You are on page 1of 8

MAKALAH

REVIEW JURNAL (MEMBACA BERPIKIR ARAS TINGGI BERBASIS


MEMBACA KRITIS)

MATA KULIAH
BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU:
OLIFA. WATUGIGIR, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh : Juliawati Haribae


NIM : 2210015

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat tuntunan-Nya
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini membahas tentang
Membaca berpikir aras tinggi berbasis membaca kritis.
Makalah yang kami buat ini tentunya masih belum sempurna karena keterbatasan
kemampuan kami. Kami juga belajar mengenai topik dari makalah ini pada saat menyusun.
Kami berharap makalah ini dapat meningkatkan kemampuan siswa maupun mahasiswa dalam
berpikir aras tinggi berbasis membaca kritis.

Tondano, Mei 2023


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca berpikir aras tinggi berbasis membaca kritis merujuk pada kemampuan
seseorang untuk melibatkan pemikiran analitis, reflektif, dan kritis saat membaca teks. Ini
melibatkan lebih dari sekadar memahami informasi yang disajikan secara harfiah, tetapi juga
melibatkan kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyintesis informasi yang
ditemukan dalam teks.
Membaca berpikir aras tinggi melibatkan kemampuan untuk menafsirkan makna yang
lebih dalam, menghubungkan informasi dengan pengetahuan yang sudah ada, mengidentifikasi
argumen atau pendapat dalam teks, mengenali kelemahan atau bias yang mungkin ada, dan
mengembangkan pemikiran kritis terhadap teks yang dibaca. Ini melibatkan mempertanyakan
asumsi, mengenali preseden atau implikasi yang mungkin ada, serta mengevaluasi bukti dan
argumen yang digunakan dalam teks.
Membaca kritis adalah bagian integral dari membaca berpikir aras tinggi. Ini
melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi kebenaran, keakuratan, keandalan, dan relevansi
informasi yang disajikan dalam teks. Membaca kritis memungkinkan pembaca untuk
mengidentifikasi argumen yang kurang meyakinkan, melihat perspektif yang berbeda, dan
mengembangkan pemahaman yang lebih kritis dan mendalam tentang topik yang dibahas.
Membaca berpikir aras tinggi berbasis membaca kritis sangat penting dalam
pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis seseorang. Ini membantu individu
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai topik, membuat penilaian
yang lebih rasional, dan mengembangkan pemikiran yang lebih kritis dan kreatif.
PEMBAHASAN

Judul : Membaca Berpikir Aras Tinggi Berbasis Membaca


Kritis

Nama Jurnal : Pembelajaran Berbasis Proyek pada Kursus


Membaca Kritis untuk Meningkatkan Keterampilan
Berpikir Kritis

Volume dan Halaman :


8(2), 442-456

Tahun Terbit :
2021

Penulis : Dina Merris Maya Sari & Yudy Prasetyo

Kemampuan membaca siswa Indonesia dari tes


Permasalahan : membaca yang dirilis PISA tahun 2015 menduduki
peringkat 64 dari 70 negara. Hal ini menunjukkan
bahwa kemampuan membaca siswa tergolong sangat
rendah. Oleh karena itu, guru dan dosen harus
melakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan
membaca siswa. Mereka dapat melatih berpikir kritis
untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam
setiap teks yang dibaca. Siswa dapat mengembangkan
pemikiran kritis mereka dengan membaca secara
kritis.

Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki


penerapan Project-Based-Learning (PjBL) pada
membaca kritis untuk meningkatkan keterampilan
berpikir kritis dan mendeskripsikan respon siswa
terhadap penerapan PjBL dalam membaca kritis untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Penelitian
ini menggunakan pendekatan metode campuran.

Subyek penelitian ini adalah 26 mahasiswa EFL di


Sumber Data : STKIP PGRI Sidoarjo, Indonesia. Data diperoleh
dengan menggunakan observasi, wawancara, dan
kuesioner. Teknik analisis data meliputi reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan data.
Penelitian ini menghasilkan beberapa hasil. Pertama,
pelaksanaan PjBL pada mata kuliah membaca kritis
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis terdiri
dari tiga tahap: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, dan 3)
evaluasi. Kedua, berdasarkan wawancara, 88,89%
siswa termotivasi dalam mengerjakan tugas dengan
menggunakan model PjBL, dan 54% di antaranya
sangat baik. Ketiga, berdasarkan angket, sebagian
besar siswa (73%) memilih “sangat setuju” dengan
kemampuan berpikir

Metode Penelitian : Pendekatan ini melibatkan dua asumsi filosofis yang


berasal dari metode kualitatif dan kuantitatif dengan
mixed-method, penelitian ini menggunakan desain
sequential explanatory dimana peneliti menggunakan
metode kuantitatif pada tahap pertama dan metode
kualitatif pada tahap kedua. Penelitian ini
menggunakan penelitian eksperimen dengan Pretest-
Posttest Design. Kedua tes yang diberikan berupa
soal deskriptif. Soal tes telah diuji validitas dan
reliabilitasnya.

Hasil Penelitian : Proses pembelajaran dengan menggunakan model


PjBL konstruktif pada membaca kritis untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa terdiri
dari tiga tahapan utama, yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. 1. Perencanaan RPP
dengan model PjBL dapat meningkatkan keterampilan
berpikir kritis yang tertuang di dalamnya. RPP
memiliki peran penting dalam membimbing dosen
dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik yang
melayani kebutuhan belajar mahasiswa. Disini dosen
membuat RPP yang memuat langkah-langkah PjBL
membaca kritis, media pembelajaran, dan penilaian. 2.
Pelaksanaan Penentuan Pertanyaan Dasar: siswa
menentukan pertanyaan dasar dan jawaban dari
pertanyaan tersebut melalui kegiatan PjBL. Salah satu
prinsip pembelajaran PjBL adalah dimotivasi oleh
pertanyaan dan jawaban melalui proyek dan kembali
ketika mereka menemukan informasi dan konsep
baru. Disebut juga dengan pengetahuan awal,
sehingga berkaitan dengan pengetahuan yang telah
diketahui sebelumnya oleh siswa. 3. Evaluasi Di akhir
proses pembelajaran, dosen dan mahasiswa
melakukan refleksi terhadap kegiatan/proyek yang
telah dilakukan. Pada tahap ini dosen mengevaluasi
tingkat berpikir kritis mahasiswa selama proses
aktivasi. PjBL merupakan model atau pendekatan
pembelajaran yang inovatif dan menekankan
pembelajaran kontekstual melalui aktivitas yang
kompleks (Bell, 2010). Sebagai upaya memfasilitasi
peserta didik untuk mengembangkan keterampilan
berpikir kritis, pembelajaran harus mendorong peserta
didik untuk aktif sehingga mereka bebas berpikir dan
mempertanyakan apa yang mereka terima selama
proses pembelajaran (Snyder & Snyder, 2008). Hasil
observasi dan wawancara menunjukkan bahwa baik
dosen maupun mahasiswa berpengaruh terhadap
keberhasilan penerapan model pembelajaran PjBL di
kelas. Dosen memiliki peran penting dalam
merangsang mahasiswa dalam mengembangkan
proses berpikir kritisnya. Mereka merupakan salah
satu unsur manusia dalam kegiatan pendidikan yang
mampu memahami dasar dan arah tujuan serta
kebijakan pendidikan (Wong, 2007). Mereka harus
menguasai mata pelajaran, mampu merancang
program belajar mengajar, mampu menciptakan
kondisi kelas yang kondusif, dan terampil
menggunakan media dan sumber belajar bagi
siswanya.

Kelebihan Penelitian : Salah satu keuntungan utama dari metode campuran


adalah dapat menjawab pertanyaan konfirmasi dan
eksplorasi secara bersamaan, dan karena itu dapat
membuktikan dan mengembangkan teori pada saat
yang bersamaan.

Kekurangan Penelitian : Mereka bisa sulit untuk satu peneliti terutama ketika
dua desain paling baik digunakan secara bersamaan,
dalam hal ini penelitian mungkin memerlukan tim
peneliti.

Kutipan : Sari, D. M. M., & Prasetyo, Y. (2021). Project-based-


learning on critical reading course to enhance critical
thinking skills. Studies in English Language and
Education, 8(2), 442-456.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan Penjelasan yang sudah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa berpikir aras
tinggi berbasis membaca kritis merupakan satu hal yang harus sangat diperhatikan dalam Lembaga
pendidikan. Karena hal tersebut merupakan hal penting yang harus diterus dikembangkan untuk
mengembangkan generasi yang mengutamakan literasi dengan membaca dan mengembangkan
kemampuan dalam berpikir secara kritis.
DAFTAR PUSTAKA

Sari, Dina Merris Maya, and Yudy Prasetyo. "Project-based-learning on critical reading course to enhance
critical thinking skills." Studies in English Language and Education 8.2 (2021): 442-456.

Sari, D. M. M., & Prasetyo, Y. (2021). Project-based-learning on critical reading course to enhance critical
thinking skills. Studies in English Language and Education, 8(2), 442-456.

SARI, Dina Merris Maya; PRASETYO, Yudy. Project-based-learning on critical reading course to enhance
critical thinking skills. Studies in English Language and Education, 2021, 8.2: 442-456.

You might also like