You are on page 1of 7

PENGARUH METODE BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS VIII


SMP/MTs

Mona Desti Ersa1*, Syarifah2, Elvira Destiansari3


1*
Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Fatah Palembang,
Jl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No. 1 A KM 3.5, Palembang 30126, Indonesia
2
Prodi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Raden Fatah Palembang,
Jl. Prof. K. H. Zainal Abidin Fikri No. 1 A KM 3.5, Palembang 30126, Indonesia
3
Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNSRI Palembang,
Jl. Srijaya Negara, lr. Ogan Bukit Besar, Ilir Barat I, Palembang 30128, Indonesia

*Email : monadestiersa97@gmail.com
Telp : +6282279936189

ABSTRACT
This thesis is motivated by the problem of the science learning process (biology), because biology subjects are
essentially studying nature with all its contents, so that in showing all natural events found various problems
that require a method to facilitate the learning process. This study aims to obtain data and the influence of the
use of brainstorming learning methods on the critical thinking skills of grade VIII students on the digestive
system material in humans. This research method is quantitative research, the research design used is
nonequivalent control group design with quasi-experimental. The research sample used was class VIII.3 as an
experimental class totaling 32 students and class VIII.4 as a control class totaling 32 students. Data were
collected using interview techniques, tests of critical thinking questions, and documentation. Based on the
results of data analysis, the experimental class showed a fairly high increase in critical thinking skills using
brainstorming methods. This can be seen from the results of t-test calculations which show that the value of
tcount> ttable (3.477> 2.042) or the significance value is less than 0.05 (0.001 <0.05) then H 0 is rejected and H1 is
accepted. The average results of the experimental class data analysis reached 73.59 while the control class
reached 63.69 meaning that the critical thinking ability of the experimental class students was higher than the
control class's critical thinking ability. This shows that brainstorming affects critical thinking skills
experimental class.

Keywords: Brainstorming, Critical Thinking Ability, Experiment.

ABSTRAK
Skripsi ini di latar belakangi oleh masalah proses pembelajaran IPA (biologi), karena mata pelajaran biologi
pada hakikatnya mempelajari alam dengan segala isinya, sehingga dalam menunjukkan segala kejadian alam
ditemukan berbagai masalah-masalah yang memerlukan suatu metode untuk mempermudah proses
pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan pengaruh penggunaan metode pembelajaran
brainstorming terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VIII pada materi sistem pencernaan pada
manusia. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah
nonequivalent control group design dengan quasi eksperimen. Sampel penelitian yang digunakan yaitu kelas
VIII.3 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 32 peserta didik dan kelas VIII.4 sebagai kelas kontrol
berjumlah 32 peserta didik. Data diambil dengan menggunakan teknik wawancara, tes soal berpikir kritis, dan
dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data, kelas eksperimen menunjukkan adanya peningkatan cukup tinggi
dalam kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan metode brainstorming. Hal ini dapat dilihat dari hasil
perhitungan uji-t yang menunjukkan bahwa nilai thitung>ttabel (3,477>2,042) atau nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05 (0,001<0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil rata-rata analisis data kelas eksperimen mencapai
73,59; sedangkan kelas kontrol mencapai 63,69 artinya kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kemampuan berpikir kritis kelas kontrol. Ini menunjukkan bahwa
brainstorming berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen.

Kata kunci: Brainstorming, Berpikir Kritis, Eksperimen.


PENDAHULUAN
1
Metode pembelajaran merupakan cara untuk hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
melakukan kegiatan pembelajaran sehingga mudah pencapaian penguasaan konsep dan berpikir kritis
dipahami. Selain itu metode pembelajaran juga peserta didik dalam proses pembelajaran metode
dapat membantu peserta didik dalam memahami brainstorming berjalan dengan kualifikasi sangat
konsep dan mampu meningkatkan hasil baik dibanding dengan kelas kontrol. Hal ini
kemampuan dalam pemecahan masalah (Rosyada dikarenakan beberapa tahapan pada metode
dan Julianto, 2017). Guru harus mampu merancang branstrorming membantu pengembangan proses
pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi peserta berpikir peserta didik dan membantu peserta didik
didiknya untuk meningkatkan kualitas membangun pemahaman mereka terhadap konten
mengajarnya yang menarik, menyenangkan, materi yang dipelajari.
dinamis, dan terarah dalam mencapai tujuan Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
pembelajaran, diperlukan pendekatan, metode, IPA kelas VIII SMPN 40 Palembang,
media, dan model pembelajaran. Kemampuan menunjukkan kemampuan dalam berpikir kritis
peserta didik dalam memahami dan mengerti peserta didik masih rendah. Hal ini terlihat pada
terhadap materi yang disajikan tergantung pada saat guru memberikan pertanyaan, peserta didik
kemampuan dan kompetensi guru mengelola kelas menjawab pertanyaan sesuai dengan buku teks dan
dengan baik. Menurut Rosyada dan Julianto (2017) ketika ditanyakan mengapa, peserta didik
kompetensi guru merupakan seperangkat mengalami kesulitan dalam menjabarkan
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang alasannya. Hal ini menunjukkan bahwa pelajaran
harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan IPA di sekolah tersebut cenderung menekankan
diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan hafalan dan kurang melatih kemampuan berpikir
tugas keprofesionalitasannya. kritis peserta didik. Selain itu juga, kurangnya
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa variasi dalam penyajian proses pembelajaran
guru IPA di SMP Negeri 40 Palembang ada membuat hanya sebagian peserta didik yang aktif
sebagian guru masih menggunakan metode dalam memperhatikan penjelasan dari guru,
konvensional yang penyampaiannya monoton, sedangkan lainnya cenderung pasif serta
sehingga mengakibatkan proses pembelajaran itu melakukan tindakan yang tidak relevan dengan
berlangsung kurang aktif dan membosankan. IPA kegiatan pembelajaran seperti mengobrol, bercanda
merupakan mata pelajaran yang membutuhkan atau melakukan aktivitas lain. Oleh karena itu, cara
metode pembelajaran yang tepat dalam berpikir kritis peserta didik masih dikategorikan
pembelajarannya. Ketidaksesuaian pemilihan rendah. Menurut Utami (2015), kemampuan
metode pembelajaran terkadang dapat menghambat berpikir kritis dibutuhkan dalam dunia pendidikan
cara berpikir peserta didik dalam memahami karena dengan berpikir kritis peserta didik dapat
materi. Menurut Susanto (2013) berpikir umumnya merumuskan, mengevaluasi, dan memecahkan
didefinisikan sebagai proses mental yang dapat masalah secara sistematis.
menghasilkan pengetahuan. Berpikir ternyata Materi pembelajaran pada penelitian ini adalah
mampu mempersiapkan peserta didik berpikir pada materi kelas VIII semester ganjil yaitu tentang
disiplin, serta dapat dipakai untuk pemenuhan sistem pencernaan pada manusia. Berdasarkan
kebutuhan intelektual dan pengembangan potensi hasil observasi, peserta didik mengalami kesulitan
peserta didik. Menurut Hendriana (2017) Berpikir dalam memahami materi yang bersifat abstrak
kritis adalah suatu kegiatan melalui cara berpikir khususnya pada pokok bahasan sistem pencernaan
tentang ide gagasan yang berhubungan dengan pada manusia. Menurut Lestari (2018) materi
konsep yang diberikan atau masalah yang sistem pencernaan pada manusia layak digunakan
dipaparkan. Berpikir kritis juga dapat dipahami untuk melatih keterampilan berpikir kritis peserta
sebagai kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke didik. Hal ini dapat ditinjau dari tingkat validitas
arah yang lebih spesifik, membedakannya secara dan respon peserta didik dengan skor presentasi
tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan yang diperoleh mencapai 83,33%.
mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna. Materi sistem pencernaan pada manusia cukup
Berdasarkan paparan di atas, maka sulit dipahami oleh peserta didik karena
dibutuhkan metode yang tepat untuk diterapkan kompetensi dasar (KD) pada materi ini yaitu
dalam berpikir kritis. Ada salah satu metode yang menganalisis sistem pencernaan dan memahami
dapat diterapkan dalam keterampilan berpikir kritis gangguan yang berhubungan dengan sistem
peserta didik yaitu metode brainstorming. Hal ini pencernaan pada manusia, serta upaya menjaga
diperkuat dengan penelitian Hadiansah (2017) dari kesehatan sistem pencernaan pada manusia.
2
Menurut Hendriana (2017) dalam berpikir kritis,
segala kemampuan peserta didik diberdayakan, HASIL DAN PEMBAHASAN
baik itu memahami, mengingat, membedakan, 1. Analisis Data Tes Kemampuan Berpikir
menganalisis, memberi alasan merefleksikan, Kritis
menafsirkan, mencari hubungan, mengevaluasi, Berdasarkan hasil tes awal (pretest) dan tes
bahkan membuat dugaan sementara. Salah satu akhir (posttest) pada kelas eksperimen dan kelas
metode yang tepat untuk digunakan dalam melatih kontrol, diperoleh deskripsi nilai sebagai
kemampuan berpikir kritis peserta didik yaitu berikut:
metode brainstorming. Menurut Karim (2017), Tabel 1. Nilai Pretest dan Posttest Kelas
metode brainstorming dapat mendorong peserta Eksperimen dan Kelas Kontrol
didik untuk mengembangkan dan menemukan Pre Eks Post Eks Pret Kon Post Kon
sebanyak mungkin gagasan untuk memecahkan
masalah. Jumlah 32 32 32 32
Minimum 12 50 26 46
Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan
Maksimum 68 96 77 77
memilih dan menerapkan metode pembelajaran Mean 43,31 73,59 51,63 63,69
brainstorming sebagai usaha meningkatkan Std. Deviasi 43,63 12,56 12,35 10,09
kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam Kemampuan berpikir kritis peserta didik
pembelajaran IPA materi sistem pencernaan pada dilihat dari analisis hasil jawaban soal pretest-
manusia kelas VIII di SMP Negeri 40 Palembang. posttest yang diberikan sebanyak 12 soal essay
Metode pembelajaran brainstorming diharapkan berdasarkan kemampuan indikator berpikir
dapat mengatasi hal-hal yang menjadi masalah kritis. Soal pretest diberikan sebelum memulai
dalam pembelajaran IPA serta dapat meningkatkan proses pembelajaran. Soal posttest diberikan
kemampuan berpikir kritis peserta didik. setelah proses pembelajaran selesai. Kedua soal
pretest-posttest merupakan soal yang sama yaitu
METODOLOGI PENELITIAN 12 soal essay yang telah diujikan atau divalidasi
Waktu dan Tempat Penelitian terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai soal
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan pretest-posttest. Perbandingan hasil rata-rata
Januari 2019 – November 2019. Tempat penelitian pretest-posttest dapat disajikan pada Gambar 1.
ini di SMP Negeri 40 Palembang.
Metode Penelitian 73.59
Metode penelitian ini adalah penelitian 80
63.59
kuantitatif. Jenis yang digunakan adalah 60 43.31 51.63
eksperimen semu (quasi eksperimen). Desain 40
penelitian yang akan digunakan adalah 20
Pretest
nonequivalent control group design. Posttest
0
Populasi dan Sampel Kelas Eksperimen
Pada penelitian ini yang menjadi populasi Kelas Kontrol
adalah seluruh peserta didik kelas VIII di SMP
Negeri 40 Palembang tahun ajaran 2019/2020 yang
Gambar 1. Hasil Rata-rata Nilai Pretest dan
terdiri dari 11 kelas dengan jumlah keseluruhan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
kelas sebanyak 338 peserta didik. Sampel
penelitian yang digunakan yaitu kelas VIII.3 Berdasarkan data dari gambar 1 dapat
sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 32 diketahui bahwa rata-rata nilai pretest kelas
peserta didik dan kelas VIII.4 sebagai kelas kontrol eksperimen dan kelas kontrol yang sangat
berjumlah 32 peserta didik. rendah yaitu 43,31 pada kelas eksperimen dan
Teknik Pengumpulan Data 51,63 pada kelas kontrol. Sedangkan rata-rata
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini nilai posttest meningkat setelah diberikan
adalah wawancara, dokumentasi, dan tes perlakuan metode pembelajaran pada masing-
kemampuan berpikir kritis. masing kelas. Pada kelas eksperimen
Teknik Analisis Data Tes menggunakan metode pembelajaran
Analisis data tes yang digunakan dalam brainstorming memiliki nilai rata-rata posttest
peneletian ini, yaitu uji normalitas, uji 73,59, sedangkan pada kelas kontrol
homogenitas, dan uji hipotesis dengan menggunakan metode pembelajaran
menggunakan SPSS 22. konvensional (diskusi dan tanya jawab)
3
memiliki nilai rata-rata 63,69. Hasil dari data kritis peserta didik sebelum perlakuan dan
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai sesudah perlakuan
rata-rata pretest dan posttest memiliki
perbedaan. Peningkatan nilai posttest kelas PEMBAHASAN
eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Perbandingan rata-rata skor tes kemampuan
2. Uji Normalitas berpikir kritis pada kelas eksperimen dan kelas
Uji normalitas menggunakan SPSS 22 kontrol (Tabel 1.) menunjukkan bahwa kelas
metode uji Kolmogrov-Smirnov eksperimen yang menggunakan metode
Tabel 2. Uji Normalitas brainstorming mendapatkan skor tes kemampuan
Kelas Nilai Signifikansi Keterangan berpikir kritis lebih besar daripada kelas kontrol.
Pre Eks 0,117 Normal Skor rata-rata pada kelas eksperimen adalah 73,59;
Post Eks 0,124 Normal sedangkan pada kelas kontrol memiliki nilai rata-
Pre Kontrol 0,155 Normal rata 63,69. Hal ini sejalan dengan penelitian Yusria
Pre Kontrol 0,065 Normal dan Eksa (2018) bahwa hasil penelitiannya
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
nilai signifikansi untuk pretest kelas eksperimen berpikir kritis anak melalui metode brainstorming
sebesar 0,117, pretest kelas kontrol sebesar yang dibuktikan selama proses pembelajaran
0,124. Sedangan posttest kelas eksperimen dengan peningkatan kreativitas anak dalam
0,155 dan kelas kontrol dengan nilai signifikansi menjawab pertanyaan yang diukur dari dua kali
sebesar 0,065. Data dinyatakan berdistribusi evaluasi dengan nilai rata-rata 68,89 dan 76,12.
normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Menurut Utami (2015) rata-rata kemampuan
Dengan demikian, uji normalitas pretest dan berpikir kritis pada yang menggunakan metode
posttest untuk kedua sampel dinyatakan normal brainstorming yaitu 27,34 sedangkan rata-rata
karena nilai signifikansi keduanya lebih dari kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas yang
0,05. menggunakan metode ceramah 23,31.
3. Uji Homogenitas Data Berdasarkan hasil yang diperoleh, diketahui
Pada penelitian ini uji homogenitas bahwa metode pembelajaran brainstorming
menggunakan aplikasi SPSS 22 dengan metode mempengaruhi tingkat berpikir kritis peserta didik.
One Way ANOVA. Berikut adalah hasil Hal ini dikarenakan pada metode brainstorming
pengujian uji homogenitas data melalui aplikasi memberikan kesempatan kepada peserta didik
SPSS 22 yaitu: untuk menyampaikan pendapatnya tanpa adanya
Tabel 3. Uji Homogenitas rasa takut akan kritikan. Pendapat yang
Statistik Signifikansi Keterangan disampaikan oleh peserta didik dapat membimbing
Uji Homogenitas 0,192 Homogen peserta didik tersebut untuk berpikir lebih dalam,
Berdasarkan hasil uji homogenitas sehingga peserta didik dapat menyampaikan
diketahui nilai signifikansi (sig.) sebesar pendapatnya. Hal ini sejalan dengan hasil
0,192>0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian Supriatna (2017) skor kemampuan
varians data posttest kelas eksperimen dan berpikir kritis peserta didik menunjukkan adanya
kelas kontrol adalah sama (homogen). peningkatan yang cukup tinggi dengan menerapkan
4. Uji Hipotesis metode brainstorming. Menurut Fazilla (2017)
Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis (Uji T) penggunaan metode brainstorming dalam
T df Sig.(2-tiled) pembelajaran IPA dengan optimal tentunya dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis
Equal 3,477 62 0,001 peserta didik.
variances assumed Pada awalnya kemampuan berpikir kritis
Equal 3,477 59,243 0,001 peserta didik masih rendah. Hal ini terlihat pada
Variances not assumed
rata-rata nilai pretest kelas eksperimen yaitu 43,31.
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa
Setelah dilakukan penelitian menggunakan metode
nilai thitung>ttabel (3,477>2,042) atau nilai
brainstorming kelas eksperimen memiliki nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,001<0,05),
rata-rata lebih tinggi daripada kelas kontrol, hasil
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini
nilai rata-rata posttest yaitu 73,59. Hasil prasyarat
menunjukkan bahwa ada pengaruh metode
analisis data uji t, diketahui bahwa kedua sampel
brainstorming terhadap kamampuan berpikir
tersebut terdistribusi normal dan homogen. Maka
pengujian dapat dilanjutkan dengan menggunakan
4
uji parametrik yaitu menggunakan uji-T LKPD. Tiap-tiap anggota menuliskan jawaban
(hipotesis). Berdasarkan hasil uji t pada penelitian pada lembar kertas yang telah diberikan oleh guru.
nilai t hitung>t tabel (3,477>2,042) atau nilai Kemudian peserta didik berdiskusi dengan teman
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,001<0,05) sekelompok untuk mempersiapkan presentasi hasil
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil uji t jawaban dari tiap-tiap anggotanya. Setelah peserta
menunjukkan bahwa ada pengaruh metode didik mempresentasikan hasil diskusi
brainstorming terhadap kamampuan berpikir kritis kelompoknya. Guru bersama-sama dengan peserta
peserta didik sebelum perlakuan dan sesudah didik menyimpulkan materi yang telah diajarkan.
perlakuan. Hal ini sejalan dengan penelitian Menurut Amin (2016) bahwa konsep metode
Ardiansyah (2018), hasil penelitian menunjukkan pembelajaran brainstorming merupakan suatu
peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta upaya menjadikan proses belajar mengajar yang
didik yang diberikan perlakuan dengan metode dapat mendorong peserta didik aktif dalam belajar
brainstorming lebih tinggi dari kelas konvensional. serta mengemukakan pendapatnya.Menurut Karim
Menurut Karo dan Eva (2016), dari hasil uji t (2017) pembelajaran metode brainstorming adalah
diperoleh t hitung > t tabel maka H 0 ditolak dengan suatu bentuk diskusi dalam menghimpun gagasan
menerapkan metode curah pendapat dari seseorang. Pada metode ini tidak
(brainstorming) terhadap kelas eksperimen lebih diperbolehkan untuk mengkritik gagasan peserta
baik daripada pembelajaran kelas konvensional. yang lain. Menurut Humairo (2018) proses
Menurut Rahmawati (2018) berdasarkan hasil pembelajaran dengan metode brainstorming
analisis pengujian statistik dengan uji t pada taraf memberikan kesempatan kepada peserta didik
signifikansi α= 0,05, diperoleh hasil t hitung lebih untuk mampu mandiri serta dapat mengarahkan
besar daripada ttabel (7,355>2,011). Hal ini dapat diri sendiri, memiliki keterbukaan serta keutuhan
disimpulkan bahwa hipotesis nol (H0) ditolak. diri dalam memilih alternatif tindakan terbaik, dan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat dapat menyampaikan pendapat dalam memecahkan
pengaruh model pembelajaran based learning suatu masalah serta mampu menghargai pendapat
(PBL) dengan brainstorming terhadap kemampuan orang lain.
berpikir kritis peserta didik. Menurut Damayanti Pada proses pembelajaran konvensional,
(2016) terdapat perbedaan signifikan kemampuan dimana peserta didik belajar dengan metode yang
berpikir kritis antara peserta didik yang biasa mereka gunakan di dalam kelas yaitu
dibelajarkan dengan metode brainstorming dan ceramah, diskusi dan tanya jawab. Proses
peserta didik yang dibelajarkan pembelajaran pembelajaran kelas kontrol menggunakan metode
konvensional, diketahui t hitung > t tabel (3,23 konvensional dan tidak menggunakan lembar kerja
>1,992). peserta didik (LKPD). Metode konvensional ini
Soal kemampuan berpikir kritis pada melalui beberapa tahapan yaitu menyampaikan
penelitian ini menggunakan indikator Ennis (2011) tujuan dan memotivasi peserta didik, menyajikan
yaitu melakukan klarifikasi dasar, mengumpulkan dan menyampaikan informasi, membimbing dalam
informasi dasar, membuat inferensi, dan belajar, evaluasi dan memberikan penghargaan.
melakukan klarifikasi lanjut. Kemampuan berpikir Tahapan metode konvensional merupakan tahapan
kritis diukur menggunakan tes essay yang yang memang seharusnya dilakukan dalam suatu
berjumlah 12 soal yang sama (pretest dan posttes), pembelajaran, berbeda dengan metode
dengan difasilitasi LKPD (lembar kerja peserta brainstorming yang menambahkan tahap-tahap
didik) yang berbasis brainstorming. Pada proses pada kegiatan inti yang membuat peserta didik
pembelajaran dengan metode brainstorming, menemukan konsep secara mandiri, sehingga pada
peserta didik diberikan kesempatan untuk metode konvensional kurang memicu peserta didik
memahami materi yang terdapat pada lembar kerja berpikir kritis untuk memecahkan masalah.
peserta didik. Hal tersebut bertujuan untuk Menurut Damayanti (2016) dalam pelaksanaan
mendorong peserta didik dalam menemukan pembelajaran konvensional mengutamakan
konsep pembelajaran sistem pencernaan pada penyampaian konsep-konsep yang diperoleh dari
manusia. Setelah peserta didik mendapatkan guru saja, sehingga peserta didik kurang interaktif
informasi pada pra pembelajaran maupun pada dalam pembelajaran dan informasi yang diperoleh.
proses pembelajaran di sekolah. Metode Menurut Aldeirre (2018) proses pembelajaran
brainstorming membebaskan peserta didik untuk konvensional terdapat beberapa keterbatasan antara
dapat membentuk pengetahuannya sendiri melalui lain belum terbiasa menyampaikan pendapat
pertanyaan yang telah dibuat oleh guru di dalam mereka masing-masing sehingga guru harus benar-
5
benar memberikan penegasan kembali bahwa
setiap peserta didik harus menyampaikan Aldeirre, D., Ratna K., & Erna H. (2018).
pendapatnya sendiri serta dapat menarik “Pengaruh Metode Pembelajaran
kesimpulan selama proses pembelajaran. Brainstorming Terhadap Kemampuan
Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa Berpikir kritis Materi Vertebrata Pada Siswa
terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan SMA”. Jurnal Biologi dan
kelas kontrol. Penelitian kelas eksperimen Pembelajarannya,5 (2). 110 – 116.
menggunakan metode brainstorming dan kelas Amin, D. N. F. (2016). “Penerapan Metode Curah
kontrol menggunakan metode konvensional, kedua Gagasan (Brainstormong) untuk
kelas tersebut diukur menggunakan soal berpikir Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan
kritis menurut Ennis (2011). Pada kelas Pendapart Siswa”. Jurnal Pendidikan
eksperimen memiliki nilai posttest lebih tinggi Sejarah, 5(2).
daripada kelas kontrol. Dengan demikian dapat Ardiansyah, H. (2018). “Pengaruh Metode
dikatakan bahwa terdapat pengaruh metode Pembelajaran Brainstorming terhadap
brainstorming terhadap kemampuan berpikir kritis Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan
peserta didik antara kelas kontrol dan kelas Kemampuan Awal Peserta Didik”. Indonesia
eksperimen. Journal Of Economics Education, 1 (1).
Damayanti, N. P. A., Kt. Pudjiawan, & Md.
KESIMPULAN Suarjana. (2016). Pengaruh Metode
Berdasarkan hasil kemampuan berpikir kritis Pembelajaran Brainstorming Terhadap
peserta didik terhadap materi sistem pencernaan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Mata
dengan menggunakan metode brainstorming, dapat Pelajaran IPA Kelas V SD. Jurnal
disimpulkan bahwa menggunakan metode Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
pembelajaran brainstorming berpengaruh terhadap (PGMI), 4 (1).
kemampuan berpikir kritis di kelas VIII SMP Ennis. R. H. (2011). A. Crtical Thinking. New
Negeri 40 Palembang. Hal ini dapat dilihat dari York: Freeman.
hasil analisis data kemampuan berpikir kritis Fazilla, S. (2017). “Penerapan Metode
peserta didik yang menggunakan metode Brainstorming dalam Pembelajaran IPA
brainstorming dengan metode konvensional. Hasil dapat Mengembangkan Kemampuan Berpikir
rata-ratanya yaitu 73,59 untuk kelas eksperimen Kritis Mahasiswa”. Jesbio, 4 (2). ISSN:
dan 63,69 untuk kelas kontrol. Berdasarkan hasil 2302-1705.
penelitian pada uji hipotesis (uji t) data tes Hadiansah, Ading P., &Maya A. F. (2017).
kemampuan berpikir kritis peserta didik “Penguasaan Konsep Siswa pada Materi
menunjukkan bahwa nilai thitung>ttabel (3,477>2,042) Sistem Pernapasan Melalui Pembelajaran
atau nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 Brainstorming”. Jurnal Program Studi
(0,001<0,05), maka terdapat pengaruh metode Pendidikan Biologi,7 (1). 2338-7173.
brainstorming pada kamampuan berpikir kritis Hendriana, H., Rohaeti, E. E., & Soemarmo, U.
peserta didik sebelum perlakuan dan sesudah (2017). Hard Skills dan Soft Skills
perlakuan. Matematika Siswa. Bandung: PT. Refika
Aditama.
UCAPAN TERIMAKASIH Humairo, W. (2018). “Pengaruh Metode Strategi
Puji syukur dipanjatkan atas kehadirat Allah Brainstorming Terhadap Hasil Belajar IPS
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Siswa di MTs Al manar Desa Tembung
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
penelitian ini. Pada kesempatan ini peneliti tidak Serdang”. Skripsi.
lupa mengucapkan terimakasih kepada dosen Karim, A. (2017). “Penerapan Metode
pembimbing, kepala Sekolah, staff tata usaha, dan Brainstorming Mata Pelajaran IPS untuk
guru mata pelajaran IPA, serta peserta didik di Meningkatkan Hasil Belajar Kelas VIII di
SMP Negeri 40 Palembang yang telah membantu SMPN 4 Rumbio Jaya”. Jurnal Penididikan
memberikan data dalam pelaksanaan penelitian. Ekonomi Akuntasnsi, 5 (1). 2337-652x.
Karo, Y. T. B., &Eva M. G. (2016). “Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Kelompok Investasi (Group investigation)
DAFTAR PUSTAKA dengan Metode Curah Pendapat
6
(Brainstorming) terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Materi Fluida Dinamis Kelas XI
Semester Genap Di SMA Negeri 1
Parbuluan”. Jurnal Ikatan Alumni Fisika
Universitas Negeri Medan. 2 (2). 2461-1247.
Lestari, S., Saidil M., & Ida R. (2018). “Pengaruh
Model Pembelajaran Langsung Berbasis
Praktikum Terhadap Keterampilan Proses
Sains dan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa”. Jurnal Ilmiah Biologi “Bioscientist”,
6 (1).
Rahmawati, D. (2018). “Pengaruh Model
Pembelajaran Based Learning Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada
Konsep Endokrin”. Skripsi.
Rosyada, D. I. & Julianto. (2017). “Pengaruh
Metode Brainstorming Terhadap Pemecahan
Masalah IPA Materi Daur air Siswa Kelas V
Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (JPGSD), 5 (3).
Supriatna. Y., & Margaretha, S.Y. (2017).
“Pengaruh Metode Brainstorming Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Pada
Pembelajaran IPA”. Antologi Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI), 5 (1).
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan
Pembelajaran di SekolahDasar. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Utami, D. (2015). “Pengaruh Metode
Brainstorming Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis pada Pembelajaran IPA di
Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Dasar, 6
(2).
Yusria & Eksa, B. (2018). “Brainstorming sebagai
Metode Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis”. IJER, 3 (2). 2541-2132.

You might also like