You are on page 1of 7

KEEFEKTIFAN TAMBAHAN JAM PELAJARAN PADA SISWA KELAS

TINGGI YANG BERKESULITAN MEMBACA DAN MENGHITUNG


DI SDK WAEPECA TING

Fransiska Jaiman Madu, Mariana Jediut & Eliterius Sennen


Prodi PGSD STKIP Santu Paulus Ruteng, Jl. Ahmad Yani No. 10, Ruteng-Flores 86508
Email: fransiskamadumgr@gmail.com

Abstract: Additional Characteristical Accessibility On Higher Class Students Reading And Calculating In
Waepeca SDK Ting. The problem in this study is related to the low ability of reading and counting on high-
class students in SDK Waepeca Ting. This is known through pretest activity. Based on pretest activity, students
who get low categorized value will get additional hours of learning both aspects of reading and counting aspects.
This study aims to describe the effectiveness of the lesson on students who have trouble reading and counting.
This type of research is qualitative research. The stage of the activities are: 1) the stage of data selection
conducted through the test; 2) implementation stage of the activity; 3)conclusion. Furthermore, the data are
analyzed through several stages: 1) data reduction; 2) correction of data through scoring of data; 3) reflection; 4)
follow-up plan; 5) conclusion. Furthermore, based on the results of the study concluded that the additional hours
given to high-class students who have difficulty in reading and counting can be said to be effective. This is
evident in the value obtained by students at each meeting. It is recommended for elementary school teachers to
learn some of the methods and learning techniques that researchers recommend based on the results of the
research

Keywords: reading and counting

Abstrak: Keefektifan Tambahan Jam Pelajaran Pada Siswa Kelas Tinggi Yang Berkesulitan Membaca
Dan Menghitung Di SDK Waepeca Ting. Masalah dalam penelitian ini berkaitan dengan rendahnya
kemampuan membaca dan menghitung pada siswa kelas tinggi di SDK Waepeca Ting. Hal tersebut diketahui
melalui kegiatan pretes. Berdasarkan kegiatan pretes, siswa yang memperoleh nilai berkategori rendah akan
mendapat tambahan jam pelajaran baik aspek membaca maupun aspek menghitung. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan keefektifan jam pelajaran pada siswa yang berkesulitan membaca dan menghitung. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun tahapan kegiatanya adalah : 1) tahap penjaringan data yang
dilakukan melalui tes; 2) tahap pelaksanaan kegiatan; 3) tahap kesimpulan. Selanjutnya, data dianalisis melalui
beberapa tahap yakni: 1) reduksi data; 2) koreksi data melalui pemberian skor pada data; 3) refleksi; 4) rencana
tindak lanjut; 5) kesimpulan. Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tambahan jam
pelajaran yang diberikan kepada siswa kelas tinggi yang berkesulitan membaca dan menghitung dapat dikatakan
efektif. Hal ini terbukti pada nilai yang diperoleh siswa pada setiap pertemuan. Disarankan kepada para guru SD
untuk mempelajari beberapa metode dan teknik pembelajaran yang direkomendasikan peneliti berdasarkan hasil
penelitian.

Kata-kata kunci: membaca dan menghitung

PENDAHULUAN jenjang TK tetapi jenjang SD merupakan wadah


pendidikan awal yang formal. Pendidikan dasar
Dalam dunia pendidikan formal, jenjang SD ditempuh selama 6 tahun. Kelas 1
pendidikan dasar merupakan jenjang pertama sampai 3 disebut kelas rendah dan kelas 4-6
yang harus dilalui peserta didik untuk lanjut disebut kelas tinggi karena tingkat kesulitan
pada jenjang pendidikan menengah. Dilihat dari materi yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat
perannya, SD merupakan jenjang pendidikan perkembangan peserta didik.
dasar yang strategis karena merupakan Adapun penyampaian materi pada
pendidikan formal awal yang dapat dilalui jenjang SD dimulai dari hal yang kongkret ke
semua peserta didik. Sekalipun terdapat peserta hal yang abstrak serta dimulai dari materi yang
didik yang memulai pendidikan dasar pada sederhana ke materi yang kompleks. Hal

162
Madu, Jediut, Sennen, Keefektifan Jam Pelajaran... 163

tersebut diatur dalam kurikulum yang diuraikan masalah penelitian ini adalah, “Apakah
pada kompetensi inti dan kompetensi dasar tambahan jam belajar efektif bagi siswa SD
sebagai landasan bagi guru dalam yang berkesulitan membaca dan menghitung?”
mempersiapkan rancangan pembelajaran. selanjutnya, tujuan penelitian ini adalah,
Pembelajaran merupakan seperangkat “Mendeskripsikan keefektifan tambahan jam
tindakan yang dirancang untuk mendukung belajar bagi siswa SD yang berkesulitan
proses belajar siswa. Siregar dan Nara (2011: 5) membaca dan menghitung”. Luaran yang
menyatakan seseorang dikatakan telah belajar diharapkan melalui penelitian ini adalah artikel
jika ada perubahan dalam dirinya berupa yang berisi metode dan teknik pembelajaran
kemampuan yang bersifat pengetahuan yang direkomendasikan berdasarkan hasil
(kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan penelitian. Artikel tersebut akan dipublikasikan
sikap (afektif). Ada berbagai keterampilan yang pada jurnal PGSD atau pada media cetak
harus dimiliki oleh siswa SD, di antaranya lainnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
adalah membaca, menulis, dan berhitung hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi
(calistung). bagi para guru SD dan pembaca lainnya.
Anak yang memiliki keterampilan
membaca dan menulis akan mampu menyerap METODE
dan menyampaikan segala informasi yang
diterimanya dan dengan berhitung anak lebih Jenis penelitian yang digunakan adalah
mampu mengembangkan aspek logika berpikir, penelitian tindakan (Action Research).
terutama memaksimalkan fungsi belahan otak Penelitian tindakan merupakan bentuk
kirinya (Pratiwi, 2015). Oleh karena itu, penyelidikan yang bersifat memperbaiki suatu
calistung perlu diperkenalkan kepada anak kondisi dengan turut serta berpartisipasi di
sejak dini karena menjadi modal utama anak dalamnya dengan bekerja sama memanfaatkan
dalam proses pembelajaran di jenjang berbagai informasi yang terkumpul sebagai
pendidikan yang lebih tinggi. bahan untuk merefleksi. Tindakan tersebut
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilakukan secara berulang-ulang dan dalam
dikatakan bahwa jika siswa masuk pada kelas setiap pengulangan terjadi
tinggi tentu siswa telah menguasai kemampuan perbaikan.Berdasarkan hal tersebut, dalam
dasar calistung yakni kemampuan yang menjadi penelitian ini peneliti menyelidiki berbagai
landasan untuk menguasai bidang ilmu lain. kesulitan membaca dan menghitung pada siswa
Pada kelas tinggi, siswa dihadapkan pada lalu memberikan tambahan jam pelajaran sesuai
materi-materi pembelajaran yang jauh lebih dengan tingkat kesulitan siswa. Hal ini
kompleks jika dibandingkan dengan materi dilakukan secara terus menerus.Beberapa tahap
yang dipelajari di kelas rendah. Akan tetapi, yang dilakukan dalam pelaksanaannya yakni: 1)
hingga saat ini siswa kelas tinggi yang belum tahap penjaringan data yang dilakukan melalui
memiliki kemampuan dasar calistung masih tes; 2) tahap pelaksanaan kegiatan; 3)
ditemukan. Hal tersebut ditemukan pada kesimpulan. Selanjutnya, data dianalisis melalui
beberapa sekolah di Kecamatan Wae Ri’i. beberapa tahap yakni: 1) reduksi data; 2)
Berdasarkan hasil survey awal di SDI Kenda koreksi data melalui pemberian skor pada data;
dan SDK Wae Peca Ting terdapat sejumlah 3) refleksi; 4) rencana tindak lanjut; 5)
siswa kelas tinggi yang belum memiliki kesimpulan.
kemampuan dasar calistung. Keadaan ini sangat
memprihatinkan sehingga harus dilakukan HASIL PENELITIAN
upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan Tahap Penjaringan Data SDK Wae Peca
menambahkan waktu pembelajaran calistung di Ting
luar pembelajaran formal di kelas. Penambahan
waktu tersebut diharapkan dapat meningkatkan Tahap penjaringan data dilakukan pada
keterampilan calistung siswa. Rumusan Sabtu tanggal 10 Februari 2018 melalui tes.
164 Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, Volume 2, Nomor 2 Juli 2018

Kelanjutan kegiatan, dilakukan berdasarkan kemajuan tetapi masih ada pula siswa yang
hasil pretes tersebut. Artinya, siswa yang sama sekali perlu diberi bimbingan khusus.
ditemukan tidak mampu membaca nyaring dan
tidak mampu mengerjakan soal menghitung
dengan benar didata untuk mendapat tambahan Tahap Pemberian Tambahan Jam Pelajaran
jam pelajaran. Berdasarkan kegiatan pretes I Aspek Menghitung
tersebut, berikut merupakan hasil pencapaian
siswa. Selanjutnya, Pada hari Sabtu 17
Februari dilakukan pembelajaran tambahan
Nilai Pretes Aspek Membaca pada siswa yang bermasalah berdasarkan pretes.
Pada saat kegiatan berlangsung, siswa
Berdasarkan pretes, dari 49orang siswa dibimbing secara individu dan kelompok.
kelas IV SDK Wae Peca Ting terdapat 29 orang Metode yang digunakan adalah permainan dan
perlu diberi perlakuan secara khusus di luar jam latihan. Latihan yang berulang menyebabkan
pelajaran. Dengan kata lain, ke-29 orang siswa perubahan atau kemajuan bagi siswa. Adapun
tersebut akan diberi tambahan jam pelajaran hasilnya akan terlihat sebagai berikut.
karena nilai pretes yang diperoleh tidak Berdasarkan kegiatan tersebut, dari 22
menunjukkan kemampuan di atas standar siswa yang bekesulitan menghitung terdapat 3
berdasarkan KKM yang berlaku di sekolah orang siswa yang tidak hadir sehingga siswa
tersebut. yang mengikuti tambahan jam pelajaran hanya
19 orang. Berdasarkan hasil tes setelah diberi
Nilai Pretes Aspek Menghitung tambahan jam pelajaran, terdapat beberapa
siswa yang mengalami kemajuan baik dalam
Berdasarkan hasil penjaringan data, mengurutkan bilangan, melakukan operasi
dari 49 orang siswa terdapat 22 orang perlu hitung, maupun operasi pengurangan. Hasil tes
diberi perlakuan secara khusus di luar jam tersebut menunjukkan dari 19 siswa yang diberi
pelajaran. Dengan kata lain, 22 siswa tersebut tambahan jam pelajaran, terdapat 5 orang siswa
akan diberi tambahan jam pelajaran khusus yang memperoleh nilai 4, 2 siswa yang
ketiga aspek yang dinilai yaitu mengurutkan memperoleh nilai 6, sedangkan 8 siswa lainnya
bilangan, penjumlahan, dan pengurangan. memperoleh nilai 10.

Tahap Pemberian Tambahan Jam Pelajaran Tahap Pemberian Tambahan Jam Pelajaran
I II Aspek Membaca

Selanjutnya, pada hari Sabtu tanggal 17 Berdasarkan kegiatan pembelajaran dan


Februari tahun 2018 dilakukan pertemuan I hasil tes pertemuan I, masih terdapat 14 orang
sebagai tambahan jam pelajaran pada siswa siswa yang masih perlu diberi tambahan jam
yang memperoleh nilai di bawah KKM pelajaran. Dari ke-14 orang tersebut, sebagian
berdasarkan pretes. besar siswa mengalami kesulitan pada jeda.
Artinya, siswa tidak bisa melihat tanda baca
Tahap Pemberian Tambahan Jam Pelajaran sebagai pedoman untuk membaca nyaring. Oleh
I Aspek Membaca karena itu, peneliti melakukan teknik khusus.
Berdasarkan teknik tersebut, sebagian besar
Salah satu teknik pembelajaran yang siswa mengalami perubahan yang lebih baik
diterapkan yaitu teknik latihan berulang-ulang. yakni, dari ke-14 siswa yang mengikuti jam
Berdasarkan hasil tes pada pertemuan I, dari 27 tambahan pada pertemuan II, hanya 4 orang
orang siswa kelas IV SDK Wae Peca Ting yang masih memiliki nilai yang tidak mencapai
perlu diberi jam tambahan, terdapat 14 orang standar KKm yang berlaku pada sekolah
yang perlu diberi perlakuan secara khusus di tersebut. Artinya, tambahan jam pelajaran yang
luar jam pelajaran (pertemuan II). Pada tahp ini, dilakukan di SDK Wae Peca Ting dapat
terdapat beberapa siswa yang mengalami dikatakan efektif.
Madu, Jediut, Sennen, Keefektifan Jam Pelajaran... 165

Tahap Pemberian Tambahan Jam Pelajaran 7. Berdasarkan penilaian yang diperoleh, guru
II Aspek Menghitung dapat menentukan siswa yang perlu diberi
latihan berulang dan teknik khusus.
Bedasarkan diagram di samping, dari
19 siswa yang diberi posttes terdapat 10 siswa Teknik Khusus Pembelajaran Membaca
yang memperoleh nilai 10, 5 siswa yang
memperoleh nilai 8,75, 3 siswa memperoleh Teknik khusus aspek pelafalan; bagi
nilai 7,50, sedangkan 1 siswa lainnya siswa yang mengalami kesulitan dalam aspek
memperoleh nilai 6,25. Hal ini menunjukkan melafalkan, guru dapat menerapkan teknik
ada perubahan atau kemajuan bagi siswa yang pengulangan dan teknik pemenggalan.
mengalami kesulitan menghitung. Misalnya: siswa sulit melafalkan kata
penggantinya yang biasa dibaca pengantinya
Rekomendasi Metode dan Teknik atau pengantinnya. Hal yang dapat dilakukan
Pembelajaran Berdasarkan Hasil Penelitian guru adalah sebagai berikut.
Metode Pembelajaran Membaca 1. Menulis kembali kata yang sulit dilafalkan
siswa di papan tulis;
Secara umum, metode yang dapat 2. Memenggal kata tersebut per suku kata;
digunakan untuk meningkatkan dan 3. Membacakannya per suku kata (dilakukan
mengembangkan kemampuan membaca pada bersama siswa);
siswa yang mengalami kesulitan membaca 4. Membacakannya secara berulang-ulang
adalah metode latihan secara berulang-ulang. hingga siswa mampu membacakannya
Dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan dengan benar.
langkah-langkah berikut. Selain kedua teknik di atas, teknik
1. Siapkan teks bacaan; setiap siswa wajib tutorial sebaya juga dapat dilakukan dengan
memiliki satu bahan bacaan. Hal ini meminta teman kelas yang dianggap mampu
bertujuan untuk mengefektifkan untuk melatih siswa tersebut.
pembelajaran membaca yang akan Teknik khusus aspek intonasi dan
berlangsung. jeda; dalam pelaksanaan membacakan teks,
2. Sebelum melakukan kegiatan membaca, kedua aspek tersebut sejalan karena keduanya
guru memberikan penjelasan tentang berpatokan pada jenis dan letak tanda baca.
pentingnya memperhatikan tanda baca Idealnya, adanya tanda koma pada teks bacaan
seperti tanda titik dan tanda tanya, intonasi, mengharuskan pembaca untuk berhenti (jeda)
jeda, dan tempo. sejenak dengan intonasi naik dan adanya tanda
3. Selanjutnya, guru mengajak siswa baca titik diharapkan pembaca dapat berhenti
membacakan teks secara bersama-sama (jeda) sejenak dengan intonasi menurun.
(sambil memperhatikan siswa yang tidak Beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk
membaca). mengingatkan siswa akan hal ini adalah sebagai
4. Setelah teks dibacakan secara bersama- berikut.
sama, guru meminta siswa untuk 1. Guru menyiapkan bahan bacaan.
mendengarkan cara guru membacakan teks 2. Setiap tanda baca titik, koma, dan tanda
yang memperhatikan tanda baca, intonasi, tanya ditebalkan.
tempo, dan jeda. 3. Selain ditebalkan, semua tanda baca diberi
5. Selanjutnya, siswa diberi kesempatan untuk ukuran besar misalnya tanda titik (●), tanda
melatih diri membacakan teks dengan benar koma (‚), dan tanda tanya (?). Hal ini
(diberi waktu 15-20 menit sesuai jenis dilakukan untuk mengingatkan siswa akan
teks). fungsi setiap tanda baca dan hal ini terbuti
6. Setelah siswa melatih diri membacakan efektif.
teks, siswa diminta membacakan teks satu 4. Selain beberapa teknik tersebut, teknik
per satu dengan benar di depan kelas, guru tutorial sebayamenjadi suatu teknik yang
melakukan penilaian melalui observasi.
166 Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, Volume 2, Nomor 2 Juli 2018

diandalkan dan dipercaya sangat membantu 2) Rekatkan kotak transparan pada


siswa yang berkesulitan. papan tulis sesuai nilai tempatnya,
Selanjutnya, teknik khusus aspek yaitu kotak ratusan, puluhan, dan
tempo adalah latihan yang dilakukan berulang- satuan. Kotak transparan tersebut
ulang. Siswa dilatih untuk membaca secara dibuat dalam 4 baris secara
pelan dan memeprhatikan tanda baca. Idealnya, bersusun, yaitu baris pertama untuk
membacakan teks dengan tempo yang benar kotak penyimpanan (khusus untuk
adalah membaca dengan tempo yang tidak penjumlahan dengan teknik
cepat juga tidak lambat. menyimpan), baris kedua untuk
kotak bilangan pertama, baris
Metode Pembelajaran Menghitung yang ketiga untuk kotak bilangan kedua,
Direkomendasikan dan baris keempat untuk bilangan
hasil.
Metode yang dapat diterapkan dalam 3) Siswa diminta untuk memasukkan
pembelajaran menghitung adalah permainan lidi pada kotak transparan pada
dan latihan. baris kedua. Banyak lidi
disesuaikan dengan bilangan
1. Metode Permainan pertama.
a. Mengurutkan Bilangan 4) Siswa diminta untuk memasukkan
Metode yang dapat digunakan adalah lidi pada kotak transparan pada
bermain kartu bilangan. Langkah- baris ketiga. Banyak lidi
langkah penerapannya adalah sebagai disesuaikan dengan bilangan kedua.
berikut. 5) Siswa menggabungkan lidi dari
1) Guru melakukan apersepsi dengan kotak kedua dan ketiga berdasarkan
meminta siswa menyebutkan nilai tempatnya, misalnya yang
bilangan 1 sampai 10. bernilai satuan digabung terlebih
2) Guru mempersiapkan kartu dahulu kemudian gabungkan yang
bilangan puluhan dan ratusan bernilai puluhan dan ratusan. Lidi
(beberapa bilangan saja). yang telah digabung disimpan pada
3) Guru meminta beberapa orang kotak hasil di baris keempat.
siswa untuk maju dan mengambil Apabila ketika menggabungkan lidi
masing-masing satu kartu bilangan yang bernilai satuan dan jumlahnya
kemudian membaca nama bilangan lebih dari 9 maka satu puluhannya
tersebut. disimpan pada kotak penyimpanan
4) Guru meminta siswa untuk berdiri di baris pertama, yaitu pada kotak
sesuai urutan bilangan pada kartu puluhan. Lidi tersebut akan
bilangan yang sudah diambil. digabungkan dengan lidi pada
5) Guru meminta salah seorang siswa kotak yang bernilai puluhan di baris
untuk menulis bilangan-bilangan kedua dan ketiga kemudian
sesuai urutannya pada kartu dimasukkan pada kotak puluhan di
bilangan yang dipegang oleh baris keempat.
beberapa siswa yang berdiri di 6) Siswa menghitung banyaknya lidi
depan kelas. yang ada pada kotak transparan
6) Guru memberikan peguatan berupa keempat. Banyaknya lidi pada
pujian apabila siswa melakukannya kotak keempat merupakan hasil
dengan benar. penjumlahan dari kedua bilangan
b. Melakukan Operasi Penjumlahan sesuai dengan soal yang diberikan.
Metode yang dapat digunakan adalah 7) Guru memberikan peguatan berupa
permainan dengan kotak transparan. pujian apabila siswa melakukannya
Langkah-langkah penerapannya adalah dengan benar.
sebagai berikut. c. Melakukan Operasi Pengurangan
1) Siapkan kotak transparan dan lidi.
Madu, Jediut, Sennen, Keefektifan Jam Pelajaran... 167

Metode yang dapat digunakan 2. Metode Latihan


adalah permainan dengan kotak Selain menggunakan metode
transparan. Langkah-langkah permainan, salah satu metode yang dapat
penerapannya adalah sebagai digunakan dalam pembelajaran berhitung
berikut. (mengurutkan bilangan, penjumlahan, dan
1) Siapkan kotak transparan dan pengurangan) adalah metode latihan.
lidi. Langkah-langkah penerapannya adalah
2) Rekatkan kotak transparan sebagai berikut.
pada papan tulis sesuai nilai a. Siswa harus diberi pengertian yang
tempatnya, yaitu kotak ratusan, mendalam sebelum diadakan latihan
puluhan, dan satuan. Kotak tertentu.
transparan tersebut dibuat b. Siswa diberi latihan harus disesuaikan
dalam 3 baris secara bersusun, dengan taraf kemampuan siswa.
yaitu baris pertama untuk kotak c. Guru mengarahkan dan membimbing
bilangan pertama (bilangan siswa yang mengalami kesulitan dalam
yang akan dikurangkan), baris mengerjakan latihan.
kedua untuk kotak bilangan d. Guru meminta siswa yang lebih mampu
kedua (pengurang), dan baris untuk membimbing siswa yang masih
ketiga untuk bilangan hasil. mengalami kesulitan dalam
3) Siswa diminta untuk menyelesaikan latihan (teknik tutor
memasukkan lidi pada kotak sebaya).
transparan pada baris pertama. e. Latihan diberikan secara berulang
Banyak lidi disesuaikan dengan sampai siswa menguasai materi.
bilangan pertama.
4) Siswa diminta untuk KESIMPULAN
mengeluarkan lidi dari kotak
pertama sebanyak bilangan Berdasarkan hasil penelitian yang
pengurang (bilangan kedua), dilakukan dapat disimpulkan bahwa tambahan
kemudian memasukkan lidi jam pelajaran yang diberikan kepada siswa
tersebut pada kotak di baris yang berkesulitan membaca dan menghitung
kedua. Hal ini dilakukan sangat efektif. Hal ini terbukti pada perubahan
berdasarkan nilai tempat nilai siswa yang sangat bagus, baik dalam aspek
bilangan. membaca maupun aspek menghitung.
5) Siswa mengeluarkan lidi yang Selanjutnya, pemilihan metode dan teknik yang
tersisa pada kotak baris baik dalam pembelajaran sangat penting.
pertama, kemudian Disarankan kepada para guru agar
memasukkan lidi tersebut pada menggunakan metode dan teknik pembelajaran
kotak hasil di baris ketiga. yang direkomendasikan.
6) Siswa menghitung banyaknya
lidi yang ada pada kotak DAFTAR RUJUKAN
transparan di baris ketiga.
Banyaknya lidi pada kotak Aisyah, N., Siti H., Somakim, Purwoko, Yusuf
tersebut merupakan hasil H., & Masrinawatie. 2007.
pengurangan dari kedua Pengembangan Pembelajaran
bilangan sesuai dengan soal Matematika SD. Jakarta: Depdiknas
yang diberikan. Dirjendikti.
7) Guru memberikan peguatan
berupa pujian apabila siswa Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran
melakukannya dengan benar. Berhitung Permulaan di TK. Jakarta:
Depdiknas.
168 Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, Volume 2, Nomor 2 Juli 2018

Sudjana, N. 2013. Dasar-dasar Proses Belajar


Djamarah, S.B. & Zain. 2006. Guru dan Anak Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Didik dalam Interaksi Edukatif. Algensindo.
Jakarta: Rineka Cipta.
Suherman, E.H., Turmudi, Suryadi, D.,
Dwirahayu, G. & Nursida. 2016. Herman, T., Suhendra, Prabawanto, S.,
“Mengembangkan Pembelajaran Nurjanah, & Rohayati, A. 2003.
Matematika dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Matematika
Metode Permainan untuk Siswa Kelas 1 Kontemporer. Bandung: Jica.
MI”. Jurnal Matematika dan
Pendidikan Matematika, 5 (2): 117- Wardani dkk. 2009. Perspektif Pendidikan SD.
138. Jakarta: Universitas Terbuka

MÖnks, F.J. 2004. Psikologi Perkembangan.


Pengantar dalam Bebagai
Bagiannya. Terjemahan St
Rahayu Haditono. Jogjakarta: Gajah
Mada Univercity Press.

Negoro, S.T. & Harahap B. 2014. Ensiklopedia


Matematika. Bogor: Ghalia
Indonesia.

Pitadjeng. 2015. Pembelajaran Matematika


yang Menyenangkan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Pratiwi, E. 2015. “Pembelajaran Calistung Bagi


Anak Usia Dini antara Manfaat
Akademik dan Resiko Menghambat
Kecerdasan Mental Anak.
Prosiding. Seminar Nasional
Pendidikan FKIP Universitas
Muhammadiyah Ponorogo dengan
Tema Inovasi Pembelajaran untuk
Pendidikan Berkemajuan”. Yogyakarta,
7 November 2015.

Rahim, Farida.2008. Pengajaran Membaca di


Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.

Runtukahu, T. & Kandou, S. 2014.


Pembelajaran Matematika Dasar bagi
Anak Berkesulitan Belajar.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Siregar, E. & Nara, H. 2011. Teori Belajar dan


Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.

You might also like