Professional Documents
Culture Documents
Abstract: Additional Characteristical Accessibility On Higher Class Students Reading And Calculating In
Waepeca SDK Ting. The problem in this study is related to the low ability of reading and counting on high-
class students in SDK Waepeca Ting. This is known through pretest activity. Based on pretest activity, students
who get low categorized value will get additional hours of learning both aspects of reading and counting aspects.
This study aims to describe the effectiveness of the lesson on students who have trouble reading and counting.
This type of research is qualitative research. The stage of the activities are: 1) the stage of data selection
conducted through the test; 2) implementation stage of the activity; 3)conclusion. Furthermore, the data are
analyzed through several stages: 1) data reduction; 2) correction of data through scoring of data; 3) reflection; 4)
follow-up plan; 5) conclusion. Furthermore, based on the results of the study concluded that the additional hours
given to high-class students who have difficulty in reading and counting can be said to be effective. This is
evident in the value obtained by students at each meeting. It is recommended for elementary school teachers to
learn some of the methods and learning techniques that researchers recommend based on the results of the
research
Abstrak: Keefektifan Tambahan Jam Pelajaran Pada Siswa Kelas Tinggi Yang Berkesulitan Membaca
Dan Menghitung Di SDK Waepeca Ting. Masalah dalam penelitian ini berkaitan dengan rendahnya
kemampuan membaca dan menghitung pada siswa kelas tinggi di SDK Waepeca Ting. Hal tersebut diketahui
melalui kegiatan pretes. Berdasarkan kegiatan pretes, siswa yang memperoleh nilai berkategori rendah akan
mendapat tambahan jam pelajaran baik aspek membaca maupun aspek menghitung. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan keefektifan jam pelajaran pada siswa yang berkesulitan membaca dan menghitung. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun tahapan kegiatanya adalah : 1) tahap penjaringan data yang
dilakukan melalui tes; 2) tahap pelaksanaan kegiatan; 3) tahap kesimpulan. Selanjutnya, data dianalisis melalui
beberapa tahap yakni: 1) reduksi data; 2) koreksi data melalui pemberian skor pada data; 3) refleksi; 4) rencana
tindak lanjut; 5) kesimpulan. Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tambahan jam
pelajaran yang diberikan kepada siswa kelas tinggi yang berkesulitan membaca dan menghitung dapat dikatakan
efektif. Hal ini terbukti pada nilai yang diperoleh siswa pada setiap pertemuan. Disarankan kepada para guru SD
untuk mempelajari beberapa metode dan teknik pembelajaran yang direkomendasikan peneliti berdasarkan hasil
penelitian.
162
Madu, Jediut, Sennen, Keefektifan Jam Pelajaran... 163
tersebut diatur dalam kurikulum yang diuraikan masalah penelitian ini adalah, “Apakah
pada kompetensi inti dan kompetensi dasar tambahan jam belajar efektif bagi siswa SD
sebagai landasan bagi guru dalam yang berkesulitan membaca dan menghitung?”
mempersiapkan rancangan pembelajaran. selanjutnya, tujuan penelitian ini adalah,
Pembelajaran merupakan seperangkat “Mendeskripsikan keefektifan tambahan jam
tindakan yang dirancang untuk mendukung belajar bagi siswa SD yang berkesulitan
proses belajar siswa. Siregar dan Nara (2011: 5) membaca dan menghitung”. Luaran yang
menyatakan seseorang dikatakan telah belajar diharapkan melalui penelitian ini adalah artikel
jika ada perubahan dalam dirinya berupa yang berisi metode dan teknik pembelajaran
kemampuan yang bersifat pengetahuan yang direkomendasikan berdasarkan hasil
(kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan penelitian. Artikel tersebut akan dipublikasikan
sikap (afektif). Ada berbagai keterampilan yang pada jurnal PGSD atau pada media cetak
harus dimiliki oleh siswa SD, di antaranya lainnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
adalah membaca, menulis, dan berhitung hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi
(calistung). bagi para guru SD dan pembaca lainnya.
Anak yang memiliki keterampilan
membaca dan menulis akan mampu menyerap METODE
dan menyampaikan segala informasi yang
diterimanya dan dengan berhitung anak lebih Jenis penelitian yang digunakan adalah
mampu mengembangkan aspek logika berpikir, penelitian tindakan (Action Research).
terutama memaksimalkan fungsi belahan otak Penelitian tindakan merupakan bentuk
kirinya (Pratiwi, 2015). Oleh karena itu, penyelidikan yang bersifat memperbaiki suatu
calistung perlu diperkenalkan kepada anak kondisi dengan turut serta berpartisipasi di
sejak dini karena menjadi modal utama anak dalamnya dengan bekerja sama memanfaatkan
dalam proses pembelajaran di jenjang berbagai informasi yang terkumpul sebagai
pendidikan yang lebih tinggi. bahan untuk merefleksi. Tindakan tersebut
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilakukan secara berulang-ulang dan dalam
dikatakan bahwa jika siswa masuk pada kelas setiap pengulangan terjadi
tinggi tentu siswa telah menguasai kemampuan perbaikan.Berdasarkan hal tersebut, dalam
dasar calistung yakni kemampuan yang menjadi penelitian ini peneliti menyelidiki berbagai
landasan untuk menguasai bidang ilmu lain. kesulitan membaca dan menghitung pada siswa
Pada kelas tinggi, siswa dihadapkan pada lalu memberikan tambahan jam pelajaran sesuai
materi-materi pembelajaran yang jauh lebih dengan tingkat kesulitan siswa. Hal ini
kompleks jika dibandingkan dengan materi dilakukan secara terus menerus.Beberapa tahap
yang dipelajari di kelas rendah. Akan tetapi, yang dilakukan dalam pelaksanaannya yakni: 1)
hingga saat ini siswa kelas tinggi yang belum tahap penjaringan data yang dilakukan melalui
memiliki kemampuan dasar calistung masih tes; 2) tahap pelaksanaan kegiatan; 3)
ditemukan. Hal tersebut ditemukan pada kesimpulan. Selanjutnya, data dianalisis melalui
beberapa sekolah di Kecamatan Wae Ri’i. beberapa tahap yakni: 1) reduksi data; 2)
Berdasarkan hasil survey awal di SDI Kenda koreksi data melalui pemberian skor pada data;
dan SDK Wae Peca Ting terdapat sejumlah 3) refleksi; 4) rencana tindak lanjut; 5)
siswa kelas tinggi yang belum memiliki kesimpulan.
kemampuan dasar calistung. Keadaan ini sangat
memprihatinkan sehingga harus dilakukan HASIL PENELITIAN
upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan Tahap Penjaringan Data SDK Wae Peca
menambahkan waktu pembelajaran calistung di Ting
luar pembelajaran formal di kelas. Penambahan
waktu tersebut diharapkan dapat meningkatkan Tahap penjaringan data dilakukan pada
keterampilan calistung siswa. Rumusan Sabtu tanggal 10 Februari 2018 melalui tes.
164 Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, Volume 2, Nomor 2 Juli 2018
Kelanjutan kegiatan, dilakukan berdasarkan kemajuan tetapi masih ada pula siswa yang
hasil pretes tersebut. Artinya, siswa yang sama sekali perlu diberi bimbingan khusus.
ditemukan tidak mampu membaca nyaring dan
tidak mampu mengerjakan soal menghitung
dengan benar didata untuk mendapat tambahan Tahap Pemberian Tambahan Jam Pelajaran
jam pelajaran. Berdasarkan kegiatan pretes I Aspek Menghitung
tersebut, berikut merupakan hasil pencapaian
siswa. Selanjutnya, Pada hari Sabtu 17
Februari dilakukan pembelajaran tambahan
Nilai Pretes Aspek Membaca pada siswa yang bermasalah berdasarkan pretes.
Pada saat kegiatan berlangsung, siswa
Berdasarkan pretes, dari 49orang siswa dibimbing secara individu dan kelompok.
kelas IV SDK Wae Peca Ting terdapat 29 orang Metode yang digunakan adalah permainan dan
perlu diberi perlakuan secara khusus di luar jam latihan. Latihan yang berulang menyebabkan
pelajaran. Dengan kata lain, ke-29 orang siswa perubahan atau kemajuan bagi siswa. Adapun
tersebut akan diberi tambahan jam pelajaran hasilnya akan terlihat sebagai berikut.
karena nilai pretes yang diperoleh tidak Berdasarkan kegiatan tersebut, dari 22
menunjukkan kemampuan di atas standar siswa yang bekesulitan menghitung terdapat 3
berdasarkan KKM yang berlaku di sekolah orang siswa yang tidak hadir sehingga siswa
tersebut. yang mengikuti tambahan jam pelajaran hanya
19 orang. Berdasarkan hasil tes setelah diberi
Nilai Pretes Aspek Menghitung tambahan jam pelajaran, terdapat beberapa
siswa yang mengalami kemajuan baik dalam
Berdasarkan hasil penjaringan data, mengurutkan bilangan, melakukan operasi
dari 49 orang siswa terdapat 22 orang perlu hitung, maupun operasi pengurangan. Hasil tes
diberi perlakuan secara khusus di luar jam tersebut menunjukkan dari 19 siswa yang diberi
pelajaran. Dengan kata lain, 22 siswa tersebut tambahan jam pelajaran, terdapat 5 orang siswa
akan diberi tambahan jam pelajaran khusus yang memperoleh nilai 4, 2 siswa yang
ketiga aspek yang dinilai yaitu mengurutkan memperoleh nilai 6, sedangkan 8 siswa lainnya
bilangan, penjumlahan, dan pengurangan. memperoleh nilai 10.
Tahap Pemberian Tambahan Jam Pelajaran Tahap Pemberian Tambahan Jam Pelajaran
I II Aspek Membaca
Tahap Pemberian Tambahan Jam Pelajaran 7. Berdasarkan penilaian yang diperoleh, guru
II Aspek Menghitung dapat menentukan siswa yang perlu diberi
latihan berulang dan teknik khusus.
Bedasarkan diagram di samping, dari
19 siswa yang diberi posttes terdapat 10 siswa Teknik Khusus Pembelajaran Membaca
yang memperoleh nilai 10, 5 siswa yang
memperoleh nilai 8,75, 3 siswa memperoleh Teknik khusus aspek pelafalan; bagi
nilai 7,50, sedangkan 1 siswa lainnya siswa yang mengalami kesulitan dalam aspek
memperoleh nilai 6,25. Hal ini menunjukkan melafalkan, guru dapat menerapkan teknik
ada perubahan atau kemajuan bagi siswa yang pengulangan dan teknik pemenggalan.
mengalami kesulitan menghitung. Misalnya: siswa sulit melafalkan kata
penggantinya yang biasa dibaca pengantinya
Rekomendasi Metode dan Teknik atau pengantinnya. Hal yang dapat dilakukan
Pembelajaran Berdasarkan Hasil Penelitian guru adalah sebagai berikut.
Metode Pembelajaran Membaca 1. Menulis kembali kata yang sulit dilafalkan
siswa di papan tulis;
Secara umum, metode yang dapat 2. Memenggal kata tersebut per suku kata;
digunakan untuk meningkatkan dan 3. Membacakannya per suku kata (dilakukan
mengembangkan kemampuan membaca pada bersama siswa);
siswa yang mengalami kesulitan membaca 4. Membacakannya secara berulang-ulang
adalah metode latihan secara berulang-ulang. hingga siswa mampu membacakannya
Dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan dengan benar.
langkah-langkah berikut. Selain kedua teknik di atas, teknik
1. Siapkan teks bacaan; setiap siswa wajib tutorial sebaya juga dapat dilakukan dengan
memiliki satu bahan bacaan. Hal ini meminta teman kelas yang dianggap mampu
bertujuan untuk mengefektifkan untuk melatih siswa tersebut.
pembelajaran membaca yang akan Teknik khusus aspek intonasi dan
berlangsung. jeda; dalam pelaksanaan membacakan teks,
2. Sebelum melakukan kegiatan membaca, kedua aspek tersebut sejalan karena keduanya
guru memberikan penjelasan tentang berpatokan pada jenis dan letak tanda baca.
pentingnya memperhatikan tanda baca Idealnya, adanya tanda koma pada teks bacaan
seperti tanda titik dan tanda tanya, intonasi, mengharuskan pembaca untuk berhenti (jeda)
jeda, dan tempo. sejenak dengan intonasi naik dan adanya tanda
3. Selanjutnya, guru mengajak siswa baca titik diharapkan pembaca dapat berhenti
membacakan teks secara bersama-sama (jeda) sejenak dengan intonasi menurun.
(sambil memperhatikan siswa yang tidak Beberapa hal yang dapat dilakukan guru untuk
membaca). mengingatkan siswa akan hal ini adalah sebagai
4. Setelah teks dibacakan secara bersama- berikut.
sama, guru meminta siswa untuk 1. Guru menyiapkan bahan bacaan.
mendengarkan cara guru membacakan teks 2. Setiap tanda baca titik, koma, dan tanda
yang memperhatikan tanda baca, intonasi, tanya ditebalkan.
tempo, dan jeda. 3. Selain ditebalkan, semua tanda baca diberi
5. Selanjutnya, siswa diberi kesempatan untuk ukuran besar misalnya tanda titik (●), tanda
melatih diri membacakan teks dengan benar koma (‚), dan tanda tanya (?). Hal ini
(diberi waktu 15-20 menit sesuai jenis dilakukan untuk mengingatkan siswa akan
teks). fungsi setiap tanda baca dan hal ini terbuti
6. Setelah siswa melatih diri membacakan efektif.
teks, siswa diminta membacakan teks satu 4. Selain beberapa teknik tersebut, teknik
per satu dengan benar di depan kelas, guru tutorial sebayamenjadi suatu teknik yang
melakukan penilaian melalui observasi.
166 Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, Volume 2, Nomor 2 Juli 2018