You are on page 1of 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI CERITA MELALUI

METODE PEMBELAJARAN SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE,


REVIEW)

Ari Wahyu Kusumajati1), Retno Winarni2), Karsono3)


PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta 57126
Email: ariwahyujati@gmail.com

Abstract: The objective of this research is to improve: (1) The quality of learning process of competences in
drawing conclusion from story by using SQ3R (survey, question, read, recite, review) learning method on the
students at grade V of primary school of SD Negeri 1 Temuwangi in academic year of 2015/2016; (2)
Competences of drawing conclusion from story by using SQ3R (survey, question, read, recite, review) learning
method. This research was Classroom Action Research (CAR) with cycle model. This research last in two
cycles. Each cycle consist of four stages, there are planning, implementation, observation, and reflection. The
subjects of the research were teacher and students at grade V of SD Negeri 1 Temuwangi. This research was
using test, observation, interview, and documentation as data collection techniques. The data were validated by
using source triangulation and triangulation technique. The data were analyzed by using critical analysis
technique, comparative descriptive technique, and interactive analysis model. The result of the research shows
the improvement ofquality of learning process andcompetence on drawing conclusion of story. Based on the data
analysis, it can be concluded that the implementation of SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) learning
method could improvethe competence on drawing conclusion of a story.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan kualitas proses pembelajaran kemampuan
menyimpulkan isi cerita melalui penerapan metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite,
Review) pada siswa kelas V SD Negeri 1 Temuwangi tahun ajaran 2015/2016; (2) meningkatkan kemampuan
menyimpulkan isi cerita melalui penerapan metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite,
Review) pada siswa kelas V SD Negeri 1 Temuwangi tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini berbentuk penelitian
tindakan kelas (PTK) dengan model siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari
empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru
dan siswa kelas V SD Negeri 1 Temuwangi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknis tes,
observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik uji validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan
triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kritis, teknik deskriptif komparatif
dan model analisis data interaktif. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan adanya peningkatan kualitas
proses pembelajaran dan kemampuan menyimpulkan isi cerita. Berdasarkan analisi data, dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) berhasil meningkatkan
kemampuan menyimpulkan isi cerita pada siswa kelas V SD

Kata Kunci: metode SQ3R, kemampuan menyimpulkan isi cerita, kualitas proses pembelajaran

Bahasa merupakan produk budaya liki keterkaitan yang erat antar satu aspek de-
manusia yang berguna dalam kehidupan ma- ngan aspek yang lain.
nusia sebagai alat komunikasi. Oleh karena i- Salah satu keterampilan dasar berba-
tu, bahasa diajarkan sejak dini dalam kehidu- hasa yang digunakan untuk berkomunikasi
pan manusia. Dalam konteks komunikasi dan secara tidak langsung, yakni membutuhkan
pendidikan di Indonesia,Bahasa Indonesia di- media yaitu keterampilan membaca. Slamet
ajarkan pada semua jenjang pendidikan dari dan Saddhono (2012: 114) berpendapat bah-
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, wa membaca mempunyai arti memahami ide
dan Sekolah Menengah Atas. Pembelajaran atau gagasan baik tersurat maupun tersirat
Bahasa Indonesia yang diajarkan untuk me- bahkan yang tersorot dalam bacaan. Jadi se-
latih siswa mempunyai kemampuan berbaha- jatinya produk dari proses membaca adalah
sa yang baik dan benar. Dalman (2013:1), pemahaman.Membaca memiliki sifat sebagai
menyatakan bahwa terdapat 4 aspek keteram- penerima pesan karena pada dasarnya, mem-
pilan dasar berbahasa yang harus dikuasai baca merupakan suatu kegiatan proses kog-
oleh siswa yaitu keterampilan menyimak, nitif untuk memperoleh berbagai informasi
berbicara, membaca, dan menulis. Keempat dalam tulisan-tulisan. Tidak hanya informasi
aspek keterampilan berbahasa tersebut memi- saja yang diperoleh, akan tetapi gagasan,
1) Mahasiswa Program Studi PGSD UNS
2),3) Dosen Program Studi PGSD UNS
pendapat, maupun ide-ide juga akan muncul rendah karena pemahaman siswa yang ku-
saat proses membaca. Seperti hal yang rang. Ada beberapa faktor penyebab hal ter-
diungkapkan Slamet dan Saddhono di atas, sebut antara lain proses pembelajaran belum
untuk dapat memperoleh informasi dari mengaktifkan siswa, kurangnya penggunaan
kegiatan membaca, terlebih dulu harus me- media dan metode yang dapat menarik perha-
mahami isi dari bacaan. Setelah berhasil me- tian dan siswa.
mahami, seseorang baru bisa menyimpulkan Berdasarkan hasil observasi yang di-
isi dari bacaan tersebut. Berdasarkan hasil lakukan, terdapat beberapa hal yang menye-
simpulan itulah, informasi tersampaikan ke- babkan rendahnya kemampuan menyimpul-
pada pembaca. Kemampuan menyimpulkan kan isi cerita pada siswa, antara lain: (1) ku-
isi cerita sebagai kesanggupan seseorang un- rangnya kemampuan siswa dalam menentu-
tuk memahami isi cerita secara mendalam kan ide pokok paragraf, (2) kurangnya per-
dan diaktualisasikan dalam hasil penyimpu- bendaharaan kata yang dimiliki siswa, dan
lan dari cerita tersebut. (3) rendahnya antusiasme siswa dalam pem-
Arikunto dan Jabar (2010: 191) me- belajaran.
ngungkapkan bahwa menyimpulkan berarti Selain hasil wawancara dan observa-
proses menggerakkan inti dari sederet infor- si, rendahnya kemampuan menyimpulkan isi
masi ke bentuk yang lebih sederhana dan ri- cerita siswa juga dapat dilihat dari uji pratin-
ngan namun masih memperhatikan kelengka- dakan. Berdasarkan hasil uji pratindakan ke-
pan informasinya.Berdasarkan logika pemro- pada 20 siswa, menunjukkan hanya 6 atau
sesan informasi tersebut, menyimpulkan isi 30% yang berhasil mendapatkan nilai di atas
cerita bukanlah kemampuan yang mudah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni
dilakukan. Oleh karena itu, guru harus mam- 72 sedangkan 14 siswa lainnya atau 70% ma-
pu menciptakan pembelajaran yang kondusif sih kurang dari 72 (KKM).Oleh karena itu,
dan menarik perhatian siswa dalam pembela- dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa
jaran khususnya membaca. Akan tetapi keba- kelas V SDN 1 Temuwangi dalam membuat
nyakan siswa kesulitan dalam mencerna in- simpulan paragraf maupun isi cerita tergo-
formasi dari bacaan. Informasi yang dibutuh- long rendah karena perbandingan siswa yang
kan berupa ide pokok bacaan sehingga pem- mendapat nilai di bawah KKM lebih banyak
baca harus menguasai ide pokok bacaan un- dari siswa yang mendapat nilai sama atau di
tuk mendapatkan informasi tersebut. atas KKM.
Bacaan yang dipahami dan disimpul- Berdasarkan permasalahan yang dite-
kan oleh siswa kelas V SD tentunya harus di- mukan saat melakukan wawancara, observa-
sesuaikan dengan tingkat usia anak SD. Ba- si, dan uji pratindakan di kelas, diperlukan
caan yang sesuai dengan anak SD yaitu cerita metode pembelajaran yang inovatif untuk
anak. Kurniawan (2013: 18) mengungkapkan mengatasi permasalahan rendahnya kemam-
bahwa cerita anak adalah cerita yang ditulis puan siswa dalam membuat simpulan. Menu-
dengan menggunakan sudut pandang anak. rut Jihad dan Haris (2012: 24), metode me-
Menurut Nurgiyantoro (2013: 145), cerita ngajar adalah cara mengajar atau cara me-
merupakan pembeberan dan atau pengurutan nyampaikan materi pembelajaran kepada sis-
gagasan lakuan dan atribut yang mempunyai wa yang diajar. Metode yang dipilih tentunya
urutan awal, tengah, dan akhir. Jadi untuk merupakan metode yang tepat jika diterapkan
memahami suatu cerita harus mengetahui u- dalam keterampilan membaca dan memaha-
rutan cerita dari awal, tengah, dan akhir ceri- mi isi cerita sehingga memudahkan siswa un-
ta. tuk menyimpulkan isi cerita. Metode tersebut
Kesulitan-kesulitan dalam mencerna juga harus mengaktifkan siswa terutama ke-
informasi bacaan tersebut terjadi pula pada giatan membaca. Selain penggunaan metode
siswa kelas V SD Negeri 1 Temuwangi. Ber- yang inovatif untuk mengatasi masalah ren-
dasarkan wawancara dengan guru kelas V, dahnya kemampuan menyimpulkan isi cerita,
diperoleh informasi bahwa hasil pembelaja- diperlukan puakinerja guru dan aktivitas sis-
ran kemampuan menyimpulkan isi cerita sis- wa yang mendukung keberhasilan pembela-
wa kelas V SD Negeri 1 Temuwangi masih jaran.
Salah satu metode pembelajaran yang (2) meningkatkan kemampuan menyimpul-
dapat dijadikan alternatif penyelesaian pada kan isi cerita pada siswa kelas V SD Negeri 1
permasalahan pembelajaran di atas yaitu me- Temuwangi Kabupaten Klaten tahun ajaran
tode pembelajaran SQ3R (Survey, Question, 2015/2016 melalui penerapan metode pem-
Read, Recite, and Review) yang dikembang- belajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Re-
kan oleh Francis P. Robinson. Menurut Dal- cite, Review)
man (2013:189), pengertian metode pembe-
lajaran SQ3R merupakan salah satu cara METODE
membaca untuk memahami isi bacaan yang Penelitian ini dilaksanakan di kelas V
menggunakan langkah-langkah secara siste- SD Negeri 1 Temuwangi yang terletak di De-
matis dalam pelaksanaannya. Langkah-lang- sa Temuwangi, Kecamatan Pedan, Kabupa-
kah tersebut yakni Survey (tinjau), Question, ten Klaten pada semester 2 tahun ajaran
(tanya), Read (baca), Recite, Review (tinjau 2015/2016. Penelitian ini merupakan jenis
kembali). Langkah-langkah di atas dirancang penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
dan diaplikasikan untuk memudahkan mema- model siklus. Setiap siklus terdiri dari empat
hami isi bacaan kemudian membuat simpu- tahap, meliputi: perencanaan, pelaksanaan,
lan dari bacaan. Tahap survey, terlebih dahu- observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini
lu bacaan diidentifikasi agar pembaca me- adalah guru kelas V dan siswa kelas V SD
ngetahui garis besar dari isi bacaan. Mem- Negeri 1 Temuwangi sejumlah 20 siswa, ter-
buat pertanyaan yang berkaitan dengan isi diri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa
bacaan pada tahap question. Membaca de- perempuan. Sumber data dalam penelitian ini
ngan cermat dan teliti pada tahap read untuk diperoleh dari siswa, guru, dan proses
menemukan jawaban dari pertanyaan yang pembelajaran. Bentuk data yang didapatkan
telah dibuat. Proses membaca tidak diselingi berupa arsip dokumen, seperti silabus,
dengan kegiatan mencatat agar dapat fokus Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
dalam memahami isi bacaan. Tahap recite daftar siswa, dan hasil nilai kemampuan
yakni pembaca menjawab pertanyaan berda- menyimpulkan isi cerita. Teknik
sarkan bacaan yang telah dibacanya meng- pengumpulan data yang digunakan adalah
gunakan kalimat sendiri. Tahap review dila- tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi.
kukan untuk memastikan jawaban dengan Teknik uji validitas data menggunakan
membaca ulang bacaan tersebut. teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber
Berdasarkan uraian tersebut, dirumus- dan triangulasi teknik. Teknik analisis data
kan permasalahan sebagai berikut: (1) apa- yang digunakan untuk menganalisis data-data
kah penerapan metode pembelajaran SQ3R yang telah berhasil dikumpulkan adalah
(Survey, Question, Read, Recite, Review) da- teknik analisis kritis, teknik deskriptif
pat meningkatkan kualitas proses pembelaja- komparatif, dan model analisis interaktif.
ran kemampuan menyimpulkan isi cerita pa- Model analisis interaktif terdiri dari pengum-
da siswa kelas V SD Negeri 1 Temuwangi pulan data, reduksi data, penyajian data, dan
Kabupaten Klaten tahun ajaran 2015/2016?, penarikan kesimpulan. Penelitian ini dikata-
(2) apakah penerapan metode pembelajaran kan berhasil apabila 80% atau 16 siswa dari
SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Re- 20 siswa dapat memenuhi KKM menyimpul-
view) dapat meningkatkan kemampuan me- kan isi cerita yang telah ditetapkan yaitu ≥72.
nyimpulkan isi cerita pada siswa kelas V SD
Negeri 1 Temuwangi Kabupaten Klaten ta- HASIL
hun ajaran 2015/2016? Berdasarkan hasil observasi, wawan-
Tujuan penelitian ini adalah untuk: cara dengan guru kelas V dan hasil uji pratin-
(1) meningkatkan kualitas proses pembelaja- dakan, dapat diketahui bahwa pada kondisi
ran kemampuan menyimpulkan isi cerita pa- awal kualitas proses pembelajaran dan ke-
da siswa kelas V SD Negeri 1 Temuwangi mampuan menyimpulkan isi cerita siswa ma-
Kabupaten Klaten tahun ajaran 2015/2016 sih rendah. Penilaian kualitas proses pembe-
melalui penerapan metode pembelajaran SQ- lajaran menggunakan hasil skor kinerja guru
3R (Survey, Question, Read, Recite, Review), dan aktivitas siswa. Skor kinerja guru pada
pratindakan sebesar 2,07 kategori baik dan diperoleh dari pelaksanaan tindakan pada
skor aktivitas siswa sebesar 1,61 kategori cu- siklus I dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini:
kup. Kemampuan menyimpulkan isi cerita Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Ke-
pratindakan dikatakan rendah, dibuktikan de- mampuan Menyimpulkan Isi Ce-
ngan data yang menunjukkan terdapat 6 dari rita padaSiklus I
20 siswa atau 30% yang memperoleh nilai le- Interval
fi xi fi.xi
Persentase
bih atau sama dengan KKM, sedangkan 14 Nilai (%)
36-44 2 40 80 10
siswa atau 70% belum mencapai KKM. Data
45-53 2 49 98 10
hasil uji pratindakan dapat dilihat pada tabel 54-62 2 58 116 10
1 berikut: 63-71 4 67 268 20
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Ke- 72-80 10 76 760 50
mampuan Menyimpulkan Isi Ce- Jumlah 20 290 1322 100
rita pada Pratindakan Nilai Rata-rata 66,1
Ketuntasan Klasikal 50%
Interval Persentase
fi xi fi.xi Nilai Tertinggi 80
Nilai (%)
Nilai Terendah 38
32-41 1 36,5 36,5 5
Jumlah Siswa Tuntas 10
42-51 4 46,5 186 20
Jumlah Siswa Belum Tuntas 10
52-61 3 56,5 169 15
62-71 6 66,5 399 30
72-81 6 76,5 459 30 Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat di-
Jumlah 20 375 1250 100 ketahui nilai rata-rata kemampuan menyim-
Nilai Rata-rata 62,5 pulkan isi cerita pada siklus I sebesar 66,1.
Ketuntasan Klasikal 30% Siswa paling banyak yaitu sejumlah 10 siswa
Nilai Tertinggi 77
Nilai Terendah 33 terdapat pada interval nilai 72-80, sedangkan
Jumlah Siswa Tuntas 6 frekuensi siswa paling sedikit yaitu 2 siswa
Jumlah Siswa Belum Tuntas 14 terdapat pada interval 36-44, 45-53, dan 54-
62. Ketuntasan kelas pada siklus Imeningkat
Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat di- dari pratindakan yakni sebesar 30%
ketahui nilai rata-rata kemampuan menyim- menjadi50% atau 10 siswa. Kualitas proses
pulkan isi cerita pada pratindakan sebesar pembelajaran mengalami peningkatan pada
62,5. Siswa paling banyak yaitu sejumlah 6 siklus I, yaitu skor kinerja guru sebesar 2,9
siswa terdapat pada interval nilai 62-71 dan kategori baik dan skor aktivitas siswa sebesar
interval 72-81, sedangkan frekuensi siswa 2,13 kategori baik. Terjadi peningkatan na-
paling sedikit yaitu 1 siswa terdapat pada in- mun belum memenuhi indikator pencapaian
terval 32-41. Ketuntasan kelas pada pra- penelitian yakni sebesar 80%.Hal ini karena
tindakan hanya 30% atau 6 siswa, hal ini ka- terdapat beberapa aspek penilaian kinerja
rena siswa masih kesulitan dalam menentu- guru dan aktivitas siswa yang belum
kan kalimat utama dan ide pokok paragraf memenuhi kriteria baik. Skor aspek penilaian
serta antusiasme membaca siswa masih ku- kemampuan menyimpulkan isi cerita paling
rang.Kurangnya keantusiasan membaca dili- rendah yaitu aspek ejaan dan tata tulis. Oleh
hat dari siswa kurang bersemangat dan ku- karena itu, aspek yang masih kurang harus
rang sungguh-sungguh saat melakukan ke- diperbaiki di siklus II. Solusi dari masalah ini
giatan membaca. Solusi yang dipilih untuk yaitu guru perlu menuntun siswa dalam
permasalahan ini yaitu dengan menerapkan menerapkan metode pembelajaran SQ3R dan
metode pembelajaran SQ3R (Survey, Qu- membimbing penggunaan Ejaan Yang Di-
estion, Read, Recite, Review). Diharapkan sempurnakan (EYD) dan tata tulis yang be-
penerapan metode pembelajaran SQ3R dapat nar.Salah satu contohnya yaitu menggunakan
membuat siswa mudah dalam memahami tanda baca tanya pada akhir kalimat tanya.
suatu bacaan. Data di atas menunjukkan bahwa pe-
Berdasarkan data dan informasi yang ningkatan tersebut belum mencapai target in-
diperoleh pada pratindakan, maka dilaksana- dikator kinerja yaitu 80% atau 16 dari 20
kan tindakan pada siklus I dengan menerap- siswa, sehingga penelitian dilanjutkan ke si-
kan metode pembelajaran SQ3R. data yang klus II. Pelaksanaan tindakan siklus II meru-
pakan perbaikan berdasarkan kekurangan Hasil analisis data setelah dilakukan
yang dijabarkan pada refleksi siklus I. Hasil tindakan penelitian menunjukkan adanya pe-
nilai kemampuan menyimpulkan isi cerita ningkatan kualitas proses pembelajaran dan
pada siklus II dapat disajikan dalam tabel 3 nilai rata-rata kemampuan menyimpulkan isi
berikut ini: cerita. Penilaian kualitas proses
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Ke- pembelajaranmenggunakan skor kinerja guru
mampuan Menyimpulkan Isi Ce- dan skor aktivitas siswa. Nilai rata-rata dari
rita padaSiklus II pratindakan ke siklus I naik 3,6 poin
Interval
fi Xi fi.xi
Persentase sedangkan nilai rata-rata dari siklus I ke
Nilai (%) siklus II naik 13,05. Peningkatan nilai rata-
54-62 1 58 58 5
rata dari siklus I ke siklus II jauh lebih besar
63-71 2 67 134 10
72-80 8 76 608 40 daripada peningkatan nilai rata-rata dari
81-89 7 85 595 35 pratindakan ke siklus II. Hal ini dikarenakan
90-98 2 94 188 10 dari pratindakan ke siklus I, guru dan siswa
Jumlah 20 380 1583 100 baru pertama kali menerapkan metode
Nilai Rata-rata 79,15 pembelajaran SQ3R. Guru baru mempelajari
Ketuntasan Klasikal 85%
Nilai Tertinggi 95 metode pembelajaran SQ3R, ketika diterap-
Nilai Terendah 54 kan di kelas sebagian besar siswa masih ke-
Jumlah Siswa Tuntas 17 bingungan saat mencari kata kunci bacaan.
Jumlah Siswa Belum Tuntas 3 Mengingat salah satu kesulitan siswa yakni
menentukan kalimat utama. Padahal kata
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat di- kunci terletak di dalam ide pokok dan ide po-
ketahui nilai rata-rata kemampuan menyim- kok terletak pada kalimat utama setiap para-
pulkan isi cerita pada siklus II sebesar 79,15. graf. Setelah diterapkan selama 2 kali perte-
Siswa paling banyak yaitu sejumlah 8 siswa muan di siklus I, siswa menjadi terlatih dan
terdapat pada interval nilai 72-80, sedangkan hasil yang ditunjukkan meningkat secara sig-
frekuensi siswa paling sedikit yaitu 1 siswa nifikan. Penelitian ini sejalan dengan
terdapat pada interval 54-62. Ketuntasan ke- penelitian milik Rakhman (2010) yang
las pada siklus II meningkat dari siklus I menyatakan bahwa terjadi peningkatan ke-
menjadi 85% atau 17 siswa.Kualitas proses mampuan menyimpulkan isi cerita pada sis-
pembelajaran pada siklus II, yaitu skor kiner- wa kelas V SDN 03 Bligorejo Tahun Ajaran
ja guru sebesar 3,5 kategori sangat baik dan 2009/2010. Bukti terjadinya peningkatan ter-
skor aktivitas siswa sebesar 2,7 kategori baik. lihat secara klasikal mencapai 71,05 pada si-
Terjadi peningkatan kualitas proses pembela- klus I dan meningkat menjadi 83,05 di siklus
jaran dan kemampuan menyimpulkan isi ce- II.
rita dari siklus I dan siklus II. Hal ini terjadi Melalui penerapan metode pembela-
karena guru telah melakukan perbaikan-per- jaran SQ3R juga meningkatkan ketuntasan
baikan yang dirancang di siklus I, sehingga klasikal kemampuan menyimpulkan isi cerita
pada siklus II hasil tindakan meningkat dan siswa kelas V SD Negeri 1 Temuwangi. Pe-
mencapai ketuntasan kelas 85%. Ketuntasan ningkatan persentase ketuntasan klasikal an-
tersebut telah mencapai indikator kinerja tara pratindakan dan siklus I selisih 20% se-
yang ditargetkan yaitu 80% dari 20 siswa dangkan peningkatan persentase ketuntasan
memenuhi KKM. Berdasarkan hasil tersebut, klasikal antara siklus I dan siklus II selisih
maka peningkatan kualitas proses pembelaja- 35%. Peningkatan ketuntasan klasikal dari
ran dan kemampuan menyimpulkan isi cerita pratindakan ke siklus I lebih kecil daripada
dengan menerapkan metode pembelajaran peningkatan siklus I ke siklus II karena pada
SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, siklus I, kegiatan yang dilakukan masih da-
Review) pada siswa kelas V SD Negeri 1 Te- lam proses penyesuaian siswa terhadap meto-
muwangi dinyatakan berhasil dan dihentikan de pembelajaran SQ3R yang baru pertama
pada siklus II. kali diterapkan. Siklus II sebagian besar sis-
wa sudah mampu menerapkan langkah-lang-
PEMBAHASAN
kah metode pembelajaran SQ3R secara siste- mampu mengaktifkan siswa untuk memaha-
matis. mi bahkan menyimpulkan bacaan. Mening-
Berdasarkan hasil pemaparan di atas, katnya nilai kemampuan menyimpulkan isi
dapat dirumuskan bahwa langkah-langkah cerita menunjukkan kualitas proses pembela-
metode pembelajaran SQ3R (Survey, Ques- jaran yang meningkat pula. Hal ini didukung
tion, Read, Recite, Review)meningkatkan ku- dengan refleksi siklus I yang telah dilaksa-
alitas proses pembelajaran dan kemampuan nakan pada siklus II sehingga pelaksanaan
menyimpulkan isi cerita pada siswa kelas V pembelajaran berlangsung lebih baik. Ada-
SDN 1 Temuwangi tahun ajaran 2015/2016. nya kinerja guru dan keaktifan siswa juga
Peningkatan ini dibuktikan dengan indikator mendukung terlaksananya pembelajaran ke-
meningkatnya nilai rata-rata dan ketuntasan mampuan menyimpulkan isi cerita.
klasikal kelas. Peningkatan tersebut
disebabkan antusiasme membaca siswa yang SIMPULAN
digerakkan oleh metode pembelajaran SQ3R Berdasarkan hasil tindakan dan pem-
dan dukungan peningkatan kinerja guru. bahasan dengan menerapkan metode pembe-
Nilai kemampuan menyimpulkan isi lajaran SQ3R (Survey, Question, Read, Re-
cerita siswa dan ketuntasan klasikal mening- cite, Review)dalam pembelajaran kemampu-
kat dari kondisi awal sampai siklus II. Hal ini an menyimpulkan isi cerita pada siswa kelas
disebabkan oleh penerapan metode pembela- V SDN 1 Temuwangi dapat disimpulkan
jaran SQ3R dapat membuat siswa mudah da- bahwa penerapan metode pembelajaran SQ-
lam memahami bacaan melalui tahap-tahap 3R (Survey, Question, Read, Recite,
yang ada dalam metode pembelajaran SQ3R. Review)dapat meningkatkan kualitas proses
Jika siswa sudah memahami bacaan tersebut, pembelajaran dan kemampuan
pastinya akan mudah juga dalam membuat menyimpulkan isi ceritapada siswa kelas V
simpulan dari isi bacaan. Berdasarkan hasil SDN 1 Temuwangi tahun ajaran 2015/2016.
observasi pada kondisi awal, guru belum

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., & Jabar, C. S. (2010). Evaluasi Program Pendidikan Pedoman Teoritis Praktis
bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Dalman. (2013). Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Jihad, A., & Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Kurniawan, H. (2013). Menulis Kreatif Cerita Anak. Jakarta: Akademia Permata.

Nurgiyantoro, B. (2013). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rakhman, M. (2010). Penggunaan Metode Kalimat dan Media Buku Cerita Bergambar
Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimpulkan Isi Cerita Anak pada Peserta Didik
Kelas V SD Muhammadiyah Danaraja Banjarnegara Tahun Ajaran 2009/2010.
Skripsi Tidak Dipublikasikan: Universitas Negeri Semarang.

Slamet, S., & Saddhono, K. (2012). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia: Teori
dan Aplikasi. Surakarta: CakraBooks.

You might also like