You are on page 1of 13

E-ISSN : 2964-898X

P-ISSN : 2964-8750
Jurnal Mahasiswa Entrepreneur (JME)
FEB UNARS
Vol. 1, No. 9, Oktober 2022 : 1812-1824
PENGARUH DIKLAT DAN KOMPETENSI ASN TERHADAP KINERJA
ASN MELALUI DISIPLIN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
KABUPATEN BONDOWOSO

Nur Kholis Edy Kusnadi Randika Fandiyanto


jagad7360@gmail.com edyk1134@unars.ac.id randika@unars.ac.id
Universitas Abdurachman Saleh Universitas Abdurachman Saleh Universitas Abdurachman Saleh
Situbondo Situbondo Situbondo

ABSTRACT
Human resource management is a field of management that specializes in
studying the relationship and role of humans in organizations, facing the current
of globalization, human resources are very dominant in playing a role in
organizational activities and activities, human resources are also seen as the most
valuable asset and have a very important role. In the survival of the organization,
the purpose of this study is to analyze and test, the effect of ASN Training and
Competence on ASN Performance through ASN Work Discipline as an
Intervening Variable at the Department of Agriculture and Food Security in
Bondowoso Regency. Bondowoso district. The sampling method was determined
by non-probability sampling. Data analysis and hypothesis testing in this study
used the Structural Equation Model - Partial Least Square (PLS-SEM).
The results of the direct influence hypothesis test using the Smart PLS 3.0
application, indicate that Education and Training has a significant effect on work
discipline, Competence has a negative but not significant effect on work
discipline, Education and training has a negative but not significant effect on ASN
Performance, Competence has a significant positive but not significant effect on
ASN Performance, Work discipline has a significant positive effect on the
performance of ASN. The results of the indirect effect hypothesis test show that
Training and Education on ASN Performance, through work discipline, has a
significant positive effect, Competence on ASN Performance through work
discipline has a negative but not significant effect.

Keywords: Training, Competence, Work Discipline, ASN Performance

I. PENDAHULUAN kemasyarakatan sebesar (7,56%) dan


Dinas pertanian adalah dinas pada sektor lainnya dapat menyerap
yang sangat banyak menyerap tenaga tenaga kerja kebawah sebesar 5%.
kerja 60,66%, baik dari sektor Hal ini dapat membuktikan jika
pertanian tanaman pangan, bahwa didalam sektor pertanian ini
hortikultura, perkebunan, sektor sangat banyak menyerap tenaga kerja
perikanan, peternakan dan kehutan. sehingga kompetensi para ASN
Adapun masyarakat yang bekerja (Aparatur Sipil Negara) akan sangat
didalamnya yaitu, (14,48%) pada besar dan menarik untuk diteliti agar
sektor perdagangan, (8,65%) industri bisa dilihat dan mampu untuk
pengolaan, dan pada jasa ditindak lanjuti, sampai saat ini pun

1812
E-ISSN : 2964-898X
P-ISSN : 2964-8750
Jurnal Mahasiswa Entrepreneur (JME)
FEB UNARS
Vol. 1, No. 9, Oktober 2022 : 1812-1824
sektor pertanian masih menjadi pada dasarnya adalah suatu proses
prioritas utama yang harus terus di pengembangan sumber daya manusia
tingkatkan sebagai potensi unggulan yang lebih bersifat filosofis dan
daerah, mengingat Bondowoso teoritis”. Pendidikan lebih banyak
adalah kabupaten yang tidak punya mengandung conceptual skills dan
kekayaan laut, dan hampir semua sangat diperlukan untuk seorang
penduduknya bergantung pada tanah manajerial dibanding technical skills.
dan pegunungan untuk di jadikan Sedarmayanti (2016:59) yaitu
lahan dalam memenuhi kebutuhan, “merupakan proses unruk
namun kurangnya pendidikan dan memperbaiki penguasaan berbagai
pelatihan akan mengakibatkan keterampilan dan teknik pelaksanaan
kurangnya kedisiplinan terhadap kerja tertentu dalam waktu yang
ASN, hal ini dapat menjadi persoalan relatif singkat (pendek)”.
yang sangat serius dan akan sangat Rae dalam Sofyandi (2013:131):
berdampak negatif terhadap kinerja
maupun terhadap persoalan lainnya 1) Isi pelatihan, yaitu materi yang
pada dinas pertania kabupaten diberikan harus sesuai dengan
Bondowoso. kebutuhan dinas pertanian
sekaligus up to date.
II. LANDASAN TEORI
2) Metode pelatihan, merupakan cara
Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk peserta bisa lebih mudah
Sumber daya manusia memahami tugas dan tupoksi
merupakan aspek terpenting dalam pekerjaannya.
tercapainya keberhasilan organisasi.
umber daya manusia akan terwujud 3) Keterampilan instruktur, adalah
dalam karya, kreativitas, dan metode yang diberikan dalam
efektivitas kinerja dalam sebuah menyampaikan materi dapat
perusahaan. Sumber daya manusia memberikan rangsangan terhadap
sangatlah berperan penting dalam peserta didalamnya.
mempengaruhi kinerja sebuah
organisasi, sebab sumberdaya 4) Waktu pelatihan, ialah waktu
maunisa merupakan faktor penting. yang diberikan terhadap instruktur
Bangun (2012:6) "Manajemen saat menyampaikan materi yang
sumber daya manusia adalah suatu diberikan sekaligus memastikan
proses, perencanaan, para peserta paham akan materi
pengorganisasian, penggerakan dan yang disampaikan.
pengawasan terhadap pengadaan 5) Fasilitas pelatihan, merupakan
pengembangan, pemberian fasilitas yang diberikan terhadap
kompensasi, pemeliharaan serta peserta dapat mempermudah
pemisahan tenaga kerja agar peserta dalam memahami materi
mencapai tujuan organisasi". yang diberikan sekaligus
penguasaan instruktur dalam
Pendidikan dan Pelatihan forum pelatihan.
Sedarmayanti (2016:60)
Mengemukakan bahwa “pendidikan

1813
E-ISSN : 2964-898X
P-ISSN : 2964-8750
Jurnal Mahasiswa Entrepreneur (JME)
FEB UNARS
Vol. 1, No. 9, Oktober 2022 : 1812-1824
Kompetensi seorang pimpinan ataupun rekan
kerja.
Wibowo (2016:271) 4. Pengetahuan (knowledge),
mendefinisikan bahwa “Kompetensi merupakan sebuah keharusan
merupakan kemampuan individu yang harus dimiliki seorang
untuk melaksanakan suatu pekerjaan pegawai agar paham terhadap
dengan benar dan memiliki tupoksi dan pekerjaan yang
keunggulan keunggulan yang diberikan.
didasarkan pada hal-hal yang
menyangkut pengetahuan dan 5. Keterampilan (skills), merupakan
keahlian sekaligus sikap” Menurut kemampuan seorang pegawai
dalam melaksanakan tugas yang
Sinambela (2017:204)
diberikan oleh instansi baik secara
“Kompetensi merupakan penguasaan
fisik ataupun non fisik (mental).
terhadap tugas, serta keterampilan,
sikap dan apresiasi yang diperlukan
agar dapat menunjang keberhasilan” Disiplin Kerja
Indikator dalam penelitian ini Menurut Mangkunegara
berdasarkan pada teori yang (2013:235) “Disiplin kerja juga dapat
dikemukakan diartikan sebagai pelaksanaan
manajemen guna memperteguh
Sutrisno (2017:204-205) untuk
pedoman-pedoman organisasi”.
mengukur Kompetensi pegawai
diantaranya: Menurut Hasibuan
1. Motif (morives), yaitu pegawai (2011:193) “Disiplin kerja
yang diharuskan untuk konsisten merupakan sebuah kesadaran dan
dalam melaksanakan tanggung kerelaan seseorang dalam mentaati
jawab dan mampu semua peraturan perusahaan dan
mengimplementasikan norma-norma sosial yang berlaku”.
pengetahuannya agar Hasibuan (2014:194), indikator
menghasilakan output sesuai yang disiplin kerja meliputi:
diharapkan dinas pertanian. 1. Mematuhi aturan, pegawai wajib
mematuhi aturan seperti memakai
2. Sifat ciri (raits), adalah karakter seragam dengan rapi,
seorang pegawai yang diharuskan menggunakan identitas dan izin
mempunyai keteguhan mental apabila tidak bisa masuk kerja, hal
agar bisa melakukan komunikasi itu menjadi cerminan dan
yang baik dan melaksanakan tingginya tingkat disiplin kerja.
tanggung jawabnya dengan baik.
2. Penggunaan waktu, pegawai
3. Konsep diri (self concept), adalah diharuskan untuk hadir tepat
sikap dan nilai-nilai yang harus waktu dan mampu menyelesaikan
dimiliki seorang pegawai dinas pekerjaannya sesuai waktu yang
pertanian baik di internal kantor ditargetkan oleh dinas pertanian.
ataupun di eksternal hal itu 3. Tanggung jawab, pegawai harus
menjadi penilaian tersendiri bagi senantiasa mampu menyelesaikan
tanggung jawabnya yang

1814
E-ISSN : 2964-898X
P-ISSN : 2964-8750
Jurnal Mahasiswa Entrepreneur (JME)
FEB UNARS
Vol. 1, No. 9, Oktober 2022 : 1812-1824
diberikan oleh dinas pertanian, 2. Kualitas pekerjaan, sangat
semakin cepat menyelesaikan diprioritaskan oleh dinas
tanggung jawab semakin tinggi pertanian, hal itu merupakan
tingkat kedisiplinan. standart bagi pegawai guna
mengetahui kinerja yang baik dari
4. Tingkat absensi, pegawai seorang pegawai.
diharuskan untuk hadir dan aktif
dalam kegiatan apapun yang ada 3. Ketepatan waktu, adalah
di dinas pertanian. pemanfaatan waktu yang
maksimal untuk menyelesaikan
Kinerja ASN pekerjaan agar tidak menjadi
kendai bagi pekerjaan lainnya.
Menurut Sedarmayanti
(2016:284) “kinerja memiliki arti 4. Kehadiran, dalam konteks ini
yaitu sebuah hasil kerja yang dapat yaitu apabila tingkat kehadiran
dicapai oleh seseorang ataupun pegawai dibawah standart kerja
sekelompok orang dalam suatu bisa dipastikan seorang pegawai
organisasi maupun lembaga sesuai tidak akan mampu memberikan
dengan wewenang mampuan kontribusi yang maksimal.
tanggung jawab masing-masing,
dalam rangka upaya mencapai tujuan 5. Kemampuan bekerja sama, adalah
organisasi yang bersangkutan secara keterlibatan seluruh pegawai
legal, tidak tedapat melanggar untuk mencapai target yang sudah
hukum dan sesuai dengan moral ditetapkan oleh dinas pertanian.
maupun etika”.
Kerangka Konsep
Kasmir (2016:182) “kinerja
merupakan hasil kerja dan perilaku Menurut (Sugiyono, 2018:60)
kerja yang telah dicapai dalam “Kerangka konseptual adalah sintesa
menyelesaikan tugas dan tanggung mengenai hubungan antara variabel
jawab yang diberikan dalam suatu yang disusun dari berbagai teori yang
periode tertentu”. telah dideskripsikan”. Dari
penjelasan latar belakang dan
Indikator Kinerja pegawai tinjauan pustaka, maka bisa dilihat
menurut Bangun (2012:234) adalah antara hubungan dari variabel bebas
sebagai berikut: Diklat (X1), Kompetensi (X2),
1. Jumlah pekerjaan, pegawai sedangkan variabel terikat yang
dituntut untuk mampu digunakan adalah Kinerja ASN (Y2)
menyelesaikan segala bentuk dengan variabel intervening yang
yang menjadi target pada kantor digunakan adalah Disiplin ASN
dinas pertanian baik individu (Y1). Sehingga untuk lebih jelasnya
ataupun kelompok, sebab hal itu ditunjukkan kerangka konseptual
merupakan suatu bentuk kinerja pada gambar 1 dibawah ini
yang baik.

1815
E-ISSN : 2964-898X
P-ISSN : 2964-8750
Jurnal Mahasiswa Entrepreneur (JME)
FEB UNARS
Vol. 1, No. 9, Oktober 2022 : 1812-1824

Gambar 1
Kerangka Konseptual Penelitian

X1.1 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4

X1.2

X1.3
X1. Diklat
X1.4
H1 H3
X1.5 H6

Y1. Disiplin Y2. Kinerja


kerja ASN ASN
H.7
X2.1 H5

X2.2 X2. H7
Kompetensi H2 H4
X2.3

X2.4

X2.5 Y2.1 Y2.2 Y2.3 Y2.4 Y2.5

Hipotesis H.5 : Disiplin kerja ASN berpengaruh


Hipotesis merupakan jawaban terhadap Kinerja ASN
sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah H.6 : Diklat berpengaruh terhadap
penelitian telah dinyatakan dalam Kinerja ASN melalui Disiplin
bentuk kalimat pertanyaan” (Sugiyono,
kerja ASN
2014:134).
H.1 :Diklat berpengaruh signifikan
H.7 : Kompetensi berpengaruh terhadap
terhadap Disiplin kerja ASN
Kinerja ASN melalui Disiplin
kerja ASN
H.2 : Kompetensi berpengaruh terhadap
Disiplin kerja ASN METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
H.3 : Diklat berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja ASN Sugiyono (2018:60) mengatakan
“Kerangka berpikir adalah model
konseptual tentang bagaimana teori
H.4 : Kompetensi berpengaruh signifikan yang berhubungan dengan berbagai
terhadap Kinerja ASN faktor yang telah diindentifikasi
sebagai masalah yang penting”.

1816
E-ISSN : 2964-898X
P-ISSN : 2964-8750
Jurnal Mahasiswa Entrepreneur (JME)
FEB UNARS
Vol. 1, No. 9, Oktober 2022 : 1812-1824
Sugiyono (2018:147) “Metode Sugiyono (2018:81).
deskriptif merupakan metode untuk Mengemukakan bahwa “Sampel
menganalisis sebuah data dengan adalah bagian dari jumlah dan
cara mendeskripsikan ataupun karakteristik yang dimiliki oleh
menggambarkan data yang telah populasi tersebut”.
terkumpul sebagaimana adanya,
tanpa bermaksud membuat Sugiyono (2018:85) menyatakan
kesimpulan yang berlaku terhadap bahwa “Sampel jenuh merupakan
umum ataupun generalisasi”. teknik penentuan sampel yang semua
anggota populasi digunakan sebagai
Sugiyono (2018:13) “Metode sampel”. Dalam penelitian ini sampel
kuantitatif merupakan salah satu yang dipilih meliputi Aparatur Sipil
jenis penelitian yang spesifikasinya di Dinas Pertanian Kabupaten
adalah sistematis terencana dan Bondowoso dengan seluruh jumlah
terstruktur dengan jelas sejak awal ASN yang aktif pada tahun 2021/
hingga pembuatan desain penelitian". 2022 adalah sebanyak 33 orang.

Tempat dan Waktu Penelitian Teknik Pengumpulan Data

Tempat Penelitian yang Metode pengumpulan data


digunakan dalam melakukan penelitian adalah faktor yang sangat penting,
di Dinas Pertanian Kabupaten penghitungan yang didapatkan dari
Bondowoso jl Mastrip No. 1, Nangkaan data yang diperoleh dalam penelitian.
Timur, Kec. Bondowoso, Kabupaten Metode yang digunakan didalam
Bondowoso, Jawa Timur 68215 dan penelitian ini adalah sebagai berikut:
waktu penelitian dilaksanakaan selama 3
1) Observasi
bulan dimulai dari bulan Maret sampai
dengan mei 2022. 2) Studi Pustaka
3) Wawancara
Populasi dan Sampel 4) Angket (Kuesioner)
5) Dokumentasi
Sugiyono (2018:80).
Berpendapat bahwa “populasi adalah Metode Analisis Data
wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek ataupun subyek yang Analisis ini dilakukan dengan
mempunyai kuantitas dan cara mengumpulkan, mengolah,
karakteristik tertentu yang ditetapkan menyajikan dan menginterpretasi
oleh peneliti untuk dipelajari dan data sehingga diperoleh gambaran
ditarik kesimpulannya”. Dalam yang jelas mengenai masalah yang
penelitian ini populasi yang dipilih dihadapi. Analisis data dalam
oleh peneliti meliputi Aparatur Sipil penelitian ini menggunakan
Negara di Dinas Pertanian pendekatan Partial Least Square
Kabupaten Bondowoso dengan (PLS).
jumlah ASN yang aktif pada tahun
2021 / 2022 adalah sebanyak 33
orang.

1817
E-ISSN : 2964-898X
P-ISSN : 2964-8750
Jurnal Mahasiswa Entrepreneur (JME)
FEB UNARS
Vol. 1, No. 9, Oktober 2022 : 1812-1824
HASIL DAN PEMBAHASAN peneliti menggunakan koefisien
Analisis Deskriptif alpha (ditulis dalam simbul α), atau
bisa juga disebut dengan Cronbach’s
Responden yang menjadi subjek Alpha.
pada penelitian ini adalah ASN
Dinas Pertanian dan Ketahanan Arikunto (2013:154)
Pangan Kabupaten Bondowoso yang berpendapat bahwa “Reliabilitas
berjumlah 33 orang. merupakan suatu instrument yang
bisa dipercaya untuk digunakan
Uji Validitas Konvergen sebagai alat dalam mengumpulkan
data sebab instrument tersebut sudah
Validitas konvergen dalam mampu dikatakan baik. Instrumen
penelitian ini dianalisis melalui suda dapat dikatakan dipercaya atau
program Smart PLS 3.0 untuk yang reliable sudah dapat
mengukur nilai AVE (Average menghasilkan data yang tidak bisa
Variance Extracted) dan mengukur lagi diragukan”. Pengambilan
nilai outer loading. kesimpulan nilai Cronbach’s Alpha
mampu dijelaskan, apabila nilai
Ghozali (2018:25) “Validitas Cronbach’s Alpha > 0,70, dapat
konvergen adalah mengkorelasikan diartikan reliabel. Apabila nilai
dengan cara menetapkan nilai AVE Cronbach’s Alpha < 0,70 hasilnya
sebesar 0,5 pada sebuah penelitian, tidak reliabel. Nilai Cronbach’s
dan apabila nilai AVE sudah Alpha yang didapatkan dari data
memenuhi nilai 0,5 maka indikator tersebut melalui bantuan program
pada penelitian tersebut sudah dapat Smart PLS 3.0.
dikatakan valid dikarenakan telah
memenuhi nilai AVE”. Valid berarti Uji Asumsi Klasik
sudah memperlihatkan bahwa derajat
ketepatan pada suatu data yang Widardjono (2013:73),
sesungguhnya terjadi pada objek berpendapat bahwa “Uji asumsi
terhadap data yang dapat klasik terdiri dari lima yaang terbagi
dikumpulkan oleh peneliti. Uji dengam, uji normalitas, uji liniaritas,
validitas terhadap daftar pertanyaan uji autokorelasi, uji multikolineritas
pada kuesioner juga dilakukan untuk dan uji heteroskedastisitas”.
mengukur seberapa cermat Penelitian ini juga menggunakan dua
instrument tersebut berfungsi sebagai uji yaitu uji normalitas
alat ukur. Penelitian ini menetapkan multikolineritas dan uji
nilai outer loading sebesar 0,7 dan multikolinaritas, sekaligus
nilai AVE yang harus terpenuhi menggunakan program partial least
minimal diatas 0,5 square Smart PLS 3.0.

Uji Reliabilitas Uji Multikolinieritas


Uji reliabilitas yang Ghozali (2013:77) berpendapat
dimaksud untuk mengetahui adanya bahwa “Uji multikolinieritas yaitu
konsistensi dengan alat ukur dalam bertujuan agar menguji apakah
penggunaannya, sering kali suatu model regresi yang ditemukan

1818
E-ISSN : 2964-898X
P-ISSN : 2964-8750
Jurnal Mahasiswa Entrepreneur (JME)
FEB UNARS
Vol. 1, No. 9, Oktober 2022 : 1812-1824
terdapat adanya korelasi antar Uji Goodness Of Fit (GOF)
variabel bebas. “Penelitian yang baik
apabila tidak terjadi multikolinearitas Menurut Ghozali (2013:98)
dengan nilai cut off yang dipakai berpendapat bahwa “Uji goodness of
apabila tolerance lebih dari 10 dan fit” dilakukan untuk bertujuan
VIF yang ditetapkan kurang dari 10” melihat fit indeks dari sebuah hasil
sampel agar mengetahui dari
Ghozali dan Ratmono, pengaruh kelayakan model”. Uji ini
(2013:80). berpendapat bahwa, juga bertujuan untuk mengetahui
Pengujian multikolinieritas juga apakah data dari sampel sudah
dilakukan untuk menguji apakah mengikuti sebuah distribusi teoritis
pada model regresi terdapat adanya tertentu atau tidak. Uji Goodness of
korelasi antar variabel bebas, dan fit (GOF) juga menggunakan
untuk mengetahui nilai Variance program smart PLS 3.0 untuk
Inflaction Factor (VIF). Penelitian ini melakukan uji GOF dengan tiga
juga menggunakan program Smart ukuran fit yaitu berbentuk SRMR
PLS 3.0 untuk melakukan uji (Standardized Root Mean Square
multikolinearitas dengan menetapkan Residual), Chi-Square dan NFI
nilai VIF < 5 maka dapat dikatakan (Normed Fit Index), bentuk tersebut
tidak terjadi pelanggaran pada dapat dikatakan fit apabila konsep
asumsi klasik “Multikolinearitas”. model struktural yang digunakan
sesuai dengan kenyataan yang terjadi
Uji Normalitas di lapangan. Kategori fit model yang
digunakan pada penelitian ini
Ghozali (2013:165) sebagai berikut:
berpendapat bahwa “Uji normalitas a. Nilai SRMR < 0,09 maka
yaitu bertujuan agar mengetahui dinyatakan fit
apakah pada masing-masing variabel b. Chi-Square memiliki nilai
dapat berdistribusi normal atau kecil maka dinyatakan fit
tidak”. Uji normalitas diperlukan c. Nilai NFI > 0,5 (mendekati
agar melakukan pengujian-pengujian angka 1) dinyatakan fit
pada variabel lainnya dengan
mengasumsikan bahwa nilai residual Uji Koefisien Determinasi
mengikut distribusi normal. Data ini
bisa dikatakan layak apabila dalam Uji koefisien determinasi yang
persamaan structural tersebut tidak bertujuan untuk mengetahui seberapa
menjauhi nilai tengah, data tersebut besar variabel endogen. secara
sudah dapat diartikan tidak normal simultan mampu menjelaskan
karena sudah melanggar normalitas. variabel eksogen.
Uji ini juga menggunakan program
Smart PLS 3.0 agar melakukan uji Ghozali (2018:97) berpendapat
pada nilai Excess Kurtosis atau bahwa “Uji koefisien determinasi
Sweakness. Penelitian ini secara umum adalah analisis untuk
menggunakan nilai tengah atau mengukur persamaan struktural
median - 2,58 hingga 2,58. dengan cara melihat nilai R-square”.
. Uji pada peneliti ini akan mengetahui
seberapa besar perubahan nilai R-

1819
E-ISSN : 2964-898X
P-ISSN : 2964-8750
Jurnal Mahasiswa Entrepreneur (JME)
FEB UNARS
Vol. 1, No. 9, Oktober 2022 : 1812-1824
square sehingga bisa digunakan yang menjelaskan persoalan
untuk melakukan penilaian besar dan pengaruh variabel latin independen
pengaruh variabel independen terhadap variabel latin dependen”.
terhadap variabel dependen. Hasil analisis terhadap penelitian ini
menggunakan analisis boostraping
Analisis Persamaan melalui program Smart PLS 3.0,
Struktural (inner model) sehingga bagian output analisis
boostraping dapat menggunakan dua
Widarjono (2015:276) sistem yaitu Path Coefficient dan
berpendapat bahwa “Analisis Specific Indirect Effects.
persamaan struktural adalah model

Gambar 2. Hasil Uji Model Struktural

Pembahasan. indikator diantaranya meliputi Isi


1. Pengaruh Diklat Terhadap Pelatihan, metode pelatihan,
Disiplin kerja keterampilan instruktur, waktu
pelatihan dan fasilitas pelatihan.
Hasil uji hipotesis menyatakan Indikator tersebut adalah cara untuk
bahwa Diklat (X1) berpengaruh melakukan tolak ukur dalam
signifikan positif terhadap Disiplin memberikan Pendidikan dan
kerja (Y1) dengan nilai original Pelatijan (Diklat) agar tercipta
sample yaitu positif (0,575) dan nilai pegawai yang tingkat
p value yaitu sebesar 0,000 (<0,05). kedisiplinannya tinggi, karena
Dapat disimpulkan H1 diterima, jika pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan pelatihan (Diklat) berpengaruh cukup besar pada
meningkat maka Disiplin kerja juga umunya, turunnya tingkat
akan meningkat, begitupun kedisiplinan seorang pegawai
sebaliknya jika Pendidikan dan seringkali dipicu oleh kurangnya
Pelatihan menurun maka Disiplin Pendidikan dan pelatihan hasil
kerja juga akan menurun. Dalam penelitian ini mendukung penelitian
penelitian ini Diklat mempunyai 5 terdahulu oleh Herniawati (2020).

1820
E-ISSN : 2964-898X
P-ISSN : 2964-8750
Jurnal Mahasiswa Entrepreneur (JME)
FEB UNARS
Vol. 1, No. 9, Oktober 2022 : 1812-1824
dapat memberikan pengetahuan,
pengalaman, dan pengawasan
2. Pengaruh Kompetensi sehingga hal tersebut akan
Terhadap Disiplin kerja berdampak terhadap peningkatan
Kinerja ASN. Hasil penelitian ini
Hasil uji hipotesis kedua dengan mendukung penelitian terdahulu oleh
mengacu pada nilai original sample Nur Uswanto (2017).
yaitu negatif (-0,209) dan nilai p
value yaitu sebesar 0,158 (<0,05), 4. Pengaruh Kompetensi
maka dapat disimpulkan bahwa Terhadap Kinerja ASN
Kompetensi (X2) berpengaruh
negatif namun tidak signifikan Hasil uji hipotesis ke empat
terhadap Disiplin kerja (Y1), dengan dengan mengacu pada nilai original
demikian Hipotesis ke 2 ditolak. sample
Berdasarkan pengujian dapat yaitu positif (0,442) dengan nilai p
disimpulkan bahwa meningkatnya value yaitu sebesar 0,081 (>0,05),
Kompetensi ASN tidak maka dapatdisimpulkan bahwa
mempengaruhi meningkatnya Kompetensi (X2) berpengaruh
Disiplin kerja. Pada penelitian ini signifikan positif namun tidak
Kompetensi ASN menggambarkan signifikan terhadap Kinerja ASN
bagaimana tingginya tingkat (Y2), dengan demikian Hipotesis ke
kompetensi memberikan pengaruh 4 ditolak. Berdasarkan pengujian
yang negatif sehingga perlu adanya maka dapat disimpulkan
waktu untuk kompetensi bisa meningkatnya Kompetensi tidak
mempengaruhi disiplin kerja dapat meningkatkan Kinerja ASN.
pegawai. Hasil penelitian ini Pada penelitian ini menggambarkan
mendukung penelitian Astarina bahwa meningkatnya kompetensi
(2018) tidak terlalu berpengaruh terhadap
Kinerja ASN sehingga memerlukan
3. Pengaruh Diklat Terhadap waktu untuk bagaiman kompetensi
Kinerja ASN berpengaruh lebih signifikan lagi
terhadap Kinerja ASN. Hasil
Hasil uji hipotesis ketiga dengan penelitian ini mendukung penelitian
mengacu pada nilai original sample terdahulu oleh Nabila Mutiasari
yaitu negatif (-0,005) dan nilai p (2014).
value yaitu sebesar 0,642 (<0,05),
maka dapat disimpulkan bahwa 5. Pengaruh Disiplin kerja
Diklat (X1) berpengaruh negatif Terhadap Kinerja ASN
namun tidak signifikan terhadap
Kinerja ASN (Y2) dengan demikian Hasil uji hipotesis yang ke lima
Hipotesis ke 3 ditolak. Berdasarkan dengan mengacu pada nilai original
pengujian maka meningkatnya Diklat sample yaitu positif (0,893) dengan
tidak mempengaruhi kenaikan nilai p value yaitu 0,000 (<0,05),
Kinerja ASN. Pada penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa
Diklat mengambarkan tentang Disiplin kerja (Y1) berpengaruh
bagaiman Pendidikan dan Pelatihan signifikan positif terhadap Kinerja
ASN (Y2), dengan demikian

1821
E-ISSN : 2964-898X
P-ISSN : 2964-8750
Jurnal Mahasiswa Entrepreneur (JME)
FEB UNARS
Vol. 1, No. 9, Oktober 2022 : 1812-1824
Hipotesis ke 5 diterima. Herniawati (2020) dan Herdinawan
Berdasarkan pengujian maka dapat (2018).
disimpulkan bahwa jika Disiplin
kerja meningkat maka Kinerja ASN
akan meningkat, begitupun 7. Pengaruh Kompetensi
sebaliknya jika Disiplin kerja Terhadap Kinerja ASN
menurun maka Kinerja ASN juga Melalui Disiplin kerja
akan menurun. Disiplin kerja dapat
diukur dengan mematuhi aturan, Hasil uji hipotesis yang ke tujuh
penggunaan waktu, tanggung jawab dengan mengacu pada nilai original
dan tingkat absesi pegawai. Hal sample
tersebut merupakan indikator utama yaitu negatif (-0,187) dengan nilai p
dari tingkat disiplin kerja seorang value yaitu 0,213 (<0,05), maka
pegawai. Oleh karena itu dapat
peningkatan kedisiplinan seorang disimpulkan bahwa Kompetensi (X2)
pegawan akan sangat berpengaruh terhadap Kinerja ASN (Y2) melalui
terhadap Kinerja ASN. Hasil disiplin kerja (Y1) berpengaruh
penelitian ini mendukung dan negatif namun tidak signifikan,
memperkuat temuan penelitian dengan demikian Hipotesis ke 7
terdahulu oleh Herdinawan (2018). ditolak. Kompetensi adalah
komponen sangat penting untuk
6. Pengaruh Diklat terhadap meningkatkan Kinerja yang baik,
Kinerja ASN melalui Disiplin sehinga jika pegawai meningkat
kerja maka akan berdampak baik dan
mampu mencapai target yang sudap
Hasil uji hipotesis yang ke enam ditetapkan oleh Dinas Pertanian dan
dengan mengacu pada nilai original Kebutuhan Pangan kabupaten
sample yaitu positif (0,513) dengan Bondowoso. Hasil penelitian ini
nilai p value yaitu 0,000 (<0,05), mendukung dan memperkuat
maka dapat disimpulkan bahwa penelitian terdahulu oleh Astarina
Diklat (X1) terhadap Kinerja ASN (2019) dan Herdinawan (2018).
(Y2) melalui Disiplin kerja (Y1)
berpengaruh signifikan positif,
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
dengan demikian Hipotesis ke 6
Simpulan
diterima. Pendidikan dan pelatihan
(Diklat) merupakan bagian sangat Berdasarkan hasil analisis dan
penting dalam membentuk Kinerja pembahasan yang telah diuraikan
ASN yang baik melalui Disiplin sebelumnya, maka dapat ditarik
kerja yang terbukti berpegaruh kesimpulan dari keseluruhan hasil
secara signifikan, sehingga para penelitian yaitu sebagai berikut:
pegawai mampu memberikan
kontribusi yang maksimal terhadap 1. Diklat berpengaruh signifikan
Dinas Pertanian dan Kebutuhan positif terhadap Disiplin kerja,
Pangan Kabupaen Bondowoso. Hasil (H1 diterima).
penelitian ini mendukung dan
memperkuat penelitian terdahulu

1822
E-ISSN : 2964-898X
P-ISSN : 2964-8750
Jurnal Mahasiswa Entrepreneur (JME)
FEB UNARS
Vol. 1, No. 9, Oktober 2022 : 1812-1824
2. Kompetensi berpengaruh negatif peneliti mengusulkan beberapa saran
namun tidak signifikan terhadap untuk dijadikan masukan yang
Disiplin kerja, (H2 ditolak) bermanfaat bagi Dinas pertanian dan
ketahanan pangan Kabupaten
3. Diklat berpengaruh negatif Bondowoso.
namun tidak signifikan terhadap
Kinerja ASN, (H3 ditolak) a) Berorientasi pada hasil yang lebih
kecil dari pada nilai indikatornya,
4. Kompetensi berpengaruh perlu meningkatkan Diklat
signifikan positif namun tidak dengan cara X1.1, memberikan
signifikan terhadap Kinerja ASN, program pelatihan sesuai yang
(H4 ditolak) dibutuhkan Dinas Pertanian dan
ketahanan pangan
5. Disiplin kerja berpengaruh b) Perlu meningkatkan Kompetensi
signifikan positif terhadap dengan cara meningkatkan pada
Kinerja ASN, (H5 diterima) X2.2, yang memberikan hasil lebih
rendah dari nilai indikatornya,
6. Diklat terhadap Kinerja ASN yaitu dalam menguasai diri sendiri
melalui Disiplin kerja sekaligus berprilaku sesuai denga
berpengaruh signifikan positif norma yang berlaku pada dinas
(H6 diterima) tersebut.
c) Perlu meningkatkan disiplin kerja
7. Kompetensi terhadap kinerja dengan cara meningkatkan Y1.2
ASN melalui Disiplin kerja yaitu dalam penggunaan waktu
berpengaruh negatif namun tidak secara efektif agar lebih cepat dan
signifikan (H7 ditolak) sesuai dengan target perusahaan,
karena hasil lebih rendah dari
A. Saran pada nilai indikatornya
d) Perlu meningkatkan Kinerja
Berdasarkan hasil kesimpulan dengan cara meningkatkan Y2.2,
yang telah diuraikan, maka dapat berorentasi pada nilai yang lebih
diberikan rendah dari nilai indikatornya
beberapa saran yang dapat dijadikan maka diharapkan didalamnya bisa
sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan pekerjaan lebih teliti
penelitian-penelitian selanjutnya. dan sesuai dengan SOP
Adapun saran-saran akan dituliskan perusahan.
sebagai berikut:
2. Bagi Universitas Abdurachman
1. Bagi Dinas Pertanian dan Saleh Situbondo
Ketahanan Pangan
Hasil penelitian ini bagi
Bagi kepala dinas Pertanian dan Universitas diharapkan dapat
Kebutuhan Pangan Kabupaten menjadi acuan dan dasar
Bondowoso diharapakan hasil pengembangan kurikulum
penelitian ini dapat dijadikan Manajemen Sumber Daya Manusia,
petunjuk dan tolak ukur guna untuk yang selanjutnya dapat menambah
meningkatkan kinerja didalamnya, pengetahuan dan informasi bagi

1823
E-ISSN : 2964-898X
P-ISSN : 2964-8750
Jurnal Mahasiswa Entrepreneur (JME)
FEB UNARS
Vol. 1, No. 9, Oktober 2022 : 1812-1824
sivitas akademika tentang pentingnya Kasmir. 2016. Manajemen Sumber
penggunaan variabel Diklat, Daya Manusia (Teori dan
Kompetensi, dan Disiplin kerja Praktik). Depok: PT
dalam peningkatan kinerja.
Mangkunegara, A.A. AP. 2013.
3. Bagi Peneliti Lainnya
Manajemen Sumber Daya
Hasil peneltian ini bagi peneliti Manusia Perusahaan, Bandung:
lain hendaknya dapat menjadi bahan Rosda
masukan untuk mengembangkan
model-model penelitian terbaru yang Sedarmayanti, S 2016. Manajemen
berkaitan dengan kinerja SDM serta Sumber Daya Manusia Reformasi
sesuai dengan kebutuhan keilmuan Birokrasi Dan Manajemen Pegawai
saat ini. Negeri Sipil. Bandung: PT. Refika
DAFTAR PUSTAKA Aditama

Arikunto, S. 2013. Prosuder Sinambela, P.L. 2017. Manajemen


Penelitian Suatu Pendekatan Sumber Daya Manusia. PT.
Praktik. Jakarta Bhineka Cipta. Bumi Aksara, Jakarta.
Bangun, W. 2012. Manajemen Sofyandi, H. 2013. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta : Sumber Daya Manusia.
Erlangga. Graha Ilmu. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ghozali & Ratmono, 2013. Aplikasi Sugiyono. 2018. Metode Penelitian


Analisis Multivariate Dengan Bisnis: Pendekatan Kuantitatif,
Program SPSS. Semarang : Kualitatif, dan R&D. Bandung.
Universitas Diponegoro. Alfabeta
________. 2018. Aplikasi Analisis Sutrisno, E. 2017. Manajemen Sumber
Multivariate dengan Program Daya Manusia. Kencana,
IBM SPSS 25. Semarang: Badan Jakarta.
Penerbit Universitas
Diponegoro. Wibowo, 2016. Manajemen Kinerja,
Edisi Kelima, PT.Rajagrafindo
Hasibuan, M. S. P. 2012. Manajemen Persada Jakarta-14240.
SDM. Edisi Revisi, Cetakan Ke
Tigabelas. Jakarta : Bumi Aksara Widarjono, 2015. Analisis
Multivariat Terapan.
__________. 2014. Manajemen Yogyakarta: Penerbit UPP
Sumber Daya Manusia STIM YKPN.
Perusahaan. Bandung: PT.
_________.2013. Ekonometrika:
Bumi Aksara.
Pengantar Aplikasinya. Jakarta:
Ekonosia.

1824

You might also like