You are on page 1of 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS IV

DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI DIRECTED READING


THINKING ACTIVITY (DRTA) DI SDN 06 CUBADAK LILIN
KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM

Mira Hidayati1, Marsis2, Hidayati Azkiya2


2
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bung Hatta
E-mail: mirahidayati21@gmail.com

ABSTRACT

This research of background by fact in field that lack of ability read intensively of
student in course of study in class of IV SD Negeri 06 Cubadak Lilin Kecamatan Matur
masing use conventional approach that is with discourse method. The condition is low
resulting of him ability of student at study read intensively. Therefore, done/conducted by
research with aim to to increase ability of student in reading intensive in class of IV SD
Negeri 06 Cubadak Lilin Kecamatan Matur by using strategy of DRTA. Theory becoming
reference in this research is theory read told by Abbas Saleh and applying of Directed
Reading Thinking Activity ( DRTA) told by Gracious Farida. This Research use approach
qualitative and research type that is research of class action ( PTK). Result of research
indicate that the existence of the make-up of ability of student in study read intensively. The
mentioned shown with make-up of result of in the form of got by value is student, of
assessment score to value of tes student at cycle of I mean 69 not yet reached complete
experience of the make-up of mean 77,1 at cycle of II. Pursuant to result of research above
can be concluded that strategy of DRTA can improve ability read intensively of student. Is
for that suggested to teacher to be able to use strategy of DRTA in executing study read

Keyword: strategy of DRTA, ability read intensively

PENDAHULUAN terselubung di balik lambang tertulis

Membaca tidak hanya kemampuan tersebut.

mengenal huruf-huruf yang membangun Untuk mendapatkan hasil yang

kata, dan mengenal sederetan kata yang lebih baik dalam memahami gagasan-

membangun kalimat, atau sekedar gagasan serta informasi dalam sebuah

kemampuan melafalkannya dengan baik, bacaan tidak bisa dilakukan asal membaca

tetapi jauh lebih luas dari sekedar itu. saja, karena itu untuk mendapatkan hasil

Membaca menuntut aktivitas mental yang yang lebih baik diperlukan suatu

terarah, yang sanggup menangkap dan keterampilan dalam menyerap ide-ide dan

memahami gagasan-gagasan yang informasi tersebut, yaitu pengusaan strategi


dan teknik yang baik demi keberhasilan si
pembaca. Di antara strategi yang dapat
digunakan dalam pembelajaran membaca oleh guru. Salah satu penyebab dari gejala-
adalah strategi Directed Reading Thinking gejala di atas adalah guru dalam
Activity (DRTA). memberikan pembelajaran membaca
Di dalam Kurikulum Tingkat intensif lebih banyak berpedoman pada
Satuan Pendidikan (KTSP) bahasa buku teks, sehingga pembelajaran tersebut
Indonesia kelas IV sekolah dasar, strategi membosankan bagi siswa.
DRTA dapat digunakan oleh guru dalam Dalam pengamatan peneliti, guru
membaca intensif. Kompetensi dasar yang dalam memberikan pembelajaran membaca
sesuai dengan strategi ini adalah intensif langsung menugaskan siswa
menemukan kalimat utama pada tiap membaca teks bacaan yang terdapat dalam
paragraf melalui membaca intensif buku teks, kemudian menugasi siswa
(Depdiknas, 2006:326). menjawab pertanyaan yang telah
Dalam melaksanakan strategi disediakan. Ketika hal ini ditanyakan
DRTA guru sebaiknya menggunakan kepada guru. Guru tersebut memberikan
media. Umumnya media yang digunakan alasan bahwa hal ini dilakukan untuk
adalah media gambar. Hal ini dimaksudkan menghemat waktu dan langkah-langkah
untuk mempermudah siswa dalam yang dilakukan oleh guru lebih banyak
mengemukakan prediksinya tentang pesan berpedoman pada buku teks. Sehingga
yang terdapat dalam teks bacaan. pembelajaran terkesan monoton dan
Berdasarkan pengamatan dan membosankan bagi siswa.
wawancara peneliti, guru dalam Secara umum, penelitian ini
melaksanakan pembelajaran membaca bertujuan untuk mendeskripsikan cara
intensif, belum menggunakan strategi meningkatkan kemampuan membaca
membaca yang efektif. Kondisi ini terlihat intensif siswa di kelas IV SD Negeri 06
dari gejala-gejala yang tampak di Cubadak Lilin Kecamatan Matur
lapangan, antara lain : (1) ketika diberikan Kabupaten Agam dengan menggunakan
pertanyaan mengenai teks bacaan, siswa strategi DRTA.
tidak dapat menjawab pertanyaan yang METODOLOGI PENELITIAN
diberikan oleh guru, (2) informasi yang Sesuai dengan permasalahan yang
didapat oleh siswa dalam teks bacaan tidak diteliti, maka jenis penelitian ini adalah
bertahan lama, (3) kesimpulan yang dibuat penelitian tindakan kelas (action research)
oleh siswa kurang sesuai dengan isi teks yang menggunakan pendekatan kualitatif
bacaan, (4) hanya beberapa siswa yang di bidang pendidikan dan pembelajaran
aktif menjawab pertanyaan yang diberikan Bahasa Indonesia. Pendekatan kualitatif ini
berkenaan dengan perbaikan/peningkatan angket, catatan lapangan sedangkan data
proses pembelajaran di suatu kelas, dimana kuantitatif terdiri dari hasil tes.
kelas tersebut diberi tindakan (action) Data untuk masing-masing
karena adanya kesenjangan/masalah dalam diuraikan sebagai berikut: (a) Observasi
pembelajaran seperti rendahnya kegiatan siswa, digunakan untuk mendapatkan
siswa dalam belajar sehingga hasil belajar informasi tentang data siswa dan
siswa juga rendah setiap kali diadakan dilaksanakan setiap pertemuan. (b) Tes,
ulangan harian. digunakan untuk mengukur sejauh mana
Penelitian ini akan dilaksanakan peningkatan kemampuan membaca Intensif
di SDN 06 Cubadak Lilin Kecamatan siswa dengan strategi pembelajaran
Metur Kabupaten Agam. Penelitian Directed Reading Thingking Aktifity pada
Tindakan Kelas ini dilakukan sesuai setiap akhir pembelajaran atau akhir siklus.
dengan program semester yang telah Tes dilakukan sebanyak dua kali.
disusun. Pelaksanaan tindakan yang Tes pertama kali dilakukan pada akhir
dilakukan direncanakan terdiri dari dua siklus I. Tes kedua dilakukan di akhir
siklus. Subjek penelitian adalah siswa siklus II. Setiap akhir siklus diadakan
kelas IV SDN SDN 06 Cubadak Lilin evaluasi dan hasilnya dijadikan sebagai
Kecamatan Metur Kabupaten Agam., yang alat untuk mengukur tuntas dan tidak
berjumlah 20 orang siswa terdiri dari 11 tuntas kemampuan membaca intensif siswa
orang laki-laki dan 9 orang perempuan. dengan strategi Directed Reading
Adapun yang terlibat dalam penelitian ini Thingking Aktifity. Dengan kriteria
adalah (1) penulis sebagai peneliti, (2) dua ketuntasan minimal (KKM) 70.
orang pengamat, yaitu guru kelas IV dan Dalam penelitian ini, peneliti
teman kuliah. menggunakan beberapa instrumen untuk
Tahap-tahap yang dilakukan mengumpulkan data secara terperinci dapat
dalam penelitian ini mencakup: (a) tahap dilihat sebagai berikut :
perencanaan; (b) tahap pelaksanaan; (c) 1. Format Observasi Aktivitas Guru
tahap pengamatan; (d) tahap refleksi. Format observasi ini digunakan untuk
Data adalah keterangan atau mengetahui kesesuaian tindakanguru
bahan yang akan dijadikan dasar kajian dengan perencanaan yang telah disusun
(analisis dan kesimpulan). Data diperoleh sebelumnya.
secara kualitatif dan kuantitatif. Data 2. Lembar Observasi Siswa
kualitatif terdiri atas lembaran observasi, Lembar observasi digunakan untuk
melihat kemampuan membaca Intensif
siswa secara keseluruhan dalam setiap berdasarkan cara mengajar yang
kali pertemuan, dengan cara disampaikan oleh guru.
memberikan ceklis pada setiap aspek Rata-rata persentase dan hasil
yang diamati dalam satu kali pertemuan. belajar siswa dari satu Siklus yang terdiri
3. Tes dari dua kali pertemuan, dibandingkan
Hasil belajar dapat dilihat melalui tes dengan rata-rata persentase pada Siklus
yang diberikan kepada siswa. Tes yang berikutnya. Jika rata-rata persentase tiap
dilakukan nantinya akan terlihat apakah indikator telah meningkat 70%, maka
kriteria ketuntasan yang ditargetkan dikatakan hasil belajar siswa dianggap
oleh guru sudah dicapai oleh siswa atau meningkat.
belum. Indikator keberhasilan dalam
Hasil analisis dalam meningkatkan proses pembelajaran di ukur dengn
kemampuan dan hasil belajar siswa dalam menggunakan persentase kemampuan
pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV siswa dan kriteria ketuntasan minimal
SDN 06 Cubadak Lilin Kecamatan Matur (KKM). KKM pada mata pelajaran Bahasa
Kabupaten Agam melalui strategi DRTA Indonesia adalah 70 dan indikator pada
dapat dikatakan berhasil apabila diwaktu hasil belajar siswa adalah: kemampuan
pembelajaran berlangsung siswa tidak membaca intensif dengan menggunakan
main-main dalam mengikuti pembelajaran, strategi DRTA meningkat menjadi 70.
siswa bisa menjawab/menanggapi HASIL PENELITIAN DAN
pertanyaan dari guru, siswa mengerjakan PEMBAHASAN
latihan yang diberikan guru, dan setelah 1.Deskripsi Kegiatan Penelitian Siklus 1
diadakan tes pada akhir pembelajaran Keberhasilan tindakan diamati
maka nilai rata-rata siswa di atas KKM selama dan sesudah tindakan dilaksanakan.
yang telah ditetapkan di sekolah tersebut Peneliti mengamati perilaku guru dan
70. perilaku siswa selama proses pembelajaran
Data aktivitas guru dilihat dari berlangsung dengan menggunakan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan lembaran observasi aspek guru dan aspek
guru yang dibuat dalam bentuk lembaran siswa. Aspek yang diamati keterlibatan
observasi guru. Di sini observer siswa dan gurupada tahap prabaca, saat
mangamati guru mulai dari kegiatan baca, dan pascabaca.
pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan Presentase kemampuan membaca
penutup. observer menulis data lembar intensif siswa masih cukup. Hal ini
observasi dan memberikan penilaian disebabkan biasanya apabila siswa
mengajukan pertanyaan adakala temannya Tabel 1. Data Nilai Tes Evaluasi Siklus 1
menganggap remeh dan menertawakannya, Uraian Nilai

sehingga membuat siswa menjadi kurang Nilai maksimal 100


Jumlah siswa yang mengikuti tes 20
percaya diri, siswa sudah mulai bisa Nilai tertinggi 92
Nilai terendah 58
menjawab pertannyaan dari temannya Jumlah siswa yang tuntas 11 orang
walaupun masih malu-malu dan kurang Jumlah siswa yang tidak tuntas 9 orang
Rata-rata nilai 69
memahami, walaupun belum terbiasa KKM 70

menjawab pertanyaan dari temannya,


Dari tabel 4.4 maka peneliti ingin
Walaupun belum terbiasa belajar melalui
meningkatkannya pada siklus II untuk
strategi DRTA Hal ini diperoleh dari
mencapai target ketuntasan belajar secara
pengamatan dengan menggunakan lembar
klasikal.
observasi kemampuan membaca intensif
Berikut analisis penilaian hasil
siswa melalui Strategi DRTA.
belajar siswa menurut Djamarah (2010:
Berdasarkan pedoman observasi
306)
dari aspek guru dan aspek siswa dapat

dilihat hasil kemampuan membaca intensif
dengan menggunakan strategi DRTA pada Keterangan:
siklus 1 adalah 69. Terlihat bahwa M = Mean (nilai rata-rata)
persentase ketuntasan hasil belajar siswa ∑X = Jumlah nilai total yang diperoleh
pada UH siklus I secara keseluruhan masih dari hasil penjumlahan nilai
tergolong rendah yaitu 69 yang mana setiap individu
belum mencapai KKM yang ditetapkan N = Banyaknya individu
yaitu 70. = 69
Dalam target ketuntasan belajar
Dari hasil tersebut terlihat terlihat
yang ditetapkan oleh peneliti pada
bahwa ketuntasan belajar siswa belum
indikator keberhasilan, ketuntasan belajar
mencapai KKM yang ditetapkan, dan perlu
siswa secara klasikal yaitu 70 dari jumlah
ditingkatkan pada siklus II. Lebih
siswa sedangkan ketercapaian ketuntasan
lengkapnya, lihat lampiran halaman 100
hasil belajar siswa pada siklus I ini, belum
mencapai target ketuntasan belajar (baru
2.Deskripsi Kegiatan Penelitian Siklus II
mencapai 69).
Keberhasilan tindakan diamati
selama dan sesudah tindakan dilaksanakan
peneliti mengamati perilaku siswa selama
proses belajar mengajar berlangsung Tabel 2. Data Nilai Tes Evaluasi Siklus II
dengan menggunakan lembar Uraian Nilai

observasi.aspek yang diamati mencakup Nilai maksimal 100


Jumlah siswa yang mengikuti tes 20
keterlibatan siswa dan guru pada tahap Nilai tertinggi 92
Nilai terendah 55
prabaca, saatbaca dan pascabaca. Jumlah siswa yang tuntas 16 orang
Persentase kemampuan membaca Jumlah siswa yang tidak tuntas 4 orang
Rata-rata nilai 77,1
intensif Siswa telah baik pencapaian ini KKM 70

terjadi disebabkan oleh yang berikut ini (1) Dapat dilihat bahwa hasil
pada tahap prabaca guru sudah mencapai pembelajaran baik dan meningkat
tujuan dan tugas-tugas belajar secara rinci dibandingkan siklus I. Jadi partisipasi
(2) pada tahap saatbaca guru telah kemampuan membaca Intensif pada siklus
memberikan kegitan mencocokkan II menunjukkan adanya peningkatan hasil
prediksi, menemukan gagasan utama, dan dari siklus I.
membuat ringkasan cerita. (3) pada tahap Berikut analisis penilaian hasil
pascabaca guru sudah menyuruh siswa belajar siswa menurut Djamarah (2010:
membaca ringkasan cerita dan menilai 306)
sendiri, sehingga kegiatan berjalan dengan ∑
semestinya. Hal ini diperoleh dari
pengamatan dengan menggunakan lembar Keterangan:
obsevasi kemampuan membaca intensif M = Mean (nilai rata-rata)
siswa melalui strategi DRTA. ∑X = Jumlah nilai total yang diperoleh
Peningkatan hasil belajar siswa dari hasil penjumlahan nilai
juga tampak pada tabel dibawah ini yang setiap individu
berpedoman pada hasil tes siswa pada N = Banyaknya individu
saatbaca. Terlihat bahwa persentase = 77,1
ketuntasan hasil belajar siswa pada UH Pembahasan
secara keseluruhan sudah tergolong baik Dari hasil penelitian penggunaan
dan rata-rata nilai UH secara keseluruhan strategi DRTA dalam pembelajaran
sudah mencapai KKM yang ditetapkan 70. membaca intensif terungkap bahwa guru
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada membuat rancangan pembelajaran sebelum
halaman 138. Berikut ini tabel nilai tes melaksanakan pembelajaran di kelas.
evaluasi: Perencanan ini dibuat secara kolaboratif
antara peneliti dan guru kelas IV SDN 06
Cubdak Lilin. Semua rancangan diatas akibatnya siswa aktif merespon
tersebut terdapat dalam rencana pembelajaran sehingga proses
pembelajaran siklus I dan II, tetapi antara pembelajaran terlaksana sesuai dengan
siklus I dan II juga ada perbedaan yaitu yang diharapkan. Menyampaikan tujuan
didasarkan pada hasil refleksi pelaksanaan dan tugas-tugas pembelajaran bertujuan
tindakan dan dilengkapi pada pertemuan untuk memberi arahan tentang apa yang
berikutnya. harus dikuasai dan dicapai siswa dalam
Kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran, agar siswa tidak mengalami
siklus I, kurang dapat dilakukan sesuai kesulitan. Pada kegiatan belajar mengajar
dengan semestinya. Hal ini karena antara dibagi dalam tiga tahap yaitu prabaca,
kegiatan mencocokkan prediksi dan saatbaca, pascabaca. Dan waktu yang
membuat ringkasan dibatasi jam digunakan sebaik mungkin sehingga tidak
pertemuannya. Dampaknya,sebagian siswa ada anak yang bermain dalam belajar.
sudah mulai lupa dengan teks cerita yang Pembangkitan skemata sudah
dibacanya, sehingga dalam kegiatan dilakukan guru dalam pembelajaran
membuat ringkasan siswa kurang mampu membaca pada siklus I, II yang dipaparkan
menulisnya. Dan guru kurang memahami pada bab IV telah memenuhi standar yang
strategi yang dipakai begitu juga dengan ditutut. Pada waktu guru menulis judul
siswa baru mencoba strategi ini yang mana dipapan tulis siswa memprediksi sesuai
selama ini guru kelas tidak pernah dengan pikirannya dan pada pembangkitan
menggunakan strategi ini. skemata, siswa diberi kebebasan untuk
Berdasarkan hasil pengamatan mengamati gambar yang berkaitan dengan
siklus I yang diperoleh maka pelaksanaan bacaan yang sudah disiapkan guru.
siklus I kurang baik dan guru belum Memprediksi dimaksudkan sebagai
berhasil dalam usaha peningkatan upaya memberi kesempatan kepada siswa
kemampuan membaca intensif dengan untuk memperoleh kesan umum tentang isi
menggunakan strategi DRTA bagi siswa bacaan yang akan dibaca dan
SDN 06 Cubadak Lilin Kecematan Matur memotivasinya untuk mencocokkan
Kabupaten Agam. prediksi yang telah ditetapkan.
Pembelajaran membaca Intensif
dengan menggunakan Strategi DRTA pada KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
siklus II sudah berjalan dengan baik.pada
siklus II ini guru sudah menyampaikan Berdasarkan hasil penelitian dan
tujuan dan tugas-tugas belajar secara rinci, pembahasan maka dapat disimpulkan
terdapat peningkatan kemampuan DAFTAR PUSTAKA
membaca intensif dengan ketuntasan hasil Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa
Indonesia yang Efektif di Sekolah
belajar siswa dari siklus I ke siklus II
Dasar. Jakarta : Depdiknas
dengan nilai siklus I rata-rata 69 belum
Arikunto, Suharsimi Dkk. 2010. Penelitian
mencapai batas ketuntasan belajar siswa Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
mengalami peningkatan pada siklus II Aksara
yaitu meningkat menjadi rata-rata 77,1. Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan
Hal itu menunjukkan bahwa terjadi Pembelajaran. Jakarta : Rineka
Cipta.
peningkatan membaca intensif siswa pada
saat proses pembelajaran dengan Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan
Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
menggunakan strategi DRTA. Jakarta: Rineka Cipta.
Saran
Depdiknas. 2006 . Kurikulum Tingkat
Sehubungan dengan hasil penelitian Satuan Pendidikan. Jakarta :
Depdiknas.
yang telah diperoleh,maka peneliti
memberikan saran dalam pelaksanaan Egawati. 2013. “Peningkatan Aktivitas dan
Kemampuan Membaca Intensif
pembelajaran sebagai berikut: Melalui Strategi Directed Reading
(1) Kepada anak didik, agar dapat lebih Thingking Aktivity di Kelas IV
SDN 26 Jati Utara. Skripsi. Padang:
meningkatkan kemampuan membaca Universitas Bung Hatta.
intensif melalui strategi DRTA
Febrindo, Wahyuni. 2012. “Peningkatan
sehingga meningkatkan partisispasi Kemampuan Membaca Intensif
belajar dan hasil belajar siswa. dengan Menggunakan Strategi
Know-Want-To Know-Learning
(2) Bagi guru, disarankan untuk (KWL) di kelas IV SDN 06
menggunakan strategi DRTA dalam Tanjung Beringin Kecamatan
Lunang Silaut Kabupaten Pesisir
melaksanakan pembelajaran Selatan”. Skripsi. Padang:
kemampuan membaca sehingga Universitas Bung Hatta.

memperoleh hasil yang maksimal. Haryadi, Zamzani. 1996 Peningkatan


(3) Sekolah supaya mengadakan sarana Keterampilan Berbahasa
Indonesia. Jakarta : Depdikbud.
dan prasarana yang memadai untuk
Muchlisoh, 1993. Materi Pokok Bahasa
meningkatkan kemampuan membaca
Indonesia 3. Jakarta : Depdikbud.
siswa SD.
Prana Dwi Iswara & Ahmad Slamet
Harjasujana (1996). Kebahasaan
dan Membaca Dalam Bahasa
Indonesia. Jakarta : Depdikbud.
Rahim, Farida. 2007. Pengajaran
Membaca di Sekolah Dasar.
Jakarta : Bumi Aksara

Tarigan, Hendri Guntur. 2005. Membaca


Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung : Angkasa

You might also like