You are on page 1of 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD DI KELURAHAN


MENTENG, JAKARTA PUSAT

Uswatun Hasanah
Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Universitas Negeri Jakarta
toenoes@gmail.com

Abtract: The purpose of this study was to determine the effect of learning model and critical thinking skill
towards the learning outcomes of natural science. This research conducted in SDN Menteng 02, Central of
Jakarta on fifth grade in academic year 2015 / 2016, by using simple random sampling technique was done
to 60 students. The data is collected by test and analyzed by using analysis variant ( ANAVA) two way design
with treatment by level 2x2. Based on the results and discussion, it concluded that (1) the learning outcomes
of students taught by using inquiry training model are higher than students taught by using group
investigation model, (2) there is interaction effect between the application of learning model and critical
thinking skill towards learning outcomes of natural science, (3) the learning outcomes of students taught by
using inquiry training model are higher than students taught by using group investigation model on group of
the students who have high critical thinking skill, and (4) the learning outcomes of students taught by using
inquiry training model are lower than students taught by using group investigation model on group of the
students who have low critical thinking skill. The result of this research indicates that inquiry training model
with critical thinking skill able to improve learning outcomes of natural science.

Keywords: inquiry training, group investigation, critical thinking skill, and learning outcomes of natural
science.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran dan kemampuan berpikir
kritis terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
Menteng 02, Jakarta Pusat pada kelas V tahun pelajaran 2015/2016 dengan menggunakan teknik simple
random sampling yang telah dilakukan kepada 60 siswa. Pengambilan data diperoleh melalui tes dan
dianalisis menggunakan analisis varian (ANAVA) dua jalan dengan desain treatment by level 2x2.
Berdasarkan hasil dan pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa (1) hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam
antara siswa yang diajarkan menggunakan model inquiry training lebih tinggi dari siswa yang diajarkan
menggunakan model group investigation, (2) terdapat pengaruh interaksi antara penerapan model
pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa, (3) hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam antara siswa yang diajarkan menggunakan model inquiry training lebih
tinggi dari siswa yang diajarkan menggunakan model group investigation pada kelompok siswa yang
memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi, dan (4) hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam antara siswa yang
diajarkan menggunakan model inquiry training lebih rendah dari siswa yang diajarkan menggunakan model
group investigation pada kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa model inquiry training dengan kemampuan berpikir kritis mampu meningkatkan
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa.

Kata kunci : inquiry training, group investigation, kemampuan berpikir kritis, dan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam.

penguasaan sains di Indonesia masuk ke


Mutu penguasaan sains di dalam kategori rendah. Tentu hal ini
Indonesia sangatlah miris. Berdasarkan menjadi perhatian seluruh praktisi
data PISA dan TIMSS tahun 2009, pendidikan khususnya pada pelajaran

375
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016

Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah suppose form of knowledge in the light


dasar. Terbukti di salah satu Sekolah of the grounds which support it and
Dasar Kelurahan Menteng, hasil belajar furthHU FRQFOXVLRQ WR ZKLFK WHQGV ´ Di
siswa pada pelajaran IPA mencapai skor sini Dewey menekankan bahwa berpikir
rata-rata 60. Hasil tersebut belum kritis itu merupakan proses yang aktif.
memenuhi standar ketuntasan minimum Jean Marrapodi dalam jurnalnya
yang telah ditetapkan yaitu 70. Menurut memperkenalkan enam proses dalam
Sudjana (2009: 22) menyatakan bahwa tahap berpikir kritis yang dinyatakan
hasil belajar di sini merupakan oleh Peter Faccione, ³«SURFHVV RI
kemampuan yang dimiliki siswa setelah critical thinking: interpretation,
ia menerima pengalaman belajarnya. analysis, evaluation, inference skills,
Dikatakan hasil karena merupakan presenting arguments, and reflections
output dari suatu proses belajar. that may be used in the critical analysis
Menurut Bloom dalam Ghanem ranah SURFHVV´ Faccione menyatakan
kognitif berkenaan dengan hasil belajar terdapat enam proses yang dapat
intelektual yang terdiri atas enam aspek mengukur kemampuan berpikir kritis
yakni ingatan, pemahaman, aplikasi, seseorang, yaitu kemampuan
analisis, sintesis, dan evaluasi. interpretasi, kemampuan analisis,
Kemudian Anderson telah merevisi kemampuan evaluasi, kemampuan
pendapat Bloom menjadi mengingat, inferensi, kemampuan menjelaskan, dan
memahami, menerapkan, menganalisis, kemampuan refleksi.
mengevaluasi, mencipta. Proses di atas berusaha
Untuk meningkatkan hasil mengontraskan proses berpikir
belajar siswa, maka kita perlu seseorang hingga saat menerima atau
memperhatikan sejauh mana memperoleh informasi dari orang lain
kemampuan berpikir mereka. maka dia tidak hanya menerima
Pengembangan kemampuan berpikir informasi secara pasif saja melainkan
kritis dapat ditumbuhkan sejak usia dia mengevaluasi kebenarannya terlebih
sekolah dasar. Menurut John Dewey dahulu. Hal ini dapat diterapkan di
dalam Yaumi (2013: 66), ³FULWLFDO sekolah dasar asalkan suasana
thinking is an active, persistent, and pembelajaran dirancang sedemikian
careful consideration of a belief or rupa untuk menumbuhkan kemampuan

376
Pengaruh Model Pembelajaran Dan
Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap
Hasil Belajar Ipa Kelas V Sd Di Kelurahan
Menteng, Jakarta Pusat
Uswatun Hasanah

berpikir kritis siswa. Oleh karena itu listen, to follow direction´. Pernyataan
diperlukan suatu model pembelajaran Spears menegaskan bahwa belajar tidak
yang dapat mengaktifkan siswa dan selalu membaca buku, mengerjakan
membuat pembelajaran menjadi aktif, latihan, dan berdiam di kelas. hal ini
konkret dan menyenangkan. sangat sesuai dengan tujuan model
Model pembelajaran inquiry inquiry training. Model ini merupakan
training merupakan model yang sangat model pembelajaran yang tepat dalam
tepat bagi siswa seusia sekolah dasar. rangka pembentukan dan
Menurut Joice dan Well (2009: 174), pengembangan kemampuan berpikir
inquiry training was developed by kritis siswa karena siswa dituntut untuk
Richard Suchman to teach students a menggunakan daya nalarnya selama
process for investigating and explaining pembelajaran berlangsung. Dalam
unusual phenomena. Model ini sengaja model pembelajaran inquiry training,
dirancang untuk mengajarkan siswanya guru dituntut untuk menciptakan
tentang menganalisis suatu peristiwa pembelajaran yang membuat siswa
melalui proses inquiry. Tati menyatakan merasa tertantang akan suatu masalah.
model inquiry training dimulai dengan Model group investigation (GI)
menyajikan situasi yang penuh ini merupakan salah satu model
pertanyaan. Dengan melakukan proses pembelajaran kooperatif yang
inquiry, siswa dapat mengembangkan menekankan pada upaya siswa dalam
keterampilan intelektual sehingga kelompok merencanakan kegiatan
mudah memecahkan masalah. belajar sendiri untuk memecahkan
Uno (2009: 14) mengatakan masalah yang dikaji sesuai dengan
bahwa tujuan dari model inquiry subtopik yang dipilih. Sutikno (2014:
training adalah untuk melatih 78) menyatakan model GI ini disusun
kemampuan siswa dalam meneliti, oleh Herbert Thelen dan John Dewey.
menjelaskan fenomena, dan Selanjutnya model ini memiliki
memecahkan masalah secara ilmiah. landasan pemikiran tentang apa dan
Harold Spears yang menyatakan bahwa bagaimana peserta didik belajar.
³learning is to observe, to read, to Adapun tujuan dari model GI ini adalah
imitate, to try something themselves, to agar siswa mampu menyelesaikan atau

377
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016

memecahkan masalahnya sendiri METODE


dengan cara investigasi kelompok. Tujuan dari penelitian ini adalah
Setiap anggota berusaha memberikan untuk memperoleh data secara empiris
informasi yang didapat dari pengalaman tentang pengaruh model pembelajaran
dan sumber yang diperoleh seperti dan kemampuan berpikir kritis terhadap
buku, jurnal dan lainnya. hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
Di samping model pembelajaran Penelitian ini akan dilaksanakan pada
yang perlu diperhatikan, maka semester genap di salah satu Sekolah
kurikulum yang diterapkan harus Dasar Negeri diKelurahan Menteng,
beriringan dengan karakter siswa Jakarta Pusat. Adapun waktu
sekolah dasar. Kurikulum 2013 sangat penelitiannya pada bulan April-Mei
sesuai dengan perkembangan kognitif semester II tahun ajaran 2015-2016.
siswa dimana siswa masih dalam tahap Penelitian ini menggunakan desain
operasional konkret. Kurikulum ini peneitian eksperimen dengan rancangan
membentuk siswa untuk melakukan treatment by level 2x2. Populasi
pengamatan/observasi, bertanya dan terjangkau pada penelitian ini adalah
bernalar terhadap ilmu yang diajarkan. seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar
Siswa diberi mata pelajaran berdasarkan Negeri di Kelurahan Menteng, Jakarta
tema yang terintegrasi agar memiliki Pusat. Di wilayah Kelurahan Menteng
pengetahuan tentang lingkungan, terdapat 3 Sekolah Dasar Negeri dan
kehidupan, dan memiliki pondasi diacak secara random sehingga
pribadi tangguh dalam kehidupan sosial terpilihlah Sekolah Dasar Negeri
serta kreativitas yang lebih baik. Menteng 02, Jakarta Pusat. Adapun uji
Dengan menerapkan kurikulum 2013 coba instrumen dilakukan di Sekolah
ini, kemampuan olah pikir siswa akan Dasar Negeri Menteng 02, Jakarta
semakin berkembang dengan baik. Jika Pusat. Teknik pengambilan sampel pada
kemampuan berpikir kritis siswa penelitian ini menggunakan teknik
berkembangan, maka akan sangat simple random sampling. Teknik
mempengaruhi hasil belajar Ilmu pengumpulan data kemampuan berpikir
Pengetahuan Alam siswa. kritis dan hasil belajar menggunakan
tes.

378
Pengaruh Model Pembelajaran Dan
Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap
Hasil Belajar Ipa Kelas V Sd Di Kelurahan
Menteng, Jakarta Pusat
Uswatun Hasanah

HASIL PENELITIAN 1. Hipotesis 1 (A1 dan A2)


Hasil pengujian pada keempat Dalam penelitian telah
kelompok dapat disajikan ke dalam ditemukan bahwa terdapat perbedaan
tabel : yang signifikan antara hasil belajar Ilmu

Tabel 1. Deskripsi Nilai Pengetahuan Alam kelompok siswa


yang belajar dengan model inquiry
Berpikir Model Inquiry Model Group
kritis training investigation training dan model group investigation.
n n Rata-rata hasil belajar siswa yang
Berpikir 15 15
A1B1 A2B1
kritis belajar model inquiry training yaitu
™[ 1328 ™[ 1069
tinggi 2 2
™; 118020 ™; 76423 88,533 lebih tinggi dibandingkan siswa
(B1)
Mean 88,533 Mean 71,27 yang belajar dengan model group
n n
Berpikir 15 15 investigation yaitu 71,27. Hal ini karena
A1B2 A1B1
kritis
™[ 1056 ™[ 1166 pada model inquiry training, siswa lebih
rendah
™;2 75002 ™;2 91158
(B2) aktif mengamati, menalar dan berusaha
Mean 70,40 Mean 77,73
mencari solusi dari suatu masalah
Pembahasan
melalui kegiatan ilmiah. Kegiatan
Adapun hasi pengujian hipotesis
tersebut membuat siswa lebih aktif,
dengan uji tuckey adalah sebagai
mandiri, disiplin dan dapat
berikut:
meningkatkan rasa ingin tahu mereka.
Tabel 2. Hasil Uji Tuckey
Berdasarkan penelitian yang
Q Qtabel dilakukan P. William Hughes, Michelle
Uji Tuckey Kesimpulan
hitung 0,05
A1 dan A2 5,533 2,89 H0 ditolak R. Ellefson (2013:1), menyatakan
A1B1 dan bahwa inquiry-based training improves
A2B1 12,162 3,01 H0 ditolak
A1B2 dan teaching effectiveness of biology
A2B2 -4,337 -3,01 H0 ditolak teaching assistants. Jelas dikatakan
bahwa model inquiry training dapat
PEMBAHASAN meningkatkan keefektifan pembelajaran
Berdasarkan tabel di atas dapat biologi. Model ini membiasakan siswa
dideskripsikan sebagai berikut : untuk berpikir ilmiah dan objektif
dalam setiap menghadapi suatu kasus.

379
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016

Siswa tidak hanya menghafal materi Ilmu Pengetahuan Alam yang belajar
melainkan siswa aktif mengamati, dengan model inquiry training lebih
diskusi, dan berusaha mencari tahu cara tinggi dibandingkan siswa yang belajar
atau solusi untuk memecahkan masalah. dengan model group investigation.
Dengan demikian, model ini dapat 2. Hipotesis (A X B)
meningkatkan keefektifan pembelajaran Besar pengaruh interaksi antara
biologi dan tidak menutup kemungkinan model pembelajaran dengan
dapat pula meningkatkan hasil belajar kemampuan berpikir kritis terhadap
IPA siswa sekolah dasar. hasil belajar IPA adalah 52,78%. Hasil
Di samping itu, hasil penelitian penelitian pada pengujian hipotesis
Pandey (2011: 1) tentang keefektifan kedua menunjukkan terdapat pengaruh
model inquiry training terhadap siswa interaksi antara model pembelajaran
di India mengindikasikan bahwa (inquiry training dan group
³WHDFKLQJ RI SK\VLFDO VFLHQFH WKURXJK investigation) dengan kemampuan
Inquiry Training Model is more berpikir kritis terhadap hasil belajar
effective than the teaching through the Ilmu Pengetahuan Alam. Dalam hal ini
Conventional Method at the secondary pengaruh interaksi antara model
level. The ITM model may be advocated pembelajaran (inquiry training dan
as a better tool than the conventional group investigation) dengan
PHWKRG IRU WHDFKLQJ 3K\VLFDO 6FLHQFH´ kemampuan berpikir kritis berpengaruh
Dari penelitian di atas menyatakan terhadap tinggi rendahnya hasil belajar
bahwa model inquiry training telah siswa Sekolah Dasar.
dikatakan model yang efektif untuk Sesuai dengan penelitian yang
pembelajaran sains. Model ini dilakukan Wan Shahrazad Wan
merupakan model pembelajaran yang Sulaiman menyatakan bahwa this
tepat dalam rangka pembentukan dan research has shown that the approaches
pengembangan kemampuan berpikir students employ in their learning
kritis siswa karena siswa dituntut untuk influence the learning outcome. Studies
menggunakan daya nalarnya selama have linked surface approaches with
pembelajaran berlangsung. lower order outcomes and deep
Berdasarkan uraian di atas, maka approaches with higher order
dapat dikatakan bahwa hasil belajar outcomes. Beliau menyatakan bahwa

380
Pengaruh Model Pembelajaran Dan
Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap
Hasil Belajar Ipa Kelas V Sd Di Kelurahan
Menteng, Jakarta Pusat
Uswatun Hasanah

adanya pendekatan pembelajaran sangat bolah piker sehingga ia mampu


mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal mengambil suatu keputusan atau solusi
ini dapat dikarenakan suatu materi akan dari masalahnya. Sejalan dengan
dengan mudah dipahami siswa jika pernyataan Yaumi dengan Ibrahim
diberikan media yang konkret dan (2013: 66), berpikir kritis merupakan
dikondisikan dalam suatu pendekatan kemampuan kognitif untuk mengatakan
dan model yang membuatnya aktif dan sesuatu dengan penuh keyakinan karena
senang sehingga hasil belajar mereka bersandar pada alasan dan bukti empiris
pun meningkat. Sesuai dengan yang kuat. Dari pernyataan di atas
penelitian yang dilakukan Yurdugül, maksudnya siswa dikatakan berpikir
H.& Menzi Çetin, N (2015: 297) kritis jika mereka dapat mengevaluasi
menyatakan bahwa learning outcomes fakta, asumsi, logika, dan bahasa yang
in the e-learning process are affected by mendasari pernyataan orang lain dan
learner motivation, learning strategies dari berbagai sumber seperti buku dan
and the way the learner performs jurnal lainnya.
learning activities. Beliau menyatakan Pemikiran yang kritis, dan
bahwa salah satu yang mempengaruhi kreatif berorientasi pada suatu proses
hasil belajar seseorang adalah strategi intelektual yaitu dengan melibatkan
belajarnya dan cara siswa dalam pembentukan konsep, aplikasi, analisis,
mengeksplorasi pengetahuannya. Jika menilai informasi yang terkumpul atau
suatu pembelajaran dikondisikan dihasilkan melalui pengamatan,
dengan model pembelajaran yang aktif pengalaman, atau komunikasi sebagai
dan menyenangkan amka akan landasan kepada satu tindakan, sehingga
mempengaruhi semangat siswa dalam dapat menarik kesimpulan. Oleh karena
belajar sehingga hasil belajarnya pun itu, diperlukan model yang dapat
akan meningkat. mengaktifkan siswanya dalam
Dengan demikian, adanya model bereksplorasi mencari tahu konsep dan
pembelajaran yang aktif pun dapat bukti dari suatu kasus sehingga dia akan
membuat hasil belajar meningkat. terbiasa mengatasi masalahnya
Untuk meningkatkan hasil belajar berdasarkan pertimbangan yang logis
siswa, diperlukan suatu kemampuan dan bukti yang objektif. Proses berpikir

381
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016

kritis selalu didasarkan pada pemikiran pembelajaran group investigation. Pada


rasional dan cermat. Slavin (2009: 41) dasarnya, model ini dirancang untuk
mengemukakan bahwa pemikiran kritis membimbing para siswa mendefinisikan
meliputi upaya mengidentifikasi iklan masalah, mengeksplorasi berbagai
yang menyesatkan, menimbang- cakrawala mengenai masalah itu,
nimbang bukti yang berlawanan, dan mengumpulkan data yang relevan,
mengidentifikasi asumsi atau kekeliruan mengembangkan dan mengetes
.
dalam argumen. Dari pendapat Slavin hipotesis.
ini, dapat dipaparkan bahwa berpikir Berdasarkan uraian di atas
kritis adalah sebuah proses kompleks terdapat pengaruh interaksi antara
yang mencakup beberapa usaha yang model pembelajaran dan kemampuan
bekerja di dalam pikiran. Usaha yang berpikir kritis terhadap hasil belajar
dilakukan ini terjadi karena adanya Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V.
sesuatu yang dianggap tidak benar dan 3. Hipotesis 3 (A1B1 dan A2B1)
sesuatu yang dianggap tidak benar itu Berdasarkan uji tuckey
kemudian dianalisis melalui bukti-bukti didapatkan hasil bahwa Qhitung>Qtabel
yang ada di pikiran sehingga yaitu 12,162 > 3,01. Hal ini
menimbulkan sebuah keyakinan baru. menunjukkan terdapat perbedaan hasil
Dengan menggunakan model belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa
inquiry training, siswa tidak hanya diam yang belajar dengan model inquiry
di tempat duduk dan mendengar training dan model group investigation
penjelasan dari guru saja, namun siswa bagi siswa yang memiliki kemampuan
terlibat secara aktif dalam prosesnya. berpikir kritis tinggi yang signifikan,
Pengkondisian lingkungan belajar yakni menunjukkan hasil belajar Ilmu
dengan model ini mendorong siswa Pengetahuan Alam siswa yang memiliki
meningkatkan intensitas kesadaran akan kemampuan berpikir kritis tinggi yang
proses penelitian yang dilakukan pada belajar dengan model inquiry training
saat itu secara langsung dapat diajarkan lebih tinggi dibandingkandengan siswa
cara melakukan prosedur penelitian yang belajar dengan model group
yang bersifat ilmiah. Dengan model ini, investigation.
hasil belajar siswa pun akan meningkat. Hasil di atas didukung oleh
Beda halnya dengan model penelitian yang dilakukan Seyhan &

382
Pengaruh Model Pembelajaran Dan
Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap
Hasil Belajar Ipa Kelas V Sd Di Kelurahan
Menteng, Jakarta Pusat
Uswatun Hasanah

Morgil (2007: 37). He compared two Siswa yang memiliki


classes taught by traditional methods kemampuan berpikir kritis rendah,
with two classes taught using the 5E maka ia perlu distimulus dengan segala
instructional model method. The study cara untuk membangkitkan kemampuan
indicated that the experimental groups berpikir kritisnya. Pada model inquiry
had much greater understanding of the training, siswa akan dihadapkan dengan
information covered especially on teka-teki suatu konsep ataupun
questions that required interpretation. peristiwa. Kemudian siswa diberikan
Berdasarkan uraian di atas, penugasan untuk mengumpulkan data
untuk siswa yang belajar dengan seperti proyek, pengamatan dan lainnya.
menggunakan model inquiry training Siswa yang memiliki kemampuan
mendapatkan hasil belajar yang lebih berpikir kritis rendah cenderung malas
tinggi dibandingkan siswa yang belajar berpikir untuk menemukan suatu
dengan menggunakan modelgroup konsep. Oleh karena itu perlu ada
investigation pada kelompok siswa yang kegiatan pembelajaran yang aktif dan
memiliki kemampuan berpikir kritis melibatkan siswa dalam
tinggi. pelaksanaannya.
Beda halnya jika siswa yang
4. Hipotesis 4 (A1B2 dan A2B2)
telah memiliki kemampuan berpikir
Berdasarkan uji tuckey
kritis rendah dan ia diajarkan dengan
didapatkan hasil bahwa Qhitung < Qtabel
model group investigation. Hakikatnya
yaitu -4,337 < -3,01. Hal ini
model ini baik untuk membangkitkan
menunjukkan hasil belajar Ilmu
minat siswa. Dalam pelaksanaannya,
Pengetahuan Alam siswa yang belajar
siswa yang berkemampuan berpikir
dengan model inquiry training lebih
kritis rendah akan diajak melakukan
rendah dibandingkan dengan siswa yang
diskusi dan dia akan termotivasi dalam
belajar dengan model group
mengekpresikan ide atau pendapat. Hal
investigation pada kelompok siswa yang
ini jauh lebih mudah dibandingkan dia
memiliki kemampuan berpikir kritis
berusaha mencari tahu melalui kegiatan
rendah.
inkuiri. Kegiatan ini mengutamakan
kerja sama kelompok dan saling berbagi

383
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016

pendapat sehingga siswa yang tidak Dengan demikian siswa yang memiliki
menguasai pembelajaran akan saling kemampuan berpikir kritis rendah, dia
tukar ilmu dan pendapat dengan aggota akan dituntut untuk terlibat aktif dalam
kelompok lainnya. pembelajaran, belajar mengungkapkan
Sesuai dengan penelitian yang ide dan gagasan, dan berbagi ilmu
dilakukan oleh The Network Scientific dengan anggota lainnya. Kegiatan
Inquiry Resources and Connections tersebut akan membangkitkan rasa
dalam Aunurrahman (2010: 150) keingintahuan siswa sehingga hasil
melalui pembahasannya belajar mereka pun akan meningkat.
mengungkapkan bahwa; Berdasarkan uraian di atas,
Group investigation is an untuk siswa yang belajar dengan
organizational medium for encouraging menggunakan model group
DQG JXLGLQJ VWXGHQW¶V LQYROYHPHQW LQ investigation mendapatkan hasil belajar
learning. Students actively share in yang lebih tinggi dibandingkan siswa
influencing the nature of events in their yang belajar dengan menggunakan
classroom. By communicating freely model inquiry training pada kelompok
and cooperating in planning and siswa yang memiliki kemampuan
carrying out their choosen topic of berpikir kritis rendah.
investigation, they can achieve more
than they would s individuals. SIMPULAN
Pendapat di atas menyatakan Berdasarkan hasil penelitian dan
bahwa model group investigation pembahasan, maka diperoleh
merupakan model pembelajaran yang kesimpulan sebagai berikut :
mendorong keterlibatan siswa dalam 1. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan
proses pembelajaran. Kebermaknaan Alam antara siswa yang diajarkan
pembelajaran dapat tercipta ketika menggunakan model inquiry
kebutuhan-kebutuhan siswa dalam training lebih tinggi dari siswa yang
memperoleh dan mengembankan diajarkan menggunakan model
pengetahuan. Nilai-nilai, serta group investigation
pengalaman mereka dapat terpenuhi 2. Terdapat pengaruh interaksi antara
secara optimal melalui kegiatan penerapan model pembelajaran dan
pembelajaran yang dilaksanakan. kemampuan berpikir kritisterhadap

384
Pengaruh Model Pembelajaran Dan
Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap
Hasil Belajar Ipa Kelas V Sd Di Kelurahan
Menteng, Jakarta Pusat
Uswatun Hasanah

hasil belajar Ilmu Pengetahuan 4. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan


Alam siswa. Alam antara siswa yang diajarkan
3. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan menggunakan model inquiry
Alam antara siswa yang diajarkan training lebih tinggi dari siswa yang
menggunakan model inquiry diajarkan menggunakan model
training lebih tinggi dari siswa yang group investigation pada kelompok
diajarkan menggunakan model siswa yang memiliki kemampuan
group investigation pada kelompok berpikir kritis rendah
siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kritis tinggi

DAFTAR RUJUKAN Sciences, Vol. 3, No. 9, ISSN:


22226990
Abdi Ali. 2014. ³The Effect of Inquiry- (http://hrmars.com/hrmars_papers/Ta
EDVHG /HDUQLQJ 0HWKRG RQ 6WXGHQWV¶ xonomies_of_Educational_Objective
Academic Achievement in Science _Domain.pdf) diakses 16 Mei 2016.
Course.´ Universal Journal of Hasan Mujibul. 2013. ³Inquiry Training
Educational Research (1) : 37-41. Model of Teaching : A Search of
A. Pandey, et all. 2011. ³Effectiveness of Learning.´ International Journal Of
Inquiry Training Model over Scientific Research, Volume : 2,
Conventional Teaching Method on Issue : 3, ISSN No 2277 - 817,
Academic Achievement of Science (http://www.worldwidejournals.com/i
Students in India.´ Journal of nternational-journal-of-scientific-
Innovative Research in Education research) diakses 14 Mei 2016.
1(1) : 7-20 Joyce Bruce. 2009. Marsha Well, and
Aunurrahman. 2010. Belajar dan Emily Calhoun. Models of Teaching
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Eight Edition. New Jersey: Pearson
Azizah Aulia, Parmin. 2012. Inquiry Education.
Training Untuk Mengembangkan Jean Marrapodi. 2003. Critical Thinking
Ketrampilan Meneliti Mahasiswa. and Creativity. Paper presented in
Unnes Science Education Journal Partial of the requirements of critical
USEJ 1 (1) : 1-11 thinking and adult education,
Ghanem Eman, et all. 2013. Taxonomies of Providence.
Educational Objective Domain. (http://applestar.org/capella/CRITIC
International Journal of Academic AL%20THINKING%20AND%20CRE
Research in Business and Social

385
JURNAL PENDIDIKAN DASAR
Volume 7 Edisi 2 Desember 2016

ATIVITY.pdf) diakses pada 3 Januari Sutikno Sobry. 2014. Metode dan Model-
2016. Model Pembelajaran. Lombok :
Murni Eva. 2013. Kurikulum 2013 yang Holistica
Berkarakter. Jurnal Pendidikan Ilmu Uno Hamzah B. 2009. Model
Sosial, Vol: 5, No: 2 Pembelajaran Menciptakan Proses
(http://jurnal.unimed.ac.id/2012/inde Belajar Mengajar yang Kreatif dan
x.php/jupiis/article/view/1112) Efektif. Jakarta: Bumi Aksara
diakses pada 14 Maret 2016. Wena Made. 2012. Strategi Pembelajaran
P. William Hughes, Michelle R. Ellefson. Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
2013. Inquiry-Based Training Aksara.
Improves Teaching Effectiveness Of Yaumi dan Ibrahim. 2013. Pembelajaran
Biology Teaching Assistants. Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta:
journal.pone.0078540, Volume 8, Prenada Media Group.
Issue: 10, Yurdugül, H.& Menzi Çetin, N. 2015.
(http://journals.plos.org/plosone/artic Investigation of the relationship
le/asset?id=10.1371%2Fjournal.pon between learning process and
e.0078540.PDF) diakses pada learning outcomes in e-learning
Minggu, 29 Mei 2016. environments. Eurasian. Journal of
Setiawati, Tati dkk. 2012. ³Penerapan Educational Research, Issue 58: 57-
Model Pembelajaran Inquiry Training 74
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar (http://dx.doi.org/10.14689/ejer.2015.
Mata Kuliah Praktek Industri Pada 59.4) diakses pada 15 Juni 2016.
Program Studi Pendidikan Tata
Boga.´ Jurnal Penelitian Pendidikan.
Vol. 13 No. 1: 63
Sudjana Nana. 2009. Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Kemendikbud. 2009. Survei Internasional
PISA. Data PISA online;
(http://litbang.kemdikbud.go.id/index.
php/survei-internasional-pisa,
diakses pada Rabu, 9 Desember 2015.

386

You might also like