You are on page 1of 12

DOI: 10.26418/jvip.v15i2.

64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan


Membaca…
Munir, Martono, Priyadi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE SQ3R PADA KELAS VI
SDN 02 AGAK

Munir, Martono, Antonius Totok Priyadi


Program Studi Magister PGSD FKIP Untan Pontianak
Email : mun05051987@gmail.com

Abstract
This research started from the Lesson Study & PPL activity in class VI SDN
02 Agak, researchers found several problems in the process of learning
activities of students in the classroom, namely (1) many students did not
understand the content of the readings given. (2) the ability of students to
answer questions is still below average. (3) student learning outcomes show
that there are still many students who are not complete in solving the given
questions. Based on the observations of researchers in the class, students have
difficulty in reading understanding, this can be seen from the results of the
tests carried out. A total of 16 students, only 4 students were completed. To
overcome this, Class Action Research (PTK) was carried out using the SQ3R
Learning Model (Survey, Question, Read, Recite, Review) to improve students'
reading comprehension skills. The result of this study is to improve reading
comprehension skills and improve student learning outcomes. This research
procedure goes through three cycles, namely cycles I, II and III. Each cycle is
carried out through four steps as stated by Kemmis and MC. Taggart is
planning, action, observation and reflection. Data collection techniques are
carried out through observation, tests and documentation. The data obtained
are analyzed and reflected quantitatively and qualitatively descriptively. The
results showed that the S3R Model can improve student learning outcomes.
The success of students in this study can be seen from the average value of
each cycle that has increased. Cycle I average value 68.75, cycle II 73.25 and
cycle III 78.75. In addition, the level of student learning completion increases
every cycle, cycle I of completed students is 7 people or 43.75%, cycle 2 is
completed by 11 people or 68.75% and cycle III is completed by 15 people or
93.75%.

Keywords: SQ3R Model, Reading Comprehension

Abstrak
Penelitian ini berawal dari kegiatan Lesson Study & PPL di kelas VI SDN 02
Agak, peneliti menemukan beberapa permasalahan dalam proses kegiatan
pembelajaran siswa di kelas yaitu (1) banyak siswa yang kurang memahami
isi bacaan yang diberikan. (2) kemampuan siswa dalam menjawab soal masih
di bawah rata-rata. (3) hasil belajar siswa menunjukkan masih banyak siswa
yang belum tuntas dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Berdasarkan
pengamatan peneliti di kelas, siswa mengalami kesulitan dalam membaca
pemahaman, hal ini terlihat dari hasil tes yang dilakukan. Dari total 16 siswa,
hanya 4 siswa yang tuntas. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan Model Pembelajaran
SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk meningkatkan

Article History
Received:10 Januari 2023
Revised: 12 April 2023 258
Accepted: 23 Juli 2023
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan
Membaca…
Munir, Martono, Priyadi

kemampuan membaca pemahaman siswa. Hasil akhir dari penelitian ini


adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman dan
meningkatkan hasil belajar siswa. Prosedur penelitian ini melalui tiga siklus
yaitu siklus I, II dan III. Setiap siklus dilakukan melalui empat langkah seperti
yang dikemukakan oleh Kemmis dan MC. Taggart adalah perencanaan,
tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui observasi, tes dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dan
direfleksikan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Model S3R dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Keberhasilan siswa dalam penelitian ini terlihat dari nilai rata-rata setiap
siklus yang mengalami peningkatan. Nilai rata-rata siklus I 68,75, siklus II
73,25 dan siklus III 78,75. Selain itu, tingkat ketuntasan belajar siswa
meningkat setiap siklusnya, siklus I ketuntasan siswa sebanyak 7 orang atau
43,75%, siklus 2 tuntas sebanyak 11 orang atau 68,75% dan siklus III tuntas
sebanyak 15 orang atau 93,75%.

Kata kunci: Model SQ3R, Pemahaman Membaca

PENDAHULUAN
Kesulitan belajar yang dihadapi satu pembelajaran membaca pemahaman kelas VI
peserta didik dengan peserta didik yang lain tahun ajaran 2021, dari 16 peserta didik
bermacam-macam, yaitu kesulitan menulis, terdapat 12 peserta didik yang mendapatkan
membaca, dan berhitung. Peserta didik yang nilai di bawah KKM.
memiliki kesulitan lebih dari satu kesulitan, Memperbaiki kondisi pembelajaran
biasanya mendapat nilai yang rendah dimata dalam hal ini yaitu mengenai membaca
pelajaran tertentu. Menurut Jhon dan Jeanne ( pemahaman dan hasil belajar pada kelas VI
Dalam Feronika, 2016) Kesulitan belajar yang SDN 02 Agak Kecamatan Sebangki tersebut
paling mendasar dari semua kesulitan belajar perlu dicarikan solusi, solusi itu diharapkan
adalah kesulitan membaca. Kesulitan dapat memecahkan permasalahan yang ada
membaca adalah hambatan atau gangguan sehingga mampu meningkatkan kemampuan
dalam hal membaca hal ini terlihat adanya membaca pemahaman pada peserta didik, yang
kesenjangan antara kemampuan yang dimiliki dapat dijadikan solusi untuk memecahkan
peserta didik dengan hasil belajarnya. masalah yang ada yaitu dengan menerapkan
Berkaitan dengan pelaksanaan model yang tepat. Hal ini sejalan dengan yang
pembelajaran membaca pemahaman, peneliti disampaikan Jumanto & Ema (2018)
melakukan wawancara dengan guru kelas VI di mengatakan bahwa kualitas pembelajaran yang
SD Negeri 02 Agak pada tanggal 19 November baik dan berkualitas dapat diupayakan dengan
2021. Dari wawancara tersebut, diperoleh berbagai cara diataranya adalah memilih
informasi bahwa Bahwa rendahnya minat baca model pembelajaran yang tepat.
peserta didik berpengaruh pada pemahaman Salah satu solusi untuk mengatasi
peserta didik ketika membaca. Hal tersebut kesulitan-kesulitan dalam membaca
dapat dilihat ketika peserta didik di suguhkan pemahaman tersebut adalah dengan
suatu bacaan peserta didik membaca dengan menggunakan model SQ3R (survey, question,
perintah guru, namun ketika diminta untuk read, recite, review). Metode SQ3R
menyimpulkan apa yang peserta didik baca merupakan model yang digunakan untuk
masih banyak peserta didik yang tidak paham kepentingan belajar, membaca, dan untuk
apa yang peserta didik baca. Selain itu hasil memahami wacana. Ada 5 langkah dalam
pembelajaran membaca pemahaman peserta penerapan metode SQ3R yaitu dimulai dengan
didik masih banyak yang mendapatkan nilai di survey terhadap bacaan, selanjutnya question
bawah KKM. Berdasarkan data hasil tes membuat pedoman pertanyaan, kemudian read

259
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi

membaca keseluruhan teks bacaan dengan Hebriya (2021) adalah siklus I dari aspek guru
cermat, setelah recite itu menceritakan dengan rata-rata 83% (B), pada siklus II
berdasarkan bacaan dan yang terakhir review dengan nilai rata-rata 86% (SB), pada aspek
meninjau dan menguatkan kembali dari teks peserta didik siklus I dengan rata-rata nilai 73%
bacaan (Usman, 2015). (C), pada siklus II dengan rata-rata nilai 94%
Model SQ3R merupakan metode (SB). Hasil belajar peserta didik siklus I
pembelajaran untuk membaca yang memiliki menunjukkan rata-rata 66% (C),pada siklus II
tujuan membentuk kebiasaan peserta didik bisa meningkat dengan nilai rata-rata 83% (B).
terfokus untuk membaca, membiasakan Sejalan dengan Hebriya, hasil penelitian yang
membaca dengan cepat, membiasakan daya dilakukan Sari Selmedani (2021) juga
peramalan, yang berhubungan dengan teks menggunakan model SQ3R hasil dari aspek
bacaan, dan mengembangkan kemampuan guru pada siklus I dengan niali rata-rata 86%
membaca kritis dan komprehensif (Fitria (SB), ada peningkatan pada siklus II dengan
Akhyar ,2017). Model SQ3R juga merupakan rata-rata nilai 94% (SB), sedangkan pada aspek
metode yang menjadikan peserta didik peserta didik siklus I dengan rata-rata nilai 73%
berperan aktif dalam proses belajar mengajar, (C), pada siklus II dengan rata-rata nilai 94%
dan peserta didik juga dibagi menjadi (SB). Hasil belajar pada siklus hal ini
kelompok-kelompok kecil sehingga peserta menunjukkan bahwa diperoleh nilai rata-rata
didik bisa bekerja sama dengan teman- 66% (C), meningkat pada siklus II dengan nilai
temannya. rata-rata 83% (B). Dengan melihat hasil
Model SQ3R memiliki beberapa penelitain sebelumya diatas penggunaan model
kelebihan, baik untuk peserta didik dan untuk pembelajaran SQ3R dapat meningkatkan hasil
guru. Kelebihan untk peserta didik dapat belajar peserta didik. Dengan mengetahui hal
membantu peserta didik dalam memahami dan tersebut lebih meyakinkan peneliti untuk
berpikir tentang teks yang sedang mereka baca, menggunakan model SQ3R.
membantu peserta didik mendapatkan sesuatu
ketika pertama kali membaca teks, dan METODE
memperkuat daya ingat peserta didik . Penelitian ini menggunakan penelitian
Kelebihan untuk guru dapat membantu guru tindakan kelas (PTK), penelitian tindak kelas
membimbing peserta didik memahami bacaan merupakan penelitian yang mengangkat
dengan baik, dapat menguasai kelas dengan masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh
baik dan dapat melibatkan peserta didik terlibat guru dilapangan. Kunandar (2013) mengatakan
secara langsung untuk aktif selama proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan
pembelajaran berlangsung, (Huda, 2013). suatu penelitian yang melekat pada guru, yaitu
Menurut Istarani (2012) kelebihan mengangkat masalah-masalah actual yang
SQ3R adalah Mencakup berbagai aspek dialami oleh guru di lapangan (h.55). Adanya
aktivitas belajar mengajar, sehingga materi pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang disampaikan kemungkinan penguasaan diharapkan guru memiliki peran ganda, yaitu
ilmunya lebih baik, dapat memahami isi buku sebagai praktisi sekaligus peneliti. Penelitian
dengan baik, karena sambil membaca tindakan kelas merupakan bentuk kajian yang
mempertanyakan apa sudah dibaca, dapat sistematis reflektif, dilakukan oleh pelaku
mempermudah dalam memahami isi buku atau tindakan (guru, dan dilakukan untuk
bacaan, karena terlebih dahulu melakukan memperbaiki kondisi pembelajaran (Laksono,
survey, kesan yang ditimbulkan lebih tahan 2018.h. 4).
lama, karena ada unsur perenungan kembali isi Prosedur penelitian ini mengikuti
bacaan.(h.172). model Kemmis dan McTaggart (dalam Aqib,
Peningkatan kemampuan membaca 2017) siklus dalam penelitian tindakan kelas
pemahaman menggunakan model SQ3R dapat dikategorikan menjadi dua yaitu siklus
pernah juga diteliti oleh Hebriya (2021) dan pertama dan siklus kedua. Setiap siklus
Selmedani (2021). Ada pun hasil penelitian menempuh empat tahapan yaitu perencanaan,

260
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi

pelaksanaan/tindakan, pengamatan/observasi untuk memahami isi bacaan dan menjawab


dan refleksi. Tahap-tahap tersebut menurut pertanyaan yang telah dibuatteks yang sudah
Kemmis dan McTaggart yaitu sebagai berikut: dibagikan. ( Tahap Read), guru meminta
peserta didik untuk menjawab dan
menuliskaan jawaban atas pertanyaan yang
telah dibuat tentang garis lintang dan garis
bujur. (Tahap Recite), guru meminta peserta
didik untuk membaca kembali teks gunanya
untuk meninjau dan menyempurnakan seluruh
jawabannya, jawaban yang belum tuntas pada
Gambar 1 tahap sebelumnya, dan mengarahkan peserta
Alur PTK meniru Kemmis dan Taggart didik untuk menyimpulkan teks bacaan.
(Aqib, 2017) (Tahap Review) peserta didik diminta
Penelitian ini menggunakan beberapa membaca ulang jawaban atas pertanyaan yang
siklus sampai mendapatkan hasil maksimal. sudah dibuat
Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti 3. Tahap Pengamatan (Observation)
menyusun tahapan-tahapan kegiatan dalam Pada tahap Observasi/ pelaksanaan
PTK ini. Tahapan-tahapan tersebut yaitu: pembelajaran/tindakan dilaksanakan secara
1. Tahap perencanaan (Planning) kolaboratif dengan wali kelas menggunakan
Pada tahap perencanaan ini, yang format lembar pengamatan. Evaluasi hasil
dilakukan oleh guru/peneliti adalah sebagai pengamatan juga dilaksanakan secara
berikut : kolaboratif dengan mengolah data yang telah
a. Memetakan Kompetensi Dasar (KD), diperoleh dan memaknainya serta menentukan
menentukan mata pelajaran selain mata keberhasilan dan pencapaian tindakan dan atau
pelajaran Bahasa Indonesia kemudian hasil pelaksanaan tindakan
menjabarkan pembelajaran dengan 4. Refleksi (Reflecting)
menggunakan model SQ3R dalam Hasil observasi dan evaluasi dianalisis.
perencanaan pembelajaran. Berdasarkan analisis ini guru peneliti bersama
b. Membuat perangkat pembelajaran RPP kolaborator melakukan refleksi diri untuk
ke dalam bentuk modul. menentukan perencanaan dan tindakan
c. mempersiapkan lembar observasi yang berikutnya
akan dipakai selama proses pembelajaran. Instrumen Pengumpul Data
d. Menyiapkan dokumentasi. Penelitian tindakan kelas ini akan
2. Tahap Pelaksanaan (Action) memperoleh data: (1) kemampuan guru dalam
Peserta didik dengan dipandu guru merancang pembelajaran, (2) kemampuan guru
melakukan langkah-langkah pembelajaran dalam melaksanakan pembelajaran, (3)
SQ3R. Adapun langakah-langkah SQ3R aktivitas belajar peserta didik, dan (4) hasil
meliputi: guru meminta peserta didik untuk belajar peserta didik.
memperhatikan judul bacaan, menghitung Data hasil kemampuan guru dalam
jumlah paragraf, membaca kalimat pertama merancang dan melaksanakan pembelajaran
dan terakhir tiap paragraf. Serta membaca serta data aktivitas belajar peserta didik
kalimat secara acak beberapa menit agar diperoleh dari lembar observasi yang
mengetahui detail-detail informasi penting dan dilakukan peneliti dan teman kolaborator. Data
garis besar dalam isi teks sebelum membaca hasil belajar peserta didik diperoleh dari hasil
keseluruhan teks bacaan. (Tahap Survey), guru tes belajar yang dilakukan pada pertemuan
meminta peserta didik untuk membuat kedua setiap siklus.
pertanyaan tentang rotasi bumi yang ada Analisis Data
didalam teks. (Tahap Questian), guru meminta Analisis data yang digunakan dalam
peserta didik membaca keseluruhan bacaan penelitian ini adalah melalui data kualitatif dan
kuantitaif. Data kualitatif didapat dari hasil

261
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi

observasi, dan data kuantitatif didapat dari tes Indikator Keberhasilan


hasil belajar peserta didik. a. Indikator kinerja kemampuan guru dalam
Data kualitatif untuk mengukur perencanaan merancang RPP dikatakan berhasil jika
pembelajaran dan aktivitas guru dalam skor dalam lembar observasi masuk dalam
pelaksanaan pembelajaran menggunakan rentang nilai 34-49 atau kriterian baik.
ketegori sebagai berikut: b. Indikator kinerja kemampuan guru dalam
melaksankan kegitan pembelajaran
Tabel 1 dikatakan berhasil jika skor dalam lembar
Aktivitas guru dalam merencanakan dan observasi masuk dalam rentang nilai 34-
melaksanakan pembelajaran 49 atau kriteria baik.
c. Ukuran keberhasilan pelaksanaan
Skor Rentang jumlah Kategori penelitian tindakan kelas ini adalah
skor peserta didik yang nilainya mencapai
1 ˂ 18 Kurang KKM mencapai lebih dari 85% dan
2 19-33 Cukup peserta didik mendapatkan nilai minimal
3 34-49 Baik 70. Jika tidak memenuhi ukuran
4 50-64 Sangat Baik keberhasilan makan akan dilanjutkan
dengan siklus II dan begitu seterusnya.
Data kualitatif untuk mengukur aktivitas Siklus penelitian ini akan berhenti jika
belajar peserta didik menggunakan kategori hasil belajar peserta didik sudah
sebagai berikut : memenuhi KKM yang ditetapkan SDN 02
Agak minmal 70 dan presentase
Tabel 2 ketuntasan klasikal yaitu 85%.
Aktivitas belajar peserta didik
Rentang Jumlah Peserta Kategori HASIL DAN PEMBAHASAN
Didik A. Deskripsi Kondisi Awal
<4 Kurang Berdasarkan hasil Lesson Study & PPL di
5-8 Cukup kelas VI SDN 02 Agak Kecamatan Sebangki
9-12 Baik pada tanggal 24 Oktober 2021 dan pada tanggal
13-16 Sangat Baik 19 November 2021. Permasalahan yang
didapat adalah sebagai berikut : (1) peserta
Data kuantitatif untuk mengukur hasil tes didik kurang termotivasi untuk belajar. (2)
belajar peserta didik menggunakan rumus peserta didik banyak yang tidak memahami isi
statistik sederhana, yaitu: bacaan yang diberikan. (3) kemampuan peserta
a) Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan didik dalam menjawab pertanyaan masih
rumus dibawah rata-rata. (4) hasil belajar peserta
∑𝑥 didik menunjukan masih banyak peserta didik
Mx=
𝑁 yang tidak tuntas dalam menyelesaikan soal
Keterangan: yang diberikan.
𝑀𝑥 = Rata-rata hitung yang dicari Kemudian berdasarkan hasil wawancara
∑ 𝑥= Jumlah nilai siswa dengan guru kelas VI di SDN 2 Agak
N = Jumlah subjek, (Sudijono, 2014. h.79) Kecamatan Sebangki Bapak Simson, S. Pd
b). Untuk menghitung ketuntasan klasikal Beliau menyatakan “Bahwa rendahnya minat
menggunakan rumus : baca peserta didik akan berpengaruh pada
Jumlah peserta didik yang pemahaman peserta didik ketika membaca. Hal
tuntas dalam kelas tersebut dapat dilihat dari ketika peserta didik
Ketuntasan Klasikal = di suguhkan suatu bacaan peserta didik
x100% membaca dengan perintah guru, namun ketika
Jumlah seluruh peserta didik diminta untuk menyimpulkan apa yang peserta
didik baca masih banyak peserta didik yang

262
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi

tidak paham apa yang peserta didik pada pertemuan kedua peserta didik diberikan
baca”(wawancara langsung dengan Bapak tes penilaian. Berikut hasil tes membaca
Simson, tangal 19 November 2021). pemahman peserta didik pada siklus I.

Tabel 3 Tabel 4
Hasil Tes Membaca Pemahaman Pra Hasil Tes Membaca Pemahaman Siklus I
Tindakan No Kriteria Pra siklus
No Kriteria Pra siklus Jumlah %
Jumlah % 1 Tuntas 7 43,75
1 Tuntas 4 25 2 Belum Tuntas 9 56,25
2 Belum Tuntas 12 75 Nilai Rerata 68,75
Nilai Rerata 64,68
Selain hasil ketuntasan membaca
pemahaman belum mencapai indikator
B. Deskripsi Siklus I keberhasilan. Kemampuan guru dalam
Pada tahap siklus I yang dilakukan peneliti merencanakan dan melaksanakan juga masih
adalah perencanaan, pelaksanaan, belum maksimal. Kemampuan guru dalam
pengamatan/observasi dan refleksi. Pada tahap merencanakan pembelajaran masuk dalam
perencanaan peneliti membuat perangkat kategori baik dengan jumlah skor 49 dari 16
pembelajaran yaitu RPP yang berbentuk aspek yang diamati. Kemampuan guru dalam
modul. Modul dirancang dengan melaksanakan masuk dalam kategori cukup
memperhatikan langkah-langkah pembelajaran dengan jumlah skor 30 dari 16 apek yang
SQ3R. Peneliti juga menyiapkan lembar diamati. Aktivitas peserta didik juga belum
observasi yang akan dijadikan alat untuk menunjukan hasil yang maksimal. Peneliti
mengamati aktivitas guru melaksanakan mencatat hanya 2 aspek yang mencapai 100%
pembelajaran dan aktivitas peserta didik peserta didik melakukannya, sedang 10 aspek
mengikuti pembelajaran. Tahap pelaksanaan masih mencapai 25% peserta didik
dimulai dengan pembagian kelompok kecil melakukannya. Dengan hasil di atas peneliti
berjumlah 4 orang secara acak. Kemudian guru dan pengamat bersepakat melanjutkan pada
membagikan teks bacaan kepada setiap siklus II.
kelompok. Guru menjelaskan tahapan-tahapan
pembelajaran model SQ3R dan peserta didik C. Deskripsi Siklus II
melakukan tahapan-tahapan pembelajaran Pada siklus II ini peneliti dan pengamat
model SQ3R. Tahap pengamatan berlansung fokus pada kekurangan yang terdapat pada
bersamaan dengan tahapan pelaksanaan yang siklus sebelumnya. Pada siklus II ini tahapanya
dilakukan oleh teman sejawat/wali kelas VI. sama dengan siklus I, yaitu perencanaan,
Lima tahapan pembelajaran model SQ3R pelaksanaan, pengamatan/observasi dan
Pertama survey peserta didik diminta membaca refleksi. Pada tahap perencanaan peneliti
sekilas sebuah bacaan, kedua question peserta membuat perangkat pembelajaran yaitu RPP
didik diminta membuat atau mengajukan yang berbentuk modul. Modul dirancang
pertanyaan tentang teks yang dibaca, ketiga dengan memperhatikan langkah-langkah
read peserta didik diminta mencari jawaban pembelajaran SQ3R. Tahap pelaksanaan
tentang pertanyaan yang sudah dibuat, keempat dimulai dengan pembagian kelompok kecil
recite peserta didik diminta menceritakan berjumlah 4 orang secara acak. Kemudian guru
kembali bacaan yang sudah dibaca, dan yang membagikan teks bacaan kepada setiap
terakhir review peserta didik diminta membaca kelompok. Guru menjelaskan tahapan-tahapan
ulang jawaban atas pertanyaan yang sudah pembelajaran model SQ3R dan peserta didik
dibuat. Setelah peserta didik melakukan melakukan tahapan-tahapan pembelajaran
tahapan-tahapan pembelajaran model SQ3R model SQ3R. Tahap pengamatan berlansung

263
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi

bersamaan dengan tahapan pelaksanaan yang dilanjutkan dengan siklus II dan begitu
dilakukan oleh teman sejawat/wali kelas VI. seterusnya. Siklus penelitian ini akan berhenti
Lima tahapan pembelajaran model SQ3R jika hasil belajar peserta didik sudah memenuhi
Pertama survey peserta didik diminta membaca KKM yang ditetapkan SDN 02 Agak minmal
sekilas sebuah bacaan, kedua question peserta 70 dan presentase ketuntasan klasikal yaitu
didik diminta membuat atau mengajukan 85%. Melihat hasil di atas maka peneliti dan
pertanyaan tentang teks yang dibaca, ketiga pengamat bersepakat melanjutkan pada siklus
read peserta didik diminta mencari jawaban III.
tentang pertanyaan yang sudah dibuat, keempat
recite peserta didik diminta menceritakan D. Deskripsi siklus III
kembali bacaan yang sudah dibaca, dan yang Siklus III dilaksanakan karena pada siklus
terakhir review peserta didik diminta membaca II belum mencapai indikator keberhasialan
ulang jawaban atas pertanyaan yang sudah sesuai dengan target pada penelitian ini. Siklus
dibuat. Setelah peserta didik melakukan III ini dimulai dengan tahap perencanaan,
tahapan-tahapan pembelajaran model SQ3R pelaksanaan, pengamatan/observasi dan
pada pertemuan kedua peserta didik diberikan refleksi. Pada tahap perencanaan peneliti
tes penilaian. Berikut hasil tes membaca membuat perangkat pembelajaran yaitu RPP
pemahman peserta didik pada siklus II. yang berbentuk modul. Modul dirancang
dengan memperhatikan langkah-langkah
Tabel 4 pembelajaran SQ3R. Tahap pelaksanaan
Hasil Tes Membaca Pemahaman Siklus dimulai dengan pembagian kelompok kecil
II berjumlah 4 orang secara acak. Kemudian guru
No Kriteria Pra siklus membagikan teks bacaan kepada setiap
Jumlah % kelompok. Guru menjelaskan tahapan-tahapan
pembelajaran model SQ3R dan peserta didik
1 Tuntas 11 68,75
melakukan tahapan-tahapan pembelajaran
2 Belum Tuntas 5 31,25
model SQ3R. Tahap pengamatan berlansung
Nilai Rerata 73,25
bersamaan dengan tahapan pelaksanaan yang
dilakukan oleh teman sejawat/wali kelas VI.
Hasil dari siklus II menujukan ada
Lima tahapan pembelajaran model SQ3R
peningkatan dari siklus I terlihat dari
Pertama survey peserta didik diminta membaca
kemampuan guru merencanakan pembelajaran
sekilas sebuah bacaan, kedua question peserta
mendapatkan hasil maksimal yaitu masuk
didik diminta membuat atau mengajukan
kategori sangat baik, dengan jumlah skor 64
pertanyaan tentang teks yang dibaca, ketiga
dari 16 aspek yang diamati. Kemampuan guru
read peserta didik diminta mencari jawaban
melaksanakan pembelajaran juga mengalami
tentang pertanyaan yang sudah dibuat, keempat
peningkatan dari siklus I. jumlah skor dalam
recite peserta didik diminta menceritakan
lembar observasi 47 masuk dalam kategori
kembali bacaan yang sudah dibaca, dan yang
baik. Aktivitas peserta didik dua aspek
terakhir review peserta didik diminta membaca
mencapai 100%, dua aspek 62,5%, dua aspek
ulang jawaban atas pertanyaan yang sudah
43,75 dan 6 aspek mencapai 37,5%.
dibuat. Setelah peserta didik melakukan
Hasil membaca pemahaman juga
tahapan-tahapan pembelajaran model SQ3R
mengalami peningkatan, tetapi belum
pada pertemuan kedua peserta didik diberikan
mencapai indikator keberhasilan pada
tes penilaian. Berikut hasil tes membaca
penelitian ini. Ukuran keberhasilan
pemahman peserta didik pada siklus III.
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
adalah peserta didik yang nilainya mencapai
Tabel 5
KKM mencapai lebih dari 85% peserta didik
Hasil Tes Membaca Pemahaman Siklus III
mendapatkan nilai minimal 70. Jika tidak
memenuhi ukuran keberhasilan makan akan

264
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi

No Kriteria Pra siklus kurang, 1 aspek masuk dalam kategori cukup,


Jumlah % 2 aspek masuk dalam kategori baik dan 3 aspek
masuk dalam kategori sangat baik.
1 Tuntas 15 93,75
Keseluruhan skor berjumah 30 masuk dalam
2 Belum Tuntas 1 6,25
ketegori cukup. Berdasarkan lembar aktivitas
Nilai Rerata 78,75
belajar peserta pada siklus I, dari 12 aspek yang
diamati 2 aspek masuk dalam kategori kurang
Hasil pada siklus III menunjuka ada 15
yang hanya 3 peserta didik yang
peserta didik atau 93,75% yang tuntas dan
melakukannya, 8 aspek masuk dalam kategori
hanya 1 peserta didik atau 6,25% yang tidak
cukup hanya 4 orang peserta didik yang
tuntas. Kemampuan guru dalam merencanakan
melakukannya, 2 aspek masuk dalam kategori
dan melaksanakan masuk dalam kategori
sangat baik. Sejalan dengan proses yang belum
sangat baik, dengan jumlah skor 64 dari 16
baik, maka pemahaman peserta didik terhadap
aspek yang diamati. aktivitas peserta didik juga
materi membaca pemahaman masih tergolong
menunjukan peningkatan dari siklus I dan
rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasi tes akhir
siklus II. Ada 5 aspek yang mencapai 100%, 3
siklus I yaitu 7 peserta didik (43,75%) yang
aspek mencapai 93,75% dan 4 aspek 87,5.
mencapai KKM.
Melihat hasil pada siklus III ini sudah
Pada siklus II proses pembelajaran
mencapai indikator kinerja dan indikator
menggunakan SQ3R sudah bejalan cukup baik,
keberhasilan, maka penelitian ini berakhir pada
hal ini karenakan penilti melakukan perbaikan-
siklus III.
perbaikan dalam kegiatan pembelajaran
sehingga peserta juga ikut antusias dalam
PEMBAHASAN
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
Penelitian tindakan kelas ini telah
metode SQ3R. Berdasarkan lembar observasi
dilaksanakan berdasarkan prosedur yang terdiri
perencanaan pembelajaran pada siklus II, hasil
dari 4 tahap yaitu: 1) tahap perencanaan, 2)
pengamatan menunjukkan bahwa dari 16 aspek
pelaksanaan, 3) observasi dan 4) refleksi. Pada
yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan
penelitian ini semua tahapan dilaksanakan
model SQ3R. Semua aspek sudah
secara kolaboratif antara peneliti dan guru
mendapatkan skor maksimal yaitu 4, dengan
(wali kelas). Hasil penelitian berupa data yang
jumlah skor secara keseluruhan adalah 64
terdiri 2 jenis yakni : 1) observasi terhadap
masuk dalam kategori sangat baik.
aktivitas guru dalam merencanakan,
Lembar observasi pelaksanaan
melaksanakan pembelajaran di dalam kelas
pembelajaran yang dilakukan guru
dan data ovservasi aktivitas peserta didik 2)
menunjukan dari 16 aspek yang diamati 5
data hasil belajar peserta didik yang diperoleh
aspek sudah mendapatkan skor maksimal yaitu
melalui tes akhir pada setiap siklus.
4. 5 aspek mendapatkan skor 3 dan 6 aspek
Pada siklus I belum berjalan sempurna,
mendapatkan skor 2. Jumlah skor semuanya
berdasarkan lembar observasi guru dalam
adalah 47 masuk dalam kategori baik. Meski
perencanaan pembelajaran pada siklus I
demikian menurut peneliti dan pengamat
menunjukan bahwa 16 aspek yang diamati 3
masih perlu dilakukan perbaikan.
aspek masuk dalam kategori kuruang, 3 aspek
Berdasarkan hasil penilaian tes akhir
masuk dalam kategori cukup dan 10 aspek
membaca pemahaman menunjukan 11 peserta
masuk dalam kategori sangat baik. Skor
didik (68,75%) yang mencapai KKM. Data
keseruruhan dari 16 aspek adalah 49 masuk
diatas menunjukan penelitian ini belum
dalam kategori baik. Meskipun demikian
mencapai tahap keberhasilan. Menurut
menurut peneliti dan pengamat masih belum
Mulyasa (Istarani, 2015) setiap peserta didik di
memuaskan. Berdasarkan data lembar
katakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu
observasi kemampuan guru melaksanakan
) jika proporsi jawaban benar peserta didik ≥ 85
pembelajaran pada siklus 1, dari 16 aspek yang
%, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya
diamati 10 aspek masuk dalam kategori

265
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi

( ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut proses berfikir, membaca mencakup aktivitas
≥ 85% peserta didik yang tuntas. pengenalan kata, pemahaman literal,
Pada siklus III proses pembelajaran interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman
sudah berjalan sesuai harapan. Hal ini kreatif.
dikarenakan baik dari sisi peserta didik Melalui aktivitas model pembelajaran
maupun guru telah melakukan berbagai SQ3R di siklus I, II dan III peserta didik
penyempurnaan dalam melaksanakan mendapatkan pengalaman belajar membaca
pembelajaran sesuai dengan model SQ3R. pemahaman berupa penentuan ide pokok
Berdasarkan lembar observasi guru, hasil bacaan, mencoba menanya isi bacaan dan
pengamatan terhadap perencanaan dan mencari jawabannya, menuliskan isi bacaan
pelaksanaan guru selama kegiatan dan menceritakan kembali isi bacaan. Secara
pembelajaran pada siklus III menunjukkan komprehensif mereka diajak memahami
bahwa dari 16 aspek sudah mendapatkan skor bacaan lalu mengkomunikasikan hal-hal yang
maksimal yaitu 4, secara keseruruhan jumlah dipahaminya baik melalui tulisan maupun
skor 64 masuk dalam kategori sangat baik. cerita isi bacaan yang dikaitkan dengan
Sementara itu hasil observasi pada aktivitas pengalamannya. Hal ini diperkuat dengan
peserta didik menunjukkan bahwa dari 12 pendapat Agustina & Hariyadi (2018) Peserta
aspek yang diamati 5 aspek sudah mencapai didik menjadi mudah memahami isi bacaan
100% atau semua peserta didik dikarenakan dalam metode SQ3R peserta didik
melaksanakannya. 2 aspek mencapai 90,3% melakukan kegiatan survey terhadap bacaan
atau 15 peserta didik melakukannya, 4 aspek guna mendapatkan gagasan umum tentang
mencapai 87,5% atau 14 peserta didik bacaan. Pada tahap ini peserta didik harus
melakukannya, dan 1 aspek mencapai 62,5% menemukan ide pokok dari teks tersebut.
atau 10 peserta didik melakukannya. Peserta didik dapat menggunakan metode
Kemudian data lain menunjukkan bahwa skimming untuk menemukan informasi dengan
pemahaman peserta didik dalam membaca cepat (Mangasi,2019). Menurut Yuksel (2012)
pemahaman semakin meningkat. Dari hasil mengaktifkan pengetahuan sebelumnya
penilaian tes evaluasi peserta didik berupa tes merupakan fase pemanasan yang penting bagi
akhir siklus III, 15 peserta didik (93,75) yang peserta didik untuk mencerna informasi baru
telah mencapai KKM. Menurut Mulyasa dalam teks. (h.12).
(Istarani, 2015) setiap peserta didik di katakan Kemudian membuat pertanyaan
tuntas belajarnya (ketuntasan individu ) jika berdasarkan teks bacaan. Menurut Gongos
proporsi jawaban benar peserta didik ≥ 85 %, (2012) tahap question adalah proses
dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya ( mengajukan pertanyaan mengarah pada
ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut ≥ penemuan pengetahuan yang merupakan inti
85% peserta didik yang tuntas. dari pemahaman ketika peserta didik
Penerapan model SQ3R ada perubahan merumuskan beberapa pertanyaan dan
aktivitas pembelajaran membaca pemahaman kemudian menemukan jawaban dalam teks.
di kelas VI SDN 02 Agak. Ada proses yang (h.32) Kemudian jawabannya diperoleh ketika
dilakukan peserta didik sebelum akhirnya membaca keseluruhan bahan bacaan, dengan
mereka dapat memahami isi bacaan, dengan cara tersebut peserta didik akan lebih mudah
demikian aktivitas membaca peserta didik memahami bacaan. Tahap recite dalam tahap
tidak hanya sekedar melafalkan bacaan. Akan ini peserta didik menceritakan temuan yang
tetapi mereka kritis terhadap apa yang mereka ada dalam teks bacaan. Menurut Hartati &
baca seperti menanya atau membuat Yuliawati (2018) recite adalah tahapan yang
pertanyaan, lalu membuat jawaban sesuai menuntut peserta didik untuk menceritakan
dengan interpretasinya, menceritakan kembali temuan yang telah mereka baca dengan bahasa
secara kretatif berdasarkan pemahamnnya dan mereka sendiri.(h. 158). Selanjutnya dengan
sebagainya. Crawley dan Mountain (dalam langkah terakhir yaitu mengutarakan dengan
Wawan, 2015) menjelaskan bahwa sebagai

266
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi

kata-kata sendiri pokok penting dari bacaan III terus meningkat seiring dengan perbaikan
peserta didik dapat mengingat lebih lama yang tarjadi pada proses pembelajaran di siklus
Diterapkannya model SQ3R dalam I, II dan III. Pada akhirnya di siklus III hasil
pembelajaran membaca pemahaman pada belajar peserta didik dapat maksimal sesuai
penelitian ini mendorong munculnya harapan dimana 93,75% atau 15 peserta didik
perubahan mendasar pada pola pembelajaran dapat tuntas dalam pembelajaran membaca
yang tidak hanya sekedar membaca lalu pemahaman di kelas VI SDN 05 semester
menjawab pertanyaan sesuai isi bacaan, tapi genap tahun pelajaran 2021/2022.
ada proses atau tahapan yang harus dilalui
peserta didik untuk mencapai pemahaman atas SIMPULAN DAN SARAN
bacaan yang dibacanya sesuai langkah dalam Simpulan
metode SQ3R. Keberhasilan membaca Berdasarkan hasil penelitian yang
merupakan suatu keterampilan membaca dilakukan pada peserta didik kelas VI SD
pemahaman peserta didik. Menurut Erya Negeri 02 Agak Kecamatan Sebangki,
(2021) A reading activity can shape the Kabupaten Landak, secara umum dapat
students to become long life learners since they disimpulkan bahwa penggunaan model SQ3R
keep refresh and knowledge every time they do dapat meningkatkan hasil belajar membaca
reading artinya: Kegiatan membaca bisa pemahaman peserta didik. Selain itu,
membentuk peserta didik menjadi pembelajar kesimpulan khusus yang dapat ditarik yaitu
sepanjang hayat sebab mereka selalu sebagai berikut.
meyegarkan dan menambah pengetahuan 1. Kemampuan guru dalam merencanakan
setiap kali mereka membaca. (h.51-56) Peserta pembelajaran pada siklus I masih belum
didik diajak berlatih membaca pemahaman maksimal, pada siklus II dan siklus III
melalui aktivitas pembelajaran di Siklus I, II sudah mencapai kategori sangat baik.
dan III berupa mencoba menanya isi bacaan 2. Kemampuan guru dalam melaksanakan
dan mencari jawabannya, penentuan ide pokok pembelajaran, pada siklus I masuk dalam
bacaan, menuliskan isi bacaan dan kategori cukup, pada siklus II meningkat
menceritakan kembali isi bacaan yang
masuk dalam kategori baik, dan pada
dikombinasikan pengalaman mereka masing-
masing. Kegiatan yang penuh aktivitas tersebut siklus III meningkat lagi masuk dalam
mampu mendorong peserta didik untuk ikut kategori sangat baik. Aktivitas belajar
aktif melakukan proses pembelajaran dari awal peserta didik pada siklus I hanya 2 aspek
hingga akhir, dengan demikian proses yang mencapai 100%, pada siklus II
pembelajaran tidak membosankan. Hal ini Aktivitas peserta didik dua aspek
sejalan dengan pendapat Keller (2017) yang mencapai 100%, dua aspek 62,5%, dua
mengatakan strategi untuk menjaga dan
aspek 43,75 dan 6 aspek mencapai 37,5%.
meningkatkan perhatian peserta didik harus
menggunakan metode yang bervariasi (kelas, Dan pada siklus III aktivitas peserta didik
diskusi kelompok, bermain peran, simulasi, juga menunjukan peningkatan dari siklus
curah pendapat, demontrasi, studi kasus). I dan siklus II. Ada 5 aspek yang mencapai
(h.27). Pembelajaran efektif dalam 100%, 3 aspek mencapai 93,75% dan 4
menghasilkan hasil belajar yang baik bukan aspek 87,5
hanya sebuah proses untuk memahami ide-ide 3. Hasil membaca pemahaman pada siklus I
yang telah ada dan baru tetapi berkaitan juga 43,75% atau 7 orang yang tuntas, dengan
dengan minat maupun motivasi untuk belajar rerata nilai 68,75. Pada siklus II menjadi
(Cheng, 2016) 68,75% atau 11 orang yang tuntas,
Dengan diterapkannya model SQ3R meningkat 25% atau 4 orang dari siklus I,
dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan rerata nilai 73,25 sedangkan pada
hasil belajar peserta didik dapat meningkat. siklus III mengalami peningkatan lagi
Hasil belajar peserta didik pada siklus I, II dan

267
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi

menjadi 93,75% atau 15 orang yang tuntas untuk mendapatkan temuan yang lebih
belajarnya, bertambah 25% atau 4 orang signifikan.
dari siklus II. Dengan rerata nilai 78,75
DAFTAR RUJUKAN
Saran
Setelah rangkaian penelitian tindakan Agustina, R., & Hariyadi, H. (2018).
kelas peningkatan kemampuan membaca Penerapan Metode SQ3R dan Metode
pemahaman menggunakan model SQ3R di PQ3R terhadap Keterampilan
SDN 02 Agak kelas VI dilaksanakan, saran Membaca pada Mahasiswa. AKSIS:
yang dapat peneliti sampaikan sebagai Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
berikut. Indonesia, 2(1), 69-80.
1. Bagi Guru Aqib Zainal. (2017).Penelitian Tindakan Kelas
a. Diharapkan guru harus lebih TK/RA-SD/SDLB . Yogyakarta: Ar
memahami tahapan-tahapan model Ruzz media
pembelajaran SQ3R (Survey, Cheng, M. (2016). Quality in Higher
Question, Read, Recite, Review), agar Education. Rotterdam: Sense
alokasi waktu bisa sesuai dengan Publishers.
rencana pembelajaran dan peserta Erya, Wike Idola & Reza Pustika. (2021).
didik lebih mudah melaksanakannya Students’ Perpection Towards the Use
dalam proses pembelajaran. of Webtoon to Improve Reading
b. Diharapkan guru dalam tahap Comprehension Skill. Journal of
Question terlebih dahulu menjelaskan English Language Teaching and
kegunaan kata-kata tanya, agar dalam Learning, 2(1), 51-56.
pembuatan kalimat tanya peserta Feronika, Linda. (2016). Studi Analisis
didik lebih mudah. Tentang Kesulitan Membaca
c. Diharapkan guru mencetak tebal/atau (Dyslexia) Serta Upaya Mengatasinya
mengaris bawahi kata-kata yang Pada Siswa Vb Sd Muhammadiyah 22
sulit/sukar, agar peserta didik mudah Sruni, Surakarta. Artikel Publikasi
untuk bertanya Ilmiah. Universitas Muhamaddiah
2. Bagi Kepala Sekolah Surakarta.
Kepada pihak sekolah, diharapkan Fitria Akhyar. (2017). Keterampilan
lebih proaktif dalam memberikan Berbahasa Indonesia Di Sekolah
motivasi kepada guru kelas yang akan Dasar, Yogyakarta: Textium.
menerapkan Model SQ3R (Survey, Gongos, D.H. (2012). Why SQ3R Works.
Question, Read, Recite, Review) dalam University of Central
proses pembelajaran. Florida.http://sarc.sdes.ucf.edu/doc
3. Bagi Peserta Didik s/learning-skills/textbooks/ why –
Dalam proses pembelajaran sq3r – works.pdf.
hendaknya peserta didik selalu aktif dalam Hartati, & Yuliawati, I. (2018). The
bertanya dan menjawab pertanyaan dari effectiveness of SQ3R method toward
reading comprehension grade III
guru, serta dapat aktif dalam setiap
pembelajaran yag diberikan oleh guru. elementary schoo. Advances in Social
4. Penelitian Lebih Lanjut Science, Education and Humanities
Mengingat bahwa pelaksanaan Research, 303, 185-188. Retrieved
from
penelitian ini subjek penelitian hanya 16
peserta didik dalam satu kelas, peneliti http://creativecommons.org/licenses/b
lain yang akan melaksanakan penelitian y-nc/4.0/
dengan permasalahan yang relatif sama Hebriya, (2021). “Peningkatan Kemampuan
Membaca Pemahaman Melalui
diharapkan dapat melanjutkan penelitian
Penerapan Metode SQ3R Peserta

268
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi

Didik Kelas V Sdn 2 Bedudu Lampung Raja Usman dan Rahim. (2015) “Penggunaan
Barat” Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Metode SQ3R dan Motivasi Belajar
Keguruan Universitas Islam Negeri Terhadap Hasil Belajar Membaca
Raden Intan Lampung Pemahaman Siswa Kelas XI SMA
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Negeri Pekan Baru”. Jurnal Primari
Pengajaran dan Pembelajaran. Program Study Pendidikan Sekolah
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Istarani. 2012. Pembelajaran Inovatif. Medan : Pendiidkan Universitas Riau, Volume
Media Persada. 4, No. 2, Oktober 2015.
Jumanto & Ema B. P. (2018). Pengaruh Selmeldani Sari, dkk. (2021). Peningkatan
Metode Tutor Sebya Berbasis Video Hasil Belajar Membaca Pemahaman
Youtube Terhadap Pengembangan Menggunakan Model Sq3r Pada
Sikap Kemandirian. Jurnal Profesi Peserta Didik Kelas IV Sd. Jurnal
Pendidikan Dasar. 5(1), Pengembangan Kajian Umat.PISSN :
ppd.v1i1.5372. 2356-413X E-ISSN : 2715-8403.
Kunandar. (2013). Langkah Mudah Penelitian V0l.4 No. 1 Tahun 2021.
Tindakan Kelas Sebagai Sudijono, Anas. (2014). Pengantar Statistik
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Rajawali Press. Wawan, Abdul Khalik, Sayidiman. (2015)
Laksono Kisyanai dan Siswono Tatag Yuli. E. “Meningkatkan Kemampuan
(2018). Penelitian Tindakan Kelas. Membaca Pemahaman Melalui
Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Metode Survey, Question, Read,
Mangasi, L. (2019). Implementation of SQ3R Recite, Review (SQ3R) Pada Siswa
to increase reading interest, critical Kelas IV SV Negeri 46 Pare-Pare”
thinking skills, and ability to Pembukaan Jurnal UNM Volum V (3
understand Indonesian language September 2015)
reading of 6th grade Indonesia a Yuksel, I. (2012) Activating students’ prior
students. International journal of knowledge.IDOSI
theory and application in elementary Publication.www.idosi.org/wasj/wasj2
and secondary school education, 1(1), 0(8)12/2.pdf.
79-
90.doi:https://doi.org/10.31098/ijtaese
.v1i1.10

269

You might also like