Professional Documents
Culture Documents
Abstract
This research started from the Lesson Study & PPL activity in class VI SDN
02 Agak, researchers found several problems in the process of learning
activities of students in the classroom, namely (1) many students did not
understand the content of the readings given. (2) the ability of students to
answer questions is still below average. (3) student learning outcomes show
that there are still many students who are not complete in solving the given
questions. Based on the observations of researchers in the class, students have
difficulty in reading understanding, this can be seen from the results of the
tests carried out. A total of 16 students, only 4 students were completed. To
overcome this, Class Action Research (PTK) was carried out using the SQ3R
Learning Model (Survey, Question, Read, Recite, Review) to improve students'
reading comprehension skills. The result of this study is to improve reading
comprehension skills and improve student learning outcomes. This research
procedure goes through three cycles, namely cycles I, II and III. Each cycle is
carried out through four steps as stated by Kemmis and MC. Taggart is
planning, action, observation and reflection. Data collection techniques are
carried out through observation, tests and documentation. The data obtained
are analyzed and reflected quantitatively and qualitatively descriptively. The
results showed that the S3R Model can improve student learning outcomes.
The success of students in this study can be seen from the average value of
each cycle that has increased. Cycle I average value 68.75, cycle II 73.25 and
cycle III 78.75. In addition, the level of student learning completion increases
every cycle, cycle I of completed students is 7 people or 43.75%, cycle 2 is
completed by 11 people or 68.75% and cycle III is completed by 15 people or
93.75%.
Abstrak
Penelitian ini berawal dari kegiatan Lesson Study & PPL di kelas VI SDN 02
Agak, peneliti menemukan beberapa permasalahan dalam proses kegiatan
pembelajaran siswa di kelas yaitu (1) banyak siswa yang kurang memahami
isi bacaan yang diberikan. (2) kemampuan siswa dalam menjawab soal masih
di bawah rata-rata. (3) hasil belajar siswa menunjukkan masih banyak siswa
yang belum tuntas dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Berdasarkan
pengamatan peneliti di kelas, siswa mengalami kesulitan dalam membaca
pemahaman, hal ini terlihat dari hasil tes yang dilakukan. Dari total 16 siswa,
hanya 4 siswa yang tuntas. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan Model Pembelajaran
SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) untuk meningkatkan
Article History
Received:10 Januari 2023
Revised: 12 April 2023 258
Accepted: 23 Juli 2023
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan
Membaca…
Munir, Martono, Priyadi
PENDAHULUAN
Kesulitan belajar yang dihadapi satu pembelajaran membaca pemahaman kelas VI
peserta didik dengan peserta didik yang lain tahun ajaran 2021, dari 16 peserta didik
bermacam-macam, yaitu kesulitan menulis, terdapat 12 peserta didik yang mendapatkan
membaca, dan berhitung. Peserta didik yang nilai di bawah KKM.
memiliki kesulitan lebih dari satu kesulitan, Memperbaiki kondisi pembelajaran
biasanya mendapat nilai yang rendah dimata dalam hal ini yaitu mengenai membaca
pelajaran tertentu. Menurut Jhon dan Jeanne ( pemahaman dan hasil belajar pada kelas VI
Dalam Feronika, 2016) Kesulitan belajar yang SDN 02 Agak Kecamatan Sebangki tersebut
paling mendasar dari semua kesulitan belajar perlu dicarikan solusi, solusi itu diharapkan
adalah kesulitan membaca. Kesulitan dapat memecahkan permasalahan yang ada
membaca adalah hambatan atau gangguan sehingga mampu meningkatkan kemampuan
dalam hal membaca hal ini terlihat adanya membaca pemahaman pada peserta didik, yang
kesenjangan antara kemampuan yang dimiliki dapat dijadikan solusi untuk memecahkan
peserta didik dengan hasil belajarnya. masalah yang ada yaitu dengan menerapkan
Berkaitan dengan pelaksanaan model yang tepat. Hal ini sejalan dengan yang
pembelajaran membaca pemahaman, peneliti disampaikan Jumanto & Ema (2018)
melakukan wawancara dengan guru kelas VI di mengatakan bahwa kualitas pembelajaran yang
SD Negeri 02 Agak pada tanggal 19 November baik dan berkualitas dapat diupayakan dengan
2021. Dari wawancara tersebut, diperoleh berbagai cara diataranya adalah memilih
informasi bahwa Bahwa rendahnya minat baca model pembelajaran yang tepat.
peserta didik berpengaruh pada pemahaman Salah satu solusi untuk mengatasi
peserta didik ketika membaca. Hal tersebut kesulitan-kesulitan dalam membaca
dapat dilihat ketika peserta didik di suguhkan pemahaman tersebut adalah dengan
suatu bacaan peserta didik membaca dengan menggunakan model SQ3R (survey, question,
perintah guru, namun ketika diminta untuk read, recite, review). Metode SQ3R
menyimpulkan apa yang peserta didik baca merupakan model yang digunakan untuk
masih banyak peserta didik yang tidak paham kepentingan belajar, membaca, dan untuk
apa yang peserta didik baca. Selain itu hasil memahami wacana. Ada 5 langkah dalam
pembelajaran membaca pemahaman peserta penerapan metode SQ3R yaitu dimulai dengan
didik masih banyak yang mendapatkan nilai di survey terhadap bacaan, selanjutnya question
bawah KKM. Berdasarkan data hasil tes membuat pedoman pertanyaan, kemudian read
259
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi
membaca keseluruhan teks bacaan dengan Hebriya (2021) adalah siklus I dari aspek guru
cermat, setelah recite itu menceritakan dengan rata-rata 83% (B), pada siklus II
berdasarkan bacaan dan yang terakhir review dengan nilai rata-rata 86% (SB), pada aspek
meninjau dan menguatkan kembali dari teks peserta didik siklus I dengan rata-rata nilai 73%
bacaan (Usman, 2015). (C), pada siklus II dengan rata-rata nilai 94%
Model SQ3R merupakan metode (SB). Hasil belajar peserta didik siklus I
pembelajaran untuk membaca yang memiliki menunjukkan rata-rata 66% (C),pada siklus II
tujuan membentuk kebiasaan peserta didik bisa meningkat dengan nilai rata-rata 83% (B).
terfokus untuk membaca, membiasakan Sejalan dengan Hebriya, hasil penelitian yang
membaca dengan cepat, membiasakan daya dilakukan Sari Selmedani (2021) juga
peramalan, yang berhubungan dengan teks menggunakan model SQ3R hasil dari aspek
bacaan, dan mengembangkan kemampuan guru pada siklus I dengan niali rata-rata 86%
membaca kritis dan komprehensif (Fitria (SB), ada peningkatan pada siklus II dengan
Akhyar ,2017). Model SQ3R juga merupakan rata-rata nilai 94% (SB), sedangkan pada aspek
metode yang menjadikan peserta didik peserta didik siklus I dengan rata-rata nilai 73%
berperan aktif dalam proses belajar mengajar, (C), pada siklus II dengan rata-rata nilai 94%
dan peserta didik juga dibagi menjadi (SB). Hasil belajar pada siklus hal ini
kelompok-kelompok kecil sehingga peserta menunjukkan bahwa diperoleh nilai rata-rata
didik bisa bekerja sama dengan teman- 66% (C), meningkat pada siklus II dengan nilai
temannya. rata-rata 83% (B). Dengan melihat hasil
Model SQ3R memiliki beberapa penelitain sebelumya diatas penggunaan model
kelebihan, baik untuk peserta didik dan untuk pembelajaran SQ3R dapat meningkatkan hasil
guru. Kelebihan untk peserta didik dapat belajar peserta didik. Dengan mengetahui hal
membantu peserta didik dalam memahami dan tersebut lebih meyakinkan peneliti untuk
berpikir tentang teks yang sedang mereka baca, menggunakan model SQ3R.
membantu peserta didik mendapatkan sesuatu
ketika pertama kali membaca teks, dan METODE
memperkuat daya ingat peserta didik . Penelitian ini menggunakan penelitian
Kelebihan untuk guru dapat membantu guru tindakan kelas (PTK), penelitian tindak kelas
membimbing peserta didik memahami bacaan merupakan penelitian yang mengangkat
dengan baik, dapat menguasai kelas dengan masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh
baik dan dapat melibatkan peserta didik terlibat guru dilapangan. Kunandar (2013) mengatakan
secara langsung untuk aktif selama proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan
pembelajaran berlangsung, (Huda, 2013). suatu penelitian yang melekat pada guru, yaitu
Menurut Istarani (2012) kelebihan mengangkat masalah-masalah actual yang
SQ3R adalah Mencakup berbagai aspek dialami oleh guru di lapangan (h.55). Adanya
aktivitas belajar mengajar, sehingga materi pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang disampaikan kemungkinan penguasaan diharapkan guru memiliki peran ganda, yaitu
ilmunya lebih baik, dapat memahami isi buku sebagai praktisi sekaligus peneliti. Penelitian
dengan baik, karena sambil membaca tindakan kelas merupakan bentuk kajian yang
mempertanyakan apa sudah dibaca, dapat sistematis reflektif, dilakukan oleh pelaku
mempermudah dalam memahami isi buku atau tindakan (guru, dan dilakukan untuk
bacaan, karena terlebih dahulu melakukan memperbaiki kondisi pembelajaran (Laksono,
survey, kesan yang ditimbulkan lebih tahan 2018.h. 4).
lama, karena ada unsur perenungan kembali isi Prosedur penelitian ini mengikuti
bacaan.(h.172). model Kemmis dan McTaggart (dalam Aqib,
Peningkatan kemampuan membaca 2017) siklus dalam penelitian tindakan kelas
pemahaman menggunakan model SQ3R dapat dikategorikan menjadi dua yaitu siklus
pernah juga diteliti oleh Hebriya (2021) dan pertama dan siklus kedua. Setiap siklus
Selmedani (2021). Ada pun hasil penelitian menempuh empat tahapan yaitu perencanaan,
260
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi
261
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi
262
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi
tidak paham apa yang peserta didik pada pertemuan kedua peserta didik diberikan
baca”(wawancara langsung dengan Bapak tes penilaian. Berikut hasil tes membaca
Simson, tangal 19 November 2021). pemahman peserta didik pada siklus I.
Tabel 3 Tabel 4
Hasil Tes Membaca Pemahaman Pra Hasil Tes Membaca Pemahaman Siklus I
Tindakan No Kriteria Pra siklus
No Kriteria Pra siklus Jumlah %
Jumlah % 1 Tuntas 7 43,75
1 Tuntas 4 25 2 Belum Tuntas 9 56,25
2 Belum Tuntas 12 75 Nilai Rerata 68,75
Nilai Rerata 64,68
Selain hasil ketuntasan membaca
pemahaman belum mencapai indikator
B. Deskripsi Siklus I keberhasilan. Kemampuan guru dalam
Pada tahap siklus I yang dilakukan peneliti merencanakan dan melaksanakan juga masih
adalah perencanaan, pelaksanaan, belum maksimal. Kemampuan guru dalam
pengamatan/observasi dan refleksi. Pada tahap merencanakan pembelajaran masuk dalam
perencanaan peneliti membuat perangkat kategori baik dengan jumlah skor 49 dari 16
pembelajaran yaitu RPP yang berbentuk aspek yang diamati. Kemampuan guru dalam
modul. Modul dirancang dengan melaksanakan masuk dalam kategori cukup
memperhatikan langkah-langkah pembelajaran dengan jumlah skor 30 dari 16 apek yang
SQ3R. Peneliti juga menyiapkan lembar diamati. Aktivitas peserta didik juga belum
observasi yang akan dijadikan alat untuk menunjukan hasil yang maksimal. Peneliti
mengamati aktivitas guru melaksanakan mencatat hanya 2 aspek yang mencapai 100%
pembelajaran dan aktivitas peserta didik peserta didik melakukannya, sedang 10 aspek
mengikuti pembelajaran. Tahap pelaksanaan masih mencapai 25% peserta didik
dimulai dengan pembagian kelompok kecil melakukannya. Dengan hasil di atas peneliti
berjumlah 4 orang secara acak. Kemudian guru dan pengamat bersepakat melanjutkan pada
membagikan teks bacaan kepada setiap siklus II.
kelompok. Guru menjelaskan tahapan-tahapan
pembelajaran model SQ3R dan peserta didik C. Deskripsi Siklus II
melakukan tahapan-tahapan pembelajaran Pada siklus II ini peneliti dan pengamat
model SQ3R. Tahap pengamatan berlansung fokus pada kekurangan yang terdapat pada
bersamaan dengan tahapan pelaksanaan yang siklus sebelumnya. Pada siklus II ini tahapanya
dilakukan oleh teman sejawat/wali kelas VI. sama dengan siklus I, yaitu perencanaan,
Lima tahapan pembelajaran model SQ3R pelaksanaan, pengamatan/observasi dan
Pertama survey peserta didik diminta membaca refleksi. Pada tahap perencanaan peneliti
sekilas sebuah bacaan, kedua question peserta membuat perangkat pembelajaran yaitu RPP
didik diminta membuat atau mengajukan yang berbentuk modul. Modul dirancang
pertanyaan tentang teks yang dibaca, ketiga dengan memperhatikan langkah-langkah
read peserta didik diminta mencari jawaban pembelajaran SQ3R. Tahap pelaksanaan
tentang pertanyaan yang sudah dibuat, keempat dimulai dengan pembagian kelompok kecil
recite peserta didik diminta menceritakan berjumlah 4 orang secara acak. Kemudian guru
kembali bacaan yang sudah dibaca, dan yang membagikan teks bacaan kepada setiap
terakhir review peserta didik diminta membaca kelompok. Guru menjelaskan tahapan-tahapan
ulang jawaban atas pertanyaan yang sudah pembelajaran model SQ3R dan peserta didik
dibuat. Setelah peserta didik melakukan melakukan tahapan-tahapan pembelajaran
tahapan-tahapan pembelajaran model SQ3R model SQ3R. Tahap pengamatan berlansung
263
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi
bersamaan dengan tahapan pelaksanaan yang dilanjutkan dengan siklus II dan begitu
dilakukan oleh teman sejawat/wali kelas VI. seterusnya. Siklus penelitian ini akan berhenti
Lima tahapan pembelajaran model SQ3R jika hasil belajar peserta didik sudah memenuhi
Pertama survey peserta didik diminta membaca KKM yang ditetapkan SDN 02 Agak minmal
sekilas sebuah bacaan, kedua question peserta 70 dan presentase ketuntasan klasikal yaitu
didik diminta membuat atau mengajukan 85%. Melihat hasil di atas maka peneliti dan
pertanyaan tentang teks yang dibaca, ketiga pengamat bersepakat melanjutkan pada siklus
read peserta didik diminta mencari jawaban III.
tentang pertanyaan yang sudah dibuat, keempat
recite peserta didik diminta menceritakan D. Deskripsi siklus III
kembali bacaan yang sudah dibaca, dan yang Siklus III dilaksanakan karena pada siklus
terakhir review peserta didik diminta membaca II belum mencapai indikator keberhasialan
ulang jawaban atas pertanyaan yang sudah sesuai dengan target pada penelitian ini. Siklus
dibuat. Setelah peserta didik melakukan III ini dimulai dengan tahap perencanaan,
tahapan-tahapan pembelajaran model SQ3R pelaksanaan, pengamatan/observasi dan
pada pertemuan kedua peserta didik diberikan refleksi. Pada tahap perencanaan peneliti
tes penilaian. Berikut hasil tes membaca membuat perangkat pembelajaran yaitu RPP
pemahman peserta didik pada siklus II. yang berbentuk modul. Modul dirancang
dengan memperhatikan langkah-langkah
Tabel 4 pembelajaran SQ3R. Tahap pelaksanaan
Hasil Tes Membaca Pemahaman Siklus dimulai dengan pembagian kelompok kecil
II berjumlah 4 orang secara acak. Kemudian guru
No Kriteria Pra siklus membagikan teks bacaan kepada setiap
Jumlah % kelompok. Guru menjelaskan tahapan-tahapan
pembelajaran model SQ3R dan peserta didik
1 Tuntas 11 68,75
melakukan tahapan-tahapan pembelajaran
2 Belum Tuntas 5 31,25
model SQ3R. Tahap pengamatan berlansung
Nilai Rerata 73,25
bersamaan dengan tahapan pelaksanaan yang
dilakukan oleh teman sejawat/wali kelas VI.
Hasil dari siklus II menujukan ada
Lima tahapan pembelajaran model SQ3R
peningkatan dari siklus I terlihat dari
Pertama survey peserta didik diminta membaca
kemampuan guru merencanakan pembelajaran
sekilas sebuah bacaan, kedua question peserta
mendapatkan hasil maksimal yaitu masuk
didik diminta membuat atau mengajukan
kategori sangat baik, dengan jumlah skor 64
pertanyaan tentang teks yang dibaca, ketiga
dari 16 aspek yang diamati. Kemampuan guru
read peserta didik diminta mencari jawaban
melaksanakan pembelajaran juga mengalami
tentang pertanyaan yang sudah dibuat, keempat
peningkatan dari siklus I. jumlah skor dalam
recite peserta didik diminta menceritakan
lembar observasi 47 masuk dalam kategori
kembali bacaan yang sudah dibaca, dan yang
baik. Aktivitas peserta didik dua aspek
terakhir review peserta didik diminta membaca
mencapai 100%, dua aspek 62,5%, dua aspek
ulang jawaban atas pertanyaan yang sudah
43,75 dan 6 aspek mencapai 37,5%.
dibuat. Setelah peserta didik melakukan
Hasil membaca pemahaman juga
tahapan-tahapan pembelajaran model SQ3R
mengalami peningkatan, tetapi belum
pada pertemuan kedua peserta didik diberikan
mencapai indikator keberhasilan pada
tes penilaian. Berikut hasil tes membaca
penelitian ini. Ukuran keberhasilan
pemahman peserta didik pada siklus III.
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
adalah peserta didik yang nilainya mencapai
Tabel 5
KKM mencapai lebih dari 85% peserta didik
Hasil Tes Membaca Pemahaman Siklus III
mendapatkan nilai minimal 70. Jika tidak
memenuhi ukuran keberhasilan makan akan
264
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi
265
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi
( ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut proses berfikir, membaca mencakup aktivitas
≥ 85% peserta didik yang tuntas. pengenalan kata, pemahaman literal,
Pada siklus III proses pembelajaran interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman
sudah berjalan sesuai harapan. Hal ini kreatif.
dikarenakan baik dari sisi peserta didik Melalui aktivitas model pembelajaran
maupun guru telah melakukan berbagai SQ3R di siklus I, II dan III peserta didik
penyempurnaan dalam melaksanakan mendapatkan pengalaman belajar membaca
pembelajaran sesuai dengan model SQ3R. pemahaman berupa penentuan ide pokok
Berdasarkan lembar observasi guru, hasil bacaan, mencoba menanya isi bacaan dan
pengamatan terhadap perencanaan dan mencari jawabannya, menuliskan isi bacaan
pelaksanaan guru selama kegiatan dan menceritakan kembali isi bacaan. Secara
pembelajaran pada siklus III menunjukkan komprehensif mereka diajak memahami
bahwa dari 16 aspek sudah mendapatkan skor bacaan lalu mengkomunikasikan hal-hal yang
maksimal yaitu 4, secara keseruruhan jumlah dipahaminya baik melalui tulisan maupun
skor 64 masuk dalam kategori sangat baik. cerita isi bacaan yang dikaitkan dengan
Sementara itu hasil observasi pada aktivitas pengalamannya. Hal ini diperkuat dengan
peserta didik menunjukkan bahwa dari 12 pendapat Agustina & Hariyadi (2018) Peserta
aspek yang diamati 5 aspek sudah mencapai didik menjadi mudah memahami isi bacaan
100% atau semua peserta didik dikarenakan dalam metode SQ3R peserta didik
melaksanakannya. 2 aspek mencapai 90,3% melakukan kegiatan survey terhadap bacaan
atau 15 peserta didik melakukannya, 4 aspek guna mendapatkan gagasan umum tentang
mencapai 87,5% atau 14 peserta didik bacaan. Pada tahap ini peserta didik harus
melakukannya, dan 1 aspek mencapai 62,5% menemukan ide pokok dari teks tersebut.
atau 10 peserta didik melakukannya. Peserta didik dapat menggunakan metode
Kemudian data lain menunjukkan bahwa skimming untuk menemukan informasi dengan
pemahaman peserta didik dalam membaca cepat (Mangasi,2019). Menurut Yuksel (2012)
pemahaman semakin meningkat. Dari hasil mengaktifkan pengetahuan sebelumnya
penilaian tes evaluasi peserta didik berupa tes merupakan fase pemanasan yang penting bagi
akhir siklus III, 15 peserta didik (93,75) yang peserta didik untuk mencerna informasi baru
telah mencapai KKM. Menurut Mulyasa dalam teks. (h.12).
(Istarani, 2015) setiap peserta didik di katakan Kemudian membuat pertanyaan
tuntas belajarnya (ketuntasan individu ) jika berdasarkan teks bacaan. Menurut Gongos
proporsi jawaban benar peserta didik ≥ 85 %, (2012) tahap question adalah proses
dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya ( mengajukan pertanyaan mengarah pada
ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut ≥ penemuan pengetahuan yang merupakan inti
85% peserta didik yang tuntas. dari pemahaman ketika peserta didik
Penerapan model SQ3R ada perubahan merumuskan beberapa pertanyaan dan
aktivitas pembelajaran membaca pemahaman kemudian menemukan jawaban dalam teks.
di kelas VI SDN 02 Agak. Ada proses yang (h.32) Kemudian jawabannya diperoleh ketika
dilakukan peserta didik sebelum akhirnya membaca keseluruhan bahan bacaan, dengan
mereka dapat memahami isi bacaan, dengan cara tersebut peserta didik akan lebih mudah
demikian aktivitas membaca peserta didik memahami bacaan. Tahap recite dalam tahap
tidak hanya sekedar melafalkan bacaan. Akan ini peserta didik menceritakan temuan yang
tetapi mereka kritis terhadap apa yang mereka ada dalam teks bacaan. Menurut Hartati &
baca seperti menanya atau membuat Yuliawati (2018) recite adalah tahapan yang
pertanyaan, lalu membuat jawaban sesuai menuntut peserta didik untuk menceritakan
dengan interpretasinya, menceritakan kembali temuan yang telah mereka baca dengan bahasa
secara kretatif berdasarkan pemahamnnya dan mereka sendiri.(h. 158). Selanjutnya dengan
sebagainya. Crawley dan Mountain (dalam langkah terakhir yaitu mengutarakan dengan
Wawan, 2015) menjelaskan bahwa sebagai
266
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi
kata-kata sendiri pokok penting dari bacaan III terus meningkat seiring dengan perbaikan
peserta didik dapat mengingat lebih lama yang tarjadi pada proses pembelajaran di siklus
Diterapkannya model SQ3R dalam I, II dan III. Pada akhirnya di siklus III hasil
pembelajaran membaca pemahaman pada belajar peserta didik dapat maksimal sesuai
penelitian ini mendorong munculnya harapan dimana 93,75% atau 15 peserta didik
perubahan mendasar pada pola pembelajaran dapat tuntas dalam pembelajaran membaca
yang tidak hanya sekedar membaca lalu pemahaman di kelas VI SDN 05 semester
menjawab pertanyaan sesuai isi bacaan, tapi genap tahun pelajaran 2021/2022.
ada proses atau tahapan yang harus dilalui
peserta didik untuk mencapai pemahaman atas SIMPULAN DAN SARAN
bacaan yang dibacanya sesuai langkah dalam Simpulan
metode SQ3R. Keberhasilan membaca Berdasarkan hasil penelitian yang
merupakan suatu keterampilan membaca dilakukan pada peserta didik kelas VI SD
pemahaman peserta didik. Menurut Erya Negeri 02 Agak Kecamatan Sebangki,
(2021) A reading activity can shape the Kabupaten Landak, secara umum dapat
students to become long life learners since they disimpulkan bahwa penggunaan model SQ3R
keep refresh and knowledge every time they do dapat meningkatkan hasil belajar membaca
reading artinya: Kegiatan membaca bisa pemahaman peserta didik. Selain itu,
membentuk peserta didik menjadi pembelajar kesimpulan khusus yang dapat ditarik yaitu
sepanjang hayat sebab mereka selalu sebagai berikut.
meyegarkan dan menambah pengetahuan 1. Kemampuan guru dalam merencanakan
setiap kali mereka membaca. (h.51-56) Peserta pembelajaran pada siklus I masih belum
didik diajak berlatih membaca pemahaman maksimal, pada siklus II dan siklus III
melalui aktivitas pembelajaran di Siklus I, II sudah mencapai kategori sangat baik.
dan III berupa mencoba menanya isi bacaan 2. Kemampuan guru dalam melaksanakan
dan mencari jawabannya, penentuan ide pokok pembelajaran, pada siklus I masuk dalam
bacaan, menuliskan isi bacaan dan kategori cukup, pada siklus II meningkat
menceritakan kembali isi bacaan yang
masuk dalam kategori baik, dan pada
dikombinasikan pengalaman mereka masing-
masing. Kegiatan yang penuh aktivitas tersebut siklus III meningkat lagi masuk dalam
mampu mendorong peserta didik untuk ikut kategori sangat baik. Aktivitas belajar
aktif melakukan proses pembelajaran dari awal peserta didik pada siklus I hanya 2 aspek
hingga akhir, dengan demikian proses yang mencapai 100%, pada siklus II
pembelajaran tidak membosankan. Hal ini Aktivitas peserta didik dua aspek
sejalan dengan pendapat Keller (2017) yang mencapai 100%, dua aspek 62,5%, dua
mengatakan strategi untuk menjaga dan
aspek 43,75 dan 6 aspek mencapai 37,5%.
meningkatkan perhatian peserta didik harus
menggunakan metode yang bervariasi (kelas, Dan pada siklus III aktivitas peserta didik
diskusi kelompok, bermain peran, simulasi, juga menunjukan peningkatan dari siklus
curah pendapat, demontrasi, studi kasus). I dan siklus II. Ada 5 aspek yang mencapai
(h.27). Pembelajaran efektif dalam 100%, 3 aspek mencapai 93,75% dan 4
menghasilkan hasil belajar yang baik bukan aspek 87,5
hanya sebuah proses untuk memahami ide-ide 3. Hasil membaca pemahaman pada siklus I
yang telah ada dan baru tetapi berkaitan juga 43,75% atau 7 orang yang tuntas, dengan
dengan minat maupun motivasi untuk belajar rerata nilai 68,75. Pada siklus II menjadi
(Cheng, 2016) 68,75% atau 11 orang yang tuntas,
Dengan diterapkannya model SQ3R meningkat 25% atau 4 orang dari siklus I,
dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan rerata nilai 73,25 sedangkan pada
hasil belajar peserta didik dapat meningkat. siklus III mengalami peningkatan lagi
Hasil belajar peserta didik pada siklus I, II dan
267
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi
menjadi 93,75% atau 15 orang yang tuntas untuk mendapatkan temuan yang lebih
belajarnya, bertambah 25% atau 4 orang signifikan.
dari siklus II. Dengan rerata nilai 78,75
DAFTAR RUJUKAN
Saran
Setelah rangkaian penelitian tindakan Agustina, R., & Hariyadi, H. (2018).
kelas peningkatan kemampuan membaca Penerapan Metode SQ3R dan Metode
pemahaman menggunakan model SQ3R di PQ3R terhadap Keterampilan
SDN 02 Agak kelas VI dilaksanakan, saran Membaca pada Mahasiswa. AKSIS:
yang dapat peneliti sampaikan sebagai Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
berikut. Indonesia, 2(1), 69-80.
1. Bagi Guru Aqib Zainal. (2017).Penelitian Tindakan Kelas
a. Diharapkan guru harus lebih TK/RA-SD/SDLB . Yogyakarta: Ar
memahami tahapan-tahapan model Ruzz media
pembelajaran SQ3R (Survey, Cheng, M. (2016). Quality in Higher
Question, Read, Recite, Review), agar Education. Rotterdam: Sense
alokasi waktu bisa sesuai dengan Publishers.
rencana pembelajaran dan peserta Erya, Wike Idola & Reza Pustika. (2021).
didik lebih mudah melaksanakannya Students’ Perpection Towards the Use
dalam proses pembelajaran. of Webtoon to Improve Reading
b. Diharapkan guru dalam tahap Comprehension Skill. Journal of
Question terlebih dahulu menjelaskan English Language Teaching and
kegunaan kata-kata tanya, agar dalam Learning, 2(1), 51-56.
pembuatan kalimat tanya peserta Feronika, Linda. (2016). Studi Analisis
didik lebih mudah. Tentang Kesulitan Membaca
c. Diharapkan guru mencetak tebal/atau (Dyslexia) Serta Upaya Mengatasinya
mengaris bawahi kata-kata yang Pada Siswa Vb Sd Muhammadiyah 22
sulit/sukar, agar peserta didik mudah Sruni, Surakarta. Artikel Publikasi
untuk bertanya Ilmiah. Universitas Muhamaddiah
2. Bagi Kepala Sekolah Surakarta.
Kepada pihak sekolah, diharapkan Fitria Akhyar. (2017). Keterampilan
lebih proaktif dalam memberikan Berbahasa Indonesia Di Sekolah
motivasi kepada guru kelas yang akan Dasar, Yogyakarta: Textium.
menerapkan Model SQ3R (Survey, Gongos, D.H. (2012). Why SQ3R Works.
Question, Read, Recite, Review) dalam University of Central
proses pembelajaran. Florida.http://sarc.sdes.ucf.edu/doc
3. Bagi Peserta Didik s/learning-skills/textbooks/ why –
Dalam proses pembelajaran sq3r – works.pdf.
hendaknya peserta didik selalu aktif dalam Hartati, & Yuliawati, I. (2018). The
bertanya dan menjawab pertanyaan dari effectiveness of SQ3R method toward
reading comprehension grade III
guru, serta dapat aktif dalam setiap
pembelajaran yag diberikan oleh guru. elementary schoo. Advances in Social
4. Penelitian Lebih Lanjut Science, Education and Humanities
Mengingat bahwa pelaksanaan Research, 303, 185-188. Retrieved
from
penelitian ini subjek penelitian hanya 16
peserta didik dalam satu kelas, peneliti http://creativecommons.org/licenses/b
lain yang akan melaksanakan penelitian y-nc/4.0/
dengan permasalahan yang relatif sama Hebriya, (2021). “Peningkatan Kemampuan
Membaca Pemahaman Melalui
diharapkan dapat melanjutkan penelitian
Penerapan Metode SQ3R Peserta
268
DOI: 10.26418/jvip.v15i2.64626 Vol 15, No 1 Juli (2023)-Peningkatan Kemampuan Membaca…
Munir, Martono, Priyadi
Didik Kelas V Sdn 2 Bedudu Lampung Raja Usman dan Rahim. (2015) “Penggunaan
Barat” Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Metode SQ3R dan Motivasi Belajar
Keguruan Universitas Islam Negeri Terhadap Hasil Belajar Membaca
Raden Intan Lampung Pemahaman Siswa Kelas XI SMA
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Negeri Pekan Baru”. Jurnal Primari
Pengajaran dan Pembelajaran. Program Study Pendidikan Sekolah
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Istarani. 2012. Pembelajaran Inovatif. Medan : Pendiidkan Universitas Riau, Volume
Media Persada. 4, No. 2, Oktober 2015.
Jumanto & Ema B. P. (2018). Pengaruh Selmeldani Sari, dkk. (2021). Peningkatan
Metode Tutor Sebya Berbasis Video Hasil Belajar Membaca Pemahaman
Youtube Terhadap Pengembangan Menggunakan Model Sq3r Pada
Sikap Kemandirian. Jurnal Profesi Peserta Didik Kelas IV Sd. Jurnal
Pendidikan Dasar. 5(1), Pengembangan Kajian Umat.PISSN :
ppd.v1i1.5372. 2356-413X E-ISSN : 2715-8403.
Kunandar. (2013). Langkah Mudah Penelitian V0l.4 No. 1 Tahun 2021.
Tindakan Kelas Sebagai Sudijono, Anas. (2014). Pengantar Statistik
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Rajawali Press. Wawan, Abdul Khalik, Sayidiman. (2015)
Laksono Kisyanai dan Siswono Tatag Yuli. E. “Meningkatkan Kemampuan
(2018). Penelitian Tindakan Kelas. Membaca Pemahaman Melalui
Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Metode Survey, Question, Read,
Mangasi, L. (2019). Implementation of SQ3R Recite, Review (SQ3R) Pada Siswa
to increase reading interest, critical Kelas IV SV Negeri 46 Pare-Pare”
thinking skills, and ability to Pembukaan Jurnal UNM Volum V (3
understand Indonesian language September 2015)
reading of 6th grade Indonesia a Yuksel, I. (2012) Activating students’ prior
students. International journal of knowledge.IDOSI
theory and application in elementary Publication.www.idosi.org/wasj/wasj2
and secondary school education, 1(1), 0(8)12/2.pdf.
79-
90.doi:https://doi.org/10.31098/ijtaese
.v1i1.10
269