Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
This research of background by fact in field that lack of ability read intensively of
student in course of study in class of IV SD Negeri 06 Cubadak Lilin Kecamatan Matur
masing use conventional approach that is with discourse method. The condition is low
resulting of him ability of student at study read intensively. Therefore, done/conducted by
research with aim to to increase ability of student in reading intensive in class of IV SD
Negeri 06 Cubadak Lilin Kecamatan Matur by using strategy of DRTA. Theory becoming
reference in this research is theory read told by Abbas Saleh and applying of Directed
Reading Thinking Activity ( DRTA) told by Gracious Farida. This Research use approach
qualitative and research type that is research of class action ( PTK). Result of research
indicate that the existence of the make-up of ability of student in study read intensively. The
mentioned shown with make-up of result of in the form of got by value is student, of
assessment score to value of tes student at cycle of I mean 69 not yet reached complete
experience of the make-up of mean 77,1 at cycle of II. Pursuant to result of research above
can be concluded that strategy of DRTA can improve ability read intensively of student. Is
for that suggested to teacher to be able to use strategy of DRTA in executing study read
kata, dan mengenal sederetan kata yang lebih baik dalam memahami gagasan-
kemampuan melafalkannya dengan baik, bacaan tidak bisa dilakukan asal membaca
tetapi jauh lebih luas dari sekedar itu. saja, karena itu untuk mendapatkan hasil
Membaca menuntut aktivitas mental yang yang lebih baik diperlukan suatu
terarah, yang sanggup menangkap dan keterampilan dalam menyerap ide-ide dan
terjadi disebabkan oleh yang berikut ini (1) Dapat dilihat bahwa hasil
pada tahap prabaca guru sudah mencapai pembelajaran baik dan meningkat
tujuan dan tugas-tugas belajar secara rinci dibandingkan siklus I. Jadi partisipasi
(2) pada tahap saatbaca guru telah kemampuan membaca Intensif pada siklus
memberikan kegitan mencocokkan II menunjukkan adanya peningkatan hasil
prediksi, menemukan gagasan utama, dan dari siklus I.
membuat ringkasan cerita. (3) pada tahap Berikut analisis penilaian hasil
pascabaca guru sudah menyuruh siswa belajar siswa menurut Djamarah (2010:
membaca ringkasan cerita dan menilai 306)
sendiri, sehingga kegiatan berjalan dengan ∑
semestinya. Hal ini diperoleh dari
pengamatan dengan menggunakan lembar Keterangan:
obsevasi kemampuan membaca intensif M = Mean (nilai rata-rata)
siswa melalui strategi DRTA. ∑X = Jumlah nilai total yang diperoleh
Peningkatan hasil belajar siswa dari hasil penjumlahan nilai
juga tampak pada tabel dibawah ini yang setiap individu
berpedoman pada hasil tes siswa pada N = Banyaknya individu
saatbaca. Terlihat bahwa persentase = 77,1
ketuntasan hasil belajar siswa pada UH Pembahasan
secara keseluruhan sudah tergolong baik Dari hasil penelitian penggunaan
dan rata-rata nilai UH secara keseluruhan strategi DRTA dalam pembelajaran
sudah mencapai KKM yang ditetapkan 70. membaca intensif terungkap bahwa guru
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada membuat rancangan pembelajaran sebelum
halaman 138. Berikut ini tabel nilai tes melaksanakan pembelajaran di kelas.
evaluasi: Perencanan ini dibuat secara kolaboratif
antara peneliti dan guru kelas IV SDN 06
Cubdak Lilin. Semua rancangan diatas akibatnya siswa aktif merespon
tersebut terdapat dalam rencana pembelajaran sehingga proses
pembelajaran siklus I dan II, tetapi antara pembelajaran terlaksana sesuai dengan
siklus I dan II juga ada perbedaan yaitu yang diharapkan. Menyampaikan tujuan
didasarkan pada hasil refleksi pelaksanaan dan tugas-tugas pembelajaran bertujuan
tindakan dan dilengkapi pada pertemuan untuk memberi arahan tentang apa yang
berikutnya. harus dikuasai dan dicapai siswa dalam
Kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran, agar siswa tidak mengalami
siklus I, kurang dapat dilakukan sesuai kesulitan. Pada kegiatan belajar mengajar
dengan semestinya. Hal ini karena antara dibagi dalam tiga tahap yaitu prabaca,
kegiatan mencocokkan prediksi dan saatbaca, pascabaca. Dan waktu yang
membuat ringkasan dibatasi jam digunakan sebaik mungkin sehingga tidak
pertemuannya. Dampaknya,sebagian siswa ada anak yang bermain dalam belajar.
sudah mulai lupa dengan teks cerita yang Pembangkitan skemata sudah
dibacanya, sehingga dalam kegiatan dilakukan guru dalam pembelajaran
membuat ringkasan siswa kurang mampu membaca pada siklus I, II yang dipaparkan
menulisnya. Dan guru kurang memahami pada bab IV telah memenuhi standar yang
strategi yang dipakai begitu juga dengan ditutut. Pada waktu guru menulis judul
siswa baru mencoba strategi ini yang mana dipapan tulis siswa memprediksi sesuai
selama ini guru kelas tidak pernah dengan pikirannya dan pada pembangkitan
menggunakan strategi ini. skemata, siswa diberi kebebasan untuk
Berdasarkan hasil pengamatan mengamati gambar yang berkaitan dengan
siklus I yang diperoleh maka pelaksanaan bacaan yang sudah disiapkan guru.
siklus I kurang baik dan guru belum Memprediksi dimaksudkan sebagai
berhasil dalam usaha peningkatan upaya memberi kesempatan kepada siswa
kemampuan membaca intensif dengan untuk memperoleh kesan umum tentang isi
menggunakan strategi DRTA bagi siswa bacaan yang akan dibaca dan
SDN 06 Cubadak Lilin Kecematan Matur memotivasinya untuk mencocokkan
Kabupaten Agam. prediksi yang telah ditetapkan.
Pembelajaran membaca Intensif
dengan menggunakan Strategi DRTA pada KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
siklus II sudah berjalan dengan baik.pada
siklus II ini guru sudah menyampaikan Berdasarkan hasil penelitian dan
tujuan dan tugas-tugas belajar secara rinci, pembahasan maka dapat disimpulkan
terdapat peningkatan kemampuan DAFTAR PUSTAKA
membaca intensif dengan ketuntasan hasil Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa
Indonesia yang Efektif di Sekolah
belajar siswa dari siklus I ke siklus II
Dasar. Jakarta : Depdiknas
dengan nilai siklus I rata-rata 69 belum
Arikunto, Suharsimi Dkk. 2010. Penelitian
mencapai batas ketuntasan belajar siswa Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
mengalami peningkatan pada siklus II Aksara
yaitu meningkat menjadi rata-rata 77,1. Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan
Hal itu menunjukkan bahwa terjadi Pembelajaran. Jakarta : Rineka
Cipta.
peningkatan membaca intensif siswa pada
saat proses pembelajaran dengan Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan
Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
menggunakan strategi DRTA. Jakarta: Rineka Cipta.
Saran
Depdiknas. 2006 . Kurikulum Tingkat
Sehubungan dengan hasil penelitian Satuan Pendidikan. Jakarta :
Depdiknas.
yang telah diperoleh,maka peneliti
memberikan saran dalam pelaksanaan Egawati. 2013. “Peningkatan Aktivitas dan
Kemampuan Membaca Intensif
pembelajaran sebagai berikut: Melalui Strategi Directed Reading
(1) Kepada anak didik, agar dapat lebih Thingking Aktivity di Kelas IV
SDN 26 Jati Utara. Skripsi. Padang:
meningkatkan kemampuan membaca Universitas Bung Hatta.
intensif melalui strategi DRTA
Febrindo, Wahyuni. 2012. “Peningkatan
sehingga meningkatkan partisispasi Kemampuan Membaca Intensif
belajar dan hasil belajar siswa. dengan Menggunakan Strategi
Know-Want-To Know-Learning
(2) Bagi guru, disarankan untuk (KWL) di kelas IV SDN 06
menggunakan strategi DRTA dalam Tanjung Beringin Kecamatan
Lunang Silaut Kabupaten Pesisir
melaksanakan pembelajaran Selatan”. Skripsi. Padang:
kemampuan membaca sehingga Universitas Bung Hatta.