika mampu (1) menangkap makna
Kemampuan membaca dapat diartikan dari setiap kata dan istilah yang
sebagai kemampuan dalam memahami disampaikan oleh peneliti; (2)
bahan bacaan. Tujuan membaca adalah memahami makna implisit dan eksplisit
pemahaman bukan kecepatan (Tarigan, dari kata atau kalimat yang digunakan
1986:37). penulis; (3) menemukan simpulan dari
Kholiq (2018) memperluas bacaan yang dipahami. Selain itu,
pengertian dari membaca pemahaman membaca pemahaman juga dimaksudkan
sebagai penelaahan bacaan kata demi untuk menangkap ide yang disampaikan
kata menganalisis maksud dan tujuan penulis, baik yang tertuang dalam
penulisan bacaan tersebut dan mampu bacaan maupun tidak. Bahkan, membaca
mengembangkannya ke dalam bacaan pemahaman juga menjadi jembatan
yang baru. Dilihat dari tingkatannya, untuk menangkap arah pembicaraan
membaca pemahaman terdiri atas empat penulis melalui bacaan yang dipahami.
tingkat, yaitu (1) membaca pemahaman Lebih jauh, Somadayo (2011:12)
literal; (2) membaca pemahaman juga menyampaikan bahwa tujuan
inferensial; (3) membaca pemahaman membaca pemahaman adalah untuk
kritis; dan (4) membaca pemahaman memahami isi bacaan dalam teks.
kreatif (Laily, 2014). Tingkatan tersebut Tujuan itu adalah (1) untuk memperoleh
merupakan klasifikasi kemampuan rincian-rincian dan fakta-fakta; (2) untuk
dalam membaca pemahaman. Tingkatan mendapatkan ide pokok; (3) untuk
tersebut juga sejalan dengan taksonomi mendapatkan urutan organisasi teks (4)
Bloom tentang tingkatan kognitif siswa. untuk mendapatkan kesimpulan; (5)
Tarigan (1986: 13) menyatakan untuk mendapatkan klasifikasi (6) untuk
bahwa membaca pemahaman merupakan membuat perbandingan atau
bagian dari membaca intensif yang pertentangan. Tarigan H.G. Tarigan
tujuannya adalah memahami isi dari (1986: 117) menambahkan bahwa tujuan
bacaan. Kemampuan membaca dari membaca pemahaman adalah untuk
TINGKAT MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SMA KABUPATEN LAMONGAN | 21
Abdul Kholiq1, Dian Luthfiyati2
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

menajawab beberapa pertanyaan tentang alat tubuh pembaca dalam


bacaan, seperti tema bacaan; pernyataan- membaca. Misalnya, seorang yang
pernyataan dalam bacaan; proses mengalami gangguan pada indera
pengembangan gagasan yang penglihatan akan terganggu dalam
disampaikan penulis pada bacaan. proses membaca pemahaman.

Faktor yang Memengaruhi Proses Tingkatan Membaca Pemahaman


Membaca Pemahaman Terdapat beberapa tingkatan dalam
Lamb dan Arnold (1975) membaca pemahaman. Tingkatan
menyampaikan bahwa faktor yang membaca pemahaman terdiri atas
memengaruhi proses membaca pemahaman literal, pemahaman
pemahaman terdiri atas beberapa inferensial, pemahaman kritis, dan
macam, yaitu pemahaman kreatif (Burns dalam
1) Faktor Lingkungan, faktor Hairuddin dkk, 2008). Menurut Muis
lingkungan seorang pembaca (2013:279), keempat tingkat pemahaman
memengaruhi proses membaca tersebut dijelaskan sebagai berikut.
pemahaman. Faktor lingkungan a. Pemahaman literal adalah
tersebut meliputi kondisi di sekitar kemampuan untuk memahami teks
pembaca, seperti kondisi kelas, yang tersurat. Tingkat pemahaman
suasana tempat di sekitar pembaca, literal merupakan tingkat
dan fasilitas yang tersedia saat pemahaman yang terendah dalam
proses membaca pemahaman tingkat membaca pemahaman. Pada
berlangsung. tingkatan ini pembaca hanya
2) Faktor Intelektual, faktor intelektual memahami isi informasi bacaan
berkaitan dengan kemampuan secara tekstual dan tidak diperlukan
pembaca untuk memahamai bacaan. pemahaman yang mendalam untuk
Factor ini sangat menentukan menangkap ide bacaan yang
berhasil dan gagalnya proses disampaikan. Dalam pemahaman
membaca pemahaman. Seoarang literal, pembaca akan mampu
yang memiliki intelektual yang memahami bacaan dengan jawaban
rendah akan mengalami kesulitan yang dasarnya sudah tertulis dalam
dalam proses membaca pemahaman. bacaan. Pemahaman literal
Begitu pula sebaliknya pada seorang diperoleh dengan membaca apa
yang memiliki intelektual yang yang dinyatakan secara langsung
tinggi. dalam teks bacaan
3) Faktor psikologis, factor psikologis b. Pemahaman Inferensial adalah
berkaitan dengan motivasi dan membaca setiap kata demi kata,
minat pembaca. Selain itu, factor kalimat demi kalimat untuk
pesikologis juga berkaitan dengan menemukan gagasan yang ingin
tingkat ketenangan pembaca dalam disampaikan penulis. Muis
proses membaca pemahaman. (2013:279) menjelaskan bahwa
4) Factor fisiologis, factor fisiologis pemahaman inferensial merupakan
berkaitan dengan kenormalan alat- pemahaman dalam menangkan
22 | Jurnal Kredo
Vol. 4 No. 1 Oktober 2020
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

gagasan yang disampaikan secara dari sebuah bacaan. Pemahaman


tidak langsung. Pemahaman kreatif merupakan tingkat
inferensial meliputi pembuatan pemahaman yang paling tinggi
simpulan, seperti tema bacaan, dalam membaca pemahaman.
koherensi kalimat dan paragraf, Pemahaman ini biasanya dikuasi
penalaran bacaan, oleh penulis dan pembaca yang
penginterpretasian bahasa figuratif. sudah ahli atau sudah lama
pemahaman inferensial menuntut berkecimpung dalam duniamembaca
pembaca untuk berpikir tingkat dan menulis.
tinggi karena dalam pemahaman
inferensial pembaca harus mampu Penelitian tentang membaca
menangkap apa yang sebenarna pemahaman biasanya akan mengacu
penulis inginkan dan pemahaman pada keempat tingkatan pemahaman di
inferensial juga berkaitan tentang atas. Membaca pemahaman dapat
pemahaman yang tidak langsung dianalisis dan dapat dikaji jika
ada pada teks. menguraikan keempat tinggkatan
c. Pemahaman kritis merupakan tersebut. Terdapat juga penelitian yang
tingkat pemahaman yang melibatkan hanya mengambil variabel dari satu
evaluasi, penilaian pribadi, dan tingkatan pemahaman. Misalnya,
kebenaran apa yang dibaca. penelitian tentang pemahaman literal
Pemahaman kritis menuntut siswa atau penelitian tentang tingkat
pembaca menganalisis bacaan membaca kritis siswa.
dengan mengamati kata dan kalimat
kunci untuk dapat dapat melakukan Indikator Kemampuan Membaca
evaluasi terhadap bacaan. Pemahaman
Pemahaman kritis berkaitan dengan Menurut Somadayo (2011:11)
penilaian kerensi paragraf, indikator membaca pemahaman meliputi
penggunaan kata dan kalimat yang 1) kemampuan menangkap arti kata dan
kurang tepat, dan penentuan ungkapan yang digunakan penulis; 2)
hubungan sebab akibat dari gagasan kemampuan menangkap makna tersurat
satu dengan gagasan yang lain. dan makna tersirat; dan 3) kemampuan
d. Pemahaman kreatif adalah membuat kesimpulan. Jika dikaitkan
pemahaman dengan melibatkan dengan penelitian ini, seorang pembaca
kemampuan logika, estetika dan dikatakan memiliki kemampuan dalam
seni. Pemahaman kreatif menuntut membaca pemahaman ketika memiliki
kemampuan pembaca dalam hal keempat pemahaman membaca yang
logika untuk memahami bacaan, lalu telah disampaikan pada pembahasan
menerka atau membuat gagasan sebelumnya.
yang relevan dengan bacaan yang
telah dipahami. Bukan hanya logika METODE PENELITIAN
dalam pemahaman kreatif,
melainkan juga estetika dan seni Penelitian ini adalah penelitian
dalam merangkai gagasan lanjutan deskriptif kuantitatif (Arikunto, 2010).
TINGKAT MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SMA KABUPATEN LAMONGAN | 23
Abdul Kholiq1, Dian Luthfiyati2
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

Populasi penelitian adalah seluruh siswa


SMA di Kabupaten Lamongan. Tabel 1 Penentuan kriteria tingkat membaca
Penelitian ini menggunakan proportional pemahaman siswa SMA di Kabupaten
Lamongan
sampling dalam penentuan sampel Rentang nilai Kriteria
penelitian. Sampel dalam penelitian ini 0—49 Sangat Rendah
50—59,99 Rendah
adalah 10 SMA yang berada di 60—69,99 Sedang
Kabupaten Lamongan, yaitu (1) SMAN 1 70—79,99 Tinggi
Mantup Lamongan; (2) SMAN 1 Paciran Diadaptasi dari Nurgiyantoro (2001)

Lamongan; (3) SMAN 2 Lamongan; (4)


HASIL DAN PEMBAHASAN
SMA Mazroatul Ulum Lamongan; (5)
SMAN 1 Babat Lamongan; (6) SMAN 1
Tingkat Membaca Pemahaman
Bluluk Lamongan; (7) SMAN 1
Kembangbahu Lamongan; (8) SMA Literal Siswa SMA Kabupaten
Lamongan
Nurul Huda Lamongan; (9) SMA
Dalam intrumen soal membaca
Khozainul Ulum Lamongan; (10) SMA
pemahaman yang diberikan pada 300
Nusantara Deket Lamongan. Setiap
siswa SMA di Kabupaten Lamongan
sekolah diambil sampel 30 siswa untuk
terbagi atas menanyakan 4 aspek
mengisi tes membaca pemahaman siswa.
keterampilan membaca pemahaman
Dapat dikatakan bahwa jumlah siswa
siswa, yaitu tingkat membaca literal,
yang diuji dalam penelitian ini adalah
inferensial, kritis, dan kreatif. Tingkat
300 siswa.
membaca pemahaman literal dalam
Pengumpulan data penelitian
instrument yang diberikan terdapat pada
menggunakan tes. Setiap lembar tes
soal nomor 1, 2, 6, 11, 12, 21, 23, 31, 32,
berisikan bacaan dan soal yang menguji
33. Dari 10 soal tersebut,
empat tingkatan membaca siswa. Setiap
Pada tingkat membaca pemahaman
tes terdiri atas empat bacaan yang setiap
literal, siswa SMA Kabupaten
bacaan terdiri atas sepuluh pertanyaan.
Lamongan analisis utama dari penelitian
Pertanyaan yang menguji pemahaman
ini adalah penentuan rata-rata nilai
literal, inferensial, kritis, dan kreatif
perolehan siswa. Perolehan nilai rata-rata
tersebar dalam setiap sepuluh pertanyaan
nilai yang diperoleh siswa di setiap
dalam setiap bacaan.
sekolah disajikan pada tabel berikut.
Analisis data penelitian dengan
(1=SMAN 1 Mantup Lamongan;
menghitung rata-rata (mean) nilai siswa
2=SMAN 1 Paciran Lamongan;
pada setiap tingkatan. Dalam
3=SMAN 2 Lamongan; 4=SMA
penyajiannya, persentase rata-rata
Mazroatul Ulum Lamongan; 5=SMAN 1
disampaikan pada analisis data.
Babat Lamongan; 6=SMAN 1 Bluluk
Penentuan kriteria dalam penelitian ini
Lamongan; 7=SMAN 1 Kembangbahu
menggunakan penilaian acuan patokan
Lamongan; 8= SMA Nurul Huda
(PAP) dengan PAP adalah 60
Lamongan; 9=SMA Khozainul Ulum
(Nurgiyantoro, 2001:397). Penentuan
Lamongan; 10=SMA Nusantara Deket
kriteria dengan PAP 60 tersebut
Lamongan)
dijabarkan pada tabel berikut.

24 | Jurnal Kredo
Vol. 4 No. 1 Oktober 2020
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

Bagan 1 Perolehan Rata-rata nilai Tingkat Pemahaman Literal Siswa SMA Kabupaten Lamongan
sebesar 47 dan nilai tertinggi adalah 76.
Dari bagan di atas, terlihat bahwa Dengan rentang tersebut dapat
rata-rata perolehan nilai di atas nilai 50. dimungkinkan bahwa paling tinggi siswa
Untuk lebih jelasnya, perolehan rata-rata SMA di Kabupaten Lamongan akan
keseluruhan tingkat membaca mendapatkan nilai paling tinggi 76. Hal
pemahaman literal siswa SMA tersebut memungkinkan untuk kebiasaan
Kabupetan Lamongan dapat dilihat pada membaca SMA di Kabupaten Lamongan
tabel berikut. perlu ditingkatkan.
Dari Hasil perolehan rata-rata
Tabel 2 Perolehan Rata-rata nilai Tingkat tingkat pemahaman literal SMA di
Pemahaman Literal Siswa SMA Kabupaten
Lamongan Kabupaten Lamongan tersebut harusnya
Rata- lebih tinggi lagi karena pemahaman
No Sekolah
rata literal adalah tingkat yang paling rendah.
1 SMAN 1 Mantup Lamongan 58
2 SMAN 1 Paciran Lamongan 71 Akan tetapi, dengan perolehan rata-rata
3 SMAN 2 Lamongan 55 sebesar 60,2 membuat tingkat
4 SMA Mazroatul Ulum Lamongan 58
5 SMAN 1 Babat Lamongan 76 pemahaman literal siswa SMA di
6 SMAN 1 Bluluk Lamongan 59 Kabupaten Lamongan hanya sebatas
7 SMAN 1 Kembangbahu Lamongan 74
8 SMA Nurul Huda Lamongan 56 memahami, tidak lebih. Jika pemahaman
9 SMA Khozainul Ulum Lamongan 48 literal siswa 60,2, dapat dimungkinkan
10 SMA Nusantara Deket Lamongan 47
Rata-rata 60,2 untuk pemahaman yang lebih tinggi nilai
yang didapatkan semakin rendah.
Dari tabel di atas, perolehan nilai
rata-rata pemahaman literal siswa SMA Tingkat Membaca Pemahaman
di Kabupaten Lamongan sebesar 60,2. Inferensial Siswa Kabupaten
Jika disesuaikan pada PAP (60) yang Lamongan
telah ditentukan, perolehan nilai rata-rata Tingkat membaca pemahaman
tingkat membaca pemahaman literal inferensial dalam instrumen yang
siswa SMA Kabupetan Lamongan dapat diberikan pada siswa SMA Kabupaten
dikatakan tinggi. Nilai minimum adalah Lamongan terdapat pada soal nomor 3,

TINGKAT MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SMA KABUPATEN LAMONGAN | 25


Abdul Kholiq1, Dian Luthfiyati2
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

5, 8, 13, 16, 22, 24, 34, 35, 36. Pada 2=SMAN 1 Paciran Lamongan;
tingkat membaca pemahaman 3=SMAN 2 Lamongan; 4=SMA
inferensial, siswa SMA Kabupaten Mazroatul Ulum Lamongan; 5=SMAN 1
Lamongan analisis utama dari penelitian Babat Lamongan; 6=SMAN 1 Bluluk
ini adalah penentuan rata-rata nilai Lamongan; 7=SMAN 1 Kembangbahu
perolehan siswa. Perolehan nilai rata-rata Lamongan; 8= SMA Nurul Huda
nilai yang diperoleh siswa di setiap Lamongan; 9=SMA Khozainul Ulum
sekolah disajikan pada tabel berikut. Lamongan; 10=SMA Nusantara Deket
(1=SMAN 1 Mantup Lamongan; Lamongan)

Bagan 2 Perolehan Rata-rata nilai Tingkat Pemahaman Inferensial Siswa SMA Kabupaten Lamongan

Dari bagan di atas, terlihat bahwa 8 SMA Nurul Huda Lamongan 42


9 SMA Khozainul Ulum Lamongan 40
rata-rata perolehan nilai ada yang di atas 10 SMA Nusantara Deket Lamongan 41
60 (nilai PAP) dan ada yang di Rata-rata 45,09

bawahnya. Untuk lebih jelasnya,


perolehan rata-rata keseluruhan tingkat Dari tabel di atas, terlihat bahwa
membaca pemahaman inferensial siswa rata-rata kemampuan membaca
SMA Kabupetan Lamongan dapat dilihat pemahaman inferensial siswa SMA
pada tabel berikut. Kabupaten Lamongan adalah 46.85. Jika
dikaitkan dalam kriteria penskoran
Tabel 3 Perolehan Rata-rata nilai Tingkat penilaian dalam penelitian ini dapat
Pemahaman inferensial Siswa SMA Kabupaten dinyatakan bahwa kemampuan membaca
Lamongan pemahaman inferensial siswa SMA
Rata-
No Sekolah
rata Kabupatean Lamongan adalah sangat
1 SMAN 1 Mantup Lamongan 61.66 rendah.
2 SMAN 1 Paciran Lamongan 59.66
3 SMAN 2 Lamongan 37.66 Dari tabel di atas, nilai tertinggi
4 SMA Mazroatul Ulum Lamongan 41 pada pemahaman inferensial siswa SMA
5 SMAN 1 Babat Lamongan 49.33
6 SMAN 1 Bluluk Lamongan 41 di Kabupaten Lamongan adalah sebesar
7 SMAN 1 Kembangbahu Lamongan 37.66
26 | Jurnal Kredo
Vol. 4 No. 1 Oktober 2020
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

61,66 dan terendah adalah sebesar 37,66. pemahaman kritis, siswa SMA
Hal tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Lamongan analisis utama
kemampuan pemahaman inferensial dari penelitian ini adalah penentuan rata-
siswa SMA di Kabupaten Lamongan rata nilai perolehan siswa. Perolehan
adalah sangat rendah. hal tersebut juga nilai rata-rata nilai yang diperoleh siswa
menunjukkan rendahnya kualitas di setiap sekolah disajikan pada tabel
membaca siswa SMA di Kabupaten berikut. (1=SMAN 1 Mantup Lamongan;
Lamongan. 2=SMAN 1 Paciran Lamongan;
3=SMAN 2 Lamongan; 4=SMA
Tingkat Membaca Pemahaman Kritis Mazroatul Ulum Lamongan; 5=SMAN 1
Siswa Kabupaten Lamongan Babat Lamongan; 6=SMAN 1 Bluluk
Tingkat membaca pemahaman kritis Lamongan; 7=SMAN 1 Kembangbahu
dalam instrumen yang diberikan pada Lamongan; 8= SMA Nurul Huda
siswa SMAN 1 Bluluk terdapat pada Lamongan; 9=SMA Khozainul Ulum
soal nomor 7, 9, 14, 17, 18, 25, 27, 28, Lamongan; 10=SMA Nusantara Deket
37, 38. Pada tingkat membaca Lamongan

Bagan 3 Perolehan Rata-rata nilai Tingkat Pemahaman Kritis Siswa SMA Kabupaten Lamongan

Dari bagan di atas, terlihat bahwa rata


1 SMAN 1 Mantup Lamongan 51.66
rata-rata perolehan nilai ada yang di atas 2 SMAN 1 Paciran Lamongan 73,33
60 (nilai PAP) dan ada yang di 3 SMAN 2 Lamongan 40,33
4 SMA Mazroatul Ulum Lamongan 50
bawahnya. Untuk lebih jelasnya, 5 SMAN 1 Babat Lamongan 75,66
perolehan rata-rata keseluruhan tingkat 6 SMAN 1 Bluluk Lamongan 50
7 SMAN 1 Kembangbahu Lamongan 82,66
membaca pemahaman kritis siswa SMA 8 SMA Nurul Huda Lamongan 42
Kabupetan Lamongan dapat dilihat pada 9 SMA Khozainul Ulum Lamongan 50
10 SMA Nusantara Deket Lamongan 41,5
tabel berikut. Rata-rata 55.71

Tabel 4 Perolehan Rata-rata nilai Tingkat


Dari tabel di atas, terlihat bahwa
Pemahaman Kritis Siswa SMA Kabupaten
Lamongan rata-rata kemampuan membaca
No Sekolah Rata- pemahaman kritis siswa SMA
TINGKAT MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SMA KABUPATEN LAMONGAN | 27
Abdul Kholiq1, Dian Luthfiyati2
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

Kabupaten Lamongan adalah 50.55. Jika 29, 30, 39, 40. Pada tingkat membaca
dikaitkan dalam kriteria penskoran pemahaman kreatif, siswa SMA
penilaian dalam penelitian ini dapat Kabupaten Lamongan analisis utama
dinyatakan bahwa kemampuan membaca dari penelitian ini adalah penentuan rata-
pemahaman kritis siswa SMA rata nilai perolehan siswa. Perolehan
Kabupatean Lamongan adalah sedang. nilai rata-rata nilai yang diperoleh siswa
Dari tabel di atas, nilai tertinggi di setiap sekolah disajikan pada tabel
pada pemahaman kritis siswa SMA di berikut. (1=SMAN 1 Mantup Lamongan;
Kabupaten Lamongan adalah sebesar 2=SMAN 1 Paciran Lamongan;
73,33 dan terendah adalah sebesar 40,33. 3=SMAN 2 Lamongan; 4=SMA
Hal tersebut menunjukkan bahwa Mazroatul Ulum Lamongan; 5=SMAN 1
kemampuan pemahaman kritis siswa Babat Lamongan; 6=SMAN 1 Bluluk
SMA di Kabupaten Lamongan adalah Lamongan; 7=SMAN 1 Kembangbahu
sangat rendah. Hal tersebut juga Lamongan)
menunjukkan rendahnya kualitas
membaca siswa SMA di Kabupaten
Lamongan.
Terdapat hal yang menarik dari hasil
rata-rata perolehan nilai pemahaman
kritis siswa SMA di Kabupaten
Lamongan. Pada perolehan hasil tingkat
pemahaman inferensial didapatkan
bahwa pemhaman inferensial siswa
sangat rendah, tetapi pada pemahaman
kritis malah menjadi lebih baik. Hal
tersebut menunjukkan bahwa siswa lebih Bagan 4 Perolehan Rata-rata nilai Tingkat
bisa menganalisis dan mengevaluasi Pemahaman Kreatif Siswa SMA Kabupaten
Lamongan
bacaan daripada memahaminya. Oleh
karena itu, dibutuhkan penelitian lebih
Dari bagan di atas, terlihat bahwa
lanjut hubungan antara pemahaman
rata-rata perolehan nilai ada yang di atas
inferensial dengan pemahaman kritis.
60 (nilai PAP) dan ada yang di
bawahnya. Untuk lebih jelasnya,
Tingkat Membaca Pemahaman
perolehan rata-rata keseluruhan tingkat
Kreatif Siswa Kabupaten Lamongan
membaca pemahaman kreatif siswa
Tingkat membaca pemahaman
SMA Kabupetan Lamongan dapat dilihat
kreatif dalam instrumen yang diberikan
pada tabel berikut.
pada siswa SMAN 1 Bluluk terdapat
pada soal nomor 4, 10, 15, 19, 20, 26,

28 | Jurnal Kredo
Vol. 4 No. 1 Oktober 2020
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

Tabel 5 Perolehan Rata-rata nilai Tingkat PEMBAHASAN


Pemahaman Kreatif Siswa SMA Kabupaten
Lamongan
Rata- Dari hasil penelitian di atas dapat
No Sekolah
rata analisis penelitian ini dapat disajikan
1 SMAN 1 Mantup Lamongan 32
2 SMAN 1 Paciran Lamongan 39.33
pada bagan di bawah ini.
3 SMAN 2 Lamongan 26.67
4 SMA Mazroatul Ulum Lamongan 36.67
70
5 SMAN 1 Babat Lamongan 50.67
60
6 SMAN 1 Bluluk Lamongan 36.67
7 SMAN 1 Kembangbahu Lamongan 29 50
8 SMA Nurul Huda Lamongan 32 40
9 SMA Khozainul Ulum Lamongan 28 30
10 SMA Nusantara Deket Lamongan 24
20
Rata-rata 33.5
10
0
Dari tabel di atas, terlihat bahwa LiteralInferensial Kritis Kreatif Mean
East 60,2 45,09 55,71 33,5 48,62
rata-rata kemampuan membaca
pemahaman kreatif siswa SMA
Kabupaten Lamongan adalah 35.85. Jika
dikaitkan dalam kriteria penskoran Bagan 5 Perolehan Rata-rata perolehan nilai
membaca pemahaman
penilaian dalam penelitian ini dapat
dinyatakan bahwa kemampuan membaca
pemahaman kreatif siswa SMA Dari bagan di atas, terlihat bahwa
Kabupatean Lamongan adalah sangat rata-rata perolehan nilai ada yang di atas
rendah. 60 (nilai PAP) dan ada yang di
Dari tabel di atas, nilai tertinggi bawahnya. Untuk lebih jelasnya,
pada pemahaman kreatif siswa SMA di perolehan rata-rata keseluruhan tingkat
Kabupaten Lamongan adalah sebesar membaca pemahaman siswa SMA
50,67 dan terendah adalah sebesar 24. Kabupetan Lamongan dapat dilihat pada
Hal tersebut menunjukkan bahwa tabel berikut.
kemampuan pemahaman kreatif siswa
Tabel 6 Perolehan Rata-rata perolehan nilai
SMA di Kabupaten Lamongan adalah membaca pemahaman
sangat rendah. Hal tersebut juga Nomor
Tingkat Membaca Rata-
Pemahaman rata
menunjukkan rendahnya kualitas 1 Literal 60.2
membaca siswa SMA di Kabupaten 2 Inferensial 45.09
Lamongan. 3 Kritis 55.71
4 Kreatif 33.5
Pada hasil tersebut, tingkat Rata-rata 48.62
pemahaman kreatif siswa SMA di
Kabupaten Lamongan adalah yang Dari tabel di atas, terlihat bahwa
paling rendah. secara tidak langsung rata-rata kemampuan membaca
kemampuan siswa dalam berkreasi juga pemahaman siswa SMA Kabupaten
sangat rendah. Oleh karena itu, hal Lamongan adalah 48.62. Jika dikaitkan
tersebut harusnya menjadi perhatian dalam kriteria penskoran penilaian
yang sangat serius bagi pemerintah dalam penelitian ini dapat dinyatakan
daerah.
TINGKAT MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SMA KABUPATEN LAMONGAN | 29
Abdul Kholiq1, Dian Luthfiyati2
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

bahwa kemampuan membaca membaca pun terpengaruh untuk


pemahaman siswa SMA Kabupatean menjadi rendah. rendahnya minat baca
Lamongan adalah sangat rendah. tersebut memengaruhi kemampuan
Dari hasil di atas, hasil penelitian membaca mereka menjadi rendah. hal
PISA dinyatakan bahwa membaca siswa tersebut terlihat pada hasil penelitian ini.
Indonesia di urutan ke 57 dari 65 negara
yang diteliti dapat SIMPULAN
dipertanggungjawabkan. Buktinya, hasil
penelitian ini pun menyatakan bahwa Simpulan yang didapat dari
tingkat membaca siswa SMA di penelitian ini adalah
Kabupaten Lamongan sangat rendah. a. Tingkat membaca pemahaman
Perolehan tersebut menjadi peringatakan literal siswa SMA Kabupaten
bagi pemerintah daerah Kabupaten Lamongan dinyatakan sedang
Lamongan, khususnya Dinas Pendidikan dengan perolehan rata-rata nilai 60,2
Kabupetan Lamongan, untuk yang apabila dikaitkan pada
meningkatkan kemampuan membaca penentuan kriteria rata-rata nilai dari
siswa. Selain itu, pihak sekolah, PAP dapat dikatakan bahwa tingkat
khususnya kepala sekolah, juga memiliki membaca pemahaman literal siswa
pekerjaan tambahan untuk meningkatkan SMA Kabupaten Lamongan adalah
kemampuan membaca siswa. sedang.
Dari hasil penelitian tersebut dapat b. Tingkat membaca pemahaman
ditarik akar masalahnya adalah inferensial siswa SMA Kabupaten
kebiasaan membaca yang masih belum Lamongan dinyatakan sangat rendah
tertanam pada diri siswa. Seperti yang dengan perolehan rata-rata nilai
telah disampaikan oleh Lamb dan Arnol 45,09 yang apabila dikaitkan pada
(dalam Somadayo (2011:27) yang penentuan kriteria rata-rata nilai dari
menyampaikan bahwa faktor yang PAP dapat dikatakan bahwa tingkat
memengaruhi proses membaca membaca pemahaman inferensial
pemahaman terdiri atas (1) faktor siswa SMA Kabupaten Lamongan
lingkungan; (2) faktor intelektual; (3) adalah sangat rendah.
factor psikologis; (4) faktor fisiologis. c. Tingkat membaca pemahaman kritis
Jika melihat kualitas siswa SMA di siswa SMA Kabupaten Lamongan
Kabupaten Lamongan yang mampu dinyatakan sedang dengan perolehan
meraih juara dalam beberapa kompetisi rata-rata nilai 55,71 yang apabila
akademik dan nonakademik, factor yang dikaitkan pada penentuan kriteria
sangat memengaruhi rendahnya tingkat rata-rata nilai dari PAP dapat
membaca siswa adalah factor psikologis. dikatakan bahwa tingkat membaca
Siswa SMA di Kabupaten pemahaman kritis siswa SMA
Lamongan memiliki kompetensi yang Kabupaten Lamongan adalah
bagus dalam berpikir tingkat tinggi, rendah.
tetapi pada bidang saintifik. Akan tetapi, d. Tingkat membaca pemahaman
siswa SMA memiliki minat yang rendah kreatif siswa SMA Kabupaten
pada pelajaran bahasa sehingga minta Lamongan dinyatakan sangat rendah
30 | Jurnal Kredo
Vol. 4 No. 1 Oktober 2020
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

dengan perolehan rata-rata nilai 33, a. Pemerintah Kabupaten Lamongan,


5 yang apabila dikaitkan pada terutama Dinas Pendidikan
penentuan kriteria rata-rata nilai dari Kabupaten Lamongan, sebaiknya
PAP dapat dikatakan bahwa tingkat melakukan pemetaan tingkat
membaca pemahaman kreatif siswa membaca pemahaman dan tingkat
SMA Kabupaten Lamongan adalah berpikir siswa agar kemampuan
sangat rendah. berpikir siswa SMA di Kabupaten
Tingkat membaca pemahaman Lamongan dapat terkontrol.
siswa SMA di Kabupaten b. Pemerintah Kabupaten Lamongan,
Lamongan secara keseluruhan terutama Dinas Pendidikan
mencapai 48.62 yang apabila Kabupaten Lamongan, sebaiknya
dikaitkan pada penentuan kriteria melakukan kegiatan atau program
rata-rata nilai dari PAP dapat untuk membiasakan kegiatan
dikatakan bahwa tingkat membaca membaca siswa agar kemampuan
pemahaman siswa SMA Kabupaten membaca siswa menjadi baik.
Lamongan adalah sangat rendah c. Kepala SMA di Kabupetan
Lamongan sebaiknya membuat
SARAN dan menerapkan program literasi
sekolah agar siswa terbiasa untuk
Dari hasil penelitian yang telah membaca sehingga budaya
diuraikan di atas, terdapat beberapa membaca di sekolah menjadi
saran untuk meningkatkan kualitas sangat tinggi yang dampaknya
pendidikan dan kemampuan membaca adalah pada peningkatan
pemahaman siswa SMA. Beberapa saran kemampuan membaca siswa.
tersebut sebagai berikut.

DAFTAR PUSTAKA

Ardika, I. W. D., Sitawati, A. R., & Suciani, N. K. (2017). Fenomena Pokok Pendidikan
Indonesia: Apa dan Bagaimana?. Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora, 3(1),
96.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Gunawan, Imam dan Palupi, Anggraeni Retno. 2012. Taksonomi Bloom—Revisi Ranah
Kognitif: Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian.
Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran. Vol. 2. No.
2. 98—117.

Hairuddin, dkk. 2007. Pembelajaran bahasa Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan


Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

TINGKAT MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SMA KABUPATEN LAMONGAN | 31


Abdul Kholiq1, Dian Luthfiyati2
Kredo 4 (2020)
KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

Kemendikbud, 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal


Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kholiq, Abdul. 2018. Tingkat Membaca Pemahaman Siswa SMAN 1 Bluluk


Lamongan. Jurnal Reforma. Vol 7, No 1. Hlm. 1—11

Laila, N. A. 2009. Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning)


terhadap Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV
SD. Cakrawala Pendidikan, (3), 238–248.

Laily, I. F. (2014). Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan


Memahami Soal Cerita Matematika Sekolah Dasar. Eduma: Mathematics
Education Learning and Teaching, 3(1).

Lamb, R. and Arnold, P. 1975. Reading: Foundations and instructional strategies.


Wiltshire: Wadsworth Pub. Co.

Muis, S. F. 2013. Kemampuan Membaca Pemahaman Literal dan Interpretatif melalui


Pendekatan Konstruktivisme. Al-MUNZIR, 6(2).

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.


Yogyakarta: BPFE

Nurhadi. 1987. Kapita selekta kajian bahasa, sastra, dan pengajaran. Malang: Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS-IKIP Malang.

OECD. (2019). PISA 2018 Results Vol III: What School Life Means for Students’ Lives.
2019 (Vol. III). Paris: OECD Publishing. https://doi.org/10.1787/acd78851-en

Somadayo, Samsu. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Sulikhah, S., Utomo, S., & Santoso, S. (2020). Pengaruh Teknik Survey Question Read Reflect
Recite Review (SQ4R) dan Teknik Skema Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Sd Negeri Kelas III di Kecamatan
Karanganyar Demak. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 3(2), 365-385.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung:


Angkasa

32 | Jurnal Kredo
Vol. 4 No. 1 Oktober 2020

You might also like