You are on page 1of 55

ASUHAN

KEPERAWATAN
PADA GAGAL
GINJAL
Instructions for use
EDIT IN GOOGLE SLIDES EDIT IN POWERPOINT®
Click on the button under the Click on the button under the
presentation preview that says "Use as presentation preview that says
Google Slides Theme". "Download as PowerPoint template".
You will get a copy of this document on You will get a .pptx file that you can edit
your Google Drive and will be able to in PowerPoint.
edit, add or delete slides. Remember to download and install the
You have to be signed in to your Google fonts used in this presentation (you’ll find
account. the links to the font files needed in the
Presentation design slide)

More info on how to use this template at www.slidescarnival.com/help-use-


presentation-template

This template is free to use under Creative Commons Attribution license. You can keep
the Credits slide or mention SlidesCarnival and other resources used in a slide footer.
2
Ginjal orang dewasa
•Pjg : 12 cm
•Lebar : 6cm
•Tebal : 2,5 cm
•Berat : 125-170 gram (pria)
115-155 gram (wanita)

3

Quotations are commonly printed as a
means of inspiration and to invoke
philosophical thoughts from the
reader.

4
Hello!
I am Jayden Smith
I am here because I love to
give presentations.
You can find me at
@username

5
6
1.
Gagal Ginjal
Akut
Pengantar
 Terjadi pada 5% pasien yg di rawat di
RS dan sebanyak 20% pasien di ICU
 Angka kematian 40-50%
 pd pasien di ICU mengalami gagal organ
multisistem & butuh dialisis, dgn angka
kematian mencapai 70-80%

8
9

Insiden Kejadian:
Pre renal : 35%
Intra renal: 55%
Post renal: 10%

10
Ketidakadekatan perfusi darah ke ginjal

Pelepasan enzim renin

Aktifasi rangkaian renin angggiotensin aldosteron

Produksi angiotensin II & pelepasan aldosteron

Vasokonstriksi sistemik & retensi natrium dan air

Penurunan laju filtrasi glomerulus

Reabsorbsi natrium air Oliguri

Volume urin berkurang, BJ urin meningkat, Na urin rendah


11
Iskemia
atau
nefrotoksik

Penurunan
Kerusakan Kerusakan
aliran darah
sel tubulus glomerulus
ginjal

Penurunan
aliran darah
glomerulus
Penurunan
untrafiltrasi
Peningkatan glomerulus
Penurunan Kebocoran
kiriman NaCl filtrat ke
aliran darah
ke makula arah
glomerulus
densa belakang

Penurunan
laju filtrasi
glomerulus
(GFR)
12
Sumbatan pada saluran kemih

Tekanan retrograde di sepanjang sistem penampung & nefron

Aliran cairan tubulus menurun & GFR menurun

Peningkatan Reabsorbsi Na, air, & urea

Penurunan Na urin, peningkatan osmolaritas urin dan BUN,


peningkatan kadar kreatinin serum

Seluruh sistem penampung dilatasi

Menekan & merusak nefron

Disfungsi pemekatan/pengenceran, osmolaritas urin &


konsentrasi Na urin sama dgn plasma 13
4 Tahapan Klinik Gagal Ginjal Akut

Fase Oliguri
& Non Oliguri
• Menunjukkan Fase
• Oliguri disertai peningkatan peningkatan Pemulihan
• Dari awal dan konsentrasi serum dari jumlah urin
diakhiri dengan urea,kreatinin,asam urat, & kation secara bertahap, • Perbaikan fungsi
terjadinya intraseluler-kalium & magnesium. disertai tanda ginjal dan
oliguria Kondisi mengancam hiperkalemia perbaikan filtrasi berlangsung
• Nonoliguri terjadi tingginya volume glomerulus selama 3 sampai
Fase Awitan haluaran dan pemekatan urin, 12 bulan
sehingga terjadi penurunan dialisis.
Karena ekskresi Kalium terjadi
hiperlkalemi. Fase Diuretik

14
Manifestasi Klinis

Oliguri <400 ml/hr


• Anuri <100 ml/hr

Sakit pinggang (renal : obstruksi post renal)


• Dahaga & mulut kering : pre renal

Pusing, ngantuk, iritabilitas meningkat, kejang


• Dispneu : edema pulmonari

15
Riwayat
 Prarenal : menanyakan riwayat penyakit (IMA, operasi
jantung, henti jantung, demam tinggi, syok, dan obat
NSAID, aterosklerotik)
 Intrarenal : tanya riwayat peristiwa prarenal
berkelanjutan, penyakit sistemik, kateterisasi jtg,
antikoagulasi, dan terapi trombolitik
 Postrenal : riwayat tumor abdomen, batu ginjal, BPH

16
Pemeriksaan Fisik
 Oliguria hebat atau anuria
 Satus cairan : trugor kulit buruk, mukosa kering, BB
turun, penurunan distensi vena jugularis
 Penyakit kardiovaskuler (gagal jtg) : edema, asites, BB
naik
 Pasien kritis pantau hemodinamik, CVP, curah jtg,
pemeriksaan laboratorium lainnya seperti kadar
kreatinin & ureum darah meningkat, kadar fosfat dan
kalium serum meningkat , asidosis metabolik
 Kerusakan multiorgan

17
Pemeriksaan Laboratorium

18
USG
ginjal
Biosi ginjal

MRI

Arteriogram ginjal
Computer
Tomography
(CT)

19
2.
Gagal Ginjal
Kronis
Gagal ginjal kronis merupakan
perburukan fungsi ginjal yg lambat,
progresif, dan ireversibel yg
menyebabkan ketidakmampuan ginjal
untuk membuang produk sisa &
mempertahankan keseimbangan
cairan & elektrolit

Pada wanita *dikali 0,85 21


Susceptibility
(peningkatan risiko)
▪Initiation (faktor
atau keadaan yg
□Bertambahnya umur secara langsung dpt
□Penurunan massa menyebabkan
ginjal & BB lahir Progression
kerusakan ginjal)
rendah (faktor risiko yg
□Riwayat keluarga menyebabkan
□Edukasi & □Diabetes melitus kerusakan ginjal
pendapatan yg □Hipertensi semakin memburuk)
rendah
□Inflamasi sistemik □Penyakit autoimun □Glikemia
□dyslipidemia □Penyakit ginjal □Peningkatan tekanan
polikistik darah
□Toksisitas obat □Proteinuria
□merokok
22
Perbedaan AKI dan CKD
AKI CKD

23
PATOFISIOLOGI
Patogenik awal
Glomeruler injury

Diabetes melitus Penurunan area filtrasi Arteriosclerosis


Perubahan hemodinamik adaptif
Glikasi produk akhir
hiperlipidemia
Peningkatan aliran Peningkatan tek kapiler Hipertensi sistemik
darah glomeruler glomeruler

Hipertrophy Epithelial injury Endothelial injury Mesangial injury


glomeruler
Epithelial foot processes proteinuria meluas
Kerusakan fokal
Deposisi hyaline Microthrombi pada
glomeruler Kapiler glomeruler
Glomerulosclerosis

Progresi penyakit ginjal


Penilaian & Tingkat GGK

25
Pendekatan diagnosis CKD

26
Pendekatan Diagnosis CKD
Laboratorium Gambaran radiologi

 Sesuai dgn penyakit yg mendasari ▪Foto toraks : edema paru


 Penurunan fungsi ginjal: ▪Foto polos abdomen: gambaran
 Ureum kreatinin meningkat
batu radio opak
 LFG menurun
▪ IVP : jarang (kontras
 Kelainan kimia darah
 Hb turun metabolisme diginjal)
 Asam urat meningkat ▪USG: ukuran ginjal mengecil,
 Hiper/hipokalemia korteks menipis, massa/kista
 Hiponatremia ginjal, hidronefrosis
 Hiper/hipokoremia
▪Renografi
 Hiperfosfatemia
 Hiperkasemia
 Asidosis metabolik (pH menurun,
HCO3 menurun)
 Kelainan urinalisis: proteinuria,
hematuria. Leukosituria, cast,
isotenuria
27
PENATALAKSANAAN
GAGAL GINJAL
Gagal Ginjal Akut
Pada keadaan oliguri menetap dilakukan pembatasan cairan
Modifikasi diet dan kebutuhan cairan
Oksigenasi/Ventilasi: pemantauan AGD & oksimetri nadi kontinu, Pantau status asam
basa, bantu pemberian terapi oksigen, ventilasi mekanik.
Sirkulasi/Perfusi : kaji tanda vital secara kontinu, pantau kadar Ht dan Hb, kaji tanda
perfusi jaringan, terapi cairan pengganti seperti darah & kristaloid sesuai kebutuhan
Cairan/elektrolit : pantau intake output cairan, BB, pantau tanda hipovolemi, pantau
kelebihna cairan, pantau nilai BUN, kreatinin serum, elektrolit urin
Diuretik : furosemid dan manitol. Terutama pd keadaan kelebihan beban cairan seperti
edema paru dan gagal jtg furosemid diberikan tiap 6 jam, dengan dosis awal antara 20-
100mg. Penambahan dosis dpt dilakukan jika setelah 1 jam respon tdk adekuat
Nutrisi : asupan nutrisi yg adekuat dan kaya protetin, kalori sama dgn pasien ICU
lainnya, pembatasan asupan natrium, kalium, dan cairan.
Komplikasi hiperkalemia: terapi aktif pemberian kalsium resonium, insulin (dan
dekstrosa), terapi pengganti ginjal atau HD. Jika kondisi ekstrim dgn pemberian kalsium
klorida IV. 29
Gagal Ginjal Kronis
Pembatasan cairan dan garam
Diuretik Pemantauan output dan input
Pengukuran BB
Perhatikan jika ada komplikasi cairan

30
Penatalaksanaan Gangguan Asam Basa
Pemeriksaan AGD
Pemberian natrium bikarbonat IV jika pH darah <7,2
atau kadar bicnat plasma <12-14 mEq/L
Pemantauan kadar bicnat serum, pH, kalsium, dan
kalium

31
Penatalaksanaan Gangguan
Kardiovaskuler

Hipertensi
Pembatasan cairan dan natrium, pemberian diuretik, terapi antihipertensi,
dan dialisis, Penyuluhan terkait penatalaksanaan farmakologi dan
nonfarmakologi pd pasien dan keluarga
Hiperkalemia
Pemantauan kadar kalium serum dan efek kalum pd konduksi listrik jtg
(EKG), : terapi aktif pemberian kalsium resonium, insulin (dan dekstrosa),
terapi pengganti ginjal atau HD. Jika kondisi ekstrim dgn pemberian
kalsium klorida IV
Perikarditis
Pemeriksaan EKG (ST elevasi), dialisis, steroid sistemik dan NSAID.

32
Penatalaksanaan Gangguan Paru
Pembatasan cairan dan natrium
Atasi penyakit yg mendasari
Diuretik,jika membahayakan dpt dilakukan intubasi,
dialisisi segera, atau keduanya

33
Penatalaksanaan Gangguan
pencernaan
Pemeriksaan darah, pemantauan zat besi, muntah, feses, Hb,
Ht, eritrosit,
Pemeriksaan radioskopik dan endoskopik
Pemberian cairan kristaloid dan darah,, penyekat reseptor
histamin (H2) tipe 2, inhibitor pompa proton, atau keduanya
Jika mengalami mual, munta, anoreksia : Dialisis, antiemetik,
oral hygiene

34
Pelaksanaan Gangguan Diet
Pembatasan asupan cairan, natrium, kalium, dan fosfat
Suplementasi zat besi, vitamin, dan kalsium
Kebutuhan kalori pasien saki kritis dgn gagal ginjal 30-44
kkal/kg/hr. Diet tsb kombinasi karbohidrat,dan lipid, asam amino,
pemberian protein
Program pembatasan proten sebanyak 0,8 gr/kg/hr pd pasien yg
tdk menjalani dialisis. Pembatasan sampai 1,5 gr/kg/hr pd pasien
yg menjalani dialisis
Pemantauan lab kontinu thd protein, albumin, kadar elektrolit, Hb,
Ht dan urea, BB

35
TERAPI PENGGANTI
GINJAL

Transplantasi ginjal Peritoneal dialysis (PD) Hemodialysis (HD)

RRT ideal First Choice, Praktis, Dilayani petugas kesehatan,


Sulit mencari donor, Risiko peritonitis, harus ganti sosialisasi di pusat HD,
imunosupresan, risiko dialisat 3-5 kali dalam sehari. Risiko infeksi bloodstream,
infeksi. trombosis, 2-3x seminggu, sulit
bekerja, hemodinamik unstable.
Hemodialisa
Metode pencucian darah dengan
membuang cairan berlebih dan zat
berbahaya melalui membran semi
permeabel untuk menggantikan fungsi
ginjal yang rusak

37
Indikasi Hemodialisa Cito
▪A : asidosis berat (pH<7)
▪I : intoksikasi (methanol, litium, salisilat)
▪U : Ureum >200mg/dl
▪E : Gangguan elektrolit, hiperkalemia
(K>6,5 mEq/L), hiperkalsemia, hipernatremia
berat (>160 mEq/L), hiponatremia berat (Na
<115 mEq/L)
▪O : overload cairan, edema paru
38
Hemodialisa
Indikasi: Kontraindikasi:
Uremia, kelebihan beban Pasien koagulopati,
cairan, asidosis, pasien dgn curah
hiperkalemia, dan jantung sangat rendah,
overdosis obat. katabolisme tinggi
Indikasi CKD stage 5

39
Prinsip Hemodialisa
▪Difusi : perpindahan bahan terlarut melalui membran
semipermeabel berdasarkan gradien konsentrasi
terbesar
▪Ultrafiltrasi: perpindahan molekulyg terjadi secara
konveksi, dimana molekul kecil dlm air berpindah
secara bebas bersama air melewati porus membran
dgn dua mekanisme:
 Hidrostatik : berdasarkan radien tekanan
 Osmotik berdasarkan konsentrasi larutan

40
ILUSTRASI HD Sederhana
HD
(Hemodialisis)
DARAH
DARAH
HEMO High-flux 250
“DARAH”
ml/menit
DIALISE
R
HEMODIA
LISIS 500m
l/men
it
DIALISIS
“PROSES”
DIALISAT DIALISAT
FRESH SPENT
(fasilitas pilihan resirkulasi)

Keluar
PROSES PEMISAHAN SOLUT DAN SOLVENT
DARI DARAH MELALUI MEMBRAN
SEMIPERMEABEL
Komponen Utama pada
Hemodialisis

Sirkulasi darah
Sirkulasi dialisat
Dializer

43
Sirkulasi Darah
 Bagian yang termasuk dalam sirkulasi darah adalah
mulai dari jarum / kanula arteri (inlet), arteri blood
line (ABL), kompartemen darah pada dializer, venus
blood line (VBL), sampai jarum / kanula vena
(outlet).
 Sirkulasi darah ada 2 :
 Di dalam tubuh pasien (sirkulasi sistemik)
 Di luar tubuh pasien (sirkulasi
ekstrakorporeal)
 Dimana kedua sirkulasi tersebut berhubungan
langsung melalui akses vascular.
Sirkulasi Dialisat
 Dialisat adalah cairan yang digunakan untuk prosedur
HD. Berada dalam kompartemen dialisat
berseberangan dengan kompartemen darah yang
dipisahkan oleh selaput semi permeable dalam dializer.
 Ada 2 dialisat :
 Dialisat pekat (concentrate)
Ialah dialisat yang tersedia dalam kemasan gallon, merupakan
cairan pekat yang belum dicampur atau diencerkan dengan air.
Dialisat pekat ada yang berisi Acetate (acid) pada port A dan
ada yang berisi Bicarbonat (port B).
 Air
Jumlah air yang dibutuhkan untuk 1 kali HD + 150 liter
selama 5 jam HD. Kualitas air yang dibutuhkan harus
memenuhi standar untuk proses HD yang sudah diolah
melalui pengolahan air (water treatment).
Membrane Semi permeable
 Membrane semi permeable adalah suatu selaput
atau lapisan yang sangat tipis dan mempunyai
lubang (pori) sub mikroskopis. Dimana partikel
dengan BM kecil & sedang (small dan middle
molekuler) dapat melewati pori membrane,
sedangkan partikel dengan BM besar (large
molekuler) tidak dapat melalui pori membrane
tersebut.

 Dializer merupakan suatu tabung yang terdiri dari 2


ruangan (2 kompartemen) yang dipisahkan oleh
selaput semi permeable. Darah mengalir di 1 sisi
membrane dan dialisat pada membrane lainya.

 Di dalam dializer ini terjadi proses difusi, osmosis,


dan ultrafiltrasi.
Jenis Dializer

▪ Dializer atau ginjal buatan 2 tipe :


1. Flat plate dialyzer
2. Hollow fiber dialyzer
▪ Hollow fiber dialyzer 10.000 –
15.000 serat dalam satu berkas. Satu
serat diameter 200 – 300 mikron,
tebal dinding 10 – 40 mikron.
▪ Darah mengalir di dalam serat , sedang
dialisat di luarnya.
•Eritrosit •Na+
•Leukosit
•Trombosit •K+
•Hemoglobin

Cairan Dialisis
•Na+ •Ca++

(Dialisat)
•K+
Darah

•Ca++ •Mg++
•Mg++
•HCO3- •HCO3-
•Ureum
•Kreatinin •CH3COO-
•CH3COO-
•dll •dll
Dialiser
DIALISAT

BLOOD
 Consumable :
• Dialisat (powder/cair)
• Dialiser berbagai
ukuran
• Bloodlines
• Arterio – Venous
fistula needle (AVF)
 Obat - obat dan alat
kesehatan
52
Preskripsi Hemodialisis
Sebelum pasien dilakukan HD, sebelumnya harus
direncanakan dahulu hal-hal sebagai berikut:
▪Lama & frekwensi dialysis
▪Tipe dializer
▪Kecepatan aliran darah
▪Dosis antikoagulan / heparin
▪Banyaknya UF & UFR
▪Vaskulerisasi yang dipakai.
Konsep Pelayanan HD

Implementasi (prosedur HD) :


□Teknik streril
□Hand Hygiene
□Gunakan APD yang standar ( Gogle,
apron, masker, sarung tangan)
□Teknik Punksi dan kanulasi diperhatikan
( memberikan rasa aman dan nyaman
bagi pasien)
□Pemberian antikoagulansia
□Dokumentasi
Komplikasi
▪ Disequilibrium dialisis
▪ Hipovolemia
▪ Hipotensi
▪ Hipertensi
▪ Kram otot
▪ Disritmia dan angina

55

You might also like