You are on page 1of 10

PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

VOLUME 11 NOMOR 2 APRIL 2022


ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i2.8827
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

PENGARUH MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN


KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DI SDN 61 DAN MIN 3 PEKANBARU

Chindy Ariska1, Zubaidah Amir MZ2, Nurhasanah Bakhtiar3


1,2,3
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru, Indonesia
chindyariskasagiman@gmail.com1, zubaidah.amir@uin-suska.ac.id2, nurhasanah.bakhtiar@uin-suska.ac.id3

EFFECT OF THE THINK-PAIR-SHARE MODEL ON STUDENTS’


MATHEMATICAL COMMUNICATION SKILLS AT SDN 61
AND MIN 3 PEKANBARU

ARTICLE HISTORY ABSTRACT


Abstract: This article discusses a study about the effect of the Think Pair Share (TPS)
cooperative learning model on students' mathematical communication skills. The study was a
quasi-experimental method with a nonequivalent control group design. The study was
conducted on class V of SDN 61 Pekanbaru and MIN 3 Pekanbaru in the academic year of
2021/2022. Class V which was studied at each school consisted of 32 students in the control
class and 34 students in the experimental class at SDN 61 Pekanbaru. Class V at MIN 3
Pekanbaru consisted of 31 students in the control class and 34 students in the experimental
Submitted: class. The control class was treated without the TPS model and the experimental class was
given the TPS model treatment by using the material of flat shapes. The results showed that the
03 Januari 2022
average of students from class V SDN 61 and MIN 3 increased after the implementation of the
03th January 2022 TPS learning model with average scores from 72.5 to 89.7 and 71.7 to 83.2 for each school.
The results of the hypotheses significance from each school were 0.013 < 0.05 for class V at
SDN 61 Pekanbaru and 0.006 < 0.05 for class V at MIN 3 Pekanbaru. It means that Ha was
accepted, and Ho was rejected. Thus, it is proven that there was a significant effect of the TPS
learning model on the students’ mathematical communication skills from class V SDN 61
Pekanbaru and MIN 3 Pekanbaru.

Keywords: think pair share, mathematical communication, cooperative learning


Accepted:
20 Maret 2022 Abstrak: Artikel ini membahas sebuah penelitian tentang pengaruh model pembelajaran
20th March 2022 kooperatif Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan komunikasi siswa. Penelitian tersebut
menggunakan metode Quasi eksperimental dengan nonequivalent control group design yang
bersifat kuantitatif. Penelitian tersebut dilaksanakan di kelas V SDN 61 Pekanbaru dan MIN 3
Pekanbaru pada semester genap tahun ajaran 2021/2022. Kelas V yang akan diteliti pada
setiap sekolah terdiri dari 32 siswa di kelas kontrol dan 34 siswa di kelas eksperimen pada
SDN 61 Pekanbaru. Pada MIN 3 pekanabru, sebanyak 31 siswa di kelas control dan 34 siswa
di kelas eksperimen. Kelas kontrol diajarkan tanpa menggunakan model TPS dan kelas
eksperimen diajarkan model TPS dengan menggunakan materi unsur-unsur bangun datar.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata siswa kelas V SDN 61 dan MIN 3 mengalami
Published: peningkatan setelah dilakukan penerapan model pembelajaran TPS dengan nilai rata-rata dari
22 April 2022 72,5 menjadi 89,7 dan 71,7 menjadi 83.2 untuk masing-masing sekolah. Hasil signifikansi
22th April 2022 hipotesis masing-masing sekolah sebesar 0.013 < 0.05 untuk kelas 5 di SDN 61 Pekanbaru dan
0.006 < 0.05 untuk kelas V di MIN 3 Pekanbaru. Itu berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Maka,
terbukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran TPS terhadap
kemampuan komunikasi matematis siswa kelas V SDN 61 Pekanbaru dan MIN 3 Pekanbaru.

Kata Kunci: think pair share, komunikasi matematis, pembelajaran kooperatif

CITATION
Ariska, C., Amir, Z., & Bakhtiar, N. (2022). Pengaruh Model Think-Pair-Share Terhadap
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Di Sdn 61 Dan Min 3 Pekanbaru.
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 11 (2), 403-412. DOI:
http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i2.8827.

Chindy Ariska, Zubaidah Amir. MZ, Nurhasanah Bakhtiar| Think pair Share, Komunikasi Matematis, Pembelajaran
Kooperatif
Halaman | 403
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 2 APRIL 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i2.8827
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

PENDAHULUAN maupun sehari-hari serta memiliki kemampuan


Matematika merupakan salah satu mengkomunikasikan gagasan matematika
mata pelajaran wajib pada tingkat pendidikan dengan jelas (Amir & Turmudi, 2017)
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, Kemampuan komunikasi matematis
sekolah menengah atas atau kejuruan maupun termasuk salah satu kemampuan matematis
universitas. Matematika juga salah satu bagian yang sangat penting bagi siswa. Kemampuan
dari ilmu pengetahuan yang sangat dibutuhkan komunikasi matematis menjadi hal yang
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan penting untuk dibina pada siswa (Wahyuni et
juga pembangunan sumber daya manusia. al., 2018), dengan komunikasi matematis,
Matematika juga sebagai ilmu dasa siswa dapat menjelaskan, mendiskusikan, dan
pembangunan, logika pemikiran, dan mengembangkan ide-ide matematika yang
pengambilan keputusan. Pendidikan didapatnya. Pembelajaran matematika, siswa
matematika pada hakikatnya memiliki dua arah perlu dibiasakan untuk berargumen untuk
pengembangan yaitu untuk memenuhi setiap jawabannya serta memberikan
kebutuhan masa kini dan masa datang. tanggapan atas jawaban yang diberikan orang
Kebutuhan masa kini, matematika mengarah lain, sehingga proses pembelajarannya akan
kepada pemahaman matematika dalam ilmu menjadi bermakna, namun, terlihat fakta di
pengetahuan lainnya, sedangkan kebutuhan di lapangan kemampuan komunikasi matematis
masa yang akan datang yaitu memberikan siswa masih belum sesuai harapan, misalnya
kemampuan menalar yang logis, sistematis, dalam mengerjakan tugas dan ulangan hanya
kritis, cermat, berfikir objektif dan terbuka. sebagian kecil siswa yang mampu
Matematika yang digunakan dalam segala segi mengekspresikan konsep matematika dengan
kehidupan disebut dengan kemampuan bahasa atau simbol matematika dalam tulisan,
matematis (Rizqi et al., 2016). dan menyatakan situasi ke dalam model
Standar kemampuan matematis terdiri matematika dengan bahasa sendiri. (Wahyuni
dari pemecahan masalah, bernalar, et al., 2018)
berkomunikasi, belajar untuk mengaitkan ide Hasil survey yang dilakukan TIMSS
dan representasi. National Council of (Trends in Mathematics and Science Study)
Teachers of Mathematics (NCTM) juga dan PISA (Programme for International
menegaskan lima standar kemampuan Student Assessment) tahun 2015, menyatakan
matematis, yaitu pemecahan masalah, bahwa kemampuan matematis siswa Indonesia
komunikasi, koneksi, penalaran dan tergolong masih belum sesuai harapan yaitu
representasi (Andes et al., 2017). dengan rata-rata skor 397 dari rata-rata skor
Permendikbud No. 21 Tahun 2016 juga internasional yaitu 490. Selain dari itu, terkait
menetapkan bahwa kompetensi yang harus dengan kemampuan komunikasi matematis
dicapai pada pelajaran matematika yaitu siswa, kemampuan komunikasi matematis
menunjukkan sikap logis, kritis, analitis, siswa akan baik jika siswa memiliki
kreatif, cermat dan teliti, bertanggungjawab, pandangan positif mengenai dirinya dan
responsif, dan tidak mudah menyerah dalam kemampuannya. Ketika siswa sudah terbiasa
memecahkan masalah.Selain itu, harus dan terlatih dengan baik, maka siswa akan
memiliki rasa ingin tahu, semangat belajar berani dalam menyampaikan pendapatnya
yang kontinu, rasa percaya diri, ketertarikan serta akan terdorong untuk meningkatkan
pada matematika, memiliki rasa percaya pada prestasinya.
daya dan kegunaan matematika yang terbentuk Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa
melalui pengalaman belajar, memiliki sikap kemampuan komunikasi matematis siswa
terbuka, dan objektif dalam interaksi kelompok tergolong rendah, hal ini disebabkan oleh

Chindy Ariska, Zubaidah Amir. MZ, Nurhasanah Bakhtiar| Think pair Share, Komunikasi Matematis, Pembelajaran
Kooperatif
Halaman | 404
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 2 APRIL 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i2.8827
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

beberapa faktor, misalnya guru masih ketika menerangakan (Firdawela & Reinita,
menerapkan model pembelajaran konvensional 2021). Selain itu, rendahnya kemampuan
sehingga membuat siswa menjadi pasif. Siswa komunikasi metematis juga disebabkan oleh
biasanya hanya diberikan rumus, contoh soal, sistem sekolah, misalnya Sekolah Dasar
dan latihan. Aktivitas pembelajaran seperti ini Negeri (SDN) dan Madrasah Ibtidaiyah Negeri
mengakibatkan penghafalan konsep, sehingga (MIN). Hal ini di karenakan MIN lebih banyak
aktivitas yang melatih kemampuan komunikasi jam mata pelajaran keislaman dibanding mata
matematis siswa terbatas, sehingga perlu pelajaran umum, berbeda dengan SDN.
adanya proses pembelajaran yang inovatif. Disebutkan juga dalam keputusan Menteri
Pencapaian dalam proses pembelajaran Agama nomor 7 tahun 1976, yaitu “Madrasah
matematika harus menjamin siswa dapat ialah lembaga pendidikan yang menjadikan
menyajikan konsep yang dipelajarinya ke pelajaran keagamaan sebagai mata pelajaran
dalam berbagai macam model matematika, dasar, sekurang-kurangnya 60% disamping
agar dapat membantu mengembangkan mata pelajaran umum”. Struktur kurikulum
pengetahuan yang lebih mendalam, dengan SDN terdiri atas 1 mata pelajaran Agama
cara guru memfasilitasi siswa seperti dengan alokasi waktu 35 menit. Jumlah
penerapan model ataupun strategi alokasi waktu matematika 6 jam per minggu.
pembelajaran. Sedangkan untuk MIN, pendidikan agama di
Hal ini selaras dengan pendapat bagi menjadi 5 mata pelajaran dengan alokasi
Suparlan dalam Sri Wahyuni bahwa salah satu waktu masing-masing 35 menit. Jumlah
pencapaian dalam proses pembelajaran alokasi waktu mata pelajaran matematika ada
matematika hendaknya menjamin siswa dapat 4 jam per minggu.
menyajikan konsep yang dipelajarinya ke Permasalahan hal yang sama seperti
dalam berbagai macam model matematika, kasus ini juga pernah diteliti oleh Nurfita
agar dapat membantu mengembangkan Wahyuni pada penelitian terdahulu. Dalam
pengetahuan yang lebih mendalam, dengan penelitian Nurfita Wahyuni disebutkan bahwa
cara guru memfasilitasi siswa seperti dengan kemampuan komunikasi matematis siswa
penerapan model maupun strategi akan lebih baik jika siswa terbiasa dan terlatih
pembelajaran. (Sri Wahyuni., 2019) dalam menyampaikan pendapatnya serta
Model pembelajaran yang dapat terdorong untuk meningkatkan prestasinya
memfasilitasi ketercapaian tujuan jika di sandingkan dengan model
pembelajaran adalah dengan diskusi, misalnya pembelajaran dan kebiasaan belajar yang
model Think Pair Share (TPS) (Sugiyanti et tepat. Sehingga dalam penelitiannya, Nurfita
al., 2021). Prosedur yang digunakan dalam Wahyuni menerapkan model TPS dan
TPS memberi siswa lebih banyak waktu berdasarkan analisis data terlihat model TPS
berpikir, merespons dan saling membantu. memberikan pengaruh positif terhadap
Fase Think Pair Share yaitu berpikir kemampuan komunikasi matematis siswa.
(Thinking), berpasangan (Pairing) dan berbagi (Nurfita., 2021)
(sharing). Pada model pembelajaran TPS ini Penelitian ini bertujuan untuk
juga anak diasah keterampilan sosialnya, menganalisis pengaruh model Think Pair
seperti berkomunikasi, terdapat dua aspek Share terhadap kemampuan komunikasi
yaitu bertanya dan menyampaikan ide, matematis siswa pada SDN 61 Pekanbaru dan
bekerjasama, usaha yang dilakukan siswa MIN 3 Pekanbaru. Berdasarkan hasil prariset
dalam menuntaskan soal, dan menjadi yang dilakukan peneliti di sekolah tersebut,
pendengar yang baik, baik itu guru, teman menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi
sekelompok ataupun teman dari kelompok lain matematis siswa masih belum sesuai harapan.

Chindy Ariska, Zubaidah Amir. MZ, Nurhasanah Bakhtiar| Think pair Share, Komunikasi Matematis, Pembelajaran
Kooperatif
Halaman | 405
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 2 APRIL 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i2.8827
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Siswa belum mampu menyelesaikan soal selanjutnya yaitu kelas kontrol diberi
yang berbeda dari contoh soal yang diberikan perlakuan tanpa model TPS dan kelas
guru. Siswa belum mampu menjelaskan secara eksperimen diberikan perlakuan model TPS.
lisan cara pemecahan masalah dalam Tahap selanjutnya kelas kontrol dan kelas
penyelesaian soal. Hal ini menyebabkan eksperimen diberikan posttest untuk
komunikasi matematis siswa tidak mencapai mengetahui pengaruh model TPS pada
KKM. Guru matematika telah melakukan kemampuan komunikasi matematis pada
upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa. Populasi yang digunakan dalam
komunikasi matematis siswa, seperti membahas penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V
soal-soal yang dianggap sulit dengan meminta tahun ajaran 2021/2022 di SDN 61 Pekanbaru
siswa maju kedepan untuk mengerjakan soal, dan MIN 3 Pekanbaru. Sampel dalam
memberikan remedial, pengayaan dan penelitian ini adalah siswa kelas V A dan V B
bimbingan terhadap siswa yang mengalami dengan jumlah siswa 32 dan 34 untuk masing-
kesulitan belajar. Selain itu, metode ceramah masing kelas pada SDN 61 Pekanbaru dan 31
juga diterapkan, akan tetapi metode tersebut dan 34 untuk masing-masing kelas pada MIN 3
membuat siswa merasa bosan, sehingga Pekanbaru. Siswa kelas V A sebagai kelas
kegiatan belajar menjadi sangat pasif. Upaya eksperimen dan siswa kelas V B sebagai kelas
tersebut tidak memiliki pengaruh signifikan kontrol. Penentuan sampel dilakukan dengan
terhadap peningkatan komunikasi matematis menggunakan nonprobability sampling
siswa sehingga peneliti melakukan penelitian (sampel tidak acak).
dengan menerapkan model TPS pada siswa Adapun teknik pengumpulan data pada
SDN 61 Pekanbaru dan MIN 3 Pekanbaru pada penelitian ini adalah :
materi unsur-unsur bangun datar. Unsur-unsur 1. Observasi
bangun datar merupakan materi pokok pada Observasi dilakukan oleh peneliti
mata pelajaran matematika kelas V SD/MI di terhadap guru dan siswa dalam proses
semester genap. Materi unsur-unsur bangun pelaksanaan model think pair share. Hal ini
datar memiliki dua kompetensi dasar yaitu bertujuan untuk mengamati serta mencatat
membedakan unsur-unsur bangun datar aktivitas guru dan aktivitas siswa selama
(persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium proses belajar mengajar di kelas dengan model
dan lingkaran) dan menyelesaikan masalah think pair share.
yang berkaitan dengan keliling dan luas 2. Tes
bangun datar (persegi, persegi panjang, Tes dalam penelitian ini menggunakan
segitiga, trapesium dan lingkaran). tes tertulis essay sebanyak 8 soal dengan
tujuan untuk untuk mengetahui adakah
METODE PENELITIAN peningkatan kemampuan komunikasi
Penelitian ini bersifat kuantitatif dan matematis siswa pada materi unsur-unsur
termasuk penelitian Quasi eksperimental bangun datar setelah proses pembelajaran.
dengan nonequivalent control group design. Penelitian ini menggunakan teknik analisis
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 61 kuantitatif, yaitu data yang diwujudkan dengan
Pekanbaru dan MIN 3 Pekanbaru pada angka yang diperoleh dari lapangan. Data
semester genap tahun ajaran 2021/2022. Kelas dianalisis menggunakan SPSS 22.0 dengan
V yang akan diteliti pada setiap sekolah terdiri rumus T-test.
dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tahap 3. Dokumen
pertama setiap kelas akan diberikan pretest Dokumentasi dilakukan sebagai alat
untuk mengetahui kemampuan komunikasi untuk mendapatkan informasi-informasi
matematis yang dimiliki setiap siswa. Tahap tentang sekolah, guru, siswa, dan lain

Chindy Ariska, Zubaidah Amir. MZ, Nurhasanah Bakhtiar| Think pair Share, Komunikasi Matematis, Pembelajaran
Kooperatif
Halaman | 406
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 2 APRIL 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i2.8827
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

sebagainya yang dianggap penting dalam V SDN 61 dan MIN 3 Pekanbaru memiliki
penelitian ini. nilai rata-rata pretest dengan nilai yang hampir
sama pada range 71,5-72,9, hal tesebut terjadi
HASIL DAN PEMBAHASAN karena siswa kelas V SDN 61 dan MIN 3
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Pekanbaru pada setiap kelas sebelum
Siswa diterapkan model pembelajaran Think Pair
Gambar 1 (a) dan (b) menunjukkan Share memiliki kemampuan komunikasi
nilai rata-rata pretest dan postest dari siswa matematis yang relatif sama sehingga dapat
kelas V SDN 61 dan MIN 3 Pekanbaru. Pretest dilakukan pembuktian pengaruh model TPS
dan posttest yang dilakukan pada materi unsur- terhadap peningkatan kemampuan komunikasi
unsur bangun datar dengan dua kompetensi matematis siswa (Rahmadana & Rafika, 2018),
dasar yaitu membedakan unsur-unsur bangun (Narumanah, 2021). Siswa kelas V SDN 61
datar (persegi, persegi panjang, segitiga, Pekanbaru memiliki nilai rata-rata lebih tinggi
trapesium dan lingkaran) dan menyelesaikan dari siswa kelas V MIN 3 Pekanbaru, hal
masalah yang berkaitan dengan keliling dan tersebut terjadi karena MIN 3 Pekanbaru lebih
luas bangun datar (persegi, persegi panjang, banyak jam mata pelajaran keislaman dan
segitiga, trapesium dan lingkaran). Siswa kelas keagamaan dibanding mata pelajaran umum.

Gambar 1. Kemampuan komunikasi matematis siswa kelas V (a) pretest SDN 61 Pekanbaru (b)
pretest MIN 3 Pekanbaru (c) posttest SDN 61 Pekanbaru (d) posttest MIN 3 Pekanbaru

Gambar 1(c) dan (d) menunjukkan dan MIN 3 Pekanbaru mengalami peningkatan
bahwa nilai rata-rata siswa kelas V SDN 61 setelah dilakukan penerapan model

Chindy Ariska, Zubaidah Amir. MZ, Nurhasanah Bakhtiar| Think pair Share, Komunikasi Matematis, Pembelajaran
Kooperatif
Halaman | 407
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 2 APRIL 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i2.8827
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

pembelajaran Think Pair Share dengan nilai dari tahap pair, kelompok lain mendengarkan
rata-rata dari 72.5 menjadi 89.7 dan 71.7 dan menanggapi hasil presentasi. Dalam tahap
menjadi 83.2 untuk masing-masing sekolah. share siswa memperoleh kesempatan untuk
Peningkatan tersebut terjadi karena model mengembangakan indikator komunikasi
pembelajaran Think Pair Share (TPS) matematis mathematical expression yaitu
membuat para siswa untuk berpikir, siswa mampu memodelkan atau
bekerjasama, dan berbagi. Pada tahap think, mengekspresikan matematika dalam
guru mengarahkan siswa untuk mengamati bahasa/simbol, kemudian melakukan
soal bercerita dan bergambar pada LKPD, perhitungan. Tahap-tahap tersebut membuat
kemudian siswa secara mandiri dapat peningkatan komunikasi matematis pada setiap
mengembangkan indikator komunikasi siswa kelas V SDN 61 Pekanbaru dan MIN 3
matematis witten text yaitu siswa dituntut Pekanbaru.
untuk dapat menuliskan penjelasan dari Tabel 1 menunjukkan gambaran
permasalahan secara matematis, masuk akal, umum kemampuan komunikasi matematis
jelas serta tersusun secara logis dan sistematis. siswa berdasarkan indikator pada kelas V
Tahap pair, dimana siswa membentuk SDN 61 Pekanbaru dan MIN 3 Pekanbaru.
kelompok secara berpasangan untuk berdiskusi Indikator written teks memiliki skor tertinggi
dan mendengarkan hasil yang diperoleh dari dibandingkan dengan indikator lainnya.
tahap think. Dalam tahap pair siswa Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa
memperoleh kesempatan untuk kemampuan berhitung siswa kelas eksperimen
mengembangakan indikator drawing lebih meningkat dibanding kelas kontrol.
mathematical yaitu siswa dituntut untuk dapat Kondisi tersebut menunjukkan bahwa melalui
membuat gambar, diagram dan tabel dari model pembelajaran TPS mampu memberikan
persoalan matematika yang diberikan. Tahap peningkatan kemampuan komunikasi
share, di tahap ini sebagian/seluruh kelompok matematis siswa.
akan mempresentasikan hasil yang diperoleh

Tabel 1. Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa


Indikator SDN 61 Pekanbaru MIN 3 Pekanbaru
Kelas Eksperimen Kelas Kelas Kelas Kontrol
Kontrol Eksperimen
Pretest Postest( Pretest Postest Pretest Postest Pretest Postest
(%) %) (%) (%) (%) (%) (%) (%)

Written text 84.97 92.65 82.80 83.86 83.86 87.30 82.50 83.86
Drawing 83.86 89.71 80.47 80.47 83.86 83.92 80.68 80.68
mathematical
Mathematical 63.24 82.11 57.84 61.20 63.03 80.04 61.18 61.18
ekspression

Pembahasan kemampuan awal siswa tentang materi yang


Dari data-data penelitian yang telah diujikan masih belum sesuai harapan karena
dianalisis pada tabel 1 di atas, diperoleh umumnya siswa belum mempelajarinya.
temuan yaitu rata-rata skor tes awal (pretest) Dalam mengerjakan tes awal (pretest) ini
kelas eksperimen di SDN 61 adalah 72.9 dan siswa pada dasarnya hanya menjawab dengan
di MIN 3 adalah 71.5, ini menunjukan cara menerka saja.

Chindy Ariska, Zubaidah Amir. MZ, Nurhasanah Bakhtiar| Think pair Share, Komunikasi Matematis, Pembelajaran
Kooperatif
Halaman | 408
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 2 APRIL 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i2.8827
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Setelah diberikan perlakuan berupa observasi pada pertemuan kelima semakin


pembelajaran dengan model TPS, data dapat lebih baik, keberanian siswa dalam menjawab
dilihat pada tabel 1 di atas, yaitu tes akhir pertanyaan dari guru juga sudah mulai terlihat
(posttest) menunjukkan hasil rata-rata skor di dan beberapa anak berani bertanya pada guru
SDN 61 Pekanbaru adalah 89.7 dan di MIN 3 mengenai materi yang kurang jelas. Siswa
Pekanbaru adalah 83.2. Terjadinya sudah mulai paham dengan langkah-langkah
peningkatan hasil di posttest ini, karena siswa model TPS sehingga siswa terlihat menikmati,
menjawab soal berdasarkan pengetahuan yang fokus, antusias dan bersungguh-sungguh dalam
telah dipelajarinya selama adanya pemberian diskusi. Aktivitas pembelajaran dengan
perlakuan pembelajaran. menggunakan model TPS sudah mengalami
Pada kelompok kontrol yang diberikan peningkatan karena semua siswa sepenuhnya
pembelajaran dengan metode konvensional, dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
rata-rata nilai tes awal (pretest) di SDN 61 Dan pada pertemuan ini sudah terlihat interaksi
adalah 72.9 dan di MIN 3 adalah 71.5. Seperti siswa dengan guru, siswa dengan rekan
halnya pada kelas eksperimen, siswa kelompok, dan maupun siswa dengan
menjawab tes awal (pretest) ini dengan kelompok lainnya.
menerka saja karena materi yang diuji belum
mereka pelajari. Sedangkan hasil tes akhir Analisis pengaruh model TPS terhadap
(posttest) diperoleh rata-rata di SDN 61 adalah komunikasi matematis siswa
75.9 dan di MIN 3 adalah 72.9, yang berarti Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil
terjadinya peningkatan dari hasil pretest. thitung masing masing sekolah sebesar 0.013 <
Bila dibandingkan rata-rata nilai tes 0.05 dan 0.006 < 0.05 untuk kelas V SDN 61
dari kedua kelompok ini, terlihat bahwa kelas Pekanbaru dan MIN 3 Pekanbaru, maka Ha
eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. diterima dan Ho ditolak. Hipotesis penelitian
Hal ini dapat terjadi karena di kelas yang diajukan terbukti bahwa terdapat
eksperimen menggunakan model TPS, dimana pengaruh yang signifikan dari model
dalam kelompok siswa saling bekerja sama pembelajaran TPS terhadap kemampuan
dan bertukar pikiran sehingga setiap individu komunikasi matematis siswa kelas V SD/MI di
dapat memahami materi dan menyampaikan Pekanbaru dan terdapat perbedaan yang
argumentasi terkait persoalan yang diberikan. signifikan dari model pembelajaran TPS
Pada model TPS ini, siswa memiliki waktu terhadap kemampuan komunikasi matematis
lebih banyak untuk berdiskusi dan siswa kelas V SD/MI di Pekanbaru jika
berkontribusi karena hanya terdiri dari dua ditinjau dari sistem sekolah.
siswa saja, hal ini membuat siswa akan lebih Think Pair Share (TPS) merupakan
aktif. model pembelajaran kooperatif yang dapat
Selain itu, hasil penelitian ini juga mengembangkan potensi yang ada pada siswa
diperkuat dengan adanya penyajian data secara aktif dengan membentuk kelompok
observasi aktivitas guru dan siswa selama terdiri dari dua orang yang akan menciptakan
dilakukannya penerapan model TPS selama 5 pola interaksi yang optimal dan komunikasi
kali pertemuan. Hasil observasi dari pertemuan yang efektif. Model Think Pair Share (TPS)
pertama sampai pertemuan kelima terus terdiri dari tiga fase yaitu Think (berpikir),
mengalami peningkatan baik dari aktivitas Pair (berpasangan) dan Share (berbagi)
guru maupun siswa. Hal ini dibuktikan dari (Ariana et. al, 2013). Siswa mempunyai
persentase nilai di pertemuan pertama adalah kesempatan untuk bekerja sendiri pada saat
58% dan terus meningkat hingga di pertemuan tahap Think dan memperoleh kesempatan
kelima mencapai nilai 100%. Artinya, hasil untuk bekerjasama dengan orang lain pada

Chindy Ariska, Zubaidah Amir. MZ, Nurhasanah Bakhtiar| Think pair Share, Komunikasi Matematis, Pembelajaran
Kooperatif
Halaman | 409
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 2 APRIL 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i2.8827
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

tahap Pair dan Share (Kaddoura et. al, 2013). sosialnya, yaitu berkomunikasi, terdapat dua
Tipe ini dirancang untuk mempengaruhi pola aspek yaitu bertanya dan menyampaikan ide,
interaksi siswa. Pembelajaran ini melatih siswa bekerjasama, usaha yang dilakukan siswa
berani berpendapat dan menghargai pendapat dalam menuntaskan soal, dan menjadi
teman. Think Pair Share (TPS) memiliki pendengar yang baik, baik itu guru, teman
prosedur yang secara eksplisit memberi siswa sekelompok ataupun teman dari kelompok lain
waktu untuk berpikir, menjawab, dan saling ketika menerangakan. Faktor-faktor diatas
membantu satu sama lain (Firdaus, 2019). yang menyebabkan model pembelajaran Think
Model pembelajaran Think Pair Pair Share dapat meningkatkan kemampuan
Share (TPS) ini juga anak diasah keterampilan komunikasi matematis siswa.

Tabel 2. Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Komunikasi Siswa Independent Samples Test
Levene’s Test for T-test for Equality of Means
Equality of
Variances
F Sig. T Df Sig.(2- Mean Std.
tailed) Differenc Error
e Differe
nce
SDN 61 Equal variences 1.743 0.191 2.54 63 0.013 9.76755 3.8417
assumed 8
Equal variances 2.50 53.9 0.015 9.76755 3.8998
not assumed 8 0
MIN 3 Equal variences 0.339 0.562 2.86 64 0.006 10.2665 3.5886
assumed 4 5
Equal variances 2.84 58.8 0.006 10.2665 3.6147
not assumed 5 4 8

Uji Anova Dua Jalur eksperimen) dan model konvensional (kelas


Tabel 3 menunjukkan perbedaan kontrol). VAR00008 (Sistem Sekolah) dengan
yang signifikan kemampuan komunikasi nilai sig 0.011 < 0.05 artinya terdapat
matematis siswa yang diajarkan dengan model perbedaan kemampuan komunikasi matematis
pembelajaran TPS (kelas eksperimen) dan siswa berdasarkan kategori sistem sekolah,
model konvensional (kelas kontrol) didasarkan yaitu SDN dan MIN. VAR00003*VAR00008
pada sistem sekolah (SDN dan MIN). dengan nilai sig 0.996 > 0.05 artinya tidak
VAR00002 (Kelas) dengan nilai sig 0.000 < terdapat interaksi antara penggunanan model
0.05 artinya terdapat perbedaan kemampuan pembelajaran TPS dengan sistem sekolah
komunikasi matematis siswa yang diajarkan untuk mempengaruhi kemampuan komunikasi
dengan model pembelajaran TPS (kelas matematis siswa.

Chindy Ariska, Zubaidah Amir. MZ, Nurhasanah Bakhtiar| Think pair Share, Komunikasi Matematis, Pembelajaran
Kooperatif
Halaman | 410
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 2 APRIL 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i2.8827
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Tabel 3. Hasil uji anova dua jalur


Source Type III Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Corrected Model 135.352a 3 45.117 4.969 0.003
Intercept 32942.369 1 32942.369 3628.424 0.000
VAR00003 124.931 1 124.931 13.761 0.000
VAR00008 10.914 1 10.914 1.202 0.011
VAR00003 * VAR00008 0.000 1 0.000 0.000 0.996
Error 1153.030 127 9.079
Total 34537.000 131
Corrected Total 1288.382 130

SIMPULAN DAN REKOMENDASI Metacognition Think Aloud Strategies In


Berdasarkan hasil penelitian dan Setting Cooperative Think-Pair-
analisis data mengenai pengaruh model Share/Square to Develop Student’s Math
pembelajaran think pair share ditinjau dari Problem Solving Ability. Advances in
sistem sekolah terhadap kemampuan Social Science, Education and
komunikasi matematis siswa kelas kelas V Humanities Research, 57(November).
SDN 61 Pekanbaru dan MIN 3 Pekanbaru, https://doi.org/10.2991/icmsed-
maka ditarik kesimpulan bahwa kemampuan 16.2017.27
komunikasi matematis siswa kelas eksperimen Andes, S., Asmara, S. B., & Waluya, R.
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu (2017). Analisis Kemampuan Literasi
nilai rata-rata hasil uji t-test terhadap skor post- Matematika Siswa Kelas X Berdasarkan
test yang dilakukan pada kelas eksperimen Kemampuan Matematika. Scholaria,
sebesar 89,7353 (SDN 61) dan 83,2353 (MIN 7(2), 135–142.
3) lebih tinggi dibandingkan hasil uji tes pada Ariana et. al. (2013). Finding the Effects of
kelas kontrol yaitu sebesar 76,9677 (SDN 61) Think-Pair-Share on Student Confidence
dan 72,9688 (MIN 3). Sedangkan berdasarkan and Participation. Honor Project, 28, 1–
analisis hasil uji independent samples test 19.
diperoleh nilai nilai thitung > ttabel, maka Ha Firdaus, A. M. (2019). Application of
diterima dan Ho ditolak yang mengindikasikan Cooperative Learning Model Type Think
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Pair Share (Tps) on Mathematical
antara model pembelajaran think pair share Communication Ability. Jurnal Daya
terhadap kemampuan komunikasi matematis Matematis, 7(1), 59.
siswa. https://doi.org/10.26858/jds.v7i1.8846
Peneliti merekomendasikan penerapan Firdawela, I., & Reinita. (2021).
model pembelajaran think pair share untuk Pengembangan Media Pembelajaran
meningkatkan kemampuan komunikasi siswa Articulate Storyline Menggunakan Model
sekolah dasar. Penelitian lanjutan perlu Think Pair Share di Kelas IV Sekolah
dilakukan dan dikembangkan untuk Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru
meningkatkan kemampuan komunikasi siswa Sekolah Dasar, 11(2), 128–134.
menggunakan model think pair share Kaddoura et. al. (2013). Think pair share: A
berbantuan media tulang napier dan model- teaching learning strategy to enhance
model lainnya. students ’ critical thinking. Education
Research Quarterly, 36(4), 3–24.
DAFTAR PUSTAKA Narumanah, E. (2021). Meningkatkan Hasil
Amir, Z., & Turmudi, T. (2017). Belajar Siswa Pada Materi Pokok

Chindy Ariska, Zubaidah Amir. MZ, Nurhasanah Bakhtiar| Think pair Share, Komunikasi Matematis, Pembelajaran
Kooperatif
Halaman | 411
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 2 APRIL 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i2.8827
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Penjumlahan dan Pengurangan Melalui Sugiyanti, Murtono, & W, S. surachmi. (2021).


Penerapan Model Pembelajaran Pengaruh Problem Based Learning dan
Kooperatif Tipe TPS Think Pairs Share Think Pair Share Berbasis Blended
(TPS) Disertai Media Lidi. Jurnal Learning Terhadap Hasil Belajar
Penelitian Guru FKIP Universitas Matematika. Primary:Jurnal Pendidikan
Subang, 02(01), 2013–2015. Guru Sekolah Dasar, 10, 1175–1181.
Rahmadana, M. F., & Rafika, I. (2018). Wahyuni, E. T., Hendryawan, S., Nasrullah,
Pengaruh Model Pembelajaran Think A., & Wachyar, T. Y. (2018).
Paired Share Terhadap Hasil Belajar Dan Meningkatkan Kemampuan Komunikasi
Kemampuan Komunikasi Siswa Smkn 7 Matematis Siswa Smp Melalui
Medan. Niagawan, 7(1), 14–21. Pembelajaran Think Pair Share (Tps).
Rizqi, A. A., Suyitno, H., & Artikel, I. (2016). Symmetry: Pasundan Journal of
Analisis Kemampuan Komunikasi Research in Mathematics Learning and
Matematis Ditinjau Dari Kepercayaan Education, 3, 125–136.
Diri Siswa Melalui Blended Learning. Wahyuni, Sri. (2019). Perencanaan
Unnes Journal of Mathematics Education Pembelajaran. Malang: Refika Aditama.
Research, 5(1), 17–23.

Chindy Ariska, Zubaidah Amir. MZ, Nurhasanah Bakhtiar| Think pair Share, Komunikasi Matematis, Pembelajaran
Kooperatif
Halaman | 412

You might also like