You are on page 1of 8

Nama : Tari Mahetri

NIM : 2018015241
Kelas : 7 D
Makul : Karya Tulis Ilmiah
SOAL :
1. Selama perkuliahan berlangsung, materi-materi yang dibahas merupakan pengetahuan
serta kemampuan yang seharusnya dimiliki mahasiswa sebagai bekal membuat karya
ilmiah yang baik. Sebagai tugas akhir, buatlah Jurnal dengan Format Jurnal Trihayu
dengan bahan adalah proposal seminar masing-masing mahasiswa. (Nb: Bagi
mahasiswa yang belum mengikuti mata kuliah seminar bisa menggunakan makalah
sebagai bahan yang dijurnalkan)! (Skor: 100)
Jawaban ada dibawah:
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI
MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION (CIRC) PADA
SISWA KELAS III SD NEGERI 21 KELAPA BANGKA BELITUNG
Tari Mahetri
Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
E-mail : tarimahetri@gmail.com
Abstrak : This study aims to improve reading comprehension skills in Indonesian
class III students at SD Negeri 21 Kelapa, using the CIRC method. The type of this
research is Classroom Action Research with 18 students as the subject of class III SD
Negeri Congkrang II, Muntilan. The object of this research is the students' reading
comprehension ability using the CIRC method. Action Research is carried out in two
cycles in which each cycle contains four components, namely planning, action
implementation, observation and reflection. The action given to students is in the
form of applying the CIRC method to improve students' reading comprehension
skills. Data collection techniques in the form of observations, interviews,
questionnaires, tests, and documentation. The data analysis technique used
descriptive qualitative and quantitative analysis. Qualitative analysis was used for
qualitative data in the form of interviews, field notes, and documentation of student
assignments. Quantitative analysis was used for quantitative data obtained from
students' reading comprehension test results before and after being given action.
This study aims to improve reading comprehension skills in Indonesian class III
students at SD Negeri 21 Kelapa, using the CIRC method. The type of this research
is Classroom Action Research with 18 students as the subject of class III SD Negeri
Congkrang II, Muntilan. The object of this research is the students' reading
comprehension ability using the CIRC method. Action Research is carried out in two
cycles in which each cycle contains four components, namely planning, action
implementation, observation and reflection. The action given to students is in the
form of applying the CIRC method to improve students' reading comprehension
skills. Data collection techniques in the form of observations, interviews,
questionnaires, tests, and documentation. The data analysis technique used
descriptive qualitative and quantitative analysis. Qualitative analysis was used for
qualitative data in the form of interviews, field notes, and documentation of student
assignments. Quantitative analysis was used for quantitative data obtained from
students' reading comprehension test results before and after being given action.
Keywords : Reading Comprehension and CIRC Method

PENDAHULUAN menerjemahkan symbol tulis ke dalam


kata-kata lisan. Sebagai suatu proses
Membaca merupakan suatu berpikir membaca mencakup aktifitas
kegiatan yang rumit yang melibatkan pengenalan kata, pemahaman literal,
banyak hal, tidak hanya sekedar interpretasi, membaca kritis, dan
melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan pemahaman kreatif.
aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik,
dan metakognitif. Membaca
Membaca pemahaman menurut 22,2%. Dan juga belum mampunya siswa
McMaster, Espin, & van den Broek (2014) dalam membaca pemahaman ditandai
adalah proses perolehan makna secara dengan kurangnya siswa dalam memahami
aktif dengan melibatkan pengetahuan dan isi bacaan, menentukan tema bacaan, dan
pengalaman yang dimiliki oleh pembaca memperoleh informasi dari teks yang telah
serta dihubungkan dengan isi bacaan. dibaca. Ketika siswa diberi pertanyaan
Membaca pemahaman merupakan mengenai isi bacaan yang dibaca siswa
membaca dengan cara memahami materi tidak dapat menjawab dengan cepat dan
bacaan yang melibatkan asosiasi (kaitan) harus membuka kembali bahan bacaan.
yang benar antara makna dan lambang Permasalahan-permasalahan tersebut harus
(symbol) kata, penilaian konteks makna segera dicarikan solusinya, karena sangat
disuga ada, pemilihan makna yangbenar, mempengaruhi banyak sedikitnya
organisasi gagasan ketika materi bacaan informasi dan pengetahuan yang diterima
dibaca, penyimpanan gagasan, dan siswa dari berbagai sumber tertulis.
pemakaiannya dalam berbagai aktivitas Dengan kata lain permasalahan yang
sekarang atau mendatang (Mujiselaar & paling utama untuk segera diatasi adalah
Jong, 2015). permasalahan rendahnya keterampilan
membaca pemahaman pada siswa kelas III
Pada konsep ajaran tamansiswa SD Negeri 21 Kelapa.
yaitu Tri N . Tri N adalah singkatan dari
Niteni, Niroke, Naambahi yang berarti Berdasarkan permasalahan yang
Niteni (melihat) yaitu siswa melihat atau ditemukan peneliti, maka diperlukan
mengamati suatu kegiatan yang dilakukan meodel untuk mengatasi masalah yang
atau dicontohkan oleh guru, Niroke telah dijelaskan di atas. Salah satu model
(menirukan) yaitu anak dapat menirukan pembelajaran yang sesuai dalam
atau mengulang suatu kegiatan yang sudah pembelajaran membaca pemahaman
dilakukan atau dicontohkan oleh guru, adalah model pembelajaran Cooperative
kemudian nambahi (menambahkan) adalah Integrated Reading Composition (CIRC).
siswa mampu untuk menambahkan atau Pembelajaran CIRC menggabungkan
menginovasi suatu kegiatan atau antara pembelajaran membaca pemahaman
eksperimen yang sudah siswa liat. dengan menulis secara bersamaan,
sehingga sesuai dengan keterpaduan
Hasil observasi yang telah saya prinsip pembelajaran Bahasa Indonesia.
lakukan di kelas III SD Negeri 21 Kelapa. Dalam model pembelajaran CIRC siswa
Pada pembelajaran tematik muatan Bahasa bekerjasama di dalam kelompok untuk
Indonesia, guru masih menggunakan mencari ide pokok, pikiran utama, dan hal-
model konvensional dimana proses hal yang terkait dengan bacaan. Satu orang
pembelajaran masih berpusat pada guru siswa di dalam kelompok membacakan
sehingga siswa menjadi pasif. Berdasarkan cerita untuk kelompok, kemudian
pengamatan dan wawancara dengan guru bersama-sama di dalam kelompok
kelas III SD Negeri 21 Kelapa, mengerjakan tugas lalu hasil pekerjaan
menunjukkan bahwa keterampilan siswa dari kelompok dipresentasikan di depan
kelas III dalam membaca, khususnya kelas.
membaca pemahaman masih rendah.
Terbukti dengan rendahnya nilai tes Berdasarkan uraian permasalahan,
membaca pemahaman yang dilakukan oleh maka perlu dilaksanakan penelitian
peneliti. Hasil tes menunjukkan dari 18 tindakan kelas untuk meningkatkan
orang siswa terdapat 14 orang siswa yang keterampilan membaca pemahaman
belum mencapai KKM, KKM nya yaitu dengan judul “Peningkatan Keterampilan
75. Dengan nilai rata-rata 51 Sehingga Membaca Pemahaman Melalui Model
didapat ketuntasan klasikalnya yaitu Pembelajaran Cooperative Integrated
Reading Composition (CIRC) Pada Siswa membaca adalah untuk mencari serta
Kelas III SD N 21 Kelapa. memperoleh informasi, mencakup isi,
memahami makna bacaan.
Tujuan penelitian adalah untuk
meningkatan keterampilan membaca Terdapat beberapa jenis
pemahaman melalui model CIRC pada membaca seperti yang diklasifikasikan
siswa kelas III SD Negeri 21 Kelapa. oleh Tarigan (2012 :12-13) sebagai
berikut :
METODE
a. Membaca nyaring, membaca
Penelitian yang akan dilakukan bersuara (reading aloud;oral
adalah penelitian tindakan kelas. Adapun reading)
tujuan penelitian ini adalah untuk b. Membaca dalam hati (silent
meningkatan keterampilan membaca reading)
pemahaman melalui model CIRC pada 1) Membaca ekstensif
siswa kelas III SD Negeri 21 Kelapa. (extensive reading)
Penelitian ini dilaksanakan di SD Membaca ekstensif
Negeri 21 Kelapa, Pusuk, Bangka Belitung ini mencakup pula
dan Penelitian ini direncanakan akan membaca survey (survey
dilaksanakan pada bulan Desember hingga reading), membaca sekilas
Februari 2022, yaitu dimulai dengan (skimming reading), dan
persiapan penelitian, pelaksanaan membaca dangkal
penelitian, pengolahan data, dan (superficial reading).
penyusunan laporan. 2) Membaca intensif
(intensive reading)
1. Membaca telaah isi
HASIL DAN PEMBAHASAN (content study
reading), yang
Peningkatan Keterampilan Membaca mencakup pula
Pemahaman Melalui Model Pembelajaran membaca teliti
Cooperative Integrated Reading (close reading),
Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas III membaca
SD N 21 Kelapa. pemahaman
(comprehensive
Farida (2008:2) bahwa
reading), dan
“membaca pada hakikatnya adalah suatu
membaca kritis
yang rumit yang melibatkan banyak hal,
(critical reading),
tidak hanya melafalkan tulisan, tetapi
dan membaca ide
juga melibatkan aktivitas visual,
(reading for ideas).
berpikir, psikolinguistik, dan
2. Membaca telaah
metakognitif”. Dalam hal ini membaca
bahasa (language
perlu berperan aktif dalam merespon
study reading)
sumber.
yang mencakup
Membaca hendaknya mempunyai pula membaca
tujuan, karena seseorang yang membaca asing (foreign
dengan suatu tujuan, cenderung lebih language
memahami dibandingkan dengan orang reading), dan
yang tidak memiliki tujuan. Karena membaca sastra
membaca merupakan aktifitas aktif, (literary reading).
memberi tanggapan terhadap arti apa
yang dibaca, maka tujuan utama
Membaca pemahaman menurut Brown (Somadayo, 2011: 16-17)
McMaster, Espin, & van den Broek (2014) menyatakan bahwa prinsip utama pembaca
adalah proses perolehan makna secara yang baik adalah pembaca yang
aktif dengan melibatkan pengetahuan dan berpartisipasi aktif dalam proses membaca.
pengalaman yang dimiliki oleh pembaca Mereka mempunyai tujuan yang jelas serta
serta dihubungkan dengan isi bacaan. memonitor tujuan yang baik menggunakan
Membaca pemahaman merupakan strategi pemahaman untuk mempermudah
membaca dengan cara memahami materi membangun makna. Strategi ini mencakup
bacaan yang melibatkan asosiasi (kaitan) tinjauan, membuat pertanyaan sendiri,
yang benar antara makna dan lambang membuat hubungan, memvisualisasikan,
(symbol) kata, penilaian konteks makna mengetahui bagaimana kata-kata
disuga ada, pemilihan makna yangbenar, membentuk makna, memonitor,
organisasi gagasan ketika materi bacaan meringkas, dan mengevaluasi.
dibaca, penyimpanan gagasan, dan
pemakaiannya dalam berbagai aktivitas Terdapat beberapa faktor yang
sekarang atau mendatang (Mujiselaar & mempengaruhi keterampilan membaca
Jong, 2015). pemahaman seseorang. Menurut Lamb dan
Arnol (dalam Somadoyo, 2011, hlm.27)
Agustina Suyoto (2014:1) faktor- faktor yang dapat mempengaruhi
berpendapat bahwa membaca pemahaman keterampilan membaca seseorang adalah
atau komprehensi ialah kemmapuan (1) faktor lingkungan, mencakup latar
membaca untuk mengerti ide pokok, detail belakang dan lingkungan siswa, serrta
penting, dan seluruh pengertian. sosial ekonomi. (2) Faktor intelektual,
Pemahaman ini berkaitan erat dengan mencakup metode mengajar guru,
kemmapuan mengingat bahan yang prosedur kemampuan guru dan siswa. (3)
dibacannya. Faktor psikologis, mencakup motivasi,
minat, dan kematangan sosial emosi
Berdasarkan beberapa pendapat penyesuaian diri. (4) Faktor fisiologis,
tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa mencakup kesehatan fisik, gangguan pada
kemampuan membaca pemahaman adalah alat indra pertimbangan neurologis.
kemmapuan seseorang dalam
merekonstruksi pesan yang terdapat dalam CIRC merupakan salah satu tipe
teks yang dibaca dengan menghubungkan dari model pembelajaran kooperatif
pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki dengan menggunakan kelompok-
untuk mengerti ide pokok, detail penting, kelompok kecil dengan jumlah anggota
dan seluruh pengertian serta mengingat tiap anggota 4 sampai 5 orang siswa secara
bahan yang dibacannya. heterogen. Diawali dengan pemberian
kliping pada siswa, lalu guru memberikan
Prinsip dalam keterampilan wacana atau kliping sesuai dengan topik
membaca pemahaman pada dasarnya pembelajaran, kemudian peserta didik
adalah aktif dalam melakukan kegiatan bekerja sama saling membaca dan
membaca untuk mencapai tujuan yang menemukan ide pokok dan memberi
diinginkan oleh pembaca. Tujuan tanggapan terhadap wacana atau kliping
keterampilan membaca pemahaman untuk dan ditulis dalam selembar kertas serta
memahami isi bacaan atau memperoleh mempresentasikan atau membacakan hasil
informasi. Tujuan keterampilan membaca kelompok dan diakhiri dengan
pemahaman dapat diperoleh melalui pengambilan kesimpulan secara bersama
strategi dan cara yang sesuai keinginan (guru dan siswa).
pembaca, sehingga pembaca terbiasa
untuk melakukannya guna mempermudah Berdasarkan pengertian di atas
pembaca dalam membangun makna. maka dapat disimpulkan bahwa CIRC
merupakan suatu cara yang efektif untuk menjadi dua kelompok untuk
mengganti suasana pola diskusi kelas, berpasangan.
dengan diskusi membutuhkan pengaturan b) Guru membagikan
untuk mengendalikan kelas secara wacana/materi kepada tiap
keseluruhan dan prosedur yang digunakan kelompok untuk dibaca dan
dalam CIRC dapat memberi siswa lebih membuat ringkasan.
banyak waktu untuk berpikir, merespons c) Guru menetapkan kelompok
dan saling membantu. yang berperan sebagai penyaji
dan kelompok yang berperan
Suprijono (2016: 149-150) sebagai pendengar.
mengemukakan langkah-langkah d) Kelompok penyaji
pembelajaran dengan model membacakan ringkasan bacaan
pembelajaran CIRC sebagai berikut. selengkap mungkin, dengan
a) Membentuk kelompok yang memasukkan ide-ide pokok
anggotanya 4 orang yang secara dalam ringkasan. Sementara
heterogen. itu, kelompok pendengar
b) Guru memberikan bertugas untuk
wacana/kliping sesuai dengan menyimak/mengoreksi/menunj
topik pembelajaran. ukkan ide-ide pokok yang
c) Siswa bekerja sama saling kurang lengkap, dan membantu
membacakan dan menemukan mengingat/menghafal ide-ide
ide pokok dan memberi pokok dengan menghubungkan
tanggapan terhadap materi sebelumnya atau dengan
wacana/kliping dan ditulis pada materi lainnya.
lembar kertas.
d) Mempresentasikan/membacakan e) Kelompok bertukar peran yaitu
hasil kelompok. kelompok yang semula sebagai
e) Guru membuat kesimpulan penyaji menjadi pendengar dan
bersama. kelompok pendengar menjadi
f) Penutup. penyaji.
Siswa ditempatkan dalam kelomok- f) Menyimpulkan hasil diskusi
kelompok kecil, baik kelompok homogen bersama-sama.
maupun kelompok heterogen. Pertama- Kelebihan-kelebihan model
tama, siswa mengikuti serangkaian pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih
instruksi guru tentang ketrampilan banyak menekankan agar siswa dapat
membaca dan menulis, kemudian praktik, bekerja sama dalam kelompok. Kegiatan
lalu pra- penilaian, dan kemudian kelompok dapat membuat siswa menjadi
dilaksanakan kuis. Setiap kelompok tidak lebih aktif dalam mengemukakan suatu
bisa mengikuti kuis hingga anggota- pendapat dan termotivasi untuk
anggota di dalamnya menyatakan bahwa menyelesaikan tugas-tugasnya. Dalam
mereka benar-benar siap untuk mengikuti penelitian ini, diharapkan pembelajaran
kuis (Huda, 2011: 126-127). kooperatif memberikan pengaruh positif
Kegiatan berkelompok dalam untuk siswa.
lingkup pembelajaraan kooperatif Pada kondisi awal terdapat
tentunya memiliki tahapan dan langkah beberarapa siswa yang mengalami
untuk mencapai tujuan yang akan dicapai. kesulitan di dalam pembelajaran membaca
Langkah- langkah CIRC menurut pemahaman. Mereka harus membaca
Mulyatiningsih (2014: 246) adalah berulang-ulang untuk dapat menjawab
sebagai berikut. pertanyaan seputar bahan bacaan yang
a) Guru membagi peserta didik telah selesai dibacanya. Hal tersebut
kemungkinan terjadi karena guru kurang
inovatif dalam mengemas pembelajaran, bekerja sama saling membaca dan
guru masih menggunakan model yang menemukan ide pokok dan memberi
knvensional dengan menyuruh siswa tanggapan terhadap wacana atau kliping
membaca dalam hati dan guru hanya dan ditulis dalam selembar kertas serta
mengamati, sehingga siswa kurang mempresentasikan atau membacakan hasil
termotivasi dan kurang tertarik dengan kelompok dan diakhiri dengan
pembelajaran membaca. Akibatnya pengambilan kesimpulan secara bersama
kemampuan membaca pemahaman siswa (guru dan siswa).
masih rendah.
Melalui model pembelajaran CIRC
Oleh karena itu diperlukan suatu ini diharapkan dapat meningkatkan
model pembelajaran yang inovatif yang kemampuan membaca pemahaman siswa
dapat meningkatkan keterampilan dan dapat membuat siswa tertarik dan
membaca pemahaman siswa sehingga termotivasi untuk aktif mengikuti
dapat menjadi solusi bagi kesulitan yang pembelajaran Tematik mauatan Bahasa
mereka hadapi. Pendekatan pembelajaran Indonesia, khususnya membaca
yang lebih cocok dan dapat digunakan pemahaman. Selain itu juga diharapkan
dalam pembelajaran yaitu model dapat memberikan pengalaman yang nyata
pembelajaran koooperatif tipe Cooperative dan bermakna bagi siswa sehingga dapat
Integrated Reading and Composition meningkatkan presentase kemampuan
(CIRC). Tujuan utaman CIRC khususnya membaca pemahaman masing-masing
dalam menggunakan tim kooperatif ialah siswa.
membantu siswa belajar membaca
pemahaman yang luas untuk kelas-kelas
rendah SD. DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y.(2013). Pembelajaran
Membaca Berbasis Pendidikan
KESIMPULAN Karakter.Bandung: Refika Aditama.
Membaca merupakan suatu Anderson, L.W. & Krathwol, D.R.
kegiatan yang rumit yang melibatkan (2015).Kerangka Landasan
banyak hal, tidak hanya sekedar Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan
melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, Dalman. (2017). Keterampilan Membaca.
dan metakognitif. Membaca Jakarta: Rajawali Pers.
menerjemahkan symbol tulis ke dalam Mulyatiningsih, E.(2014). Metode
kata-kata lisan. Sebagai suatu proses Penelitian Terapan Bidang
berpikir membaca mencakup aktifitas Pendidikan.Bandung: Alfabeta.
pengenalan kata, pemahaman literal, Nurgiyantoro, B.(2013). Penilaian
interpretasi, membaca kritis, dan Pembelajaran Bahasa Berbasis
pemahaman kreatif. Kompetensi.Yogyakarta: BPFE.
Somadayo, S. (2011). Strategi dan Teknik
CIRC merupakan salah satu tipe Pembelajaran Membaca. Yogyakarta:
dari model pembelajaran kooperatif Graha Ilmu.
dengan menggunakan kelompok- Suprijono, A. (2016). Cooperative
kelompok kecil dengan jumlah anggota Learning Teori dan Aplikasi
tiap anggota 4 sampai 5 orang siswa secara Paikem.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
heterogen. Diawali dengan pemberian Susanto, A. (2015). Teori Belajar &
kliping pada siswa, lalu guru memberikan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
wacana atau kliping sesuai dengan topik Prenadamedia Group
pembelajaran, kemudian peserta didik

You might also like