You are on page 1of 9

Eva Wulan Dari, Abdul Juli Andi Gani, dan Irwan Noor/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 90-98

JIAP Vol 8, No 1, pp 90-98, 2022


© 2022 FIA UB. All right reserved
ISSN 2302-2698
e-ISSN 2503-2887
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP)
URL: https://jiap.ub.ac.id/index.php/jiap

Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Serta Promosi Jabatan dalam Meningkatkan


Kinerja Tenaga Kependidikan Non PNS
Eva Wulan Dari a, Abdul Juli Andi Gani b, Irwan Noor c
abc
Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Indonesia

I N F O R M A S I A R T IK E L ABSTRACT

Article history: Work performance is a crucial variable that remains relevant to be discussed as
Dikirim tanggal: 07 December 2021 every company is expected to have excellent performance. This study aims to
Revisi pertama tanggal: 31 Maret 2022 investigate the effect of promotion, education, and training programs on the
Diterima tanggal: 04 April 2022
performance of non-civil servant academic in Faculty of Engineering, UB. This
Tersedia online tanggal: 28 April 2022
study implements a survey method with a quantitative approach and the research
sample included 72 respondent,selected with non-probability sampling. Data were
collected by questionnaire, which had previously been tested for validity and
reliability. Hypotheses were tested using multiple regression. Based on the results,
education and training, and promotions proved to have a significant effect on the
performance of non-civil servant academic staff with 84.2% contribution. This
finding is an important recommendation for the faculty to provide education and
training programs regularly to maintain and improve employee competence.
Furthermore, faculty may consider providing promotion programs to motivate the
staff to dedicate their best performance.
Keywords: education and training,
promotion, performance, academic staff
INTISARI
Kinerja karyawan merupakan variabel penting yang relevan untuk dibahas,
mengingat setiap perusahaan dituntut memiliki kinerja meningkat seiring dengan
perkembangan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pendidikan dan pelatihan serta promosi jabatan terhadap kinerja tenaga
kependidikan non PNS di Fakultas Teknik UB. Penelitian ini menerapkan metode
survei, pendekatan kuantitatif dan sampel 72 responden dengan teknik non
probability sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner yang sebelumnya telah
melalui uji validitas dan reliabilitas. Uji hipotesis yang digunakan regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis, pendidikan dan pelatihan serta promosi jabatan terbukti
berpengaruh signifikan terhadap kinerja tenaga kependidikan non PNS dengan
besar pengaruh 84,2%. Temuan ini menjadi rekomendasi penting bagi fakultas
untuk menyediakan program pendidikan dan pelatihan secara berkala untuk
meningkatkan kompetensi karyawan. Selanjutnya, Fakultas dapat
mempertimbangkan untuk memberikan promosi jabatan kepada tenaga
kependidikan non PNS yang berprestasi. Kedua pendekatan tersebut pada akhirnya
akan memotivasi tenaga kependidikan non PNS untuk memberikan kinerja
terbaiknya bagi kesuksesan FTUB.

2022 FIA UB. All rights reserved.

———
 Corresponding author. Tel.: +62- 857-3143-6535; e-mail: eva_titut85@yahoo.co.id
90
Eva Wulan Dari, Abdul Juli Andi Gani, dan Irwan Noor/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 90-98

1. Pendahuluan kependidikan, terlebih dengan kemajuan teknologi yang


semakin mendukung efisiensi, akurasi dan efektivitas
Tenaga kependidikan adalah bagian penting dalam kerja saat ini. Menurut Hasibuan (2016), pendidikan dan
sebuah intitusi pendidikan tinggi karena memiiliki peran pelatihan merupakan salah satu kunci manajemen tenaga
penting sebagai perencana, pemikir, dan penggerak kerja yang harus dilakukan secara serius untuk
kegiatan untuk mencapai tujuan. Undang-Undang No. 20 meningkatkan keahlian karyawan -baik itu teknis
Tahun 2003 menjelaskan bahwa tenaga kependidikan maupun manajerial- untuk meningkatkan kinerjanya. Jika
adalah pihak yang bertanggung jawab dalam tenaga kependidikan tidak diberikan program pendidikan
merencanakan dan melaksanakan administrasi, dan pelatihan, maka kinerja perguruan tinggi dapat
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan mengalami penurunan. Pendidikan dan pelatihan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan sejatinya merupakan dua hal yang berbeda. Pendidikan
pendidikan. Selanjutnya, Peraturan Rektor Universitas dilakukan untuk menambah pengetahuan umum dengan
Brawijaya Nomor 20 Tahun 2016 menyebutkan bahwa jangka waktu pelaksanaan yang relatif lama, sedangkan
tenaga kependidikan terdiri atas pustakawan, tenaga pelatihan dilakukan untuk untuk mengembangkan
administrasi, laboran dan teknisi, serta pranata teknik keterampilan kerja dengan jangka waktu yang relatif
informasi. Perannya yang begitu penting menjadikan singkat. Meski demikian, pendidikan dan pelatihan
tenaga kependidikan dituntut untuk bekerja secara mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan
profesional agar menghasilkan kinerja yang baik dalam kemampuan dan kinerja sumber daya manusia.
rangka tercapainya visi dan misi perguruan tinggi. Berbagai penelitian terdahulu telah menunjukkan
Kinerja tenaga kependidikan merepresentasikan perilaku pentingnya pendidikan dan pelatihan. Nababan et al.,
nyata yang ditampilkan sebagai prestasi kerja (2016) melaporkan bahwa pendidikan tidak berpengaruh
berdasarkan peran masing-masing. Kinerja merupakan signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. PLN
unsur dari sumber daya manusia yang harus (Persero) area Manado, sedangkan pelatihan berpengaruh
dikembangkan secara terus menerus untuk mewujudkan secara signifikan. Sementara itu, Ningrum (2013)
atmosfir pendidikan yang baik dan sesuai dengan standar melaporkan bahwa pendidikan dan pelatihan sama-sama
pelayanan. Untuk itu, tenaga kependidikan diharapkan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Joint
mempunyai kompetensi yang sesuai dengan tanggung Operating Body Pertamina- PetroChina, Jawa Timur,
jawabnya. dimana temuan tersebut senada dengan penelitian
Saat ini, problematika dunia kerja semakin Susanty (2018) di PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk
kompleks, selalu berkembang, dan menuntut upaya cabang Makassar. Pendidikan dan pelatihan harus
kreatif dalam setiap pemecahan masalah. Setiap direncanakan sebaik mungkin untuk menunjang dan
organisasi menuntut untuk selalu mengikuti mengembangkan kemampuan pegawai dalam
perkembangan teknologi terkini agar mampu menjalankan tugas. Penelitian dinegara lain juga
meningkatkan efektivitas dan efisiensi setiap proses/ menunjukkan temuan yang senada, dimana pendidikan
kegiatan untuk memberikan pelayanan yang optimal. Hal dan pelatihan berperan penting dalam peningkatan
ini tentu tidak terlepas dari kualitas kinerja sumber daya kinerja karyawan (Njiraine, 2019; Zhang & Lee, 2016).
manusia yang menjalankannya. Tenaga kependidikan Zhang & Lee (2016) menjelaskan bahwa pendidikan dan
tentu selalu berusaha untuk memberikan hasil kinerja pelatihan dapat membantu seorang pekerja dalam
yang baik dalam mengelola administrasi pendidikan. meningkatkan pengetahuan dan perilaku dalam upaya
Pengelolaan administrasi pendidikan diharapkan dapat pengembangan diri, sehingga pada akhirnya hal tersebut
berjalan secara baik dan terarah agar dapat bersaing berpengaruh terhadap kinerja dan prestasi kerja yang
dalam kompetisi dunia kerja saat ini. Undang-Undang dihasilkan.
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; Selain pendidikan dan pelatihan, kinerja tenaga
menjelaskan bahwa manajemen pegawai harus dilakukan kependidikan juga dapat ditingkatkan melalui promosi
secara efektif dan efisien, profesional, dan berlandaskan (Moekijat, 2001). Menurut, Kasmir (2016), promosi
pada prinsip kompetensi pada bidang tugas serta merupakan kenaikan jabatan atau kenaikan pangkat
kualifikasi pendidikan. Oleh karena itu, tenaga seseorang dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang
kependidikan harus mempunyai kualitas tinggi, etos kerja lebih tinggi. Promosi jabatan penting dilakukan untuk
produktif, keterampilan dan kreativitas, profesionalisme, kaderisasi agar menghasilkan sumber daya yang handal
disiplin, serta kemampuan menguasai teknologi. Standar dan profesional, sehingga kinerja seorang karyawan
ini menjadikan kinerja tenaga pendidikan perlu dapat memberikan kontribusi yang baik kepada institusi.
ditingkatkan salah satunya, yaitu melalui pendidikan dan Promosi jabatan merupakan harapan seorang pegawai
pelatihan. ketika ia telah memberikan kinerja yang baik bagi
Pendidikan dan pelatihan adalah program penting perusahaan, dan telah terbukti dari hasil penilaian kerja.
yang harus direncanakan kebutuhannya oleh perguruan Kinerja yang baik pada akhirnya akan berdampak positif
tinggi untuk mengembangkan kemampuan tenaga
91
Eva Wulan Dari, Abdul Juli Andi Gani, dan Irwan Noor/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 90-98

bagi karyawan itu sendiri, dimana ia akan merasakan kependidikan yang terlihat semakin tinggi (Lihat tabel 1).
kepuasan kerja serta pencapaian jenjang karir seorang Dengan kata lain, tingginya komplain merefleksikan
pegawai. Njiraine (2019), Sukirman, et al. (2018), dan kondisi bahwa kinerja tenaga kependidikan perlu
Susanty (2018) melaporkan bahwa promosi berpengaruh ditingkatkan kembali. E-complaint merupakan ruang
positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja masukan atau koreksi dari pihak eksternal, sehingga
karyawan. Sementara itu, Sondang (2010) menyatakan dapat menjadi tolok ukur dari kinerja institusi dan
bahwa promosi sangat penting untuk meningkatkan pertimbangan evaluasi untuk meningkatkan kinerja
semangat kerja karyawan untuk mencapai kinerja yang tenaga kependidikan. Komplain menunjukkan adanya
lebih baik lagi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ketidakpuasan dari pihak eksternal (mahasiswa) atas
maka tidak bisa dipungkiri bahwa promosi jabatan kinerja pelayanan di Fakultas Teknik UB, termasuk
merupakan salah satu upaya penting yang harus pelayanan administratif. Hal ini dimungkinkan karena
dilakukan oleh suatu organisasi untuk meningkatan adanya ketidaksesuaian antara kemampuan tenaga
kualitas kinerja sumberdaya manusia yang ada di kependidikan yang ada dengan perkembangan kebutuhan
dalamnya. dunia kerja saat ini.
Fakultas Teknik UB merupakan salah satu bagian Tabel 1 Jumlah e- Complaint
dari perguruan tinggi dibawah Universitas Brawijaya Tahun Jumlah e- Complaint
memiliki tenaga kependidikan yang tersebar diseluruh 2016 15
jurusan. Data kepegawaian menunjukkan bahwa jumlah 2017 11
tenaga kependidikan non pegawai negeri sipil (non PNS) 2018 13
lebih tinggi dibandingkan tenaga kependidikan PNS. 2019 22
Selama ini, program pendidikan bagi tenaga 2020 15
kependidikan non PNS untuk melakukan tugas belajar Sumber: PSIK Fakultas Teknik UB, 2020
masih belum terealisasi, hal ini disebabkan karena jumlah
Fenomena yang dijumpai pada lingkup manajemen
tenaga kependidikan masih terbatas untuk kebutuhan
sumber daya manusia tersebut menjadi latar belakang
instansi saat ini, sehingga bila tenaga kependidikan non
atas pentingnya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
PNS melakukan tugas belajar maka akan sepenuhnya
pengaruh pendidikan dan pelatihan serta promosi jabatan
meninggalkan pekerjaan. Kebijakan yang berlaku selama
terhadap peningkatan kinerja tenaga kependidikan non
ini adalah pemberian ijin belajar bagi tenaga
PNS. Fakultas Teknik UB sebagai institusi pendidikan
kependidikan non PNS yang ingin meningkatkan
tentu selalu berusaha untuk mewujudkan visi dan misinya
pendidikannya, namun dengan konsekuensi pembiayaan
dengan baik, sehingga nantinya hasil penelitian ini dapat
dilakukan secara pribadi. Hal ini menjadi salah satu
menjadi bahan evaluasi untuk merancang program
alasan kenapa tenaga kependidikan non PNS enggan
peningkatan kinerja tenaga kependidikan non PNS yang
meningkatkan kompetensinya melalui pendidikan. Meski
efektif dan sesuai dengan ekspektasi pihak eksternal.
demikian, Fakultas Teknik UB berusaha mewujudkan
visi dan misi perguruan tinggi dengan memberikan 2. Teori
program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan,
keterampilan dan kecakapan tenaga kependidikan. 2.1 Pendidikan dan Pelatihan
Sayangnya, data keuangan memperlihatkan bahwa
Pendidikan dan pelatihan dapat dikatakan sebagai
jumlah tenaga kependidikan non PNS yang mengikuti
salah satu peran penting dalam manajemen sumber daya
pelatihan pada Tahun 2015 hingga Tahun 2020 relatif
manusia. Disisi lain, pendidikan dan pelatihan juga
sedikit, yakni tidak mencapai 10% dari total tenaga
merupakan salah satu hak tenaga kependidikan,
kependidikan non PNS yang ada. Selain melalui
sebagaimana dijelaskan dalah Pasal 40 ayat (1) Undang-
pendidikan dan pelatihan, kesempatan mengikuti
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
promosi jabatan juga merupakan salah satu program
Pendidikan Nasional. Edwin B. Flippo dalam Hasibuan,
pengembangan karir dalam rangka meningkatkan kinerja
(2009) menjelaskan pendidikan sebagai program
pegawai. Dengan adanya kesempatan promosi jabatan
peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas
yang disesuaikan dengan kemampuan, pengalaman,
lingkungan kerja secara menyeluruh. Sementara
kompetensi, dan prestasi kerja yang dimiliki maka akan
pengertian pelatihan menurut Dessler (2009) adalah
menjadi motivasi bagi tenaga kependidikan non PNS
proses mengajarkan karyawan baru maupun lama terkait
untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik bagi diri
keterampilan yang harus dikuasai agar mampu
sendiri dan juga bagi institusi.
menjalankan pekerjaan dengan baik. Pendidikan dan
Fenomena yang diduga kuat berkaitan dengan
pelatihan dapat meningkatkan kemampuan teknis,
rendahnya partisipasi tenaga kependidikan non PNS
teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan
dalam program pelatihan maupun promosi jabatan adalah
kebutuhan pekerjaan. Sumber daya manusia akan
peningkatan komplain dari pengguna layanan
memperoleh peningkatan kecakapan dan keterampilan
92
Eva Wulan Dari, Abdul Juli Andi Gani, dan Irwan Noor/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 90-98

yang nantinya sangat menentukan pencapaian tujuan indikator yang bersifat umum yang dapat diperhitungkan
organisasi. Pelatihan akan mendorong karyawan untuk dalam proses promosi jabatan, yakni kesempatan,
bekerja lebih baik karena telah mengetahui tugas dan kemampuan, keadilan, dan prosedur. Sementara itu,
tanggungjawabnya dengan baik, sekaligus telah Hasibuan (2016) menyebutkan indikator umum promosi
menguasai basic skill yang dibutuhkan. adalah kejujuran, disiplin, prestasi kerja, kerjasama,
Pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk kecakapan, loyalitas, kepemimpinan, komunikatif, dan
meningkatkan kinerja karyawan dan organisasi pendidikan.
sebelumnya juga telah dijelaskan dalam berbagai
penelitian terdahulu, antara lain Faruk (2018), 2.3 Kinerja
Nurmayadi (2018), Sihabudin (2018), Susanty (2018), Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
Njiraine (2019), Prasetyo et al., (2021), Haryono et al., seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
(2020), Murianto et al., (2020), dan Idris et al., (2021). dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
Pendidikan dan pelatihan menjadikan pegawai yang pengalaman, kesungguhan, serta waktu (Hasibuan,
sebelumnya tidak terlatih menjadi kompeten, sehingga 2014). Semua pegawai berusaha untuk memberikan hasil
sangat penting untuk dilakukan untuk mempertahankan, kinerja yang baik atas pekerjaannya. Kinerja yang baik
menjaga, memelihara sekaligus meningkatkan keahlian dilakukan dalam rangka untuk memperoleh kepuasan
karyawan dalam upaya meningkatkan kinerja kerja, pencapaian jejang karir, kompensasi yang lebih
perusahaan. Berdasarkan beberapa teori, penilaian baik dan sebagai bentuk tanggung jawab atas pekerjaan
variabel pendidikan dan pelatihan dapat diukur dengan yang diberikan. Hasil kerja dapat dilihat pada jumlah
empat indikator, yakni reaksi, pembelajaran, perilaku, kualitas dan kuantitas yang dihasilkan seseorang. Kinerja
dan hasil. karyawan merupakan variabel penting yang harus
2.2 Promosi Jabatan diperhatikan oleh perusahaan karena menentukan kinerja
perusahaan. Sehingga, perusahaan harus berusaha
Promosi jabatan merupakan strategi penting untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan
mengoptimalkan kinerja sumber daya manusia yang ada kinerja karyawan. Faktor yang mempengaruhi kinerja
dalam suatu organisasi. Pegawai akan merasa dihargai, tersebut antara lain adalah pendidikan dan pelatihan
diperhatikan, dibutuhkan, dan diakui kemampuan (Faruk, 2018; Nurmayadi, 2018; Sihabudin, 2018;
kerjanya oleh atasan sehingga mereka akan menghasilkan Susanty, 2018; Njiraine, 2019; Prasetyo et al., 2020;
keluaran (output) yang tinggi. Promosi jabatan Haryono et al., 2020; Murianto et al., 2020; dan Idris et
diharapkan akan memotivasi pegawai untuk bekerja al., 2021), serta promosi (Sihabudin, 2018; Susanty,
dengan kemampuan maksimalnya dibanding dengan 2018; Njiraine, 2019; Haryono et al., 2020; and Rinny et
jabatan sebelumnya yang wewenangnya masih al., 2020).
minimum. Selain itu kesempatan berkembang dan Evaluasi terhadap kinerja merupakan kegiatan yang
pengalaman baru pada lingkungan kerja yang baru akan harus dilakukan secara berkelanjutan. Pencapaian tujuan
didapatkan dalam rangka menghadapi tantangan dunia organisasi pada dasarnya tidak terlepas dari peran penting
kerja yang semakin kompleks. Menurut Kasmir (2016), sumber daya manusia yang ada didalamnya. Sumberdaya
promosi jabatan adalah kenaikan jabatan atau kenaikan manusia dituntut untuk mampu meningkatkan
pangkat seseorang dari tingkat yang lebih rendah ke produktivitas untuk meningkatkan kinerja organisasi.
tingkat yang lebih tinggi. Sondang (2010) dan Hasibuan Manajemen sumber daya manusia menjadi hal yang
(2012) menambahkan bahwa promosi menjadikan penting dalam rangka pencapaian kinerja organisasi yang
pegawai memiliki tanggung jawab yang lebih besar, maksimal. Menurut Afandi (2018), kinerja pegawai dapat
namun sejalan dengan penghasilan yang lebih besar pula. diukur berdasarkan sembilan indikator, yakni kuantitas
Hasilnya, pegawai tersebut akan semakin termotivasi hasil kerja, kualitas hasil kerja, efesiensi dalam
untuk meningkatkan kinerjanya. melaksanakan tugas, disiplin kerja, inisiatif, ketelitian,
Pentingnya promosi terhadap kinerja karyawan kepemimpinan, kejujuran, dan kreativitas.
sebelumnya telah dijelaskan dalam penelitian Sihabudin
(2018), Susanty (2018), Njiraine (2019), Haryono et al., 3. Metode Penelitian
(2020), dan Rinny et al., (2020). Pada dasarnya, tujuan Penelitian ini menerapkan metode survei dengan
dari promosi jabatan adalah untuk memberikan pendekatan kuantitatif untuk mengetahui pengaruh
kesempatan bagi pegawai untuk menjadi lebih baik, tidak pendidikan dan pelatihan (X1) serta promosi jabatan (X2)
hanya untuk kemajuan bagi pegawai namun juga terhadap kinerja (Y) tenaga kependidikan. Penelitian ini
merupakan kemajuan organisasi dalam mencapai tujuan dilakukan di Fakultas Teknik UB Malang, dengan sampel
dan sasaran. Keberhasilan suatu organisasi tidak lepas sebanyak 72 tenaga kependidikan non PNS yang dipilih
dari peran serta pegawai yang mempunyai prestasi dan berdasarkan teknik non probability sampling (sampling
kinerja yang baik. Simamora (2010) merumuskan jenuh). Data primer berasal dari jawaban responden yang
93
Eva Wulan Dari, Abdul Juli Andi Gani, dan Irwan Noor/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 90-98

dikumpulkan dengan kuesioner google form, dimana Unstandardized


responden melakukan pengisian secara online. Sementara N Residual
itu, data sekunder diperoleh dari bagian kepegawaian 72
terkait data tenaga kependidikan non PNS yang diperoleh Asymp. Sig. (2-tailed) .531
dari website resmi Fakultas Teknik UB. Instrumen Sumber: Hasil analisis, 2021
penelitian (kuesioner) terlebih dahulu sudah melalui uji Gambar 1 memperlihatkan titik-titik plot berhimpit
validitas dan reliabilitas, dan telah memenuhi syarat valid dengan garis diagonal, yang menunjukkan bahwa
(rhitung > rtabel 0,361) dan reliabel (Cronbachs' Alpha > 0,6) residual mengikuti distribusi normal dan asumsi
untuk digunakan dalam pengambilan data. Uji hipotesis normalitas terpenuhi. Untuk memastikan data penelitian
yang digunakan adalah regresi berganda yang diproses benar terdistribusi secara normal, maka dinakukan
dengan bantuan program SPSS. Hasil analisis dinyatakan analisis lebih lanjut dengan uji normalitas Kolmogorov-
signifikan apabila p-value lebih kecil dari taraf nyata () Smirnov. Tabel 2 hasil menunjukkan nilai signifikansi
0,05. sebesar 0,531 (> 0,05), sehingga dapat dinyatakan bahwa
residual mengikuti distribusi normal, dan asumsi
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
normalitas terpenuhi.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1.2 Uji Heteroskedastisitas
4.1.1 Uji Asumsi Klasik
4.1.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi linier berganda,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal melalui metode grafik Normal Probability Plot
dan Uji Kolmogorov-Smirnov ( 0,05) (Ghozali, 2016).
Hasil dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 2 Grafik Scatter Plot ZPRED dan SRESID


Sumber: Hasil analisis, 2021
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain melalui metode grafik Scatterplot dan uji
Glejser. Hasil dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3 Uji Glejser
Modal t Sig.
Gambar 1 Grafik Normal P-P Plot
(Constant) 2.783 .007
Sumber: Hasil analisis, 2021
Pendidikan dan Pelatihan -1.721 .090
Tabel 2 Uji Kolmogorov-Smirnov 1
(X1)
Unstandardized Promosi Jabatan (X2) .238 .812
N Residual Sumber: Hasil analisis, 2021
72
Mean .0000000 Gambar 2 menunjukkan hasil uji heteroskedastisitas
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2.04513477 menggunakan grafik Scatter plot ZPRED dan SRESID
Absolute .095 dimana titik-titik plot tersebar secara acak dan tidak
Most Extreme
Positive .066 membentuk pola tertentu. Sekilas, kondisi tersebut
Differences
Negative -.095 menunjukkan bahwa asumsi heteroskedastisitas telah
Kolmogorov-Smirnov terpenuhi, namun perlu dipastikan kembali dengan uji
.808
Z
Glejser. Uji Glejser menunjukkan nilai signifikansi
94
Eva Wulan Dari, Abdul Juli Andi Gani, dan Irwan Noor/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 90-98

variabel pendidikan dan pelatihan (X1) sebesar 0,090 dan pengaruh dari pendidikan dan pelatihan (X1) dan
variabel promosi jabatan (X2) sebesar 0,812, sehingga promosi jabatan (X2);
nilai signifikansi setiap variabel bebas lebih dari 0,05 (p b) Pengaruh pendidikan dan pelatihan (X1) terhadap
> 0,05). Artinya, tidak ditemukan masalah kinerja (Y) memiliki koefisien regresi sebesar 0,184
heterokedastisitas dalam model regresi (asumsi dengan nilai thitung sebesar 2,839 dan nilai
heterokedastisitas terpenuhi). signifikansi 0,006. Hasil tersebut menunjukkan
adanya pengaruh positif dan signifikan. Semakin baik
4.1.1.3 Uji Multikolinieritas
pendidikan dan pelatihan, maka akan semakin baik
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji pula kinerja tenaga kependidikan; dan
apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi c) Pengaruh promosi jabatan (X2) terhadap kinerja (Y)
antar variabel bebas melalui Metode Variance Inflation digambarkan dengan koefisien regresi sebesar 0,771
Factor (VIF). Hasil dijelaskan sebagai berikut: dengan nilai thitung sebesar 13,340 dan nilai
Tabel 4 Uji VIF signifikansi 0,000. Hasil tersebut menunjukkan
Collinearity Statistics adanya pengaruh positif signifikan. Semakin baik
Model
Tolerance VIF promosi jabatan, maka akan semakin baik pula kinerja
Pendidikan dan Pelatihan .631 1.586 tenaga kependidikan.
1 (X1)
Promosi Jabatan (X2) .631 1.586 4.1.2.2 Uji Simultan (Uji-F)
Sumber: Hasil analisis, 2021 Uji F menjelaskan pengaruh seluruh variabel bebas
Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa terhadap variabel terikat secara simultan. Hasil dijelaskan
nilai VIF variabel pendidikan dan pelatihan (X1) dan sebagai berikut:
promosi jabatan (X2) masing-masing adalah 1,586 (VIF Tabel 6 Uji F
< 10), dengan nilai tolerance 0,631 (> 0,1). Dengan Sum of Mean
Model df F Sig.
demikian, maka dapat dinyatakan bahwa model regresi Squares Square
terbebas dari masalah multikolinieritas (asumsi Regression 1583.690 2 791.845 183.987 .000b
1 Residual 296.963 69 4.304
multikolinieritas terpenuhi).
Total 1880.653 71
4.1.2 Hasil Analisis Regresi Sumber: Hasil analisis, 2021

4.1.2.1 Model Regresi Uji pengaruh simultan menunjukkan nilai Fhitung


sebesar 183,987 (> Ftabel 3,130) dengan nilai signifikansi
Analisis Regresi linier berganda digunakan untuk 0,000 (<  0,05). Sehingga, dapat dinyatakan bahwa
menjelaskan pengaruh pendidikan dan pelatihan (X1) dan pendidikan dan pelatihan (X1) dan promosi jabatan (X2)
promosi jabatan (X2) terhadap kinerja (Y). Hasil terkait secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
model regresi yang terbentuk dijelaskan sebagai berikut: (Y).
Tabel 5 Hasil Analisis Regresi
Unstandardized Standardized 4.1.2.3 Uji Parsial (Uji-t)
Coefficients Coefficients
Model t Sig. Uji t menjelaskan pengaruh antara variabel bebas
Std.
B Beta terhadap variabel terikat secara parsial. Hasil dijelaskan
Error
(Constant) 3.099 2.090 1.483 .143 sebagai berikut:
Pendidikan Tabel 7 Uji-t
& Model t Sig.
.184 .065 .171 2.839 .006
Pelatihan (Constant) 1.483 .143
1
(X1) 1 Pendidikan dan Pelatihan (X1) 2.839 .006
Promosi Promosi Jabatan (X2) 13.340 .000
Jabatan .771 .058 .804 13.340 .000 Sumber: Hasil analisis, 2021
(X2)
Sumber: Hasil analisis, 2021 Uji t pada pengaruh pendidikan dan pelatihan (X1)
terhadap kinerja (Y) menunjukkan nilai thitung sebesar
Berdasarkan sajian hasil analisis di atas, maka model 2,839 (> ttabel 1,995) dengan nilai signifikansi 0,006 (< 
regresi dapat dijelaskan sebagai berikut: 0,05). Sehingga, dinyatakan bahwa pendidikan dan
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e pelatihan (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Y = 3,099 + 0,184 X1 + 0,771 X2 + e (Y). Selanjutnya, uji t pada pengaruh promosi jabatan
Selanjutnya, interpretasi dari persamaan tersebut (X2) terhadap kinerja (Y) menunjukkan nilai thitung
adalah sebagai berikut: sebesar 13,340 (> ttabel 1,995) dengan nilai signifikansi
a) Nilai konstanta (a) menunjukkan nilai kinerja tenaga 0,000 (<  0,05). Sehingga, dinyatakan bahwa promosi
kependidikan sebesar 3,099, jika tidak ada kontribusi jabatan (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Y).
95
Eva Wulan Dari, Abdul Juli Andi Gani, dan Irwan Noor/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 90-98

4.1.3 Koefisien Determinasi (R2) merupakan bentuk penghargaan dari institusi atas prestasi
kerja pegawai. Promosi jabatan menjadikan tenaga
Koefisien determinasi menjelaskan besar pengaruh kependidikan non PNS merasa lebih dihargai,
variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien diperhatikan, dibutuhkan, dan diakui kemampuan
determinasi yang semakin besar atau mendekati satu kerjanya, sehingga akan memotivasi untuk meningkatkan
menunjukkan pengaruh yang semakin besar. Hasil kinerjanya di masa depan. Promosi jabatan yang
dijelaskan sebagai berikut: terprogram dengan baik dan berbasis kinerja akan
Tabel 8 Koefisien Determinasi mendorong tenaga kependidikan untuk membantu
R Adjusted R Std. Error of the
Model R
Square Square Estimate
pencapaian visi dan misi Fakultas Teknik UB. Temuan
1 .918a .842 .838 2.07456 ini mendukung penelitian Njiraine (2019), Sihabudin
Sumber: Hasil analisis, 2021 (2018), and Rinny et al. (2020) yang secara keseluruhan
menjelaskan bahwa promosi berpengaruh penting
Tabel 8 menunjukkan nilai R Square sebesar 0,842. terhadap peningkatan kinerja karyawan.
Ini menggambarkan bahwa pendidikan dan pelatihan Secara simultan, pendidikan, dan pelatihan maupun
(X1) dan promosi jabatan (X2) memiliki pengaruh promosi jabatan terbukti berpengaruh signifikan terhadap
sebesar 84,2% terhadap kinerja (Y) tenaga kependidikan. kinerja tenaga kependidikan non PNS di Fakultas Teknik
4.2 Pembahasan UB. Apabila tenaga kependidikan memperoleh
peningkatan pengetahuan, keahlian maupun
Penelitian ini membuktikan bahwa pendidikan dan keterampilan setelah mengikuti pendidikan dan
pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelatihan, maka kinerjanya akan semakin meningkat.
kinerja tenaga kependidikan non PNS dilingkungan Pendidikan dan pelatihan diperlukan untuk menambah
Fakultas Teknik UB. Temuan dilapangan menunjukkan kemampuan dari segi pengetahuan dan keterampilan
bahwa sebagian besar responden menganggap terhadap pekerjaan yang dilakukan. Selain program
pendidikan dan pelatihan sangat penting bagi pencapaian pendidikan dan pelatihan, kesempatan promosi jabatan
kinerja para tenaga kependidikan non PNS. Kesempatan yang diberikan kepada tenaga kependidikan non PNS
mengikuti dan memilih materi pada program pendidikan juga sangat penting. Promosi jabatan merupakan
dan pelatihan merupakan upaya peningkatan kompetensi penghargaan atas kemampuan kerja tenaga kependidikan
yang disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing non PNS yang akan memotivasi mereka untuk bekerja
level jabatan dan perlu direncanakan dengan baik agar lebih baik dimasa depan. Promosi jabatan yang berbasis
pada gilirannya tenaga kependidikan non PNS kinerja (tingkat pendidikan, prestasi kerja, kecakapan,
mempunyai kesempatan untuk mengikuti dan memilih loyalitas dan kemampuan bekerjasama) akan
program pendidikan dan pelatihan yang sesuai dalam memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan
menunjang pekerjaannya. Peran tenaga kependidikan non institusi. Semakin besar kesempatan program pendidikan
PNS dalam melaksanakan pengelolaan administrasi dan pelatihan serta kesempatan promosi jabatan, maka
sangat berkaitan erat dengan perkembangan teknologi akan semakin baik pula kinerja tenaga kependidikan non
informasi saat ini. Sehingga, program pendidikan dan PNS dilingkup Fakultas Teknik UB.
pelatihan akan semakin meningkatkan kemampuan
tenaga kependidikan dalam mengaplikasikan ilmu yang 5. Kesimpulan
diperoleh untuk meningkatkan kinerja perguruan tinggi. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan dan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurmayadi pelatihan serta kesempatan promosi jabatan merupakan
(2020), Susanty (2018), dan Faruk (2018), dimana variabel penting untuk meningkatkan kinerja tenaga
masing-masing menjelaskan bahwa pendidikan dan kependidikan non PNS di Fakultas Teknik UB, terlebih
pelatihan mempunyai pengaruh signifikan terhadap dengan skor besar pengaruh yang mencapai 84,2%.
kinerja pegawai. Fakultas Teknik UB perlu menyediakan program
Promosi jabatan terbukti berpengaruh positif dan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kependidikan non
signifikan terhadap kinerja tenaga kependidikan di PNS secara berkala untuk terus meningkatkan
Fakultas Teknik UB. Sebagian besar responden kompetensi kerja masing-masing pegawai. Jika program
menganggap pentingnya promosi jabatan untuk pendidikan dan pelatihan telah berdampak positif
mendukung pencapaian kinerja yang maksimal. Promosi terhadap kinerja tenaga kependidikan non PNS, dan
jabatan merupakan kesempatan untuk berkembang dan terbukti mampu mencapai visi dan misi yang ada, maka
maju yang diberikan oleh institusi untuk mendorong Fakultas Teknik UB dapat mempertimbangkan untuk
pegawai bekerja lebih baik. Dengan diberikannya memberikan promosi jabatan pada tenaga kependidikan
promosi jabatan, seorang tenaga kependidikan non PNS tersebut. Kinerja yang baik menunjukkan
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih bahwa seorang pegawai telah siap untuk diberikan
besar terhadap institusi. Promosi jabatan sekaligus tanggung jawab lebih, dengan penghasilan yang lebih.

96
Eva Wulan Dari, Abdul Juli Andi Gani, dan Irwan Noor/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 90-98

Pada akhirnya, promosi jabatan tersebut akan semakin Murianto, Hadiyati, E., & Astuti, R. (2020). Pengaruh
memotivasi tenaga kependidikan non PNS untuk Pendidikan dan Pelatihan terhadap Promosi
memberikan kinerja terbaiknya bagi kesuksesan dan Jabatan melalui Kinerja (Studi pada Tenaga
kemajuan institusi. Pendidik di POLTEKAD. Jurnal Ekonomi dan
Kinerja tenaga kependidikan non PNS tentu tidak Manajemen, 21(1), 1-11.
hanya dipengaruhi oleh pendidikan dan pelatihan, serta Nababan, Y. R., Tawas, H. N., & Uhing, J. (2016).
promosi jabatan saja, sehingga penelitian selanjutnya Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Kerja terhadap
disarankan untuk memperdalam pengkajian dengan kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) Area
menganalisis variabel lain yang belum diamati dalam Manado. Jurnal EMBA, 4(3), 751–759.
penelitian ini. Penelitian juga dapat dilakukan dengan https://doi.org/doi.org/10.35794/emba.4.3.2016.1
mengambil sampel dalam cakupan yang lebih luas, 4417
misalnya tenaga kependidikan pada universitas- Ningrum, W. (2013). Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan
universitas negeri di Jawa Timur. Dengan demikian, hasil Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada
penelitian yang diperoleh akan saling mendukung dan Karyawan Joint Operating Body Pertamina-Perto
memperdalam pembahasan terkait faktor-faktor yang China East Java). Jurnal Administrasi Bisnis, 6(2),
1-8.
mempengaruhi kinerja tenaga kependidikan.
Njiraine, D. (2019). The Influence of Internal Promotion
and Training Incentives on Employee Performance
Daftar Pustaka
at University of Nairobi. European Journal of
Business and Management, 1(1). 63-79.
Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia
https://doi.org/10.7176/ejbm/11-14-08.
(Teori, Konsep dan Indikator). Zanafa Publishing.
Nurmayadi Andi. (2020). Pengaruh Pendidikan dan
Dessler, G. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia
Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai di Bagian
Jilid 2 (10th ed.). Prenhallindo.
PLP Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan
Faruk, U. (2018). The Effect of Education and Training
dan Kebudayaan. Jurnal Ilmu Administrasi Publik
to Employee Performance Through Leadership as
dan Bisnis, 1(1), 20-25.
Intervening Variables at PT. Hutama Agung
Prasetyo, S., Arafat, Y., & Rohana. (2021). The
Jakarta Indonesia. International Journal of
Contribution of Work Motivation and Training
Business and Applied Social Science (IJBASS),
Towards Employee Performance at the Inland
4(2), 1–17.
Water and Ferries Transport Polytechnic of
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan
Palembang. KnE Social Sciences, 573–582.
Program IBM SPSS 23 (Edisi 8)(Vol. 96).
https://doi.org/10.18502/kss.v5i1.8315
Universitas Diponegoro.
PSIK Fakultas Teknik UB. (2020). E-complaint UB.
Haryono, S., Supardi, & Udin. (2020). The Effect of
https://e-complaint.ub.ac.id
Training and Job Promotion on Work Motivation
Rinny, P., Purba, C. B., & Handiman, U. T. (2020). The
and its Implications on Job Performance: Evidence
Influence Of Compensation, Job Promotion, And
from Indonesia. Management Science Letters,
Job Satisfaction On Employee Performance Of
10(9), 2107–2112.
Mercubuana University. International Journal of
https://doi.org/10.5267/j.msl.2020.1.019
Business Marketing and Management, 5(2), 39-48.
Hasibuan, M. S. (2009). Manajemen Sumber Daya
Sihabudin. (2018). Influence of Employee Training and
Manusia. Bumi Aksara.
Promotion on Employee Performance to Subang
Hasibuan, M. S. (2012). Manajemen Sumber Daya
Paddy Research Center. International Journal of
Manusia. Bumi Aksara.
Business, Economics and Management, 1(1), 64-
Hasibuan, M. S. (2014). Manajemen Sumber Daya
74, doi:10.31295/ijbem.v1n1.152.
Manusia. Bumi Aksara.
Simamora, H. (2010). Manajemen Sumber Daya
Hasibuan, M. S. (2016). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Gramedia.
Manusia. Bumi Aksara.
Sondang, P. S. (2010). Manajemen Sumber Daya
Idris, M. & Sjarlis, S. (2021). Pengaruh Kompensasi,
Manusia. Bumi Aksara.
Pendidikan dan Pelatihan, Motivasi dan
Sukirman, Wajdi, M. F., & Isa, M. (2018). Pengaruh
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Promosi Jabatan, Rotasi Kerja Dan Motivasi Kerja
Kantor Camat Mallusetasi Kabupaten Barru.
Dalam Peningkatan Kinerja Karyawan Pada
Jurnal Magister Manajemen Nobel Indonesia,
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Tesis.
2(1), 124-136.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia:
Susanty, M. (2018). Pendidikan Pelatihan dan Promosi
Teori dan Praktik (1st ed.). Rajawali Pers.
Jabatan terhadap Kinerja - Tinjauan Ekonomi
Moekijat. (2001). Administrasi Kepegawaian. Mandar
Islam. LAA MAISYIR: Jurnal Ekonomi Islam, 5(1),
Maju.
1-17. https://doi.org/10.24252/laamaisyir.v5i1a8
97
Eva Wulan Dari, Abdul Juli Andi Gani, dan Irwan Noor/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 90-98

Zhang, Y., & Lee, J. E. (2016). Effects of Training on


Workers’ Job Satisfaction: A Case of Chinese
State-Owned Companies. The Journal of the
Korea Contents Association, 16(7), 42–49.
https://doi.org/10.5392/jkca.2016.16.07.042

98

You might also like